• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISEMINASI BRAND POSITIONING STATEMENT OREO MENGGUNAKAN EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC RELATIONS OLEH PT MONDELEZ INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISEMINASI BRAND POSITIONING STATEMENT OREO MENGGUNAKAN EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC RELATIONS OLEH PT MONDELEZ INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DISEMINASI BRAND POSITIONING

STATEMENT OREO MENGGUNAKAN

EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC

RELATIONS OLEH

PT MONDELEZ INDONESIA

Isabella Nyssa Amelia

Maria Anggia Widyakusumastuti, S.Sos., M.M

Binus University

Abstract

Competition biscuit industry increasingly competitive, it’s important for

owners of brand biscuits to build emotional bonding with the public through a

strong brand positioning statement and the right strategy. The aim of research to

find out how PR PT Mondelez Indonesia disseminating Oreo brand positioning

statement used a four steps process of public relations, namely research, planning,

action and communication, and evaluation. The method used is descriptive

qualitative method.

The results showed that the strategy of PR PT Mondelez Indonesia in disseminating

brand positioning statement Oreo is through the media activity and community

(2)

engagement which are arranged in a campaign. Implementation of the campaign

begins with a four steps process of public relations.

The first step is research to analyze the current situation occurring in the

community. Furthermore, PT Mondelez Indonesia strategize to determine the series

of events in the campaign through the media activity and community engagement.

The third step is action and communication. Where media activity carried out in the

form of press conferences, media briefings and media writing competition. While

community engagement carried out by one of the largest communities in Indonesia.

The fourth step is the evaluation, to measure the success of each activity.

The media plays an important role as a communication tool Oreo brand positioning

statement and strategy is also supported by direct interaction with the community to

achieve the campaign objectives to the fullest.

(INA)

Keywords :

brand positioning statement

,

brand communication

,

dissemination

,

research, planning, action and communication, evaluation.

Abstrak

Persaingan industri biskuit semakin kompetitif, penting bagi pemilik brand biskuit

untuk membangun emotional bonding dengan publik melalui brand positioning

statement yang kuat dan strategi yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui

bagaimana public relations PT Mondelez Indonesia melakukan diseminasi brand

positioning statement Oreo menggunakan empat tahap proses public relations yaitu

research, planning, action and communication, dan evaluation. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PR PT Mondelez Indonesia dalam

mendiseminasi brand positioning statement Oreo adalah melalui media activity dan

community engagement yang disusun dalam sebuah campaign. Pelaksanaan

campaign diawali dengan melakukan empat tahap proses public relations.

Tahap pertama yaitu research untuk menganalisa current situation yang terjadi di

masyarakat. Selanjutnya, PR Mondelez Indonesia menyusun strategi untuk

menentukan serangkain event di dalam campaign tersebut melalui media activity

dan community engagement. Tahap ketiga melakukan action and communication.

Dimana media activity dilakukan dalam bentuk press conference, media briefing

dan media writing competition. Sedangkan community engagement dilakukan

dengan salah satu komunitas terbesar di Indonesia. Tahap keempat adalah evaluasi,

untuk mengukur keberhasilan dari setiap aktivitas.

Media sangat berperan sebagai alat komunikasi brand positioning statement Oreo

dan strategi ini juga didukung dengan interaksi langsung dengan komunitas untuk

mencapai tujuan campaign secara maksimal. (INA)

Kata Kunci: brand positioning statement, brand communication, dissemination,

research, planning, action and communication, evaluation.

(3)

Pendahuluan

Berkaitan dengan persaingan pasar di Indonesia yang semakin kompetitif ini, membuat Oreo tidak ingin tertinggal atau digantikan dengan brand lain. Oleh karena itu, Oreo berupaya menyusun strategi yang inovatif. Brand Oreo tidak hanya memperkenalkan produknya melalui penjualan dan iklan saja, tetapi juga dengan adanya brand positioning statement yang kuat yang disampaikan ke masyarakat Indonesia melalui berbagai aktivitas. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan memperkuat kembali brand positioning statement yang dimilik Oreo. “Diputer, dijilat, dicelupin” adalah ungkapan yang selalu melekat dibenak masyarakat ketika mereka mendengar kata Oreo. Ritual inilah yang menjadi alasan bagi semua orang terhadap kecintaannya dengan Oreo hingga memiliki hubungan emosional. Sehingga menjadikan Oreo bagaikan sebuah “momentof connection” ketika mengkonsumsinya.

Sejak tahun 2014, Oreo ingin memperkuat brand positioning sebagai family brand, dengan melakukan inovasi pesan atau pernyataan yang menekankan pada kebersamaan dalam keluarga (family togetherness). Hal ini dilakukan oleh Oreo dengan melihat adanya fenomena “alone together” yang terjadi, terutama di dalam keluarga, dimana semua orang berkumpul bersama akan tetapi memiliki kesibukkan masing-masing dengan gadget.

Selain itu, dengan memperkuat brand positioning sebagai family brand, Oreo tidak ingin hanya dikenal sebagai brand yang identik dengan anak-anak saja melainkan dapat menjadi biskuit yang dapat dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga baik ayah, ibu dan anak-anak untuk menciptakan kebersamaan didalam keluarga.

Fenomena “menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh” inilah yang membuat Oreo ingin kembali mengingatkan dan mengajak betapa pentingnya untuk menciptakan sebuah kebersamaan yang utuh, khusunya di dalam sebuah keluarga. Peran seorang ibu sangatlah penting di dalam keluarga, dimana ibu berperan sebagai penggerak (social engineer) untuk membangun sebuah emotional bonding di dalam keluarga. Untuk itu, Oreo berupaya hadir sebagai mitra utama dan “reminder” bagi para ibu dalam menciptakan kebersamaan keluarga, karena Oreo melihat emotional bonding antar-anggota keluarga sebagai hal yang sangat penting.

Sehubungan dengan penyampaian atau diseminasi brand positioning statement, diperlukan pihak yang memiliki pemahaman yang sangat baik dan komitmen penuh sehingga

statement sebuah brand tersebut dapat sampai kepada target yang disasar dengan baik, dalam hal ini adalah publik. Peran public relations sangat dibutuhkan untuk memperkuat dan

(4)

menyampaikan pesan komunikasi tersebut. Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Bromm dalam bukunya Effective Public RelationsPublic Relations merupakan fungsi manajemen khusus yang saling mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi,

pemahaman, penerimaan dan kerja sama antar organisasi dengan berbagai publiknya.”

(Cutlip, Center, & Broom, 2009)

Peran seorang public relations dengan penyebaran informasi sangatlah erat. Dimana seorang PR dapat melakukan berbagai cara untuk menginformasikan hal tentang perusahaannya terutama kepada publik eksternal. Salah satunya adalah dengan melakukan diseminasi. Menurut kamus besar Inggris, kata diseminasi dalam bahasa Inggris, “dissemination”, memiliki arti yaitu menyebarluaskan atau menyebarkan. (Echols & Shadily, 2014) Jadi, secara singkat diseminasi adalah penyebarluasan informasi. Kegiatan diseminasi ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

Diseminasi sebuah brand positioning statement yang dilakukan oleh seorang public relations sangatlah penting untuk membangun dan juga mempertahankan sebuah brand dan menciptakan emotional bonding dengan publik. Namun, keberhasilan diseminasi membutuhkan strategi yang tepat agar statement tersebut dapat dengan mudah diterima oleh publik. Dalam menentukan strategi yang tepat untuk melakukan diseminasi brand positioning statement, PR sebaiknya mengacu pada empat tahap proses public relations. Empat tahap proses public relations menurut Cutlip terdiri atas research, planning, action and communication, dan

evaluation. (Cutlip, Center, & Broom, 2009)

Berangkat dari hal-hal yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini dilakukan untuk melihat proses diseminasi brand positioning statement Oreo yang dilakukan oleh Public Relations PT Mondelez Indonesia menggunakan empat tahap proses public relations yaitu

research, planning, action and communication, dan evaluation.

Fokus Penelitian

Mengacu pada pemaparan di latar belakang, maka penelitian ini fokus pada bagaimana public

relations PT Mondelez Indonesia melakukan diseminasi brand positioning statement Oreo pada

publik menggunakan empat tahap proses public relations yaitu research, planning, action and communication, dan evaluation?

(5)

Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana diseminasi brand positioning statement Oreo dilakukan oleh public relations PT Mondelez Indonesia?

2. Bagaimana public relations PT Mondelez Indonesia melakukan empat tahap proses PR (research, planning, action and communication, evaluation) dalam mendiseminasi

brand positioning statement Oreo?

3. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam menerapkan strategi diseminasi tersebut dan bagaimana solusi yang diambil untuk menangani hambatan tersebut?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas maka adapun penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana public relations PT Mondelez Indonesia

melakukan diseminasi brand positioning statement Oreo.

2. Untuk mengetahui bagaimana public relations PT Mondelez Indonesia melakukan empat tahap proses PR (research, planning, action and

communication, evaluation) dalam mendiseminasi brand positioning

statement Oreo.

3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi ketika menerapkan startegi tersebut dan mengetahui cara yang dilakukan oleh public relations PT Mondelez Indonesia dalam menangani hambatan yang ada.

Kajian Pustaka

Penelitian yang berjudul "Communicating Your Brand" ini, dilakukan oleh Melanie Harwoodtahun 2002 dan dimuat dalam Community Banker, vol. 11 (5) hal 22-25. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pentingnya mengkomunikasikan sebuah brand. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara individual untuk memperoleh data, dan menjadikan America's Community Bankers' sebagai objek dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada tiga aspek penting dalam mengkomunikasikan dan mengembangkan sebuah brand, yaitu melalui media relations campaign, community sponsorship dan marketing jingle. (Harwood, 2002)

Terakhir, penelitian yang berjudul "A Public Relations Role in Brand Messaging" ini, dilakukan oleh Ron Prindle tahun 2011 pada International Journal of Business and Social Science. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran seorang public relations

(6)

kualitatif dengan wawancara individual untuk memperoleh data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi dari public relations fokus dalam menceritakan

(storytelling) dan social media, dimana keduanya menjadi alat yang penting dalam

mengkomunikasikan sebuah brand. (Prindle, 2011)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penggunaan metode kualitatif ini dilakukan dengan alasan agar penelitian ini mampu menghasilkan uraian mendalam tentang strategi diseminasi brand positioning statement yang dapat diamati dari brand Oreo yang dikaji dari sudut pandang yang komprehensif dan menyeluruh.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur untuk dipilih menjadi sampel. Cara yang diambil dalam pengumpulan data disebut purposif (purposive sampling), yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai kaitan dengan karakteristik objek penelitian.

Data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder, yang akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Data Primer. Data primer diperoleh dengan cara: a. Wawancara

Salah satu sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara mendalam menjadi sumber utama pada penelitian kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi (Elvinaro, 2010)

b. Observasi

Observasi dilakukan bertujuan untuk mengamati secara langsung bagaimana proses yang dilakukan oleh public relations PT Mondelez Indonesia dalam mendiseminasi brand positioning statement Oreo mengacu pada empat tahap proses PR pada saat menjalankan magang di PT Mondelez Indonesia.

2. Data Sekunder. Data sekunder diperoleh dengan cara: a. Data Internal Perusahaan

Data internal perusahaan digunakan dalam penelitian ini berupa company profile, press release setiap event yang dilakukan baik press conference, community engagement dan media briefing. Selain itu data lainnya adalah brand presentation

(7)

yang digunakan untuk setiap event dari campaign Oreo Asyiknya Bersama yang berisi tentang mapping strategi yang digunakan oleh PR PT Mondelez Indonesia.

b. Dokumentasi c. Studi Pustaka

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik coding untuk menganalisis data. Strauss dan Corbin dalam buku Metodologi Penelitian untuk Public Relations, dalam analisis data kualitatif terdapat tiga jenis pengodean (coding) yaitu open coding, axial coding dan selective coding

(Elvinaro, 2011)

Teknik Keabsahan data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam membuktikan keabsahan data. Triangulasi data bertujuan untuk mencocokan jawaban dari hasil wawancara bersama narasumber dengan pendapat para ahli yang berhubungan dengan topik penelitian, serta sebagai pembanding dalam penelitian ini.

Hasil dan Bahasan

Pada tahun 2014, Oreo memperkuat brand positioning sebagai brand keluarga atau

family brand. Anak-anak adalah bagian dari sebuah keluarga. Akan tetapi selama ini, Oreo belum pernah mengkomunikasikan brand positioning-nya secara langsung. Dalam mengkomunikasikan brand positioning, hal utama yang ingin disampaikan adalah mengenai ‘connection’ terutama hubungan dengan keluarga dan teman. Selama ini, masyarakat melihat Oreo dari iklan dengan ritual diputer, dijilat dan dicelupin, oleh karena itu saat ini Oreo ingin memperkuat bahwa iklan tersebut tidak hanya berupa ritual melainkan juga ada ‘connection’ didalamnya.

Dalam memperkuat brand positioning, brand Oreo menggunakan sebuah statement

untuk memperjelas gambaran mengenai Oreo yang kemudian dikomunikasikan secara terus menerus melalui sebuah campaign yaitu campaign Oreo Asyiknya Bersama. Brand positioning

statement brand Oreo menjadi pesan utama yang dikomunikasikandalam campaign ini. Brand

positioning statement Oreo adalah “Oreo mengajak keluarga Indonesia untuk mendukung

kebersamaan keluarga melalui #AsyiknyaBersama, sebuah inisiatif dari Oreo yang mendorong keluarga Indonesia menciptakan beragam momen kebersamaan setiap hari.”

Telah dibuktikan dalam peneltian terdahulu yang membahas mengenai

(8)

relations merupakan salah satu aspek penting dalam mengkomunikasikan sebuah brand kepada publik. (Harwood, 2002) Sehingga yang menjadi target utama PR Mondelez Indonesia dalam mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo adalah jurnalis media atau orang yang dapat memberikan pengaruh (influencer). Dengan menjadikan media sebagai target utama, maka diharapkan media dapat mengemas pesan dari campaign Oreo Asyiknya bersama ini dapat menjadi lebih menarik sehingga mudah untuk dipahami oleh para konsumen, khususnya para ibu yang menjadi target utama dalam hal ini.

Peran brand PR merupakan sebagian kecil dari peran PR secara keseluruhan di Mondelez Indonesia. Brand PR berperan untuk mengkomunikasikan brand dengan cara yaitu membangun cerita mengenai brand tersebut, kemudian menceritakannya kepada publik (storytelling brand). Berdasarkan penelitian terdahulu yang membahas mengenai “A Public

Relations Role in Brand Messaging”, dimana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

peran dan fungsi dari public relations fokus dalam menceritakan (storytelling) sebuah brand.

Storytelling brand menjadi alat yang penting dalam mengkomunikasikan pesan dari brand

tersebut. (Prindle, 2011)

Tahap pertama yang dilakukan sebelum mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo yaitu melakukan sebuah riset. Tujuan dilakukannya riset yaitu untuk mengetahui dan menganalisa gambaran atau situasi keluarga di Indonesia saat ini serta untuk melihat dan mengkonfirmasi fenomena yang terjadi secara global, juga terjadi di Indonesia. Riset dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2014 di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya. Dalam melakukan riset di 3 kota, jumlah target responden adalah sebanyak 500 orang.

Menjawab pertanyaan yang dapat menggambarkan tahap ini yaitu “What’s happening now?”, secara umum, hasil dari riset yang telah dilakukan adalah bahwa kebersamaan di dalam keluarga terutama di Indonesia masih sangat kurang, dan di samping itu seorang ibu memiliki peranan penting di dalam keluarga untuk menciptakan kembali kebersamaan di dalam keluarga.

Setelah melakukan riset, tahap kedua yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia adalah perencanaan atau planning strategi. Dari strategi yang direncanakan oleh PR Mondelez Indonesia untuk mendeseminasi brand positioning statement brand Oreo, secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia dalam menyusun strategi komunikasi yaitu menentukan objektif dan KPI dari campaign. Kemudian selanjutnya menyusun strategi serangkaian kegiatan untuk mencapai target KPI dan objektif campaign yang telah ditentukan.

Untuk menjawab pertanyaan dalam tahap planning yaitu “What should we do and say, and why?”.Yang menjadi strategi utama adalah seluruh rangkaian event dalam campaign ini,

(9)

baik media activity berupa press conference, media briefing, serta media writing competition

dan juga community engagement. Karena untuk membangun emotional bonding yang kuat antara brand Oreo dengan publik, diperlukan serangkaian event yang berkesinambungan agar

emotional bonding yang tercipta dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Tahap selanjutnya yaitu action and communication. Untuk menjawab pertanyaan dalam tahap action and communication yaitu “How and when do we do it and say it?”.Yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia dalam mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo dalam campaign ini yaitu dengan serangakaian event, dimana press conference menjadi event pertama yang dilakukan di bulan September, kemudian event kedua

community engagement dibulan Oktober, dilanjutkan media briefing selama dua kali berturut-turut pada bulan November dan Desember. Serta media writing competition yang berlangsung selama bulan September hingga Desember 2014.

Setelah melakukan serangkaian kegiatan dalam campaign Oreo Asyiknya Bersama ini, PR Mondelez melakukan evaluasi baik secara keseluruhan dan juga per-event. Evaluasi

per-event yang dilakukan oleh tim PR, bertujuan untuk membahas hal-hal bersifat teknis yang terjadi selama event.

Untuk mengukur keberhasilan strategi campaign ini, cara yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia adalah dengan melihat beberapa aspek yaitu pencapaian KPI yang telah ditetapkan sebelumnya di tahap planning, selain itu aspek lainnya yaitu PR Value, dan jumlah

coverage di berbagai media. Hal terpenting untuk melihat keseluruhan campaign adalah dari sisi berapa banyaknya media values atau key message yang di angkat di media-media.

Untuk menjawab pertanyaan dalam tahap evaluation yaitu “How did we do?”. Dalam mengukur keberhasilan strategi ini, PR Mondelez Indonesia tidak sampai melihat adanya perubahan karakter yang terjadi pada keluarga-keluarga di Indonesia. Melainkan campaign ini lebih fokus pada pengukuran banyaknya jumlah ibu yang dijangkau melalui berbagai media, mengingat objektif dari campaign ini adalah untuk mendorong para ibu di Indonesia melakukan perannya sebagai social engineer yang dapat menciptakan kembali kebersamaan di dalam keluarga.

(10)

Simpulan Dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penelitian ini dapat menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Diseminasi brand positioning statement Oreo yang dilakukan oleh Public Relations PT Mondelez Indonesia yaitu dengan dua cara, melalui media activity dan community engagement. Dari hasil penelitian, media masih memegang peranan utama sebagai

tools atau alat untuk mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo, karena media merupakan perpanjangan tangan dari PR perusahaan dengan masyarakat. Serta media activity juga menjadi alat bagi PR Mondelez Indonesia untuk melakukan

storytelling brand Oreo melalui kegiatan media writing competition yang ditujukan khusus bagi para jurnalis media. Strategi dengan cara storytelling brand dan media activity yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia juga didukung dengan adanya interaksi langsung dengan komunitas untuk mencapai tujuan campaign secara maksimal.

2. Untuk mengkomunikasikan brand positioning statement Oreo, yaitu Oreo sebagai

family brand, menggunakan serangkaian kegiatan yang disusun menjadi sebuah

campaign. Dimana main objective dari campaign tersebut adalah untuk

mengkomunikasikan Oreo sebagai family brand. Agar campaign tersebut dapat berjalan dengan maksimal, PR Mondelez Indonesia melakukan empat tahap proses

public relations.

Tahap pertama yaitu research. Tujuan dari research ini yaitu untuk menganalisa situasi saat ini atau current situation yang terjadi di masyarakat. Hasil dari reseach adalah kurangnya waktu kebersamaan di dalam keluarga, serta ibu memiliki peran penting sebagai penggerak (social engineer) di dalam keluarga dan mengkonfirmasi fenomena alone together juga terjadi Indonesia.

Tahap kedua, mengacu dari hasil research tersebut, PR Mondelez Indonesia menyusun strategi untuk menentukan serangkain event yang akan dijalankan di dalam

campaign tersebut. Adapun strategi yang dilakukan yaitu melalui media activity dan

community engagement.

Tahap ketiga adalah melakukan eksekusi atau action and communication. Dimana media activity itu dilakukan dalam bentuk press conference, media gathering

(11)

engagement dilakukan dengan salah satu komunitas terbesar di Indonesia yaitu Obrolan Langsat.

Tahap keempat adalah evaluasi, yaitu untuk mengukur keberhasilan dari masing-masing aktivitas.

3. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ternyata dalam melaksanakan campaign

untuk mencapai main objective tersebut di atas, tidak ada hambatan yang dianggap signifikan yang dihadapi oleh PR Mondelez Indonesia dalam melakukan proses diseminasi, dikarenakan dalam mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo ini, PR sudah menjalankan empat proses public relations (research, planning, action and communication, evaluation).

Saran

Demi pengembangan lebih lanjut, maka dapat dirumuskan beberapa saran khususnya kepada PT Mondelez Indonesia pada masa yang akan datang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan:

Saran Praktis

1. Campaign Oreo Asyiknya Bersama dapat dilakukan tidak hanya empat bulan

melainkan minimal selama enam bulan hingga satu tahun, agar brand positioning brand Oreo sebagai family brand dapat lebih tersebar dan melekat di masyarakat. 2. Dalam mengkomunikasikan brand positioning statement sebuah brand kepada

publiknya melalui community engagement, agar dilakukan pertemuan secara rutin setaip bulan selama enam bulan hingga satu tahun berturut-turut sehingga tercipta hubungan dan emotional bonding yang kuat antara brand dan komunitas.

3. Lebih mengoptimalkan penggunaan hashtag #AsyiknyaBersama, dengan cara berbagi pengalaman atau sharing secara langsung di social media. Seperti dalam event

community engagement, dapat mengajak para anggota komunitas untuk melakukan

live tweet dengan menggunakan hashtag #AsyiknyaBersama, sehingga penggunaan

hashtag menjadi lebih maksimal serta dapat medorong orang lain juga untuk

menciptakan kebersamaan di dalam keluarga.

4. Memperbanyak frekuensi dilakukanya media gathering, dengan angle komunikasi berbeda, misalnya fokus pada peran ayah di dalam keluarga.

Saran Akademis

1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pandangan terhadap penelitian berikutnya sehingga dapat meneliti variabel lain, seperti dampak dari

(12)

komunikasi sebuah brand terhadap perubahan pola berpikir dan tingkah laku masyarakat, dalam proses brand communication yang dilakukan oleh PT Mondelez Indonesia dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda, yaitu kuantitatif. 2. Bagi penelitian berikutnya agar dapat memberikan pandangan mengenai pengelolaan

media relations dan community relations yang dilakukan oleh PR Mondelez Indonesia

sebagai upaya melakukan storytelling brand atau brand communication.

Saran Umum

1. Diharapkan masyarakat dapat ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam membangun sebuah brand melalui community engagement, sehingga dapat memahami secara detail pesan dan brandpositioning yang disampaikan oleh sebuah brand.

REFERENSI

Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations - 9th ed.

Prenada Media Group.

Echols, J. M., & Shadily, H. (2014). Kamus Indonesia Inggris

Elvinaro, A. (2011). Metodelogi Penelitian untuk Public Relations: Profesi dan Praktik (3rd Edition ed.). Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.

Harwood, M. (2012). Communicating Your Brand. Community Banker, 22-25.

Prindle, R. (2011). A Public Relations Role in Brand Messaging. International Journal of Business and Social Science, 18.

Wilcox, Reber, C., & Shin. (2011). Think Public Relations. Boston: Allyn & Bacon.

RIWAYAT PENULIS

Isabella Nyssa Amelia lahir di kota Jakarta pada tanggal 23 Maret 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran peminatan public relations pada tahun 2015. Penulis pernah melakukan kerja praktek lapangan di PT Mondelez Indonesia selama enam bulan (Februari hingga Agustus 2014).

Referensi

Dokumen terkait