ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT)
SEBAGAI UPAYA
PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
Ela Minchah L.A, Tabah Subekti, VianaTety Anggraeni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan, Unverstas Muhammadyah Magelang Emal: [email protected]
Abstract
¬This study aims to provide the Achievement Motivation Training (AMT) as a Preventive of Student Procrastination Behavior at Muhammadiyah University of Magelang. The method in this study is experiment (One Group Pretest-Posttest Design). Students are measured by using procrastination scale. The data analysis used to test the hypothesis of this study by non-parametric statistical analysis of two interconnected samples test using wilcoxon signed ranks to see the difference between academic procrastination behavior before and after training.Based on the analysis of pretest and posttest data, it is known that there is a difference between pretest and posttest with sig value 0.924 (Sig> 0,05), it means the hypothesis is rejected that there is no significant difference of academic procrastination between before training (pretest) and after training (posttest), so the training that has been conducted in this research is less able to give effect to the decrease of the student’s academic procrastination behavior based on the procrastination scale, but when viewed from the interview and observation result during the training and posttest shows that the students are very enthusiastic and inspired by the activity, To abstain from academic procrastination behavior. It is also seen that one month after the training, students are more excited to come to the class on time, more visibly tough, cheerful, and more eager not to delay doing tasks.
Keywords: Academic Procrastination Behavior, Achievement Motivation Training (AMT).
PENDAHULUAN
Perguruan tngg merupakan lembaga penddkan yang nantnya akan melahrkan banyak mahasswa yang dharapkan memlk kemampuan untuk dapat mengembangkan lmu dan professonal sesua dengan bdang kelmuannya. MahasswaMahasswa sebaga subjek sebaga subjek yang menuntut lmu d perguran tngg tdak akan pernah terlepas dar aktvtas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas stud. Aktvtas mereka adalah belajar lmu pengetahuan, belajar berorgansas, belajar bermasyarakat dan belajar menjad pemmpn.
Selama menuntut lmu d lembaga pendd-kan formal, mahasswa tdak apendd-kan terlepas dar keharusan mengerjakan tugas-tugas stud. Dosen past memberkan tugas dengan batas waktu tertentu untuk pengumpulan tugas. Oleh karena tu, mahasswa harus dapat memanfaatkan waktu dalam satu har dengan sebak-baknya untuk menyelesakan tugas-tugas yang dberkan oleh dosen sampa pada waktu yang dtentukan untuk pengumpulan tugas tersebut.
Djamarah (2002) menemukan banyak mahasswa yang mengeluh karena tdak dapat membag waktu kapan harus memula dan mengerjakan sesuatu sehngga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Adanya kecenderungan untuk tdak segera memula mengerjakan tugas kulah merupakan suatu ndkas dar perlaku menunda dan kelalaan dalam mengatur waktu dan merupakan faktor pentng yang menyebabkan ndvdu menunda dalam melakukan dan menyelesakan tugas.
Perlaku menunda mengerjakan dan me-nyelesakan sesuatu dsebut dengan prokrastnas. Orang yang melakukan perlaku menunda dse-but “prokrastnator”.Gejala perlaku prokrast-nas lebh banyak dmanfestaskan dalam duna penddkan yang dsebut dengan prokrastnas akademk.
Berdasarkan peneltan yang dlakukan oleh Ells dan Knauss (2005), bahwa sebanyak 70%
mahasswa melakukan prokrastnas. Begtupun halnya dengan peneltan yang dlakukan oleh Solomon dan Rothblum (dalam Ferrar dkk, 1995), sebanyak 16% mahasswa dlaporkan melakukan prokrastnas saat sedang mengerjakan tugas akhr, 30% mahasswa melakukan prokrastnas saat sedang membaca tugas mngguan, 28% mahasswa saat akan belajar menghadap ujan, 23% saat menghadr pertemuan untuk mengerjakan tugas, dan 11% mahasswa yang melakukan prokrastnas saat mengerjakan tugas admnstratf lannya.
Hal-hal sepert fenomena d atas merupakan beberapa contoh perlaku negatf yang menjad ancaman bag nla perlaku sebaga generas penerus serta bertentangan dengan karakter calon guru yang ngn dbentuk dan dkembangkan d Unverstas Muhammadyah Magelang. Dengan adanya fenomena yang terjad, maka penelt tertark untuk memberkan pelathan berupa Achievement Motivation Training (AMT)
sebaga Upaya Preventf Perlaku Prokrastnas Mahasswa d Unverstas Muhammadyah Magelang.
Tuckman (dalam Ferrari, 1995) mendefi-nskan prokrastnas sebaga ketdakmampuan pengaturan dr yang mengakbatkan dlakukan-nya penundaan pekerjaan yang seharusdlakukan-nya dapat berada dbawah kendal penguasaan orang-orang tersebut.
Prokrastnas merupakan suatu respon atau perlaku menunda atau mengantspas tugas-tugas yang tdak dsuka yang menghaslkan perlaku d bawah standar dengan melbatkan tugas yang danggap pentng atau keyaknan rrasonal oleh ndvdu yang berakbat pada munculnya kersauan emosonal. Prokrastnas akademk adalah jens penundaan yang dlakukan pada jens tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademk, msalnya tugas sekolah atau tugas kursus(Ferrar, 1995).1995).).
Prokrastnas akademk adalah suatu respon atau perlaku menunda atau mengantspas tugas-tugas formal yang berhubungan dengan bdang akademk yang mengakbatkan kerusakan pada knerja akademk yang tdak dsuka yang menghaslkan perlaku dbawah standar dengan melbatkan tugas yang danggap pentng atau
keyaknan rrasonal oleh ndvdu yang berakbat pada munculnya kersauan emosonal.
Faktor-faktor yang mempengaruh pro-krastnas akademk dkategorkan menjad dua macam (dalam Ferrar dkk, 1995), yatu :
a. Faktor Internal, merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam dr ndvdu yang mempengaruh prokrastnas. Faktor nFaktor n melput :
1. Kondisi fisik individu. Faktor dari dalam dr ndvdu yang turut mempengaruh munculnya prokrastnas akademk ialah berupa keadaan fisik dan kon-ds kesehatan ndvdu. Tngkat nte-lgens yang dmlk seseorang tdak mempengaruh perlaku prokrastnas, walaupun keyaknan-keyaknan yang rrasonal yang dmlk seseorang. 2. Konds pskologs ndvdu. Menurut
Mllgram dkk, (dalam Ferrar dkk, 1995) trat keprbadan ndvdu yang turut mempengaruh munculnya perlaku pe-nundaan, msalnya trat kemampuan sosal yang tercermn dalam self regulaton dan tngkat kecemasan dalam berhubungan sosal. Besarnya motvas yang dmlk seseorang juga akan mempengaruh prokrastnas secara negatf, d mana semakn tngg motvas ntrnsk yang dmlk ndvdu ketka menghadap tugas, akan semakn rendah kecenderungannya untuk prokrastnas akademk (Brordy dalam Ferrar dkk, 1995). Berbaga hasl peneltan juga menemukan aspek-aspek lan pada dr ndvdu yang turut mempengaruh seseorang untuk mempunya suatu kecenderungan perlaku prokrastnas akademk, antara lan rendahnya kontrol dr.
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor-faktor yang terdapat d luar dr ndvdu yang mempengaruh prokrastnas. Faktor nFaktor n berupa :
1. Gaya pengasuhan orangtua. Hasl peneltan Ferrar dan Ollvete (dalam Ferrar dkk, 1995), menemukan bahwa tngkat pengasuhan ayah yang
otorter menyebabkan munculnya kecenderungan perlaku prokrastnas yang krons pada subjek peneltan anak wanta, sedangkan tngkat pengasuhan ayah yang otortatf menjadkan anak wanta yang bukan prokrastnator. Ibu yang memlk kecenderungan melakukan avodance procrastnaton menjadkan anak wanta mengalam kecenderungan untuk melakukan avodance procrastnaton pula.
2. Konds lngkungan yang lenent, prokrastnas akademk lebh banyak dlakukan pada lngkungan yang penuh pengawasan (Mllgram dalam Ferrar dkk, 1995). Tngkat atau level sekolah juga apakah sekolah terletak d desa atau d kota tdak mempengaruh perlaku prokrastnas seseorang.
Achevement Motvaton Tranng (AMT) merupakan upaya bag calon guru untuk mengurang kecenderungan perlaku prokras-tnas. Achevement Motvaton Tranng bag calon guru d FKIP UMM merupakan suatu upaya untuk menngkatkan keyaknan dan mendorong ketramplan serta seluruh perlaku postf yang akan dlakukan calon guru untuk mampu mengurang perlaku negatve yang menjad ancaman bag perlaku luhur calon guru. Upaya pembeajaran tersebut dapat dperoleh dalam program Achievement Motivation Training
(AMT), yang dkembangkan oleh Mc Clelland.
METODE
Metode dalam peneltan n adalah quasi ekspermen, dengan rancangan pretest-posttest. Para mahasswa dukur perlakuprokrastnasnya dengan menggunakan skala Prokrastnas. Seluruh subjek peneltan dmasukkan ke dalam satu kelompok yatu kelompok ekspermen tanpa kelompok kontrol (One Group Pretest-Posttest Design). Kelompok ekspermen dber perlakuan berupa Achievement Motivation Training. Rancangan pengukuran tersebut dapat dlhat pada Tabel 1. berkut:
Tabel 1
. Rancangan Peneltan
Kelompok
Pretest Perlakuan
Posttest
Ekspermen
O1
X
O2
Keterangan : O1 : Pretest
O2 : Posttest
X : Perlakuan (Achievement Motivation Training) Adapun subjek yang dber pelathan dalam peneltan n adalah mahasswa FKIP Unverstas Muhammadyah Magelang berjumlah 19 orang. Karakterstknya antara lan sebaga berkut: a) Lak-lak/ Perempuan berusa antara 17-23
tahun.
b) Mahasswa PGSD FKIP d Unverstas Muhammadyah Magelang
Beberapa hal yang dlakukan penelt sebe-lum peneltan dlakukan melput:
1) Perjnan
Surat permohonan untuk melakukan peneltan d Unverstas Muhammadyah Magelang dkeluarkan oleh FKIP UMM, sedangkan informed consent bag peserta terdapat penjelasan mengena tujuan dan proses peneltan yang akan dlaksanakan. Subjek peneltan dmnta membaca dan menandatangan kesedaannya dalam mengkut pelathan.
2) Alat ukur
Metode pengumpulan data dalam pene-ltan n menggunakan skala prokrastnas (Santoso, 2009) dan dimodifikasi oleh pe-nelt. Skala Prokrastnas memlk 4 tpe plhan jawaban bergerak dar Sangat Tdak Sesua (STS) hngga Sangat Sesua (SS). Skala tersebut dgunakan pada saat pretest, dan follow
up agar haslnya dapat dbandngkan. 3) Penyusunan Modul
Modul yang dsusun oleh penelt adalah hasl pengembangan dar aspek-aspek motvas berprestas Mc Clelland. Penelt melakukan uj coba dan beberapa kal
perombakan terhadap modul karena drasa belum tepat. Setelah modul dsetuj oleh penla professonal dan trainer maka penelt menggandakan modul tersebut. AdapunAdapun manual rencana pelathan dan ses yang terdapat dalam Achievement Motivation Training
n adalah sebaga berkut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analss hasl peneltan dlakukan secara keseluruhan menggunakan analsa statstk uj dua sampel yang salng berhubungan (wilcoxon
signed ranks test). Sujarwen (2007) mengatakan
wilcoxon signed ranks test n dgunakan untuk data yang tdak berdstrbus normal dan dengan jumlah data sedkt (<30). Berdasarkan dataBerdasarkan data pretest
dan posttest skala dketahu Sg 0,943 (nla Sg > 0,05) berart hpotess dtolak yatu pelathan AMT kurangefektf menurunkan perlaku prokrastnas akademk mahasswa. Hal tersebut dapat terjad karena adanya Socal Desreablty, yang menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara realta dan harapan. Mahasswa dalam skala cenderung melakukan fakng good sedangkan pada kenyataannya mereka mengaku bahwa AMT sangat pentng untuk dlakukan untuk menurunkan perlaku prokrastnas (wawancara dan observas peserta).
Gambar 1.
Grafik Nilai Pretest dan Posttest
SIMPULANBerdasarkan analss data dan pembahasan yang dlakukan maka dapat dsmpulkan bahwa
Achievement Motivation Training (AMT) kurang efektf untuk menurunkan perlaku prokrastnas akademk mahasswa.
Bla dtnjau dar skala prokrastnas akade-mk kurang dapat terlhat adanya penngkatan pada beberapa hal sepert mahasswa kn lebh mampu mengenal karakternya, mula mengasah potens postfnya, memlk rasa tanggung jawab, dspln, lebh percaya dr, mampu memecahkan masalah dan memlk kengnan untuk lebh bak dalam menjalan kehdupannya. Namun karena adanya socal desreablty yang tngg pada saat
pengsan skala, maka hal tersebut tdak dapat terlhat.
Menunda merupakan kebasaan negatf yang dapat membawa ancaman bag manusa khususnya mahasswa dalam memanfaatkan waktunya. Prokrastnas akademk yang banyak dlakukan oleh mahasswa merupakan suatu kerugan, sehngga para mahasswa hendaknya menngkatkan kesadaran dr untuk tdakmenunda-nunda waktu dalam belajar maupun mengerjakan tugas sampa besokagar tdaktmbul penyesalan dalam dr karena har yang telah berlalu takkan kembal lag.
DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzakey. M.H.B. 2009. Kepemimpinan Kenabian. Yogyakarta: Islamka.
Alawyah, E. M. L. 2012. Laporan Kasus Sstem Praktk Kerja Profes PskologMagster Profes Pskolog. Laporan Peneltian (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Unverstas Islam Indonesa.
Hastuty, D. 2007. PDPS untukmengurangkecenderunganProkrastnasMahasswa.Unverstas Islam Indonesa.Skrps.Tdakdterbtkan.
Santoso, V. S. 2009. ProkrastnasPadaMahasswa yang sedangSkrpsdtnjaudarKeprbadan Tpe A dan Tpe B. Unverstas K atolk Soegjapranata. Skrps. Tdak dterbtkan.