STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM PENANGANAN KELUHAN DISMENOREA DI SMK AL-MUNAWWIR
KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
VERA KOMALASARI 1112072
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR AssalamualikumWr.Wb.
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga dapat diselesaikan usulan penelitian yang berjudul Gambaran Perilaku Remaja Putri dalam Penanganan Keluhan Dismenorea di SMK AL-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
Usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini dengan rendah hati diucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Ristiana Eka Ariningtyas, SST selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan usulan penelitian ini.
2. Dr. Tri Pitara Mahanggoro, S.Si., M. Kes selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk ujian proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Kepala Sekolah SMK AL-Munnawir Krapyak Bantul Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
4. Teristimewa kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan do’a dukungan dan semangat demi terselesainnya usulan penelitian ini.
5. Semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan semangat serta do’a selama proses penyusunan usulan penelitian ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.
WassalamualikumWr.Wb.
Yogyakarta, Juli 2015
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... iiHALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN. ... iv
MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... ... x
DAFTAR BAGAN... ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
INTISARI... ... xiii ABSTRAC... ... xiv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1 B.Rumusan Masalah ... 4 C.Tujuan Penelitian ... 4 D.ManfaatPenelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teori ... 8 1. Perilaku ... 8 2. Remaja ... 13 3. Menstruasi ... 15 4. Dismenorea ... 18 B.Kerangka Teori ... 26 C.Kerangka Konsep ... 27 D.Pertanyaan Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 28
B.Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 28
C.Populasi Dan Sampel ... 28
D.Variabel Penelitian ... 30
E. Definisi Operasional ... 30
F. Alat Dan Metode Pengumpulan Data ... 31
G.Uji Validitas dan Reabilitas ... 33
H.Metode Pengolahan Dan Analisis Data ... 34
I. Etika Penelitian ... 36
J. Pelaksanaan Penelitian ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian... ... 40
1. Gambaran umum lokasi penelitian. ... 41
2. Karakteristik subyek penelitian. ... 34
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
B.Pembahasan Penelitian... ... 44 C.Keterbatasan Penelitian... ... 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan. ... 48 B.Saran... ... ... 48 DAFTAR PUSTAKA
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1. Definisi Operasional...25
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Penanganan Keluhan Dismenorea...26
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur...34
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas...34
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Dismenorea...34
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategogi Perilaku Penanganan Keluhan Dismenorea...35
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dalam Penanganan Keluhan Dismenorea...35
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Pencarian dan Pemanfaatan Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan dalam Penanganan Keluhan Dismenorea...35
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR BAGAN
Hal Bagan 2.1 Kerangka Teori...21 Bagan 2.2 Kerangka Konsep...22
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2. Surat Izin Uji Validitas Ka. SMK Ali Maksum Krapyak Bantul Lampiran 3. Surat Izin Uji Validitas Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Bantul Lampiran 4. Surat Izin Uji Validitas Ka. BAPPEDA Kab. Bantul
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Ka. BAPPEDA Kab. Bantul Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Ka. SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Bantul Lampiran 8. Surat Izin Penelitian Ka. BAPPEDA Kab. Bantul
Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian Ka. BAPPEDA Kab. Bantul Lampiran 10. Lembar Permohonan Menjadi Responden.
Lampiran 11. Lembar Informed Consent.
Lampiran 12. Lembar Kuesioner Penelitian Perilaku Penanganan Keluhan Dismenorea.
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 14. Data Hasil Penelitian
Lampiran 15. Hasil Analisis Data Penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM PENANGANAN KELUHAN DISMENOREA DI SMK AL-MUNAWWIR KRAPYAK
BANTUL YOGYAKARTA INTISARI
Vera Komalasari1, Ristiana Eka Ariningtyas2
Latar Belakang: Hampir seluruh perempuan dan juga termasuk remaja putri
pasti pernah mengalami gangguan saat menstruasi. Salah satunya adalah dismenorea. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara pernah mengalaminya, angka kejadian dismenorea berkisar 45-95% di kalangan wanita usia reproduktif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMK Al-Munawwir, hasil wawancara dari 8 siswa putri didapatkan bahwa seluruhnya pernah mengalami dismenorea dengan melakukan penanganan 6 siswa putri mengoleskan minyak dan 2 siswa putri mengkonsumsi jamu/ obat tradisional. Belum adanya UKS dan tidak adanya kerjasama dengan puskesmas juga mempengaruhi perilaku penanganan keluhan dismenorea.
Tujuan: Mengetahui gambaran perilaku remaja putri dalam penanganan keluhan
dismenorea di SMK Al Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah non-analitik. Lokasi penelitian
di SMK Al-Munawwir. Waktu pelaksanaan pada tanggal 4-5 Juni 2015, jumlah responden 35 siswa putri dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, alat pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup. Variabel penelitian yaitu variabel tunggal.
Hasil: Sebanyak 19 (54,3%) responden memiliki perilaku penanganan keluhan
dismenorea dengan kategori kurang. Perilaku pemeliharaan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea dengan kategori baik sebanyak 24 (68,6%) responden dan perilaku pemanfaatan terhadap sistem pelayanana kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea dengan kategori kurang sebanyak 24 (68,6%) responden.
Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku remaja putri dalam
penanganan keluhan dismenorea di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul dalam kategori kurang.
Kata kunci : Perilaku penanganan, dismenorea.
1
Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Achmad Yani Yogyakarta 2
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
THE OVERVIEW OF FEMALE TEENS BEHAVIOR IN HANDLING DYSMENORRHOEA COMPLAINT AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL
OF AL-MUNAWWIR KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA ABSTRACT
Vera Komalasari1, Ristiana Eka Ariningtyas2
Background: Almost all women and also female teens exactly have experienced
menstrual disorders. One of those is dysmenorrhoea. An average of more than 50% women in each country have experienced it, the event rate of dysmenorrhoea is about 45-95% in the reproductive age women. According to the preface study result which had been conducted at vocational high school of Al-Munawwir, the interview result from 8 female students was obtained that all the students have experienced dysmenorrhoea by doing treatment 6 students applied oil and 2 students consumed herbal drink /traditional medicine. Lack of school health unit and lack of corporation with public health also influence the treatment behavior of dysmenorrhoea complaint.
Goal: To know overview of female teens behavior in handling dysmenorrhoea
complaint at vocational high school of Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
Research method: Research method was non-analytical research. Research
location was at vocational high school of Al-Munawwir. Time of research was at June 4-5 2015, number of respondents 35 female students with sampling technique by using purposive sampling. Data collecting tool used closed questionnaire, research variable was single variable.
Research result: As many 19 (54,3%) respondents have treatment behavior of
dysmenorrhoea complaint with less category. Health care behavior in the treatment of dysmenorrhoea complaint with good category is as many 24 (58,6%) rspondents and usage behavior toward health service system in handling dysmenorrhoea complaint with less category is as many 24% (68,6%) respondents.
Conclusion: The research result is obtained that the female teens behavior in
handling dysmenorrhoea complaint at vocational high school of Al-Munawwir Krapyak Bantul in the less category.
Key of terms: Treatment behavior, dysmenorrhoea
1
Student of study program of (D-3) midwifery, of STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta.
2
Lecturer of study program of (D-3) midwifery, of STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar BelakangMenurut World Health Organization (WHO) kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, namun dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem, fungsi serta proses reproduksinya (Yanti, 2011). Kesehatan reproduksi remaja sendiri adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Tujuan dari program reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat yang bertanggung jawab dengan kesehatan reproduksinya (Widyastuti, 2009).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis (Widyastuti, 2009). Masa remaja akan mengalami pubertas yang ditandai dengan mentruasi. Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Terdapat beberapa gangguan pada menstruasi seperti PMS (Premenstrual Syndrome), hipermenorrea, hipomenorrea, polimenorrea, oligomenorrea, amenorrea dan dismenorea (Sukarni dan Margareth, 2013).
Hampir seluruh perempuan dan juga termasuk remaja putri pasti pernah mengalami gangguan pada saat menstruasi yaitu berupa nyeri menstruasi (dismenorea) dengan berbagai tingkat, mulai dari yang sekedar pegal- pegal di panggul, hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
biasa terjadi terasa di bawah perut (Proverawati, 2009). Dismenorea sebenarnya merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh wanita yang sudah mendapatkan menstruasi. Dismenorea juga dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah dan kondisi tubuh yang menurun (Kusmiran, 2011).
Angka kejadian nyeri menstruasi (dismenorea) di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenorea, di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan produktif yang mengalami dismenorea. Angka kejadian dismenorea berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif (Proverawati & Misaroh, 2009). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erina (2014), yang menunjukan bahwa dari 66 responden yang mengalami dismenorea didapatkan data sebanyak 54,5% memiliki pengetahuan kurang tentang dismenorea dan sebanyak 50,0% memiliki perilaku kurang baik dalam penanganan dismenorea.
Upaya penanganan nyeri saat menstruasi ada beberapa terapi yaitu menggunakan obat-obatan anti sakit seperti aspirin, asam mefenamat. Penanganan nyeri saat menstruasi tanpa melakukan terapi adalah dengan olahraga ringan, mengkonsumsi buah dan sayur, serta mengurangi kadar gula dan kafein, apabila permasalahan semakin parah, maka harus berkonsultasi dengan dokter. Jika nyeri haid dibiarkan tanpa adanya penanganan, maka akan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
mengakibatkan suatu kondisi yang memprihatinkan (Saryono dan Waluyo, 2009).
Peran bidan dalam menghadapi masalah ini dapat diwujudkan melalui tugas pelayanan kesehatan reproduksi remaja, meliputi peningkatan promosi kesehatan atau penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, meningkatkan kegiatan pada remaja yang memiliki masalah khusus dan peningkatan dukungan kegiatan remaja yang positif. Perhatian pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan untuk pelajar dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), selain itu juga terdapat program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dengan memberikan pelayanan melalui kegiatan Komunikasai Informasi dan Edukasi (KIE), Focus Group Discussion (FGD) dan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan kelompok remaja lainnya (Depkes RI, 2014).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2015 di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta. Hasil wawancara kepada 8 siswa putri kelas X yang sudah mendapatkan menstruasi, semuanya pernah mengalami nyeri saat menstruasi dengan melakukan upaya penanganan yang berbeda, mereka mengatakan saat menstruasi mengalami gejala pusing, mual, pegal-pegal, nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung, badan terasa lemas dan malas untuk beraktivitas. Hal ini berakibat pada saat menstruasi siswa putri ada yang tidak mengikuti mata pelajaran, mengikuti pelajaran tapi tidak bisa berkonsentrasi dan ada yang tidak masuk sekolah. Upaya penanganan nyeri saat menstruasi yang dilakukan oleh 6 orang dengan cara mengoleskan minyak dan 2 orang mengkonsumsi jamu/ obat tradisional.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Informasi tentang kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan penanganan dismenorea belum diketahui dengan baik sehingga kurang mengerti cara penanganan nyeri menstruasi yang benar. Tidak adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan Puskesmas terkait masalah kesehatan reproduksi dan belum tersedianya fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), juga mempengaruhi terhadap perilaku penanganan dismenorea.
Berdasarkan uraian di atas penting untuk dilakukan penelitian dengan judul “Gambaran perilaku remaja putri dalam penanganan keluhan dismenorea di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta tahun 2015”.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Gambaran Perilaku Remaja Putri dalam penanganan Keluhan Dismenorea di SMK
Al-Munawwir Bantul Yogyakarta?”.
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku remaja putri dalam penanganan keluhan dismenorea di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan penelitian ini secara khusus mengetahui perilaku pemeliharaan kesehatan pada remaja dalam penanganan keluhan dismenorea di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
b. Mengetahui perilaku pencarian dan pemanfaatan terhadap sistem pelayanan kesehatan yang digunakan dalam penanganan keluhan dismenorea di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam menambah wawasan ilmu kebidanan mengenai gambaran perilaku remaja terutama pada gangguan menstruasi yaitu dismenorea.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMK Al-Munawwir
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa putri, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk mengadakan penyuluhan agar lebih memahami dan mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan perilaku penanganan dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
b. Bagi Stikes A. Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan, yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan dan memahami tentang hal-hal terkait perilaku penanganan keluhan dismenorea. c. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk memperluas dan memperkaya referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya tentang perilaku penanganan keluhan dismenorea dalam bidang ilmu kebidanan.
E.Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Gambaran Perilaku Remaja Putri dalam penanganan keluhan dismenorea di SMK Al Munawwir Bantul Yogyakarta tahun 2015, belum pernah dilakukan. Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain:
1. Novitasari (2013), yang berjudul “Pola Perilaku Remaja dalam Mengatasi Keluhan Dismenorea di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman Yogyakarta”. Metode yang digunakan diskriptif non-analitik, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, jumlah sampel yang diambil 93 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa siswa putri SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dalam mengatasi keluhan dismenorea yang dirasakan perilaku yang paling banyak dilakukuan adalah meminum jamu/ minuman herbal kunyit dan beristirahat di UKS. Perbedaan dengan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
penelitian ini adalah terletak pada judul, sampel dan tempat penelitian. Persamaan penelitian terletak pada variabel upaya penanganan keluhan dismenorea, metode penelitian, teknik sampel dan cara pengumpulan data dengan kuesioner.
2. Paramita (2010), yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea pada Siswi SMK YPKK 1 Sleman”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Jumlah sampel 58 orang didapatkan melalui purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan tingkat pengetahuan dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada judul, variabel, metode penelitian, sampel dan tempat penelitian. Persamaan penelitian terletak pada variabel perilaku penanganan dismenorea dan teknik sampel.
3. Ardhini (2010), melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi dengan Cara Penanggulangan Nyeri saat Menstruasi pada Siswa MTsN 1 Bantul Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 101 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Perbedaaan penelitian ini adalah judul, tempat, metode penelitian, teknik sampel dan sampel. Persamaan penelitian ini adalah variabel penanggulangan nyeri, pendekatan, alat pengumpul data dan metode pengambilan sampling.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan tanggal 4-5` Juni 2015 di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta. Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan dibantu 1 orang mahasiswa dan 1 orang guru.
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMK Al-Munawwir terletak di Jl. KH. Ali Maksum Tromol Pos 5 Krapyak Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Secara geografis jarak tempuh Dusun Krapyak dengan Kecamatan Sewon kurang lebih 4 km dengan Kabupaten Bantul kurang lebih 8 km dan dengan Provinsi Yogyakarta 2 km. Sekolah ini merupakan sekolah berbasis akademik Islam.
Program keahlian di sekolah ini meliputi teknik kendaraan ringan (otomotif) dan busana butik (tata busana). Jumlah siswa SMK Al-Munawwir Krapyak sebanyak 121 orang dengan 35 siswa putri dan 86 siswa putra. Jumlah guru sebanyak 30 orang. Letak bangunan sekolah putra dan putri terpisah dengan jarak 1,5 Km, SMK Munawwir putra terletak di komplek pondok pesantren putra. SMK Al-Munawwir putri terletak di komplek pondok pesantren putri yang terdiri atas santri SMK Al-Munawwir dan juga santri yang berstatus mahasiswa dari berbagai macam universitas. Fasilitas yang dimiliki meliputi ruang kelas, asrama putra dan putri, madrasah diniyah,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
perpustakan, ruang praktek (bengkel), laboratorium komputer, unit produksi, UKS (di SMK putra) dan minimarket. Ekstrakulikuler yang menunjang kegiatan siswa seni hadroh, pencak silat, pramuka dan sepak bola.
Faktor instrumental yang mempengaruhi aktivitas fisik siswa putri meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas. Proses pembelajaran di SMK Al Munawwir belum ada mata pelajaran yang membahas tentang kesehatan reproduksi. Siswa mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari orang sekitar dan dari buku di perpustakaan.
2. Karakteristik Subyek Penelitian
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi % 15 tahun 5 14,3 16 tahun 9 25,7 17 tahun 8 22,9 18 tahun 10 28,6 19 tahun 3 8,6 Total 35 100
Tabel 4.1 menggambarkan bahwa sebagian besar umur responden adalah 18 tahun yaitu sebanyak 10 responden atau 28% dari keseluruhan responden.
b. Karakteristik responden berdasarkan kelas
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Kelas Frekuensi % Kelas X Kelas XI Kelas XII 14 12 9 40,0 34,3 25,7 Total 35 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden paling banyak adalah dari kelas X, yaitu sebanyak 14 responden atau 40,0% dari keseluruhan.
c. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi dismenorea
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Dismenorea
Kategori dismenorea Frekuensi %
Selalu (tiap bulan) 13 37,1
Sering (8-10 kali) 11 31,4
Kadang-kadang (4-7 kali) 10 28,6
Jarang (1-3 kali) 1 2,9
Total 35 100
Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 13 responden selalu mengalami dismenorea setiap kali menstruasi atau 37,1% dari keseluruhan.
3. Analisa Hasil Penelitian Perilaku Penanganan Keluhan Dismenorea
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Perilaku Penanganan Keluhan Dismenorea
Kategori Perilaku Frekuensi %
Sangat Baik Baik Kurang 4 12 19 11,4 34,3 54,3 Total 35 100
Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebanyak 19 responden atau 54,3% memiliki perilaku penanganan keluhan dismenorea dengan kategori kurang dari total responden 35 siswa putri.
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dalam Penanganan Keluhan Dismenorea.
Kategori Frekuensi % Sangat baik Baik Kurang 5 25 5 14,3 71,4 14,3 Total 35 100
Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku pemeliharaaan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea dengan kategori baik, yaitu 25 (68,6%) responden.
b. Perilaku pencarian dan pemanfaatan terhadap sistem pelayanan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perilaku pencarian dan pemanfaatan Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan dalam
Penanganan Keluhan Dismenorea.
Kategori Frekuensi % Sangat Baik Baik Kurang 3 8 24 8,6 22,9 68,6 Total 35 100
Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku pencarian dan pemanfaatan terhadap sistem pelayanan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea dengan kategori kurang, yaitu 24 (68,6%) responden.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
B. Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian besar siswa putri secara keseluruhan mempunyai perilaku penanganan keluhan dismenorea dalam kategori kurang yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). Perilaku penanganan keluhan dismenorea dengan kategori baik sebanyak 12 reponden (34,3%) dan ketegori sangat baik 4 responden (11,4%). Hal ini menunjunkkan bahwa siswa putri yang memiliki perilaku penanganan keluhan dismenorea dengan kategori kurang lebih banyak. Perilaku penanganan keluhan dismenorea pada siswa putri dalam kategori kurang karena belum mendapatkan informasi kesehatan reproduksi terkait tentang penanganan keluhan dismenorea. Proses pembelajaran di SMK Al-Munawwir belum ada mata pelajaran yang membahas tentang kesehatan reproduksi. Belum ada kerjasama antara pihak sekolah dengan pelayanan kesehatan setempat sehingga belum bisa memberikan penyuluhan ataupun promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi, jelas sangat mempengaruhi dalam perilaku penanganan keluhan dismenorea. Hal yang serupa ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh dari Erina (2014), menunjukkan bahwa perilaku penanganan keluhan dismenorea tergolong kurang karena kurangnya pengetahuan yang diperoleh siswa putri tentang penanganan keluhan dismenorea. Hal ini sesuai teori Lawrence Green (1980) dalam buku Notoatmodjo (2007), bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor, yang pertama faktor predisposisi terwujud dalam pengetahuan,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
sikap, kepercayaan, tingkat sosial. Kedua faktor pendukung terwujud dalam lingkungan fisik, fasilitas atau sarana kesehatan. Ketiga faktor pendorong dalam bentuk dukungan orang sekitar yang memperkuat perubahan perilaku. Faktor ini yang akan mempengaruhi baik tidaknya perilaku penanganan keluhan dismenorea. Penanganan keluhan dismenorea ini dilakukan untuk mengurangi tingkat nyeri yang mereka rasakan supaya tidak semakain parah sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka.
Perilaku pemeliharaan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea, berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tergolong dalam kategori baik 25 responden (71,4%), kategori sangat baik 5 responden (14,3%) dan kategori kurang 5 responden (14,3%). Hal ini bisa terjadi karena sebagian besar responden yang masuk dalam kategori baik dan sangat baik mereka aktif mencari informasi sendiri tentang perilaku penanganan keluhan dismenorea melalui internet, dari buku bacaan yang ada di perpustakaan dan dari lingkungan sekitar yaitu lingkungan pondok pesantren putri yang terdiri dari berbagai macam santri dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi serta ada beberapa santri yang berstatus mahasiswa di sekolah tinggi kesehatan. Beberapa siswa putri yang masuk dalam kategori baik, mereka melakukan upaya peningkatan kesehatan dengan melakukan olah raga secara teratur. Menurut Istiqomah (2009), saat melakukan senam atau olah raga secara teratur tubuh akan merasa rileks dan nyaman.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
Perilaku pencarian dan pemanfaatan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.5 bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori kurang 24 responden (68,6%), kategori baik 8 responden (22,9%) dan kategori sangat baik 3 responden (8,6%). Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa responden sebagian besar tidak pernah memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan setempat jika mengalami dismenorea. Responden merasa kurang tertarik untuk memeriksakan diri ke Puskesmas dan lebih suka membeli obat pengurang rasa nyeri yang dijual bebas di toko obat walaupun tanpa resep dokter. Kurangnya perilaku pemanfaatan terhadap sistem pelayanan kesehatan terjadi karena kurangnya kesadaran dan kurangnya wawasan remaja putri tentang pentingnya memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan, sehingga siswa putri kurang mampu mengakses layanan kesehatan setempat.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan di luar kemampuan penelitian yang mungkin mengakibatkan belum maksimalnya hasil yang diharapkan. Adapun keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini meliputi:
1. Penelitian ini memiliki kendala dalam mengumpulkan responden tidak bisa secara bersamaan, sehingga harus menyesuaikan jadwal dengan pihak sekolah.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2. Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu kurangnya menggali tentang faktor yang mempengaruhi perilaku penanganan keluhan dismenorea, secara detail karena wawancara lisan hanya dilakukan pada sebagian responden.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan maka disimpulkan, bahwa perilaku penanganan keluhan dismenorea di SMK Al Munawwir sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu 19 (54,3%) responden, dengan perilaku penanganan sebagai berikut:
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan dalam penanganan keluhan dismenorea dengan ketegori baik, yaitu 25 (71,4%) responden
2. Perilaku pencarian dan pemanfaatan terhadap sistem pelayanan kesehatan penanganan keluhan dismenorea dengan kategori kurang, yaitu 24 (68,6%) responden.
B. Saran
1. Bagi SMK Al Munnawir Krapyak Bantul Yogyakarta
Meningkatkan perilaku penanganan keluhan dismenorea dengan pengadaan buku-buku bacaan tentang kesehatan dan pengadaan kegiatan penyuluhan baik secara individu maupun secara kelompok yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat.
2. Bagi mahasiswa Kebidanan di STIKES A.Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah daftar kepustakaan dan juga dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan untuk penelitian yang serupa tentang perilaku penanganan keluhan dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
3. Bagi peneliti selanjunya
Sebaiknya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan variabel lain misalnya sikap atau ketersedian pelayanan kesehatan atau pengaruh lingkungan budaya yang berhubungan dengan perilaku penanganan keluhan dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Alimul, H. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Menangani Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset.
Ardhini, Y. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi dengan Cara Penanggulangan Nyeri saat Menstruasi pada Siswa MTsN 1 Bantul Yogyakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI 2014.
Erina, P.N. (2014). Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penanganan Dismenorea di SMK Negeri 7 Manado.
Ernawati., Hartati, T., Hadi, I. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenorea pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang. Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Penulisan
Ilmiah. Edisi 2. Jakarta: Salemba medika.
Istiqomah, PA., (2009). Efektifitas Senam Dismenorea dalam Mengurangi Senam Dismenorea pada Remaja Putri di SMK N 1 Semarang.
Joseph, HK.,. & Nugroho, MS. (2010). Ginekologi dan Obstetri (OBSGYN). Yogyakarta: Nuha Medika.
Kumalasari, I., & Iwan, A. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Novitasari, SK. (2013). Pola Perilaku Remaja dalam Mengatasi Keluhan Dismenorea di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman Yogyakarta. Manuaba, I.B.G. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
EGC.
Paramita, DP. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea pada Siswi SMK YPKK 1 Sleman.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Proverawati, A. (2009). Menarche. Yogyakarta : Nuha Medika.
Proverawati, A. & Misaroh S. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwaningsih, W. (2010).Asuhan Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Nuha medika.
Saryono. (2009). Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia. Saryono, & Waluyo. (2009). Sindrom Premenstruasi. Nuha Medika: Yogyakarta. Sugiyono, S. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukarni, I., & Margareth Z.H. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wawan, A., & Dewi, M.(2010). Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Widyastuti, Y. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya. Yanti. (2011). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka.