PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA V
JURNAL
Oleh: TITI HARDINA
12090110
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUIVIATERA V
Nama NPM Program Studi Institusi
:Titi
Hardina : 120901 l0 : Pendidikan Ekonomi: Sekolah Tinggi Keguruah dan llmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Padang, 24 F ebrsari 2017
Disetujui Oleh,
(Hayu nda Utami, SE, MBA.) Pembimbing I
(Jolianis, S.Pd, ME)
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA V Oleh
, , . , , , ,
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat 1
Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi 2.3
Dosen STKIP PGRI Sumbar
Email:titihardinatanjung02@gmail.com,jolianiskoto@ymail.com,Hayuyudha@gmail.com
ABSTRACT
This study aimed to analyze: 1) the influence of organizational culture on employee performance 2) the effect of organizational communication to employee performance 3) the effect of job satisfaction on employee performance. This type of research is descriptive and associative. The population in this study are all servants at the Hall of Sumatra River Region V and the sample in this study was 86 people. The results showed that: 1 organizational culture significantly influence organizational communication, where the values obtained path coefficient 0.127 and 2.154 thitung> ttabel1,98896. 2 organizational culture significantly influence job satisfaction, which gained value and thitung path coefficient 0,509 8,988> ttabel1,98896. 3 organizational culture significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.280 3.209> ttabel1,98896. 4 organizational communication significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.632 5.492> ttabel1,98896. 5 job satisfaction significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.457 3.828> ttabel1,98896.
Keywords: Organizational Culture, Organizational Communication, Job Satisfaction and Employee Performance
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai 2) pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai 3) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan sampel dalam penelitian ini adalah 86 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komunikasi organisasi, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,127 dan thitung 2,154 > ttabel1,98896. 2 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,509 dan thitung8,988 > ttabel1,98896. 3 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,280 dan thitung 3,209 > ttabel1,98896. 4 komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,632 dan thitung5,492 > ttabel1,98896. 5 kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,457 dan thitung3,828> ttabel1,98896.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA V Oleh
, , . , , , ,
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat 1
Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi 2.3
Dosen STKIP PGRI Sumbar
Email:titihardinatanjung02@gmail.com,jolianiskoto@ymail.com,Hayuyudha@gmail.com
ABSTRACT
This study aimed to analyze: 1) the influence of organizational culture on employee performance 2) the effect of organizational communication to employee performance 3) the effect of job satisfaction on employee performance. This type of research is descriptive and associative. The population in this study are all servants at the Hall of Sumatra River Region V and the sample in this study was 86 people. The results showed that: 1 organizational culture significantly influence organizational communication, where the values obtained path coefficient 0.127 and 2.154 thitung> ttabel1,98896. 2 organizational culture significantly influence job satisfaction, which gained value and thitung path coefficient 0,509 8,988> ttabel1,98896. 3 organizational culture significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.280 3.209> ttabel1,98896. 4 organizational communication significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.632 5.492> ttabel1,98896. 5 job satisfaction significantly influence employee performance, which gained value and thitung path coefficient 0.457 3.828> ttabel1,98896.
Keywords: Organizational Culture, Organizational Communication, Job Satisfaction and Employee Performance
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai 2) pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai 3) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan sampel dalam penelitian ini adalah 86 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komunikasi organisasi, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,127 dan thitung 2,154 > ttabel1,98896. 2 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,509 dan thitung8,988 > ttabel1,98896. 3 budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,280 dan thitung 3,209 > ttabel1,98896. 4 komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,632 dan thitung5,492 > ttabel1,98896. 5 kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,457 dan thitung3,828> ttabel1,98896.
2 PENDAHULUAN
Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi masyarakat sekarang. Sering kali ditemukan beberapa masalah
yang menyebabkan banyaknya
perusahaan mengalami kegagalan,
baik yang disebabkan oleh
ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia adalah
faktor penting yang turut
menentukan keberhasilan
perusahaan.
Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi
sangat ditentukan oleh
pendayagunaan sumber daya
manusia (SDM) yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreatifitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam fungsi peranan operasional perusahaan. Perusahaan tidak mungkin terlepas dari tenaga kerja manusia, walaupun aktivitas perusahaan itu mempunyai modal yang sangat besar dan teknologi
modern, sebab bagaimanapun
majunya teknologi tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dapat dinilai dari hasil kerjanya, karena dalam
kerangka profesionalisme kinerja yang baik seorang pegawai harus mampu memperlihatkan perilaku
kerja yang mengarah pada
tercapainya maksud dan tujuan perusahaan. Agar dapat mengarah pada hasil kinerja yang baik maka sumber daya manusia harus dikelola dengan baik, karena manusia bisa jadi pusat persoalan bagi perusahaan ketika potensi mereka tidak dikembangkan secara optimal.
Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Menurut Bryan dalam Tjandra (2005:38) kinerja adalah tingkat pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui organisasi yang digerakan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya individu yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan kata lain, kinerja individu berhubungan sejalan dengan kinerja organisasi. Pada organisasi pemerintahan, jika kinerja sumber daya aparatur baik, maka kinerja institusi pemerintahan akan baik juga. Salah satunya organisasi yang dituntun untuk memiliki kinerja yang baik adalah institusi pemerintahan atau birokrasi dibidang pekerjaan umum (PU).
Tabel 1. Data Jumlah Satuan Kerja PU (Pemukiman Umum) di Kota Padang
No Satuan Kerja Realisasi
(%)
Nama Instisusi Pemerintahan
1
Balai Wilayah Sungai
Sumatera V 75
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
2
Pusat informasi dan
pengembangan pemukiman
dan bangunan Sumbar
95
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
3 Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II 90
Direktorat Jenderal Bina Marga
Sumber : balai wilayah sungai sumatera v, Pusat informasi dan pengembangan pemukiman dan bangunan Sumbar, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II tahun 2015
Pada tabel 1 dapat dilihat
bahwa Pusat Informasi dan
Pengembangan Pemukiman dan
Bangunan memiliki realisasi 95% ,
sudah memiliki target yang
diinginkan. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II memiliki realisasi 90%, sudah memiliki target yang diinginkan. Sedangkan pada Balai wilayah sungai sumatera v dapat dilihat realisasi hanya 75% saja pada tahun 2015, tidak sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan demikian peneliti ingin melakukan penelitian di Balai wilayah sungai sumatera v, karena peneliti lebih ingin mengetahui bagaimana kinerja pegawai yang ada di dalam Instansi tersebut, serta pada saat peneliti magang di Balai wilayah sungai sumatera v peneliti menduga adanya
pengaruh budaya organisasi,
komunikasi organisasi, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap komunikasi organisasi pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V?
2. Sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V?
3. Sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V?
4. Sejauhmana pengaruh
komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V?
5. Sejauhmana pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V?
KAJIAN PUSTAKA Teori Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai merupakan
aspek yang penting dalam
manajemen sumber daya manusia.
(Sedarmayanti, 2009:18)
menyatakan bahwa kinerja
merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang pegawai telah melaksanakan pekerjaannya secara
keseluruhan, atau merupakan
4 harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya).
Indikator Kinerja Pegawai
Menurut Sutrisno (2009:164), ada beberapa indikator kinerja yaitu : 1) Hasil kerja
2) Pengetahuan pekerjaan 3) Inisiatif
4) Sikap kerja
TeoriBudaya Organisasi
Menurut Rivai (2003:256) budaya organisasi adalah apa yang pegawai rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan kepercayaan, nilai-nilai dan harapa. menurut Druicker dalam Pabundu (2010:4) budaya organisasi pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang
kemudian mewariskan kepada
anggota-anggota baru-baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti diatas.
IndikatorBudaya Organisasi
Rivai (2011:37)
mengemukakan bahwa ada
kesempatan yang luas bahwa budaya organisasi mengacu ke suatu makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggota yang membedakan
organisasi itu dengan organisasi
lainnya.Hasil riset terbaru
mengemukakan tujuh dimensi utama yang dihargai oleh organisasi yaitu: 1) Inovasi dan pengambilan resiko,
sejauh mana para pegawai
didorong untuk inovatif dan mengambil resiko
2) Perhatian, sejauh mana pegawai diharapkan memerhatikan presisi (kecermatan dan analisis)
3) Orientasi hasil, sejauh mana menejemen memfokuskan pada hasil, bukan pada teknik dan proses
4) Orientasi orang, sejauh mana
keputusan manajemen
memperhitungkan efek
keberhasilan orang-orang dalam organisasi
5) Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan kepada tim bukannya individu-individu
6) Keagresifan, sejauh mana orang-orang itu agresif (kreatif) dan kompetitif
7) Kemantapan
TeoriKomunikasi Organisasi
Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu communion,
yang berarti kebersamaan,
persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan. Menurut Thoha (2011: 167) komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Menurut pendapatan Umam (2011: 158)
komunikasi merupakan
pemberitahuan pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Menurut Thoha (2011 : 169) komunikasi merupakan salah satu pusat bahasan didalam ilmu prilaku organisasi. Sedangkan menurut Bahroza (2012 : 33) mengungkapkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, fakta, fikiran, dari satu orang ke orang lain.
IndikatorKomunikasi Organisasi
Menurut Arni (2007: 67) ada beberapa indikator komunikasi organisasi yaitu sebagai berikut : 1) Proses, suatu organisasi adalah
yang menciptakan dan saling
menukar pesan diantara
anggotanya.
2) Pesan, pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Untuk berkomunikasi
seseorang harus sanggup
menyusun suatu gambaran
mental, member gambaran itu nama dan mengembangkan suatu perasaan terhadapnya.
3) Keadaan saling tergantung, suatu organisasi yang merupakan suatu sistem yang terbuka. Bilo suatu bagian organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga berpengaruh kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan
komunikasi dalam suatu
organisasi saling melengkapi.
Misalnya suatu pimpinan
membuat suatu keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasi secara menyeluruh.
4) Hubungan, komunikasi organisasi adalah suatu hubungan, karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada
tangan manusia. Hubungan
manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang atau lebih sampai kepada hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok kecil, maupun besar dalam organisasi.
5) Lingkungan, lingkungan dapat
dibedakan atas lingkungan
internal dan lingkungan eksternal.
Yang termasuk lingkungan
internal adalah personalia
(pegawai), staf, golongan
fungsional dari organisasi, dan komponen organisasi lainnya seperti tujuan, produk dan lainnya. Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi adalah langganan, leverensi, saingan dan teknologi.
TeoriKepuasan Kerja
Menurut Luthans (2006:243) mendefenisikan kepuasan kerja sebagai keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi pegawai mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.Sedangkan menurut Edy (2009:75) pada hakikatnya, kepuasan kerja merupakan perasaan senang
atau senang pekerja dalam
memandang dan menjalankan
pekerjaannya.Apabila seseorang senang terhadap pekerjaannya, maka orang tersebut puas terhadap pekerjaannya.
IndikatorKepuasan Kerja
Luthans (2006:243)
mengatakan ada lima indicator yang
dipergunakan untuk mengukur
kepuasan kerja:
a. Pekerjaan itu sendiri, dalam hal dimana pekerjaan memberikan tugas yang menarik kesempatan untuk belajar dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab. b. Gaji merupakan sejumlah upah
yang diterima dan tingkat dimana hal ini biasa dipandang sebagai
hal yang dianggap pantas
dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi.
6 c. Kesempatan promosi merupakan
kesempatan untuk maju dalam organisasi.
d. Pengawasan merupakan
kemampuan penyedia untuk
memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku.
e. Rekan kerja merupakan tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Kepuasan kerja dibentuk oleh indikator-indikator yaitu sikap
atasan, hubungan rekan
sekerja,sistem kompensasi, sistem karir, dan lingkungan kerja. Berdasarkan analisis data secara
statistik membuktikan bahwa
kepuasan kerja pegawai
berpengaruhsiginifikan positif terhadap kinerja pegawai.
METODOLONGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Asosiatif. Untuk melihat pengaruh budaya orgnisasi terhadap komunikasi organisasi dan kepuasan kerja pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V. Sugiyono (2009:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan,
menghubungkan dengan variabel
lain. Selanjutnya Arikunto
(2010:239) menjelaskan bahwa metode asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dan
apabila ada, berapa erat
hubungannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis deskriptif
No Nama Skor Total Rata- Rata
Skor TCR Kategori 1 Budaya Organisasi (X1) 347,44 3,47 80.80 Baik 2 Komunikasi Organisasi (X2) 367,86 4,27 85,55 Baik 3 Kepuasan Kerja (X3) 340,30 3.95 79.14 Sedang 4 Kinerja Pegawai (Y) 334,06 3,88 77,69 Sedang
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti), 2016 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistibusi secara normal atau tidak. Adapun hasil pengujian dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 24.Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 86 -.251 .260 .664 .514 Valid N (listwise) 86
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Berdasarkan perhitungan
diatas diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 20,46 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai df4: 0,05 adalah 108,648. Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) (20,46) < nilai X2tabel (108,648). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Hasil Analisis Jalur
Anaisis Jalur Sub Struktur I
Analisis Jalur Sub struktur I menguji pengaruh budaya organisasi terhadap komunikasi organisasi. Berikut hasil pengolahan data pada sub struktur I:
Tabel 25. Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I
Variabel Endogen Variabel Eksogen Koefisien Jalur t
Hitung Sig Ket
Komunikasi Organisasi Budaya Organisasi (X1) 0,229 2,154 0,034 Signifikan F hitung : 4,639 F sig : 0,034 R square : 0,052
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, 2017 Analisis Jalur Sub struktur II
Tabel 26.Hasil Analisis Jalur Sub Struktur II
Variabel Endogen Variabel Eksogen Koefisien Jalur T
Hitung Sig Ket
Kepuasan Kerja Budaya Organisasi (X1) 0,700 8,988 0,000 Signifikan F hitung : 80,781 F sig : 0,000 R square : 0,490
8
Analisis Jalur Sub Struktur III
Tabel 27.Hasil Analisis Jalur Sub Struktur III
Variabel
Endogen Variabel Eksogen
Koefisien Jalur
t
Hitung Sig Ket
Kinerja pegawai Budaya organisasi (X1) 0,304 3,209 0,002 Signifikan Komunikasi organisasi (X2) 0,380 5,492 0,000 Signifikan Kepuasan kerja (X3) 0,361 3,828 0,000 Signifikan F hitung : 46,599 F sig : 0,000 R square : 0,630
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti), 2017
PEMBAHASAN
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komunikasi Organisasi Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komunikasi organisasi. Dimana koefisien jalur budaya organisasi adalah 0,229 dengan nilai thitung adalah 2,154 >
ttabel 1,98896 dan nilai signifikansi
0,034. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,034< 0,05). Berarti Ha diteima dan H0 ditolak. Semakin baik budaya organisasi di balai wilayah sungai sumatera V provinsi sumatera baratmaka akan baik komunikasi organisasinya.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan kerja Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Dimana koefisien jalur pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerjak (Px3x1) adalah 0,700 dengan nilai thitung
adalah 8,988 > ttabel 1,98896 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Dimana koefisien jalur pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja
pegawai(Pyx1) adalah 0,304 dengan nilai thitung adalah 3,209> ttabel 1,98896 dan nilai signifikansi 0,002. Nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,002< 0,05). Berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Semakin baik budaya organisasi maka akan meningkatkan kinerja pegawai do balai wilayah sungai sumatera V provinsi sumatera barat.
Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa Komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Dimana koefisien jalur pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja
pegawai (Pyx2) adalah 0,380 dengan nilai thitung adalah 7,690 > ttabel 1,98896 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05). Berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Semakin baik budaya organisasi terhadap kinerja pegawai maka akan meningkatkan kinerja pegawai terhadap perusahaan.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada balai wilayah sungai sumatera V provinsi sumatera barat. Dimana koefisien jalur pengaruh kepuasan kerjaterhadap kinerja pegawai (Pyx3) adalah 0,361 dengan nilai thitung adalah 3,828 > ttabel 1,98896 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05). Berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Semakin baik kepuasan kerja maka akan meningkatkankinerja pegawai tersebut.
PENUTUP
Berdasarkan kepada
permasalahan dan pertanyaan
penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap komunikasi
organisasi. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,229 dan thitung sebesar 2,154
> ttabel sebesar 1,98896
dengan nilai signifikan 0,034 < 0,05 berarti Haditerima dan
Ho ditolak. Artinya apabila
budaya organisasi meningkat sebesar satu-satuan, maka komunikasi organisasi akan
meningkat sebesar
0,127satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja.
Dimana diperoleh nilai
koefisien jalur sebesar 0,700 dan thitungsebesar 8,988 > ttabel
sebesar 1,98896 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila budaya organisasi meningkat sebesar satu-satuan, maka
kepuasan kerja akan
meningkat sebesar
0,509satuan dengan asumsi
variabel komunikasi
organisasi tetap.
3. Budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai.
Dimana diperoleh nilai
koefisien jalur sebesar 0,304 dan thitungsebesar 3,209 > ttabel
sebesar 1,98896 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila budaya organisasi meningkat sebesar satu-satuan, maka
kinerja pegawai akan
meningkat sebesar 0,280
satuan dengan asumsi
variabel kepuasan kerja tetap.
4. Komunikasi organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai.
Dimana diperoleh nilai
koefisien jalur sebesar 0,380 dan thitungsebesar 5,492 > ttabel
sebesar 1,98896 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila
10
meningkat sebesar
satu-satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,632
satuan dengan asumsi
variabel budaya organisasi dan kepuasan kerja tetap. Pengaruh langsung kesadaran merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 7,1%.
5. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,361 dan thitung sebesar 3,828
> ttabel sebesar 1,98896
dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan
Ho ditolak. Artinya apabila
kepuasan kerja meningkat sebesar satu-satuan, maka
kinerja pegawai akan
meningkat sebesar 0,457
satuan dengan asumsi
variabel budaya organisasi dan komunikasi organisasi tetap.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan kinerja pegawai untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:
1. Budaya organisasi, dimana tingkat capaian responden yang terendah adalah 76,59 dengan kategori cukup berada pada indikator orientasi tim, maka penulis menyarankan bahwa untuk mendapatkan kinerja yang
baik, pegawai harus
menjalin kerja sama yang baik sehingga meningkatkan budaya organisasi yang baik
dan mencapai tujuan yang di inginkan oleh perusahaan. 2. Komunikasi organisasi,
dimana tingkat capaian responden terendah adalah 83,26 dengan kategori baik berada pada indikator
proses. Maka penulis
menyarankan perusahaan harus memliki komunikasi yang baik antar pegawai sehingga akan tercipta proses kinerja yang baik yang akan meningkatkan mutu perusahaan.
3. Kepuasan kerja, dimana tingkat capaian responden terendah adalah 74,42 dengan kategori sedang berada pada indikator rekan
kerja. Maka penulis
menyarankan untuk
mendapatkan kepuasan
kerja yang tinggi maka
pegawai harus
meningkatkan hubungan
rekan kerja yang baik sehingga terciptanya tujuan suatu perusahaan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang.
DAFTAR PUTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penulisan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Universitas Binus.
Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas
Kerja. Ilmu Pendidikan, 20(1), 17–26.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta
: PT Rineka Cipta
Rivai, Veithzal.2011. Kepemimpinan
Dan Prilaku Organisasi.
Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
Pabundu Tika, Moh.2006. Budaya
Organisasi Dan Peningkatan
Kenerja Perusahaan. Cetakan
Pertama, Bumi Aksara.Jakarta. Arni, Muhammad. 2007. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Pt. Bumi
Aksara.Asfar Halim
Dalimunthe. (2009). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja pegawai (studi pada Dinas Informasi Komunikasi
dan pengolahan Data
Elektronik Kota Medan).