• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kreativitas Penjaga Bahasa Sunda (K49)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kreativitas Penjaga Bahasa Sunda (K49)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA

DAN

SUSASTRA

DALAMGUNTINGAN

SEPTEM_~E~

2010

NOMOR 09

PERPl 'STAK.-\AN I'l s\T U.\lL\SA. DFP.\IUE)\IEN PENDlDIKAN NASIONAL Jalan Daksillapati llarallY

(2)

DAFTARISI

BAHASA

BAHASADAERAH-PENGAJAR^

.

Penghargaan untuk Guru Bahasa Daerah (K 24/9)

BAHASA DALAM SASTRA

^

Di Balik Sebuah Klata Kontet (T 19/9)

BAHASA INDONESIA-DEIKSIS

^

Menggentarkan Malaysia (K 24/9)

BAHASA INDONESIA-KORESDENSI

^

Bahasa Alay (K17/9) *

BAHASA INDONESIA-LARASILMIAH

^

Bahasa Ilmiah (T 5/9) *

BAHASA INDONESIA PENGARUH BAHASA ASING

Otoritas Bahasa: Perlukah? (T 26/9)

BAHASA INDONESIA-PRAGMATIK

Poros ParadlgmatikBahasa (K5/9)

BAHASA INDONESIA-RAGAM RESMI ASIA

Jadi Bahasa Resmi ASEAN (SP25/9)

BAHASA INGGRIS

^

A/ns

15

Bahasa Asing Nggak Cuma Inggris (MP 0/9)

BAHASA JAWA,SAYEMBARA

17

Lomba Penulisan Cerita Bahasa Jawa (KR 26/9)

BAHASA SUNDA DALAM SASTRA

Kreativitas Penjaga Bahasa Sunda (K4/9)

(3)

BAHASA UNIVERSAL-PENGAJARAN

Belajar Bahasa, Kuasai Dunia (K 30/9)

BUTAHURUF

Arah Pendidikan Buta Aksara (MI 20/9) 23

Atasi Buta Akasara, Pemkab Kubu Raya Gandeng PKK

(R8/9)

i.25

Buta Aksara Masih Tinggi

(R 29/9)

26

Mdek Aksara (MI 20/9)..

29

Penduduk Buta Aksara Masih 8,7 Juta (SP 8/9) 31

BUTA HURUF ALQURAN

Berantas Buta Aksara Alquran (R 20/9)

•••32

SASTRA

DONGENG

Belajar Baca Melalui Dongeng (K 27/9)

33

Dongcng Motivasi di SD Musowar (KR 4/9)....

34

HADIAH SASTRA

Pengharagaan Minim Sastrawan Tempuh Cara Alternatif (KR 27/9)...35

KEPENGARANGAN, SAYEMBARA

Lomba Cerpen, Puisi, dan Fotografi (K 28/9)

37

Meninggkatkan Daya Saing Sastrawan Muda

(MI 3/9)..

39

KESUSASTRAANINDONESIA-BIOGRAFI

Bilik Sederhana Jakob Sumardjo (K

5/9)

40

Rosihan Anwar: Istri Saya Adalah Kepala Rumah Tangga (K 6/9)....43

KESUSASTRAAN INDONESIA-DRAMA

Menanti Sepuluh Kuda Satu Warna

(KT 30/9)

44

KESUSASTRAAN INDONESIA-FIKSI

Bangkltnya AbduUah Harahap dari 'Kubur"

(T 26/9)..

45

(4)

KESUSASTRAAN INDONESIA, PENGARUH CINA

Membangun Jembatan Lewat Sastra (SP 30/9)

47

KESUSASTRAAN INDONESIA-PUISI

Bermain dengan Blues Rendra (K26/9)..

48

Puisi dalam Kesederhanaan (K 6/9)

50

KESUSASTRAAN, RUU

Sastrawan Merindukan UU Perlindungan Penulis (KR 25/9) 52 KESUSASTRAAN INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK

Fiksi Gotik dalam Sastra Indonesia (MI 2/9)

54

Inkonsistensi Hambat Regenerasi Sastrawan (MI 30/9)

56

Sastra Kata Pengantar (KR 26/9)

57

KESUSASTRAAN INDONESIA-TEMUILMIAH

Banyak Cara Mengapresiasi Sastra (KR 28/9)

60

Pendidikan Sastra Minim (R 28/9)

61

Regenerasi Sastrawan Berjalan Lamban (MI 28/9)

63

Seminar Kesusastraan Asia Tenggara (K 3/9)

64

KESUSASTRAAN MELAYU

Letusan Krakatau dalam Syair Melayu

(K 19/9)

65

KESUSASTRAAN PERSIA-PUISI

IBNUAL-AMID Wazir dan Ilmuwan Ulung (R 27/9).... 67

KOMIK, BACAAN

Baca, Lihat, Dengar (R 8/9)

70

Komik Bom Bali I Diluncurkan (R 25/9) 73

SASTRA DALAM FILM

Bekal Berharga (K 30/9)

74

'

Jadi Ingin Bikin Flim LagP (SP 15/9)

75

Syair-Syair di Papan Tulis (K 5/9)

77

SASTRA KEAGAMAAN

Alquran Bukan Sekadar Karya Sastra (R 26/9)

...79

Mencari Tuhan (KT1/9)

Sastra Islam dan Perjuangannya (K 25/9)

83

(5)

BAHASA DAERAH-PENGAJARAN

\Pe^iberi'aft■(hadiah^i^c

;';*'A)''P ^epSat9l^i^'|)eme:n^g-:. :,'V

nirigHatfeuiiindUv^i-dap

. • .'nya;a^al0i

-beli^ijjiTen^ntiihJ leSBnsi

pfengajafak'bai'asa,rdaei^; j^'iS^ ;i • diharai5^;;'fTrvt n« ri kbkq'jrrijy^ ■'gfYCridakji,^aaf^ihe'Hgh^ai;j'ef ; :;Merek9'a^alab;Sidxta'!2^aj^igu>^

I -rviwfiG :/^meng;emb j nam^iselqfar ilOOJ yaitg terdata

i.^%'£ ;{(\jai|gi^

\, jj^an^'^b'^as'adSi^ck^^

. j J ^ferad^^aaritaktisi^nj^rw •

I jak--2p'b8^;^etjnspirasidsosqk ^-jriehibuat^isan^^ti&ia^^

r Dek^vfaMt^tkeguH^.^S^

-iiiivielalid^I^efejJ ataii^^^Kjip'?*^

I

r^tiPitfK^guro ddA - ju^bmengiqitik'^i'ai^^^py

jt>ji^tfpgn|iidikait

' J ab^fd^^ahfemfeTi^^'bSh.^^^

|;J Sbbri.'^jinii;Scsti:(M

.;, daerahioMesld astid^^J m'en^ffiIq"

^VfiPi3^2.0Q5ji^3Hg

; Peratui^

(6)

BAHASA DALAM SASTRA

Putu Wijaya^

Di Balik Sebuah Kata Kbhtet

P

yembara ^enulisan lakon De-

ADA 1971 saj^a mengikuti

sa-wan Kesenian Jakarta, dengan menulis lakon berjudul Aduh.; Itu merupakan ispekulasi yang beri-sikb tinggi, karena umumnya judul yangjaris saat itu yang puitis. Ber--samaan dengan itu, saya juga jnenii-lis novel Telegram dan Pabrik untuk sayembara yang juga digelar oleh

De-wan Kesenian Jakarta.

Saya beruntung karena Aduh, Telegram, dan Pabrik menang. Itu membuat saya kemudian berani me-neruskan memakai judul tulisan saya dari satu kata. Misalnya Edan, Ann, Awas, Sobat, Entah, dan Nyali. Kadang kala malah satu suku kata, seperti Bom,.Es, Wah, Lho, Bor, Los, Dor, Gerr, Front. Yang baru saja ter-blt Klop.

Bahkan saya juga berhasil mende-sak produser untuk membuat film layar lebar berjudul Plong. Sebuah judul yang lama diperdebatkan oleh bagian pemasaran karena dianggap tidak akan menjual. Di samping itu sulit untuk mendapatkan izin dari Departemen Penerangan, yang men-syaratkan judul (dulu mesti ada izin tersebut) harus ada dalam kamus

ba-hasa Indonesia.

Banyak yang bertanya ihengapa saya memilih judul pendek-pendek seperti itu. Saya sering menjawab de ngan guyonan. Supaya hemat. Atau untuk sekadar sensasl, supaya jadi aneh, nyeleneh, dan menarik perha-tian. Tetapi sebenarnya ada alasan khusus yang cukup serius.

Ketika menggauli kata-kata kontet yang kadang hanya merupakan tiruan bunjd itu (seperti ah, hah, dan oh), saya menemukan sesuatu yang

menarik. Di balik kesederhanaannya,

ada pengertian yang kompleks.

Kata-kata pendek itu ternyata ambigu, yang dalam prakteknya mengandung banyak pengertian. Bergantung pada tempat, waktu, keadaan, dan siapa yang mengucapkannya.

Sebuah kata tidak lagi hanya sim-bol yang menunjuk kepada Satu pe ngertian i)asti, tapi memberondong banyak' hal. Makin singkat ia, ,jus-• tru makih padat. Seperti sebuah file di layar koinputer. Bila diklik dan di-buka kode-kodenya, ia menjadi rumit dan penuh penanda.

Kata aduh, misalnya. Semua kita tahu bahwa pengertiannya banyak. Bisa diucapkan sebagai kekagum-an. Te^pi, dengan mengubah nada, kekaguman itu bisa menjadi kekece-waan. Aduh bisa menolong seseorang yang kesakitan. Tetapi juga mem-bantu seseorang untuk menyampai-kan kenikmatan. Aduh bisa menyam-paikan tingkat emosi yang tak sang-gup dilukiskan dengan kata-kata

yang mana pun.

Jadi sebuah kata tidak lagi hanya

memverbalkan sebuah benda atau

rasa, tetapi menolong melontarkan emosi. Sekaligus juga

menyembunyi-kan sesuatu yang tidak ingin diucap

kan, tapi tetap ditolerir oleh lawan bicara. Itu terjadi pada kata anu.

Anu adalah bisa apa saja yang tak ternamakan atau yang tidak bisa di ucapkan. Bila seseorang, yang sebe narnya Xak ingin disapa, ditanya oleh rekannya, mau ke mana dia, kata anu langsung berperan. Dengan menja wab mau ke anw, yang ditanya su-dah menunjuk arah ke mana ia mau pergi. Ia sudah memenuhi kewajiban berdialog, sebab sudah menjawab ke tika ditanya. Yang bertanya pun ti dak merasa perlu mengusut ke mana maksudnya dengan menjawab ke anu itu. Sebab yang bertanya juga tidak sungguh-sungguh bertanya, hanya menyapa basa-basi.

(7)

merupa-. tan pemberontakan ataii penanda

te-lah ^da kebuntiiah dalaiii kbiriuhi-^

kali. Settiuanya jiistru mbngalir ataS

jasakataanu. '

Anu menjadi jtiru Selartiat.

Meno-loiig orang yang mehgalami kesuli^n

berkomuriikasi. Sejenis kata anu,

ba-nyak dalam bahasa Indonesia. Mi-salnya entah, enggak, ya, atau tidak.

Bayangkah kalau tidak ada ckspresi

pelepasan emosi seperti loah, kok, ah,

aduh, dan hmmm, banyak perasaan itu akan tertimbun dalam diri

manu-sia yang bisa mengganggu jiwa. Khusus ekspresi yang merupa-kan tumpumerupa-kan huruf mati, atau bu-nyi yang masih belum diakui sebagai kata di dalam kamus, seperti ssttt, ha-ha, hmm, dan sebagainya, juga

mengandung banyak kegunaan un-tuk menggemboskan emosi. Memban-tu pergaulan, khususnya ketika ada

perbedaan bahasa. Kata-kata yang tidak diakui kamus itu dapat menjadi

jembatan penyelamat.

Saya pemah memperhatikan Alung,

ariggota Teater Mandiri, asyik bicara dengan seorang anggota teater The

Black Tent di Tokyo selama satu jam. Saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Sama-sama tak mengua-sai bahasa Inggris dan tak mema- i hami bahasa masing-masing, mereka i

juga, ketika saya tanya belakangan, ,

tidak mengerti apa yang sudah

me-reka bicarakan. Tapi keduanya tam-pak akrab dan terus bicara. Tak pen- i

ting benar apa isi komunikasi itu,

te-tapi keduanya merasa sama-sama su- 1

dah ni/amhunp. {

Aduh, oh, sttt, dan berbagai kata ,

kontet itu adalah sebuah dunia

se-derhana tetapi dahsyat. Menjadikah ,

kata-kata itu sebagai sebuah judul, '

membuat mengarang menjadi sebuah | peristiwa pembuatan sebuah diser- I

tasi. Mencoba mehgebor-apa.saja ra-hasia/misteri. yang - disimpan oleih

kristal makna terselj^t

• i,: .I S ,1 - : .: , *) Dramawdh \

(8)

BAHASA INDONESIA-DIEKSIS

■\BAH4S A:f

GUSTAAFKUSNO ''•f®

J ^nggentdrl^n 1S M0MI;

^

W |?'ff

J X

'

-r T'.asu^penajilkap^n .tifa petTa^as^Ke^iei^:^^!!^ Kelautan :. ikan di perair^ Indonesia pleh ke^olisiari Malaria dan';; kiik^39:jneteka:^epertj.; {fel?^

.^kkaj-kaJ i inengg;^i;p?rl^?u(

",BVrbacai:^^isis dan loip^,^ d%mukal^

TViai^ia yan^se^alu^^'i^?(^4^'seb'SI^ ^ata*."..

bfe^tu meremehkan jdta d(i^aS's'|pJ i^dalali'4$^^irtJ Bl^inain"i I ^ti^Vfriili^^-'lndopesia yahg han^ diduk^g^ L i I 1 .'■ J « V...»iiAii-'V/»V»J rtrtrto.f'C iV locri morn'iliWalat Utama

'gris, defe/fOTf ctccC j^g ;b^nnakna\-;efek yang.lnembua^ sc- • ,

''se^Sf^g "m^nfui^gl^ riiatriy^iyiplakukan iseanatillw^na ta

-.^tiki^;|anjar^yangb5^^aderii^"/Mjsalnj%;s^

.,

■*h;S^"^,')^a|i.b,a^;pengedar;:riafkob3,pieirt^^

;b^ :mereka yang; RiadiCQbarpblia itu. . ';

.i^.^up'^dah t|epa1^,jdt^iiaeHi^M^^^ •;.

itu? -/ •■ v'diii'ii '•'

. Tamp^ya pen^a^gas:Re^tama;|sdW '• • |

dengan e/eftjjen^^ehtoryllexmlibanisdlaliitujmpn&ng-su i

ipabgat.fnjemadai k^ena kzUiip^ntQr. be^akna^kehd^gari • , |

Icebjer^j^idntuk melakUkahrsesUajtuTji^^idTl^^pa^n^^i.'

f^MaJ u fT^iGsiitar^ kaiya

imani^^

,cara^;tepat,ihenggambarkapipbm|^^'fefe$en/acl^l^

i

tanpai teidacakjiapanieqadinysi/ ; i

villalllUL ii> Maiiwa ruava • --v- i

;g§ rak,bemlang-ulang deliganltepat'^^ :•. ;

vn^dsfdi iS^utar'p.ipv.pad^al'tfeegiingguhn^i^^ah^j^g be^

U AC ty^&C Ai^UjMiV'ii nA»j;w^^vTj**w *1^ ■ '^1, ■[ ■ .

'ftlaj^ifl.pifipjadi'ciut l^au Idtaiberi pen^bto i:iu;ib:^alT^

Kompas, 24 S eptemberv2010

(9)

BAHASA IKDONESIA-KORESPONDENSI

< aAHASA •

KRAiNYMPHUTABARAT

r-'

' uatu kali ssiyz menari^api feSbul^ istilah^gaul ba^/ace^'';;' ■;

•- teman ym kanipus ' V.'.

e' S a5^,:mer^,s^t hafl-Keti^ itu'^j^iterbilang drang', ; ,

^ baiu.dilm^^gan mediajejaring spsiAjaib belum paham... •'

I ben^^iflai« uSkode-lw3e

'V

i J S ei^ itii' tiaDrkali ln6mbukafjesbukj. savaiapak cemas hila'

■ ? banj^yan'f"^en^\m^^']cp^e^'di^ab%^^

tanya'adiksaj^^apai^J ^/'j^Teir^ta-ar^^ .

j . ICehadi^.^nsel dan media^'ejaiiM sosi^— fesbuk dan

-|, tw^Pr— ^ahis diaHuYel^-l^bAe^^orSn^rtuhadnya ragam

I .balia^^^len^M

dafi

fc: •aan,yisu£ dis^L,^anasa;^b^rKem^^

/'n^un perga^an me^i^jpj^ingspsi^ jugadigunakan

i orangidpyraia b^an lansi'a. Sema^ l^a b'E^asa ini kian

f .berkefnbai^ s^hii^a';fee"drari|[ ;^^&rig%ldt inemiliki aki^

' seperti saya, periu wakhi adaptasi sebenter^ BsdiaSa day.pada '•

dasamj^ inemanfaa|i^;b,^a^ prokein ariak iriuda Ibu'Kota, ;'..

, tagam di akhir l980-an, dan ker'-v •

• jejaring.sd'si^ yang khas; . .

■^^a^^^^maff^^^a^jaM^Psial, meriggunakarf b^asa'-.;..;

membuat oi^ tampak' ',.

m me|ia^paMg sosi^'TehtU ^ya ikiit',

^ei.^P^^|d-3^g m^ih haiTB^i^^aisipImj?erbali^^

^e^g^^j^^Kemdnkdminfo/ p^^^mtemet teibanyak . .'

^^l^jeiTiaja,-ihencapi M'pereer^:ihdoi^® ^'erada di
(10)

!■• Trif^nn^J '5^!^•maTihlVn:Tnb'^^« ^mp^aWh3fl'n'nWiT?'•wci>a^''arl'fftP'?•'.'^^^ A"dihilan|kan;^^an .tatkala.semu^"kata.disingkai;--tem^vlj^s^^'

Tahu gama tahu * ^ j ^ " .

.ifl^t^eberapa contoh-bahasa'jilay; "Aq ke rmhx hr m'A(aiaf^r^ :

."^>4 « >• J

f-erpems '

(11)

8

BAHASA INDONESIA-LARAS ILMIAH

Seno Gumira Ajidarma*

Bahasa llmiah

S

seorang dosen tentang bahasa

AAT mengikuti penjelasan

ilmiah, beliau memberi con-toh bahwa tidak dibenarkan

meniiliskan kalimat seperti berikut: "Menurut pendapat gue....*'

Hehe. Waktu itu semua mahasiswa

tertawa. Namun saya sempat

ber-pikir, bagaimana kalau kita tidak

hi-dup di Republik Indonesia, tetapi di

Republik Betawi? Benarkah bahasa Betawi masih tidak layak dan tidak

sahih menjadi bahasa ilmiah?

Barangkali perlu sedikit

eksperi-men seperti ini:

Kalo kite-kite melejit di luamye

la-ngit sono noh nyang same aje

cepet-nye ame caye mentari, ntu ruang

ang-kase bdkalan ngerut ampe abis, pa-dahal waktu bdkalan kegeber omber

' kagak abis-abis; lantes nyarig kite

na-main barang, kalo emang ade, ntu 6a-rcng bakalan.jadi gede banget,kagak

' ade batesnye....

i

! Mereka yang hanya mendengar ba hasa Betawi melalui lenong

mimg-kin mengira ini salah satu lawakan Bokir, padahal ini terjemahan be-bas dari nukilan teori relativitas Ein

stein. Mau dibolak-balik, dengan ba

hasa macam apa pun, itu adalah teori

ilmiah yang merupakan tonggak

da-lam sejarah ilmu pengetahuan. Jika

Einstein adalah warga Republik Be tawi, lahir dan bekerja dalam ling-kungan budaya Betawi, dapat dian-daikan bahasa semacam itulah yang

akan terdengar atau tertulis ketika

menjelaskan teori tersebut.

Jadi soal bahasa ilmiah' mana dan

macam apa yang sahih digiinaVfty^ untuk menuUskto pemikiran ilmi

ah adalah soal kuasa. Di Belanda,

te-sis boleh ditulis- dalam bahasa Ing-gris. Jangan harap ini bisa terjadi di

Francis. Sama-sama bahasa

Indone-siaj bahasa gaul tidak mendapat hak

menja^ bahasa skripsi, apalagi

(12)

kesep^-katan kelompok dominan, katakan-lah "ilmuwan bahasa" begitu, sama sekali bukan karena memang ada ba hasa canggih dan bahasa terbatas.

Bahasa ilmiah terbentuk langsung dari pemikirah ilmiah itu sendiri, se-hingga tentunya bahasa apa pun me mang dapat menjadi bahasa ilmiah, tergantung keterampilan berbahasa sebagai bagian dari penguasaan ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Be-tapapun, toh bahasa mana pun tak mungkin mandiri dalam isolasi to tal untuk menggenggam bahasa ilmi-ahnya, melainkan halal memanfaat-kan istilah serapan.

Dalam teks ilmiah berbahasa Ing-gris pun tak kurang-kurangnya ber-tebaran istilah Francis, Jerman, Ru-sla, dan Yunani, karena sejarah per-kembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Driyarkara menulis-kan definisi sebagai dhipi nisi untuk buku kritik

sosial berbahasa Jawa, Rerasan Owah Ging-siring Jaman (2007). Buku itu

memperli-hatkan bahwa ba

hasa Jawa ngoko (kasar) pun dapat digunakan untuk mengungkap

gagas-an abstrak:

Soa

Nek bab olehe gawe utawa ndhengungake di phinisi Agama, kena-kena bae! Ora kena wong liya nglarangi utawa ngluputake! Ning nek ban-juT nuntut supaya diphinisi mau dia-koni Negara Ian didadekake pathok-an, apa iku dudu bebaya njiret dhe-mokrasi? Awit agama sing cengkah karo diphinisi mau, apa banjur arep dilarang? Nek ngono manut keyakin-ane dhewe-dhewe, apa ora jeneng digadhe karo sing padha netepake di phinisi mau? (Driyarkara, 1953: 66).

Dalam bahasa Indonesia, discourse

pernah muncul sebagai diskursus,

l ba

hasa ilmiah mana dan macam

apa yang sahlh diguna

kan untuk menuiiskaii'

L; pemikiran ilmiah J

adalahsoal

9^^ kuasa.^^tfB

tetapi sekarang kata wacana telah raenggantikannya, meski terdengar seperti nama teman saya Watjono dari Yogya. Begitu dengan diskursus, begitu pula dengan berbagai kata "canggih" semacam fconvcrpensi, dts-paritas, atau paradigma. Lama-lama saya sendiri cukup terbiasa juga, meski selalu ingin tertawa, dengan mangkus dan sangkil sebagai ganti efektif dan efisien, dan saya ingat

be-tapa usaha membuat tulisan yang

pe-nuh istilah serapan asing, agar tu lisan tampak "berbobot", sungguh merupakan perilaku puber yang

me-malukan.

Menjadi ilmiah atau kurang ilmiah bukan sekadar masalah penggunaan bahasa, melainkan cara berpikir de ngan pendekatan ilmiah. Dengan de-mikian, sejauh suatu konstruksi pe

mikiran dapat. bertahan dalam segenap pengujian ilmiah,

bahasa apa pun yang di-gunakannya tentu ti-dak harus jadi ma

salah. Kecuali jika masalahnya lebih praktis, bahwa ba

hasa suatu tesis

se-baiknya dikuasai^ setiap penguji.

Di-sertasi Abdul Hadi

W.M. di Malaysia

tentang Hamzah

Fansuri memang dl-uji crang Rusia, tetapi

Braginsky adalah pakar es- '

tetika Melayu. Jika Anda menu-^ lis tesis S2 dengan bahasa Rote^ dan tidak seorang pun mampu membim-bing apalagi mengujinya, Anda sen diri yang berabe.

Jadi, sahihkah menulis dengan,

"Menurut pendapat ogut.."? Menu-rut saya sahih. Namun adalah seku-tu kuasa, alias power bloc birokrasi

pendidikan tinggi, yang tidak mem-benarkan tesis jenial mana pun da

lam bahasa gaul diluluskan dan men-dapat ijazah.

•) Wartawan

(13)

BAHASA inDONESIA-PENGARUH BAHASA ASING

Joss Wibisono*

Otoritas Bahasa: PerSukah?

PUSAT Bahasa, satu-satunya

otoritas bahasa kita, terjerem-bap dalam kontroversi karena

tuduhan menjiplak Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endar-moko. Tulisan ini mengajak pembaca mempertimbangkan perlu tidaknya

. lembaga ini.

Adalah Benedict Anderson yang

mengajak kita untuk juga merefor-masi bahasa Indonesia, setelah

gegap-gempita reformasi politik dan ekonomi. Indonesianis senior ini da-tang dengan usul tersebut lewat

se-buah kolom yang dituUsnya dalam

ejaan Suwandi (berlaku 1947-1972)

dan^diumumkan majalah ini pada edisi terakhir 2001.

Anderson mengajak kita

membe-baskan bahasa Indonesia dari

waris-an Orde Baru ywaris-ang "memboswaris-ankennja

bukan kepalang, kaku, tanpa mutu

apalagi bersipat dusta en pura2". De

ngan begitu akan muncul bahasa In

donesia yang "hidup kembali bukan sebagai bahasa milik penguwasa te-tapi milik ra'jat Indonesia dengan se-gala variatienja, selain pembebasan.

pers perlu pula pembebasan bahasa dan edjaan".

Dengan jitu Benedict Anderson

njembidik jantung kekuasaan yang di zaman Orde Baru juga begitu

ke-tat mengendalikan aktivitas berba-hasa kita. Salah satu ciri kekuasaan sewenangrwenang adalah tekadnya untuk juga mengendalikan bahasa.

Kita berpikir dalam bahasa sehingga begitu bahasa terkuasai, maka

pikir-an kita pasti juga akpikir-an dikuasai.

Tbngok saja Benito Mussolini yang melaksanakan perombakan terhadap

bahasa Italia secara.besar-besaran.

Se-mua ungkapan keindahan

ditanggal-kannya, supaya, konon, bahasa lebih

lugas (baca: lebih fasis). Contoh

terke-nal adalah kata voi (Anda) yang digan-ti dengan lei (aslinya dia iaki-laki).

Tapi raembebaskan bahasa dan eja

an dari cengkeraman kekuasaan

se-wenang-wenang bukanlah perkara gampang. Malah mungkin tidak

"se-mudah" membebaskan politik dan ekonomi. Apalagi kalau pikiran te-lanjur dikuasai, sehingga kita tidak tahu bahwa sebenarnya ada bahasa

dan ejaan yang lebih bebas dari yang

selama ini kita gunakan.

Tidaklah mengherankan kalau

ma-sih ada saja kalangan yang

berp'en-dapat otoritas bahasa tetap dibutuh-kan. Bagi mereka, tanpa otoritas, ba

hasa akan amburadul. Jelas

kekha-watiran tidak riil, dan kalangan ini

juga menutUp mata dari kenyataan bahwa justru otoritas itulah yang

me-mandulkan bahasa. Selain itu, jika

memang masih dibutuhkan, harus-kah otoritas bahasa itu seketat za man Orde Baru yang dengan

me-ngontrol bahasa juga ingin mengen dalikan pikiran orang?

Otoritas bahasa bisa saja

diperta-hankan, tetapi sejalan dengan arus demokratisasi,sebaiknyajangansam-pai ada monopoli kekuasaan lagi,

ar-tinya hanis ada lebih dari satu otori

tas. Selain otoritas tandingan,

seba-iknya otoritas yang sudah ada tidak

diberi wewenang seperti zaman Orde

Baru dulu.

Sekadar contoh, berikut sekelumit

pengalaman Belanda. Di negeri

be-kas penjajah itu terdapat satu oto

ritas bahasa (Taalunie) yang

menca-kup yiaanderen (wilayah Belgia yang

berbahasa Belanda) dan Suriname

yang juga berbahasa nasional bahasa Belanda. Bahkan Belanda memiliki

Spellingwet (undang-undang ejaan). Undang-undang ini terwujud dalam apa yang disebut het Groene Boelcje (buku hijau), pedoman mengeja

kata-kata bahasa Belanda. Tapi jangan

dikira Taalunie mahakuasa atau se-mua orang Belanda wajib mematuhi buku hijaunya.

Pertama, Spellingwet hanya

di-arahkan pada tiga sasaran, tidak un

(14)

11

lah semua lembaga negara, lembaga

pendzdikan yang dibiayai negara dan

semiia bentuk ujian yang diatur

ber-dasarkan hukum (misalnya ujian sekolah, ujian universitas tapi juga ujian menjadi warga pendatang).

Kedua, sebagai perlawanan

terha-dap het Groene Boekje, dunia

jurna-listik Belanda menerbitkan h^t Witte Boekje (buku putih) untuk menolak

banyak ejaannya. Ejaan resmi

diang-gap terlalu ketat, kurang luwes, dan

Inengabaikan kebiasaan lama begitu

saja, karena diahggap salah.

Misalnya kata pannekpek (kue

da-dar) yang, menurut het Groene Boekje, haius dieja pannenkoek, dengan tiga

n. Hari paskah kedua dieja dengan hu-ruf kecU semua, padahal orang Belan

da sudah terbiasa mengejanya dengan

Hoeede Paasdag. Memang, ejaan het

Boekje tidak ketat dazi lebih

niu-dah karena lebih menghargai tradisi.

Bisa dimengerti kalau perlawanan

inibangkitdarikalanganjumalis.'n- . ga harian, empat mingguan, dan satu

lembaga penyiaran publik merupakan

penggei^k het Witte BOekje. Jumalis, yang hidup dan bemapas dengan

ba-hasa, jelas merasa terancam kalau ha- i nis mengikuti peratizran kebahasaan

pemerintah. Bayangk^ saja para j

wartawan dan sastraw^ Indonesia kini diwajibkan menggzmakan baha-sa, ungkapan, atau ejaan pemerintah,

pasti mereka tidak akan bisa

berna-pas bebas. Dari mereka berna-pasti tidak , akan lahir kaiya-kaiya yang kreatif '

,apala^ sarat p^baruan bahasa.

Perlawanan ini jelas mendesakkan

kemajemukan berbahasa. Kemaje-mukan bermasyarakat yang seka- '

rang begitu didambakan. sebkiknya

juga diwujudkan dalam bidang ba- !

hasa. Dan itu mtmgkin bisa ditnidai

dengan sikap EG? (baca: tak peduli)

Pusat Bahasa. Bukankah lembaga ini

sekarang sudah tercela karena tu-duhan plagiat?

*) Jurnalis

(15)

BAHASA INDONESIA-PRAGMATIK

tf . «• .. ,'1

OLEH ACEPil^N;SAjpj ^

Ferdi^l^d de Saussure, aWi linguistik.

Sari 'pelopor semiptika, selalii

me-lihat fenpmena bahasa.dalam per-, spektif dikotomis. la,. antara lain,

me-■ ngbnsepsi bah^a dalam dikotomi penan^ da versus petanda, langue versus parole,

sinta^atik. versus; paradigmatik, dan

si--nkronikiVersus^di^pnikrliv; -is'.p.Kl •. •.

' jPada isistem

'itulah^kernudianrditeriiii-k^ dikotom •/sintagmati'itulah^kernudianrditeriiii-k^paradigiiiatik..

Sintagmatik' adalah '• poros lineW. r .yahg'

menghadirk^ Ci^gkaian: 'kata :;0<a]imat) ' sebagd sebuah;atuj^:

b^.(subyek-pre-di^t-obyek). Jika makna'in^' f^prodijksi,

aturah ^ini tidak boleh..dirys^: ipifd^ain' poros^ paradigmatik .<^osi^5; i;kata.kata

yang liadir :^rMenc^' t)isa.^pettukarlc^

dengan :yang tidak!>hadir.i(m

InilahyangdiseblutasosiasbiTaruhlkhcon- •

tohk^imatrperempuapituVc^tikseka^

-.(sintagmatik). Pada.pProSi-iparadigmatik,

kata perempUanatu bisa:b'ertiil^ derigan .

gadis berbaju;biru'dan.>^tap-cantik;da^

i bers^ih dengan seksi sehingga-kalimatnya menjadi :^^adis >,berbaju|;ibiru; ,itUi:seksi >.

se^i"";-;;v/.:^j^-: .n,si:k;fcp;rr-K[ •

/'.jEeral^-tedriitersebutnsajak-saj^^-'^^

. ^- Mal^- yarig terkumpu^ •

.iiu^^ldr^^ vbi?.a -.3didek^ ' ber^bjsL-isuntuki^mehghjTOpuh-.'-makna konver^ioha r.dalain; sajal^ya."'la'.'nie.ni-, ;

bidik ,^a;dap,-yai^ jauh-dfebih pehting '

yakm •'konsei3sii:mengena. .bahasa >yarig •

pada-akhirnya'lterkat^ dpngahpproble^^

manusiai!dahi;ma^yarakatnjkontem^

Dalam sajakpya, WacA'iac- to , '

' salnjii, idehgah :cermat 'ia;meresepsi "se-. "i

kalig^-. hiemairikan dan mengkritik-^^

j sepjinguistik sausurian. Perik^ bait per- •<

I

sebagai/berikut:

^

diganti dengaij bj dia mery'ddi bab^idak ( naby kalau b diganti dengan n, diajjien- t

joy/nani/'itidak'baht black boic kaldu b ' i

dig^yiider^cm^,- dia meryddi nqpi/tidak \ ' i

kemudian .mehulis "aku tak tahU bagaiir, Tnandkata-katam€nciptakgr\/ken%baUmq<^J

nusiq : sepert/' speaker : dalam ] k^ai^^

aryapybjack ;:io)0>V,.;PUih^ ,;kata ^pa^^ •

: larik ini menuntUn pada asosiasi bahwa ''

bahasa bukan pehnaihan bunyT semata

Bahasa adalah sebuah "jiwa" yang di

da-laninya tereimp^ 'daya unfiik-imenjel-mak^ duni^ ia' itid^ hanya rtiendes- , kripsikan, tetapi mengbnkretfen yang ab- •

>trafc..- '

Manusia, - yang •. terbelengguff^S.

struktur di seliiruh, bidang '^eHiduban,!^

termasuk haliacn IrJrariTra u1 ^ terrnasuk bahasj^ ki^ya m^;;ahgrlsulit

untpk masuk ke pemahamai^demikiarL'-^

XT-T-J .

Jndm-mah^ di;^esjidiun^a kamar

mah-• di.: tanpa.e|el^' "

■ jargon. Dehiikia^tll.'^ari blK^

Af-'terfiadap

Kon^_^ ]|ai^^^ ditawarlSnv^mSa

sec^ala^Q^ ,i

• sistemat|^"^da '

^o_rQS^intagniatik.»Dertgari katr rkiri-.-AVi

—v,"^^'~'>.-Yw^)nuuKnupi/_Kaiauoaiganti dengan k.diymemdi^asi/mau/sdigi^^ • dengimndid'^eiyadincui/ibldck'boy^dak

rqbidfaungst^v. i; ■:

^'"ndakri^rKentiisampai di sitUifA^

: tjei-aua paaa ipguca |

sint^i5;^onVdnSipn9L Kata-kata-Cb^a^ '

? I^^^S^.dejmiki^ adalah,sebuahdunia

1 irnajin^i yang bi^^berlapis. ,-^erhatikan

•. ,:lank bprikut -^eso/^' hesok^akan

niem-- \ buatmuaridari kumj&pk/dahniem--rnembuat rqmaydalqmperutikcd^^ 115); v'' ■ inil^ kiWya bisa dibtm-• ,dmgk^ant^AAfri2al'ddngan Chair^

war dan Sutardji C:ar2i)^ Bachri^erie^^

.-0. .^uk Mpdk) hal.#Phyikap^

terha^p kata. Dicat5tfbahwi%fiii^.« J r.

nempad^ J ^ta^isebai^ pisati yang me- i \ v nuldk ke akarmakna .aitau m-aknahar^ ..digah'.hingga ke akar l^ta. kata'harus-..,

(16)

?r:^|^^|l^.,tfesM

b^asa" se-^

' ::-j:'C;Pada Bant'ar^.eras^^ i' * ppmin^'vAfri7ar.M;ilna n

i: xirb^ Koridisi psikologisn^

"pemb'elahan",-"merto te/aft /arfz

, ^P^"^fl^f'ilHMi^inmfa<ii manusia" (Jam hal.268);tm;bei^ bahiva

7 .'^ 'yang,

re-,

^ ^^'SutarfJjryajig.ifjeleburkan

sub-,engah-6ngah; berdiri dalam're^t^.'j^iig

-t/liKol>f A«AJ#«Ai 'V'ItJ*vr-v-. .*

Bs

:4,Penefbit:-Omahsore _ ••-'nusia 'Gh^^V -tetapi?ii">s&a^g--m^

iT®?-r-£Q if^?'

-r Sl)^^^yru£Hig;^ada.subyek;^

♦ISBN.978^02t96582-17

ngue;'^^!ga^.;;.

-■"""' '• ; ■ .;--Ur'''.-'"'' ' '"*'*'■ ;::oyntuk'i'inerepre^ itu,'.M-^

V % ^"rizaljugadepg^cerd^^^m

^ pemb^^

diciptakari',.

--t!'" '.. "'^ •¥ ^:;. ^ta.Tkata.^'bghg^ .cAra;-^^

^ijir ^

■ ''• :' ' ' ' Sebab; • (paradigmatik)"itulaH^b^^Vlmbnebisa tak 'bej-batas.'-i)i';porok^^^

^enj.aai."/irtaE pa;iebenahi ■ -^ ' secara terhoi^at^J ^pbrtfaOco*^-ii.Lu« "i..y<uiasa iiienempan'

[^ta ^el^^ep^adij>rta^ secara terhbrfeat,-seb^'J ^b-^'

ibdak.perlu^)^ memalrnai^ bu^ re^tas /beqiwa, tak sekadar ,. alat

hi^a efeki;^ta,;seb^ai makna.ddj^: " y'. pendesl^psi reyitas. ■, ' -v^ ; AC^ IVVANSAIDI■ .; . *^

I

®®P?^ mantra yang meneiiim^/. '. ■■ V':}J 0iii ■Fofum?Biudi Kebuddyaan \

(17)

BAHASA (DNDONESIA-RAGAM RESMI ASIA

I I

mi

mmm

■ • vhKetua.^DRR Marzuki A!ie..meminta ,agar.bahasa£ljid^pji^^^^^^

^■sa dijadikan sebagaitahasa resmi.dalamaidang-sidang.XsE'^^^^^^^

J nteriParliamentaryAssembly {AIPA) AJ asa^ bahasa^^^^^^^^

narii« « aiannV^ahi-Rinnarii]'ra^^.^^^^

^:'|y

MohzaiH>?;|i^

j^^^n^S E ^Ieba

S uara Pembaruan, 25 S eptember 2010

(18)

V--.--I

' Keteitankan; uhtuk mempel^jari'ba-hasajuga kebudayato negai a lain pun

'kini mulaibany^ , •: • / .

dilirikoleh'an^' ,

muda. Prospek ,

Xg

.

■ckononudap'f , r

•peluangkeija,

temyata tid^ men-.:.;

gadi magnet utama. ,.

Melalnkan, pengaruhbuday;

terutama animaai dfln komik,

justru,qlasanyang paling

-dominam . ' r ! : ,

S etdawanNugroho

misal-iiya, bufcan tanpaalasan cowok

asal Palembang ihiniemutus

kan kuliah Sastra J epang di

UGM Yogya untuk gelar

sar-jananya. Mahasiswa semester "i

awal inimengaku awalnya ter-^

tarik mempelajari bahasa J epang

karenatienjTikai lagu-Iagu'

L'ArcenCiel sej^ S MP. --Maraknyakom^a^ -- ■ '

J epang membuabiyase-' < makin ingin mempelajari bahasa Negeri S akura . tersebut."S ayasukabaca ' kbmik J epang kayak DetektifConam Bahasdh^ asyik dan ehakbuatdi

-ucapkan/niakanya ter^arik buat mem pelajaririya.^ Saya ingin membaca komik-komik J epang dalain bahasa aalinya,"

terangnya,'Semn{2(V9). ,

Cowok yang keirap disapa Iwahini;'"

mepgatakan, dirinya tak ^awatir de- " ngan masa depannya sesudah lulus kuli

ah. Pasalnya, ban^dmya perusahaan- '

penis ahaan asal J epeing yang tera^ di a

,.' i j •-J terbanyak-.Namun

^ 'Sejakfaiga.

■■'tahuhbe^-j.

■ tC S

banyakanjus^ dilatarbdnkangi

"alasan-alasmi reineh'Vseperii hobi meih-baca komik ataii menontdh aniinasi

pixi-duk J epaiig. "Adasefeiiatu yang menarik

saat ini ketika dit^ya latat belakahg •;'

ketertarikan p^ Tnahacicn^ff imtnk mempelajari bah^a dah budaya J epang.

Sebagian beaar akan'inenjawab ■

. „ Bahkanmer^a'puh'iiiengetahuipara■ \

peluang beSar imtuk bekeqa di p&Tisa- pahlawannya,^Un^apiiy^' iditemui haantersebut. "K^umasalah karier diruangk^anya,Selasa(2i^);''' ' banyakkokjbisak^'adi perusahaan 'SriPangeatutimeh^takbii'liaiij^'!:-'

J epang, i^ejjemah, guru bahasa J epang. sebagian ke^ mahasiswa Basira'iJ epMg

Peliiangnya masih banyak,"jelas cowok yang ingin bokeija di N^eri Sakii^'^' '; yang berdm-qte s^iagai peneqemah J amman'menipabl^I^eija^S lip^ • komik. • rusahaan'juar negeri; meiyadi guru

ba-. ■'Hum& Fakultas Drnu Budaya (FIB) hasa ari^'g^ mbpiai eiaspn,lm, se-UGMy6^a,iSri Paiigestuti TnAngqInii fetiap maha|is)ya j^ng mempel^ari ba- kebudaya^lainpuri'fe^^hing^.&imb toemp^lM^ Sdh^^ Qon/

pasa dan budaya J epang mempunyai

Di FIB UQ^ s^hdiri inis_?^^^^'^^dua.';

lpto;bplgkangan berbeda-beda. Awalnya, tahun.belaka^an ini '

kekagdinan akankemajuan ftknnnmi bOcaidnmalmMswabarii^B

npg^a,^nra merupakbn amsan • . tabnrinytfjyangBamnla baV^^

(19)

M^-. sisvfaM^-.b'arw'dariratusanorangyang - lingajamengambakursusbahasa' ■ ■

mendaftar. TVenbarusaatihiyangju^ • ''Mandarin kairenatertarik deng^ > - ; <^;telah^dilakuk^ penelitian adsQ^ ketika. -j 'bahas^ya dab dirasa memiliki ^ilgariik

' eesoorangingin menjadipeneijemah ' -J'bfesarbfigjniasadepahnya'kelak.'lCklau;',;

■komikpunsemakindiminati/Bisadiker-; ;>biaameh^^aiatauserid2J myatahu-'-^^

■-jakan dimana^saja dari merigirimkan ' ''bahasaMandarinjuga ada nilai teWfindin''

basil via-eiqail, Behingga"'■ ";-wakbi kita'kega nanti' Nggak a3a:yarig j meniudahl^ s^eorang iintuk bekerja," -b'ia-sia kokiiiiiu itii,apalagi meiiguasai "' '

'jelasnya. \''babasa asin^. Pastibaiguna nantiriya',**'-' '

Kfpniinif S ri PanTOshiri- Pemeririfflb . i(iloVTronWl">« n Asttiri Hast 1

b^k^b^asanya,karenamerekaei^- Mahdarinr.'- '■

^an mem'pGlajari bahasa asing.'Wajaf jika' '''^''''^ Hal iiii diakui oleh Hani THsnaningBih;

Pemerint^ J epangproalrtifmembanW'-•-Vsalah'satu-stafpengajarkurausbahasa

1 :P^iguruanting^ Indonesia r '"Maa'dariifdi'i^erah^tiiran. la

mengalia-, mel^uiJ ajMnFpUn^tkinXJ ^ ''k^/sejak dua'tahun'belakangan ini

tem-^

j^isT- -'J .C^perationAgi^h^ (^CA). ^ ' ' "dan^MP, SMAhin^aPerguruanTiii^

: ,danJ apanIhterria ' '' pafiiyai banydkdidatangirem^bmulM ;

fPahulu,TTRmflmangflerihg 'bnbikmen^kuti kurauababaaai f

f\ . ,■ mendapatkanbantbatidari

Maridarin.'Tlate-ratadl^anbaerekaibir-y bantiianter^butdihentd^Vkaiena tuk'tna^a depan mereka. Baik'ddri segi ' FIB sendiri dirbsa siid^ manipu kan^^alia(ianbanyaklap,"ui^kap-_

mandiriolehPemerintehJ epa^," '''' ' . ..

tukasnjra. ; Ha!mmenambahkan,')^bahasa'

. BcK>nung Balui^ Mandai^ ' Mandarin memang sed^g 6<x}mi^ PESAThrcAperekdnbinian ni^^a;- ..'"dJ ^ang^ k^^

China, selam bahasa Manda^'ineru- men^'aui^.bahksa jepangyangsebeluin* . pakan bahasa terbahyak j^g'dipakm^'j^'^jra'suM^iielejit "jAii^-anak sekuang

. di dunia, setelah bdKasa In^gr^ inehjadi 1 .mulai p^idsa'dalani mencari k^mpatan1 i !i_ ^ "1 l l'-i- 1 '.-irZ - f- ' ' ii J 1 1 •

Mahdariii. tehe SMAN jadi bab^a w^bjiiga bap nierek^^ tan-!l:Depokinitoengatakk^'jpid^duTnya.s"^ ' ''daspyafilMi^Ic). .,V V."", '' *

, V >h'V! bkbit '. '• '

flap,S arjrci'::,.'H' •

-- *' • r^jar:TBe^jar bahasa asmgxtupen^^ • '-''-I- C.-.'r'T' . .iirjil'rr'ri/xb'l-.''^,..4 .;

berkawah dengan teman beda.pegat^jadi

a^ikkan kalau kita bi^ pak^l^hhsa.

mereka jugi" ' ' ' ^

Indra R omadhon

; - Mahasiswa'J

^-bahasa apapun lay^ di' | pehuari, soalnya pasti sehi I

kalau minimal bisa '^

I nguasaindua bahasa''

I' " asmgr^'.'jgg

.c!>.ru>: f.r. :

/.7 I

MM

(20)

w;..

BAHASA JAWA, SAYEMBARA

^^mua

I uiimsou uwua

DUflasa

uawa-^ rgij,at penulisim:centa rakyatberba-dalaiii benttik fiks, ">

NaskaJiibibs 4

VUO halaman 2 spii i

pa,Sel,^a,(l^^) mengatika

naskah masih di*' "i

'yrtlinajzu samnhi-farifriTol .o'n-c^;.*_i::'-L:.. - i:.

1

ibu mas^arakat %CTakarta \l

sik^ya

kebdupan seM-H^,"kat^yi"

^ J \

,

seragk^ menjaalTfior ge& '

untukmeniii^l^tMkeb^^^

muda terhaaap.blh^'^ d^

Kota

fe^^^ Yo^aUrta atau melalm f

(21)

BAHASA SUNDA DALAH SASTRA

Tail fi k Falii r()li in an,

in jFl i. . a-i--." I

iO-y, .-mi ^

••'.C:.":. ',j; ir; i:"! :,"• ?

iy •.; j /liu.vn'r r/^ ^yi^skif, iAy

:• •' ^VV > 1 ,'-:-i;.y:. \

±uicuig jaiig CUUUl.UUllUil .Ulll,.'.-;(i'-l .^/-. V ' , ,-v:.iJ U,: ■<'•' '-WUV'Tw! tp.

,'dengan menggunakan tall i Terancar^ ,pUnah

' '_3^S<^ip2gahgny^-;,,i ' ^

(J adi tidak?)

t j,., .•:..,;.;Pertimjukanyang-''dfper^gak^T^=ff»;

^»^,>it:j.Taufik itu' dinaifiakah Sudbng-alias H??

ieher bikin sesaknapas)^ kata Penfeetahd^^^^

• .Taufik Penontonpurite^awi'i^a-^ . s$likataiiiBari^-Badgsa^^ ' Semban^diiriligi tawa p^nOnton/ n/i/tah^

Di^bliikaflpb^^a^i^:-Taufik pirn inulM berakst fiiemaiP-;^; •'' f Bimda ada 'di'pdfiri^bkd-32-^ •

• ^ y-i -pT-orv T- -r», ^ .. jMi^^vAiMuuuiv v<xwa i^cuai, ilcUiya-l/ .-|

tHengambu guntingdan fneitiotbrig^'.'^ juta'bi^g j^g meng^uhakap ba-'-i»^ 'J

• saldi.satu bagiah'talL.'iyi plin'-ter-' i-. V' hasa'Sdndil''

:-S€£ rmg-ka]i^di^ggapt^ri

' Js 'I i "ciigoii - - raaanai, iewai'Danasa=bunda,'peng-y," >^ton dibd^t terperahgah kare'na dari' yang berguna dalam kehidupffi^i^^S axi katta^^ guh^j^bi^ fflengefahid rmai iuh'ut

' hari-hari rvi;klt;b:i;

< . . " ' , '. " Setelah uji coba meriggabun^^'i r tetapi sa^ ^tupi tangan sehih^'^ ^ pilih'sidap.qa siid'ap4)i^.di^

(22)

19

• ^'liuiL'seioraBo^' Besaryjj^atflrsata'keiJvv

(23)

:-dong%t^M^ ■ TAricil/'CATMb^lS^

. dias lUzi^^u^a: J^e Master-JI,

'sebu^ tc^a s^ap'',idi televisL D^am ITIW r. ' ft.

■'XSjam pbrhinjui^bi^anya^^^^

s« ^,3p.^en^^

S 10Meil9^%"'S'''

f ^ 1st,,

i

p'Sundayang msajik >• • "♦Analc 4 ' 1"

vnon-p,up;s^nj|ja;;di^^^ gratis ' - - Cita Weningtv i'

■ppnonto^^ J - Ginulur Nugra 1;'

M'lO.dOO' per oi^g. 'Nantmya^juahg j!'. ■.' -: Refika Noviyai 8^'

••'"tiket diba^;Htairornbongan'sudong -Amranbyah(2 § ,. :/a^i-guru^:MGMPBahasaSundadi - Wening Gemi |;

s^rpasirig-masmg'dAerah- j ' ] ^ I^a'rf"* •

■■' ;f<"iSejak'Taw^saidbiitan^

"(1977)^^^'^

»i"

•'^gatantusiasHm^^ kmtp^

- " - Jurusan Bahala Sunda Fskult^

^tqnnj^.lOOO 2 OOQ orang per ban," ' Pendidikan Bal 1

'•feta:,Taufik. Diabiasanyamenya , Sastra institutiv^^^.u^ - J '

■^'jiJ un sudongselaraa-bga hari di satu-.: - i:f;;-mu:Pendidil(anBandung (1984)H

'•\daeralL >^ 54 ^ >♦ P''estasi.' ffl'

■w- - J V. - v. -i-^--MenerbitlG^Ojuduibdkupel^

; Pprsi djperbanyak - - ^

m-/'.•-'^'•Taufikmengatakaii, pemali^an':;:< -:-bahasaS und^baik.™ dm%un

;l^tpbagaBa^^danSastoaSubda jni• * "* **•'A/j^opglo^srat ■■'* ^;-mengatakari, ipuiid dari'.g^ ; ■,'■■. •. PengHargaan Gubernur J abar "" ?}'ldh^mema}iami:bah'^_'d^'sasti^ •■' '/>'• j'ltahu'n 'EOOfr-sebagai Bengusaha"''&' i'lSuhda. ^-•; w,.V;:',PedMli-P.enclj.dil<an .r {t

j';r.;|qNamim, T^ufik rri^ihbfeldrh'pu-^^

•■;,/! ,'•!•?•;

^

sidap.//akadenu. "S ulaptidakberbedade-'

j.'5'erbandingaimy^ 30 persen s^pa ; ngan seni labinyai seperti teater danV

, itS tliiHa'dan 70 npr^^n cnlan f-j Fiori. ^--r.i. t^V-S. __.• « '

TAUFIK

L ■ > ' -ij— ^ . •;' * •-- ■ f" sjuyui uuuiu,^

(24)

BAHASA UNIVERSAL-PENGAJARAN

'4mksm

lasa-di negerr

^emiUki.) is it?-^ • f5 / P V6 ®- ^

MaKpKp^aWi?

'eW'«w%-«. iiT• ^ > U-'"'Ji,. • VV:

'.attrnggaldt Sana tentiilt^

®w^fe^v5tt^Tr'..;-f;,'?;ir-!;>VA-'Jr'S«.

mMiMH

fprniTO'ernoul

leFem

(25)

'.(5 vow.

■ "I I ..rr

Kl-f f

-'4" .Pr:-~'o vC' .c?i;w '■

(26)

buta huruf

f -? .'?isni=ArB

m&Km'

■M.:mw.^

im

^^jpenaenta ftuta,;aKsara; majaiajy v-reE puanmgah^^^ nta di Has i

■,;pacla^2gp7j^u,;me)^beliyta-seV^^^^^^^

Dr

, ba'neS a.vanB'tid^ panyap^^ ^

r r^ddriesw; tuU§ 3'm^;pX^

;i:jjauK?idaH,^.aj'a>^^

f^iijui^sia sepec^^

sm

^;^jl aksara'

^

1

^emVnirtlah'^<aad'=^a^^^

(27)

-'-^ifcl.,.

"■•':•• '^ 'i.' s- 'S® SlStf|^d?mikiari scjalinj/^ Mem^

•.:W'"iv^e'£ iui^Vf'auib1ff6ir^P^W)pp^

^^-jdan sistembudaya ffiasy^a^^

M^;-^cdermkian>;aspek>^pli.tii^^

.pe--_,

:y^fiaruh^'^Rat^kufl"'t,SckaliKUs.'seba^m//:f)^^^

i^una-.utam^*7W-^^en^-pdiHkiebik';ig^in'^^|^Va'I^

J ecmgm§ n]adi|'|vg^^|piflfevj:ab#u^3.^^

,-sebagai,komp!;Iitag;ka^panye;y^^^^

presidl^i,

;mampu me^naHk .dUkuh^^rakyat

LsamPangkemiskiriah.S ebaeai.isuv^e ikV.isnU i/j

-■^esa juga peniing.rPusat.pembelajar^'^^

^an y-angvdahidu dibina melaijj|;;d|i;)

>S9iVyis^^!$udala'5aatr\ya ■menj^diip^^^^^

nyokori||:?ekahguS:bju^^

.p>£ ifiberantasan:buta^aks'araV^e^

';V^.3kaah;,des^

-i? *i« . A* ^Xiiif ^r'r i.V.Vt-11 f -vf*•% I i lAsii'•.* •

..•'laKukanHenganm-elibatka^

calon. S inekabrv-a. a^almehimsiineisli. v^uV;j:^. "^2:;- .,- I

l^r'5J ^aL:be^umIah\5,p^'4

I

a 'Sifiudalxsaatpya^^^

darlSeBa^ainya; 'V'-U- -•

"rfP.era'ri^s^rtW.Dfgahisasi-so

n.rfp.al^ai^at

maju pada agaMaaU^^^perti M

dcliifelidlakirmainatNU humf kemiskinan pyai andil Bes^dalam^eh^ •^^'^alp^gat^ndaraannit^aixya^^f t-'V- kehidupari barig'sai^uliS^

S ^Kembali ke d^sa ' '•&' kr.,V?,rc-J cf

^ ;p|

rek

\,,rap.a 'I^^'^aP^pres y.ang m

Papai-70.611.^ato

nal SetaipjlebjK^ejf^yat^fpyp^^'ft^^^

•perpu^taRaahiM

■npiViniir^'orsiif ^^jAt '3l

>a{,.n^P^

8»B#!lMaN6miW4ly^ / '''V

Media Indonesia, 20 S eptember 2010

(28)

BUTA HtJRUF

.'Kubu Raya Gandeng PKK

V

SUNGAI RAYA—Pemkab.Kubu-Raya, Kalimantan

■ Barat, menggerakkan berbagai pihak-pihak yang

pe-;-duli guna menekan buta aksara di kabupaten ter- ' ' /sebut. Tingkat buta aksara mencapai 6.130 orang.

• "Sebab, data tahun 20082009 menunjukkan ahg•

--ka buta aksara di Kubu Raya ini—yang disebut

pen-|\derita .keak_saraan fungsidrial—masih ada 6430->'%"^v'

fcorang.'>:kata Kepaia.Bidang Pendidikan Luar.GekdIafS KDinas Pendidikan'KubujRayS, Supardi, di Sungai Ra-® £ya, seperti dikutip Antara^Seiasa (7/9)

i ^Untuk m'enekan an'gka itu, Dinas Pendidikan Kubug

ft Raya bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK untukl

&-m,engentaskan.buta;aksara tersebut. la menjelaskanri Kalasendipilibnya Tjm-penggerak PKK untuk merriban-J

Jly pemerintah menuntaskan.buta aksara disebabkan-3

feara ibu PKKjuga sudah banyak memniki-keaksaraahl

Pfungsionalyangtersebardi seluruh kecamatan'.'; '

i

g

i/Pada umumnya, yang mengikuti program jni ada J

&-|ah merekayang tidak mengfenyam pendidikaadan < j

[^sudah berusia tua. Untuk waktu dan sistem belajar- I

^nya, tergantungkesepjkatanjpereka," ka'ranya/ , J

^i'|.4Untuk,tahur1 ,ini/Supardi

■tfiengatakan, pemerintah'' |

\ menarge.tkan akao^menuntaskan-^GOO buta aksara. I

"Jadi, ontuk tahun^dy^n,=^~dpX^3p*y^ng masihj.^- J

(29)

BUTA HURUF

•£^T-m'

S^K-'H

•«y^

wm A '■ •■■ ■■ '■'

H:: V. 1

SfedonesiVtakTDriia '^"

/iobl!^opjilas&^

■' aksgra raasih

Pe .

, pei® ^® |ru«

ta,.

-^y^^^^^la||t^rsebut, seba-, -•' «

^i'ajpi;^^latas-45 't£ ihun— 64 ' ■ 'j persen di antaranya p^rempuan;

^..j.;^^|^yataan ibijnenempatkan

•^''? rri4nTT05ia en+n /^aW c-ar^l-.;i^_ i.. •.•

r; ^ndoiiesia satu dan sembilan

ne-'-gara ^besardiduniaperiyan- ;•

^safa. S elain Ihdone- •

^siarffd%>annegafaiaiftpya .'

'J ^eK^ko, Bangladesh\;Mes^^^^^^ ->. Brasil, dan Nig^a; ' ' ,j5^;>^Graaiua^

"Hidak'berbiMding lurasdengail

peme^ataankesempatari . ./ ;/ - -'■•> " masyarakatSalam m^ngenalv'- .. •.

'^'^^^^© •ovinsi (^ J awa jiis- .. i

terbesar angka ! ' negeri im.;, , ' '.

^fnf;^^'^khlf 200'9'tercatat ■

P'fr!a5^^^^25it dan 9l8.47a-^^.^

'eaksara#^^ renferig usia:i^r^^

I'jrbijt ac^afiisulaw'esi SeiaWn

iiY_-Nup;^ng^ra ^'^^at;

^sairg^.di todua

Pirektur^^^^^^^y

¥ enmdi^^%ron Fdrnial

• -fonr^^ipE'TF!!), Kemdikriasi-Ha^^^^

I «« A« .49C *AWA>MaA V iC V i^'I

I .itangan-yang^diRiaRapi'^daJ ato

(30)

■. ■ ."^s^Periu,berihQvaS^^inp^

•J ^'f-^^Vatprpgra;n.s.ebjagai^ ij

vi; ^ • ' ^I'a^inemperke.cil.angkatuta'iklark';".'^i

ij:femtara lain.'SisalDufa aksara::--:i^e^^ .sejak taftM"' •'

■ • • .204gp^#nigarp^pfogt^>.^

baik dari Sisi ^ s penuptasanibuta^pksaraidiba^'' "r-V",

fj-Tfalrz-inW-Wii <r--, v, ^r, t „i-'. '..• •:.•,• ■ • • ' . , , . '■.. . ' •-^T, ■. . , ,•

pi

-k^n^p^sangat miskin) geo

n^

|;®^^SerpenpU,-te^encar dan"^.

i^iten^lasil/.m spcara snsia-.l?:-?"

f?;; ket,erb atasafa ,'b aik ;fis

felitiiiS ate.:

n.dalapiilcerangkaike'i^a. 'akr/^d^.i . sara agar;b,pi;'4ayaj,(akrab)/Im.^^^^^^^^^^^

sejalap'dengahjkerangkaj ' - -'"

■^i^iteracy'Mtiaiipe:.fpr \ " 'ZvV

^^mpQwermfint,(LijpE) Unescb. .'cf;,:•?(::

r^^'^aiam hal ini, kata Hamid, " •, ,;j

' •': .terinte^asi.hidUp dari

secara ekpnomi," dia,,.

kerja 'akrab'.-'

3 organisasi;;

vjr; Buta aksflra k0mhaTi-'l? 'ir^'3*fflBaS ^%S As!!i;? i^v.-ii? ti3 I : • '

^i^yReahtas^den|arif^

il^^eisti'pemah

dije-

(31)

28

dengan

peirib^i-'* liJcPyarakat (TB di mang publik

{•.. A rkQl«.f 4'»»*«'«4-;:4'i1-:ii":-:_i?^ • ^ j_.^" _ ■ . "■ •• . ' . "f T5'*:_»*^

iMmad. <

^

%tv>

.

I AH » il- M a ^ • • ttn . . V ' « •

' '^H • leDin diiokuskan ke daera

-daerah

tei^e-3^aVa3^t/Nusa[

T^g-■ tf ® arat, daii Kalimantan

f?$l'#4Af%lM^tara:b^^^

rstl^ATll/'.an WP^iita>.

i dibfeb

rfil%fi<\tt ,>^ii« Pi? j jaksi^aiT O

^ wiS a lepin . •

~ ' . . .

(32)

BUTA HURUF

f j1 I M 1 li 'J ■• ' 1^

■£ .-' ■■ '^vfv >'i.^^

-Susesfsy- ,

, ,

■P ^

-tt%\

VfWkHKserf&l

i ® lPp' • ;• al^ara.sebagai isu politik dimakn^ dengan'''

•glja^p

akan

raga^ ^eidSs^iMl^^

'packurans:. ikekerasan; mpnnntn ; Hiin 'akTt^fti'ivii»-i'/-{nh^A8a^;-.i \v'^.., S v c sr^^^-sas-u': '

i. S i. , . ;^:r ; .'^. .,;i* . , . " -fr-r ---•,o-?;-'_ .r/-:,-->Y t» ■ ' "V V o.^tycui^rnifti'Uid^^yara.K.apTC m^^^jM

' . •; ■ ;f^ft^yf^fdapat7ni_epyejaht^^^^^^ r^HyaUbaT'i/tMala^berkom

.>^\iayapptan^khusu^YtdhtangJ ni,;,,^kaV]kekafi;rai^^

;Sai'|ebuah.keterampiI^;y^g,dapa.tf, .pdakttoleran,.,k?i?en^^an,;^

mempercepat&

^^"49'"°pg '^® '"?^P?ipy.aTcita-clta: jman^da].ah:J kebMohan:.'iH/7/re^/>mi;.;f^tfPrt}^^

(33)

Vtj.i « ■' 0" r•^ I ■<

^ •>{ anaknya;:Sebag4}:i>ifi^|« :,'^^^

t it^hun 19.65./iHalimahvMk'.biSa'J ^

^ ^ ^ t'^rdagang^yarjuga.'SangktLb^ ?lCedua/p^erluasanir\fomiasi dansQ^ali :?rJ ik4 .definisi /bu.ta:iaksafa'iS^al^^erl:'

; hoVifd bekerja^^ama'dengariUern- -buta aksara.Halunah takstogSafaatau ;

bagaswadayamasyarakat (LsM).j, . rnis^.\.pet^an^Tpanda;^ifly^^

in^'iilfC^.empab .program'•beHdlffifcan.: •■;''hgaji)^an.*^

. kelima, menjalin-kemitraah'dahga^ jViigiAdaJ bjinya.k^aiT^i;!^^

^■■^.Vangm:enank4an:tawa.rab.5tta^egi,f/4t^^|l^J b-'^^^

i^ly^g tak- pprn,ah;inuncuI;-kbfperit]^i"tf.:Skerta;ldanjF.egb

bl§ a,^gh'^-' ';

"*kaan secafa pUbiikddaialxpemetaan^f^illjs.^ Mereka'iit^

Selain itu; redefirusi kataput|i;aksara|:icidpi^ny2 Se^erii/mepjadii^"^^

idi.4ggdriebihji>anyakKdi;,perde5;aan:df;Ia}}3s^^^

aPgnbngnya pemetaan dan. redgfijji« i43dgl<4''bula4^a^4d^fMitti^ii}^9!:f*

[sb.yatJ ian,meh]4.1an^aiJ prpgi:ajpi:pgQUry^ibgf^;ag4r^

i^wan^feutaa^AT.fe >Er.^-^-7:yrfm'j;riy:iGJip^'t; gand.a/

|,,-iq4a|^|i.-satU£ cftnl.oh;|jtn^?naiiik:j:E^

I jme:^begarkan(danjr3aend;dikaari4k^4snyg.

(34)

BUTA HURUF

.. . . - , ,

.iPendu'duk Buta Aksara Masih 8,7'Juta Tnl

'f ^ ' y ' ^

,>1JAKARTA]

'Kemcnterian v/Jawa menolak :alau meman-

Add:l42 kabupaten yang'l

^enc^idikan

Nasional dang ^tid^ ferlu belajar,'de-3 nanti akan^enjadi.tokus 9

)'-.3rTC'P.mp.nHilrna<S..mpnnraptlfnn.LCStno'in .Kiri-iff-iT.'!Qtir! i'l'orAr«-o

.^?aan^SenJ^^,Nasio,nal,:0^?^Pm^apk-aimj;'a:t^

|mgkapk|m-4aer^.vy^g, me;i^i^

l|U,pdju^l^Suta^aratefrS$ngkSkan|ce^e}aks^

(35)

BUTA HURUF ALQURAN 32

B^i jc rt

>j>(rE ^ i > ^' ■ f '' j f^rU s-^jjj ifu}{\' '«

fit I Tf/1 i ' ?

. 33am'an'tfuf7 Zu$rl, :Fern}'kisi;

ppKsaras

'Q

r

j

-menxefcutjuimah pastmy^ kepada :

Kepti_6«fca.,:^Al^ad (igfs).

■-'.■■^:' ^■;4ejia7an

--. ;■, ' ■'

:-iPa'dahal .• uiar .TVTsinfifln' Alz-riifan ' ■'■ iamehgirigirikari kbg^

- t-^iPa'dahai, .u^ Alquran ' !

femembaltan-j^itabr^vanff Vrnaniadi "^..■

,dengaii;;Mijarga

ad'alah rhenghalalkaii

yang/^iharamkaii ■

:§ &a^ebaga

B^achtidrl

^ip^ra|'t;^:menjadika^^

.

fiif illlaMamwtj.i'C Tiw^-3.■-■ . . ■.^Ai -,'.-,-°V ' . !

Dalai^^giajamyai> j

(36)

DONGENG

|isgiiiiigsfSs^^

fasSS^SIjiSfl^^SEfll^

^|Sra4^Husus;;|ias,;^::acara"Sa

RSWiWfiSaiM

i5ai%Laju,;,ada^,donge^^

binatang*»K^irJ

V"#^

'=vT'Mat9n.,-rp^ral^'^e^^^

Misalnya^ltem^lS

■■^r<,-.?,ebagai;.bahan^ianU^

■ - V( ■ ',■/ >.■'■"■ v,: i-" ' "; ^ ' ' / J/z/'-tlNp]

KoiDpas, 27 Septemtoei* 2010

(37)

DONGENG

^Dongeng'Nlotivasi di 8D Nlusowar^

' ternia^ukl>agi siswa bU

Rama-;boto (Mu.ow^)

Pes'aBhen fcla^'

t AlquranHadits, olehDongengMotivasiyang

j Islam ^

yang ^crapsikan pendongeng

bs^^fi^^nbaddhmavpun^Eg^^y^ —

fTa^alaL berkaxya Dalam acara mi juga

•r'W—'-Kedaulatan Rakyat, 4 September 2010

(38)

Is f "

HADlAH SASTRA

♦»« ••- A Of^D'A T%-. A *i-« >i'4* -_ J \i/5oT>rr

k^ena"sasvi^! -bangsih4^B Pf

fttraw^n;ia^ 'dibesarkan rvsdaiam kehidiipan

7" * I

S.oleh'me&a cet^^^

r Meskipuri begitu,jika tn^-.-J

^selmna im ,pench 'i-^r •V-''rf!« ;5-« ''-^-5----.--®- I.; •.° ter- sih adanya,media cetak yangv^- ? M{ '.-j.'.i

j^ha^j), p,s^^trawan "memang .^'^meny^ak^ halaman^vmM

in^ih .Iniiang," sepef^'imnim-"V ^

^yaApno^'yahg'ditenma.cian.r^.luar^HaSay']^

^jardR^y^k^^a'diapyesiasi;'^3W"!mu^'

^4.-M^ai^ ini juga berkaitanr'ihonoryang^^^

^'^esBpiiri'hm 'im' tidak hanya jibentuk;periyi^i^^"l« ^ pa<3a'sastra,saja .-•, daneks^t^^kMeskipun'tidak

tidaiig la^y^'^ndasi- ^men\iti^p"^t^_a<^^

avtereelDut diionglmpkan'.penuiis^'feastraw^^ y^pg, memikirk^. .■

^pd.^ipenyair ;H Leo. sec^a ^^'im ju^)ijdup dan sastr^y^g;4

l4fiamtsnVi ilcAnada .jftpIflR a :=s^'dimnat:^--ielns Wnn

^ga^ tiiituk S astrawail sehdin A^>^'-Hal i-^efaada diungkapk^ ;

^ti^pKy^gipatog,.besar..d^.i..:jsastrawm^

^j^^^eperti^Pengh^gaan ^../Cetaktidai^ineinbenl^^jr^^

(39)

'^^pferlukan^ wai^le^^lam'a?'^ 'rN^ur^'hal iit^'lebil^enj '7jikan,^;terang .^bidah ;.y

'menel'url^^

^-sepcrti M^abb^'Rind^^ ^ i

r '':7r>r'n ^Tjir7f»fi'Q'''T^«aTiiiktie'T'«^r*i£y.

^ SastrSwari;-lanjut;^W^

^ingin^kafy^ya'b^a dinilmati''; i

k'seluais'du&nyablpb^"^

p.:ikat/Hanya"&aja,^fkeh'd^;P

[^'.da vsosialis'asi ;Hi^'masy^aka^^

^karenaimninmya^perigaj^^^

^sastra'di baiigku^peiididikah."

-Vi. j Til: iC'iit: 1 i i

;-^5fanya daJ^ Xataii

f^ereka'mehCT^^

^^K^y anya'seb^ai dten iifek'akan keberada^myaT*^

^erbit^;y^g;;'im?nolA^

lc^T;ena'2{ba^_^^ere

novel ^nerbit :ipa^ liiau •.

i&embeHnya:";v^ |:|;astra wan ;ceM

ijibitl^sen^.t^isa^IH*'*' s* ' A-'' * : <1 1*"' •? I ^''i^''•""

aditay^^kan d^lai^^

;jknMi:.saat namer^ atau

laun-Pederbit M Indonesia itu nfe-- l.:.'^

ohbe^'kaAjHanya'ffielaiSffi'^^^^

sesuatu' y^g nierig:^tuft^^'J>R

b.bhka^iSei^^

'

'

diri -sendm •-lefe hal)k-habis^;^:^d^"irieSi^

i ••

lan menyeapf.na:^'

i'

^ loKiir'feilai^nkmbilnnnn unh"lk^'i&sesuatu-';H^vane'^^^^

(40)

KEPENGARANGAN, SAYEMBARA

m-mm

iL§®;|ei'pen, Puisi, dan

H^^misfliasd dan Sastra 2010/paM^/K^6ke^;^^|

^^t^itas^Indonesi^ men^eiardpmba ce^en,^puisi,^^^p^

an^alehiba Raya:6;-yakkrta i^Bft^pyAtaU;Via-Bym

. ^

(41)

' Ss

^3ytea^^p},ahyhadiah-jugajDenip|.v1i^^

;.';,berb^^Jems. Kirim forp ke: JPanitia Birigkai Jaka^.'iUi.'-.i M.^alim F^IP Ul/Gedung B Lhntai 1;;, Vi

"""Fa^t^IImu Sosi^

■tiaHilmu'BoiiSk Uniyersitas%n|'W?^ •

dpnest^'J alm Frof Dr Selo Soemardjan, Depbk, 16424:^

Vj;J ^.fl;i^fin,loraba dan fo^uli?: www.bm

(42)

KEPENGARANOAN. SAYEMBARA

|®igSltra^j)jJ^^

S^--^i^npfeerDresfasi d^berb^t ; fe;iarpah'oleKfpepi^^ • A;fSi'{!>rc5'':

-v.Wesias\ - i

We^-^'\ialambidarigsastra,K^

; |'i'emberday^an {i;cm^g||

•v.^ten^Pemudaldan'O^^ "'menpora b^ktlija'i

["• 'rI (KemfenpbrkVplina-h

J^gan Yayasan;;t)ay^^^^

• .

'

-danff perlu'adanya Lomba. 1 .,;gSlusaHtaramempakani^^

tegie^anganiuangl^^

p}Bi d^g 'isastra' y

^

f' unfuk memberikan, ruang,v

■A ••iiY ;-_ iX ';.t;;-Ae.ffaci -V ftrvaman.

etitiY,-J .demY-'mew^^

litJ M' l. 'v; . "l U4l\A*^,T

, da Indonesia imtukbefldmba'S I IWS S HyS -ii 1-;-^ 7

fen'iliS5cert>d8;#Mla|rf -,« QNidlf>S^EiP9?AUS^^^

i3ap,fe$,iMpiS |8^

ilsshfissMisgi'

' >D,e m 1-V.

,PUn,;di't;,

'• ^sampaikan ■'

MenporabiT .■»r;i: .;Tl- •'•rifi;'. : dang P?,^-;

'.b'erdayaan^

^gtlKy>'n^

■^•ft;sm_a ra-,^.^

oleh Fatroawati"{J a^a Te-; •,

ngkH) lewat.cerpen.beijudUl j

.(ru.i>-;yrr^

K uisgr® ® *

, Kumiawa^^^^^^,.

Fitra\yan umar deng^

c^r-bagian penfang dal^^iMa '.n/j?-/:

■5

terpenis tOT^esia'rSpi

feriS dpriyltaWl^S

s^rt^fi5-::>£ .TS^;vi.

mmm

:. .menangk^
(43)

KESUSASTRAAN rNDONESIA-BIO&RAFI

. I

r f- *

.. ■" i^-. V . I ■ . tr'-,.,'■■;U^.S': :>: /'^ '.' •

ry S I ■ • • f ■ »

I il.S ll

^

i

' '. '■ ;' 'V >u|y iU/;>^-^-:i:--:^a .v-\- y^-\ '.v/v- ''

eilik kerja J akob S umirdio (7iy hanya seukur^rt 2 meter x2,5:^

meter. Di situ tergeletak ka^U^ rak bukii ubang, dan sebuah

mesin tik ^ang tak kelah'tuaby^

Royal 200 itulah J akob rnepghasn^^^

dari 3.5 buku <ia,ni .■; if

ratusan nrtikel yang tersebar di berbagaj mediaWr !

; meier ui >iiu leryeieidK Kdsur j

^

" mesin tik i^ang tak ka1aK|'M^^

^ ^ ^ Royal 200 Itulah J akob men^

' ^ratusan artikel yang tersebar di

puti^ar|arcana.-^.,

\J

atas tu^s mesin tik yang huruf-hu-:'

■ rufnya sudah tamp^ luiner. Semua oleh deraaii jutaan kali ujuhg jari-J akob.

Le-. bih-lebihsht ini/lelaki kelahiran Klaten: '

J awa Tengah, 26 A^tus 1939, ini sed^g .

memb^^nt^

menyelesaikan, draf .l?uku. beijudul Pola ' tahiml? ? ^

/^rsonM/as^e&« dfl3« 7an;5undq;^

■nurut rencana seteW 400 halarn^.i,C»%»

-Sekarang tin^al -membuat

pengan-taniyi,Tetapi;<aifi^^

, saya ketik" sehdiit Y^;di'-sinvruang keijai;:

saya,''-:tutur- J akob, p^rtengahan' Agustus •

•2oi6., ';-

"-'>7ir-S emangat ;keija d^ keinguiah keras

menyumban^^ • .perrukir^rpemikiran ,' ^fiapa hdak menulipSj^

j^g mefnbed^ "kemapanari" cara ber- saja^hghonornyqlebihjelas?

pikir memb^t pe- Ya,\^?harusnya begito, y^ J etapi,

bu-jduli". pada -so^-S^Dal penghasilan dan

me-inuiis:bijkii.4v'^ ^

■,|'^emnih.bujarfra^^^

:,terbitl4n'^Ie^^pehertrftfkomere haip-^

pif-hampir tldak ^da honomya Balikan," mn^ih honOr;ietapvsdp^A dicica;^

adq 'dUa buku yang-sbya tuJ is di b^ mereka

hire^er^J itaf^mperol^h biHtiiahadari atau Rp 200.000. Itu pun si^t

■Fouriiatmfe^ iS iisS f direfctur pene^bitaiihH'

[•■^Si^Sjen^pa^dp^^utur

^^^^'l^i'^^sayaniai^J t^^'^ .''r- a«.'',

3an^^g iiyAic^sedang mehggugat^^^

tetap hienulis, pokoknya ada

^^^pu^tnenerbitkan; svukurlah. Pp»

begitu; ya, be^ta

au,. diteniha orang:

(44)

ktihndij-yaan Sunda itu teai diteriraa primg, saya :

'' '■■

■ KeinSohesiaati ' >; ■

• , P^erbincaiigan di seiija j^g rapuh

ka-. rena^men(^i|,men^elayut di sekitJ ^ Pa- • sirlayim&'|laijd^& itu s^sekali di; sela ,

- pieh dexu^esifiTcendaraan' di J alari

Pa--idasuk^;j^g ;padat OBebejapa kali saya itahis.vJ Tiendel^ti J al^Pb Surnardjo, yang .

dudufci;di]":sofa coklat tua sebelali kiii Suaranya seperti hila;^ ditelan deru.

' ' serins

me-riekuni kebudayaan: NusantarOj terutama

:Sunda' Saya dengar Anda

kitrbukit di Sumedang, seoipng diri MMuk-[menelid'^ebuah^sikis^ ^d ^esungguhnya

]bbsc§ iAnda? , ■ ■

] puS C fl/Uluu/ , ' ' -g)»<sr

i:i;;.* 'Sa^Tsedang carl benang merah di an^ I tara bpdaya-budaya Nusantaid sejak .mentis biik-u teniaii^ Ark^logiJ Cebu-, ] '■.^^ddri-indonesia. Di situ saya mengulas ^ tentangulos3atak,rumahgadpgMin^g, ' I. ceiita-cerita J awa dan Sund^ perisai-pe- I Tisai Papua. Awalnya tertai^ ptida Sunda • siH karena dorprigan Pak Sarni KM (dpsen

STSI-Bjuid^^.

'r .

Saya m^d^ukan'pola pildr J ^g se-rupi Dasarnya, seluriih kebudayaan di Indonesia, itu percaya bahwa Keber^daan ■ itu dualistik. Pengalaman liiddp'^kta^

ada*'-• ini se.ndiri'^^^^^^'^fe^P^'eraf^^^^

~ id,4aki-perempuan3^u-hnir.%emi?asuM

mengenal uiL Im . menjadi dua hal yailg

selaiu ■:berselisili

- kebuda^^^ itu berpa^g^.^Tetapl, ^a.^J

■^peniec^an masalah ^da'masingjni^ing^ .. suku ituberb.eda.l^puacende'mngKpip

-itu dipeiih^ bahl^ s^ab'satunJ ^'h^S'

jadi korban.;Ma^ro^djj^Ui;buda;^^^;^

. keselairiataii d^ ke^burah.

/. pi J awa,' pplanj^ mgcapat kelma pafC^) :Ce;vm,ereka percaya empatipasan^

via4eiat^,Hm^rbarat^b^^

■;— Setelghnid^duknydkonseppeijiegd^^ !

; . 'dern, katakanlah kitg jnery'ddi Iriddp^^f

^\bagdimgna.kitqnienernpgtkgn-konse^^^^

y-pikir trddisiondi ini? '

,;yarig'|^eqadi ada'"dominasi-Barat J ^g/

-/'dibaira .'oleh kolpmalisme, " S ekar^g ki^;

.?tetap'mernal^:'cara'pemerint^i^^ •• .■ tara; pe'merintaliari. tradisio'nal makbi 'Ia^,.

.ina}ma^']enyap; i

•'••j^arti' '^V v' '/ '"" ■•4 ■■ "Kjedumt Saya begini.'^Modernita? itu^

i- n^ipn^"bpIeh'.jiTetapi, itii/.ii^ak. bisd, di- • ••.pafeakkn'pada SeiunilV\viiay^ Indonesia ';\Bai^t^kit:a'-mp^

• ;pemimpmah"yan'g.fradisiphal: Nasiopal itu|

Vsebagai tujuan/tetapi p^^

•"^hanis/men^l^tip^^^ pikir^daerah. j

^{pj .Sun^^;.''m'fc

, .piingnya tid^ bisa dilakukan seperti di '

>-J awa..iliUrah^di-Sunda belum.ientu aa-,-.

P W-^timya"yang berlaiasa/niasiii ada

'ke-kuasaan adat dan' kekuasaaii 'agamS. Ini ■

! pola^a Di J awa segalanj^ diatur bleh

pemerintdh. Maka," bila btbrio'mi daerah

hanya memindahkan koiisep berpikir mo- •

dem ke daerah itu tidak ada artinya.S ebab,

' segala sesuaturi^ harus ditdrjemahkan ke "

'dalam polabeipikir lokal. '" . f^mep Indon^iq di dtu di mana?

■y£ ^ kan ada Bhinneka Tunggal Ika itu.

, . T\mgg^.,ika-nya; itu^^ada^.l^juan^ , ■ br^g'''^^bquahnya' sania: "jaHf' rh^ohur.

I : Tetapi, caraberpikir;ataumetodenyadtu-lah yang berbeda-beda Cara orang Mi-nang, Papua, atau Sunda memakrnlirkari

d^yabe^dadengaii.or^g J ^ . . .

PosisindsionaUsmedisUu'dimdhajuga

. ya?>, , - •

iWah tugas liegara Yang jelas pola jjerabarigunah di setiap iivilayah budaya itu '

jMgan disainakan. Terkad^^g ada bias. .'■I^eha'yahg 'meftyuSuri kohsep nasidnal^

prang J ayi^ dibawal^ konsep J awa itu ;

:^piyadi naslonal ^batnya, bisa bentrok gengan Aceh,; bentrok yang lain ^tu

■;'kms^rd}ef^ktr^Tt^er^Wi^

'pengaruh^ ' " t''

,Tefitu,.-saia.- ;S ^at.^ berpengar

ini, Andd tidak.MiJ Wdtir '

^^P^^l disintegrasi karena dderqk begitu.

Ini kan proyek nasional:

fiMe^dnikdntrpl n

.^3^) ini Kanj^fsoal cara

bul^ ol^

(45)

.punya keleluasaan untuk-iiiemsdonurl^- '

dMnya sendiri berdasarkan iwtensi^bf [

.. k^nya./ . • '•'"■i •'

Mal^ menurut saya, pemerintah pusat akan , dijimjung. tinggi karena; pietode'

(pembangunan) yang digunakan^ merr^-!. . miirkandaerah. •

Kohsep berhegara ; . ::

■ ) Menurut J akob Surnardjo,'kpris§ p'beH

negara yang lebih sesuai dengan-kondisi

sosial budaya masyarakat Indopesia^ak^

lebih ramah, dengan kpndisi Indon^ia.

j Sement^a 'sejak' munculn^ ^hegara^'in-: I

I dbriesia (modern) p^bagian^ayah pro-' ...virisi cpndeinmg mengabaikm wla^hs^

Vsid ■ •: Pemba^aii,):OTky^

• "eendemng dise'dbfhahM^ ke dal&n

layah geografis. Hal, itu berlangsung

sam-pai pada tataran kampung, di mana

kpn-sep-korisep J awa, seperti ad^ya RT/RW, '

./r;,\"K^au:be^ni kita dehdetmg ab.MrpM

^emperik^'Ibil^

tidak,.nielihaf fcalit^empei^ l^ena^|-: nj^ beHandaskah baba bdc^ .tepffi

'.ses di. Barat beliim

;^^jar''J akob.';

J akob Surhardjp i^r^bi .^at^

kemudian besar, rh lYp^akarta. la .'jid^ ,

pem^ lulus sckoidh'^d^ar^Ian^an;^ | i ujian nilai berhiti^giy'acUn^^^paet^^

j/^lahal, f^ai ;saya imt^ Bah^ jndopfe

f.deldpah dan Bmu ipengetahiianNUm

einbilan^", tutnr J idcob/.'M^ki be^tu^ ia. iiberb.asill masuk .'Sekdl^ -lGuru \-Bai^. J akob kerniidiartl^^

jr.suk BOPKEU. 'Yogyaka^idU

|.;|^;&kblah^;,G Atas (SG!A)-'dan- J KIP'

-i\-'S^ath^^ai^,a,;;:ybgyyiart^

j.jarahl^pai s^jan£ '

.Y ^-iAyah^tiga j.ana imera"'

; peroIeH saijana^periuli di IKIP Bandung. , ■ ^elunih ke^iannya i bid^g sastra,

keblogi/dan" filsafat sehi'ia pelajari'se6a^ • otodidak dari buku-buloi J akpbSumardjp

akliirnya pehsiuri sebagai guru besarvdi

• STSi Bandung. Sampai Idrii ia masQi

mem-Iberi kuliah di beVbagai uniyersitas diB^-

dung deng^ mata kuliah FUsafat S eni dan'

•Budaya--;""'' •• l;';:.

Meminil J akob;'konsep bernegara J n-ddnesia i-seharusn^ -njeme.rhatika^

.^p-sio-kultur lokal karena kebenaran dalam konsep; nasiohal. bernegara belum tenth

'behar' jja'dd tatafari-iokdl.-bleh sebab itu,

' "sistpm" ;;naisiprial; seharusnya mengadopSi

sistprh iok^ sehingga tidak,mehgalami .

benturari pada; tatanin praksis. "J angari

ada pem^a^ betapapun 'sistem lokal

' harus' diadopsi unfiik

diberlakukan-se-.tempat,"kata J akob S umardja

"Romb, Manguh (YB Maiigunwijaya) ■ sudah.bilan'g bahwd pembangun^ Wta itu'

harus didekati secara kebudayaah, tldak j

secara pblilik; ideologis seperti sekar^ ;

^ini," ujar j;akob. ■ , .•

Saat Senja benar-behar j^tulldi titik

barat, J akob minfa difi, la minta izin

untuk. kembali ke bilik kerjanya yang sederhana- Dari bilik itul^ pen>il^an-p6^.

mikiraiinya ditulis dan kemudian

dise-I .barkan melalul bidcu-b-i^ dan koi^ ia-kob tak berharap terlaiu miduk dari h'^il

IS

Ms

fJ AKOB

, 1^'"

-pUMARDJ O

fi^LahirKlaten 26 Agusfus 1939 ^

^♦j,pen,didikan:; •• -i^y: SMA B.OPkRI/Yogyakarta,?^j'3

^fi-1953-1956,; - \i .-H,

^® S GA W^ervYpgyakart^' .

^^:1956:1959--':;/';

: .•

ttji^"'''^iRSanatha Oarma,l^g •

ftMkarta, 1959-1962 • I

-%,^HKIP.Bandurig lulu's 1970"

||^_;,peker;aanY..;^;^

I^Y^GurujBesarSTSl, Bandung,/.;/

|;;:-;;;i.,pensiuh2003;::-;^; .r:,;';^^ : ' • Posen'Risafet Senf dan'Ru- . ^iix'ii^.daya di'beberapa universltas di

.dil^bahah abUanstu^)/.; •p^keiuaid^T ' (61)

'ndraswari0jvva

(46)

kesusastraan INDONESIA-BIOG-RAFI

mosihaii Anwar: Jstri Saya A, S

\Kialah Kepala Rumah.TangpnA

'

'r-;^^'Sudah.mendampto^^'Saj^,:i.;';vSeb^ ;

aya sangat kehi]anga^^^Ia^^^.5rwle^a^ 88 tahun ter-^'

v

selama,63_^un.l^-'seialu;;\;V;'; V"SebeIum'menmggal. ia me-•^mendiikung ke^atan m^g seri^ mengatakan„kalauj' c-gai wartawan. teimasuk ketika^vi' ,i_ menih^^, inginnya^ riierirngg^" ,;>korari saya ditutup",ujar:\^-f^'V^be^fu;:Mjife^ m^

'rbwan'seniorvRosiiiari Anw^i.',;(y^v/

-mengonang mendi_ang .istnny^_;-,,; sa^g istri me-''"' :!;Hj 2urmda;RosLh^ ji^\^,iie-,;^^.,.; m^.per^jbe^tu saja^'^l^jja . .\usd ^emak^an'ianl is'tn ^ , difiahidiil salat

,;.JR^,<Karei, Jal^'^-; ^ ^.V-' \ - .^firasa^'

.;'-:;;.lii,'Zufaida^'mWm^ ^ '.'Saat beiterita tentangKe-M^

I •Ksm'fe.mli^'t^ imasameH^aW •

; dai^ usia sf tiihuii.- itiitVepe'r^^e^ik • '•

Sers'^a.RbsiKan/^ dika- ■ i^ah toggi la mda}^ daii ;

';'inim^^,'dga;M'^^yakrii-.iAida:Fa^'f'-vd^^liridi^

iSaaljenaz^ disemayamkah '- ia juggmerhbiiribing saj^y^V

, d\^;hadir sejuifilali Pendapa&ya seringsaya ikuti

■ •-•pejabat dan marital pe^^ an- . . dah.:temy^ta;selalu'mdfnba\^,'

''t^^lain iWaidl Pfesiden peridde . keBaikm Satu j^g sa^ . ) i200^|!p09_JuW Kaila d ingat ia^melafang s^;^aat'; -<■:

selep^ish^; 5"kau_.^ „ ^ , , ,

;,^lpemak^^:s^ kelu^a>:Vj:5''^:fZiu^

Rosih^,'-'|'^

! ;;;DJ ^tdan 'ak^,;5ajahgC Nper;.;, ' rifa dari.dirih^ ^uraida,"y^g

'R d^ah tainp^'tegar rttesTdpun'^' ^kasJ )enyiai' .IlRl;pada^^h^ ' I . sesekaliitalgmampu'menaI^a5B3atuan'^>seQaDTpagi :selaIiR me-^J r- ,

"bia!^:'2urada;i^"g^d_ah''^-'/;-";^^sel^membara <•

^ang^J pa^:$epe^ti.biasa,^u;^« « ^J RosihWm

mand^epgni|r^^al

jato'daW kdmi rddahya.

(47)

KESUSASTRAAN"INDONESIA-DRAMA

44

"^l^-CHciirs

lE'V-^-SUS" ifeiJi^

)

L/

(48)

KESUSASTRAAN INDONESIA-FIKSI

KEDAI buku beratap seng itu

terletak di bagian dalam pasar

buku Pasar Senen, Jakarta. Tanpa papan nama, seperti ke-banyakan kedai buku di sana. Sebuah meja besar memenuhi kedai itu. Di atasnya bertumpuk buku teka-teki silang yang biasa dijajakan peng- asongditerminal.Beberapanovelrema-ja murahan tertata di salah satu rak. Di dinding lain ada beberapa komik tipis Petruk-Gareng dan novel horor Mira Karmila yang sudah berdebu.

Kedai buku.itu dulu sangat terkenal di Senen. Inilah Gultom Agency, pener-bit yang pada 1990-an mencetak dan , mengedarkan novel-novel horor karya i Abdullah Harahap. "Itu buku lama, : Bang. Sudah tak ada lagi di sini," kata

seorang lelaki penjaga kedai itu pada ^

Senin duapekanlalu.

I Novel horor Abdullah kini menjadi barang antik yang langka. Tak mudah menemukannya di lapak-lapak peda-gang buku. Kaiau beruntung, Anda ma-sih bisa mendapatkannya terkubur di antara buku-buku loakan. Beberapa

penjaga lapak memperlakukannya se- |

bagai buku kuno yang harganya bisa : empat kali lipat harga buku saku biasa. f

Bahkan ada yang mengira

pengarang-nya sudah lama meninggal karena tak -ada lagi buku barunya yang terbit.

Tapi, "Akhir-akhir ini Abdullah kem-bali hip, sebagai salah satu merek kitsch cool yang digemari kaum menengah, terutama di Jakarta," kata Mikael Jo-hani, mantan editor Metafor Publish ing dan Jurnal Perempuan, yang men jadi pembicara dalam "Bincan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun pada peneliti tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti yang dilakukan penelitian yang bersangkutan dengan permasalahan yang sama, persamaannya adalah

c) Bagi reban bertingkat, lantai tingkat atas boleh menggunakan simen atau papan lapis. Jika menggunakan papan lapis pastikan ruang kedua-dua tingkat kedap udara supaya

Nilai positif yang terdapat dalam koefisien regresi menunjukkan bahwa risiko pasar memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan perbankan.. Persamaan regresi

Kewenangan Propinsi sesuai dengan kedudukannya sebagai daerah otonom meliputi penyelenggaraan kewenangan pemerintahan otonom yang bersifat Lintas Kabupaten/Kota dan

Pada saat aplikasi di jalankan, marker benda purbakala atau benda nyata yang di sorot dengan smartphone android akan menampilkan tombol informasi yang nantinya akan

Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi dengan carbol fuchsin dengan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNYA penulis dapat menyajikan tulisan tesis yang berjudul : ANALISIS KOMPENSASI,

2.3.3 Upaya Layanan Bimbingan Pribadoi Untuk Meningkatkan Sikap Self- compassion Pada Siswa Underachiever .... Hasil Wawancara dengan