• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRAFO DISTRIBUSI PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRAFO DISTRIBUSI PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Makalah Seminar Kerja Praktek

TRAFO DISTRIBUSI PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20kV di PT PLN (Persero) UPJ SEMARANG SELATAN

Oleh : Cahyo Ariwibowo (L2F006023)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstrak

Sistem distribusi dibedakan atas jaringan distribusi primer dan sekunder. Jaringan distribusi primer adalah jaringan dari trafo gardu induk (GI) ke gardu distribusi, sedangkan sekunder adalah jaringan saluran dari trafo gardu ditribusi hingga konsumen atau beban. Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan jaringan tegangan menengah (JTM 20kV) sedangkan distribusi sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220/380V ). Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang terdekat dengan pelanggan atau beban dibanding dengan jaringan transmisi.

Salah satu peralatan utama jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, trafo distribusi adalah peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah, agar tegangan yang dipakai sesuai dengan rating peralatan listrik pelanggan atau beban pada umumnya.

Untuk mencapai performa yang maksimal, keandalan trafo distribusi harus tetap dijaga dengan maintenance berkala dan memiliki sistem proteksi yang baik.

Kata kunci : Sistem Distribusi, Jaringan Tegangan Menengah 20kV, Trafo Distribusi, keandalan, maintenance.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kebutuhan listrik adalah kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat, seperti publik, bisnis, industri, maupun sosial. Hampir di semua sektor masyarakat memerlukan energi listrik untuk menjalankan kegiatan untuk masing-masing kepentingan.

Agar kebutuhan listrik di semua sektor ini dapat dipenuhi maka diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang andal agar pasokan listrik dapat terjaga dan merata distribusinya untuk semua wilayah yang membutuhkan. PLN adalah perusahaan di Indonesia yang bertanggung jawab mengemban tugas mulia ini, baik dari segi pembangkitan, transmisi, dan distribusi.

Jaringan distribusi adalah ujung tombak dari PLN, karena jaringan distribusi ini adalah sisi yang paling dekat dengan pelanggan atau beban. Jaringan ini dibedakan menjadi jaringan distribusi primer dan sekunder, jaringan distribusi primer adalah jaringan dari trafo gardu induk (GI) sampai ke gardu distribusi, sedangkan jaringan distribusi sekunder adalah jaringan dari gardu distribusi sampai ke pelanggan atau beban. Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan jaringan tegangan menengah ( JTM 20kV ) sedangkan distribusi sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220V/380V ).

Salah satu peralatan utama jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, trafo

distribusi adalah peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah, agar tegangan yang dipakai sesuai dengan rating peralatan listrik pelanggan atau beban pada umumnya. Terdapat berbagai jenis dan konstruksi trafo yang digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya pada masing-masing beban yang berbeda. Pemasangan trafo distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi beban agar tercapai optimasi yang tinggi. Untuk mencapai performa yang maksimal, keandalan trafo distribusi harus tetap dijaga dengan perawatan berkala dan memiliki sistem proteksi yang baik.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek di PT PLN

(Persero) UPJ SEMARANG SELATAN adalah :

a. Mengetahui secara umum sistem

distribusi jaringan tegangan menengah 20 kV di PT PLN (Persero) UPJ SEMARANG SELATAN.

b. Menganalisis unjuk kerja trafo

distribusi berdasarkan efisiensi.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang diambil oleh penulis pada penulisan laporan kerja praktek ini hanya membahas tentang jaringan tegangan menengah 20kV dan trafo distribusi di PT PLN (Persero) UPJ SEMARANG SELATAN.

(2)

2

2. DASAR TEORI

2.1 Sistem distribusi tenaga listrik

Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama yaitu, sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Dari ketiga sistem tersebut sistem distribusi merupakan bagian yang letaknya paling dekat dengan konsumen, fungsinya adalah menyalurkan energi listrik dari suatu Gardu Induk distribusi ke konsumen.

Adapun bagian-bagian dari sistem distribusi tenaga listrik adalah:

1. Gardu Induk Distribusi 2. Jaringan Primer (JTM) 20kV 3. Transformator Distribusi

4. Jaringan Sekunder (JTR) 220/380V Klasifikasi Sistem Jaringan Distribusi: 1. Tegangan pengenalnya :

a. JTM 20kV

b. JTR 380/220Volt

2. Konfigurasi jaringan primer a. Jaringan distribusi pola radial b. Jaringan distribusi pola loop / ring

c. Jaringan distribusi Jaring-jaring

(NET)

d. Jaringan distribusi spindel e. Saluran Radial Interkoneksi 3. Konfigurasi penghantar jaringan primer

a. Konfigurasi penghantar segitiga b. Konfigurasi penghantar vertikal

c. Konfigurasi penghantar horisontal

4. Sistem pengetanahan :

a. Sistem distribusi tanpa

pengetanahan

b. Sistem distribusi pengetanahan tak langsung

c. Sistem distribusi pengetanahan

langsung

2.2 Trafo Distribusi

Transformator adalah peralatan pada tenaga listrik yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan tenaga listrik arus bolak-balik tegangan rendah ke tegangan menengah atau sebaliknya, pada frekuensi yang sama, sedangkan prinsip kerjanya melalui kopling magnit atau induksi magnit, dan menghasilkan nilai tegangan dan arus yang berbeda.

Bagian-Bagian Dari Transformator : 1) Inti Besi

Inti besi tersebut berfungsi untuk membangkitkan fluksi yang timbul karena arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo, sedang bahan ini terbuat dari

lempengan-lempengan baja tipis, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy current).

2) Kumparan Primer dan Kumparan

Sekunder

Kawat email yang berisolasi terbentuk kumparan serta terisolasi baik antar kumparan maupun antara kumparan dan inti besi. Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primair dan kumparan sekunder, bila salah satu kumparan tersebut diberikan tegangan maka pada kumparan akan membangkitkan fluksi pada inti serta menginduksi kumparan lainnya sehingga pada kumparan sisi lain akan timbul tegangan.

3) Minyak Trafo

Belitan primer dan sekunder pada

inti besi pada trafo terendam minyak trafo, hal ini dimaksudkan agar panas yang terjadi pada kedua kumparan dan inti trafo oleh minyak trafo dan selain itu minyak tersebut juga sebagai isolasi pada kumparan dan inti besi.

4) Isolator Bushing

Pada ujung kedua kumparan trafo baik primer ataupun sekunder keluar menjadi terminal melalui isolator yang juga sebagai penyekat antar kumparan dengan body badan trafo.

5) Tangki dan Konservator

Bagian-bagian trafo yang

terendam minyak trafo berada dalam tangki, sedangkan untuk pemuaian minyak tangki dilengkapi dengan konserfator yang berfungsi untuk menampung pemuaian minyak akibat perubahan temperature.

6) Katub Pembuangan dan Pengisian

Katup pembuangan pada trafo berfungsi untuk menguras pada penggantian minyak trafo, hal ini terdapat pada trafo diatas 100kVA, sedangkan katup pengisian berfungsi untuk menambahkan atau mengambil sample minyak pada trafo.

7) OilLevel

Fungsi dari oil level tersebut adalah untuk mengetahui minyak pada tangki trafo, oil level inipun hanya terdapat pada trafo diatas 100kVA.

8) Indikator Suhu Trafo

Untuk mengetahui serta memantau

(3)

3

beroperasi, untuk trafo yang berkapasitas besar indikator limit tersebut dihubungkan dengan rele temperature.

9) Pernapasan Trafo

Karena naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyaknya akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara diatas permukaan minyak keluar dari tangki, sebaliknya bila suhu turun, minyak akan menyusut maka udara luar akan masuk kedalam tangki. Kedua proses tersebut diatas disebut pernapasan trafo, akibatnya permukaan minyak akan bersinggungan dengan udara luar, udara luar tersebut lembab. Oleh sebab itu pada ujung pernapasan diberikan alat dengan bahan yang mampu menyerap kelembaban udara luar yang disebut kristal zat Hygrokopis (Clilicagel).

10) Pendingin Trafo

Perubahan temperature akibat perubahan beban maka seluruh komponen trafo akan menjadi panas, guna mengurangi panas pada trafo dilakukan pendingin pada trafo, guna mengurangi pada trafo dilakukan pendinginan pada trafo. Sedangkan cara pendinginan trafo terdapat dua macam yaitu : alamiah/natural (Onan) dan paksa/tekanan

(Onaf). Pada pendinginan alamiah

(natural) melalui sirip-sirip radiator yang bersirkulasi dengan udara luar dan untuk trafo yang besar minyak pada trafo disirkulasikan dengan pompa. Sedangkan pada pendinginan paksa pada sirip-sirip trafo terdapat fan yang bekerjanya sesuai setting temperaturnya.

11) Tap Canger Trafo (Perubahan

Tap)

Tap changer adalah alat perubah pembanding transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang sesuai dengan tegangan sekunder yang diinginkan dari tegangan primer yang berubah-ubah. Tiap changer hanya dapat dioperasikan pada keadaan trafo tidak

bertegangan atau disebut dengan “Off

Load Tap Changer” serta dilakukan secara manual.

Prinsip kerja transformator dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Rangkaian dasar trafo

Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan

sumber tegangan V1 yang sinusoid, akan

mengalirlah arus primer lg yang juga

sinusoid dan dengan menganggap belitan N1 reaktif murni. lgakan tertinggal 900dari

V1. Arus primer lgmenimbulkan fluks (Ø)

yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid. Sin

Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi e1 (Hukum

Farraday). 1 1 Harga efektifnya: 2 √2 4,44

Pada rangkaian sekunder fluks (Ø) bersama tadi menimbulkan

4,44 Sehingga

Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor.

(4)

Dalam memp berlaw V1. 2.3 P a. m sa hu se ke la b. pe te ga R ya ke se w c. (g pe hu si m d (d pe si ya tin e. re un be si f. au se te m ak m hal ini punyai besara wanan arah d eralatan Pen . Pengaman Pengaman merupakan p aluran dan p ubung singka ebagaipengam e tanah bagi angsung. . Relai Aru Relai aru engaman ut egangan angguan hub Relai arus le ang bekerja enaikan arus etting-nya pe waktu tertentu . Relai Aru Relai ar ground faul engaman uta ubung singka istem yang di melalui tahana . Relai Ar Berarah Relai arus directional gr engaman ut ingkat fasa k ang ditanah nggi. . Relai Penu Relai pen elay) adalah ntuk membe ersifat temp istem. Penutup (Recloser) Penutup utomatic circ ebagai pelen erhadap gan membatasi lua kibat ganggua tegangan i an yang sama dengan tegang ngaman n lebur n lebur pengaman b peralatan dari at antar fasa, man hubung s sistem yang us Lebih us lebih tama sistem menengah bung singkat ebih adalah a berdasarka s yang mel engaman terte . us Gangguan rus ganggu lt relay) ama terhadap at fasa ke ta itanahkan lan an rendah. rus Ganggu gangguan tan round fault re ama terhada ke tanah un hkan melalu utup Balik nutup balik h pengaman ebaskan gang porer untuk Balik ) balik otoma cuit recloser) ngkap untuk ngguan tem as daerah ya an. induksi E1 tetapi gan sumber (FCO) agian dari i gangguan dapat pula singkat fasa ditanahkan merupakan distribusi terhadap antar fasa. suatu relai an adanya lebihi nilai entu dalam Tanah uan tanah merupakan p gangguan anah untuk ngsung atau an Tanah nah berarah elay) adalah ap hubung ntuk sistem ui tahanan (reclosing pelengkap gguan yang keandalan Otomatis atis (PBO, ) digunakan pengaman porer dan ang padam 4 g. Se un pa jen aru Se ya (A 3. AN 3.1 Ja SE Jar Semar penyul dari penyul PDP 0 dari ga penyul 04, SR Srondo gardu KLS 0 Selatan wilaya ini. W Selatan bagian Temba Srondo dan s memil medan tidak Saklar Se Sectionaliz Saklar se ectionalizer) ntuk mengura adam karena

nis SSO yai us yang ectionalizer d ang disebut A AVS). NALISA DA aringan EMARANG ringan distri rang Selata lang yang m gardu in lang itu adal 02, PDP 03, ardu induk Pu lang SRL 01, RL 05 yang di

ol, dan terak induk Kalisa 08. Wilayah n dapat dilih ah dan single Gambar 2 S Wilayah kerja n meliputi w n atas, alang, Puda ol, Jatingale sebagainya. D liki cakupan w n yang sulit k merata, jug eksi Otoma zer) eksi otomat adalah alat angi luas da a gangguan. itu dengan p disebut an penginder utomatic Vac AN PEMBAH Distribusi SELATAN ibusi di wil an terdiri masing-masin nduk. Masi lah penyulang PDP 04 yan udak Payung, , SRL 02, SRL isuplai dari g khir yang dis

ari yaitu KL operasi UPJ hat pada ga line diagram .2 Peta wilayah Semarang Selatan operasi UPJ wilayah kota yaitu Ba ak Payung, h, Sampang Dengan wila wilayah yang karena keting ga wilayah y atis (SSO, tis (SSO, t pemutus aerah yang Ada dua pengindera Automatic ra tegangan cum Switch HASAN UPJ layah UPJ dari 12 ng disuplai ing-masing g PDP 01, ng disuplai , kemudian L O3, SRL gardu induk suplai dari LS 07, dan Semarang ambar peta m di bawah kerja UPJ n Semarang Semarang anyumanik, Gombel, gan, Candi ayah yang g besar dan ggian yang yang sulit

(5)

dijang ditunt kontin konsu B dilaku Sema yang tiga f adalah konsu rumah masin tetapi gkau maka tut memili nuitas pelaya umen. Gambar 2 S Berdasarkan ukan pada bu rang Selatan terdiri dari t fasa. Lebih da h satu fasa, umen pelangg h tangga, jad ng-masing da merata. PLN UPJ iki keanda anan yang t .3 Single line di Semarang Selata hasil surv ulan Mei 2009 terdapat 952 trafo satu fas ari 50% dari karena seba gan di wilayah di kapasitas aerah tidak te Semarang alan dan tingi untuk iagram UPJ an vey yang 9, pada UPJ 2 buah trafo a dan trafo i total trafo agian besar h ini adalah daya pada erlalu besar 5 Ta jaringa total adalah kms. J semua Pa tiga fa #240m jaringa memak dan #35mm dengan sepanj merup setelah dipaka #70mm ukuran percab sangat ditunju 1.25 k Selatan SRL 01 SRL 02 SRL 03 SRL 04 SRL 05 PDP 01 PDP 02 PDP 03 PDP 04 KLS 07 KLS 08 TOTAL FEEDER Tabel 4.1 abel 4.1 M an distribusi panjang untu h 80.53 kms, Jaringan SUT anya memakai ada feeder u asa yang ma mm2, kemudia an tiga fas kai kondukto di bawahny m2, tapi sanga n yang ditunj ang 2.3 km pakan jaring h percabanga ai kondukt m2, setelah itu n #35mm2 bangan satu f t jarang dipak ukkan oleh t kms pada ja n. 10.75 1.2 7.95 -4.35 1.1 4.2 -1.55 -2.75 -1.54 -1.155 -1.75 -3.25 -2.915 -42.16 2.3 PANJANG 3 PHASA (m #240 #35 Panjang jaringa Menunjukkan UPJ Semaran uk jaringan dan yang satu TM wilayah i konduktor te utama, dipaka asing-masing an jika ada pe a dari feed or berukuran ya lagi ad at jarang dipa jukkan oleh t ms. Jika pe gan satu fa an dari feed tor dengan u di bawahny jika dar fasa tadi, tap kai sesuai de abel panjang aringan UPJ 11.9 -1.1 -2.5 0.9 4.72 -1.65 -4.55 -- -2.85 -1.2 -2.3 0. 3.3 -36.07 1.2 #3 G JARINGAN SUTM mm2) 1 P #70 an SUTM n panjang ng Selatan, tiga fasa u fasa 49.7 ini hampir elanjang. ai jaringan berukuran ercabangan der utama n #70mm2, da ukuran akai sesuai abel hanya ercabangan asa, maka der utama n ukuran a memakai ri feeder pi ini juga engan yang gnya hanya Semarang - 10.3 - 6 95 2.25 - 2.2 - 2.75 - 10.5 - -- 3.5 - 3 3 6.4 - 1.55 25 48.45 35 #70 (KMS) PHASA(mm2)

(6)

jumla wilay 4.3 te banya kapas Dari t paling fasa d 60 bu merk adalah Unind bawah trafo UPJ S P PDP 01 PDP 02 PDP 03 PDP 04 PDP 06 SRL 01 SRL 02 SRL 03 SRL 04 SRL 05 KLS 07 KLS 08 JUMLAH PENYULA Tabel SEM Tabel SEM Tabel 4.3 ah trafo satu ah UPJ Sema erlihat trafo ak dipakai sitas daya 50 tabel 4.4 terli g banyak dip dengan kapas uah. Trafo-tra yang berb h Sintra, Bam do, dan Starl

h ini adalah distribusi ya Semarang Sel 10 PDP 01 1 PDP 02 PDP 03 PDP 04 PDP 06 SRL 01 5 SRL 02 SRL 03 SRL 04 SRL 05 1 KLS 07 KLS 08 JUMLAH 7 PENYULANG 25 50 100 160 1 10 2 2 3 3 4 4 7 1 6 17 25 9 2 3 6 3 10 2 2 4 3 2 5 7 3 5 7 8 H 1 60 41 20 ANG 4.2 Trafo satu fa MARANG SELA 4.3 Trafo tiga fa MARANG SELA dan 4.4 di u fasa dan ti arang Selatan satu fasa y adalah traf 0 kVA yaitu

ihat trafo tiga pakai adalah sitas daya 50 afo tersebut beda-beda, d mbang Djaja lite. Gambar h beberapa c ang dipakai latan. 15 25 50 100 1 21 62 1 10 28 1 13 21 6 81 229 4 25 71 1 15 66 13 7 1 10 52 15 188 536 0 TRAFO 1 FASA (kV 0 200 250 300 400 1 1 1 5 3 12 3 5 9 1 1 2 2 2 7 2 2 3 27 14 1 20 TRAFO 3 FASA (kVA)

asa UPJ ATAN asa UPJ ATAN atas adalah iga fasa di n, dari tabel yang paling fo dengan 536 buah. a fasa yang h trafo tiga kVA yaitu terdiri dari diantaranya a, Trafindo, -gambar di contoh dari di wilayah 167 250 1 1 1 2 1 VA) 500 630 1000 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 5 5 9 6 G Ga Gam 3.2 An UP Tr efisien menca masih diseba a. Ru Ad pa ya b. Ru Ad be ed bo 1. A 2. R Se yang h terben “ditang Pa sebuah Ef Gambar 2.4 Trafo ambar 2.5 Trafo mbar 2.6 Trafo C nalisis unjuk PJ SEMARA rafo termasu nsi sangat apai nilai 99 ada rugi abkan karena ugi-Rugi Tem dalah rugi-ru ada belitan m ang baik. ugi-Rugi Inti dalah rugi-ru esi yang diseb ddie, rugi-rug ocor. Arus Eddie Rugi-rugi his edangkan flu hilang karena ntukdari be gkap” oleh be arameter untu h trafo adalah fisiensi

=

η

=

o Sintra 1 fasa 5 Unindo 3 fasa 2 Centrado 3 fasa 2 k kerja trafo ANG SELAT uk alat yang tinggi, bah 9 %. Namun yang terj adanya: mbaga ugi yang ma memiliki kon

ugi yang terj bsbkan oleh a gi histeris, sterisis uks bocor ad tidak semua elitan prime elitan sekund uk mengetah h :

%

100

=

inpu outp

P

P

0 kVA 200 kVA 200 kVA distribusi TAN g memiliki hkan bisa n demikian jadi yang asih terjadi nduktivitas adi di inti adanya arus dan fluks dalah fluks fluks yang er dapat er. hui kinerja

,

ut put

(7)

7

Dari hasil survey pada bulan Mei didapat contoh hasil pengukuran dari beberapa trafo distribusi UPJ Semarang Selatan yang terletak pada tiang SRL 05 dan PDP 01 yang diukur pada saat beban penuh pukul 19:00 wib, yaitu:

Tabel 4.4 Data pengukuran arus dan tegangan trafo PDP 01 dan SRL 05

Dari tabel tersebut maka dapat diketahui efisiensi trafo tersebut dengan perhitungan dari rumus di atas, sehingga akan telihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Data perhitungan efisiensi trafo PDP 01 dan SRL 05

Dari perhitungan pada tabel terlihat efisiensi salah satu trafo pada penyulang PDP 01 yaitu 98,75 % dan pada penyulang SRL 05 yaitu 99,99 %, itu berarti rugi-rugi pada trafo sangatlah kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi trafo dalam keadaan sangat baik dan memiliki unjuk kerja yang tinggi karena efisiensi mendekati dan hampir 100 %.

Dari tabel juga terlihat perbandingan kapasitas daya maksimal yang dapat dipikul oleh trafo dengan beban yang dilayani masih tersisa sekitar 50 % , dan 25 %, itu artinya trafo masih dapat melayani penambahan beban pada lokasi di sekitar wilayah tersebut, tetapi sebaiknya pemasangan harus memliki toleransi beban agar tidak terjadi overload pada trafo yang bisa menyebabkan trafo bisa rusak atau kemungkian yang terburuk adalah trafo bisa meledak.

4. PENUTUP

4.1KESIMPULAN

Dari pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

1. Sistem tenaga listrik adalah salah satu mekanisme untuk memenuhi kebutuhan energi manusia yang sangat penting. Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem pembangkit, sistem transmisi, dan sistem distribusi.

2. Jaringan distribusi adalah ujung tombak suatu sistem tenaga listrik karena berada paling dekat dengan sisi beban atau konsumen.

3. Analisis efisiensi dan regulasi teganagan dapat digunakan sebagai parameter unjuk kerja transformator apakah laik operasi atau tidak, dan berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada beberapa trafo pada wilayah PT. PLN UPJ Semarang Selatan, trafo-trafo tersebut dalam keadaan baik dan memiliki unjuk kerja tinggi.

4. Untuk mencapai performa sistem yang maksimal, keandalan dan kontinuitas pelayanan harus tetap dijaga dengan maintenance atau perawatan berkala.

4.2SARAN

1. Sebaiknya survey jaringan dan trafo diadakan secara rutin dan berkala agar dapat mengetahui kondisi lapangan yang terbaru, karena gangguan bisa saja terjadi setiap saat dan dapat mengurangi keandalan sistem yang berdampak pada tingkat pelayanan dan kontinuitas.

2. Hasil survey jaringan dan trafo pada kerja praktek ini dapat dipakai untuk pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis teknologi informasi dari UPJ Semarang Selatan, yang bermanfaat untuk pemetaan dan pemantauan tiap lokasi dari jaringan yang terus update dan dapat diakses lewat internet. Penyulang trafo tap Vp l-l Vp l-n Ip Vs Is

PDP 01 50 kVA 3 19973 V 11532 V 2.3 A 221.6 V 118.2 A SRL 05 50 kVA 4 19732 V 11393 V 3.1 A 216.4 V 163.2 A

Penyulang trafo tap Pp (kVA) Ps (kVA)  (%) PDP 01 50 kVA 3 26523,6 26193,12 98.75 SRL 05 50 kVA 4 35318,3 35316,48 99.99

(8)

[1]Ar D P I. [2]Ar D P II [3]Sta P 20 [4]Tu D G [5]Su D D DAFTA rtono Arismu DR. Susumu egangan Tek Jakarta: PT. rtono Arismu DR. Susumu egangan Tek I. Jakarta: PT. andar Nasio ersyaratan U 000. Jakarta: uran T. 1986 Distribution S Graw Hill Boo lasno, Ir., Distribusi Ten Diponegoro, S AR PUSTAKA unandar, DR Kuwahara. 1 knik Tenaga L Pradnya Para unandar, DR Kuwahara. 1 knik Tenaga L . Pradnya Par onal Indone Umum Instal Yayasan PUI 6. Electrical System Engin ok Company, Teknik da naga Listrik, emarang, 200 A R. M.A.Sc 1975. Buku Listrik Jilid amita. R. M.A.Sc, 1975. Buku Listrik Jilid ramita. sia. 2000. lasi Listrik IL. on Power neering. Mc New York. an Sistem Universitas 01. 8 kerja SEMA Bioda Ca (L Se 19 El Un Ko Te praktek di P ARANG SELA Sema Men Dosen P Ir. Agun NIP. 195901 ata Penulis ahyo Ariwibo L2F006023), emarang tang 988, mahasisw lektro Fakult niversitas D onsentrasi elah mel PT PLN (Per ATAN arang, 1 Dese ngetahui, Pembimbing ng Nugroho 1051987031 owo lahir di ggal 2 Mei wa Teknik tas Teknik Diponegoro POWER. laksanakan rsero) UPJ ember 2009 002

Gambar

Gambar  2.1 Rangkaian dasar trafo

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar ada dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Jadi dalam penelitian ini, produk akan diuji kevalidannya menggunakan uji

Dengan demikian, jika pesan ayat ini merupakan bagian dari lapangan ijtihad dan apa yang diungkapkan oleh Muhammad Quraish Shihab merupakan ‘illat (motif penetapan hukum), maka

Dalam pengucapan A2 sudah banyak mengucapkan kata dengan benar, dan meskipun begitu A2 juga sulit mengucapkan beberapa kata, seperti belum bisa menyebutkan konsonan [s] dan

[r]

Analisis Tingkat Ethnocentrism Konsumen Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Perceived Quality, Perceived Price, Perceived Value dan Purchase Intention pada Produk

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru.Sedangkan yang menjadi objeknya

[r]