• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA SITTI BULKIS BANDJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PENINGKATAN MUTU PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA SITTI BULKIS BANDJAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENINGKATAN MUTU

PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

SITTI BULKIS BANDJAR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) Di Kabupaten Maluku Tenggara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Mei 2009

Sitti Bulkis Bandjar NRP H251064105

(3)

3

ABSTRACT

SITTI BULKIS BANDJAR. The Quality Improvement Strategy of Coastal Community Economy Empowerment Program (PEMP) in Sub-province South East Moluccas. Under direction of LALA M. KOLOPAKING and LUKMAN M. BAGA.

PEMP Program in Sub-province South East Moluccas is executed since 2001-2007 expected can give positive result to coastal community and small islands especially to fisherman community. As for success indication of PEMP program will be seen from the increasing of prosperity of coastal community, functioning of formed PEMP institutes, and current of Productive Economy Fund (DEP). Nevertheless, so far the impact from PEMP program execution seen have not yet can improve local prosperity of coastal community as the same manner as expected, for that it is required Local Government interference in this case is Marine Affairs and Fisheries Service Office (Dinas Kelautan dan Perikanan) Sub-province South East Moluccas as the lengthening of government hand and local government to help with various of other policy strategies until what expected from PEMP program execution can be reached.

To answer those problems conducted study with the main problem is quality improvement strategy of PEMP program in Sub-province South East Moluccas. This study has been executed in Sub-district Kei Kecil Sub-province South East Moluccas was as Sub-district that in routine and at most got the backing through PEMP program since 2001-2007. The objective of this research is evaluate the sustainable status of PEMP program and identify the performance elements that have an effect on to PEMP program execution so it can be formulated the policy strategy of marine and fisheries development of Sub-province South East Moluccas to support PEMP execution program in the coming years.

The data collecting consist of primary data and secondary data executed by interview to all target evaluation stakeholders, and field observation. The result of this research indicates that program performance in totally pertained “enough” based on RAPFISH analysis result that show value 59.08. This means that its program sustainable status is at “enough” category that also mean the performance of PEMP program has walked in line with objective and specified target, nevertheless, PEMP program execution still must be completed and intensified. Based on Analytical Hierarchy Process (AHP) result there are fourth criterions that must be paid attention that are (1) PEMP program planning base on society aspect, (2) PEMP program socialization aspect, (3) PEMP program companion execution aspect, and (4) PEMP program execution evaluation aspect.

From those fourth criterions, there are five alternatives of policy strategies that ought to conducted by local government of Sub-province South East Moluccas in exploiting PEMP program that is a government program (in this case Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia), that are (1) Strategy of institute reinforcement policy PEMP and human resources, (2). Strategy fund

(4)

sharing policy from Government of Sub-province South East Moluccas, (3). Strategy of community participation quality improvement policy, (4) Strategy of system structuring current fund returns policy, and (5) Strategy of partnership development policy.

Keywords: strategy, quality improvement, coastal community economy empowerment program.

(5)

5

RINGKASAN

SITTI BULKIS BANDJAR, Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kabupaten Maluku Tenggara. Dibimbing oleh LALA M. KOLOPAKING dan LUKMAN M. BAGA.

Program PEMP merupakan kebijakan Departemen Kelautan dan Perikanan yang sejak tahun 2000 dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum program PEMP bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kultur kewirausahaan, penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), penggalangan partisipasi masyarakat dan kegiatan usaha ekonomi serta kegiatan ekonomi produktif lainnya yang berbasis sumberdaya lokal dan berkelanjutan.

Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara yang dilaksanakan sejak Tahun 2001–2007 diharapkan dapat memberikan hasil yang positif kepada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil khususnya masyarakat nelayan. Adapun indikasi keberhasilan program PEMP tersebut akan terlihat dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, berfungsinya kelembagaan PEMP yang dibentuk, dan bergulirnya Dana Ekonomi Produktif (DEP). Namun sejauh ini, dampak dari pelaksanaan Program PEMP tersebut terlihat belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat sebagaimana yang diharapkan, untuk itu dibutuhkan campur tangan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Maluku Tenggara sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk membantu dengan berbagai strategi kebijakan lainnya sehingga apa yang diharapkan dari pelaksanaan program PEMP tersebut dapat tercapai. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan kajian dengan masalah utama adalah strategi peningkatan mutu program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara. Kajian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara sebagai kecamatan yang secara rutin dan paling banyak mendapat bantuan melalui program PEMP yaitu sejak tahun 2001 – 2007.

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi status keberlanjutan program PEMP, mengidentifikasi elemen kinerja yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program PEMP sehingga dapat dirumuskan strategi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Maluku Tenggara untuk menunjang pelaksanaan program PEMP diwaktu mendatang. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder dilaksanakan dengan wawancara terhadap seluruh stakeholder yang menjadi sasaran evaluasi serta observasi lapangan. Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan status keberlanjutan dari pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara adalah dengan metoda Multi Dimensional Scalling (MDS) dalam Rapid Appraisal for Fisheries Status (RAPFISH). Metoda RAPFISH digunakan untuk menentukan posisi relatif dari setiap atribut pada elemen kinerja Program PEMP terhadap keberhasilan (good) dan kegagalan (bad). Metoda ini didasarkan pada hasil MDS dari kinerja pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Kei Kecil - Kabupaten Maluku Tenggara dimana mencakup lima elemen kinerja yang berpengaruh terhadap keberhasilan Program PEMP, yaitu (1) Kelembagaan Program PEMP, (2) Pengelolaan LEPP-M3, (3) Kapasitas Pemanfaat Program, (4) Kemitraan, dan (5)

(6)

Persepsi Pemangku Kepentingan (stakeholders). Data untuk analisis ini diperoleh dari kuesioner yang diedarkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program PEMP.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kinerja program secara menyuluruh tergolong “cukup” berdasarkan hasil analisis RAPFISH yang menunjukan nilai 59,08. Ini berarti status keberlanjutan programnya berada pada kategori “cukup“ yang juga berarti kinerja Program PEMP telah berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan meskipun demikan pelaksanaan program PEMP masih perlu disempurnakan dan diintensifkan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara, dilakukan analisis Leverage dengan menggunakan RAPFISH. Dengan analisis Leverage ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing atribut terhadap keberhasilan elemen kinerja yang dievaluasi.

Untuk merumuskan strategi kebijakan peningkatan mutu pelaksanaan program PEMP, perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan Analitik Hirarki Proses (AHP) dimana terdapat 4 kriteria yang harus diperhatikan yaitu (1) aspek perencanaan program PEMP berbasis masyarakat, (2) aspek sosialisasi program PEMP, (3) aspek pelaksanaan pendampingan program PEMP, dan (4) aspek evaluasi pelaksanaan program PEMP. Hasil analisis pendapat gabungan rensponden yang diolah dengan Expert Choice versi 9.5 menunjukan besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing kriteria terhadap tujuan yang ingin dicapai secara hirarki. Kriteria yang merupakan prioritas pertama adalah perencanaan program PEMP berbasis masyarakat dengan jumlah nilai 154 (28,7%). Kriteria yang merupakan prioritas kedua adalah pelaksanaan pendampingan program PEMP dengan jumlah nilai 142 (26,5%). Kriteria yang merupakan prioritas ketiga adalah sosialisasi program PEMP dengan jumlah nilai 136 (25,4%). Kriteria yang merupakan urutan terakhir adalah evaluasi pelaksanaan program PEMP dengan jumlah nilai 104 (19,4%)

Dari keempat kriteria tersebut ada lima alternatif strategi kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dalam memanfaatkan program PEMP yang merupakan program Pemerintah (dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia), yaitu (1) Strategi kebijakan penguatan kelembagaan PEMP dan SDM, (2). Strategi kebijakan sharing dana dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, (3) Strategi kebijakan peningkatan kualitas partisipasi masyarakat, (4) Strategi kebijakan penataan sistem pengembalian dana bergulir, dan (5) Strategi kebijakan pengembangan kemitraan.

Berdasarkan hasil analisis pendapat gabungan responden, diketahui bahwa prioritas alternatif kebijakan yang harus diperhatikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara dalam upaya peningkatan mutu pelaksanaan program PEMP, yang merupakan sintesis dari pendapat seluruh responden adalah penguatan kelembagaan PEMP dan SDM menempati urutan pertama dengan nilai 614 dan bobot 0,214 (21,4%), kemudian diikuti oleh sharing dana dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dengan nilai 588 dan bobot 0,206 (20,6%), pengembangan kemitraan dengan nilai 566 dan bobot 0,20 (20,0%), penataan sistem pengembalian dana bergulir (revolving) dengan nilai 544 dan bobot 0,192 (19,2%), dan urutan terakhir adalah peningkatan kualitas partisipasi masyarakat dengan nilai 530 dan bobot 0,188 (18,8%). Dengan demikian total persentase seluruh kriteria

(7)

7 terhadap tujuan yang ingin dicapai untuk kelima alternatif kebijakan tersebut adalah sebesar 100%.

Perancangan program dilakukan dengan menggunakan metode Logical Framework Approach (LFA). Rancangan program strategi dalam rangka Peningkatan Mutu Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara adalah (1) Melaksanakan rapat koordinasi dan lokakarya antar elemen untuk membahas permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program PEMP, (2) Peningkatan kemampuan manajerial pengelola program PEMP maupun elemen PEMP lainnya, (3) Melakukan seleksi yang ketat dalam mengangkat TPD berdasarkan kualifikasi standar sesuai Pedoman umum PEMP, (4) Melakukan monitoring dan supervisi secara berkala, (5) Melaksanakan sosialisasi program PEMP melalui media dan berbagai sarana dan prasarana yang ada, dan (6) Peningkatan akses modal, pasar dan teknologi serta mengembangkan kelembagaan ekonomi dan jenjang kerjasama kemitraan.

Kata kunci: strategi, peningkatan mutu, program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

(8)

© Hak Cipta milik IPB, Tahun 2009

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(9)

9

STRATEGI PENINGKATAN MUTU

PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

SITTI BULKIS BANDJAR

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(10)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bahwa dengan meningkatnya status RSUD Ampana dari Kantor Pelayanan Kesehatan menjadi Badan RSUD Ampana , meningkatnya tugas dan kegiatan Badan RSUD Ampana serta dengan adanya

Sebagai pegangan kasar untuk menentukan diameter pipa pada berbagai debit dan panjang pipa dapat digunakan Tabel 17 yang didasarkan pada kecepatan aliran dalam pipa lebih kecil dari

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

Menurut Thiagarajan, dkk (1974), analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu

) ﱃﺇ ﻩﻮﻋﺪﻳ ﺎﻣ ﺾﻌﺑ ﺎﻬﻨﻣ ﻯﺮﻳ ﻥﺃ ﺭﺪﻘﻓ ،ﺓﺃﺮﻣﺍ ﻢﻛﺪﺣﺃ ﺐﻄﺧ ﺍﺫﺇ. ﻞﻌﻔﻴﻠﻓ

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat kembali rebound mengikuti positifnya burs Wallstreet tadi malam, investor diperkirakan akan kembali masuk pada