KULIAH 4:
KULIAH 4:
CUACA DAN IKLIM SERTA
UNSUR UNSURNYA
UNSUR-UNSURNYA
TIK :
Setelah mengikuti kuliah ini,
anda dapat menjelaskan Cuaca
dan Iklim, serta Unsur-Unsurnya
da
, se ta U su U su ya
Kegiatan manusia dalam
memanen energi matahari
t k
h
ilk
k
d
t
untuk menghasilkan makanan dan serat.
6CO + 12H O
Æ
C H
1
O + 6O + 6H O
6CO
2
+
12H
2
O
Æ
C
6
H
12
O
6
+
6O
2
+
6H
2
O
Maka a
Se at
Makanan
Serat
T
Perkebunan
T
k
Ik
Tanaman
Perkebunan
Ternak
Ikan
Pakaian
Perumahan
No
Komoditas
ton
US $
US $/kg
Rp/kg
Import INDONESIA Tahun 2000
No
Komoditas
ton
US $
US $/kg
Rp/kg
1
Gandum
3,576,665
500,312,470
0.14
1,189
2
Jagung
1,236,764
150,012,707
0.12
1,031
3
Beras
505 514
131 132 613
0 26
2 205
3
Beras
505,514
131,132,613
0.26
2,205
4
Kedelai
1,277,685
275,481,226
0.22
1,833
5
Bungkil Kedelai
1,262,040
268,746,270
0.21
1,810
6
Kacang Tanah
111,284
35,601,776
0.32
2,719
7
Gula
1,680,275
290,873,225
0.17
1,471
8
Bawang Putih
174,702
44,120,000
0.25
2,147
T O T A L
9 824 929
1 696 280 287
Rp 14 5 trillion
T O T A L
9,824,929
1,696,280,287
Rp. 14.5 trillion
Sumber :
HKTI
Impor Indonesia (BPS, 2005)
Beras
3.7 juta ton/tahun
Gula
1.6
Kedelai
1.3 + 1 jt ton/th bungkil
Gandum
4.5
Jagung
1.3
T
k S
i
450 000 ekor/tahun + 42,000 ton daging
Ternak Sapi
450 000 ekor/tahun + 42,000 ton daging
& jeroan
Tepung Telur
30 000 ton/th
Susu Bubuk
170 000 ton/th
/
Makanan Olahan
1.5 milyar USD
Garam
1.6 juta ton/th
Singkong
0 85 juta ton/th
Singkong
0.85 juta ton/th
Kc Tanah
260 000 ton/th
Buah-buahan
247 000 ton/th
S
281 000 t
/th
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 4
Bagaimana Meningkatkan
Produktivitas Pertanian Indonesia?
Produktivitas Pertanian Indonesia?
Memaksimalkan energi radiasi surya
Memaksimalkan energi radiasi surya
(i.e. efisiensi penggunaan radiasi)
Menganggap unsur-unsur cuaca/iklim
Menganggap unsur unsur cuaca/iklim
sebagai sumberdaya, bukan sebagai
faktor pembatas.
Menggunakan data (cuaca/iklim,
tanah, tanaman & sosial-ekonomi) dan
hasil penelitian untuk melakukan
hasil penelitian untuk melakukan
prediksi guna menunjang agrobisnis/
agroindustri.
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 5
Memaksimalkan energi radiasi surya
(i.e. efisiensi penggunaan radiasi)
(
p
gg
)
Efisiensi = Output
Efisiensi =
p
Input
CO
2
CH
2
O
Energi
Hasil
Produk
Ol h
radiasi
pertanian
Olahan
Tenaga Kerja
Pupuk
Biji
Buah
Makanan kemasan
Minuman Kemasan
dll.
Pupuk
Irigasi
Bibit
Teknik Budidaya
Daun
Batang
Umbi/Akar
Ekstrak
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 6
1. Memaksimalkan energi radiasi surya
(i.e. efisiensi penggunaan radiasi)
200
CO
2
+
H
2
O
Æ
CH
2
O
+
O
2
(
p
gg
)
Biomass = 1.0 Qint 150 200m
-2
)
100io
m
ass (
g.
m
Biomass = 0.50 Qint 0 50 0 50 100 150 200B
i
0 50 100 150 200Intercepted Radiation(Qint, MJ m-2)
1 gram = 17.5 kJ = 0.0175 MJ
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 7
g
J
J
CO
2Æ
CH
2O
Æ
Protein
Æ
Lemak/Minyak
energy
energy
energy
Singkong
Singkong
Kedelai
Padi
Gandum
200Rice
100 150ss
(g
.m
-2
)
Soybean
0 50Bi
om
as
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 8
0
0 50 100 150 200
Hitungan: Unsur iklim sebagai
P i d T
sumberdaya
Periode Tanam
100
hari
Kebutuhan Energi
20
MJ/m2/hari
2,000
MJ/m2/hari
20,000,000
,
,
MJ/ha/hari
J/ /
Energi Listrik
20,000,000
MJ/ha/hari
Biaya per kWh (Rp)
200
Biaya per 3.6 MJ (Rp)
200
Bi
E
i Li t ik/h /
i
R
1 111 111 111
Biaya Energi Listrik/ha/musim
Rp
1,111,111,111
Hasil Padi
5 ton/ha/musim
5,000
5,000
kg/ha/musim
g/ a/ us
Harga Gabah (di lapang)
1,200
Rp/kg
Pendapatan Kotor
6,000,000
Rp/ha
3. Menggunakan data iklim untuk
menunjang agrobisnis/agroindustri
Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melakukan
Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melakukan
prediksi guna menunjang analisis ekonomi secara akurat.
Model Pertumbuhan Jati
Model Pertumbuhan Gandum
Model Pertumbuhan Kelapa Sawit
Menunjang pengambilan keputusan :
1.
Waktu Tanam
2.
Aplikasi Irigasi
3
Aplikasi Pemupukan Nitrogen
Model Pertumbuhan Jarak
Model Penyakit Kentang*
Model Pertumbuhan Padi
3.
Aplikasi Pemupukan Nitrogen
4.
Aplikasi Fungisida*
5.
Pendugaan Hasil
6.
Lokasi Potensial (Zoning)
Model Pertumbuhan Padi
7.
Monitoring Pertumbuhan Tanaman
Unsur-unsur Iklim
T k
Ud
Tekanan Udara
Radiasi Surya
L
P
i
Lama Penyinaran
Suhu Udara
-
Kelembaban Udara
Curah Hujan
Angin
Evapotranspirasi Potensial
Cuaca dan Iklim
Cuaca
adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di
wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu
yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur
d j
k
kt
bi h
b b
j
cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam
saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta
setiap jamnya Di Indonesia keadaan cuaca selalu
setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu
diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui
prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara
(
),
p
g
g
negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah
diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).
Iklim
adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun
yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama
(minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Tekanan Udara
Puncak Atmosfer
( 100 km )
( 100 km )
Tekanan Udara :
P =
ρ
g h
h1
ρ
: kerapatan udara
ho
h1
g : gravitasi
h : tinggi kolom udara
Atmosfer
P
1
P
1
< P
o
Terdiri dari udara/gas-gas (H
2O, N
2, O
2, CO
2, ..), awan
dan debu/partikel yang menunjang kehidupan serta
melindungi dari radiasi matahari dan meteor.
Gaya berat
udara
1
o
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 13
melindungi dari radiasi matahari dan meteor.
Makin ke atas kerapatan dan tekanan udara makin kecil.
Satuan Tekanan Udara : Pa dan mb (1 mb=100 Pa).
Radiasi Surya
t
Gelombang
elektromagnetik
t
Suhu permukaan
matahari 6000
o
K
t
Disebut Radiasi
Gelombang Pendek
t
Jarak matahari b mi
t
Jarak matahari-bumi
rata-rata = 150 juta km.
t
Radiasi yg sampai di
t
Radiasi yg sampai di
bumi ( diukur ) :
satuan W.m
-2
(sesaat),
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 14
satuan W.m (sesaat),
MJ.m
-2
(kumulatif)
t
Setiap saat, separuh belahan
bumi menerima radiasi surya
(rata-rata 1360 W.m
-2
di puncak
atmosfer) pada siang hari.
t
R t i b
i ( 1 600 k /j
)
Matahari Matahari Matahari
t
Rotasi bumi ( 1.600 km/jam )
menyebabkan perbedaan waktu
di bumi (siang-malam). Satu
(
g
)
rotasi = 360
o
Bujur = 24 jam.
t
Bumi mengelilingi matahari (revolusi)
t
Bumi mengelilingi matahari (revolusi)
selama 1 tahun tiap putaran dgn
kecepatan 100.000 km/jam.
t
Deklinasi bumi (23.5
o
Lintang)
menyebabkan perbedaan panjang hari,
musim (summer & winter) dan
Matahari
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 15
musim (summer & winter) dan
penerimaan energi radiasi surya di
permukaan bumi.
1 000
1 000
akibat penutupan awan
Diukur dengan solarimeter
500
W.
m
-2
500
-2
bumi
12
06
18
0
12
06
18
0
Bogor
Catatan
!
Waktu setempat (WS) dihitung berdasarkan posisi Bujur bumi.
Pukul 12.00 WS jika sudut datang cahaya matahari (zenith angle)
sama dengan nol
Waktu Setempat (jam)
sama dengan nol.
12 14 16 18 m 2/h a ri ) Matahari 4 6 8 10 12 d ia si S u ry a ( M J/ m
Bogor
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 16
0 2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 Tanggal (Februari 2000) Ra d
Bogor
Lama Penyinaran
Lama matahari bersinar cerah ( jam )
dalam sehari.
L
i
t
di
hi
Lama penyinaran sangat dipengaruhi
oleh penutupan awan.
Lama penyinaran DIUKUR dengan
y
g
alat ukur (Campbell Stokes).
Catatan
!
C
b ll St k
Catatan
!
Lama penyinaran BUKAN panjang hari.
Panjang hari adalah periode ( jam )
Campbell Stokes
j g
p
( j
)
antara matahari terbit sampai terbenam.
Panjang hari DIHITUNG dari letak
lintang dan tanggal (julian date).
Suhu Udara
satuan :
K,
oC,
oF,
oR
Suhu Udara
12,000
12,000
,
, ,
8 000
10,000
m
)
-25
oC
-40
oC
8 000
10,000
m
)
-25
oC
-40
oC
4 000
6,000
8,000
A
ltitude (
m
5
oC
-9
oC
4 000
6,000
8,000
A
ltitude (
m
5
oC
-9
oC
2,000
4,000
A
30
oC
17
oC
5
oC
2,000
4,000
A
30
oC
17
oC
5
oC
0
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
Suhu Udara (oC)
30
oC
0
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
Suhu Udara (oC)
30
oC
Suhu dan Kelembaban Udara
Catatan
!
RH :
Relative Humidity
(Kelembaban Nisbi), satuan :
%
Psychrometer
Matahari
Kelembaban Udara :
23.5
oLS
23.5
oLU
Kutub
Kutub
Kelembaban Udara :
Agak kering
Kering
Lembab
Kering
Agak kering
(RH<50%)
(RH>70%)
(RH<50%)
Hadley Cell
Kutub
Utara
Kutub
Selatan
Hadley Cell
Equator
30
o30
oGurun Pasir
Gurun Pasir
18/02/2013
I
nter
T
ropical
Kuliah V, Pengantar Ilmu PertanianC
onvergence
Z
one
1995 100 32 34 80 85 90 RH ( % ) 26 28 30 u hu ( oC ) RH ( % ) Suhu (oC) 70 75 80 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 22 23 24 20 22 24 S u
Bogor
12 000 12 000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 22 23 24 Jam ( WIB ) 8,000 10,000 12,000 (m ) -25 oC -40 oC 8,000 10,000 12,000 (m ) -25 oC -40 oCRH
RH
makin
tinggi
Suhu
makin
rendah
2 000 4,000 6,000 A lti tu d e 17 oC 5 oC -9 oC 2 000 4,000 6,000 A lti tu d e 17 oC 5 oC -9 oC18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian0 20
2,000 30 oC 17 oC 0 2,000 30 oC 17 oC
Curah Hujan
j
Matahari
Ombrometer
Hadley Cell
K t b
K t b
Hadley Cell
Kutub
Utara
Kutub
Selatan
Hadley Cell
ITCZ
Equator
30
o30
oGurun Pasir
Gurun Pasir
Daerah Subtropika
Daerah Subtropika
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 21
Daerah Hutan Hujan Tropika
Curah Hujan
Satuan :
mm
J i d t h t
Jenis data hutan :
1. Intensitas hujan: mm/ jam
2. Curah Hujan
a Harian
: mm / hari
a. Harian
: mm / hari
b. Bulanan
: mm / bulan
c. Tahunan : mm / tahun
Hujan rata-rata (mm)
500
600
Jakarta (8m dpl.)
Curug (50m dpl.)
Bogor (240m dpl.)
300
400
500
0
100
200
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 22
0
Pengukur CH Otomatis
Pengukur CH Otomatis
gg
Angin
1. Arah angin : arah ASAL angin bertiup { satuan derajat (
o) atau arah
mata angin seperti N, E, S, W, SE, SW, NE, NW }
2
Kecepatan angin ( m s
-1atau km jam
-1)
2. Kecepatan angin ( m s
1atau km jam
1)
N
N
NW
NE
E
W
S
SE
SW
EVAPOTRANSPIRASI
EVAPOTRANSPIRASI
EVAPOTRANSPIRASI
EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi
=
Evaporasi
+
Transpirasi
Evaporasi:
Evaporasi:
Meliputi perubahan keadaan air dari bentuk cair ke bentuk gas
Æ
perpindahan dari cairan ke atmosfer. Evaporasi terjadi ketika
sejumlah besar dari molekul yang bergerak hancur dari
sejumlah besar dari molekul yang bergerak hancur dari
permukaan air dan lepas ke udara dalam bentuk uap.
Transpirasi:
Transpirasi:
Proses perpindahan air dalam bentuk uap dari tanaman terutama
p p
p
daunnya ke atmosfir.
Evapotranspirasi:
Evapotranspirasi:
Kebutuhan air tanaman, ETc adalah kedalaman air (
mm
) yang
dib
hk
k
ik
k hil
i
l l i
dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan air melalui
evapotranspirasi tanaman yang terbebas dari penyakit, tumbuh
pada kondisi lahan yang tidak terganggu dan berproduksi penuh
pada kondisi lingkungan tersebut. (Doorenbos dan Pruit, 1977).
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 25
EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN, ET
EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN, ET
cc
ET
=
ET
0
kc
ET
c
=
ET
0
.
kc
Dimana
ET
0
= Evapotranspirasi acuan, laju evapotranspirasi
ET
0
Evapotranspirasi acuan, laju evapotranspirasi
dari areal rumput hijau yang luas dengan ketinggian
seragam 8 – 15 cm, sedang aktif berkembang dan
menutupi tanah secara penuh serta tidak kekurangan
(d
p
d h
d
p
d
kl )
d h
d
g
air (dapat dihitung dari data iklim)
Æ
dihitung dengan
rumus, fungsi dari data unsur-unsur cuaca, atau
diduga menggunakan Panci Klas A, atau lisimeter.
kc
= adalah koefisien tanaman yang besarnya
tergantung pada fase pertumbuhan dan jenis tanaman
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi
Satuan mm (seperti satuan curah hujan).
ETp dihitung dengan rumus, fungsi dari data unsur-unsur cuaca,
atau diduga menggunakan Panci Klas A, atau lisimeter.
Penggunaan Evapotranspirasi
Menghitung kebutuhan
air tanaman
perencanaan irigasi
Daerah kering
Daerah kering
mempunyai ETp tinggi,
Daerah lembab
Daerah lembab
mempunyai ETp lebih
rendah.
Observasi Cuaca
Jaringan Stasiun
Klimatologi
P
k
Pengukuran
manual
Pengukuran
Model Hujan
Sistem peringatan dini
secara
otomatis
Satelit
Meteorologi
Meteorologi
Radar Cuaca
Pemanfaatan Data Cuaca
Transportasi
Transportasi
penerbangan, pelayaran
Pertanian/Peternakan
pewilayahan agroklimat (kesesuaian lahan/iklim )
p
y
g
(
/
)
sistem peringatan dini ( kekeringan, banjir)
serangan hama penyakit tanaman/ternak
pendugaan hasil (model simulasi)
i i
i
perencanaan irigasi
Kehutanan
pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Kelautan
Kelautan
oseanografi
Lingkungan
pemanasan global
18/02/2013 Kuliah V, Pengantar Ilmu Pertanian 30