• Tidak ada hasil yang ditemukan

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada April 2016 adalah sebesar 103,96, atau naik sebesar 0,06 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,90. Peningkatan NTP disebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang tercatat sebesar 0,32 persen. Capaian NTP tertinggi pada April 2016 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 114,48 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 97,19.

 Peningkatan NTP pada April 2016 hanya disumbangkan oleh naiknya NTP pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,20 persen, sedangkan sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP pada April 2016.

 NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan April 2016 sebesar 103,65 atau naik sebesar 0,07 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,58.

 Pada April 2016, terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,22 persen, disebabkan oleh turunnya IKRT pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu yang tertinggi pada kelompok trasnportasi dan komunikasi sebesar 1,64 persen, diikuti kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan masing-masing sebesar 0,26 persen dan sebesar 0,25 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan IKRT atau inflasi perdesaan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada April 2016 tercatat sebesar 120,66 atau naik sebesar 0,49 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 120,07

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU APRIL 2016 SEBESAR 103,96, NAIK 0,06 PERSEN

1. Nilai Tukar Petani (It)

Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani.

(2)

Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor April 2016 (2012 = 100)

Sub Sektor B u l a n Persentase

Maret 2016 April 2016 Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks yang Diterima (It)

a. Tanaman Pangan 127.12 125.66 -1.16

b. Hortikultura 141.91 141.40 -0.36

c. Tanaman Perkebunan Rakyat 118.58 119.70 0.94

d. Peternakan 129.49 128.90 -0.46

e. Perikanan 129.87 128.79 -0.83

e.1. Perikanan Tangkap 130.31 128.94 -1.05

e.2. Perikanan budidaya 127.71 128.07 0.28

f. Gabungan 128.16 127.83 -0.26

g. Gabungan Tanpa Ikan 127.96 127.72 -0.19

2. Indeks yang Dibayar (Ib)

a. Tanaman Pangan 124.03 123.75 -0.23

b. Hortikultura 123.78 123.52 -0.21

c. Tanaman Perkebunan Rakyat 123.48 123.16 -0.26

d. Peternakan 122.34 121.89 -0.37

e. Perikanan 121.94 120.94 -0.82

e.1. Perikanan Tangkap 122.51 121.38 -0.92

e.2. Perikanan budidaya 119.12 118.75 -0.30

f. Gabungan 123.36 122.97 -0.32

g. Gabungan Tanpa Ikan 123.53 123.21 -0.26

3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP)

a. Tanaman Pangan 102.50 101.54 -0.93

b. Hortikultura 114.65 114.48 -0.15

c. Tanaman Perkebunan Rakyat 96.04 97.19 1.20

d. Peternakan 105.84 105.75 -0.09

e. Perikanan 106.51 106.50 -0.01

e.1. Perikanan Tangkap 106.37 106.23 -0.13

e.2. Perikanan budidaya 107.22 107.84 0.58

f. Gabungan 103.90 103.96 0.06

g. Gabungan Tanpa Ikan 103.58 103.65 0.07

NASIONAL 101.32 101.22 -0.10

(3)

Berdasarkan hasil pemantauan harga – harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada April 2016, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami peningkatan sebesar 0,06 persen dibanding Maret 2016, atau naik dari 103,90 pada Maret 2016 menjadi 103,96 pada April 2016. Peningkatan NTP pada April 2016 disebabkan turunnya indeks harga hasil produksi pertanian sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang tercatat sebesar 0,32 persen.

Peningkatan NTP disumbangkan oleh naiknya NTP pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,20 persen, sedangkan sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP yakni sub sektor tanaman pangan sebesar 0,93 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,15 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,09 persen, dan sub sektor perikanan sebesar 0,01 persen.

NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada April 2016 seperti yang ditunjukan dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar 103,65, atau naik sebesar 0,07 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,58.

Jika dibandingkan dengan NTP Nasional April 2016, NTP Provinsi Maluku April 2016 berada di atas level NTP Nasional yang tercatat sebesar 101,22.

2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada April 2016 sebesar 127,83 atau turun sebesar 0,26 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 128,16. Penurunan It disebabkan turunnya It pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 1,16 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,83 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,46 persen, dan terendah sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,36 persen. Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan It sebesar 0,94 persen.

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya.

Pada April 2016, Ib Provinsi Maluku juga mengalami penurunan pada semua sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor perikanan sebesar 0,82 persen, diikuti sub sektor peternakan sebesar 0,37 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,26 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,23 persen, dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,21 persen.

(4)

Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor

a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Pada April 2016, NTP-P mengalami penurunan sebesar 0,93 persen karena terjadi penurunan It sebesar 1,16 persen, lebih tinggi dibanding penurunan Ib yang tercatat 0,23 persen.

Penurunan It disumbangkan oleh penurunan pada kelompok palawija sebesar 2,53 persen sedangkan kelompok padi mengalami peningkatan It sebesar 3,13 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) masing-masing sebesar 0,13 persen dan sebesar 0,91 persen.

b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H)

Pada April 2016, NTP-H mengalami penurunan sebesar 0,15 persen dibanding Maret 2016, terjadi karena penurunan It sebesar 0,36 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,21 persen.

Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok buah-buahan dan kelompok tanaman obat masing-masing sebesar 0,83 persen dan sebesar 1,81 persen. Sedangkan kelompok sayur sayuran mengalami peningkatan It sebesar 0,24 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,15 persen dan sebesar 0,59 persen.

c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)

Pada April 2016, NTP-R mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi peningkatan It yang sebesar 0,94 persen, sedangkan Ib justru mengalami penurunan sebesar 0,26 persen.

Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,94 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,20 persen dan sebesar 0,56 persen.

d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T)

Pada April 2016, NTP-T mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi penurunan It sebesar 0,46 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,37 persen.

Penurunan It disumbangkan oleh turunnya It pada kelompok ternak kecil dan kelompok unggas masing-masing sebesar 0,94 persen dan sebesar 1,03 persen. Sedangkan kelompok ternak besar dan kelompok hasil ternak mengalami kenaikan It masing-masing sebesar 0,16 persen dan sebesar

(5)

1,36 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,51 persen dan sebesar 0,03 persen.

e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP)

Pada April 2016, NTP-NP mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi penurunan It sebesar 0,83 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,82 persen.

Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 1,05 persen sedangkan kelompok budidaya mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen dibanding Maret 2016. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,24 persen dan sebesar 1,97 persen.

e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN)

Pada April 2016, NTN turun sebesar 0,13 persen karena terjadi penurunan It sebesar 1,05 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,92 persen.

e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi)

Pada April 2016, NTPi naik sebesar 0,58 persen, karena terjadi peningkatan It sebesar 0,28 persen, sedangkan Ib justru mengalami penurunan sebesar 0,30 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,23 persen dan sebesar 0,47 persen.

Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya April 2016 (2012=100)

Kelompokdan Sub Kelompok B u l a n Persentase

Maret 2016 April 2016 Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan (NTPP) 102.50 101.54 -0.93

a. Indeks Diterima Petani 127.12 125.66 -1.16

- Padi 108.65 112.05 3.13

- Palawija 134.45 131.05 -2.53

b. Indeks Dibayar Petani 124.03 123.75 -0.23

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.07 126.90 -0.13

- Indeks BPPBM 106.23 105.26 -0.91

2. Hortikultura (NTPH) 114.65 114.48 -0.15

a. IndeksDiterimaPetani 141.91 141.40 -0.36

- Sayur-sayuran 149.47 149.82 0.24

(6)

- Tanaman Obat 130.04 127.69 -1.81

b. IndeksDibayarPetani 123.78 123.52 -0.21

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.14 126.95 -0.15

- Indeks BPPBM 105.66 105.04 -0.59

3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 96.04 97.19 1.20

a. IndeksDiterimaPetani 118.58 119.70 0.94

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 118.58 119.70 0.94

b. IndeksDibayarPetani 123.48 123.16 -0.26 - IndeksKonsumsiRumahTangga 127.18 126.92 -0.20 - Indeks BPPBM 105.84 105.24 -0.56 4. Peternakan (NTPT) 105.84 105.75 -0.09 a. IndeksDiterimaPetani 129.49 128.90 -0.46 - Ternak Besar 127.37 127.57 0.16 - Ternak Kecil 131.44 130.21 -0.94 - Unggas 130.41 129.06 -1.03 - Hasil Ternak 124.35 126.04 1.36

b. Indeks Dibayar Petani 122.34 121.89 -0.37

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130.21 129.54 -0.51

- Indeks BPPBM 106.77 106.74 -0.03

5. Perikanan (NTNP) 106.51 106.50 -0.01

a. Indeks Diterima Petani 129.87 128.79 -0.83

- Penangkapan 130.31 128.94 -1.05

- Budidaya 127.71 128.07 0.28

b. Indeks Dibayar Petani 121.94 120.94 -0.82

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.27 126.97 -0.24

- Indeks BPPBM 112.45 110.23 -1.97

5.1. Perikanan Tangkap (NTN) 106.37 106.23 -0.13

a. Indeks Harga yang Diterima Petani 130.31 128.94 -1.05

- Penangkapan Laut 130.31 128.94 -1.05

b. Indeks Harga yang Dibayar Petani 122.51 121.38 -0.92

-Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.30 127.00 -0.24

- BPPBM 114.20 111.64 -2.24

5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) 107.22 107.84 0.58

a. Indeks Harga yang Diterima Petani 127.71 128.07 0.28

- Budidaya Air Tawar 100.00 100.00 0.00

- Budidaya Laut 127.89 128.25 0.28

b. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119.12 118.75 -0.30

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.11 126.81 -0.23

- BPPBM 103.72 103.23 -0.47

BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal

4. Inflasi Pedesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada April 2016 terjadi penurunan IKRT atau terjadi deflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,22 persen.

(7)

Penurunan IKRT atau deflasi perdesaan pada April 2016 disumbangkan oleh beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi perdesaan, diantaranya yang tertinggi pada kelompok trasnportasi dan komunikasi sebesar 1,64 persen, diikuti kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan masing-masing sebesar 0,26 persen dan sebesar 0,25 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi perdesaan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.

Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa deflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih rendah dari deflasi perdesaan nasional yang tercatat sebesar 0,50 persen.

Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku

April 2016 (2012=100)

K e l o m p ok Perubahan

(%)

(1) (2)

Bahan Makanan -0.26

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.37

Perumahan -0.25

Sandang 0.17

Kesehatan 0.02

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.03

Transportasi & Komunikasi -1.64

T o t a l / Gabungan -0,22

Nasional -0,50

5. Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor

Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari tahun dasar 2012 sampai dengan April 2016 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 139,79, selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 122,03, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan nilai indeks sebesar 120,25, kelompok sandang sebesar 117,80, kelompok perumahan sebesar 117,53, kelompok kesehatan sebesar 112,87, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 107,94.

(8)

Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Dan Laju Inflasi/Deflasi pada April 2016 Menurut Sub Sektor

( 2012 = 100 )

U r a i a n Maret 2016 April 2016 Inflasi/Deflasi

(1) (2) (3) (4)

Bahan Makanan 140.16 139.79 -0.26

Transportasi dan Komunikasi 124.06 122.03 -1.64

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 119.81 120.25 0.37

Sandang 117.60 117.80 0.17

Perumahan 117.82 117.53 -0.25

Kesehatan 112.84 112.87 0.02

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 107.91 107.94 0.03

6. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi

Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami penurunan pada April 2016 sebesar 0,74 persen.

Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada April 2016 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 115,13 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,87. Penurunan indeks BPPBM disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok transportasi dan kelompok obat-obatan dan pupuk masing-masing sebesar 4,02 persen dan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan yaitu kelompok bibit dan kelompok penambahan barang modal masing-masing sebesar 0,12 persen dan sebesar 0,32 persen.

(9)

Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku Pada April 2016 ( 2012 = 100 ) Kelompok Maret 2016 April 2016 Inflasi/Deflasi (1) (2) (3) (4) BPPBM 106.74 105.95 -0.74 Bibit 104.17 104.29 0.12

Obat-Obatan dan Pupuk 102.02 102.02 -0.01

Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya 104.13 104.14 0.00

Transportasi 119.96 115.13 -4.02

Penambahan Barang Modal 107.08 107.42 0.32

Upah Buruh Tani 101.87 101.87 0.00

7. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Data dalam Tabel 6 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada April 2016 naik sebesar 0,49 persen dibanding Maret 2016, yaitu dari 120,07 menjadi 120,66. Hal ini terjadi karena penurunan It yang tercatat sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks BPPBM yang sebesar 0,74 persen.

Peningkatan NTUP pada April 2016 terjadi karena meningkatnya NTUP pada beberapa sub sektor, tertinggi disumbangkan oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,51 persen, sub sektor perikanan sebesar 1,16 persen, dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,23 persen. Sedangkan sub sektor tanaman pangan dan sub sektor peternakan mengalami penurunan NTUP masing-masing sebesar 0,25 persen dan sebesar 0,43 persen.

(10)

Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada April 2016 ( 2012 = 100 )

Sub Sektor B u l a n Perubahan

Maret 2016 April 2016 (%)

(1) (2) (3)

a. Tanaman Pangan 119.67 119.38 -0.25

b. Hortikultura 134.30 134.62 0.23

c. Tanaman Perkebunan Rakyat 112.04 113.74 1.51

d. Peternakan 121.27 120.76 -0.43

e. Perikanan 115.50 116.84 1.16

e.1. Perikanan Tangkap 114.11 115.49 1.22

e.2. Perikanan Budidaya 123.13 124.06 0.75

f. Gabungan 120.07 120.66 0.49

g. Gabungan Tanpa Ikan 120.66 121.14 0.40

NASIONAL 109.33 108.95 -0.34

(11)

Informasilebihlanjuthubungi: Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi

e-mail : Chika@bps.go.id Telepon: 0911-361319,361320

Gambar

Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor April 2016  (2012 = 100)
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya   April 2016  (2012=100)
Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan  Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku
Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga       Dan Laju Inflasi/Deflasi pada April 2016 Menurut Sub Sektor
+3

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas terminal LPG berfungsi menerima, menimbun dan memindahkan produk LPG yang berasal dari pengapalan impor dengan kapal tanker dan/atau dari kilang-kilang

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY (STUDI

03 Jumlah HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi satelit, roket dan penerbangan 04 Jumlah pengguna prototipe, modul, dan komponen di bidang

Pada penelitian ini dipilih reaksi katalisis heterogen, yaitu menggunakan katalis padatan superbasa dengan penyangga alumina untuk reaksi isomerisasi eugenol dan dilanjutkan

Demikian pula yang terjadi terhadap harga crud palm oil (CPO) yang diperdagangan di bursa derivatif Malaysia, potensi pelemahan yang berlanjut akan mempengaruhi pergerakan

Daerah tidak memiliki petugas pemungut pajak yang langsung turun ke lapangan, melainkan hanya melayani dan menunggu para wajib pajak membayar dan menyetor pajak yang

Judul Tesis : Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA

• Pemijatan dapat dilakukan dengan menggunakan ujung jari , siku atau menggunakan alat yang tumpul dan tidak melukai permukaan tubuh