BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan survey pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan untuk menyesuaikan dengan kriteria penelitian agar dapat meningkatkan ketepatan sampel (Sugiyono, 2004). Dengan kriteria mahasiswa yang menggunakan kartu telkomsel.
xxxix p : Probabilitas
q : Taraf kepercayaan Z : Confidence coefficient E : Standar error
Dalam penelitian ini nilai dari :
Confidence coefficient (Z) adalah 95%, data tabel bernilai 1,96% dan Standar error (E) yang diterima adalah 5%.
Jadi perhitungannya : n > 0,05 x 0,05 (1,96 / 0,1)2
Sampel akan mewakili populasi jika diteliti minimal 96 responden. Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah 100 responden.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer tersebut diperoleh langsung dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2008), Keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Indikator variabel perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan kartu seluler prabayar telkomsel adalah kebutuhan sarana informasi.
2) Menggunakan kartu prabayar seluler telkomsel adalah atas dasar keinginan diri sendiri.
3) Menggunakan kartu seluler prabayar telkomsel adalah kebanggaan. 4) Kartu seluler prabayar telkomsel adalah pilihan utama.
2. Variabel Independen
Variabel independent dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Atribut produk
xli
2) Harga kartu perdana dan pulsa isi ulang terjangkau dan bersaing. 3) Kartu perdana dan pulsa isi ulang mudah didapat.
4) Kemasan kartu perdana menarik.
5) Kartu seluler prabayar telkomsel memiliki fitur yang lengkap. 6) Merek telkomsel mempunyai reputasi yang baik.
7) Pelayanan operator telkomsel memuaskan.
8) Iklan produk kartu seluler prabayar telkomsel menarik.
b. Motivasi Konsumen
Handoko (2001) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Indikator dari variabel minat konsumen adalah sebagai berikut :
1) Ingin membeli produk telkomsel lagi
2) Ingin tetap memakai kartu seluler prabayar telkomsel 3) Kartu seluler prabayar telkomsel adalah pilihan terbaik
E. Skala Penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Dalam skala ini umumnya berisi bagian skala terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kusioner, oleh karena itu digunakan skala tingkat atau Skala Likert (Sugiyono, 2004).
Model Skala Likert digunakan dengan 5 jawaban yaitu: 1. SS = Sangat setuju dengan skor 5
Dalam penelitian ini untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus teknik korelasi product moment (Singarimbun dan Efendi, 1995):
rxy =
rxy = Koefisien korelasi product moment
N = Jumlah responden
X = Skor nilai item Y = Skor total nilai item
Kriteria pengujian dengan = 0,05 dan df n – 2 :
Jika rhitung > rtabel, pernyataan dinyatakan valid atau nilai signifikan kurang dari 0,05.
xliii kurang dari 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua dengan membagi atribut yang valid menjadi dua bagian dengan membagi atribut berdasarkan nomor ganjil dan genap, kemudian dicari dengan menggunakan teknik korelasi dari pengukuran yang dibelah maka haus dicari angka reliabilitas keseluruhan (Singarimbun dan Efendi, 1995).
r = Koefisien korelasi product moment x = Nilai valid dari nomor ganjil
rxy = Koefisien reliabilitas
r = Koefisien korelasi product moment Kriteria pengujian dengan = 0,05 dan df n – 2 :
Jika rhitung > rtabel, berarti memenuhi syarat reliabilitas Jika rhitung rtabel, maka tidak memenuhi syarat reliabilitas
G. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yaitu analisis yang digunakan peneliti untuk menjelaskan distribusi atau karakteristik variasi penelitian data dari suatu variabel yang diteliti. Analisis ini untuk menganalisis karakteristik responden dan menganalisis tingkat karakteristik tingakt kategori produk, ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek.
2. Uji Normalitas
Sebelum suatu model regresi digunakan maka perlu dilakukan uji normalitas data. Dengan asumsi kenormalan maka akan dapat koefisien regresi yang bersifat penafsir linear tak bias. Untuk mendeteksi bahwa distribusi data dalam keadaan normal maka digunakan uji kollmogorov smirnov dengan alat bantu SPSS. Distribusi dikatakan normal apabila nilai asymptotic significance residualnya lebih dari 0,05 (Ghozali, 2005).
3. Pengujian Multikolinieritas
xlv
Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independent, tingkat signifikan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah yang akan semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir nilai variabel independen. Multikolinieritas dapat diukur dengan Collinearity Statistic dengan menggunakan metode VIF (Variance Inflation Factor) jika nilai Tolerance VIF > 0,1 atau nilai VIF < 10, maka dapat diindikasikan bahwa persamaan regresi tidak mengalami multikolinieritas (Ghozali, 2005). 4. Pengujian Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu kepengamatan yang lain. Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas, yaitu ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai residu pada model dalam penelitian ini menggunakan metode uji spearman’s rho. Jika nilai signifikan lebih dari 0,5 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2010).
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi berganda. Adapun model persamaan regresi bergandanya adalah sebagai berikut :
Y = + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan pembelian
= Konstanta
b1,2 = Koefisien regresi
X1,2 = Varibel-variabel independen penelitian (atribut produk, dan motivasi konsumen).
e = Error
6. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Apabila hasil perhitungan koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) diperoleh hasil uji koefisien determinasi maka perilakuk konsumen dapat dijelaskan oleh sikap dan miat konsumen. Sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini.
7. Uji t
Analisis ini digunakan untuk menguji keberartian regresi secara parsial. Formulasinya sebagai berikut (Supranto, 1997):
t =
xlvii
Sbi : kesalahan baku koefisien regresi
Ho : bi = 0: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel.
Ho : bi 0: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel.
Kriteria pengujian:
Taraf signifikan /2 dan derajat kebebasan t tabel (n-k) Ho diterima bila : -t tabel t di hitung t tabel
Ho ditolak bila : t hitung > t tabel atau –t tabel > t hitung Adapun gambar kurva Uji t tersaji pada gambar 3.2 berikut ini:
Analisis ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara keseluruhan. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut (Supranto, 1997): R2 : koefisien determinan
n : banyaknya sampel
k : jumlah variabel bebas
xlix
Ho : bi 0: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel.
Pengujian dilaksanakan dengan membandingkan nilai F hitung dari hasil perhitungan dengan nilai F tabel pada df = (n-k) (k-1) dan tingkat signifikan 95%.
Ho diterima bila: - F tabel F hitung F tabel.
Ho ditolak bila: F hitung < -F tabel atau F hitung > F tabel. Adapun gambar kurva Uji F tersaji pada gambar 3.1 berikut ini:
Ho Ditolak Ho Diterima
Ho Diterima
-Ftabel Ftabel Gambar 3.2
Kurva Uji F
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Response
Rate
Dalam penelitian ini kuisioner dibagikan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan kartu seluler prabayar telkomsel, yang mudah ditemui atau yang kebetulan ditemui. Peneliti membagi kuesioner sejumlah 105 kuesioner, terdapat 5 kuesioner kembali tidak lengkap, terdapat 100 kuesioner yang lengkap dan dapat dianalisis. Dengan demikian response rate sebanyak (100/105)x100% sama dengan 95,24%. Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai response rate penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
No Keterangan Jumlah Presentase %
1 Kuesioner yang dibagikan 105 100
2 Kuesioner yang kembali tidak lengkap
5 4,76
3 Kuesioner kembali lengkap 100 95,24
li
Dari 100 responden dapat disusun deskripsi mengenai karakteristik responden sebagai berikut:
Tabel 4.2 Deskripsi Responden
No Keterangan Jumlah Prosentase
1 Jenis kelamin
liii
Responden dengan umur 18 - 19 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 48 orang atau 48%. Hal ini menggambarkan responden pada semester awal. Mayoritas responden adalah semester 1 yaitu sebanyak 29 orang atau 29%. Hal ini karena pada saat penyebaran kuesioner mahasiswa yang paling banyak ditemui adalah semester 1.
Responden terbanyak menggunakan kartu telkomsel selama kurang dari 1 tahun sebanyak 34 orang atau 34%. Hal ini menggambarkan bahwa responden cukup lama menggunakan kartu telkomsel. Mayoritas responden yang mengisi jenis kartu yang mereka gunakan adalah simpati yaitu sebanyak 62 orang atau 62%. Hal ini menggambarkan kartu simpati lebih banyak digunakan mahasiswa dari pada kartu AS. Mahasiswa terbanyak berasal dari Kabupaten Banyumas sebanyak 27 orang atau 27%. Hal ini menggambarkan mahasiswa yang menjadi sampel berasal dari Kabupaten Banyumas.
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka item pertanyaan dikatakan valid, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka item pertanyaan dikatakan tidak valid (Ghozali, 2007). Nilai signifikansi dari setiap item pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa semua item pertanyaan dapat dikatakan valid karena semua nilai signifikansi kurang dari 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur merupakan tingkat kemantapan hasil pengukuran suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitasnya, maka semakin tinggi kemantapan hasil pengukuran. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diolah diperoleh koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4:
Item pertanyaan Nilai
Signifikan
Alpha Keterangan
Atribut_1 0.000 0.05 Valid
Atribut_2 0.000 0.05 Valid
Atribut_3 0.000 0.05 Valid
Atribut_4 0.000 0.05 Valid
Atribut_5 0.000 0.05 Valid
Atribut_6 0.000 0.05 Valid
Atribut_7 0.000 0.05 Valid
Motivasi_1 0.000 0.05 Valid
Motivasi_2 0.000 0.05 Valid
Motivasi_3 0.000 0.05 Valid
Keputusan_1 0.000 0.05 Valid
Keputusan_2 0.000 0.05 Valid
Keputusan_3 0.000 0.05 Valid
lv
Motivasi 0,823 0.197 Reliabel
Keputusan 0,594 0.197 Reliabel
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 4.4 seluruh variabel diketahui bahwa nilai rhitung lebih dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuisioner dapat dikatakan reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Untuk menggunakan data dengan alat analisis regresi, maka data perlu terdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorof smirnov dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keterangan Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .38230999
Most Extreme Differences Absolute .132
Positive .132
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.321
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,061 lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa error telah terdistribusi normal (Ghozali, 2007).
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dengan menggunakan uji spearman’s rho, hasil uji spearman’s rho dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Spearman’s Rho
lvii
Sig. (2-tailed) .
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan hasil ujis pearman’s rho diketahui bahwa nilai signifikan variabel atribut sebesar 0,657 dan variabel motivasi sebesar 0,834 semua nilai signifikan tersebut lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2010).
3. Uji Multikolinearitas
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan mempunyai angka tolerance lebih
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai VIF semua variabel kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah terbebas dari multikolinearitas (Ghozali, 2005).
D. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian dapat menggunakan regresi linear berganda, persamaan regresinya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.279 .298 4.294 .000
Atribut .474 .096 .479 4.929 .000
Motivasi .180 .072 .242 2.491 .014
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi sebagai beriku:
lix
Adapun interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah:
α = 1,279 artinya keputusan pembelian sebesar 1,279 satuan jika atribut produk dan motivasi konsumen bernilai tetap.
β1 = 0,474 artinya keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,474 satuan
apabila atribut produk naik satu satuan dengan asumsi motivasi konsumen bernilai tetap.
β2 = 0,180 artinya keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,180 satuan
apabila motivasi konsumen naik satu satuan dengan asumsi atribut produk bernilai tetap.
E. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan atribut produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel, dapat dilihat dalam tabel 4.8. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4,929 lebih dari nilai t tabel sebesar 1,98422 serta nilai signifikan sebesar 0,000 kurang dari 0,05, hal ini berarti atribut produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian kartu seluler prabayar telkomsel, dengan demikian hipotesis pertama diterima.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan motivasi konsumen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel, dapat dilihat dalam tabel 4.8. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2,491 lebih dari nilai t tabel sebesar 1,98422 serta nilai signifikan sebesar 0,014kurang dari 0,05, hal ini berarti motivasi konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel, dengan demikian hipotesis kedua diterima.
4.5.3. Pengujian Hipotesis Ketiga
lxi
Tabel 4.9 Hasil Uji F dengan ANOVA
ANOVAb
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 36,826 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,09 serta nilai signifikan sebesar 0.000 kurang dari 0.05. Hal ini berarti atribut produk dan motivasi konsumen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel dapat dilihat melalui nilai R2, hasil uji R2 dapat dilihat dalam tabel sebagai
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai R2 sebesar 0,432 (43,2%) hal ini berarti atribut produk dan motivasi konsumen dapat mempengaruhi keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel sebesar 43,2%, sedangkan sisanya sebesar 56,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atribut produk dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel baik secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik model regresi sudah terbebas dari permasalahan normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Dengan demikian model regresi sudah tepat digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.
Atribut produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel. Hal ini diduga konsumen menyukai atribut produk telkomsel seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), layanan purna jual, dan lain-lain sehingga memutuskan untuk membeli kartu prabayar telkomsel.
lxiii
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Arifiana, Kumadji dan Fanani (2012) yang menyimpulkan bahwa atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Motivasi konsumen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel. Hal ini diduga konsumen memiliki motivasi yang baik untuk membeli kartu telkomsel sehingga mempengaruhi keputusan pembeliannya.
Dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian (Sigit, dalam Akbar, 2010). Motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta objektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nugroho (2013) yang menyimpulkan bahwa motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Aribut produk dan motivasi konsumen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian kartu seluler prabayar telkomsel. Hal ini karena konsumen beranggapan bahwa atribut produk Telkomsel baik dan juga memiliki motivasi yang tinggi untuk mempunyai kartu Telkomsel sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli kartu Telkomsel.
Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, sangat dibutuhkan informasi yang sangat cepat dan metode analisis yang akurat. Pada kondisi pasar yang terpilih-pilih menurut Tofler dalam Irvani, Sartono dan Kurnia (2002) pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil yang menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Untuk itu sangat diperlukan pemahaman yang sangat kongkret dan rinci mengenai sinyal pasar, perilaku maupun kebiasaan konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), Keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.
lxv