BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Penelitian tentang “Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Pergantian KAP terhadap Audit Delay pada perusahaan Plastik
dan Kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016
membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
1. Teori Sinyal
Teori sinyal menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan memberi
sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Teori sinyal menyatakan bahwa
perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal
pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Wijaya,2012). Teori Sinyal
menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan, informasi merupakan
unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk
keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan, infomasi yang lengkap, relevan, dan
akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai
alat analisis untuk mengambil keputusan investasi (Artaningrum dkk, 2017).
melakukan pelaporan keuangan ke publik. Semakin lama informasi maka
akan memberikan sinyal yang buruk bagi pasar karena laporan keuangan akan
kehilangan manfaatnya dalam pengambilan keputusan dan akan kehilangan
relevansinya (Widosari, 2012).
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan berisi informasi mengenai kondisi keuangan
perusahaan yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan pada periode
tertentu. Laporan keuangan mempunyai tujuan yaitu memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Para pemakai laporan keuangan
akan menggunakannya untuk membandingkan dan menilai resiko keuangan
yang timbul dari keputusan yang diambilnya (Kartika,2009). Laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
suatu entitas (PSAK, 2012). Tujuan pelaporan keuangan dimaksudkan agar
dapat memperbaiki informasi tentang posisi keuangan, kinerja perusahaan
dan arus kas entitas bagi para pengguna laporan keuangan dalam pembuatan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen
berikut ini (PSAK,2013) :
1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
2) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya selama
periode;
3) laporan perubahan ekuitas;
4) laporan arus kas;
5) catataan atas laporan keuangan;
6) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif.
3. Audit Tenure
Audit Tenure merupakan periode yang berkaitan dengan lamanya masa perikatan yang terjadi antara auditor dengan perusahaan dalam hal
memberikan jasa audit terhadap laporan keuangan perusahaan (Mulyadi,2002).
Seorang auditor yang memiliki penugasan cukup lama dengan perusahaan
klien akan mendorong munculnya pengetahuan bisnis sehingga
memungkinkan auditor untuk membuat program audit yang efektif dan
laporan keuangan audit yang berkualitas (Rustiarini dan Sugiarti,2013). Hal
tersebut sesuai dengan pembatasan praktik Akuntan Publik melalui Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang pembatasan lamanya
atas laporan keuangan dari perusahaan publik oleh KAP paling lama enam
tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun
buku berturut-turut. Pembatasan lamanya masa penugasan audit dipandang
sangat penting untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk tetap
menjaga indepedensi auditor dalam melakukan tugasnya.
4. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri
Keuangan sebagai tempat bagi akuntan publik dalam menjalankan
pekerjaannya. Ukuran KAP yang besar menjelaskan kemampuan auditor
untuk bersikap independen dan professional terhadap klien karena mereka
kurang bergantung dengan klien. KAP yang berafiliasi dengan KAPBig four tentunya mempunyai pengalaman yang lebih banyak karena mempunyai
jumlah dan ragam klien yang lebih banyak. Dengan adanya teknologi dan
pengalaman yang lebih besar auditor dari KAP Big 4 akan lebih familiar
dengan proses audit sehingga akan lebih cepat dalam melakukan proses audit
(Dao dan Pham,2014).
KAP Big 4 adalah kelompok firma jasa professional dan akuntansi
inrenasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk
perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Menurut Yuliana dan Aloysia
Kategori KAPthe big fourdi Indonesia tahun 2013-2014 adalah:
a. Kantor Akuntan Publik PWC (Price Water House Cooper) yang bekerja sama dengan KAP Tanudireja, Wibisana dan rekan.
b. Kantor Akuntan Publik KPMG (Klynfeld Peat Marwick Goedelar) yang bekerja sama dengan KAP Sidharta dan Wijaya.
c. Kantor Akuntan Publik Ernst dan Young yang bekerja sama denganKAP Purwantono, Sarwoko dan Suherman dan Surja.
d. Kantor Akuntan Publik Delloite Tauche Thomatshu yang bekerja sama
dengan KAP Osman Bing Satrio dan Eny.
Kategori KAPthe big fourdi Indonesia tahun 2015-2016 adalah:
a) Kantor Akuntan Publik PWC (Price Water House Cooper) yang bekerja sama dengan KAP Tanudireja, Wibisana, Rintis dan rekan.
b) Kantor Akuntan Publik KPMG (Klynfeld Peat Marwick Goedelar) yang bekerja sama dengan KAP Sidharta dan Wijaya dan rekan.
c) Kantor Akuntan PublikErnst dan Youngyang bekerja sama denganKAP Purwantono, Sungkoro dan Surja.
d) Kantor Akuntan Publik Delloite Tauche Thomatshu yang bekerja sama
5.Pergantian KAP
Pergantian KAP maupun auditor yang dilakukan oleh perusahaan.
Pergantian KAPbersifat mandatory (wajib) atau Voluntary (sukarela).
Pergantian KAP yang wajib terjadi karena melaksanakan kewajiban dari
ketentuan yang berlaku. Sedangkan voluntary terjadi karena terdapat faktor
tertentu dari klien maupun KAP yang bersangkutan di luar reputasi yang
berlaku. Pergantian auditor bertujuan untuk menjaga indepedensi dari auditor
agar tetap objektif dalam melakukan tugasnya sebagai auditor.
Kecurigaan dari para pemakai laporan keuangan dan pihak eksternal
lainnya muncul apabila terjadi pergantian auditor yang dilakukan diluar aturan,
maka faktor penyebab dilakukannya pergantian perlu untuk diketahui. Nasser
et al (2006) menyebutkan pergantian KAP yang cenderung mengakibatkan peningkatan fee audit. Selain itu, penugasan pertama sebagai auditor
berkemungkinan tinggi terjadi kekeliruan. Dari resiko tersebut seharusnya
perusahaan melakukan pertimbangan dan perencanaan yang matang sebelum
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Audit Delay dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti Audit Tenure,Ukuran KAP dan Pergantian KAP
telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian-penelitian tersebut telah memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi
auditor untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memperpanjang audit
delay. Tabel 2.1 menunjukan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhiaudit delay.
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1 Analisis
Variabel Y = -AuditDelay
Variabel X = -Ukuran Perusahaan positif terhadap Audit Delay. sedangkan Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Ukuran KAP, Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit Delay.
2 Pengaruh Ni Wayan Mita Sugiarti (2013)
Variabel Y = - Audit Delay
Variabel X = -Reputasi Auditor -Opini Auditor -Spesialisasi Auditor -Pergantian Auditor -Audit Tenure
3 Spesialisasi
Ni Made Dwita Ratnaningsih dan
A.A.N.B.Dwiran dra (2016)
Variabel Y = Audit Delay
Variabel X = Audit Tenure, Pergantian Auditor, Spesialisasi Auditor.
Pergantian Auditor berpengaruh Positif terhadap Audit Delay. sedangkan Audit Tenure, Spesialisasi Auditor berpengaruh negatif terhadap Audit Delay.
4 Pengaruh Tenure, Ukuran KAP, dan Spesialisasi
Variabel Y = Kualitas Audit Variabel X =
Pengaruh Tenure, Ukuran KAP, dan Spesialisasi Auditor
Audit Tenure dan Spesialisasi Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Sedangkan Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas Audit.
5 Pengaruh Ukuran Perusahaan, dan Ni Luh Sari Widhiyani (2017)
Variabel Y =Audit Delay
Variabel X =Ukuran Perusahaan,
Leverage, Auditor Switching, Sistem Pengendalian
Internal
Ukuran Perusahaan dan Sistem Pengendalian Internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Auditor Switching berpengaruh negatif sedangkan Leverage berpengaruh positif terhadap Audit Delay.
6 Pengaruh Opini Audit, Prgantian
Variabel Y = Audit Report Lag
Variabel X =
Opini Audit, Pergantian Auditor dan Ukuran KAP
Opini audit dan Pergantian Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Report Lag, sedangkan Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag.
Variabel Y = Audit Delay
Variabel X = Ukuran Perusahaan, Laba, opini audit, dan ukuran KAP
8 Pengaruh Audit Tenure,
Pergantian
Auditor, dan Financial Distress pada Audit Delay
Putu Yulia Hartati Praptika (2016)
Variabel Y = Audit Delay
Variabel X =
Pengaruh Audit Tenure, Pergantian Auditor, dan Financial Distress
Pergantian Auditor dan Financial Distress berpengaruh positif terhadap Audit Delay, sedangkan Audit Tenure berpengaruh negatif terhadap Audit Delay.
9 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Variabel Y : Audit Report Lag Variabel X : Total aset, Klasifikasi Industri, Laba atau Rugi tahun berjalan, Opini Audit , Ukuran KAP,debt Propotion.
Klasifikasi Industri, Laba atau Rugi tahun berjalan, dan Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap Audit Report Lag. Sedangkan Total aset, Opini Audit, Debt Propotion berpengaruh negatif.
C. Kerangka Pemikiran
Ada beberapa penelitian yang telah menguji tentang pengaruh audit
tenure, ukuran KAP dan pergantian KAP pada audit delay yaitu sebagai berikut:
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini dan Sugiarti (2013)
menyimpulkan bahwa meningkatnyaAudit Tenure memiliki pengaruh negatif pada penyampaian informasi laporan keuangan atauAudit Delayyang pendek.
Hasil yang berbeda pada penelitian Chi dan Huang (2004), Geiger &
Raghunandan (2002) menyatakan Audit Tenure berpengaruh positif pada audit delay. Hasil penelitian Imam et al (2014) bahwa ukuran KAP
berpengaruh negatif terhadap Audit Delay, pendapat yang sama juga ditemukan pada penelitian Alfian dan Indah (2014) dan Clinton (2014).
memiliki pengaruh positif pada Audit Delay. Hasil penelitian Rustiarini dan Sugiarti (2013) berpendapat sama dengan penelitian (Siregar,2012) bahwa
pergantian KAP memiliki pengaruh positif pada Audit Delay. Berdasarkan
penelitian terdahulu dan uraian diatas, maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
D. Hipotesis
1. PengaruhAudit TenureterhadapAudit Delay
Penelitian sebelumnya sudah banyak membahas tentang audit tenure.
Salah satunya yaitu penelitian Ratnaningsih dan Dwirandra (2016)
mengemukakan bahwa jangka waktu audit berpengaruh negatif terhadap audit
delay. Hasil yang sama terdapat pada penelitian Praptika (2016) bahwa audit
tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay.berdasarkan uraian
tersebut,maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1:Audit tenureberpengaruh negatif terhadapaudit delay.
AUDIT TENURE (X
1)
UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
(X
2)
SWITCHING AUDITOR (X
3)
AUDIT DELAY
(Y)
H3(+)
H1(-)
2. Pengaruh Ukuran KAP terhadapAudit Delay
Selain Audit Tenure, faktor lain yang mempengaruhi Audit Delay yaitu Ukuran KAP. Menurut Rolinda (2007) KAP internasional atau yang dikenal
denganthe big fourdianggap dapat melaksanakan auditnya secara efisien dan memiliki jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat
waktu. Kantor Akuntan Publik the big four umumnya mempunyai sumber daya yang lebih besar sehingga dapat dilakukan audit yang efisien. Hal
tersebut membuktikan pendapat bahwa KAP the big four lebih cepat
menyelesaikan auditnya dibandingkan dengan KAP non the big four. Hasil penelitian Aditya dan anisykurlillah (2014), Triantoet al(2014), Iskandar dan
Trisnawati (2010) menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif antara
Ukuran KAP dengan audit delay. Berdasarkan landasan teori tersebut maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 :Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadapAudit Delay.
3. Pengaruh Pergantian KAP terhadapAudit Delay
Pergantian Auditor mendapat perhatian penting bagi perusahaan karena
perusahaan akan mengalami kekhawatiran pada auditor baru yang melakukan
pemeriksaan terhadap sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu
pencatatan laporan keuangan perusahaan. Ada beberapa penyebab pergantian
auditor yaitu berakhirnya kontrak kerja, konflik kepentingan pemilik dengan
manajemen ataupun penggantian dilakukan agar bisa bekerjasama dan
dipertanggungjawabkan dalam RUPS (Srimindarti,2006). Hasil penelitian
pada Siregar (2012) menyatakan pengaruh positif pada audit delay, hasil yang
sama juga ditemukan pada penelitian Rustiarini dan Sugiarti (2013) bahwa
Pergantian KAP memiliki pengaruh positif pada audit delay. hal tersebut
dikarenakan perusahaan belum dapat menentukan auditor yang baru sebagai
auditor pengganti yang berkompeten dan memiliki pengetahuan spesialisasi
pada bidangnya berdasarkan dengan kebutuhan dari masing-masing
perusahaan sehingga menyebabkan proses dari penyelesaian audit atas
laporan keuangan tidak mampu dilaksanakan dengan tepat waktu.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipostesis sebagai berikut :