• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY ( Studi Empiris Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH AUDIT TENURE, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY ( Studi Empiris Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016) - repository perpustakaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan Keuangan adalah hasil dari kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan selama periode tertentu. Pengguna laporan keuangan terdiri dari

kalangan internal dan eksternal perusahaan (Rianda,2014). Pihak-pihak

tersebut antara lain adalah pihak eksternal perusahaan yang terdiri dari

pemegang saham, investor, kreditur, lembaga keuangan, pemerintah,

masyarakat umum, dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Sedangkan,

pihak internal pemakai laporan keuangan yaitu dewan direksi, pihak

manajemen dan karyawandi perusahaan tersebut (Prang,2013). Laporan

keuangan akan bermanfaat bagi penggunanya apabila memenuhi empat

karakteristik kualitatif yaitu relevan, dapat dipahami, andal, dan dapat

dibandingkan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang apabila laporan

tersebut tidak disajikan tepat waktu.

Audit dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada para shareholder

atau prinsipal atas laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Auditor

sebagai pihak eksternal yang independen bertugas menilai laporan keuangan

telah disajikan sesuai kenyataan, tanpa adanya manipulasi, sehingga

keputusan yang dibuat oleh para shareholder tepat dan tidak merugikan

(2)

Auditor memiliki peran penting untuk mengurangi resiko informasi, hal

ini yang menjadikan alasan perusahaan membutuhkan jasa audit (Arezoo et

al,2011). Auditor di dalam pemeriksaan laporan keuangan harus dilakukan

berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik, kewajiban memenuhi

standar ini mengakibatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit

atas laporan keuangan ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan auditor

untuk memahami perusahaan guna memenuhi standar profesi yang berlaku

(Rahayu,2012). Adanya selisih waktu dari tanggal laporan keuangan fiskal

dengan tanggal laporan auditor independen mengindikasikan tentang lamanya

waktu penyelesaian audit oleh auditor. Perbedaan selisih waktu ini sering

disebutaudit delay(Ratnaningsih,2016).

Audit delay menjadi isu penting karena dapat berpengaruh pada nilai

perusahaan, audit delay yang panjang akan berdampak negatif pada nilai

perusahaan. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah

diaudit kepada pasar, diharapkan menjadi sebuah informasi yang akan

memberikan sebagai sinyal yang mampu berdampak pada nilai perusahaan.

Penyajian laporan keuangan menjadi aspek stategis untuk memperoleh

keunggulan dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan dan

membangun citra perusahaan di mata publik menjadi lebih baik ,yang

diharapkan kemudian muncul kepercayaan publik pada kualitas informasi

yang disajikan oleh perusahaan (Christina,2007).

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan

(3)

Indonesia dituntut menyampaikan laporan keuangan auditnya secara berkala

dan tepat waktu, Bapepam mewajibkan setiap perusahaan publik yang

terdaftar di Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan

yang disertai laporan auditor independen kepada Bapepam

selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal

laporan keuangan tahunan. Perusahaan yang terlambat dalam

mempublikasikan laporan keuangan auditannya akan didenda sesuai dengan

peraturan undang-undang. Peraturan tersebut tentunya dibuat dengn tujuan

agar perusahaan publik bisa mempublikasikan laporan keuangan auditannya

dengan tepat waktu sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Ketepatan waktu ini berkaitan dengan teori sinyal, bahwa perusahaan

yang mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu mampu

memberikan sinyal positif pada pasar, sehingga para investor akan

memberikan respon positif bagi perusahaan. Jika sinyal perusahaan

menginformasikan sinyal baik, maka dapat meningkatkan harga saham

perusahaan, sebaliknya apabila perusahaan memberikan sinyal informasi

yang buruk, akan berdampak pada penurunan harga saham (Estrini,2013).

Audit delay yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan berakibat

pada keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa adanya masalah dalam sebuah laporan keuangan.

Semakin pendek waktu antara berakhirnya laporan keuangan dan waktu

publikasi laporan keuangan auditan maka akan semakin besar manfaat yang

(4)

Audit Tenure mengatur tentang pembatasan lamanya penugasan auditor

dengan perusahaan kliennya. Pembatasan lamanya masa penugasan audit

dipandang sangat penting untuk pihak internal dan eksternal untuk tetap

menjaga independensi auditor dalam melakukan tugasnya. Laporan yang

telah diaudit tidak selamanya andal karena rendahnya kualitas audit. Terdapat

kasus yang membawa nama Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen dan

Enron Corporation yang akhirnya bangkrut akibat kasus memanipulasi

laporan keuangan. Primadita dan Fitriany (2012) mengemukakan bahwa

terjadinya kasus tersebut dapat menyebabkan pandangan publik terhadap

profesi auditor menjadi rendah. Untuk menghindari hal tersebut maka

Indonesia membuat kebijakan yang akan mengatur tentang masa perikatan

audit dengan harapan auditor dapat menjaga independensinya dan

mengantisipasi terjadinya hubungan yang terlalu dekat antara KAP dan

Kliennya.

Lamanya perikatan antara auditor dengan klien atau audit tenuredapat

meningkatkan perolehan kecermatan, ketepatan dan keahlian audit. Hal ini

karena seiring dengan lamanya auditor melakukan audit atas klien tertentu

maka auditor mampu lebih memahami kondisi perusahaan, resiko bisnis

perusahaan, dan sistem akuntansi yang digunakan perusahaan, dengan

demikian mampu mendapatkan proses audit lebih efektif dan efisien

(Rahayu,2012). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan hasil

yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini dan Sugiarti

(5)

negatif pada penyampaian informasi laporan keuangan atauaudit delay yang

pendek. Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian Ratnaningsih dan

Dwirandra (2016) bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit

delay. Sedangkan penelitian Chi dan Huang (2004) menyatakan audit tenure

berpengaruh positif terhadapaudit delay..

Salah satu faktor yang mempengaruhiaudit delay adalah Ukuran Kantor

Akuntan Publik (KAP). Kantor Akuntan Publik (KAP) didefinisikan sebagai

bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa

profesional dalam praktek akuntan publik (Togasima dan Christiawan, 2014).

Ukuran KAP dibagi kedalam dua kategori yaitu KAP big fourdan KAP non

big four. KAP big four memperoleh insentif yang lebih besar, memiliki

fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit, serta memiliki

sumber daya yang lebih banyak dan lebih profesional (Parwati dan Yohanes,

2009).

Kelebihan yang dimiliki KAP big four akan membuat proses audit dan

penyampaian laporan keuangan auditan lebih cepat daripada KAP non big

four. Klien berkemungkinan lebih besar untuk lebih memilih suatu kantor

akuntan publik yang memiliki ikatan dengan KAP big four untuk

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan (Borton,2005). Hasil

penelitian Aditya dan Anisykurlillah (2014), Trianto et al (2014), Iskandar

dan Trisnawati (2010) menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif antara

(6)

menggunakan jasa auditor dari KAP yang tergolong dalam the big four, audit

delay akan relatif lebih singkat apabila dibandingkan dengan perusahaan yang

menggunakan jasa auditor dari KAP yang tidak tergolong dalamthe big four.

Berbeda dengan hasil penelitian Togasima dan Christiawan (2014), Sumartini

dan Widhiyani (2014) yang menunjukan bahwa ukuran KAP tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini berarti bahwa baik KAP yang

termasuk golonganthe big fourmaupunnon big four mempunyai kompetensi

yang sama dalam proses pengauditan sehingga mempengaruhiaudit delay.

Pergantian KAP merupakan pemutusan perikatan dan pergantian

perikatan jasa audit umum dengan suatu kantor akuntan publik ataupun

dengan seorang akuntan publik yang lakukan oleh perusahaan sebagai

kliennya (Susanto,2015). Pergantian KAPterjadi dalam kondisi dimana

perusahaan tidak perlu mengganti auditornya, maka terdapat dua

kemungkinan yang bisa terjadi. Kemungkinan yang pertama yakni, akuntan

publik secara pribadi melakukan pengunduran diri dari penugasannya.

Kemungkinan yang kedua adalah pihak perusahaan yang memberhentikan

perikatan dengan akuntan publik yang bersangkutan. Umumnya, pergantian

terjadi akibat adanya ketidakcocokan antara perusahaan dengan auditor dalam

hal praktik akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan sehingga pihak

perusahaan sebagai klien memutuskan perikatan dan mengganti auditornya

dengan akuntan publik yang sepakat pada praktik dan kebijakan akuntansi

(7)

Pertambahan jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) mengakibatkan

persaingan antar KAP untuk mendapatkan klien. Sehingga KAP dituntut

memberikan jasa audit sebaik mungkin. Jumlah KAP yang banyak

memberikan pilihan bagi perusahaan untuk tetap menggunakan KAP yang

sama atau melakukan pergantian KAP.Pergantian auditor bersifatmandatory

dan voluntary, dikatakan mandatory jika pergantian auditor terjadi akibat

adanya kepatuhan pada peraturan pemerintah yang mewajibkan pergantian

auditor jika sudah mencapai jumlah tahun masa perikatan secara

berturut-turut. Sedangkan dikatakan voluntary jika pergantian KAP tersebut

dilakukan secara sukarela (Prasatyaningrum,2013). Voluntary pergantian

KAP dapat dipicu oleh berbagai hal, faktor pemicu dapat berasal auditor itu

sendiri maupun berasal dari klien. Faktor pemicu yang berasal dari pihak

auditor sendiri dapat berupa resiko audit dan fee audit. Faktor pemicu

terjadinya pemutusan perikatan sebelum masa perikatan tercapai maksimal

yang berasal dari perusahaan dapat berupa financial distress, pergantian

manajemen, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dan pertumbuhan

perusahaan (Pradnyani dan Latrini,2017).

Peraturan terkait rotasi suatu auditor dinyatakan dalam Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 yang mengatur

mengenai jasa audit umum pada suatu klien yang sama maksimal dilakukan

selama 6 (enam) tahun buku secara berturut-turut oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) yang sama dan maksimal 3 (tiga) tahun oleh Akuntan Publik yang

(8)

penugasan dari klien sebelumnya setelah selama 1 (satu) periode buku tidak

mengaudit laporan keuangan klien tersebut (Susanto,2015). peraturan ini

kemudian diperbaharui oleh Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2015 yang

berlaku sejak 6 April 2015. Peraturan terbaru menyebutkan mengenai

perusahaan jika telah menggunakan jasa audit umum dari suatu KAP (Kantor

Akuntan Publik) tidak perlu melakukan pergantian KAP, tetapi perusahaan

wajib mengganti akuntan publik setelah masa perikatan maksimal 5 tahun

berturut-turut.

Perusahaan dapat berikatan kembali dengan akuntan publik yang sama

setelah akuntan publik tersebut tidak memberikan jasa audit terhadap laporan

keuangan yang dimiliki perusahaan selama 2 periode buku berturut-turut.

Hasil penelitian Wiryakriyana dan Widhiani (2017) menyatakan bahwa

pergantian KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian

berbeda pada (Siregar,2012) menyatakan audit delay berpengaruh positif

pada audit delay, demikian juga dengan penelitian Rustiarini dan Sugiarti

(2013) bahwa Pergantian KAP memiliki pengaruh positif pada audit delay,

hal tersebut dikarenakan perusahaan belum dapat menentukan auditor yang

baru sebagai auditor pengganti yang berkompeten dan memiliki pengetahuan

spesialisasi pada bidangnya berdasarkan dengan kebutuhan dari

masing-masing perusahaan sehingga menyebabkan proses dari penyelesaian

audit atas laporan keuangan tidak mampu dilaksanakan dengan tepat waktu.

Penelitian ini akan menguji kembali mengenai faktor-faktor yang

(9)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengacu pada penelitian

Khurriyah (2015) mengenai “Pengaruh Audit Opini,Audit Tenure, Switching

AuditorTerhadapAudit Delay( Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate

yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (2010-2012)”.Terdapat variabel

yang sama pada penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian

Khurriyah (2015), penelitian kali ini menghapus satu variabel dan menambah

variabel lain. Variabel Opini Audit dihapus karena tidak berpengaruh

terhadap audit delay. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu (1) penelitian ini menguji faktor Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan

Publik dan Pergantian KAP (2) Penelitian ini menggunakan perusahaan

Plastik dan Kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode

2013-2016. Penelitian ini penting dilakukan karena belum adanya hasil yang

konsisten dari penelitian-penelitian terdahulu terkait variabel-variabel.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.ApakahAudit Tenureberpengaruh negatif terhadapAudit Delay?

2.Apakah Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap Audit Delay?

(10)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1.Memperoleh bukti empiris pengaruh negatifAudit Tenure terhadapAudit

Delay.

2.Memperoleh bukti empiris pengaruh negatif Ukuran Kantor Akuntan

Publik terhadapAudit Delay.

3.Memperoleh bukti empiris pengaruh positif Pergantian KAP terhadap

Audit Delay.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat, antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Auditor

Membantu mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi

terhadap audit delay sehingga dapat mengoptimalkan kinerja yang

berimbas pada tepatnya waktu pelaporan keuangan.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini semoga bisa menjadi referensi dan menambah

(11)

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang

audit delay.Hasil dapat menjadi referensi dan acuan dalam melakukan

pekerjaan audit sehingga mempersingkat rentang waktu audit,

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan mencermati faktor-faktor

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kreativitas Guru Membangun Kemampuan Bertanya Peserta Didik Guna Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Dan pemberian dosis FMA berpengaruh nyata pada variabel luas daun, tinggi tanaman, diameter batang pada umur 75-90 hari setelah tanam, serta berat basah brangkas

Namun demikian, upaya peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi harus terus dilakukan, termasuk peningkatan mutu dan relevansi Lembaga Pendidikan dan

Dengan demikian terlihat bahwa profil kecepatan dan temperatur fluida sisko dipengaruhi oleh besarnya waktu yang diberikan dan nilai parameter material, selain itu

kritis, aktivitas belajar dan keterampilan mengajar guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara untuk memperoleh data awal, tes untuk memperoleh data nilai siswa,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik tanpa ada halangan suatu

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Agustus 2015 adalah selama 1,34 hari, meningkat 0,06 hari