Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh : Nama : Tri Hartanto NIM : 042214138
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
v
Bagi Dialah,
yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan,
seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita
(Efesus 3 : 20)
Ujian hidup akan mendewasakan iman kita dan menjadikan hidup ini berkualitas
(Debby Basjir)
Skripsi ini, kupersembahkan kepada :
JuruselamatkuTuhan Yesus Kristus
yang senantiasa memberikan
kekuatan dalam hidupku
Untuk bapak dan mama yang telah memberikan
dukungan moral dan materi
serta kasih sayangnya
vi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2009 Penulis
vii
YOGYAKARTA DAN BUKAN UNIVERSITAS KATOLIK YANG LAIN Studi Kasus pada Calon Mahasiswa Angkatan 2008
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tri Hartanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi diantara faktor-faktor yaitu citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga manakah yang mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni sampai Agustus pada masa pendaftaran mahasiswa baru angkatan 2008 di Universitas Sanata Dharma. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan menggunakan metode pengambilan sampel Accidental Sampling. Uji validitas mengunakan korelasi
viii
UNIVERSITIES
Case Study on Students Candidate 2008 Sanata Dharma University
Tri Hartanto
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
ix
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Tri Hartanto
Nomor Mahasiswa : 042214138
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peminat untuk Memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Bukan Universitas Katolik yang lain : Studi kasus pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Februari 2008
Yang menyatakan,
x
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peminat untuk Memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan ini juga tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt. Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan dan pengarahannya selama ini.
4. Bapak Antonius Budisusila, S.E., M.Soc.Sc., selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan dan pengarahannya selama ini.
5. Bapak Drs. Hg. Suseno TW, M.S., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
xi
8. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku serta menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.
9. Untuk kakak dan adikku: mas Eko, Dwi, dik Budi dan Rini terima kasih ya, atas doa dan dukungannya. Semoga kita bisa meraih kesuksesan dan bisa membuat bapak dan ibu bangga.
10.Untuk Tante, Om, dan sepupuku di Gentan (Jogja) dan di Banyu Anyar (Solo) terima kasih atas doa dan dukungannya.
11.Untuk saudaraku di Pontianak (Kalimantan Barat) terimakasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
12.Untuk sobatku: Aris T, Agus, Yosef, Aris W, Desan, Ariel dan Billy Simatupang terima kasih telah memberikan semangat dan dukungan buatku. Terima kasih juga atas persahabatan yang indah.
13.Untuk eva dan elin yang telah memberikan semangat dan dukungan serta mau berbagi kisah tentang perjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas semuanya dan semoga kalian juga cepat selesai kuliah dan skripsinya.
xii
maupun yang sudah lulus, perjalanan kita masih panjang sobat, tetap semangat dan terus berjuang.
17.Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi teman-teman dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, Februari 2009
Penulis
xiii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
ABSTRAK...vi
ABSTRACT... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Sistematika penulisan... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 8
A. Pengertian Pemasaran ... 8
xiv
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 16
G. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 19
H. Citra... 20
I. Status Akreditasi ... 21
J. Kualitas dan Kuantitas Dosen ... 22
K. Bukti Fisik (Phisical Evidence) ... 24
L. Biaya ... 25
M. Lokasi... 26
N. Promosi ... 28
O. Jaringan dengan Sekolah... 29
P. Kelompok Acuan ... 30
Q. Keluarga ... 31
R. Penelitian Sebelumnya ... 31
S. Kerangka Konseptual Penelitian ... 33
T. Hipotesis... 33
BAB III METODE PENELITIAN... 35
A. Jenis Penelitian... 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35
xv
H. Populasi, Sampel dan Sampling... 39
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 40
J. Teknik Analisis Data... 42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 45
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 45
B. Gambaran Umum Universitas Atma Jaya Yogyakarta ... 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 55
A. Karakteristik Responden ... 56
B. Analisis Kuantitatif ... 66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 91
A. Kesimpulan ... 91
B. Saran... 92
C. Keterbatasan Penelitian... 94
xvi
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…... 56 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 57 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama... 57 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Orang Tua ... 58 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Orang Tua ... 59 Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku
Perbulan ... 59 Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah... 60
Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Asal Sekolah………... 60
Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Propinsi ... 61 Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Rata-rata
Rapor Kelas 3 SMA... 62 Tabel 5.11 Karakteristik Responden yang Mendaftar di
Perguruan Tinggi Negeri ... 63 Tabel 5.12 Karakteristik Responden Berdasarkan dari mana Responden
xvii
Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian tentang Faktor
yang Mempengaruhi Peminat Untuk Memilih USD... 66 Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian tentang Faktor
yang Mempengaruhi Peminat Untuk Memilih UAJY... 67 Tabel 5.17 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 68 Tabel 5.18a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 1... 69 Tabel 5.18b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 1... 70 Tabel 5.19a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 2... 71 Tabel 5.19b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 2... 71 Tabel 5.20a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 3... 72 Tabel 5.20b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
xviii
Tabel 5.21b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 4... 74 Tabel 5.22a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 5... 75 Tabel 5.22b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 5... 75 Tabel 5.23a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 6... 76 Tabel 5.23b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 6... 76 Tabel 5.24a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat untuk Memilih USD
Uji Cochran Tahap 7... 77 Tabel 5.24b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat untuk Memilih USD Uji Cochran Tahap 7... 77 Tabel 5.25a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
xix
Tabel 5.26a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 2... 79 Tabel 5.26b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 2... 80 Tabel 5.27a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 3... 81 Tabel 5.27b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 3... 81 Tabel 5.28a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 4... 82 Tabel 5.28b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat USD untuk Memilih UAJY
xx
Tabel 5.29b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 5... 83 Tabel 5.30a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 6... 84 Tabel 5.30b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 6... 85 Tabel 5.31a Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor yang
Mempengaruhi Peminat USD untuk Memilih UAJY
Uji Cochran Tahap 7... 85 Tabel 5.31b Hasil Test Statistik tentang Faktor yang Mempengaruhi
Peminat USD untuk Memilih UAJY
1 A. Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan pendidikan terus meningkat dari waktu ke waktu. Tingkat kehidupan masyarakat yang semakin maju, menyebabkan persaingan sumber daya manusia semakin kompleks. Meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengetahuan, mendorong mereka untuk menempuh jenjang pendidikan dari tingkat yang paling bawah sampai tingkat paling atas. Jenjang pendidikan yang ditempuh pada umumnya dapat diurutkan menjadi: SD, SLTP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Setelah menempuh jenjang pendidikan tersebut, para lulusan dihadapkan pada dunia kerja, dimana mereka merealisasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk karir atau prestasi kerja atau pun berwirausaha. Hal ini membuat perguruan tinggi memegang peranan penting sebagai pemicu dalam menghasilkan output yang berkualitas. Oleh karena itu memilih perguruan tinggi yang dapat memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan serta sikap/perilaku untuk para lulusannya merupakan hal yang penting.
hasil dan dampaknya bagi masyarakat sangat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja sivitas akademika yang ditandai oleh kreativitas dan ingenuitas. Para lulusan harus mempunyai pengetahuan dan kompetensi yang tinggi. Untuk memperoleh kompetensi yang tinggi, para lulusan harus mempersiapkan sejak dibangku kuliah. Menurut Suryani (dalam Gunawan, 2001: 40) dengan belajar di perguruan tinggi, diharapkan seseorang mengalami proses belajar secara formal yang akan memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku tertentu sesuai dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga pendidikan. Menurut pasal 2 PP No 60 Tahun 1999 (dalam Soegoto, 2008:60), perguruan tinggi sebagai subsistem pendidikan nasional mempunyai misi umum yaitu: (1) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ipteks serta (2) menyebarluaskan ipteks dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Lulusan perguruan tinggi swasta dalam persaingan di dunia kerja, tidak hanya bersaing dengan lulusan perguruan tinggi swasta lain namun juga bersaing dengan lulusan perguruan tinggi negeri yang sudah mendapat kepercayaan oleh masyarakat luas. Namun, perguruan tinggi swasta Katolik yang dapat bersaing dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya juga tetap diminati oleh masyarakat. Kepercayaan dan keyakinan yang telah tertanam lama pada Yayasan Katolik membuat peminat untuk lebih memilihnya. Telebih pada peminat yang asal sekolahnya juga dari Yayasan Katolik, seperti SMA De’Britto, SMA Stelladuch, SMA Panghudi Luhur dan SMA-SMA Khatolik lainnya. Orang tua lebih mempercayai sekolah-sekolah Katolik untuk anak-anaknya, dikarenakan lebih menanamkan kedisiplinan dan nilai-nilai moral yang sangat berarti untuk membentuk kepribadian anak-anak mereka. Oleh karena itu, setiap orang yang berkehendak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, harus dapat menentukan pilihan yang selektif pada suatu perguruan tinggi swasta, khususnya PTS Katolik yang selain mengoptimalkan potensi anak didik dari sisi keilmuan namun juga dari pembentukan karakter manusianya.
Yogyakarta. Penulis menduga bahwa Universitas Atma Jaya Yogyakarta memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan Universitas Sanata Dharma yaitu merupakan Universitas Yayasan Katolik, berada di lokasi/daerah yang sama dan merupakan relasi sekaligus pesaing. Penulis juga menduga bahwa kedua Universitas tersebut cukup banyak diminati disebabkan oleh, (1) citra kampus yang baik di masyarakat, (2) status akreditasi yang dimiliki, (3) kualitas dan kuantitas dosen yang memadai, (4) bukti/kondisi fisik kampus yang menunjang mahasiswa, (5) biaya yang sesuai dengan fasilitas yang disediakan, (6) lokasi kampus yang strategis, (7) promosi yang menarik, (8) jaringan kampus dengan sekolah-sekolah menengah, (9) kelompok acuan yang ikut mempengaruhi keputusan individu dan (10) keluarga yang juga berperan dalam mempengaruhi keputusan anggotanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :
Di antara variabel-variabel yaitu citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga manakah yang berpengaruh terhadap keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain ?
C. Batasan Masalah
Peminat yang dimaksudkan adalah calon mahasiswa baru angkatan 2008 yang mendaftar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Faktor-faktor yang diteliti meliputi citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi dan jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Calon Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu calon mahasiswa dalam pengambilan keputusan untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan dapat membantu Universitas Sanata Dharma untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II : LANDASAN TEORI
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
4. BAB IV : GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta serta keadaan umum tentang Universitas tersebut.
5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
6. BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi Universitas sehubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis.
8 A. Pengertian Pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak sekedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pemasaran yang berbeda-beda meskipun pada intinya sama. Perberbeda-bedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda.
Menurut Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2001 : 5) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Berdasarkan uraian definisi pemasaran tersebut ada dua elemen penting yang dimiliki konsumen yaitu kebutuhan dan keinginan (Kotler dan Armstrong, 1997: 7). Konsumen akan melakukan kegiatan pembelian jika mempunyai kebutuhan akan produk dan mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhannya dengan kegiatan pembelian.
Dari definisi tentang pemasaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
B. Manajemen Pemasaran
Fungsi dan tugas pemasar bukan sekedar menawarkan barang dan jasa sesuai dengan keinginan konsumen, akan tetapi dimulai sebelum barang dan jasa tersebut berada ditangan konsumen.
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menempatkan konsumen sebagai pusat aktivitas perusahaan. Dengan demikian kebutuhan dan keinginan konsumen harus masuk dalam produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pada dasarnya produsen ingin memaksimalkan kepuaskan konsumen. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam memadukan keinginan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler, 1997 : 17). Menurut Soegoto (2008 : 16), konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
1. Pasar sasaran
2. Kebutuhan pelanggan
3. Pemasaran yang terkoordinir serta 4. Keuntungan
D. Industri Jasa 1. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 5) memberikan batasan tentang jasa adalah sebagai berikut :
Service is all economic activities whose output is not physical product or construction is generally consumed at that time is it produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health).
Tidak jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 6), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud atau tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
2. Klasifikasi Jasa
Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 : 7), mengklasifkasikan jasa sebagai berikut :
a. Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen
1) Sistem Kontak Tinggi (high contact system) : konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa pendidikan, jasa rumah sakit, dan transportasi.
2) Sistem Kontak Rendah (low contact system) : konsumen tidak harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.
b. Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur
1) Jasa Murni (pure service) : jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.
2) Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service) : jasa yang tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbankan, asuransi, dan kantor pos 3) Jasa Campuran (mixed service) : kelompok jasa yang tergolong
Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 7), ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi : (1) Jasa Bisnis, (2) Jasa Komunikasi, (3) Jasa Kontruksi dan Jasa Teknik, (4) Jasa Distribusi, (5) Jasa Pendidikan, (6) Jasa Lingkungan Hidup, (7) Jasa Keuangan, (8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial, (9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan, (10) Jasa Rekreasi, Budaya, dan
Olahraga, (11) Jasa Transportasi, (12) Jasa Lain-lain.
3. Karakteristik Jasa Perguruan Tinggi
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani ( 2006 : 148) karakteristik jasa pada perguruan tinggi antara lain sebagai berikut :
a. Perguruan tinggi termasuk dalam kelompok jasa murni, dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata. Contoh: ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku, dan sebagainya.
b. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (mahasiswa), yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan meski dalam perkembangannya ada juga yang menawarkan program universitas terbuka, kuliah jarak jauh (distance learning), dan lain-lain).
pelanggan tinggi. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. Dengan kata lain, untuk menerima jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem tersebut. d. Hubungan dengan pelanggan berdasarkan hubungan keanggotan
(member relationship) dimana pelanggan telah menjadi anggota lembaga pendidikan tertentu. Sistem pemberian jasanya dilakukan secara terus menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.
E. Perilaku Konsumen
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, perilaku konsumen itu berbeda-beda untuk produk dan pasar sasaran serta ragamnya yang tidak terbatas, karena itu memasukkan semua kemungkinan untuk situasi pasar tidak mungkin, tetapi prinsip yang umum tentang perilaku konsumen dapat digunakan untuk lebih mengenal pasar sasaran .
barang-barang yang diinginkannya Dari definisi tersebut mengandung dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunaan barang dan jasa secara ekonomis.
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antar pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada 3 ide penting dari definisi tersebut yaitu:
1. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
2. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan konsumen.
Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.
a. Kultur (kebudayaan)
Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
b. Sub Kultur
c. Kelas Sosial
Setiap masyarakat memiliki pengelompokan status terutama terutama berdasarkan kesamaaan dalam pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial yang mencirikan kelas tertentu.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.
a. Kelompok Acuan
Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok
aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka.
b. Keluarga
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status. Setiap peran membawa suatu status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/ jasa.
b. Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
c. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan di samping itu juga dapat mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.
e. Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Faktor Psikologis a. Motivasi
b. Persepsi
Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.
c. Pengetahuan
Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu produk menghubungkannya dengan dorongannya yang kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang positif.
d. Kepercayaan dan sikap pendirian
Melalui bertindak dan belaja, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
G. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Tahap pencarian informasi
3. Tahap evaluasi berbagai alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan.
4. Tahap keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk.
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
H. Citra
mempresentasikan nilai-nilai konsumen, konsumen potensial, konsumen yang hilang, dan kelompok masyarakat lain yang mempunyai hubungan dengan organisasi.
Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan asset, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Citra perusahaan sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan bisnis. Menurut Soegoto (2008 : 148) hal-hal yang perlu dianalisis dalam mengoperasionalisasikan citra perguruan tinggi swasta adalah 1. Kepercayaan mahasiswa dan masyarakat mengenai PTS itu sendiri.
2. Keyakinan terhadap reputasi PTS di mata mahasiswa dan masyarakat. 3. Hubungan emosional antara mahasiswa dan masyarakat dengan PTS. 4. Loyalitas mahasiswa dan masyarakat terhadap nama PTS.
I. Status Akreditasi
Status akreditasi sebenarnya diberikan kepada program studi di suatu PTS dan bukan kepada PTS yang bersangkutan. Jadi sebetulnya tidak ada istilah PTS yang disamakan atau yang benar adalah (satu atau lebih) program studi di PTS tersebut statusnya disamakan. Mungkin saja PTS tadi memiliki 3 program studi (misalnya A, B, dan C), masing-masing dengan jenjang S1 dan D3, misalnya program studi A jenjang D3 saja (satu dari enam) yang memperoleh status disamakan.
Perlu diketahui bahwa status akreditasi ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, misalnya ujian negara atau penerbitan ijazah. Suatu program studi (sekali lagi bukan PTS) yang sudah dinyatakan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berhak untuk menyelenggarakan sendiri semua kegiatannya. Artinya mahasiswa tidak lagi harus mengikuti ujian negara yang dilaksanakan oleh Kopertis, dan ijazah yang terima cukup disahkan oleh PTS yang bersangkutan (www.pts.co.id).
J. Kuantitas dan Kualitas Dosen
pendidikan PT tersebut. Selain itu dosen juga dituntut memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian tidak hanya memiliki kemampuan di depan kelas tetapi di lapangan pula. Selanjutnya kemampuan dosen dalam pelayanan masyarakat juga penting dipertimbangkan, hal ini sejalan dengan pendapat Alma (dalam Soegoto, 2008:131), sebagai individu dosen akan bergaul di masyarakat dan mengimplementasikan ilmu dan pengetahuannya.
K. Bukti Fisik ( Physical Evidence)
Kondisi/bukti fisik merupakan lingkungan dari organisasi/perusahaan jasa tempat dimana jasa tersebut diciptakan dan penyedia jasa dan pengguna jasa berinteraksi (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:89). Bukti fisik keberadaannya juga menentukan konsumen/ peminat untuk tertarik, misalnya siswa tertarik menjadi mahasiswa di suatu universitas karena kondisi fisik kampus sangat memadai. Hal ini disebabkan pada saat mengunakan jasa juga bersamaan menggunakan Physical Evidence. Misalnya, mahasiswa tentunya menginginkan kondisi fisik kampus yang nyaman dan dapat menunjang mereka dalam melakukan berbagai aktivitas. Bukti fisik pada umumnya meliputi kemegahan bangunan, fasilitas, serta lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 89) ada dua tipe bukti fisik, yaitu :
1. Bukti Penting (essensial evidence). Mempresentasikan keputusan kunci yang dibuat penyedia jasa tentang desain dan tata letak (layout) suatu bangunan, jenis pesawat yang digunakan sebuah perusahaan penerbangan, suasana ruang tunggu dokter (dilengkapi dengan berbagai piagam prestasi atau ijazah pendidikan yang diraih dan sebagainya. Hal ini akan dapat menambah lingkup produk secara signifikan.
dipanggang dekat pintu masuk untuk menarik konsumen, perusahaan penerbangan memajang lambang perusahaan pada setiap benda dari tiket sampai pesawat.
Menurut Tjiptono (2004 : 89) bukti kualitas jasa bisa berupa fasilitas fisik jasa (seperti gedung, kendaraan, dan sebagainya), penampilan pemberi jasa, perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk memberikan jasa, laporan keuangan, dan logo perusahaan.
L. Biaya
biaya kos, biaya hidup, biaya transportasi, biaya buku, biaya foto copy, dan lain-lain. Kalikan itu dengan sekian tahun masa kuliah anda. Menurut Soegoto (2008 : 124), indikator dalam bauran biaya adalah:
1. Kesesuaian biaya pendidikan dengan fasilitas yang diberikan PTS kepada mahasiswa.
2. Fleksibilitas pembayaran biaya pendidikan di PTS.
3. Adanya jangka waktu pembayaran yang jelas dalam tiap komponen biaya yang harus dibayar.
M.Lokasi
Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen. Pada umumnya konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh kendaraan umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang strategis. Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan prilaku terhadap tempat tertentu.
Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans. 4. Tempat parkir yang luas dan aman
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost. Asrama mahasiswa, atau perkantoran.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel (warung telekomunikasi), perlu pertimbangan apakah dijalan atau daerah yang sama banyak pula terdapat wartel lainnya.
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.
N. Promosi
Sedangkan kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara periklanan,
personal selling,promosi penjualan dan publisitas.
Lembaga pendidikan juga membutuhkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran yang biasanya dilakukan melalui kegiatan publik relation (humas). Mereka harus menginformasikan kepada konsumen tentang tujuan, aktivitas, dan menawarkan untuk memotivasi mereka agar tertarik dengan programnya. Setiap lembaga pendidikan harus secara teratur mengomunikasikan diri melalui programnya, mahasiswa, alumni, kampus dan program komunikasi formal lainnya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 159) tujuan komunikasi dalam lembaga pendidikan adalah:
1. Untuk memelihara dan meningkatkan citra dari lembaga 2. Untuk membangun dukungan dan loyalitas alumni 3. Untuk menarik para donatur dan calon mahasiswa
4. Menyediakan informasi tentang penawaran dari suatu program lembaga 5. Untuk mengoreksi informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap tentang
lembaga tersebut.
O. Jaringan dengan Sekolah
mengundang mereka dengan menanggung semua biaya transportasi dan akomodasi. Adapula perguruan tinggi yang melakukan kerja sama secara berkesinambungan misalnya program pendampingan pelajaran teknologi informasi atau revitalisasi perustakaan di SMA. Progam kerja sama ini di harapkan bisa menanamkan brand awareness di kalangan guru dan siswa SMA dan membuat mereka mengingat perguruan tinggi itu untuk dipilih dikemudian hari ( Soegoto, 2008 : 19 ).
P. Kelompok Acuan
Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap dan prilaku seseorang. Seseorang sering kali dipengaruhi kelompok acuan meskipun dia bukan bagian dari kelompok tersebut. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan calon konsumen mereka. kelompok acuan memberikan ilham pada seseorang mengenai perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen, dan menciptakan tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek. Arti penting pengaruh kelompok berbeda-beda diantara produk dan merek. Pengaruh cenderung sangat kuat jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh konsumen. Menurut Assael (dalam Gunawan, 2004) menemukan bahwa pembuatan keputusan bersama/kelompok lebih memungkinkan dalam situasi berikut ini: 1. Ketika tingkat resiko yang dirasakan dalam pembelian tinggi.
3. Ketika sedikit ada tekanan waktu (tersedia cukup waktu). 4. Untuk kelompok demografi tertentu.
Q. Keluarga
Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 207) keluarga merupakan organisasi pembelian di masyarakat tempat konsumen berada yang paling penting dan keluarga telah diteliti secara luas. Anggota keluarga memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap perilaku pembeli. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak dalam pembelian barang dan jasa yang berbeda-beda. Dalam kasus pembelian produk dan jasa yang mahal, orang tua biasanya mengambil keputusan bersama. Menurut Elfindri dan Rasmita (2008 : 93), peranan orang tua juga sangat besar dalam mendorong dan mengurangi minat untuk memilih jenjang pendidikan termasuk jurusan yang akan diambil. Kita menyadari bahwa orang tua yang berpendidikan rendah justru tidak akan banyak memberikan arahan, kecuali dorongan moral dan finansial.
R. Penelitian Sebelumnya
menentukan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan peminat Jurusan Akuntansi UKM serta dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Masalah yang dikemukakan adalah apakah citra Jurusan Akuntansi UKM, minat, keputusan kolektif/bersama dan tersedianya lapangan kerja bagi lulusan Akuntansi UKM mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Jurusan Akuntansi UKM ?
Sampel mahasiswa diambil dari Unversitas Kristen Maranatha Bandung, Jurusan Akuntansi angkatan 2004. Data diperoleh dengan menyampaikan kuesioner secara langsung oleh penulis (kuesioner secara personal) pada saat acara Welcome To Maranatha. Total Kuesioner yang disebarkan adalah 300 eksemplar dan kuesioner yang dapat diolah sebanyak 218 eksemplar. Kuesioner yang tidak dapat diolah disebabkan karena pengisian yang kurang lengkap dan tidak konsisten. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji regresi berganda.
S. Kerangka Konseptual Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah calon mahasiswa baru angkatan 2008 yang berminat untuk mendaftar di Universitas Sanata Dharma. Selain mereka memilih Universitas Sanata Dharma, mereka juga diminta untuk menimbang/menilai Universitas Katolik yang lain yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta berdasarkan faktor-faktor yang menurut dugaan peneliti mempengaruhi keputusan peminat seperti citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi di antara variabel-variabel tersebut manakah yang berpengaruh terhadap keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan mengetahui apakah ada perbedaan umum penilaian yang dilakukan responden (dari sudut pandang peminat USD) antara Universitas Sanata Dharma sebagai pilihannya dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, serta memberikan kontribusi berupa manfaat kebijakan bagi Universitas Sanata Dharma dalam menarik perhatian peminat di tahun ajaran baru mendatang.
T. Hipotesis
sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
35 A. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus
terhadap calon mahasiswa baru angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu
yang populasinya terbatas, dengan demikian hasil penelitian hanya berlaku
pada obyek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma.
2. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2008.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah calon mahasiswa baru
angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain yaitu citra,
status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi,
promosi jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga.
E. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau
bukti transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam
penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain
(Boedijoewono, 2001 : 12). Data sekunder dari penelitian ini adalah
bersumber dari koran, majalah.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pernyatan-pernyatan secara tertulis kepada subyek penelitian
mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung pada
pihak-pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Peminat adalah calon mahasiswa baru angkatan 2008 yang mendaftar di
Universitas Sanata Dharma.
2. Variabel dalam penelitian ini merupakan faktor-faktor yang melekat pada
keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan bukan Universitas Katolik yang lain.
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Citra
Jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan, dan
keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.
b. Status Akreditasi
Status akreditasi merupakan pengakuan terhadap lembaga pendidikan
yang diberikan oleh lembaga berwenang setelah dinilai bahwa lembaga
c. Kualitas dan kuantitas dosen
Kualitas dan kuantitas dosen adalah mutu dan jumlah dosen yang
tersedia pada suatu perguruan tinggi.
d. Bukti fisik
Bukti fisik merupakan lingkungan kampus dari organusasi/perusahaan
jasa tempat dimana jasa tersebut diciptakan dan penyedia jasa dan
pengguna jasa berinteraksi.
e. Biaya
Biaya pendidikan merupakan bentuk materil yang harus dikeluarkan
oleh calon mahasiswa untuk memperoleh pelayanan jasa pendidikan di
Perguruan Tinggi.
f. Lokasi
Lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk
menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan prilaku terhadap
tempat tertentu.
g. Promosi
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk,
mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk
yang dihasilkan.
h. Jaringan dengan Sekolah
i. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.
j. Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
H. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang dalam
penelitian ini adalah calon mahasiswa baru angkatan 2008 Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi data sebenarnya.
Untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya maka dalam penelitian ini
digunakan 100 orang responden sebagai sampel yang dipilih, yaitu calon
mahasiswa baru angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Sampling
Sampling adalah pengambilan sampel sebagai wakil dari populasi
yang ada. Karena populasi yang diteliti luas maka peneliti hanya
menggunakan sejumlah responden yang dipilih sebagai sampel. Dalam
penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2001:77)
I. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto,
2000:219). Teknik yang digunakan dalam pengukuran validitas tersebut
adalah korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Usman dan Purnomo, 2000: 203):
=
r = koefisien korelasi setiap item
x = nilai dari setiap item
y = nilai seluruh item
N = banyaknya responden
Dengan taraf signifikan (
α
) = 0,05, apabilarhitung
≥rtabel
maka2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003:
86). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut
adalah korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Usman dan Purnomo, 2000: 203):
=
r = koefisien korelasi setiap item
x = nilai item nomor ganjil
y = nilai item nomor genap
N = banyaknya responden
Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan bernomor
genap didapat, maka dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown
dengan rumus sebagai berikut (Usman dan Purnomo, 2000: 262) :
rxx =
Dengan rumus tersebut dapat diartikan bahwa dengan taraf signifikan
(
α
) = 0,05 jikarhitung
lebih besar darirtabel
maka kuesioner sebagai alatukur dikatakan dapat diandalkan (reliabel).
J. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis yang digunakan untuk membahas masalah ini adalah
dengan menggunakan Uji Cochran. Uji Cochran merupakan perluasan uji
McNemar, yaitu uji lebih dari dua variabel berhubungan dikotomi
(Trihendradi, 2004 : 166).
Adapun langkah-langkah Uji Cochran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut (Trihendradi, 2004 : 171):
1. Membuat Tabel Frekuensi jawaban Responden :
Value
Jaringan dgn sekolah Kelompok Acuan Keluarga
Tabel frekuensi menggambarkan proporsi jawaban “Ya” (1) dan
“Tidak” (0).
2. Membuat tabel hasil tes statistik :
N
Cochran’s Q df
Asymp. Sig
3. Hipotesis:
Ho = Proporsi jawaban “Ya” kesepuluh faktor sama
Hi = Proporsi jawaban “Ya” kesepuluh faktor tidak sama
4. Dasar Pengambilan Keputusan
Membandingkan
Q
hitung denganX²
tabel, disini biasa digunakanJika
Q
hitung <X
²
tabel maka Ho diterima.Jika
Q
hitung ≥X
²
tabel maka Ho ditolak.atau
Jika Asymp sig >
α
, maka Ho diterima.Jika Asymp sig ≤
α
, maka Hi ditolak5. Dalam hal ini nilai
X²
tabel didapat dengan menggunakan derajat kebebasanatau degree of freedom (df) : jumlah variable - 1, atau 10 - 1 = 9.
Sedangkan tingkat kesalahan (
α
) atau tingkat signifikansi adalah 5 %.6. Jika Ho ditolak maka akan dilakukan perhitungan kembali dengan
mengabaikan faktor yang memiliki proporsi jawaban “Ya” terkecil (paling
45
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma 1. Latar Belakang Universitas Sanata Dharma
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an. Perguruan ini disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).
Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia)
2. Perkembangan Selanjutnya
a. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
b. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)
Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.
Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
c. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini Universitas Sanata Dharma diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.
Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
3. Tujuan Universitas Sanata Dharma
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma a. Visi
pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.
b. Misi
Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.
5. Fakultas dan Program Studi
Berikut ini Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:
a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
b. Fakultas Sastra
Program Studinya adalah Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Ilmu Sejarah.
c. Fakultas Ekonomi
Program Studinya adalah Akuntansi dan Manajemen. d. Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studinya adalah Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika, dan Mekatronika.
e. Fakultas Psikologi
Program Studinya adalah Psikologi. f. Fakultas Farmasi
Program Studinya adalah Farmasi dan Profesi Apoteker. g. Fakultas Teologi
Program Studinya adalah Teologi. 6. Program Pasca Sarjana
Program Pasca Sarjana yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah Teologi, Ilmu Religi dan Budaya Kajian Bahasa Inggris.
B. Gambaran Umum Universitas Atma Jaya Yogyakarta 1. Latar Belakang Universitas Atma Jaya Yogyakarta
rapat umum dalam Ikatan Sarjana Khatolik ( ISKAT ) cabang yogyakarta yang saat ini memiliki susunan pengurus sabagai berikut :
Ketua : A. Sutijoso, S.H. Wakil Ketua I : A. Djakatirtana, S.H. Wakil Ketua II : F.X. Soedijana, S.H. Sekretaris I : Drs. A. J. Liem Soe Siet Sekretaris II : Drs. St. Vembriarto Bendahara I : J. Imam Widayat, S.H.
Bendahara II : P. Liem Liang Hoei, S.H. ( Paul W. Suleman, S.H.)
Untuk mewujudkan gagasan ini, pada tanggal 1 November 1964 ISKAT cabang membentuk panitia kecil dengan ketua : Prof. R.A. Soeharji, S.H. dan sekretaris : Drs. A.J Liem Soe Siet. Dalam kegiatan selanjutnya panitia dibantu oleh A. Sutijoso S.H. , Prof. Drs. Oey Liang Lee dan Dr.Leo Soekoto, S.J. Kelima orang ini kemudian terkenal dengan sebutan “ Lima Serangkai”. Pada tanggal 13 Mei 1965 Lima Serangkai ini berhasil membentuk Yayasan Universitas Khatolik Atma Jaya cabang Yogyakarta yang sekarang menjadi Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta.
Yogyakarta melepaskan diri Universitas Khatolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta, dan berdiri sendiri sebagai Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Memasuki era globalisasi, sejak awal dekade 90-an hingga kini, Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah mempersiapkan diri menyongsong abad baru. Saat ini Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah terdiri atas unit-unit pendidikan tinggi (Fakultas): Fakultas Ekonomi, Teknik, Hukum, Biologi, dan Ilmu Sosial Politik yang semuanya memberikan gelar Sarjana S1 dan program Magister yang memberikan Magister Manajemen dan Magister Teknik, Gelar Master S2 / Sarjana Strata 2 (S2). Dalam waktu dekat, fakulatas Hukum juga akan menawarkan program Magister Humaniora. Dua dari 3 program studi yang ada di Fakulatas Ekonomi yaitu Manajemen dan Akuntansi telah diakreditasi oleh Depdikbud RI. Program studi Teknik Sipil dan Teknik Arsitek juga telah diakreditasi. Begitu juga dengan program studi yang ada di Fakultas Hukum juga telah diakreditasi.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta kini telah memiliki 10.000 mahasiswa program S1 dan 150 mahasiswa program S2 berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Sampai dengan tahun 1998 Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah meluluskan lebih dari 8885 Sarjana dan 105 Magister.
Pusat Bahasa. Kampus II dan III terletak di jalan Babarsari, kampus II merupakan kantor pusat Universitas dan terdapat kampus untuk fakultas Teknik dan fakultas Biologi. Kampus III terletak di sebelah timur laut Kampus II, digunakan untuk Fakultas Ekonomi, Fakultas TI dan Program Magister.
Pada saat berdirinya, Universitas Atma Jaya Yogyakarta hanya memiliki 3 fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik. Pada saat ini Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah memiliki 6 fakultas dengan 11 program studi S-1 dan 3 program studi S-2. Jumlah mahasiswa lebih dari 11.983 orang, didukung oleh 3 Guru Besar, 20 Doktor, 156 Master dan 85 Sarjana S-1 sebagai pengajar tetap. Di samping itu UAJY didukung oleh dosen luar biasa oleh para ahli dan praktisi menurut bidangnya dari dalam maupun luar negeri. Semua program studi S-1 telah terakreditasi, untuk 3 program studi S-2 seperti Magister Manajemen dan Magister Teknik telah terakreditasi, sedangkan program studi Magister Hukum masih dalam proses pengajuan akreditasi ke BAN Depdiknas.
2. Visi dan Misi Universitas Atma Jaya Yogyakarta a. Visi
menjadi intelektual danpemimpin yang mengutamakan harkat kemanusiaan dalam semangat kerasulan yang dijiwai oleh iman Kristiani.
b. Misi
55
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan
analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi
14 butir pertanyaan melalui kuesioner yang diajukan kepada calon mahasiswa
baru USD angkatan 2008. Adapun keempatbelas (14) pertanyaan itu antara lain:
(1) jenis kelamin, (2) usia, (3) agama, (4) pekerjaan orang tua, (5) penghasilan
orang tua perbulan, (6) uang saku rata-rata perbulan, (7) asal sekolah, (8) jurusan
asal sekolah, (9) asal propinsi, (10) nilai rata-rata rapor kelas 3 SMA, (11)
informasi tentang responden mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri, (12)
informasi dari siapa responden mengenal USD, (13) informasi prodi/jurusan yang
paling diminati responden di USD, (14) informasi responden apakah juga
mendaftar di UAJY.
Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrumen (validitas dan reliabilitas
instrumen) dan uji Cochran. Penelitian ini menguji diantara variabel yang meliputi citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya,
lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga manakah
yang berpengaruh terhadap keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS for Windows
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi product-moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai rtabel. Kemudian untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan teknik Spearman
Brown.
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti (responden) dilakukan
pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif.
Dalam analisis ini responden diklasifikasikan berdasarkan:
1.Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin
dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 42 42%
Wanita 58 58%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 58 orang atau sebesar
2.Usia Responden
Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat
kelompok umur, seperti yang tercantum pada Tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
16 – 19 tahun 85 85% 20 – 23 tahun 10 10% Diatas 23 tahun 5 5%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 16 – 19 tahun, yaitu 85 (85%) responden,
yang disusul oleh kelompok umur 20 – 23 tahun, yaitu 10 (10%)
responden, dan lebih dari 23 tahun, 5 (5%) responden.
3.Agama
Dalam penelitian ini, kepercayaan responden dikelompokkan menjadi
enam kepercayaan, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Agama Jumlah Persentase
Islam 20 20%
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok yang beragama Khatolik, yaitu 57 (57%)
responden, disusul oleh kelompok yang beragama Islam sebanyak 20
responden, kelompok yang beragama Protestan sebanyak 19 (19%)
responden, kelompok yang beragama Hindu sebanyak 3 (3%) responden
dan kelompok yang beragama lain-lain 1 (1%) responden.
4.Pekerjaan Orang Tua
Dalam penelitian ini, pekerjaan orang tua responden dikelompokkan
menjadi empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Responden Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Negeri 52 52%
Pegawai Swasta 11 11% Pedagang / Wirausaha 20 20%
Lain-lain 17 17%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan orang tua
responden didominasi oleh kelompok pegawai negeri yaitu 52 (52%)
responden, yang disusul oleh pegawai swasta, yaitu 11 (11%) responden,
pedagang/wirausaha yaitu 20 (20%) responden dan lain-lain yaitu 17
(17%) responden.
5.Penghasilan Orang Tua Responden
Dalam penelitian ini, penghasilan orang tua responden dikelompokkan
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua Responden Penghasilan Jumlah Persentase < Rp2.000.000 52 52%
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 36 36% > Rp 4.000.000 12 12%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan orang
tua responden didominasi dengan penghasilan rendah, yaitu 52 (52%)
responden, yang disusul dengan penghasilan sedang, yaitu 36 (36%)
responden, dan penghasilan tinggi yaitu 12 (12%) responden.
6.Uang Saku Responden Perbulan
Berdasarkan besar uang saku per bulan, responden dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
5.6 berikut ini :
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Responden Perbulan Uang Saku Jumlah Persentase
< Rp 500.000 67 67%
Rp 500.000 – Rp 1.000.000 30 30% > Rp 1.000.000 3 3%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa uang saku
responden didominasi dengan uang saku sebesar < Rp 500.000, yaitu 67