• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan"

Copied!
257
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan i | Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridha-Nya, sehingga penyusunan “KEPUTUSAN BUPATI KARIMUN NOMOR 470 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN“ dapat di selesaikan dengan baik dan lancar.

Penyusunan pedoman standar operasional prosedur ini merupakan suatu langkah awal bagi setiap instansi pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan. Dokumen ini merupakan kompilasi unsur dan bagian pelayanan perizinan dan non perizinan yang saling terkait, yang terdiri dari : Keputusan Bupati Karimun yang berisi latar belakang, peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pelayanan, jenis-jenis pelayanan, teknis administratif pelayanan dan Lampiran yang terdiri dari Standar Baku

Pelayanan Perizinan, Non Perizinan serta Flowchart atau Diagram Alir

mekanisme penyelenggaraan pelayanan Perizinan maupun Non Perizinan. Maksud dan tujuan penyusunan dokumen ini adalah untuk memberikan arah yang lebih konkrit dalam pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, agar dapat menjadi panduan bagi aparatur pelayanan dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun dalam memberikan pelayanan yang terbaik, mudah, cepat, efektif, terpadu dan transparan serta dapat menjadi gambaran yang jelas tentang persyaratan dan mekanisme/proses pelayananbagimasyarakat.

Demi kesempurnaan penyusunan pedoman standar operasional prosedur pelayanan perizinan dan non perizinan, kami mengharapkan kerjasama dan kritik yang membangun. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT, semoga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun mampu melaksanakan tugas dan pengabdian dengan sebaik-baiknya serta mampu meningkatkan prestasi kerja.

Tanjung Balai Karimun, Agustus 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Karimun,

Dr. SULARNO, M. Si Pembina UtamaMuda NIP. 197010261992011001

(4)
(5)

Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan ii |

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

SURAT KEPUTUSAN BUPATI KARIMUN NOMOR 470 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN ... 1

LAMPIRAN I STANDAR PELAYANAN PERIZINAN... I BIDANG PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL ... I.I Izin Prinsip PMDN ... 9

Izin Prinsip Perluasan PMDN ... 12

Izin Prinsip Perubahan PMDN ... 15

Izin Prinsip Penggabungan PMDN ... 18

Izin Usaha PMDN ... 21

Izin Usaha Perluasan PMDN ... 24

Izin Usaha Perubahan PMDN ... 27

Izin Usaha Penggabungan PMDN (Merger) ... 30

BIDANG PERIZINAN TERTENTU... I.II Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ... 34

Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas C ... 39

Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas D ... 43

Surat Izin Apotik (SIA) ... 47

Izin Perdagangan Eceran Obat/Toko Obat (TO) ... 51

Izin Mendirikan Kilinik Pratama ... 54

Izin Operasional Klinik Pratama ... 58

Izin Mendirikan Klinik Utama ... 62

Izin Operasional Klinik Utama ... 66

Izin Optikal (OPT) ... 70

Izin Laboratorium Klinik Pratama ... 73

Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) ... 77

Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) ... 80

Izin Usaha Mikro Obat Tradisional (IUMOT) ... 83

Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C ... 86

Izin Operasional Rumah Sakit Kelas D ... 90

BIDANG PERIZINAN JASA USAHA ... I.III Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Nasional ... 94

Surat IzinTempat Usaha (SITU) ... 97

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ... 100

Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) ... 103

Izin Usaha Toko Modern ( IUTM ) ... 106

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ... 109

Tanda Daftar Industri (TDI) ... 112

Tanda Daftar Gudang (TDG) ... 115

(6)

Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan iii |

Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol

(SIUP-MB) ... 127

Persetujuan Prinsip dalam rangka untuk mendapatkan Izin Usaha Industri (IUI) ... 130

Persetujuan Prinsip Pemerintah Daerah untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) ... 133

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)... 136

Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) ... 139

Izin Bengkel Umum ... 142

LAMPIRAN II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERIZINAN.. II BIDANG PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL ... II.I Izin Prinsip PMDN ... 145

Izin Prinsip Perluasan PMDN ... 147

Izin Prinsip Perubahan PMDN ... 149

Izin Prinsip Penggabungan PMDN ... 151

Izin Usaha PMDN ... 153

Izin Usaha Perluasan PMDN ... 155

Izin Usaha Perubahan PMDN ... 157

Izin Usaha Penggabungan PMDN (Merger) ... 159

BIDANG PERIZINAN TERTENTU... II.II Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ... 161

Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas C ... 163

Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas D ... 165

Surat Izin Apotik (SIA) ... 167

Izin Perdagangan Eceran Obat/Toko Obat (TO) ... 169

Izin Mendirikan Kilinik Pratama ... 171

Izin Operasional Klinik Pratama ... 173

Izin Mendirikan Klinik Utama ... 175

Izin Operasional Klinik Utama ... 177

Izin Optikal (OPT) ... 179

Izin Laboratorium Klinik Pratama ... 181

Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) ... 183

Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) ... 185

Izin Usaha Mikro Obat Tradisional (IUMOT) ... 187

Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C ... 189

Izin Operasional Rumah Sakit Kelas D ... 191

BIDANG PERIZINAN JASA USAHA ... II.III Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Nasional ... 193

(7)

Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan iv |

Izin Usaha Toko Modern ( IUTM ) ... 201

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ... 203

Tanda Daftar Industri (TDI) ... 205

Tanda Daftar Gudang (TDG) ... 207

Izin Usaha Industri (IUI)... 209

Izin Pengelolaan dan Pengusahaan Burung Walet .. 211

Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol (ITP-MB) ... 213

Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB) ... 215

Persetujuan Prinsip dalam rangka untuk mendapatkan Izin Usaha Industri (IUI) ... 217

Persetujuan Prinsip Pemerintah Daerah untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) ... 219

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)... 221

Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) ... 223

Izin Bengkel Umum ... 225

LAMPIRAN III STANDAR PELAYANAN NON PERIZINAN ... III Fasilitas Fiskal ... 227

Rekomendasi ... 229

Insentif Daerah ... 231

Layanan Informasi ... 233

Layanan Pengaduan ... 235

LAMPIRAN IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NON PERIZINAN ... IV Fasilitas Fiskal ... 237 Rekomendasi ... 238 Insentif Daerah ... 239 Layanan Informasi ... 240 Layanan Pengaduan ... 241

(8)

Nomor 470 Tahun 2017

tentang Pedoman Standar Operasional Prosedur

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

(9)

KEPUTUSAN BUPATI KARIMUN NOMOR 470 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

BUPATI KARIMUN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi dan

akuntabilitas kinerja pelayanan publik pada Dinas Penanamam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun, maka perlu adanya Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

b. bahwa untuk memenuhi prinsip sebagaimana dimaksud pada huruf a, memerlukan suatu prosedur dan mekanisme serta standar pelayanan yang jelas dan dapat diterapkan, guna tercapainya pelayanan terbaik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati tentang Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902), yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang–Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Undang– Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

(10)

2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5059);

8. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5063);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(11)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4675), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4892);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif Dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4861);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

14. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 93);

15. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

17. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-DAG/PER /9/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER /9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; 19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 39/M-DAG/PER

/12/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER /9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan;

(12)

20. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 77/M.DAG/PER/12/2013 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan secara simultan bagi Perusahaan Perdagangan;

21. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

41/M-IND/PER/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri;

22. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/03 /2009, Nomor 3/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan; 24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/MENKES/

PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit;

25. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional;

27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional;

28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 232);

29. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;

30. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

31. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Secara Nasional;

32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221);

(13)

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah;

34. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal;

35. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011 Nomor 9);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 5 Tahun 2014 tentang Izin Mendirikan Bangunan, (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2014 Nomor 5);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Nomor 3);

39. Peraturan Bupati Karimun Nomor 10 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi Golongan Perizinan Tertentu (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2012 Nomor 13);

40. Peraturan Bupati Karimun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Izin Gangguan Dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2013 Nomor 3);

41. Peraturan Bupati Karimun Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2015 Nomor 18);

42. Peraturan Bupati Karimun Nomor 36 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Uraian Tugas Dinas Daerah (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 38);

(14)

43. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2017 Nomor 28);

44. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2017 Nomor 29).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEDOMAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN.

KESATU : Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, meliputi uraian kegiatan, pelaksana, baku mutu yang

terdiri dari kelengkapan, waktu dan output sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, adalah :

a. sebagai pedoman bagi penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam menyelenggarakan proses Perizinan dan Non Perizinan dan masyarakat sebagai penerima layanan; b. memberikan panduan bagi aparatur pelayanan dalam

memberikan Layanan Perizinan dan Non Perizinan sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat;

c. meningkatkan kualitas Layanan Perizinan dan Non Perizinan kepada masyarakat;

d. meningkatkan efisiensi dan efektivitas Layanan Perizinan dan Non Perizinan;

e. sebagai pedoman bagi aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;

f. mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh pelaksana dalam melaksanakan tugasnya; g. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan;

(15)

h. meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;

i. menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur.

KEEMPAT : Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur Pelayanan

Perizinan, meliputi :

a. Standar Pelayanan Perizinan;

b. Standar Operasional Prosedur Perizinan; c. Standar Pelayanan Non Perizinan; dan

d. Standar Operasional Prosedur Non Perizinan.

KELIMA : Standar Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud pada

Diktum KEEMPAT huruf a dan huruf b meliputi jenis Pelayanan Perizinan sebagai berikut :

a. Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri;

b. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri;

c. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri;

d. Izin Prinsip Penggabungan Penanaman Modal Dalam

Negeri (Merger);

e. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri;

f. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri;

g. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri;

h. Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal Dalam

Negeri (Merger);

i. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

j. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Nasional;

k. Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas C;

l. Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas D;

m. Surat Izin Tempat Usaha (SITU);

n. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

o. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP);

p. Izin Usaha Toko Modern ( IUTM );

q. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

r. Tanda Daftar Industri (TDI);

s. Tanda Daftar Gudang (TDG);

t. Izin Usaha Industri (IUI);

u. Izin Pengelolaan dan Pengusahaan Burung Walet;

v. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol (ITP-MB);

w. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol

(SIUP-MB)

untuk Pengecer atau Penjual Langsung

;

x. Persetujuan Prinsip dalam rangka untuk mendapatkan

Izin Usaha Industri (IUI);

y. Persetujuan Prinsip Pemerintah Daerah untuk

Pembangunan Sarana dan Prasarana Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM);

z. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP);

aa. Surat Izin Apotik (SIA);

bb. Izin Perdagangan Eceran Obat/Toko Obat (TO); cc. Izin Mendirikan Kilinik Pratama;

(16)

dd. Izin Operasional Klinik Pratama;

ee. Izin Mendirikan Klinik Utama;

ff. Izin Operasional Klinik Utama;

gg. Izin Optikal (OPT);

hh. Izin Laboratorium Klinik Pratama (LKP); ii. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT);

jj. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga

(SPP-IRT);

kk. Izin Usaha Mikro Obat Tradisional (IUMOT);

ll. Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C;

mm. Izin Operasional Rumah Sakit Kelas D;

nn. Izin Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS);

oo. Izin Bengkel Umum.

KEENAM : Standar Pelayanan Non Perizinan sebagaimana dimaksud pada

Diktum KEEMPAT huruf c dan huruf d meliputi jenis Pelayanan Non Perizinan sebagai berikut :

a. Jenis-jenis Pelayanan Non Perizinan yang diberikan berupa fasilitas fiskal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah;

b. Jenis-jenis Pelayanan Non Perizinan diberikan kemudahan, antara lain :

1. Rekomendasi atau persetujuan yang berkaitan dengan investasi;

2. Insentif Daerah yang menjadi Kewenangan Daerah; 3. Layanan Informasi; dan

4. Layanan Pengaduan.

KETUJUH : Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan yang ternyata tidak sesuai, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan dan ketentuan yang berlaku.

KEDELAPAN : Dengan berlakunya Keputusan Bupati ini, maka Keputusan

Bupati Karimun Nomor 435 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan untuk

dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun pada tanggal 28 Agustus 2017 BUPATI KARIMUN,

(17)

Pedoman Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Lampiran I

Standar Pelayanan Perizinan

Bidang Promosi dan

Penanaman Modal

(18)

KEPUTUSAN BUPATI KARIMUN NOMOR 470 TAHUN 2017

TENTANG PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal

3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Persyaratan 1. Mengisi formulir bermaterai 6000 dan dicap perusahaan

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) Pemegang Saham (setiap nama yang tertera di Akta) 3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemegang

Saham (setiap nama yang tertera di akta)

4. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan

5. Melampirkan keterangan rencana kegiatan :

- Untuk industri berupa diagram alir produksi (flowchart of production)

- Untuk sektor jasa berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan

6. Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahan

7. Pengesahan dan pemberitahuan atas perubahan dari Menteri Hukum dan HAM

8. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (tergantung karakteristik bidang usaha) serta kesesuaian RTRW

(19)

No Komponen Uraian

1 2 3

9. Surat Kuasa Asli bermaterai 6000 dan dicap perusahaan, dengan lampiran Fotokopi identitas penerima kuasa (jika dikuasakan)

3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon 3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran

5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin 10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya 11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas

13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan

(20)

1 2 3

lokasi

16. Jika Persyaratan administrasi dan atau hasil peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Prinsip

18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin

24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima

4. Jangka Waktu

Penyelesaian 5 (lima) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hingga di tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat)

10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan 13. Jaminan Keamanan Kepastian Izin Prinsip 14. Evaluasi Kinerja

(21)

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal

3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Persyaratan 1. Mengisi Formulir bermaterai 6000 dan dicap perusahaan

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) Direktur/Pimpinan/Pemilik Perusahaan

3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Direktur/Pimpinan/Pemilik Perusahaan

4. Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahannnya jika ada, lengkap dengan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM

5. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan 6. Melampirkan keterangan rencana kegiatan :

- Untuk industri berupa diagram alir produksi (flowchart of production)

- Untuk sektor jasa berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan

7. Fotokopi Izin Prinsip

8. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (tergantung karakteristik bidang usaha) serta kesesuaian RTRW 9. Surat keterangan perubahan

10. Rekapitulasi data seluruh proyek atau/kegiatan perusahaan

11. Fotokopi Laporan Kegiatan Penanaman (LKPM) triwulan/semester terakhir

12. Surat Kuasa Asli bermaterai 6000 dan dicap perusahaan, dengan lampiran Fotokopi identitas

(22)

1 2 3

penerima kuasa (jika dikuasakan) 3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon 3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran

5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin 10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya 11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas

13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan lokasi

(23)

No Komponen Uraian

1 2 3

peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Prinsip Perluasan

18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin

24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima

4. Jangka Waktu

Penyelesaian 3 (tiga) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hingga di tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat)

10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan 13. Jaminan Keamanan Kepastian Izin Prinsip Perluasan 14. Evaluasi Kinerja

(24)

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal

3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Persyaratan 1. Mengisi Formulir bermaterai 6000 dan dicap perusahaan

2. Melampirkan keterangan perubahan dan data pendukung

3. Fotokopi Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan 4. Data pendukung untuk perubahan :

- Nama perusahaan melampirkan akta perubahan - Alamat perusahaan, melampirkan surat keterangan

domisili/perjanjian sewa menyewa

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) baru

- Ketentuan bidang usaha, melampirkan diagram alir produksi

5. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (tergantung karakteristik bidang usaha) serta kesesuaian RTRW 6. Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahan

7. Fotokopi Pengesahan dan pemberitahuan atas perubahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

8. Fotokopi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan/semester terakhir

9. Surat Kuasa Asli bermaterai 6000 dan dicap perusahaan, dengan lampiran Fotokopi identitas penerima kuasa (jika dikuasakan)

(25)

No Komponen Uraian

1 2 3

3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon 3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran

5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin 10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya 11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas

13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan lokasi

16. Jika Persyaratan administrasi dan atau hasil peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan

(26)

1 2 3

maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Prinsip Perubahan

18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin

24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima

4. Jangka Waktu

Penyelesaian 5 (lima) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hingga di tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat)

10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan 13. Jaminan Keamanan Kepastian Izin Prinsip Perubahan 14. Evaluasi Kinerja

(27)

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Prinsip Penggabungan Penanaman Modal Dalam Negeri (Merger)

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal

3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Persyaratan 1. Surat permohonan bermaterai 6000

2. Data perusahaan yang akan bergabung melampirkan : - Fotokopi Izin Prinsip dan Izin Usaha (apabila ada) - Rekaman akta pendirian kedua perusahaan yang

akan bergabung beserta persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM

- Kesepakatan penggabungan perusahaan

- Surat keterangan notaris yang menyatakan bahwa akta pernyataan keputusan rapat sedangg dalam proses

- Tanda terima penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan 4. Rekapitulasi data proyek sebelum dan sesudah

penggabungan perusahaan

5. Surat Kuasa Asli bermaterai 6000 dan dicap perusahaan, dengan lampiran Fotokopi identitas penerima kuasa (jika dikuasakan)

3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon 3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

(28)

1 2 3

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran

5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin 10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya 11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas

13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan lokasi

16. Jika Persyaratan administrasi dan atau hasil peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan

(29)

No Komponen Uraian

1 2 3

Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Prinsip Penggabungan

18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin

24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima

4. Jangka Waktu

Penyelesaian 7 (tujuh) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Prinsip Penggabungan Penanaman Modal Dalam Negeri (Merger)

7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hingga di tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat)

10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan

13. Jaminan Keamanan Kepastian Izin Prinsip Penggabungan 14. Evaluasi Kinerja

(30)

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal 3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2. Persyaratan 1. Mengisi formulir bermaterai 6000 dan dicap perusahaan

2. Fotokopi perizinan yang dimiliki berupa Izin Prinsip/Izin Dinas/Kementerian terkait

3. Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahan

4. Pengesahan dan pemberitahuan atas perubahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

5. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

6. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan atau bangunan berupa :

- Fotokopi Akta Sertifikat Hak Atas Tanah, atau - Fotokopi perjanjian sewa menyewa tanah

- Minimal 3 (tiga) tahun untuk bidang usaha industri - Minimal 1 (satu) tahun untuk bidang jasa/perdagangan 7. Fotokopi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

triwulan/semester terakhir

8. Fotokopi dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

9. Izin Lingkungan bagi kegiatan yang wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Kajian Lingkungan atau Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)

10. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (tergantung karakteristik bidang usaha) serta kesesuaian RTRW 11. Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan

Instansi teknis terkait dan atau peraturan daerah setempat

(31)

No Komponen Uraian

1 2 3

dengan lampiran Fotokopi identitas penerima kuasa (jika dikuasakan)

3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon

3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran 5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin

10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya

11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas 13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas

diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan lokasi

16. Jika Persyaratan administrasi dan atau hasil peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan

(32)

1 2 3

yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Usaha 18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman

Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin 24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi

Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima 4. Jangka Waktu

Penyelesaian 6 (enam) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan

Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hinggadi tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat) 10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan

Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan 13. Jaminan

Keamanan Kepastian izin usaha 14. Evaluasi Kinerja

(33)

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

Nama Unit Pelayanan : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun

Jenis Pelayanan : Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

No Komponen Uraian

1 2 3

1. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

2. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal

3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 4. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karimun Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Persyaratan 1. Mengisi formulir bermaterai 6000 dan dicap perusahaan

2. Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahan

3. Pengesahan dan pemberitahuan atas perubahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

4. Fotokopi perizinan yang dimiliki berupa Izin Prinsip/Izin Dinas/Kementerian Terkait

5. Fotokopi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan/semester terakhir

6. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan atau bangunan berupa :

- Fotokopi Akta Sertifikat Hak Atas Tanah, atau - Fotokopi perjanjian sewa menyewa tanah

- Minimal 3 ( tiga ) tahun untuk bidang usaha industri - Minimal 1 (satu) tahun untuk bidang

jasa/perdagangan

7. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

8. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (tergantung karakteristik bidang usaha) serta kesesuaian RTRW 9. Fotokopi dokumen Analisis Dampak Lingkungan

(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

10. Izin Lingkungan bagi kegiatan yang wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Kajian Lingkungan atau Surat

(34)

1 2 3

Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)

11. Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan Instansi teknis terkait dan atau peraturan daerah setempat

12. Surat kuasa asli bermaterai 6000 dan dicap perusahaan, dengan lampiran Fotokopi identitas penerima kuasa (jika dikuasakan)

3. Sistem, Mekanisme

dan Prosedur 1. Pemohon meminta informasi dengan jelas dan benarkepada Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir)

2. Petugas Loket 1 (Loket Informasi dan Pengambilan Formulir) memberikan formulir kepada pemohon

3. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) menerima dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan berkas permohonan

4. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) mencatat kedalam buku register pendaftaran 5. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran

Perizinan) memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon

6. Petugas Loket 2 (Loket Permohonan/Pendaftaran Perizinan) memberikan lembar kendali pada berkas permohonan dan membubuhkan paraf

7. Petugas Pramubakti menyampaikan berkas permohonan izin kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

8. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memberikan paraf di lembar kendali perizinan dengan mencantumkan tanggal dan jam penerimaan berkas permohonan izin

9. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal mengarahkan Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk melakukan analisa berkas permohonan izin 10. Petugas Analis Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal menyampaikan hasil analisa kepada Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk tindak lanjut berikutnya 11. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian

Penanaman Modal membuat kesimpulan hasil analisa dan meminta persetujuan Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk dilakukan Peninjauan Lokasi terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan administrasi (apabila diperlukan)

12. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal meminta Petugas Administrasi Perizinan Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk membuat Nota Dinas Peninjauan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang diteruskan kepada Kepala Dinas

13. Nota Dinas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk Penerbitan Surat Perintah Tugas untuk melakukan peninjauan terhadap lokasi dan jenis usaha pemohon

14. Petugas yang melakukan peninjauan lokasi membuat laporan Hasil Peninjauan Lokasi/Berita Acara

(35)

No Komponen Uraian

1 2 3

Pemeriksaan

15. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal menyimpulkan hasil peninjauan lokasi

16. Jika Persyaratan administrasi dan atau hasil peninjauan ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan maka akan dibuat surat penolakan terhadap berkas permohonan yang tidak disetujui

17. Jika hasil peninjauan lokasi ditemukan kesesuaian dengan ketentuan, Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memerintahkan Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal untuk menginput data permohonan izin ke dalam Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mencetak Izin Usaha Perluasan

18. Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin

19. Surat Izin yang telah diperiksa dan diparaf Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal untuk diparaf

20. Petugas Administrasi Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal selanjutnya meneruskan Surat Izin beserta Dokumen terkait kepada Petugas Tata Usaha untuk proses selanjutnya

21. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelayanan memeriksa dan membubuhkan paraf pada Surat Izin 22. Sekretaris memeriksa dan membubuhkan paraf pada

Surat Izin

23. Kepala Dinas memeriksa dan menandatangani Surat Izin

24. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menerima berkas serta Surat Izin dan memberikan nomor dan cap pada Surat Izin

25. Petugas Loket 4 (Loket Pengambilan dan Legalisasi Perizinan) menyerahkan berkas izin/penolakan izin kepada Pemohon dengan menandatangani tanda terima 4. Jangka Waktu

Penyelesaian 6 (enam) hari kerja 5. Biaya Tarif Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas Parkir, gedung, ruang tunggu, AC, toilet, papan informasi,media informasi, kantin 8. Kompetensi

Pelaksana Sumberdaya manusia sudah dibekali dengan bimbingan-bimbingan tekhnis tentang perizinan 9. Pengawasan Internal Pelaksanaan pengawasan internal secara berjenjang hingga

di tingkat pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja (waskat) 10. Penanganan

Pengaduan Tim penanganan pengaduan 11. Jumlah Pelaksana 8 (delapan) orang

12. Jaminan Pelayanan Sesuai maklumat pelayanan 13. Jaminan Keamanan Kepastian Izin Usaha Perluasan 14. Evaluasi Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut seperti yang di diungkapkan Purwantoro et al., 2005, yang menyatakan bahwa mengenai kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga,

KEPALA DINAS BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENANAMAN MODAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN

5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal, disebutkan bahwa perizinan penanaman modal (investasi) yang dikeluarkan

Perizinan dan Non Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sistem Elektronik

Hubungan tidak signifikan antara firm size dan managerial ownership tersebut disebabkan karena semakin besar ukuran perusahaan maka monitoring yang dilakukan oleh pasar terhadap

Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran dan prevalensi keluhan gangguan kulit pada pekerja bengkel kendaraan bermotor di kecamatan Medan Baru, Medan Selayang, dan

Jika dokter muda mengundurkan diri dari siklus setelah nama dikirim oleh Sub Program Profesi ke Bagian dengan alasan lain kecuali sakit atau kondisi darurat yang tidak