• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Gambaran umum wilayah merupakan penjelasan mengenai kondisi umum Kabupaten Kepulauan Meranti yang mencakup kondisi geografis, administratif, fisik kota, kependudukan, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan penataan ruang, dan sosial budaya masyarakat, sampai dengan struktur pemerintaha Kabupaten Kepulauan Meranti. Masing-masing gambaran umum ini akan diuraikan kedalam beberapa sub bab yang lebih rinci.

2.1.Kondisi Geografis dan Administratif

Bagian ini akan menguraikan kondisi secara geografis beserta tata letak Kabupaten Kepulauan Meranti secara keadministratifan wilayah dan kondisi fisik umum yang meliputi topografi, iklim, dan hidrologi. Bagian ini akan dijelaskan lebih rinci untuk memeberikan gambaran umum secara utuh kondisi daerah.

2.1.1. Kondisi Geografis

Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti berupa kepulauan di sebelah Timur Pulau Sumatera antara 1025'36” Lintang Utara -0040' Lintang Utara dan 102010'40”- 103014’ Bujur Timur.

Batas Kabupaten Kepulauan Meranti :

Sebelah Utara : Selat Malaka dan Kabupaten Bengkalis. Sebelah Selatan : dengan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sebelah Barat : Kabupaten Kepulauan Merantidan Kabupaten Bengkalis. Sebelah Timur : Selat Malaka.

Wilayah fisik Kabupaten Kepualauan Meranti merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 3 pulau utama yaitu Pulau Rangsang, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Padang, Pulau Merbau dan dikelilingi oleh pulau-pulau kecil lainnya yaitu Pulau Merbau, Pulau Jadi, Pulau Topang, Pulau Panjang, Pulau Menggung, Pulau Setahun dan Pulau Dedap. Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan wilayah di Pesisir Timur Pulau Sumatera yang merupakan dataran rendah dengan kondisi topografi yang sebagian besar relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar antara 0-2% dan ketinggian 5 - 7 meter dari permukaan laut. Wilayah datar ini sebagian besar terdiri dari rawa gambut dan rawa lebak sedangkan sebagian lagi upland

dengan lereng berkisar 0 - 25. Jenis tanah berdasarkan bentuk dan ukuran butirannya, dibedakan atas 3 (tiga) bagian, yaitu tekstur halus yang dapat dijumpai pada hampir semua kecamatan, tekstur sedang (lumpur) dan tekstur kasar (pasir).

Berdasarkan struktur dan jenis tanahnya dataran daerah wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti didominasi oleh endapan permukaan tua yang terdiri dari lempung, lanal, kerikil lempungan, sisasisa tumbuhan dan pasir granit. Pada beberapa daerah didominasi oleh endapan permukaan muda berbentuk rawa gambut berwarna abu-abu kecoklatan yang terdapat pada keadaan basah, sangat lunak, plastis, rekah kerut tinggi, mengandung bahan organik, tekanan unconfined strength kurang dari 0,5 kg per cm2 dan

(2)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 2

memiliki sifat kurang teguh, daya dukung rendah, dan mudah terjadi amblesan maupun tererosi. Batuan dasar terdapat pada kedalaman lebih dari 60 meter.

Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki banyak sungai besar dan sungai kecil. Kecamatan yang banyak banyak memiliki sungai adalah kecamatan Pulau Merbau yaitu sebanyak 26 sungai, yaitu Merbau, Juling, Belukang, Baru, Dakap Besar, Bandar Baru, Ulu Pulau, Batang Meranti, Saka Tengah, Apung, Mempalai, Tempurung, Mekun, Dakap, Sialang, Nyatuh, Gogok, Anak Baru, Centai, Cemaning, Ketuk, Tanasal, kandis, Ulu Biah, Polopor, Mengkudu dan kecamatan yang paling sedikit memiliki sungai adalah kecamatan Tebing Tinggi yaitu sebanyak 1 sungai, yaitu Suir.

Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki 11 tasik yang terdapat di empat kecamatan. Di Kecamatan Tebing Tinggi Barat terdapat Tasik Nambus dan Tasik Penekat. Di Kecamatan Tebing Tinggi Timur terdapat Tasik Ulu Mamud. Di Kecamatan Rangsang terdapat Tasik Air Putih, Tasik Anak Penyangun, Tasik Ular, Tasik Tanjung Meskil, Tasik Lumut, Tasik Tempurung dan Tasik Gemut. Di Kecamatan Putri Puyu terdapat Tasik Air Putri Puyu.

Kualitas air tanah di daerah wilayah pesisir bersifat asam atau payau dengan salinitas tinggi, sehingga untuk kebutuhan air sehari-hari, sebagian besar penduduk memanfaatkan air hujan. Kualitas air didaerah pesisir umumnya dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat di sepanjang sungai yang bermuara ke perairan tersebut, kegiatan wilayah pesisir itu sendiri, dan kegiatan laut lepas yang berbatasan dengan perairan pesisir tersebut. Selat Bengkalis menjadi lalu lintas pelayaran. Sungai-sungai ini banyak dilayari oleh kapal-kapal dan sampan untuk kegiatan penduduk.

Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah gambut yang tersebar di Kecamatan Tebing Tinggi dan Rangsang. Hampir seluruh wilayah pesisir kadang-kadang terjadi genangan. Keberadaan gambut yang mendominasi lahan Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan kantong-kantong penyimpanan air yang sangat besar. Berdasarkan penelitian menunjukkan 1 m³ lahan gambut menyimpan 850 liter air (Muhammad M. Noor 2001). Adanya potensi sumberdaya air tersebut perlu dipertimbangkan upaya pemanfaatannya sebagai alternatif sumber air bersih setempat.

Bahan tanah gambut memegang peranan penting dalam sistem hidrologi suatu lahan rawa. Salah satu sifat gambut yang berperan dalam sistem hidrologi adalah daya menahan air yang dimilikinya. Gambut memiliki daya menahan air yang besar hingga 300 – 800 % dari bobotnya. Selain daya menahan air, gambut juga memiliki daya melepas air (yaitu jumlah air yang dilepaskan jika permukaan air diturunkan per satuan kedalaman) yang juga besar. Dalam kaitan ini, keberadaan lahan gambut yang sangat dalam (>4 meter) sangat penting untuk dipertahankan sebagai daerah konservasi air. Peran ini semakin penting jika dibagian hilir terdapat kota – kota seperti Kota Selat Panjang dan Alai. Di wilayah pesisir, instrusi air laut menyebabkan kualitas air tanah di Kabupaten Kepulauan Meranti ini bersifat asin/payau dengan salinitas tinggi, sebagaian masyarakat memanfaatkan air huajn untuk kebutuhan air bersih.

(3)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 3

2.1.2. Administratif

Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti adalah 1 3.714,19 km2, , terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Tercatat sebanyak 4 pulau utama disamping pulau-pulau kecil lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika dirinci luas wilayah menurut kecamatan dan dibandingkan dengan luas Kabupaten Kepulauan Meranti, Kecamatan Tebing Tinggi Timur merupakan kecamatan yang terluas yaitu 768 km2 (20,68%) dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Tebing Tinggi dengan luas 81 km2 (2,18%).

Jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 9 kecamatan yang terdiri dari 101 desa/kelurahan. Kecamatan yang memiliki jumlah desa/kelurahan terbanyak adalah Kecamatan Rangsang dan Tebing Tinggi Barat dengan 14 desa/kelurahan dan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan terkecil adalah Kecamatan Tebing Tinggi dengan 9 desa/ kelurahan.

Nama, luas wilayah dan jumlah kelurahan setiap kecamatan dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2.1 Nama, luas wilayah dan jumlah kelurahan per-Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah desa/ Kelurahan Luas Wilayah Administrasi Terbangun (Ha) (%) thd Total (Ha) (%) thd Total

1. Tebing Tinggi Barat 14 Desa 58.734 15,81% 58.733 15,81%

2. Tebing Tinggi 4 Kelurahan,

5 Desa

8.100 2,18% 8.100 2,18%

3. Tebing Tinggi Timur 10 Desa 76.800 20,68% 76.800 20,68%

4. Rangsang 14 Desa 41.112 11,07% 41.112 11,07%

5. Rangsang Pesisir 11 Desa 37.114 9,99% 37.114 9,99%

6. Rangsang Barat 12 Desa 12.820 3,45% 12.820 3,45%

7. Merbau 1 Kelurahan,

9 Desa

43.600 11,74% 43.600 11,74%

8. Pulau Merbau 11 Desa 38.040 10,24% 38.040 10,24%

9. Putri Puyu 10 Desa 55.100 14,83% 55.100 14,83%

Jumlah 5 Kelurahan,

96 Desa

371.420 100% 371.419 100%

(4)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 4

Jarak terjauh antara Ibu Kota kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Meranti adalah ibukota Kecamatan Putri Puyu yaitu Desa Bandul dengan jarak lurus 59 km, dan jarak terdekat selain Kecamatan Tebing Tinggi adalah Ibu Kota Kecamatan Rangsang Barat, yaitu desa Bantar dengan jarak lurus 6 km.

Keterangan mengenai wilayah administratif Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat pada Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Meranti di bawah ini :

(5)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 5

Peta 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Meranti

(6)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 6

2.2 Demografi

Pada tahun 2010, 2011 dan 2012 jumlah penduduk Kepulauan Meranti meningkat masing-masingnya menjadi 176.290 jiwa, 182.662 jiwa dan 182.835 jiwa dengan rasio antara laki-laki dengan perempuan relatif sama. Selama periode 2009 – 2012, rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti meningkat sebesar 2 % per tahun.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 2 % jauh lebih rendah dibanding laju pertumbuhan penduduk Provinsi Riau yaitu 3.96% per tahun. Relatif rendahnya pertumbuhan penduduk Kepulauan Meranti karena pertumbuhan penduduk yang ada merupakan pertumbuhan penduduk alami. Berbeda dengan Provinsi Riau, yang umumnya dikarenakan tingginya migrasi dari luar provinsi yang datang dengan berbagai alasan dan tujuan, antara lain migrasi karena bencana alam yang berasal dari Aceh dan Sumatera Barat dan mencari pekerjaan.

Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2012 menurut kecamatan menunjukkan bahwa dari 9 kecamatan, kecamatan Tebing Tinggi yang sekaligus merupakan ibukota kabupeten Kepulauan Meranti mempunyai jumlah penduduk terbesar yaitu sebanyak 56.226 jiwa dengan kepadatan 619,19 jiwa per km2. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua adalah kecamatan Rangsang (18.671 jiwa) diikuti

kecamatan Rangsang Barat (17.428 jiwa) dan Ransang Pesisir (17.045 jiwa). Kecamatan dengan jumlah penduduk yang terendah adalah kecamatan Tebing Tinggi Timur (11.941 jiwa) diikuti kecamatan Merbau (13.920 jiwa) dan Pulau Merbau (15.031 jiwa).

Jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :

(7)

BUKU SANITASI PUTIH

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 7

Tabel 2.2 Jumlah dan kepadatan penduduk 3-5 Tahun terakhir

Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)

Tahun Tahun Tahun Tahun

2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014

Tebing Tinggi Barat 15098

16192 16257 3940 3541 3460 - 2 % 4 % 0,00 0,28 0,28

Tebing Tinggi 56194 56226 56494 12448 12455 12170 - 2 % 4 % 6,94 6,94 6,97

Tebing Tinggi Timur 11831 11941 11989 2643 2668 2607 - 2 % 4 % 0,15 0,16 0,16

Rangsang 27356 18671 18746 6276 4374 4274 - 2 % 4 % 0,00 0,45 0,46 Rangsang Pesisir - 17045 17113 - 4185 4088 - 2 % 4 % 0,00 0,46 0,46 Rangsang Barat 25716 17428 17498 6946 4655 4572 - 2 % 4 % 2,01 1,36 1,36 Merbau 30569 14220 14277 7135 3411 3333 - 2 % 4 % 0,70 0,33 0,33 Pulau Merbau 15014 15031 15091 3218 3222 3148 - 2 % 4 % 0,39 0,40 0,40 Putri Puyu - 16381 16447 - 3732 3647 - 2 % 4 % 0,50 0,30 0,30 Jumlah 182.662 183.135 183.912 42,606 42,243 41,299 - 2 % 4 % 0,45 0,49 1,38

(8)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 8

Perhitungan proyeksi jumlah pertumbuhan penduduk dilakukan dengan menggunakan metode geometrik (bunga berganda). Asumsi yang digunakan dalam penentuan metode tersebut adalah laju pertumbuhan penduduk sama untuk setiap tahunnya. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam proyeksi penduduk :

Pn = Po (1+r)

n

Keterangan :

Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk pada tahun o r = pertumbuhan penduduk n = periode waktu dalam tahun

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode tersebut maka proyeksi jumlah penduduk, di Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat pada Tabel Jumlah Penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun.

(9)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 9

Tabel 2.3a. Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun

Nama Jumlah Penduduk

Kecamatan (orang)

Wilayah

Wilayah Perdesaan

Total

Perkotaan

Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Tebing Tinggi Barat 941 856 778 707 643 15360 15500 15640 15782 15925 16350 16443 16537 16631 16726 Tebing Tinggi 10679 10699 10718 10738 10757 45915 45996 46077 46159 46240 56594 56695 56796 56896 56998 Tebing Tinggi Timur 672 507 383 290 219 11583 12087 12612 13161 13733 12042 12096 12149 12203 12257 Rangsang 2332 2826 3424 4150 5029 14498 12496 10770 9282 8000 16527 14571 12846 11325 9985 Rangsang Pesisir 1886 1889 1891 1893 1896 15249 15270 15290 15311 15331 17136 17158 17181 17204 17227 Rangsang Barat 1239 1023 846 699 577 14164 12539 11101 9827 8700 15390 13537 11906 10472 9211 Merbau 4820 4829 4837 4846 4854 6777 4853 3475 2488 1782 11077 8594 6668 5173 4014 Pulau Merbau 1830 1833 1836 1839 1842 13287 13310 13332 13355 13378 15117 15143 15168 15,94 15220 Putri Puyu 2996 3000 3004 3008 3012 13473 13491 13509 13527 13545 16469 16491 16513 16535 16558 Sumber : Hasil Perhitungan proyeksi Pokja Kabupaten & dokumen RTRW

Berdasarkan Arahan Struktur Tata Ruang Propinsi Riau (2001-2015) pada dokumen RTRW, Wilayah perkotaan Kabupaten Kepulauan Meranti yang menjadi pusat pelayanan utama adalah Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Merbau, sehingga pada tabel diatas wilayah perkotaan berada pada kecamatan Tebing Tinggi dan Merbau.

(10)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 10

Tabel 2.3b Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama Jumlah KK

Kecamatan Wilayah Wilayah

Total

Perkotaan Perdesaan

Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Tebing Tinggi Barat 212 194 178 163 149 3225 3221 3218 3215 3211 3433 3407 3381 3355 3329 Tebing Tinggi 2274 2257 2240 2223 2207 9805 9731 9658 9586 9514 12079 11988 11898 11809 11720 Tebing Tinggi Timur 139 104 78 58 44 2499 2581 2664 2751 2840 2595 2583 2571 2560 2548 Rangsang 302 211 147 102 71 3518 3223 2953 2705 2478 3760 3308 2911 2561 2253 Rangsang Pesisir 527 523 518 514 510 3529 3502 3475 3448 3421 4056 4025 3993 3962 3931 Rangsang Barat 298 253 216 184 156 3919 3646 3392 3156 2936 3977 3460 3009 2618 2277 Merbau 1110 1103 1095 1088 1081 1589 1141 819 587 422 2586 2007 1557 1208 937 Pulau Merbau 371 368 365 362 359 2754 2734 2714 2695 2675 3125 3102 3080 3057 3035 Putri Puyu 674 669 663 658 653 2945 2923 2901 2878 2856 3619 9532 9821 10220 10741

Sumber : Hasil Perhitungan proyeksi Pokja Kabupaten & dokumen RTRW

Jumlah kepala keluarga yang terdapat wilayah perkotaan hanyalah pada Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Merbau yaitu Selat Panjang Kota dan Teluk Belitung.

(11)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 11

Tabel 2.3c Tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Sumber : Hasil perhitungan proyeksi oleh tim Pokja

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi, tingkat pertumbuhan pada tiap kecamatan bervariasi, tingkat pertumbuhan yang paling besar pada kecamatan Tebing Tinggi sebesar 8 % . Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti pada umumnya masih belum terlalu padat, hal ini terlihat bahwa pada tiap kecamatan, kepadatan tidak ada yang mencapai 25 jiwa/ha.

2.3.Keuangan dan Perekonomian Daerah

Dalam Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa Pendapatan Daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Dalam kedua Undang-Undang tersebut juga dinyatakan bahwa Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Nama Tingkat Kepadatan Pddk

Kecamatan Pertumbuhan (%) (orang/Ha)

Tahun Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Tebing Tinggi Barat 4% 4% 4% 4% 4% 2,89 3,01 3,13 3,25 3,38 Tebing Tinggi 8% 8% 8% 8% 8% 0,39 0,46 0,58 0,78 1,15 Tebing Tinggi Timur 7% 7% 7% 7% 7% 0,30 0,34 0,42 0,55 0,77 Rangsang 7% 7% 7% 7% 7% 0,35 0,40 0,49 0,64 0,90 Rangsang Pesisir 6% 6% 6% 6% 6% 0,48 0,54 0,64 0,81 1,08 Rangsang Barat 4% 4% 4% 4% 4% 0,24 0,26 0,30 0,35 0,42 Merbau 3% 3% 3% 3% 3% 1,54 1,63 1,78 2,01 2,33 Pulau Merbau 1% 1% 1% 1% 1% 0,88 0,90 0,93 0,96 1,01

(12)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 12

Tabel 2.4 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011- 2015

No. Realisasi Anggaran

Tahun Rata - Rata

Pertum buhan

2011 2012 2013 2014 2015

A PENDAPATAN (a.1+a.2+a.3) 939.765.028.128,00 1.045.573.243.444,00 1.110.630.151.846,00 1.261.290.004.691,00 1.258.688.433.047,00 8% a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 19.000.000.000,00 28.179.000.000,00 36.900.400.000,00 52.982.299.526,00 61.464.548.474,00

a.1. 1 Pajak Daerah 3.900.000.000,00 5.395.000.000,00 5.558.400.000,00 7.262.000.000,00 8.600.000.000,00 a.1. 2 Retribusi Daerah 2.600.000.000,00 5.395.000.000,00 5.037.000.000,00 4.832.000.000,00 8.600.000.000,00 a.1. 3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan 0.00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 7.957.160.326,00 12.500.000.000,00

a.1.

4 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 12.500.000.000,00 17.310.000.000,00 24.305.000.000,00 32.931.139.200,00 35.002.548.474,00

a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 829.795.025.818,00 917.445.702.993,00 913.649.433.430,00 972.096.931.368,00 1.065.740.802.217,00 a.2.

1 Dana Bagi Hasil 544.188.403.818,00 610.535.072.993,00 553.343.605.430,00 598.882.969.368,00 699.149.954.217,00 a.2.

2 Dana Alokasi Umum 240.293.822.000,00 610.535.072.993,00

342.086.718.000,00 371.269.172.000,00 347.404.428.000,00 a.2.

3 Dana Alokasi Khusus 45.312.800.000,00 4.800.000.000,00 18.219.110.000,00 1.944.790.000,00 19.186.420.000,00

a.3

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang

Sah 90.970.002.310,00

99.948.540.451,00 160.080.318.416,00 236.210.773.797,00

131.483.082.356,00 a.3.

(13)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 13 No. Realisasi Anggaran

Tahun Rata - Rata

Pertum buhan 2011 2012 2013 2014 2015 a.3. 2 Dana Darurat 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 a.3. 3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi ke

Kabupaten 31.354.185.990,00 28.036.192.031,00 50.657.337.700,00 79.583.882.797,00 64.811.783.340,00

a.3. 4

Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi

Khusus 59.384.816.320,00 24.391.067.000,00 27.361.374.624,00 27,467,950,000.00 65.087.899.016,00

a.3. 5

Bantuan Keuangan dari

Provinsi/Pemerintah Lainnya 231.000.000,00 47.521.281.420,00 81.113.110.000,00 40.043.491.000,00 1.583.400.000,00 B BELANJA (b.1+b.2) 1.063.808.776.817, 00 1.261.526.569.161,00 1.461.878.541.563,50 1.646.262.158.275,00 1.667.125.100.000,00 12% b.1 Belanja Tidak Langsung 420.889.824.448,00 540.876.588.676,92 458.460.445.305,00 521.463.675.933,00 637.336.177.941,00

b.1. 1 Belanja Pegawai 339.775.149.956,00 333.453.212.526,92 316.822.870.321.00 342.026.584.276,00 393.031.677.941,00 b.1. 2 Bunga 0.00 0.00 0,00 0.00 0.00 b.1. 3 Subsidi 0.00 0.00 0,00 0.00 0.00 b.1. 4 Hibah 15.990.139.000,00 40.581.876.150,00 56.361.376.150,00 65.713.500.000,00 88.404.500.000,00 b.1. 5 Bantuan Sosial 21.812.500.000,00 9.000.000.000,00 7.354.698.834,00 7.723.591.657,00 10.400.000.000,00 b.1.

6 Belanja Bagi Hasil 0.00 55.841.500.000,00 0,00 0.00 0.00

b.1.

7 Bantuan Keuangan 40.675.000.000,00 0.00 75.921.500.000,00 105.000.000.000,00 144.500.000.000,00

b.1.

8 Belanja Tidak Terduga 2.637.035.492,00 102.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00

(14)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 14 No. Realisasi Anggaran

Tahun Rata - Rata

Pertum buhan 2011 2012 2013 2014 2015 b.2. 1 Belanja Pegawai 77.871.779.663,00 95.525.266.300,00 121.921.112.421,00 129.615.427.000,00 141.632.076.500,00 b.2.

2 Belanja Barang dan Jasa 249.133.956.768,00 296.524.387.309,84 346.240.926.946,00 438.216.332.696,00 463.575.270.512,00 b.2.

3 Belanja Modal 315.913.215.938,00 328.600.326.874,24 535.256.056.891,00 556.966.722.646,00 424.581.575.047,00

C PEMBIAYAAN 124.043.748.689,00 215.953.325.717,00 351.248.389.717,00 384.972.153.584,00 408.436.666.953,00

Surplus/Defisit Anggaran 124.043.748.689,00 215.953.325.717,00 351.248.389.717,00 384.972.153.584,00 408.436.666.953,00 38%

Sumber : Realisasi APBD 2011-2015, lampiran ringkasan APBD 2015

Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011 – 2015

No . SKPD Tahun Rata - Rata Pertumb uhan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Bappeda 1,506,879,500.00 121,983,400.00 fluktuatif 1.a Investasi 1,506,879,500 - - 121,983,400 0.66 1.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - -

2 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang -

2.a Investasi - 2.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - 3 Dinas Kesehatan 555.055.750 7,748,540,150 8.072.985.000 11,330,338,400 21,182,457,594 3.57

(15)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 15

3.a Investasi 555.055.750 7,748,540,150 8.072.985.000 11,330,338,400 1,506,879,500 - 3.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - 4 Dinas PU 17,781,197,500.00 10,030,954,500.00 14,063,728,340.00 8,386,467,660.00 12,428,699,000.00 0 4.a Investasi 17,781,197,500.00 10,030,954,500.00 14,063,728,340.00 8,386,467,660.00 12,428,699,000 - 4.b Operasional/Pemeliharaan (OM) -

5 Badan Lingkungan Hidup

792,516,550 896,504,000 1,182,134,000 1,789,127,950 219,435,800 2% 5.a Investasi 792,516,550 896,504,000 1,182,134,000 1,789,127,950 219,435,800 - 5.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - 6

Dinas Pasar, Kebersihan dan

Pertamanan 4,591,744,250 5,401,407,500 7,763,571,500 8,269,412,000 8,927,830,000 2% 6.a Investasi 4,591,744,250 5,401,407,500 7,763,571,500 8,269,412,000 8,927,830,000 - 6.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - 8 Belanja Sanitasi (1+2+3+… n) 20,635,649,300.00 24,077,406,150.00 31,082,418,840.00 29,775,346,010.00 42,880,405,794.00 15% 9

Pendanaan Investasi Sanitasi Total (1a+2a+3a+… na) 20,635,649,300.00 24,077,406,150.00 31,082,418,840.00 29,775,346,010.00 42,880,405,794.00 15% 10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+… nb) 11 Belanja Langsung 642.918.952.369,00 720.649.980.484,08 1.003.418.096.258,00 1.124.798.482.342,00 1.029.788.922.059,00 14% 12

Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja

Langsung (8/11) 3 % 3 %

2% 2 % 3 %

13

Proporsi Investasi Sanitasi – Total

Belanja Sanitasi (9/8) 14% 46% 41% 61% 77%

14

Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8)

86% 54% 59% 39% 23%

(16)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 16

Tabel 2.6 Perhitungan Pendanaan Sanitasi Oleh APBD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011 – 2015

Sumber: APBD tahun 2011- 2015 diolah

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.)

Rata-rata Pertumbuha n 2011 2012 2013 2014 2015 x 1,000 x 1,000 x 1,000 x 1,000 x 1,000 % 1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3+1.4) 20,635,649 24,077,405 31,082,418 29,775,346 44,880,405 21% 1.1

Air Limbah Domestik 56.810

1,869,406 fluktuatif 1.2

Sampah rumah tangga 4,591,744 5,401,407 7,763,571

8,269,412 8,927,830 0.47% 1.3 Drainase 19,092,643 10,030,954 13,871,453 8,346,467 7,758,670 -13.9% 1.4 PHBS 3,138,123 8,645,044 9,447,394 13,159,466 26,206,407 18%

2 Dana Alokasi Khusus (2.1+2.2+2.3)

2.1 DAK Sanitasi

2.2 DAK Lingkungan Hidup

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

20,635,649 24,077,405 31,082,418 29,775,346 44,880,405 38%

Total Belanja Langsung

20,635,649 24,077,405 31,082,418 29,775,346 44,880,405 13%

% APBD murni untuk sanitasi terhadap

(17)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 17

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Per Kapita Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011 – 2015

No. D e s k r i p s i

Tahun

Rata-rata

2011 2012 2013 2014 2015

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 20,635,649 24,077,405 31,082,418 29,775,346 44,880,405 38%

2 Jumlah Penduduk 182,662 182,662 183,135 183,912 184,692 -

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 112,971 102,243 127,331 161,899 232,172 16%

Sumber: APBD tahun 2011- 2015 diolah

Tabel 2.8 Realisasi Dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita

No. SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuhan

(%)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Retribusi Air Limbah - - - -

1.a Realisasi Retribusi - - - -

1.b Potensi Retribusi - - - -

2 Retribusi Sampah - - - -

2.a Realisasi Retribusi - - - -

2.b Potensi Retribusi - - - -

3 Retribusi Drainase - - - -

3.a Realisasi Retribusi - - - -

3.b Potensi Retribusi - - - -

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) - - - -

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b) - - - -

6 Proporsi Total Realisasi - Potensi Retribusi Sanitasi - - - -

Sumber : Analisis Pokja PPSP Kab. Kep .Meranti (Data tidak tersedia)

(18)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 18

Gambaran umum mengenai PDRB baik harga konstan, pendapatan per kapita dan gambaran pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti. PDRB atas dasar harga konstan (riil) menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Meranti tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,45% dan pertumbuhan terendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 6,59% sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.9. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Kepulauan Meranti secara keseluruhan lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau yang berkisar antara 6,56% - 8,06%, kecuali pada tahun 2011 dimana pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti. Selama periode 2011 – 2015, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti meningkat sebesar 6,56%.

Tabel 2.9. Peta Perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011 – 2015

No. D e s k r i p s i

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 PDRB Harga Konstan/Struktur Perekonomian (Rp.) 1,239.02 1,320.71 1,419.07 1,539.03 1,665.14

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.) 6.45 6.88 7.36 7.70 8.31

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,34 6,59 7,45 8,45 8,19

Sumber : Buku Pendapatan Regional Kab. Kep Meranti tahun 2008-2013 dan perhitungan

2.4.Tata Ruang Wilayah

Kebijakan Penataan Ruang adalah garis besar tindakan yang harus diambil untuk mencapai atau mewujudkan Tujuan Penataan Ruang. Mengingat bahwa Tujuan Penataan Ruang disusun berdasarkan issue-issue strategis tata ruang wilayah yang dihadapi sekarang maka Kebijakan Penataan Ruangpun berangkat dari atau dikaitkan dengan penyelesaian berbagai issue strategis tata ruang wilayah yang dihadapi sekarang. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengembangan kegiatan industri perikanan dan maritim, perdagangan dan jasa, pertanian dan perkebunan, serta migas sebagai basis perekonomian wilayah di masa yang akan datang berdasarkan kinerja kegiatan yang telah dicapai pada saat ini;

2. Pengamanan, pelestarian, dan pengembangan/perluasan potensi-potensi sumber daya basis perekonomian wilayah secara optimal sesuai daya dukung wilayah;

3. Pengembangan Pelabuhan Selat Panjang sebagai Pelabuhan Nasional (minimal Pelabuhan Regional) untuk mendukung pengembangan wilayah berorientasi global;

4. Pengembangan sistem perkotaan yang efisien, efektif, dan dapat diterapkan (applicable) untuk meningkatkan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat dan pelayanan publik, meliputi hirarki/jenjang perkotaan, fungsi-fungsi, dan keterkaitan antar perkotaan;

(19)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 19

5. Pembangunan sistem jaringan prasarana dan sarana wilayah secara terpadu untuk mendukung kegiatan sosial-ekonomi masyarakat dan pelayanan publik, meliputi sistem jaringan transportasi, penyediaan air bersih, drainase, pengelolaan limbah, energi listrik dan BBM, serta telekomunikasi dan informasi;

6. Peningkatan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup melalui penyelenggaraan pembangunan berwawasan lingkungan yang menterpadukan ruang darat, ruang pesisir, dan ruang laut sebagai satu kesatuan wilayah geografi;

7. Pengembangan kawasan pesisir pulau-pulau terluar perbatasan negara melalui pembangunan permukiman eksisting, pengembangan perekonomian, dan peningkatan jaringan prasarana dan sarana transportasi (aksesibilitas kawasan);

8. Peningkatan upaya-upaya pengamanan wilayah terhadap kemungkinan dan potensi bencana alam melalui penyelenggaraan kegiatan pembangunan dan penataan ruang wilayah yang berwawasan mitigasi bencana.

Struktur ruang wilayah menggambarkan tata susunan dari sistem pusat-pusat permukiman perkotaan dan kawasan-kawasan didalam suatu wilayah, yang ditunjang oleh rencana pengembangan jaringan prasarana dan sarana dasar, mencakup jaringan prasarana transportasi, tenaga listrik, telekomunikasi, gas dan BBM, serta sumber daya air Kawasan-kawasan yang dimaksudkan di sini adalah kawasan-kawasan pemanfaatan ruang di luar pusat-pusat permukiman perkotaan yang di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) didefinisikan sebagai Kawasan Andalan.

(20)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 20

DESKRIPSI STRUKTUR RUANG WILAYAH RIAU S/D 2026

(  Jenjang Fungsi Perkotaan s/d PKL  Fungsi-fungsi Utama Pelayanan Perkotaan  Simpul-simpul Kegiatan Transportasi Laut dan Udara )

SISTEM PERKOTAAN (PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN)

SIMPUL KEGIATAN TRANSPORTASI

NAMA PUSAT (LOKA SI) JEN JA NG FU NG SI FUNGSI UTAMA PERKOTAA N

TRANSPORTASI LAUT TRANSPORTASI UDARA

NAMA PELABUHAN JENJ ANG FUN GSI JENIS ANGK/ FAS PELAB. JARINGA N PELAYA NAN NAMA BAND ARA JEN JA NG FU NG SI JENIS ANGK UTAN JAR ING AN PEL AYA NAN Bengkal is - Buruk Bakul PK W Bengkalis : Pusat Perdaganga n & Jasa Pusat Pemerintaha n Kabupaten Buruk Bakul : Pusat Perdaganga n & Jasa Kawasan Industri 1. Bengkalis 2. Buruk Bakul *) 3. Selat Baru 12) 4 Kelemantan * 5. Teluk Belitung 6. Tjg. Medang 13) 7. Batu Panjang 8. Dadap * 9. Meranti Bunting * PR PKIn d PP PP PL PKP ar PP PP PP Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/P etiKemas Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Pnp&brg/K onv. Domestik & LB Dom,Inter nsl&LB Domestik & LB Domestik Domestik & LB Domestik Domestik & LB Domestik Domestik & LB(Lintas Batas) Selat Panjang PK Wp a. Pusat Perdaganga n & Jasa 11. Selat Panjang 12.Tanj.Peranap (Lukit) 13. Tanj. Samak 14. Tanj. Kedabu 15. Bantar PR PL PR PN PP Pnp&brg/K onv Pnp&brg/K onv Pnp&brg/K onv Pnp&brg/K onv Pnp&brg/K onv Domestik Domestik Domestik & LB Domestik Domestik Selat Panja ng PPT p Penu mpang & Baran g Dom estik & Linta s Bata s

Sumber ; RTRW Propinsi Riau 2007 - 2026

Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti menggambarkan rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya.

(21)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 21

(22)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 22

(23)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 23

2.5.Sosial dan Budaya

Aspek sosial yang perlu dilihat adalah kesejahteraan sosial dimana indikatornya meliputi pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan seperti angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), usia harapan hidup (UHH), rasio penduduk yang bekerja. Pada buku putih aspek sosial yang dilihat adalah aspek kemiskinan. Jumalh keluarga miskin berdasarkan data Data TKPKD PPLS Kabupaten Kepulauan Meranti adalah sebanyak 16498 KK.

Tabel 2.10 Jumlah penduduk miskin per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

Tebing Tinggi Barat 1458

Tebing Tinggi 5068

Tebing Tinggi Timur 1075

Rangsang 1682 Rangsang Pesisir 1535 Rangsang Barat 1570 Merbau 1281 Pulau Merbau 1354 Putri Puyu 1475 Jumlah 16498

Sumber : Kab. Kep. Meranti Dalam RPJMD 2013

Tabel 2.11 Jumlah rumah per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Tebing Tinggi Barat 4064

Tebing Tinggi 14124

Tebing Tinggi Timur 2997

Rangsang 4687 Rangsang Pesisir 4278 Rangsang Barat 4375 Merbau 3569 Pulau Merbau 3773 Putri Puyu 4112

Sumber : Kab. Kep. Meranti Dalam Angka 2013

2.6.Kelembagaan Pemerintah Daerah

Kabupaten Meranti merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang resmi dbentuk pada tanggal 19 Desember 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2009, tanggal 16 Januari 2009. Kemudian dalam rangka untuk melaksanakan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang diembankan kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dibentuk lembaga-lembaga pemerintah dalam bentuk badan, dinas, kantor, bagian, kecamatan dan kelurahan serta unit pelaksana teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

(24)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 24

Berdasarkan Keputusan Bupati Kepulauan Meranti Nomor 177.a/HK/KPTS/2014 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2014, lembaga yang terlibat dalam pengembangan Sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti antara lain adalah sebagai berikut:

(25)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 25

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti

SEKRETARIS DAERAH

ASISTEN BIDANGADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN BIDANG PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI UMUM

BAGIAN TATAPEMERINTAHAN BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUB BAGIAN OTONOMI DAERAH SUB BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM DAN PERANGKAT DAERAH SUB BAGIAN INFORMSI, PEMBERITAAN SUB BAGIAN SANDI DAN TELEKOMUNIK ASI BAGIAN PEREKONOMIAN SUB BAGIAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI SUB BAGIAN PENDAYA GUNAAN SUB BAGIAN SARANA DAN PRASARANA BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN TATALAKSANA SUB BAGIAN UMUM,RUMAH TANGGA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KELEMBAGAAN SUB BAGIAN PERLENGKAPA N SUB BAGIAN PROTOKOL

WAKIL BUPATI STAF AHLI

1.STAF AHLI BIDANG PEMBANGUNAN 2.STAF AHLI BIDANG KEMASYARAKATAN DAN

SDM

3.STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN 4.STAF AHLI BIDANG EKONOMI DAN

KEUANGAN Drs. IZHAR, MH

5.PJ. STAF AHLI BIDANG HUKUM DAN POLITIK

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN HUKUM DAN HAM SUB BAGIAN DOKUMENTASI HUKUM SUB BAGIAN BANTUAN HUKUM DAN HAM SUB BAGPERUNDAN G-UNDANGAN BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SUB BAGIAN AGAMA,PENDI DIKAN DAN KEBUDAYAAN SUB BAGIAN KESEJAHTERA AN SOSIAL SUB BAGIAN PEMUDA, OLAH RAGA, KESEHATAN BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN ANGGARA N SUB BAGIAN VERIFIKASI SUKRI, SE SUB BAGIAN PEMBUKUAN BUPATI SUB BAGIAN KONFLIK DAN KERJASAMA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SUB BAGPENYUSUNA N PROGRAM SUB BAGIAN PENGENDALIAN SUB BAG EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN PERWAKILAN

(26)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 26

Gambar 2.2 Diagram SKPD Yang Terkait Dalam Pembangunan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti

KETUA SEKRETARIS DAERAH

A. Bidang Perencanaan

a.Ketua Bidang:

Kepala Badan Perencanaan

Pembanguan Daerah

b.Wakil Ketua Bidang:

Kabid. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembanguan Daerah

c.Anggota:

Kabid. Ekonomi dan

Keuangan Badan Perencanaan Pembanguan Daerah

Kabid SDM dan

Kesejahteraa Sosial Badan Perencanaan Pembanguan Daerah

Kasubbid Prasarana Fisik

dan Perhubungan Badan Perencanaan B. Bidang Pendanaan a. Ketua Bidang:  Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah b. Wakil Ketua Bidang:

 Kabid. PAD dan

Dana Perimbangan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah c. Anggota:  Kabid. Pembiayaan Dinas C. Bidang Teknis a. Ketua Bidang:

 Kepala Dinas Cipta

Karya dan Tata Ruang

b. Wakil Ketua Bidang:

 Kabid. Perumahan dan

Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

c. Anggota:

 Kabid Cipta Karya Dinas

Cipta Karya dan Tata Ruang

 Kabid Kebersihan dan

Pembinaan Masyarakat Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan

 Kasi Air Bersih Dinas

Cipta Karya dan Tata Ruang D. Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat a. Ketua Bidang:  Kepala Dinas Kesehatan

b. Wakil Ketua Bidang:

 Kabid. Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan c. Anggota: E. Bidang Pemantauan dan Evaluasi a.Ketua Bidang:  Kepala Badan Lingkungan Hidup

b.Wakil Ketua Bidang:

 Kabid. Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup c.Anggota:  Kabid. Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup  Kabid. Pemantauan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup SEKRETARIS

Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda

SERETARIAT POKJA SANITASI a.Koordinator :

(27)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 27

2.7. Komunikasi dan Media

Media-media komunikasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti belum ada yang melaksanakan kegiatan dan pengembangan kerjasama terkait advokasi, sosialisasi, kampanye dan promosi higiene dan sanitasi. Sampai saat ini yang melaksanakan kampanye dan promosi higiene dan sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kegiatan komunikasi terkait sanitasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti tersaji pada tabel di bawah ini :

(28)

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 28

Tabel 2.12 Kegiatan Komunikasi Terkait Sanitasi

No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

1 Pemicuan

STBM 2013

Dinas Kesehatan

Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan

layanan sanitasi dan membiasakan PHBS dalam

kehidupan sehari- hari.

Masyarakat di daerah BABS

tinggi

Sanitasi buruk dan perilaku hidup tidak bersih dan tidak

sehat itu menJijikan, memalukan dan membuat sakit, karenanya perlu kita perbaiki sanitasi dan biasakan

PHBS.

Terbatasnya tenaga fasilitator yang handal, membuat pemicuan

di sejumlah RT kurang sukses, perlu peningkatan jumlah

fasilitator handal.

2 Pemicuan

STBM 2014 Dinas Kesehatan

Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan layanan sanitasi dan

membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari- hari.

Kelurahan yang mendapat program PAMSIMAS

Sanitasi buruk dan perilaku hidup tidak bersih dan tidak

sehat itu menJijikan, memalukan dan membuat sakit, karenanya perlu kita perbaiki sanitasi dan biasakan

PHBS.

Terbatasnya tenaga fasilitator yang handal, membuat pemicuan

di sejumlah RT kurang sukses, perlu peningkatan jumlah

fasilitator handal.

3

Penyuluhan tata cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah Dasar

2013 Dinas Kesehatan

Siswa Sekolah Dasar mampu dan mau melakukan CTPS yang baik dan benar.

Siswa-siswi SD di 20 sekolah dengan angka tidak masuk sekolah karena diare tinggi

Dengan CTPS, kita terhindar dari penyakit,dan hidup lebih sehat

Dampak dari kegiatan, ternyata dapat menurunkan angka tidak masuk sekolah karena diare.

(29)

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Pokja PPSP Kabupaten KepulauanMeranti II - 29

Tabel 2.13 Media Komunikasi dan Kerjasama Terkait Sanitasi

No. Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

- - -

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti

Belum terdapat media yang secara terjadwal yang mengangkat isu Dan berita terkait sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Gambar

Tabel 2.1 Nama, luas wilayah dan jumlah kelurahan per-Kecamatan
Tabel 2.2 Jumlah dan kepadatan penduduk 3-5 Tahun terakhir
Tabel 2.3a. Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun
Tabel 2.3b  Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti diharapkan untuk lebih memperhatikan perkembangan Pelabuhan Camat supaya ada peningkatan kesejahteraan melalui pengembangan

Bagaimanakah makna peribahasa dalam bahasa Melayu Riau Kabupaten.

1085/XI/2016 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

Zona ini mencakup 86 Kelurahan/ Desa yang akan di tangani dalam jangka pendek dan menengah yaitu Kelurahan/Desa Alai, Mekong, Batang Malas, Tenan, Kundur, Insit,

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan

Berdasarkan kondisi fisik alamnya, Kota Salatiga direncanakan sebagai wilayah atau kota yang masih mempetimbangkan kelestarian lingkungan hidup dengan mencanangkan daerah terbuka

Bab ini memuat tentang Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, Gambaran Umum Kecamatan Bontomanai, Gambaran Umum Desa Bontomarannu, Gambaran Umum Kawasan

Strategi Pengembangan Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti INTERNAL FACTORS STRENGTHS + WEAKNESSES – S1 Produktivitas sagu yang tinggi W1 Tingkat pendidikan petani yang rendah