Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 20
ANALISIS PENGARUH INSENTIF, BUDAYA KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS SERTA
DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HOTEL DI KOTA BANDA ACEH
Sahal Tastariwal1, Mukhlis Yunus2, Mahdani3 1)Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstrak: This study aimed to analyze the incentives, work culture, and work environment towards loyality and its impact on hotel employee job satisfaction in Banda Aceh. This study used the variable incentives, work culture, and work environments to analyze the effects of work loyality and its impact on job satisfaction. This study used census in which the entire population of 129 respondents were sampled. Data analysis equipment in this study was the analysis of the path (path analysis). Based on the analysis, it was found that work incentives, work culture, and work environment have clear effects on the the work loyality and its impact on hotel employee job satisfaction in Banda Aceh.
Keywords: Leadership Style, Teamwork and Compensation, Work Motivation and Employee Performance.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Insentif, Budaya Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel Di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan variabel insentif, budaya kerja, linkungan kerja, untuk menganalisis pengaruh loyalitas kerja dan dampaknya terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan metode sensus dimana seluruh populasi yang berjumlah 129 responden dijadikan sampel. Peralatan analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja baik secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas kerja dan dampaknya terhapda kepuasan kerjaKaryawan Hotel Di Kota Banda Aceh
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim Dan Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan industri jasa perhotelan saat ini di Kota Banda Aceh cukup pesat, dimana saat ini Kota Banda Aceh telah banyak tumbuh hotel dengan berbagai katagori yaitu katagori Bintang 1, Bintang 2, BIntang 3 dan Bintang 4. Dari masing-masing katagori tersebut mempunyai kelebihan yang diseusiakan dengan katagorinya.
Hotel berbintang 3 dan 4 yang ada di Kota Banda Aceh pada umumnya telah memiliki fasilitas yang lengkap sesuai dengan
kelas bintangnya. Apakah fasilitas yang lengkap tersebut telah dapat memuaskan konsumen, sejauhmana penerapan strategi pemasaran pada hotel berbintang dan apakah dengan strategi yang diterapkan sekarang ini telah dapat memuaskan para konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat hunian hotel.
Seperti yang diketahui bahwa karyawan perhotelah adalah motor penggerak dari berhasilnya sebuah hotel dijalankan, dimana dalam menjalankan hotel sangat dipengaruhi oleh mental dari karyawan artinya apakah
21 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 karyawan merasa puas terhadap totalitas pekerjaan dengan hak yang mereka terima dari manajemen hotel tempat mereka bekerja.
Kondisi ini haruslah dipertahankan, dimana tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja di sebuah hotel harus dijaga tingkat kepuasanya, dengan kondisi tersebut tentunya karyawan akan bekerja lebih optimal dan maksimal dan berdampak langsung terhadap jumlah hunian hotel tersebut. Dalam meningkatkan kepuasan karyawan, ada kiranya faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan diantaranya adalah loyalitas karyawan, dimana karyawan yang mempunyai loyalitas tinggi tentunya akan menyatakan bahwa adanya rasa kepuasan terhadap tempat dia bekerja.
Kondisi ini tentunya dapat terjadi apabila adanya insentif yang berupa upah kerja diluar gaji pokok dan diberikan kepada karyawan yang berprestasi, tentunya akan mempengaruhi loyalitas karyawan, kemudian budaya karya yang santun dan saling tolong menolong serta nyaman tentu akan membuat suasana dalam temapt bekerja lebih nyaman dan kondusif sehingga berpengaruh terhadap loyalitas kerja, serta yang terakhir adalah lingkungan kerja, dimana lingkungan kerja ini dapat tercipta bila atasan dan bawahan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak ada rasa persaingan antar sesame karyawan.
Tentunya dengan tingginya tingkat persaingan yang terjadi saat ini dalam bisnis perhotelan sehingga pihak manajemen menuntut kepada pihak karyawan agar mempunyai rasa loyalitas terhadap perusahaan,
sehingga produktivitas perusahaan juga meningkat. Hal ini tentunya dapat terjadi bila pihak perusahaan mempunyai kebijakan yang fleksibel dimana adanya upaya-upaya memperbaiki masalah insentif, budaya kerja yang terorganisis, serta didukungnya dengan lingkungan kerja yang memadai sehingga loyalitas dan kepuasan kerja para karyawan dapat diperoleh.
Berdasarkan fenomena diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi “Analisis Pengaruh Insentif, Budaya Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel Di Kota Banda Aceh”
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : (1) Apakah terdapat pengaruh secara simultan dan parsial insentif, budaya kerja, lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan pada Hotel di Kota Banda Aceh ? (2) Apakah terdapat pengaruh secara simultan dan parsial insentif, budaya kerja, lingkungan kerja terhadap kepuasan karyawan pada Hotel di Kota Banda Aceh ? (3) Apakah terdapat pengaruh insentif, budaya kerja, lingkungan kerja dan loyalitas karyawan terhadap kepuasan kerja secara parsial maupun secara simultan pada Hotel di Kota Banda Aceh ? (4) Apakah terdapat pengaruh loyalitas karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh ? (5) Apakah terdapat pengaruh tidak langsung insentif, budaya kerja, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja melalui loyalitas
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 22 kerja secara parsial maupun secara simultan
pada Hotel di Kota Banda Aceh ?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial insentif, budaya kerja, lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan pada Hotel di Kota Banda Aceh (2) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial insentif, budaya kerja, lingkungan kerja terhadap kepuasan karyawan pada Hotel di Kota Banda Aceh (3) Untuk mengetahui pengaruh insentif, budaya kerja, lingkungan kerja dan loyalitas karyawan terhadap kepuasan kerja secara parsial maupun secara simultan pada Hotel di Kota Banda Aceh (4) Untuk mengetahui pengaruh loyalitas karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh (5) Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung insentif, budaya kerja, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja melalui loyalitas kerja secara parsial maupun secara simultan pada Hotel di Kota Banda Aceh
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kepuasan Kerja
Dalam setiap bekerja seseorang akan merasakan kepuasan apabila pekerjaanya dapat diselesaikan sesuai dengan harapan, atau kepuasan akan ada bila tempat dia bekerja sesuai dengan apa yang dia kerjakan.
Loyalitas
Loyalitas menurut Robbin (1996) merupakan proses yang timbul sebagai akibat
keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada perusahaannya, hal ini menyebabkan seseorang rela berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat.
Insentif
Menurut Nawawi (2008), “Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.”
Budaya Kerja
Kata budaya itu sendiri adalah sebagai suatu perkembangan dari bahasa sansekerta „budhayah‟ yaitu bentuk jamak dari buddhi atau
akal, dan kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, dengan kata lain ”budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan kebudayaan merupakan pengembangan dari budaya yaitu hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut”.(Widagho, 2004).
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam satu instasi sangat penting untuk diperhatikan manajemen, dimana lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhaap para pegawai yang melaksanakan tugas.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan menentukan melihat pengaruh insentif (X1), lingkungan kerja (X2), kepuasan kerja (Z), dan Loyalitas karyawan (Y), terhadap Loyalitas karyawan serta dampaknya pada kepuasan
23 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 karyawan pada hotel berbintang di Kota Banda Aceh. Sedangkan secara khusus penelitian ini untuk melihat : pengaruh insentif (X1), lingkungan kerja (X2), kepuasan kerja (Z), dan Loyalitas karyawan (Y). Adapun objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah hotel bintang 3 dan bintang 4.
Populasi dan Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Hotel di Banda Aceh dengan jumlah populasi 189 karyawan untuk karyawan yang terbagi kedalam 5 Hotel Bintang 3 dan 4. Sampel penelitian ini termasuk tenaga Karyawan tetap baik dan tidak tetap
Sedangkan Sampel yang diambil dengan menggunakan teknik simple
Proposional random sampling yaitu Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat member landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden berdasarkan bidang kerja yang terdiri dari 5 Hotel dengan persen kelonggaran ketidak telitian sebesar 5%. Sebagai pertimbangan adalah masalah waktu dan biaya maka penelitian dilaksanakan di 5 Hotel. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 129 responden dari 5 hotel berbintang 3 di Kota Banda Aceh
Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Untuk melihat peran variabel intervening (Y) berperan secara penuh (full intervening variabel) atau secara parsial (parsial intervening variabel) dapat dilakukan dengan merujuk pada pendapat Baron dan Kenny (1986) dalam Ma‟ruf (2005:123), dalam melakukan ujian hubungan tak langsung (indirect relationship) di antara variabel dalam model telah digunakan regresi berhierarki (hierarchical regression). Ujian efek mediating
(mediating effect) dalam penelitian ini
digunakan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
HASIL PEMBAHASAN
Analisis Path Pengaruh Insentif Kerja, Budaya Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Hotel di Kota Banda Aceh
Asumsi Klasik Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji Normalitas memperlihatkan bahwa rasio skewness = -0,883/0,213= 4,14; sedangkan rasio kurtosis =
m x y β 2 β 1 β 3 β 4
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 24 0,576/0,423= 1,36. Karena rasio skewness tidak
berada di antara > -2 hingga, maka dapat disimpulkan bawa distribusi data adalah tidak normal. Untuk rasio kurtosis berada di antara > -2 hingga, maka dapat disimpulkan bawa distribusi data adalah normal.
Uji Multikolinieritas
Dari nilai VIF yang diperoleh seperti tampak dalam Tabel 4.30 di atas menunjukkan tidak adanya autokorelasi yang cukup kuat antara sesama variabel independen, dimana nilai VIF lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel independen.
Heteroskedasitas
Tingkat signifikansi untuk variabel beban kerja, gaya kepemimpinan dan stress kerja diatas 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi heteroskedastisitas dapat ditolak. Sedangkan untuk variable konflik kerja berada dibawah 5%, maka dapat disimpulkan bahwa heteroskedastisitas diterima.
Autokorelasi
Tabel
Hasil Analisis Autokorelasi Test Durbin Watson Nilai dw (Darbin Watson) 1,771
du 1,7645
4-du 2,2355
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan dw = 1,771 sehingga 1,7645 < 1,771 < 2,2355. Dengan demikian tidak terdapat autokorelasi
dalam model penelitian
Analisis Path
Hasil pengujian statistik terhadap nilai koefisien determinasi (R2) variabel lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan menunjukkan angka sebesar 0,168, sehingga nilai error term persamaan jalur yang memperlihatkan keterkaitan antara kepuasan kerja karyawan sebagai fungsi dari Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja sebesar 0,832 (1-0,168). Dengan demikian persamaan struktural yang menunjukkan keterkaitan antara kepuasan kerja karyawan dengan Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja dapat dituliskan sebagai berikut.
Z = -0,540ZX1 + 0,193 ZX3 + 0,560 ZX2 + 0,832
Total pengaruh Insentif kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Z) sebesar 28,18% terdiri dari 29,16% pengaruh langsung dan -0,98% pengaruh tidak langsung. Selanjutnya total pengaruh budaya kerja (X2) terhadap kepuasan kerja (Z) sebesar 2,74% terdiri dari 3,72% pengaruh langsung dan sebesar -0,98% pengaruh tidak langsung. Serta total pengaruh lingkungan kerja (X3) terhadap kepuasan kerja (Z) sebesar 30,38% terdiri dari 31,36% pengaruh langsung dan sebesar -0,98% pengaruh tidak langsung.Total pengaruh langsung dan tidak langsung ketiga variabel tersebut terhadap kepuasan kerja sebesar 61,30%. Hal ini konsisten dengan nilai 1= 0,832 (lihat gambar IV - 12 di atas) yang berarti
25 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 bahwa sebesar 0,168% kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lain.
Analisis Path Pengaruh Loyalitas Kerja Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel di Kota Banda Aceh
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji Normalitas bahwa rasio skewness = 0,346/0,213= 1,62; sedangkan rasio kurtosis = -0,652/0,423= 1,54. Karena rasio skewness dan kurtosis berada di antara -2 hingga + 2, maka dapat disimpulkan bawa distribusi data adalah normal.
Uji Multikolinieritas
Dari nilai VIF yang diperoleh menunjukkan tidak adanya autokorelasi yang cukup kuat antara sesama variabel independen, dimana nilai VIF lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel independen.
Heteroskedasitas
Tingkat signifikansi untuk variabel beban kerja, gaya kepemimpinan dan stress kerja diatas 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi heteroskedastisitas dapat ditolak. Sedangkan untuk variable konflik kerja berada dibawah 5%, maka dapat disimpulkan bahwa heteroskedastisitas diterima.
Autokorelasi
Hasil Analisis Autokorelasi Test Durbin Watson Nilai dw (Darbin Watson) 2,106
du 1,7338
4-du 2,2666
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan dw = 2,106 sehingga 1,7338 < 2,106 < 2,2666. Dengan demikian tidak terdapat autokorelasi dalam model penelitian
Analisis Path
Hasil pengujian statistik terhadap nilai koefisien determinasi (R2) variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan angka sebesar 0,049, sehingga ninlai error term
persamaan jalur yang memperlihatkan keterkaitan antara kinerja karyawan sebagai fungsi motivasi kerja sebesar 0,951 (1-0,049). Dengan demikian persamaan struktural yang menunjukkan keterkaitan antara kepuasan karyawan dengan loyalitas kerja dapat dituliskan sebagai berikut.
Z = 0,221 ZY + 0,951
Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai t hitung untuk variabel motivasi kerja sebesar 20,615 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat keyakinan 95% menunjukkan angka sebesar 1,956. Dengan demikian dapat diartikan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Analisis Path Pengaruh Insentif Kerja, Budaya Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel di Kota Banda Aceh
Asumsi Klasik Uji Normalitas
Hasil rasio skewness = -460/0,213= 2,15; sedangkan rasio kurtosis = 0.048/0,0.423= 0,11. Karena rasio skewness tidak berada di antara -2 hingga + 2, maka dapat disimpulkan
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 26 bawa distribusi data adalah tidak normal.
Sedangkan kurtosis berada di antara -2 hingga + 2, maka dapat disimpulkan bawa distribusi data adalah normal.
Uji Multikolinieritas Tabel 2
Hasil Analisis Uji Multikolinieritas Variabel Independe n Toleranc e VIF Keterangan Loyalitas Kerja .832 1.20 2 Non Multikolinearit as Insentif kerja .356 2.80 9 Non Multikolinearit as Budaya kerja .848 1.18 0 Non Multikolinearit as Lingkung an kerja .373 2.67 8 Non Multikolinearit as
Sumber : Data Primer (Diolah), Tahun 2013 Dari nilai VIF yang diperoleh seperti tampak dalam Tabel 4.10 di atas menunjukkan tidak adanya autokorelasi yang cukup kuat antara sesama variabel independen, dimana nilai VIF lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel independen.
Heteroskedasitas
Berdasarkan hasil yang diperoleh, bahwa tingkat signifikansi untuk variabel kepemimpinan dan kepuasan kerja diatas 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi heteroskedastisitas dapat ditolak.
Autokorelasi
Tabel 4.12
Hasil Analisis Autokorelasi
Test Durbin Watson Nilai dw (Darbin Watson) 2,215
du 1,7802
4-du 2,2198
Sumber : Data Primer (Diolah), Tahun 2013 Berdasarkan Tabel menunjukkan dw = 2,215 sehingga 1,7802 < 2,215 < 2,2198. Dengan demikian tidak terdapat autokorelasi dalam model penelitian
Analisis Path
Hasil pengujian statistik terhadap nilai koefisien determinasi (R2) variabel lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan menunjukkan angka sebesar 0,787, sehingga nilai error term persamaan jalur yang memperlihatkan keterkaitan antara motivasi kerja karyawan sebagai fungsi dari Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja sebesar 0,213 (1-0,787). Dengan demikian persamaan struktural yang menunjukkan keterkaitan antara loyalitas kerja karyawan dengan Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja dapat dituliskan sebagai berikut.
Y = 0,276 YX1 + 0,082 YX3 + 0,633 YX2 + 0,213
Berdasarkan tabel IV – 18 dan diagram jalur Gambar IV - 2, dapat diketahui bahwa koefisien jalur lingkungan kerja terhadap motivasi kerja (pyx1) menunjukkan angka sebesar 0,276. Pengaruh langsung insentif kerja terhadap loyalitas kerja sebesar 7,6% dicari melalui perhitungan (0,276)2. Dengan demikian dapat diartikan bahwa sebesar 7,6 persen peningkatan loyalitas kerja seseorang karyawan
27 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 dapat dijelaskan oleh penilaian mereka terhadap Insentif kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa Insentif kerja memberikan dampak “positif” bagi peningkatan loyalitas kerja karyawan. Karena Insentif kerja yang tepat dapat membuat karyawan lebih nyaman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga membuat loyalitas kerja mereka meningkat.
Selanjutnya koefisien jalur budaya kerja terhadap loyalitas kerja karyawan ditunjukkan oleh koefisien jalur (pyx2) sebesar 0,082. Karena itu pengaruh langsung budaya kerja terhadap loyalitas kerja karyawan sebesar 0,6% (0,082)2 yang berarti bahwa sebesar 0,6 persen peningkatan loyalitas kerja karyawan dipengaruhi oleh budaya kerja. Sedangkan koefisien jalur lingkungan kerja terhadap loyalitas kerja karyawan ditunjukkan oleh koefisien jalur (pyx3) sebesar 0,633. Karena itu pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap loyalitas kerja karyawan sebesar 40% (0,633)2 yang berarti bahwa sebesar 40,00 persen peningkatan loyalitas kerja karyawan dipengaruhi oleh Lingkungan Kerja
Pengaruh Tidak Langsung Insentif, Budaya Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Melalui Loyalitas Kerja Secara Parsial Maupun Secara Simultan pada Hotel di Kota Banda Aceh
Berdasarkan hasil analisis dengan 4 model persamaan, maka diperoleh pengaruh tidak langsung insentif kerja, budaya kerja, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja melalui Loyalitas Kerja Secara Parsial Maupun Secara Simultan pada Hotel di Kota Banda Aceh yaitu
1. Pengaruh tidak langsung Insentif Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja karyawan (Z) melalui Loyalias kerja (Y) sebesar 6,09 persen diperoleh dari perhitungan - 0,276 X 0,221
2. Pengaruh tidak langsung Budaya Kerja (X2) terhadap Kepuasan Kerja karyawan (Z) melalui Loyalias kerja (Y) sebesar 1,81 persen diperoleh dari perhitungan 0,082 X 0,221.
3. Pengaruh tidak langsung Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kepuasan Kerja karyawan (Z) melalui Loyalias kerja (Y) sebesar 13,98 persen diperoleh dari perhitungan 0,633 X 0,221.
Dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung baik melalui parsial maupun melalui simultan sebesar 21,88%. Dengan demikian hipotesis 5 terima Ha tolak H0.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh faktor-faktor insentif kerja, budaya kerja, dan lingkungan kerja terhadap loyalitas kerja dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh. Dengan sampel 129 orang sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dan F. Hasil pengujian dapat disimpulkan :
1. Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja baik secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas kerja Karyawan Hotel Di Kota Banda Aceh
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 28 2. Hasil uji hipotesis secara parsial dan
simultan juga menunjukkan bahwa Insentif kerja, budaya kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap loyalitas kerja karyawan Hotel di Kota BandaAceh
3. Hasil uji hipotesis secara parsial dan simultan juga menunjukkan bahwa loyalitas kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi saran dan rekomendasi dari penelitian ini sebagai berikut.
a. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memasukan variabel lain selain insentif kerja, budaya kerja, dan lingkungan kerja sebagai predictor variable bagi kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih banyak tentang pengaruh insentif kerja, budaya kerja, dan lingkungan kerja terhadap loyalitas kerja karyawan dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan Hotel di Kota Banda Aceh secara keseluruhan. b. Bagi lembaga dan Pimpinan Hotel
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memperbaiki faktor-faktor dalam penelitian ini sehingga kepuasan kerja karyawan akan semakin baik yang nantinya akan menghasilkan output
yang baik yaitu pelayanan yang lebih optimal terhadap para pelanggan hotel.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005,
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perusahaan, Bandung: ROSDA.
Chaisunnah dan Ani Muttaqiyathun (2011). Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi Kasus Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya). Tesis Tidak DIpublikasikan. Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan.
Griffin W Ricky dan Ronald J Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kelima, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2003, Halaman 65
Hasibuan Malayu. 2007, Organisasi dan
Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktifitas, Bumi Aksara Jakarta Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. K Lewa, Eka Idham Iip dan Subowo. (2005).
Pengaruh Kepemimpinan,
Lingkungan Kerja Fisik dan
Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di PT. Pertamina
(Persero) Daerah Operasi Hulu
Jawa Bagian Barat, Cirebon.
http://journal.uii.ac.id/index.php/Sin ergi/article/view/934/864
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. (2005).
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Ketujuh, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
29 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Nitisemito, Alex S. (2000). Manajemen
Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta
Noe, Raymond A. dkk. (2009). Human Resource Management, Gaining A Competitive Advantage. Third Edition. McGraw-Hill Inc, New York.
\
Nurhadi Subroto. 2005. Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. Thesis,
Surakarta : Program Pascasarjana Magister Manajemen UMS.
Osborn dan Plastrik, Manajemen Sumber Daya Mausia, BPFE.Yogyakarta, 2002, Hal.252
Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan.
Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Robbins, Stephen P. 1996. Organizational
Behavior. (Hadyana Pujaatmaka,
Trans). Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.