• Tidak ada hasil yang ditemukan

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG

TAHUN ANGGARAN 2012

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung merupakan

perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada instasi pemerintah. LAKIP memuat tentang

laporan hasil capaian kinerja dalam satu tahun anggran dengan acuan pada Rencana Strategis (Renstra) BPS

Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014.

Landasan hukum penyusunan LAKIP BPS tetap berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1999

tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan

prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance.

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini

kami ucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini dimasa datang sangat kami hargai.

Bandung, 20 Februari 2013

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG

Kepala,

IR. R. BASWORO WAHYU UTOMO

NIP. 1620405 199003 1 001

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 ii

D A F T A R I S I

Kata Pengantar

i

Daftar isi

ii

Ringkasan Eksekutif

1

Bab I

Pendahuluan

7

1.1. Latar Belakang

7

1.2. Kedudukan, Tugas,Fungsi dan Kewenangan

9

1.3. Landasan Hukum

11

1.4. Struktur Organisasi

12

1.5. wilayah Aministrasi Kerja BPS Kabupaten Bandung

13

Bab II

Rencana Stratejik

14

2.1. Rencana Stratejik

14

A.

Visi

15

B.

Misi BPS

14

C.

Tujuan

16

D.

Strategis

17

E.

Arah Kebijakan BPS Kabupaten Bandung

18

F.

Program- Program BPS Kabupaten Bandung

21

2.2. Indikator Kinerja Utama

23

2.3. Rencana Kerja tahunan (RKT) 2012

29

2.4. Anggaran tahun 2012

36

2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2012

36

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

41

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 iii

3.2. Evaluasi Kegiatan Tahun 2011

55

3.3. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2011

57

3.4. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja

58

Bab IV

Penutup

59

4.1. Tinjauan Umum

66

4.2. Permasalahan dan Kendala

4.2. Saran Tindak lanjut

66

67

Lampiran-lampiran :

1 Struktur Organisasi

69

2 Rencana Stratejik BPS Kabupaten Bandung

70-76

3 Indikator Kinerja Utama BPS Kabupaten Bandung

77-82

4 Rencana Kerja Tahunan (RKT) BPS kabupaten Bandung

83-88

5 Penetapan Kinerja BPS Kabupaten Bandung (Men Pan)

89-94

6 Penetapan Kinerja BPS Kabupaten Bandung (BPS RI)

95-100

7 Pengukuran Kinerja Kegiatan BPS Kabupaten Bandung

101-106

8. Perbandingan Capaian Kinerja 2010-2011

107-112

9 Jumlah Sumbe Daya Manusia BPS Kabupaten Bandung

113

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka mewujudkan Good Governance yaitu penyelenggara negara yang

bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme seperti yang diamanahkan di dalam

TAP MPR No. XI/MPR/1998 yang kemudian ditindaklanjuti di dalam UU No 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, maka BPS Kabupaten Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIP) BPS Kabupaten Bandung Tahun 2013. LAKIP 2013 ini merupakan akuntablitas

pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis BPS Kabupaten Bandung Tahun

2010-2014 dan pencapaian kinerja dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 yang

telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja (PK) di awal tahun 2012. Penyususnan

akuntabilitas kinerja yang dituangkan dalam LAKIP BPS Kabupaten Bandung

merupakan pemenuhan kewajiban dalam upaya memberikan penjelasan mengenai

akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama kurun

waktu satu tahun.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, memberikan

wewenang kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyelenggarakan kegiatan

statistik dengan cara sensus, survey, kompilasi produk administrasi, dan cara lain, serta

mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada

masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat

ataupun perorangan. Visi BPS Kabupaten Bandung adalah PELOPOR DATA STATISTIK

TERPERCAYA UNTUK SEMUA. Untuk mewujudkan visi tersebut BPS Kabupaten

Bandung berupaya untuk mnyediakan Informasi Statistik yang berkualitas, yaitu

lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan dan relevan bagi penggunan data. Data dan

informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan

kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi

program-program agar sasaran-sasaran yang telah di tetapkan dapat dicapai dengan

tepat, sehingga tujuan pembangunan dapat dicapai dengan efektif.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 2

Ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, akurat, dan dapat

dipercaya yang disajikan secara cepat dan tepat waktu, sudah menjadi kebutuhan baik

pemerintah, kalangan swasta dan masyarakat. Data dan informasi statistik berkualitas

tidak saja sudah menjadi rujukan untuk evaluasi pembangunan dan menentukan arah

kebijakan maupun bahan laporan di instansi pemerintah. Demikian juga untuk

kalangan swasta maupun masyarakat digunakan sebagai bahan untuk pengembangan

usaha dan beragam kebutuhan lainnya.

Hal ini tentunya merupakan tantangan bagi jajaran BPS dan para pemangku

kepentingan di bidang data dan informasi statistik untuk selalu meningkatkan kualitas,

akurasi dan reliabilitas dari data dan informasi statistik yang dihasilkan sekaligus juga

tingkat pelayanannya.

Sejalan dengan penerapan perencanaan dan pengarahan berbasis kinerja,

langkah penguatan, pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana

pembangunan menjadi pilihan yang strategis. Proses perencanaan memerlukan data

dan informasi statistik yang berkualitas. Oleh karena itu, ketersediaan data dan

informasi statistik yang andal merupakan salah satu kunci keberhasilan perencanaan.

Untuk mewujudkan Visi BPS Kabupaten Bandung dan perlunya informasi

statistik yang cepat, akurat dan tepat waktu maka BPS Kabupaten Bandung menerapan

perencanaan dan pengarahan berbasis kinerja. Dengan demikian pada tahun 2012

BPS menetapkan misi BPS Kabupaten Bandung yang meliputi:

1.

Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik

untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien,

2.

Menciptakan Insan Statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan

nasional,

3.

Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep, dan definisi,

pengukuran dan kode etik yang bersifat universal dalam setiap

penyelenggaraan statistik,

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 3

5.

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang

diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik

Nasional.

Dalam rangka pencapaian misi tersebut maka ditetapkanlah tujuan dan sasaran

program dengan harapan dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014) akan tercapai

misi Kabupaten Bandung.

Tujuan dan sasaran dalam pencapaian Misi Kabupaten

Bandung antara lain:

1.

Meningkatkan sarana dan prasarana perkantoran dalam rangka menunjang

penyelenggaran SSN (Sisitem Statistik Nasional),

2.

Peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan penguatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk penyelenggraan SSN,

3.

Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat

dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan ketersediaan data

dan informasi statistik yang berkualitas,

4.

Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal,

efektif, dan efisien,

5.

Meningkatnya kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal

kebutuhan data sektoral di wilayah terkecil.

Sedangkan sasaran

yang ingin dicapai dalam mewujudkan tujuan tersebut

antara lain:

1.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,

2.

Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien,

3.

Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan sarana

TIK,

4.

Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik Sosial

yang akurat dan tepat waktu,

5.

Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat, dan

tepat waktu,

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 4

6.

Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat,

dan tepat waktu,

7.

Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan analisis yang

lengkap, akurat, dan tepat waktu,

8.

Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi

statistik,

9.

Terselenggaranya pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan

metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner,

10.

Meningkatnya hubungan baik dengan pengguna data,

11.

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi

statistik,

12.

Meningkatnya kerjasama dengan pemerintah daerah maupun dengan

lembaga statistik/ penelitian atas dasar saling menghormati kemandirian

dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi

statistik berkualitas internasional.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis guna mencapai visi dan

misi BPS Kabupaten Bandung, maka di tahun 2011 BPS Kabupaten Bandung

menetapkan program utama yang dituangkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan

Jangka Menengah) dan Renstra lima tahunan BPS Kabupaten Bandung 2010-2014 yang

meliputi:

1.

Program Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya,

2.

Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik.

Selama tahun 2012 total anggaran untuk penyelenggaraan statistik sebesar Rp.

3.748.948.000 dengan realisasi sebesar Rp. 3.646.024.163 atau daya serap anggaran

sebesar 97,25%. Dilihat kinerja dan daya serap anggaran untuk setiap program maka

kinerja dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnnya

sebesar 100 % dengan daya serap anggaran sebesar 97,00%. Sedangkan untuk kinerja

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 5

program (realisasi) penyediaan dan pelayanan informasi statistik dengan indikator

realisasi pemasukan dokumen dari target mencapai 88,0 % dengan daya serap

anggaran sebesar 97,80%.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program-program BPS

sehingga berakibat pada keterlambatan atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan

baik pada sisi teknis maupun anggaran. Kendala-kendala yang secara umum dihadapi

adalah :

A.

Teknis

-

Keterbatasan kuantitas sumber daya manusia khusunya petugas KSK

(Koordinator Statistik Kecamatan) yaitu dari 31 kecamatan di Kabupaten

Bandung jumlah KSK yang menempati kecamatan hanya sebanyak 22

dan 9 kecamatan masih kosong.

-

Responsisbilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan oleh BPS relatif masih rendah. Kegiatan pengumpulan data

dengan responden perusahaan masih kurang respon, dengan berbagai

alasan ada kaitan dengan pajak, kurang baiknya administrasi perusahaan

sehingga mengalami kesulitan dalam memberikan informasi juga

perusahaan merupakan cabang sehingga tidak ada kewenangan dalam

memberikan informasi/data.

-

Pengelolaan administrasi masih banyak ditemui kedala karena kurang

tersosialisasinya aturan.

B.

Anggaran

-

Kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan BPS Kabupaten masih

belum sepenuhnya tercukupi.

-

Keterbatasan sarana dan prasarana BPS Kabupaten dalam menciptakan

data yang berkualitas dan tepat waktu.

-

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas BPS sesuai dengan

visi-nya, menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian kinerja dan

akuntabilitas BPS menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat nyata

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 6

(significant results). Kesimpulan ini tercermin dari angka rata-rata

pencapaian daya serap program sebesar mencapai 97,25 persen dan

pencapaian kinerja utama sebesar 94,00 % persen. Tingkat pencapaian

kinerja tersebut memberi arti bahwa pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan BPS Kabupaten Bandung telah sesuai program, kebijakan,

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik dan

sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS.

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik sangat diperlukan

prinsip akuntabilitas. Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsep dalam

penyelenggaraan pemerintah yang bersih, demokratis, dan efektif. Prinsip

akuntabilitas diartikan bahwa para pengambil keputusan (decision makers) dalam

organisasi

baik

sektor

pemerintah,

swasta,

dan

masyarakat

memiliki

pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum).

Prinsip akuntabilitas dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Inpres tersebut

mengamanatkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

fungsinya, serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan didasarkan suatu

perencanaan

strategis

yang

ditetapkan

oleh

masing-masing

instansi.

Pertanggungjawaban dimaksud direalisasikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disampaikan kepada atasan masing-masing,

Lembaga Pengawasan dan Penilai Akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada

Presiden selaku Kepala Pemerintahan. LAKIP ini menggambarkan kinerja instansi

pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Dalam upaya untuk mewujudkan suatu tata

kepemerintahan yang baik akan

terwujud apabila terjadi keseimbangan peran antar ketiga pilar yaitu pemerintah,

dunia usaha swasta, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dituangkan dalam

peraturan perundang-undangan, antara lain:

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 8

-

TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas KKN

-

UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas

dari KKN

-

UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik,

-

INPRES-RI No 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi,

-

Peraturan Presiden No 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik,

-

Peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pememrintah,

-

Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menenngah Nasional Tahun 2010-2014,

-

Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999 tentang Sistim Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),

-

Peraturan

Menteri

Negara

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

PER/09/M.PAN/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama

di Lingkungan Instansi Pemerintah,

-

Peraturan

Menteri

Negara

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama.

-

Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewena-ngan,

Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

-

Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah.

-

Permenpan No 29 tentang Pedoman Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Satu diantara inti pokok dari peraturan tersebut di atas adalah bahwa, setiap

instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai satu diantara beberapa prasyarat

untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 9

1.2

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN

1.2.1

Kedudukan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik,

bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) adalah instansi vertikal. Sedangkan

kedudukan BPS Kabupaten/kota seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan

Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Pusat Statistik Bab III bagian pertama pasal 35, dikatakan

bahwa:

1.

BPS Kabupaten/Kota adalah perwakilan dan perpanjangan tangan dari

BPS Pusat yang berkedudukan di daerah tingkat dua dan merupakan

salah satu unsur pelaksana tugas dan fungsi BPS di daerah, yang secara

taktis operasional berada dibawah dan bertangung jawab langsung

kepada Kepala BPS Propinsi dan secara teknis administrasi dibina oleh

Bagian Tata Usaha dan seluruh bidang di Propinsi.

2.

BPS Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala BPS kabupaten jabatan

setingkat Eselon III/a, dengan dibantu 6 Seksi/Subag yang bertanggung

jawab langsung kepada Kepala BPS Kabupaten. dan masing-masing Sub

Bagian dan Seksi tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan

Kepala Seksi setingkat Eselon IV/a.

3.

Pada pasal 36 menyatakan bahwa BPS Kabupaten/kota bertugas dan

berwenang menyelenggarakan statistik dasar melalui sensus, survei,

kompilasi produk administrasi, dan cara lain di daerah, sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku.

4.

BPS Kabupaten/Kota juga dapat meningkatkan jalinan kerja sama

dengan lembaga pemerintah, swasta, dan unsur masyarakat di

daerahnya untuk melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan

kegiatan statistik dan kaitannya dengan masyarakat untuk

meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik,

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 10

mengembangkan Sistem Statistik Nasional (SSN) ditingkat daerah, dan

mendukung progaram pembangunan daerah.

5.

Dalam kerangka pembinaan ini BPS Kabupaten diharapkan melakukan

upaya-upaya antara lain meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia dalam penyelenggaraan statistik dan meningkatkan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung

penyelenggaraan perstatistikan. Sedangkan untuk lebih meningkatkan

kemudahan pelayanan data kepada pengguna data diharapkan BPS

Kabupaten/kota untuk dapat mengumumkan hasilnya secara teratur,

dan transparan melalui Berita Resmi Statistik (BRS).

1.2.2

Tugas Pokok

BPS Kabupaten Bandung sebagai lembaga vertikal dan perpanjangan

tangan dari BPS Pusat yang berkedudukan di daerah mempunyai tugas yang

sama dengan induknya yang berkedudukan di Pusat, yakni melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Tugas pokok BPS Kabupaten Bandung yaitu menyediakan data statistik

yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik

Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan

nasional maupun daerah, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah

dengan cara mengembangkan statistik spesifik daerah.

1.2.3

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Kabupaten Bandung

menyelenggarakan fungsi :

a.

Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik;

b.

Penyelenggaraan statistik dasar;

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 11

d.

Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

kegiatan statistik; dan

e.

Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,

kepegawaian.

1.2.4

Kewenangan

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun

2001, dalam menyelenggarakan fungsinya, Badan Pusat Statistik Kabupaten

mempunyai kewenangan:

1.

Penyusunan Rencana Nasional secara makro di bidangnya;

2.

Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan

secara makro;

3.

Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4.

Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

5.

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu: (i)

perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang statistik; (ii)

penyusunan pedoman penyelenggaran survei statistik sektoral.

1.3. LANDASAN HUKUM

Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pusat

Statistik Kabupaten Bandung dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu:

1.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian

hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun

masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang Statistik ini maka kepentingan

masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang

diperolehnya.

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 12

2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban

menyelenggarakan kegiatan statistik dasar.

3.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen yang menetapkan kedudukan BPS sebagai

lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai tugas menyelenggarakan

kegiatan statistik dasar.

4.

Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 121 Tahun 2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah.

1.4. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata

kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwaklilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan

struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kota, yaitu:

a.

Kepala;

b.

Subbagian Tata Usaha;

c.

Seksi Statistik Sosial;

d.

Seksi Statistik Produksi;

e.

Seksi Statistik Distribusi;

f.

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik;

g.

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik;

h.

Kelompok Jabatan Fungsional.

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 13

1.5 WILAYAH ADMINISTRASI KERJA BPS KABUPATEN

Wilayah Administrasi Kerja BPS Kabupaten Bandung yang menjadi tanggung

jawab pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan kegiatan statistik adalah

meliputi 31 wilayah kecamatan.

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 14

BAB II

RENCANA STRATEJIK

2.1. RENCANA STRATEJIK 2010-2014

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman

dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan

dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan

dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2005-2025 dan Pembangunan Jangka

Menengah (PJM) 2010-2014.

Tuntutan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good

governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), merupakan hal mutlak

bagi kepercayaan masyarakat yang harus diterapkan dalam kegiatan pemerintahan.

Keterbukaan atau setidaknya transparansi instansi pemerintah di bidang informasi

(termasuk informasi statistik) mengharuskan pemerintah menyajikan informasi yang

obyektif, akurat, tepat waktu, terpercaya, dan lengkap. Untuk itu, BPS Kabupaten

Bandung perlu menyusun suatu perencanaan stratejik (Renstra) pembangunan di

bidang statistik yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan

fungsinya yang secara tidak langsung dapat mempercepat terwujudnya

good

governance dan clean government tersebut.

Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) Kabupaten Bandung

Tahun 2010-2014 disusun berlandaskan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997

tentang statistik, RPJM Nasional Tahun 2010-2014, RPJM Daerah Kabupaten Bandung

2011-2015, serta memperhatikan masukan dari para pemangku kepentingan

(stakeholders). Dokumen ini merupakan panduan perencanaan pembangunan di

bidang statistik yang berskala Kabupaten yang yang berlaku selama kurun waktu

2010-2014 dan menjadi acuan umum bagi seluruh jajaran BPS dan para pemangku

kepentingan, khususnya penyelenggara kegiatan statistik di Kabupaten Bandung.

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 15

A.

VISI :

“Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua”

“The Agent of TrustworthyStatistical Data for All”

BPS adalah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok menyediakan

dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup

nasional maupun daerah. Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai

pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan

statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang

menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa

semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial).

Dengan visi tersebut eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi

statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. BPS bukan

hanya bagian dari pemerintah, tapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek

kehidupan. Di samping itu, visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi peran serta

berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan

menggunakan data dan informasi statistik.

Proses penyediaan data dan informasi statistik yang dihasilkan BPS menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang disebarluaskan melalui berbagai

media dan berbagai cara agar pemanfaatannya berdaya jangkau luas, di dalam

maupun di luar negeri.

B.

MISI BPS :

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kabupaten Bandung yang

menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1.

Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk

penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien,

2.

Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan

Indonesia,

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 16

3.

Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran,

dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan

statistik,

4.

Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak,

5.

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang

diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik

Nasional.

C.

TUJUAN

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS

untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional,

serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam

penyelenggaraan statistik.

Dalam pencapaian 5 (lima) misi yang tersebut diatas maka ditetapkan tujuan

untuk mencapai misi tersebut. Tujuan BPS Kabupaten Bandung dalam pembangunan

statistik lima tahun ke depan adalah:

1.

Meningkatkan sarana dan prasarana Perkantoran dalam rangka menunjang

penyelenggaran SSN,

2.

Peningkatan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Penguatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Penyelenggraan SSN

(Sistem Statistik Nasional),

3.

Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat

dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan Ketersediaan Data

dan Informasi Statistik Yang Berkualitas,

4.

Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang

Andal, Efektif, dan Efisien,

5.

Meningkatnya kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal

kebutuhan data sektoral di wilayah terkecil.

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 17

D.

SASARAN STRATEGIS

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan BPS Kabupaten Bandung maka

disusunlah strategi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Rincian

strategi ini diurai menurut tujuan yang telah ditetepkan.

Tujuan 1: Meningkatkan sarana dan prasarana Perkantoran dalam rangka

menun-jang penyelenggaran SSN,

Sasaran : Meningkatkan sarana dan Prasaran Perkantoran yang representatif

Tujuan 2: Peningkatan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Penguatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Penyelenggraan SSN

(Sistem Statistik Nasional).

Sasaran :

1.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,

2.

Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien,

3.

Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan

sarana TIK.

Tujuan 3: Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat

dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan Ketersediaan Data

dan Informasi Statistik Yang Berkualitas.

Sasaran :

1.

Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik

Sosial yang lengkap, akurat dan tepat waktu,

2.

Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat,

dan tepat waktu,

3.

Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat,

dan tepat waktu,

4.

Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan Analisis

Statistik yang lengkap, akurat, dan tepat waktu,

5.

Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi

statistik yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 18

6.

Terselenggaranya pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan

metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner

(daftar isian).

Tujuan 4: Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang

Andal, Efektif, dan Efisien.

Sasaran :

1.

Meningkatnya hubungan baik dengan pengguna data,

2.

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi

statistik.

Tujuan 5: Meningkatnya kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal

kebutuhan data sektoral di wilayah terkecil

Sasaran :

Meningkatnya kerjasama dengan pemerintah daerah maupun dengan

lembaga statistik/penelitian atas dasar saling menghormati kemandirian

dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi

statistik berkualitas internasional

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPS Kabupaten Bandung dapat diukur

dengan berbagai indikator utama, seperti meningkatnya kepercayaan pengguna data

terhadap data dan informasi statistik yang dihasilkan, kemudahan akses pengguna

dalam memperoleh data dan informasi statistik secara cepat, terpenuhinya kebutuhan

sarana dan prasarana pendukung, khususnya dalam rangka pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK), serta keberhasilan pengelolaan akuntabilitas

administrasi keuangan dan kinerja menuju opini “wajar tanpa pengecualian” terhadap

Laporan Keuangan.

E. ARAH KEBIJAKAN BPS KABUPATEN BANDUNG

Seperti halnya strategi yang dicanangkan oleh BPS-RI, peningkatan kualitas data

menjadi salah satu sasaran strategis yang akan dicapai BPS Kabupaten Bandung untuk

mewujudkan visi penyedia data statistik yang berkualitas. Sejalan dengan strategi dan

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 19

arah kebijakan BPS-RI selama lima tahun ke depan, BPS Kabupaten Bandung perlu

mengupayakan dukungan terhadap reformasi dan perubahan terhadap pembangunan

statistik secara menyeluruh. Sebagai upaya dukungan terhadap peningkatkan kualitas

data dan peningkatkan kualitas penyajian maka perlu dilakukan

pembenahan-pembenahan, antara lain memenuhi kebutuhan perangkat TIK dan meningkatkan

kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data ini, pada gilirannya akan dicerminkan

oleh berkurangnya

timelines

penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian,

serta memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data.

Perkembangan situasi global, perkembangan TIK, dan peningkatan kesadaran

masyarakat akan pentingnya statistik di masa mendatang memungkinkan munculnya

berbagai tantangan dalam pembangunan statistik di Indonesia. Pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dirasakan berdampak

terhadap permintaan data dan informasi statistik yang semakin beragam, akurat,

berkesinambungan dan tepat waktu. Permintaan dan informasi seperti ini tidak hanya

datang dari pemerintah namun juga dari pihak swasta maupun masyarakat.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19

Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik, BPS Kabupaten

Bandung menetapkan arah kebijakan penyelenggaraan statistik dengan tetap

mengacu visi dan misi BPS Kabupaten Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014. Arah

kebijakan tersebut antara lain:

1.

Mendukung terselenggaranya kegiatan statistik yang efisien dan efektif untuk

memperoleh hasil yang andal dan prima dengan berlandaskan kepada asas

keterpaduan, keakurasian, dan pemutakhiran. Sehingga pengumpulan,

pengolahan, penyajian dan analisis serta diseminasi data dan informasi statistik

harus senantiasa diupayakan secara terus menerus, berkesinambungan, dan

runtun waktu.

2.

Menerapkan Norma, Standard, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) guna

mempermudah pengguna dalam menganalisis data dan informasi statistik dan

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 20

dapat melakukan perbandingan antara data yang satu dengan lainnya, baik

perbandingan dalam skala regional, nasional, maupun internasional.

3.

Mendukung peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi informasi, khususnya ilmu statistik, melalui penelitian-penelitian

maupun studi.

4.

Mendukung terwujudnya sistem informasi statisitik yang andal dan efisien

dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang tepat guna dan berhasil guna.

5.

Mendukung terciptanya sistem informasi statistik terhadap seluruh

penyelenggara kegiatan statistik nasional.

6.

Mendukung peningkatan kualitas SDM pelaksana kegiatan statistik dimana

sangat berpengaruh terhadap kualitas data dan informasi statistik yang

dihasilkan dan disajikan.

7.

Berperan serta dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan arti penting dan

kegunaan statistik, baik sebagai pengguna maupun sebagai sumber data.

8.

Berperan aktiv untuk penggunaan peralatan teknologi informasi seperti

notebook/laptop

untuk petugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dalam

rangka pengembangan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan

kemajuan teknologi informasi melalui sistem elektronik survei.

9.

Membuat leaflet dan publikasi elektronik.

10.

Mengembangkan sistem statistik wilayah kecil dan spesifik daerah secara

bertahap.

11.

Memperbaharui/update website.

12.

Memperbanyak jenis dan jumlah publikasi.

13.

Mengimplementasikan sistem pengolahan yang baik.

14.

Meningkatkan sarana dan prasarana TIK serta memperbaiki sistim pemeliharan

sarana TIK.

15.

Melakukan revitalisasi gedung BPS Kabupaten.

16.

Melakukan pemeliharaan kendaraan operasional dan sarana prasarana gedung

BPS Kabupaten Bandung.

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 21

17.

Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengupayakan memberi kesempatan

untuk mengikuti tugas belajar atau ijin belajar, diklat prajabatan, diklat

kepemimpinan, diklat fungsional, maupun kursus kursus singkat seperti kursus

bendahara atau mengikuti bimbingan teknis seperti Bintek Pengadaan Barang

dan Jasa, Penyusunan Restra, Lakip, SAI, BMN.

18.

Melaksanakan manajemen yang efisien, efektif, bersih dan bertanggung jawab,

transparan serta bebas KKN melalui sistem pengawasan yang ketat, dengan

menciptakan pelayanan prima.

19.

Melakukan rekonsiliasi dengan BPS Propinsi Jawa Barat.

F. PROGRAM-PROGRAM BPS KABUPATEN BANDUNG

Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Kabupaten Bandung maka selama periode

2010-2014 telah ditetapkan dua program, yaitu :

1)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya;

2)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara (PSPAN)

3)

Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS).

(1). PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS

LAINNYA

Kegiatan BPS yang selama ini dibiayai dari anggaran rutin selanjutnya akan

ditampung pada program yang disebut program penyelenggaraan pimpinan

kenegaraan dan kepemerintahan. Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran

pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kegiatan

kenegaraan dan kepemerintahan di bidang penyediaan data statistik.

Dasar kebijaksanaan dalam rencana anggaran program ini diarahkan untuk

kegiatan-kegiatan operasional penyelenggaraan lembaga yang selama ini ditampung

dalam anggaran rutin yaitu anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai,

seperti penyediaan gaji pegawai, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dan

sebagainya.

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 22

(2). PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR (PSPA)

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara dimaksudkan

untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS,

antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja serta penyediaan rumah

dinas dan sarana transportasi untuk pusat dan daerah.

Program peningkatan sarana dan prasarana ini dilakukan secara bertahap

setiap tahun, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendukung kelancaran

pelaksanaan kegiatan operasional pengumpulan data di lapangan dan pengolahannya.

Dengan demikian tanggung jawab BPS dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik

dapat dilaksanakan dengan baik.

Program peningkatan kesediaan fasilitas penunjang yang lebih memadai

dengan maksud untuk memberika suasana kerja yang nyaman sehingga dapat

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan mendorong terciptanya kondisi yang

akan memacu prestasi kerja.

(3). PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK (P2IS)

Program ini dimaksudkan untuk menyempurnakan dan mengembangkan

kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, serta pengkajian dan analisis statistik

secara terus menerus guna menjamin kesinambungan penyediaan data statistik dasar

yang lengkap, akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan, pemantauan

dan evaluasi semua bidang pembangunan serta untuk penentuan kebijaksanaan baik

nasional maupun regional.

2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU).

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/11/M.PAN/8/2007 Tanggal 28 Agustus 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama

BPS Kabupaten Bandung pada tahun 2012 sebagai berikut :

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 23

INDIKATOR KINERJA UTAMA

2012

Unit Orgaisasi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Tugas : Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Fungsi :

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik; b. Penyelenggaraan statistik dasar;

c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;

d. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan

f. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidanng perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

No. SASARAN INDIKATOR SUMBER

DATA ALASAN (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatkan sarana dan Prasaran Perkantoran yang representatif Pengadaan tanah perkantoran baru dengan Serfitikat Hak Milik BPS Kab. Bandung

Sub Bagian Tata Usaha

Selama ini masih

menggunakan aset PemDa Kabupaten Bandung Persentase pemeliharaan Gedung BPS Kabupaten Bandung di lingkungan PemKab Kab. Bandung Sub Bagian Tata Usaha

Ada beberapa kerusakan bangunan seperti cat sudah kusam dan berlumut, beberapa titik bocor. Pengadaan Motor dalam

rangka pemenuhan Prasarana petugas Lapangan

Sub Bagian Tata Usaha

Belum terpenuhinya seluruh KSK (koordinator Statistik) Memiliki Motor/kendaraan dinas

Pengadaan Mobil dalam rangka pemenuhan Operasional Perkantoran Sub Bagian Tata Usaha Lebih meningkatkan kelancaran kegiatan Perkantoran Persentase Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 dan Roda 2 dan peralatan perkatoran (Aset)

Sub Bagian Tata Usaha

Agar barang aset negara tetap awet dan

memperpanjang usia aset

2 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia

Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan

Sub Bagian Tata Usaha

Syarat utama pegawai Negeri Sipil

Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1

Sub Bagian Tata Usaha

Masih dirasakan kekurangan tenaga yang berpindidikan setaraf S1.

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 24

Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan eselon

Sub Bagian Tata Usaha

Syarat menduduki jabatan eselon

Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu

Sub Bagian Tata Usaha

Belum adanya pegawai dengan fungsional pranata komputer.

3

Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien.

Persentase terlaksana-nya penyelenggaraan Administrasi Perkan-toran dengan baik pem-bayaran Gaji, dan tunja-ngan Lainnya Sub Bagian Tata Usaha Kelancaran pelaksanaan perkantoran Laporan Pengendalian dan evaluasi pelak-sanaan rencana pemba-ngunan BPS Kabupaten Bandung Ke BPS Prov. Jawa Barat maupun BPS RI Sub Bagian Tata Usaha Laporan pertanggungjawaban anggaran 4 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan sarana TIK

Persentase sarana TIK dalam kondisi baik.

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang kelancaran SSN Persentase pegawai

fungsional pranata komputer (Ideal untuk IPDS= 3 org)

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang kualitas diseminasi data

Persentase pegawai yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang

kecepatanpengolahan, pekerjaan pada umumnya dan kualitas diseminasi data Persentase pegawai yang

menguasi komputer / one man one PC

Sub Bagian Tata Usaha Menunjang pekerjaan perkantoran sehari-hari 5 Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik Sosial yang akurat dan tepat waktu

Persentase pelaksanaan Susenas dan Susenas Panel yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi wilayah Persentase pelaksanaan

Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi wilayah

Persentase pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang tepat waktu

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan ketenagkerjaan Persentase pemasukan

dokumen Survei Statistik Politik dan Keamanan

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan data politik dan keamanan di Kabupaten Bandung.

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 25

Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung penyediaan data Sosial yang lengkap, akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik

Sosial

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data 6 Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Persentase pemasukan dokumen Statistik Tanaman

Pangan/Ubinan yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen Statistik Tanaman Hortikutura dan indikator pertanian yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen Statistik Peternakan dan RPH (Rumah Potong Hewan) yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan Statistik Kehutanan yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen statistik ndustri Besar/Sedang Tahunan dan Bulanan yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen dari Statistik Pertambangan yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen statistik Konstruksi yang lengkap akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung penyediaan data Produksi yang lengkap, akurat dan tepat waktu

Seksi Statistik Produksi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 26 7 Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

Persentase pemasukan dokumen statistik transportasi yang lengkap dan akurat.

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen statistik harga produsen yang lengkap dan akurat.

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen statistik Harga Pedesaan yang lengkap dan akurat.

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data Persentase pemasukan dokumen statistik Keuangan Daerah,BUMD, Lembaga Keuangan dan

Monitoring valas yang lengkap dan akurat.

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen bidang jasa dan pariwisata.

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase pemasukan dokumen Statistik Harga Produsen

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data

Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung penyediaan data Distribusi yang tepat waktu

Seksi Statistik Distribusi

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data 8 Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan analisis yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Persentase Penyusunan PDRB Lapangan Usaha berdasarkan SNA 2008 serta perubahan Tahun Dasar dari 2000=100 menjadi 2010=100 Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Adanya relevansi indikator makro ekonomi dengan perkembangan tata kelola ekonomi dunia akibat dari pengaruh teknologi

Persentase tersusunnya Buku publikasi PDRB menurut lapangan usaha tepat waktu

Seksi Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak Persentase tersusunnya Publikasi PDRB menurut Penggunaan tepat waktu. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 27

Persentase tersusunnya Publiksi Statistik Daerah (Statda) Kabupaten tepat waktu.

Seksi Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

Persentase tersusunnya Publikasi Statistik Daerah Kecamatan tepat waktu.

Seksi Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

Jumlah Jenis Publikasi yang diterbitkan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis

Seksi Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung data Neraca Wilayah dan Analisis Statistik yaitu pengumpulan dan pemasukan data sekunder dan survei-survei Khusus akurat dan tepat waktu

Seksi Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Response rate dapat menggambarkan tingkat akurasi data 9 Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi statistik. Persentase tersusunya Publikasi Kabupaten Bandung Dalam Angka tepat waktu Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

Persentase tersusunya Publiksi Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Bandung tepat waktu

Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak

Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Propinsi tepat waktu Seksi Integrasi, Pengolahan &Diseminasi Statistik

Pengolahan tepat waktu mendudukung penyajian data

Jumlah Jenis Publikasi yang diterbitkan Seksi IPDS Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Publikasi memuat data yang lengkap dan rinci yang dibutuhkan oleh semua pihak Persentase MFD dan MBS sering berubah sehingga mutlak dimutakhirkan Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik MFD dan MBS sering berubah sehingga mutlak dimutakhirkan

(32)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 28 10 Pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan dan kuesioner

Persentase

terselenggaran pelatihan dalam rangka persiapan pelaksanaan lapangan

Sub Bagian Tata Usaha

Keseragaman pemahaman konsep dan definisi serta prosedur survei 11 Meningkatnya hubungan baik dengan pengguna data Persentase terselenggaranya sosialisasi kegiatan BPS Sub Bagian Tata Usaha Sosialisasi meningkatkan awareness masyarakat terhadap pentingnya data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas terhadap akurasi data dan cakupan datanya

Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Konsumen yang puas terhadap cakupan dan akurasi data BPS

menggambarkan minat dan kepercayaan terhadap data yang dihasilkan BPS Kondisi Perpustakaan

Kabupaten Bandung yang representative dan prasana penunjang perpustakaan Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

memberikan rasa nyaman terhadap konsumen data

12 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik

Jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten Bandung Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Jumlah pengunjung yang semakin meningkat menggambarkan minat dan kepercayaan terhadap data dan informasi statistik yang dihasilkan BPS

Jumlah Instansi

pemerintah dan lembaga lainnya yang menerima publikasi BPS Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Jumlah instansi pemerintah dan lembaga yang

menerima publikasi BPS menunjukkan pelayanan prima kepada pengguna data. 13 Meningkatnya kerjasama de-ngan pemda daerah maupun dengan lembaga statistik/penelitian atas dasar saling menghormati ke-mandirian dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkua-litas internasional

Persentase

terlaksananya kerjasama dalam menyediaan data sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah Kabupaten Bandung Seksi, Sosial, Produksi, Distribusi dan Neraca Wilayah dan Analisis, dan seksi IPDS

Kebutuhan data Pemerintah Daerah sangat dirasakan terutama data sosial ekonomi yang tepat waktu

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 29

2.3.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2012.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah panduan rencana kerja setiap tahun yang

didasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) yang mendukung Misi dan Tujuan BPS.

Secara garis besar Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kabupaten Bandung mengacu pada

Restra Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 yang meliputi lima misi dengan empat

tujuan BPS Kabupaten Bandung, dari lima tujuan tersebut kemudian ditetapkan

sasaran-sasaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Dengan menetapkan RKT tahun 2012 diharapkan kinerja tiap tahun yang meliputi

seluruh aktivitas kegiatan kantor baik yang bersifat teknis maupun non teknis akan

terkendali dengan baik.

Pada tujuan I menetapkan sasaran yaitu meningkatkan sarana dan prasaranan

perkantoran yang representatif maka ditetapkan program kerja yaitu dimulainya

pencarian tanah untuk perkatoran baru dengan sertifikat hak milik BPS Kabupaten

Bandung sebesar 10% yang meliputi pencarian lokasi kantor dengan memperhatikan

jarak tempuh masing masing KSK yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung dan

mulai dilakukan survei harga tanah, terlaksananya pemeliharaan gedung dan halaman

kantor sebesar 100%, pengadaan motor roda 2 sebanyak 9 unit, pengadaan mobil 1

unit dan terlaksananya pemeliharaan kendaraan operasional sebesar 100%.

Tujuan 1 : Meningkatkan sarana dan prasarana perkantoran dalam rangka menunjang penyelenggaran SSN

No. SASARAN INDIKATOR TARGET

(1) (2) (3) (4) 1.1 Meningkatkan sarana dan Prasaran Perkantoran yang representatif

Pengadaan tanah perkantoran baru dengan Sertifikat Hak Milik BPS Kabupaten Bandung

10% Persentase pemeliharaan Gedung BPS Kabupaten

Bandung di lingkungan Pem-Kab Kab Bandung

100% Pengadaan Motor dalam rangka pemenuhan Prasarana

petugas Lapangan

9 Pengadaan Mobil dalam rangka pemenuhan operasional Perkantoran

1 Persentase Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 dan Roda 2

dan peralatan perkatoran (Aset)

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 30

Pada tujuan II menetapkan tiga sasaran yaitu meningkatnya kualitas sumber

daya manusia, terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien dan

meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan sarana TIK, maka

ditetapkan program kerja yaitu mengenai kepegawaian, peningaktan SDM, dan

penguasaan TIK. Permasalahan SDM masih harus mendapat perhatian mengingat

kualitas SDM masih dirasakan kurang seperti persentase pegawai yang berpendidikan

minimal D4/S1 masih rendah, masih sedikitnya pegawai dengan jabatan fungsional dan

kemampuan pegawai yang mampu mengoperasikan komputer masih belum mencapai

100%.

Tujuan 2 : Menciptakan Insan Statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan nasional

No. SASARAN INDIKATOR TARGET

(1) (2) (3) (4)

2.1 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia

Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan

100% Persentase pegawai yang berpendidikan minimal

Diploma IV atau Strata 1 (S1)

37,8% Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat

kepemimpinan sesuai dengan eselon

100% Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional

tertentu 5 2.2 Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien.

Persentase terlaksananya penyelenggaraan Administrasi Perkantoran dengan baik pembayran Gaji, dan

tunjangan Lainnya

100%

Laporan Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan BPS Kabupaten Bandung Ke BPS Provinsi Jawa Barat maupun BPS RI

100% 2.3 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan sarana TIK

Persentase sarana TIK dalam kondisi baik. 95% Persentase pegawai fungsional pranata komputer (Ideal

untuk IPDS= 3 org)

0% Persentase pegawai yang mampu mengoperasikan

komputer dengan baik

100% Persentase pegawai yang menguasi komputer / one

man one PC

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 31

Pada tujuan III menetapkan enam sasaran yaitu meningkatkan ketersediaan data

dan informasi pada Statistik Sosial yang lengkap, akurat dan tepat waktu; ketersediaan

data dan informasi Statistik Produksi yang lengkap, akurat dan tepat waktu;

ketersediaan data dan informasi Statistik Distribusi yang lengkap, akurat dan tepat

waktu; meningkatkan data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan Analisis yang

lengkap, akurat dan tepat waktu; tersedianya program penyediaan dan pelayanan

data dan informasi statistik dan sasaran untuk pelatihan penyamaan konsep, definisi

dan metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner.

Target untuk ketersediaan data sebagian besar adalah target respon rate

pemasukan dokumen sebesar 100% kecuali untuk survei yang respondennya

perusahaan seperti industri besar dan sedang bulanan dan tahunan yang nilai target

pemasukan dokumen sebesar 75% untuk dan kegiatan pengumpulan data konstruksi

target pemasukan dokumen sebesar 85%. Untuk penyususnan PDRB dengan tahun

dasar 2010, mentargetkan sebesar 75% karena merupakan penyelesaian akhir dari

kegiatan tahun sebelumnya.

Tujuan 3. Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik Yang Berkualitas.

No. SASARAN INDIKATOR TARGET

(1) (2) (3) (4) 3.1 Tersedianya data dan informasi statistik Sosial yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Persentase pelaksanaan dan pemasukan dokumen Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Susenas Panel yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

100%

Persentase pelaksanaan Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

100% Persentase pelaksanaan dan pemasukan dokumen

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang tepat waktu

100%

Persentase pemasukan dokumen Survei Statistik Politik dan Keamanan

100%

Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung penyediaan data Sosial yang tepat waktu

(36)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 32 3.2 Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Persentase pemasukan dokumen Statistik Tanaman Pangan/Ubinan yang lengkap akurat dan tepat waktu

100% Persentase pemasukan dokumen Statistik Tanaman

Hortikultura dan indikator pertanian yang lengkap akurat dan tepat waktu

100%

Persentase pemasukan dokumen Statistik Peternakan dan RPH (Rumah Potong Hewan) yang lengkap akurat dan tepat waktu

100%

Persentase pemasukan Statistik Kehutanan yang lengkap akurat dan tepat waktu

100% Persentase pemasukan dokumen statistik industri

Besar/Sedang Tahunan dan Bulanan yang lengkap akurat dan tepat waktu

75%

Persentase pemasukan dokumen dari Statistik Pertambangan yang lengkap akurat dan tepat waktu

100% Persentase pemasukan dokumen statistik Konstruksi

yang lengkap akurat dan tepat waktu

85% Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung

penyediaan data Produksi yang lengkap, akurat dan tepat waktu 100% 3.3 Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

Persentase pemasukan dokumen statistik transportasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

100% Persentase pemasukan dokumen statistik Harga

Pedesaan yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

100% Persentase pemasukan dokumen statistik Keuangan

Daerah, BUMD, Lembaga Keuangan dan Monitoring Valas yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

100%

Persentase pemasukan dokumen statistik bidang jasa dan pariwisata yang lengkap, akurat dan tepat waktu

100% Persentase pemasukan dokumen statistik harga

Produsen yang lengkap, akurat dan tepat waktu Persentase Pelaksanaan Pendataan pendukung penyediaan data Distribusi yang tepat waktu

100% 3.4 Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan analisis yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Persentase Penyusunan PDRB Lapangan Usaha berdasarkan SNA 2008 serta perubahan Tahun Dasar dari 2000=100 menjadi 2010=100

75%

Persentase tersusunnya Publikasi PDRB menurut lapangan usaha tepat waktu

100% (Sept) Persentase tersusunnya Publikasi PDRB menurut

Penggunaan tepat waktu. 100% Persentase tersusunnya Publiksi Statistik Daerah

(Statda) Kabupaten tepat waktu.

100% (Sept) Persentase tersusunnya Publikasi Statistik Daerah

Kecamatan tepat waktu.

100% (Nov) Jumlah Jenis Publikasi yang diterbitkan Seksi Neraca

Wilayah dan Analisis

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000, menetapkan BPS sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang menjalankan kewenangan di bidang statistik

1) PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK BPS Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), bertujuan untuk menyediakan dan memberi

Adapun kegiatan yang ditetapkan pada BPS Kota Bitung pada tahun anggaran 2013 pada program PPIS adalah meningkatkan penyediaan data dan informasi statistik ekonomi,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 30 item soal Two-tier Multiple Choice (TTMC) untuk mengukur keterampilan proses sains siswa

Program ini dimaksudkan untuk menyempurnakan dan mengembangkan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, serta pengkajian dan analisis statistik secara terus menerus guna menjamin

Dari data tersebut tidak dipungkiri bahwa perusahaan lain juga bisa melakukan hal yang sama melihat kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil.. Selian itu

LKS Asing yang telah melaksanakan kerja sama paling singkat 2 (dua) tahun dan dinilai baik dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas perpajakan dan

Daftar isi dicetak pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI yang ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan titik.. Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak