• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERISTIWA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) PADA ABNORMAL RETURN SAHAM INDUSTRI TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERISTIWA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) PADA ABNORMAL RETURN SAHAM INDUSTRI TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERISTIWA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) PADA ABNORMAL RETURN SAHAM INDUSTRI

TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh: DEO GRATIAS NIM: 1106205023

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

(2)

i

SKRIPSI

Oleh: DEO GRATIAS NIM: 1106205023

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(3)

ii

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dra. Luh Komang Sudjarni, MM ...

2. Sekretaris : Drs. I Ketut Mustanda, MM ...

3. Anggota : Dra. Ni Ketut Purnawati, MS ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing

Prof.Dr.Ni Wyn Sri Suprapti,SE.,M.Si. Drs. I Ketut Mustanda, MM NIP. 19610601 198503 2 003 NIP. 19560107 198303 1 008

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 17 April 2015

Mahasiswa,

Deo Gratias NIM. 1106205023

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Peristiwa Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Pada Abnormal Return Saham Industri Transportasi Di Bursa Efek Indonesia” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. dan Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Drs. I Ketut Mustanda, MM, selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan

(6)

v

sabar telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama ini sehingga mampu menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril, material maupun spiritual yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat terkasih dan seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Jurusan Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan Program Regular, Ekstensi dan Diploma yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatannya dan masukkan dalam kehidupan kampus yang menyenangkan dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

(7)

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skipsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 17 April 2015

(8)

vii

Judul : Pengaruh Peristiwa Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Pada Abnormal Return Saham Industri Transportasi Di Bursa Efek Indonesia.

Nama : Deo Gratias NIM : 1106205023

Abstrak

Kenaikan harga BBM secara historis memberikan dampak negatif terhadap harga saham di BEI, peristiwa tersebut cukup menjadi perhatian bagi investor, sebab akan berdampak juga pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan abnormal return saham Industri Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014.

Penelitian ini menggunakan metode sensus dalam menentukan sampel penelitian, yaitu seluruh perusahaan pada industri transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 24 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Paired Sample T-Test dengan periode jendela peristiwa selama 15 hari.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dengan menggunakan uji paired sample t test sebesar 0,425 lebih besar dari 0,5. Hal ini membuktikan bahwa informasi peristiwa kenaikan harga BBM terserap pada harga saham perusahaan pada industri transportasi,karena peristiwa ini diproyeksikan oleh investor akan terulang kembali tergantung pada kenaikan harga minyak dunia.

(9)

viii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 10

2.1.1 Pasar Modal ... 10

2.1.2 Volatilitas harga saham ……… 10

2.1.3 Signaling Teori... 11

2.1.4 Event Study ... 12

2.1.5 Efisiensi Pasar……….. 14

2.1.6 Abnormal Return……….. 16

2.2 Hipotesis Penelitian ... 19

2.2.1 Perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan haga BBM ... 19

2.3 Model Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 21

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 21

3.3 Objek Penelitian ... 21

3.4 Identifikasi Variabel ... 21

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.6.1 Jenis data ... 24

3.6.2 Sumber data ... 24

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.9 Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 29

(10)

ix

4.1.2 Industri Transportasi ... 30

4.1.3 Deskripsi Perusahaan Sampel………... 33

4.2 Hasil Analisis Data ... 41

4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif Abnormal Return .... 44

4.2.2 Hasil Analisis Pengujian Hipotesis ... 45

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR RUJUKAN ... 48

(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 20 4.1 Deskripsi Data Abnormal Return ... 44 4.2 Uji Paired Samples Test ………….. ... 45

(12)

0

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 52

2 Harga saham penutupan perusahaan pada Industri Transportasi……….… ... 53

3 Actual Return………... ... 55

4 IHSG……….. ……… 56

5 Expected Return………..………..….. 57

6 Abnormal Return Perusahaan ... 58

7. Rata-rata abnormal return perusahaan industri transportasi…… ... 59

8 Hasil Analisis Deskriptif Abnormal Return ... 60

9 Hasil pengujian hipotesis………. 61

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian di suatu negara, yaitu sebagai penghubung antara investor dengan pihak yang membutuhkan dana (Ghazi, 2012). Pasar modal memberikan alternatif investasi yang akan menghasilkan return optimal bagi investor itu sendiri. Pasar modal juga merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut (Lawrence, 2013). Menurut Husnan (2005:3) pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan berupa hutang ataupun modal sendiri yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Wiagustini (2010:23) mengatakan transaksi investasi di pasar modal dapat berbentuk hutang berjangka (jangka panjang) dan penyertaan. Hutang berjangka (jangka panjang), yaitu surat obligasi dan sekuritas kredit, seperti opsi, future dan warrant, sedangkan penyertaan berbentuk saham. Berbagai jenis transaksi yang dilakukan di pasar modal, saham merupakan transaksi yang menarik dilakukan.

Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham salah satunya adalah harga saham. Menurut Fortuna (2010) harga saham adalah harga di pasar yang dibentuk dari interaksi penjual dan pembeli saham dengan harapan mereka mendapatkan profit. Setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat

(14)

2

memperhatikan harga sahamnya di pasar. Harga saham yang tinggi akan menurunkan tingkat permintaan saham, sebaliknya jika harga saham rendah maka permintaan saham tersebut juga akan meningkat.

Informasi merupakan kebutuhan utama bagi para investor yang berinvestasi di pasar saham. Dalam pasar saham yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan, dan biasanya informasi ini bersumber dari berbagai peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan, maka dari itu informasi menjadi suatu unsur yang sangat penting bagi investor untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Harga saham menyesuaikan dengan informasi-informasi terbaru yang didapat dari sebuah peristiwa, dan dengan demikian dapat diketahui harga saham merupakan cerminan dari sebuah informasi yang ada. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan.

Dampak dari suatu peristiwa terhadap pasar saham dapat dipelajari melalui penelitian event study. Melalui event study maka dapat diketahui apakah pasar saham bereaksi atau merespon peristiwa atau pengumuman yang terjadi. Jika pengumuman tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogyanto, 2009:536). Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kandungan informasi suatu pengumuman, yaitu:

(15)

3

1. Ekspektasi pasar pada kandungan informasi pada saat terjadinya pengumuman, 2. Implikasi pengumuman pada distribusi return saham pada masa depan,

3. Kredibilitas sumber informasi.

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sudah berusaha untuk terus berbenah di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi, setelah beberapa kali mengalami krisis ekonomi yang bermula pada tahun 1998. Penelitian yang dilakukan oleh Marisca (2013) jika dipantau melalui harga saham yang berfluaktif biasanya dipicu oleh beberapa peristiwa yang terjadi atau pun kebijakan yang diumumkan di publik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan harga saham salah satunya adalah kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sebagai komoditas yang memberikan peran penting bagi aktivitas ekonomi bahan bakar minyak (BBM) tentu saja akan memberikan pengaruh bagi harga saham di Indonesia. Kebutuhan akan bahan bakar minyak terus meningkat mengakibatkan harga minyak dunia terus mengalami pergolakan harga seiring dengan minimnya cadangan minyak yang tersedia.

Tanggal 18 November 2014 pukul 00:00 WIB yang lalu harga bahan bakar minyak (BBM) resmi naik berikisar 2000 rupiah untuk premium dan solar sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Menurut Yose Rizal dari Politicawave, pengumuman kenaikan apapun lebih banyak sentimen negatifnya walaupun banyak juga yang mendukung dan memahami alasan kenaikan dari harga BBM. Kebijakan tersebut juga dinilai positif oleh beberapa kalangan dengan alasan kenaikan harga BBM dapat

(16)

4

membantu dalam pengembangan infrastruktur dan perlindungan sosial bagi masyarakat.

Kenaikan harga BBM tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat kecil tetapi juga mempengaruhi kelangsungan hidup dunia usaha (Arisyahidin, 2012). Kenaikan harga minyak akan mempengaruhi biaya operasional dan produksi di dunia usaha sehingga keuntungan yang didapat semakin kecil. Harga minyak dunia saat ini terus mengalami gejolak harga, dimana faktor penyebab gejolak harga tersebut adalah minimnya kapasitas cadangan minyak saat ini, dan meningkatnya permintaan minyak dunia, serta kekhawatiran atas ketidakmampuan meningkatkan daya produksi dari negara-negara produsen (Arisyahidin, 2012).

Transportasi bermanfaat untuk memudahkan manusia dalam setiap aktivitasnya sehari-hari, dengan adanya transportasi manusia tidak perlu lagi berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi tidak bergerak begitu saja, transportasi memerlukan bahan bakar pada setiap operasionalnya. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Pemindahan barang dan manusia tersebut yang membuat transportasi menjadi sangat penting. Transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Peristiwa kenaikan harga BBM memberikan dampak negatif pada harga saham di Bursa Efek Indonesia, khususnya industri transportasi yang sangat

(17)

5

membutuhkan BBM untuk mendukung operasionalnya terkena dampak yang cukup besar.

Kenaikan harga BBM secara historis memang berdampak negatif terhadap kinerja bursa saham. Terbukti pada periode Mei hingga Agustus 2013 IHSG mengalami anjlok luar biasa tajam, sejak isu kenaikan BBM. Artikel pada situs www.yahoofinance.com menyatakan periode Mei hingga Agustus 2013 IHSG mengalami penurunan sebesar 26,9 persen. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi selama dua hari berturut-turut. Peristiwa tersebut cukup menjadi perhatian bagi investor, sebab akan berdampak juga pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sahamnya dalam Bursa Efek Indonesia dan nantinya dapat menyebabkan abnormal return yang negatif. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return, jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman atau peristiwa yang mempunyai kandungan informasi akan direspon oleh pasar yang ditunjukkan oleh adanya abnormal return. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada pasar (Jogiyanto, 2010:7). Abnormal return adalah selisih keuntungan yang diharapkan investor dengan keuntungan yang sebenarnya sesudah atau sebelum informasi diterbitkan (Samsul, 2006:275).

Ramiah (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bencana tidak berpengaruh signifikan pada abnormal return saham terhadap harga saham pasar modal negara yang terkena bencana. Angelovska (2011) tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada abnormal return saham di pasar saham Macedonia sebelum dan sesudah

(18)

6

peristiwa politik yang terjadi di Eropa dan Macedonia. Jain et al. (2013) menyatakan krisis ekonomi global mempengaruhi secara negatif terhadap harga saham di bursa saham India. Pengaruh signifikan peristiwa pada pasar saham juga diungkapkan oleh beberapa penelitian, menurut Nippani and Arize (2011) pemilihan Presiden Amerika berpengaruh pengaruh signifikan pada abnormal return di saham pasar saham Kanada dan Meksiko saat berlangsungnya Murekachiro (2014) hasil penelitiannya menyebutkan terdapat pengaruh yang signifikan pada abnormal return terhadap harga saham di pasar saham Zimbabwe baik akibat pemilihan presiden. Goodell dan Bodey (2012) menyatakan pemilihan presiden memberikan dampak yang signifikan pada abnormal return di bursa efek Amerika. Ferstl et al. (2012) menyatakan bencana nuklir berdampak signifikan pada abnormal return perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi yang terdaftar di bursa efek Jepang, Perancis, Jerman, dan Amerika.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peristiwa yang terjadi, penelitian ini meneliti dampak kenaikan harga BBM pada harga saham industri transportasi. Perbedaan selanjutnya adalah hasil penelitian (research gap) diantara penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan abnormal return, maka mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut. Berdasarkan penelitian yang sudah diuraikan mengenai abnormal return saham menunjukkan bahwa sebuah peristiwa atau kebijakan publik dapat memberikan dampak terhadap abnormal return saham.

(19)

7 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah, apakah terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return saham pada Industri Transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan abnormal return saham Industri Transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah terjadinya kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori pada ilmu manajemen keuangan khususnya mengenai perbedaan abnormal return saham sesudah dan sebelum terjadinya suatu peristiwa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Sebagai acuan dan pembelajaran bagi setiap investor mengenai bagaimana dampak suatu perisiwa dapat mempengaruhi return saham dan acuan bagi calon investor dalam berinvestasi di pasar modal.

(20)

8 1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan Pasar Modal, Volatilitas harga saham, Signaling Teori, Informasi, Event Study, Efisiensi Pasar, Abnormal return, hipotesis penelitian, serta model penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan

(21)

9

sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat digunakan oleh emiten dan investor.

(22)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar modal

Tandelilin (2010:26) menyatakan bahwa pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sebenarnya, suatu pasar modal lebih mirip dengan beberapa pasar lain, yaitu pihak yang ingin membeli barang yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang akan dijual, maka sudah dapat dipastikan harga akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya jika hanya sedikit yang ingin membeli suatu barang dan ada banyak sekali yang ingin menjual, maka harga pun akan turun.

2.1.2 Volatilitas harga saham

Volatilitas harga saham adalah naik turunnya harga saham yang dipengaruhi oleh informasi di pasar modal. Tandelilin (2010:415) menyatakan bahwa pada dasarnya volatilitas atau gejolak pasar memiliki peranan pada return investasi, jika hasil keuntungan besar biasanya mempunyai resiko yang tinggi pula hal ini biasa disebut sebagai investment profile. Setiap investor memiliki investment profile yang berbeda-beda. Sebagian besar investor melakukan

(23)

11

kegiatan investasi bertujuan untuk mendapatkan return yang sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan pengaruh dari variabel ekonomi makro seperti inflasi, dan nilai tukar terhadap harga saham di pasar modal (Kuwornu, 2012). Keuntungan berinvestasi pada saham biasa adalah kemampuannya dalam memberikan rate of return.

2.1.3 Signaling teori

Jogiyanto (2009: 392), mengemukakan bahwa informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi, jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham yang diakibatkan adanya informasi yang diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut. Pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Hasil dari interpretasi informasi inilah nantinya yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dari investor, jika banyak investor berpandangan pesimis akibat bad news dari informasi yang diterima, maka ia akan mengurangi jumlah pembelian yang terjadi dan akan menambah penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong turun. Sebaliknya jika investor memandang optimis akibat good news dari informasi yang diterima, maka ia akan menambah jumlah pembelian yang terjadi dan akan menurunkan penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong naik.

(24)

12 2.1.4 Event Study

Pasar dapat dikatakan efisien jika harga-harga sekuritasnya tidak terlalu menyimpang dari nilai instrinsiknya. Nilai instrinsik yang dimaksud adalah informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan penerbit saham, Tandelilin (2010:219). Investor tidak akan memperoleh abnormal return yang konsisten pada saat hari-hari disekitar adanya informasi yang relevan tersebut. Menurut Jogiyanto (2008, 410-411) studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan utnuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Peristiwa yang menjadi fokus penelitian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain :

1. Studi Peristiwa Konvensional

Studi peristiwa konvensional mempelajari respon pasar terhadap peristiwa-peristiwa yang seringkali terjadi dan diumumkan secara terbuka oleh emiten di pasar modal. Studi peristiwa konvensional telah banyak dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa contoh studi peristiwa konvensional, antara lain : pengumuman laba, pembayaran dividen, penawaran hak atas saham (right issue), merger dan akuisisi, stock split. Oleh karena peristiwa bersifat konvensional,

(25)

13

dampak peristiwa pada umumnya mudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Dimungkinkan bahwa publikasi peristiwa oleh perusahaan tidak selalu mengandung makna yang sama karena manajemen atau pemilik perusahaan memiliki tujuan yang berbeda.

2. Studi Peristiwa Kluster

Studi peristiwa kluster atau kelompok mempelajari respons pasar terhadap peristiwa yang diumumkan secara terbuka yang terjadi pada waktu yang sama dan berdampak pada sekelompok perusahaan tertentu. Peristiwa kluster memiliki bentuk yang beragam. Kluster dapat bersifat relatif sempit hingga luas. Contoh peristiwa kluster adalah pengumuman pemerintah yang membuat regulasi pada industri tertentu sehingga diperkirakan berdampak pada aliran kas perusahaan dalam industri yang bersangkutan. Respon pasar dalam studi peristiwa kluster cenderung sulit untuk di prediksi. hal ini disebabkan peristiwa kluster bukan peristiwa yang sering terjadi sehingga investor mungkin belum memahami kandungan informasi dari suatu peristiwa berdampak positif atau negatif terhadap aliran kas perusahaan.

3. Studi Peristiwa Tak Terduga

Studi peristiwa tak terduga (unanticipated event) merupakan varian dari studi peristiwa kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap suatu peristiwa yang tidak terduga. Sesuai dengan namanya, karakteristik utama dari studi ini adalah peristiwa yang terjadi bersifat tak terduga.

(26)

14

Studi Peristiwa berurutan juga merupakan varian dari studi peristiwa kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap serangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam situasi ketidakpastian yang tinggi. Kecepatan dan ketepatan informasi menjadi kunci dari respons pasar.

Informasi yang mempengaruhi keputusan investasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua (Jogiyanto, 2003: 373), yaitu:

1. Informasi Keuangan

Pengumuman yang berhubungan dengan laba (earning related announcement), pengumuman dividen (dividend announcement), dan pengumuman pendanaan (financing announcement).

2. Informasi Nonkeuangan

Pengumuman-pengumuman investasi (investment announcements), pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan hukum (legal announcements),pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan pemasaran, pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan produksi, pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan penjualan (marketing production sales announcements), pengumuman-pengumuman manajemen dan direksi (management board ofdirector announcements), pengumuman-pengumuman merjer, ambilalih, dan diversifikasi (merger takeover divestiture announcements).

(27)

15

Tandelilin (2010:219) mengatakan pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi informasi masa lalu, informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar yang dapat mempengaruhi perubahan harga. Husnan (2005:260) semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut, maka akan sangat sulit bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini juga sering disebut dengan efisiensi informasional.

Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian sekuritas menuju harga keseimbangan baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya menilai dampak dari informasi yang tersedia tersebut. Fama (dalam Tandelilin, 2010:223) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu :

1) Efisien dalam bentuk lemah (weak form)

Semua informasi di masa lalu akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Informasi di masa lalu tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang karena sudah tercermin pada harga saat ini.

(28)

16

Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi masa lalu ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan. Return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar dikatakan efisiensi setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar.

3) Efisiensi dalam bentuk kuat (strong form).

Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi masa lalu dan semua informasi yang dipublikasikan ditambah dengan informasi yang tidak dipublikasikan. Pada pasar bentuk kuat tidak akan ada seorang investor yang mampu memperoleh return tak normal.

2.1.6 Abnormal return

Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi di pasar modal. Abnormal return merupakan selisih antara return realisasi (actual return) dan return ekspektasi (expected return). Jogiyanto (2010:9), mendefinisikan return realisasi sebagai return yang telah terjadi yang dapat dihitung berdasarkan data historis. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi dan menggunakan return realisasi sebagai dasar mengukur return ekspektasi. Abnormal return oleh Samsul (2006:276) dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

(29)

17

Abnormal return terjadi setiap hari pada setiap jenis saham, yaitu selisih antara return aktual dan return ekspektasi yang dihitung secara harian. Abnormal return dapat diketahui titik tertinggi maupun rendahnya karena dihitung secara harian, dan dapat juga diketahui pada hari ke berapa reaksi paling kuat terjadi pada masing-masing saham.

2. Average Abnormal return (AAR)

Average abnormal return merupakan rata-rata abnormal return (AR) dari semua jenis saham yang sedang dianalisis secara harian. Average abnormal return dapat menunjukan reaksi paling kuat, baik positif maupun negatif, dan keseluruhan jenis saham pada hari-hari tertentu.

3. Cumulative Abnormal return (CAR)

Cumulative abnormal return merupakan kumulatif harian abnormal return dari hari pertama sampai hari-hari berikutnya untuk setiap jenis saham. Jadi cummulative abnormal return selama periode sebelum peristiwa akan dibandingkan dengan cumulative abnormal return selama periode sesudah suatu peristiwa.

4. Comulative Average Abnormal return (CAAR)

Merupakan kumulatif harian rata-rata abnormal return dari hari pertama sampai dengan hari-hari berikutnya.

Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Jogiyanto (2010) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-mean-adjusted model.

(30)

18

Menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dapat dinotasikan sebagai berikut:

E(Rit) =

∑𝑡2𝑗=𝑡1𝑅𝑖𝑗 𝑇

Keterangan :

E (Rit )= return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. R ij = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j. T = lamanya periode estimasi yaitu dari t1 – t2.

2. Market model

Untuk perhitungan dengan menggunakan market model dilakukan dua tahap yang pertama membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan kedua menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return normal periode jendela. Persamaan market model yaitu:

Keterangan :

= return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke - j = intercept untuk sekuritas i

= koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas i

= return indeks pasar pada periode estimasi ke – t yang dapat dihitung

dengan rumus dimana IHSG adalah

Indeks Harga Saham Gabungan 3.Market-adjusted model

 

Ri.j iiRM.j i.j

 

Ri.j i

i

j M R .

 1

/( 1)  j j j

MJ IHSG IHSG IHSG

(31)

19

Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

2.2Hipotesis Penelitian

Peristiwa yang sedang terjadi dapat mempengaruhi harga saham pada suatu pasar modal, khususnya peristiwa yang berdampak pada publik. Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return dan sebaliknya peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return bagi investor (Jogiyanto, 2006:7). Beberapa penelitian menyatakan abnormal return berdampak signifikan, menurut Nippani dan Arize (2011) pemilihan Presiden Amerika berpengaruh signifikan pada abnormal return saham di pasar saham Kanada dan Meksiko. Amoaka (2012) Globalisasi berpengaruh pada abnormal return saham di Bursa Efek Ghana, dan menurut Kumar dan Liu (2013) peristiwa terorisme berpengaruh signifikan pada abnormal return saham dari 63 negara. Dar Hsin et al. (2009) dalam penelitian mereka yang berjudul The Impacts of Political Events on Foreign Institutional Investors and Stock Returns: Emerging Market Evidence from Taiwan, peristiwa politik/ konflik pemerintahan yang terjadi di Taiwan berpengaruh signifikan pada abnormal return saham di pasar saham Taiwan. Mahmood et al. (2011) dalam penelitian mereka yang berjudul How Asian and Global Economic Crises Prevail in Chinese IPO and Stock Market Efficiency, peristiwa krisis ekonomi rentan waktu 1997-1999 dan 2007-2009 yang terjadi di Dunia hasilnya berpengaruh signifikan pada

(32)

20

abnormal return saham di pasar saham Cina. Ferstl et al. (2012) menyatakan bencana nuklir berdampak signifikan pada abnormal return saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi yang terdaftar di bursa efek Jepang, Perancis, Jerman, dan Amerika.

Berlandaskan teori dan beberapa penelitian yang sudah dilakukan pada penelitian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada industri transportasi di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga BBM pada tanggal 18 November 2014.

2.3Model Penelitian

Penelitian ini membandingkan abnormal return saham sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM di Bursa Efek Indonesia pada 18 November 2014. Penelitian ini menggunakan event study untuk melakukan pengamatan pergerakan abnormal return dari hari ke hari. Penetapan kenaikan harga BBM adalah t=0. Periode jendela peristiwa dibagi menjadi dua golongan yaitu t=-7 (7 hari sebelum kenaikan harga BBM) dan t=7 (7hari sesudah kenaikan harga BBM). Rata-rata abnormal return kemudian diuji dengan menggunakan uji t, dengan Paired Sampel t-test.

(33)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yaitu melihat perbandingan abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM pada industri transportasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

Penelitian dilakukan pada industri transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 yang dapat diakses dalam www.idx.co.id. Data diperoleh dari laporan historis di BEI periode 2014.

3.3Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada industri transportasi yang terdaftar di BEI. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari ( 7 hari sebelum peristiwa, hari terjadinya peristiwa, dan 7 hari sesudah peristiwa).

(34)

22 3.4 Identifikasi Variabel

Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah abnormal return, expected return, dan actual return. Variabel ini akan diamati selama periode jendela yaitu 15 hari termasuk hari h pengumuman (7 hari sebelum, hari h dan 7 hari sesudah peristiwa kenaikan harga BBM).

3.5Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan identifikasi variable maka definisi operasional variable penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Abnormal return

Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return yang diharapkan (return normal) atau dapat juga dikatakan bahwa abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya terjadi dengan return yang diharapkan.

ARit = Rit – E(Rit) Keterangan :

ARit = Abnormal return sekuritas perusahaan ke -i pada waktu t Rit = Actual return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t E(Rit) = Expected return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t

3.5.2 Expected Retrun

Expected return merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expected return dihitung berdasarkan

(35)

23

market adjusted model, market adjusted model memiliki perhitungan yang lebih sederhana karena tidak memerlukan periode estimasi. Rumus yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2009:563), karena nilai expected return saham sama dengan return pasar, maka rumus expected return adalah sebagai berikut

Rmt= (IHSGt-IHSGt-1)/(IHSGt-1) Keterangan :

Rmt = Return market saham pada waktu t

IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1

3.5.3 Actual Return

Return aktual saham merupakan return yang sudah terjadi. Return aktual dapat dihitung dari harga saham harian dengan membandingkan antara harga hari ini dikurangi harga kemarin dibandingkan dengan harga kemarin (Jogiyanto, 2009:558).

Rit = (Pi,t – Pi,t-1) / Pi,t-1 Keterangan :

Rit = Actual return sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t Pit = Harga sekuritas perusahaan ke-i pada waktu t

(36)

24 3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

3.6.1.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan sebuah data yang memepergunakan angka-angka atau simbol untuk mewakili setiap komponen yang ada dalam penelitian. Data kuantitatif pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan pada industri transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode November 2014 dan IHSG di Bursa Efek Indonesia.

3.6.1.2 Data Kualitatif

Data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif pada penelitian ini adalah deskripsi perusahaan-perusahaan industri transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 November 2014.

3.6.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah ada, sudah dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain (Sugiyono, 2010:193). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis tentang harga saham dan deskripsi perusahaan transportasi di BEI serta IHSG yang didapat melalui website www.idx.co.id.

(37)

25

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian tahun 2014, yaitu sebanyak 24 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode sensus sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah anggota populasi penelitian. Sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Perusahaan Industri Transportasi Yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Emiten

1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.

2 ASSA Adi Sarana Armada Tbk.

3 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.

4 CASS Cardig Aero Service Tbk.

5 CPGT Cipaganti Citra Graha Tbk.

6 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

7 IATA Indonesia Air Transport Tbk.

8 INDX Tanah Laut Tbk.

9 KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.

10 LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk.

11 LRNA Ekasari Lorena Transport Tbk.

12 MBSS Mitra Bantera Segara Sejati Tbk.

13 MIRA Mira International Resources Tbk.

14 PTIS Indo Stratis Tbk.

15 RIGS RRig Tenders Indonesia Tbk

16 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.

17 SMDR Samudera Indonesia Tbk.

18 TAXI Express Transindo Utama Tbk.

19 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk.

20 TPMA Trans Power Marine Tbk

21 TRAM Trada Maritime Tbk.

22 WEHA Panorama Transportasi

23 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk.

24 ZBRA Zebra Nusantara Tbk.

(38)

26 3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non participan, yaitu observasi yang dilakukan tanpa melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat independen. Data dikumpulkan dengan cara mengamati serta mencatat data melalui website www.idx.co.id .

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian uji t-test yang bertujuan untuk mengamati pergerakan harga saham akibat terjadinya suatu peristiwa yaitu kenaikan harga BBM. Pergerakan harga saham digunakan untuk mengetahui abnormal return saham sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa. Serta menghitung uji statistik dengan menggunakan program SPSS yaitu paired sample test.

Paired Sampel t-test adalah uji parametrik yang dipakai untuk menguji hipotesis yang sama atau tidak berbeda (H0) dari dua variabel. Data tersebut berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang telah diambil dari subjek yang dipasangkan. Menhitung rumus t dengan rumus :

𝑡 =

𝑋̅̅̅̅−𝑋1 ̅̅̅̅2

𝑆𝑑/√𝑛

Keterangan:

(39)

27

𝑋1

̅̅̅ = Rata-rata abnormal return saham sebelum peristiwa 𝑋2

̅̅̅ = Rata-rata abnormal return saham sesudah peristiwa

Sd = Standar deviasi sampel n = Jumlah pengamatan sampel

Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak dilakukan beberapa langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Menentukan Formulasi hipotesis

H0: βi = 0, Tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham pada Industri Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga BBM

H1: βi ≠ 0, terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham pada Industri Transportasi sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kenaikan harga BBM. 2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1).

3. Menentukan Nilai Uji Statistik

Uji statistika merupakan rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang diambil secara acak dari sebuah populasi.

(40)

28

4. Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)

Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.

5. Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.

(41)

29 BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Bursa efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

(42)

30

Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Uraian ini menjelaskan bahwa pasar modal dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) sedangkan perusahaan dan institusi pemerintah merupakan pihak yang memerlukan dana (borrower) untuk membiayai proyeknya.Husnan (2010: 30) mengatakan terdapat dua bursa efek di Indonesia, yaitu PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tahun 2007 dilakukan Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakartta (BEJ) dan kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI (Bursa Efek Indonesia) atau IDX (Indonesian Stock Exchange) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia dan memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia yaitu berupa fungsi ekonomi dan fungsi keuangan, dengan adanya BEI, investor yang memiliki kelebihan dana dapat menanamkan dananya pada sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return).

BEI dalam melakukan publikasi informasi terkait dengan perkembangan bursa biasanya melalui media cetak dan elektronik untuk kemudahan akses informasi. Bursa Efek Indonesia memiliki visi menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia dan misi menciptakan daya saing untuk menarik

(43)

31

investor dan emiten, melalui pemberdayaan anggota bursa dan partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

4.1.2 Industri transportasi

Dalam Sejarah perkembangannya manusia selalu mengalami perubahan diakibatkan manusia selalu dituntut untuk bisa bertahan hidup. Namun tak hanya. Sejak manusia purba sampai manusia modern terus beradaptasi baik dengan lingkungan (alam) maupun dengan sesama. Peralatan yang awalnya hanya digunakan untuk bertahan hidup, kini berubah sebagai alat untuk memudahkan manusia bertahan hidup dan menjalaninya,bahkan sebagai prestise dan gaya hidup. Teknologi dipahami sebagai segala sesuatu yang menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Alat transportasi yang awalnya manusia hanya menggunakan alas kaki dan tenaga binatang guna mencapai tempat tujuan, kini sejalan dengan laju perkembangan teknologi, beragam kendaraan diciptakan.udara, darat, air, semua terjamah. Berawal dari rasa keingintahuan manusia terhadap lingkungannya dan mencari tempat yang dapat dihuni untuk memenuhi segala keinginannya, manusia menciptakan alat transportasi. Bahkan demi hasratnya ini bangsa Barat berlayar ke Timur. Keinginan untuk hidup lebih mendorong terciptanya penjajahan dan penindasan terhadap yang lain.

Di Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa asing berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya menggunakan sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk

(44)

32

melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat yang lain. Setelah datangnya bangsa asing transporttasi di Indonesia mulai menggunakan alat dorong yang beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesia semakin maju ketika Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa ini alat-alat transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut. Kedatangan bangsa-bangsa Belanda membawa peralatan transportasi data yang sudah modern.

Kemajuan transportasi di Indonesia berlanjut ketika pemerintah inggris menjadi penguasa. Pada masa itu Indonesia dipimpin oleh Rafles yang kemudian mengembangakan sistem transportasi Indonesia dengan membangun jalan raya yang membentang dari Anyer sampai Panarukan. Disamping itu pemerintah Rafles juga membangun stasiun-stasiun kereta api di daerah-daerah ditujukan untuk memperlancar distribusi hasil-hasil produksi industri Inggris ke Indonesia. Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Indonesia sistem transportasi di Indonesia lama kelamaan mengalami kemajuan.

Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia merdeka. Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh kebutuhan manusia akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia. Secara umum pemerintah Indonesia pada masa itu meningkatkan teknologi transportasi karena dengan adanya fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar hubungan, pengangkutan dan interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau, bahkan antar Negara. Hal ini dilakukan karena keadaan wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan. Kedua, memperlancar mobilitas arus

(45)

33

perperpindahan penduduk, distribusi barang dan jasa serta informasi ke seluruh pelosok tanah air.

Dari tahun-ketahun sistem teknologi transportasi di Indonesia semakin meningkat. Pada masa pemerintahan orde baru teknologi transportasi dijadikan sebagai program pembangunan. Hal ini dilaksanakan agar pemerintah Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi rakyat Indonesia untuk mengakses potensi-po tensi daerah lain. Kebijakan transportasi pertama kali yang dilakukan pemerintah orde baru adalah melakukan ekspor alat transportsi umum berupa bus secara besar-besaran, pembangunan terminal-terminal, serta jalan-jalan raya penghubung antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan oleh Departemen Perhubungan. Kemudian pemerintah orde baru membentuk lembaga transportsi darat yaitu preusahaan jawatan kereta api dan perusahaan umum angkutan bus yang disebut perum Damri.

Seiring dengan munculnya era kebebasan perusahaan-perusahaan transportasi mulai berkembang. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan transportasi di Indonesia. Disamping itu pemerintah Indonesia juga mendirikan pabrik perakitan alat-alat transportasi. Pendirian pabrik ini membawa kemajuan transportasi yang sangat pesat di Indonesia. Secara umum teknologi transportasi di Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yaitu daratan, lautan dan udara.

(46)

34

Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor transportasi di Indonesia baik sebagai infrastruktur maupun layanan jasa adalah suatu urat nadi utama kegiatan perekonomian yang pada gilirannya akan menentukan tingkat keunggulan daya saing suatu perekonomian. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam subsektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :

1. PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979.

2. PT Adi Sarana Armada Tbk adalah salah satu perusahaan layanan transportasi di Indonesia yang menyediakan layanan transportasi yang mencakup penyewaan kendaraan untuk korporasi, logistik, layanan juru mudi, serta penjualan mobil bekas. ASSA merupakan bagian dari salah satu perusahaan dari Triputra Group.

3. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, atau singkatnya BBRM, adalah sebuah perusahaan pelayaran terkemuka yang bercita-cita untuk menjadi penyedia terkemuka jasa kelautan, logistik dan lepas pantai di Indonesia berkembang pesat.

4. PT. Cardig Aero Services Tbk (CASS) didirikan tanggal 16 Juli 2009 dan mulai beroperasi secara komersil tahun 2010. Kegiatan Perusahaan meliputi bidang perdagangan, keagenan, perwakilan, jasa, angkutan, dan industri.

(47)

35

5. Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) didirikan tanggal 30 September 1994 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1994. Saat ini, CPGT memiliki 8 kantor cabang yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, Balikpapan, Banjarmasin, Pekanbaru, Surabaya, Samarinda dan kota-kota di Indonesia. CPGT bergeraka dibidang jasa transportasi dan jasa persewaan alat berat. 6. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) didirikan tanggal 31 Maret 1950 dan mulai

beroperasi komersial pada tahun 1950. ruang lingkup kegiatan GIAA antara lain sebagai angkutan udara niaga berjadwal untuk penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri, reparasi dan pemeliharaan pesawat udara, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga, dan jasa layanan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan industri penerbangan, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga.

7. Indonesia Transport dan Infrastructure Tbk (IATA) didirikan tanggal 10 September 1968 dan memulai kegiatan usaha komersial sejak pada tahun 1969. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan IATA adalah dalam bidang pengangkutan udara, perdagangan, perawatan, jasa kebersihan dan jasaboga, perwakilan dan agen penjualan umum dan jasa pengamanan bandar udara.

8. PT Tanah Laut Tbk (INDX) didirikan tanggal 19 September 1991 dengan nama PT Sanggrahamas dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1996. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDX adalah bergerak dalam bidang termasuk perencanaan dan desain dalam rangka pengembangan manajemen bisnis dibidang pelayaran, angkutan dan logistik

(48)

36

kelautan, kepelabuhan, pertambangan, sumber daya energi serta jasa konsultasi lainnya.

9. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) didirikan tanggal 18 Februari 1978 dengan nama PT Karwell Indonesia dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978.Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan KARW mencakup pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa yang terkait.

10.PT Logindo Samudramakmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayaran dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan lepas pantai (offshore support vessels, OSV) bagi industri minyak dan gas bumi.

11.PT Eka Sari Lorena Transport (Lorena Transport) didirikan tanggal 26 Februari 2002. Lorena Transport adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat, transportasi umum, Antar Kota Antar Propinsi yang melayani rute-rute di Pulai Jawa, Madura, Bali dan Sumatera,

12.PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) didirikan tanggal 24 Maret 1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1994. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (INDY). Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan MBSS terutama menjalankan usaha dalam bidang pelayaran, angkutan laut, baik barang maupun penumpang, pengangkutan minyak dari pusat-pusat pengilangan, penyewaan kapal laut, perwakilan pelayaran dari perusahaan pelayaran angkutan laut baik pelayaran tetap maupun tidak tetap untuk pelayaran di dalam negeri dan di luar negeri, agen perkapalan perusahaan

(49)

37

pelayaran, pelayaran penundaan laut, penyewaan peralatan pelayaran dan pelayaran luar negeri antar negara (pelayaran samudera).

13.Mitra International Resources (MIRA) didirikan 24 April 1979 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan MIRA adalah menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan darat, perdagangan, jasa, pembangunan, pertambangan dan perindustrian. Saat ini, MIRA bergerak dalam bidang industri jasa transportasi darat serta melakukan investasi pada anak usaha yang bergerak di bidang jasa penunjang industri minyak, gas dan panas bumi.

14.Indo Straits Tbk (PTIS) didirikan tanggal 21 Januari 1985.Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTIS terutama meliputi pekerjaan konstruksi pelabuhan, bangunan, pengolahan dan penampungan minyak dan gas, aktivitas pengerukan, pelayanan dukungan logistik untuk industri penambangan dan minyak dan gas, dan perdagangan yang mencakup impor dan ekspor.

15.Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) didirikan 22 Januari 1974 dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan RIGS meliputi usaha antara lain dalam bidang penyewaan kapal tarik (tug boats) dan tongkang (barges) terutama untuk kegiatan industri minyak dan gas (migas) lepas pantai dan jasa pengangkutan batu bara.

16.Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) didirikan tanggal 13 Januari 1993 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1993. Berdasarkan anggaran dasar

(50)

38

perusahaan, ruang lingkup kegiatan SDMU terutama menjalankan usaha dalam bidang jasa transportasi bahan berbahaya dan beracun yaitu bahan-bahan kimia, minyak dan gas untuk kebutuhan sektor industri. Saat ini, kegiatan usaha SDMU adalah bergerak bidang transportasi, penyimpanan, penyewaan tangki penyimpanan bahan berbahaya dan beracun khususnya bahan kimia, minyak dan gas dengan pelanggan utama adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor industri kimia hulu yang menghasilkan bahan bahan kimia dasar.

17.PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) didirikan 13 Nopember 1964 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1964. Induk SMDR adalah PT Samudera Indonesia Tangguh. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMDR meliputi kegiatan pelayaran termasuk pengangkutan barang dengan kapal, dan kegiatan lainnya dengan bertindak sebagai agen baik keagenan lokal maupun keagenan umum untuk perusahaan pelayaran lainnya. SMDR juga melakukan kegiatan keagenan untuk beberapa perusahaan pelayaran luar negeri, antara lain United Arab Shipping Co., Hapag Lloyd AG, Korean Marine Transport Company (KMTC) dan sebagai sub agen dari Nippon Yussen Kaisha (NYK).

18.Express Transindo Utama Tbk (dahulu bernama PT Kasih Bhakti Utama) (TAXI) didirikan 11 Juni 1981 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan TAXI adalah berusaha dalam bidang pengangkutan darat. Kegiatan usaha TAXI memiliki keterkaitan dengan Entitas Anak yaitu sama-sama

(51)

39

menjalankan kegiatan usaha jasa transportasi darat. TAXI merupakan perusahaan induk yang juga mengoperasikan taksi (merek Express) diwilayah Jakarta, dan anak usaha juga perusahaan yang mengoperasikan taksi (merek Express) untuk wilayah Jadetabek, Surabaya, Semarang dan Medan.

19.Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) didirikan dengan nama PT Tempuran Emas tanggal 17 September 1987 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, lingkup kegiatan Temas Line bergerak dalam bidang pengangkutan baik domestik maupun internasional, terutama pengangkutan penumpang, barang dan hewan dengan kapal laut, bertindak sebagai agen dari usaha pelayaran serta melaksanakan pembelian dan penjualan kapal-kapal dan perlengkapannya.

20.Trans Power Marine Tbk (TPMA) didirikan tanggal 24 Januari 2005 dan memulai kegiatan komersial pada bulan Maret 2005. Saat ini, TPMA memiliki 5 perwakilan di lokasi-lokasi utama pengangkutan batu bara, seperti di Cilacap (Jawa Tengah), Cilegon (Banten), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Tarakan (Kalimantan Timur) dan Kumai (Kalimantan Tengah). Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan TPMA meliputi usaha dalam bidang jasa pelayaran. Saat ini, kegiatan usaha utama TPMA meliputi jasa pengangkutan barang curah, khususnya batu bara, menggunakan kapal tunda, tongkang dan crane barge.

21.Trada Maritime Tbk (TRAM) didirikan tanggal 26 Agustus 1998 dengan nama PT Panji Adi Samudera dan memulai usahanya secara komersial pada bulan September 2000. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang

(52)

40

lingkup kegiatan TRAM adalah dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan angkutan laut. Saat ini kegiatan usaha TRAM meliputi angkutan muatan cair (liquid cargo), muatan curah kering (bulk carrier), gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), armada akomodasi (self propelled accommodation barge), serta sejumlah kapal penunjang seperti kapal tunda dan tongkang (tug and barge).

22.Panorama Transportasi Tbk (WEHA) didirikan tanggal 11 September 2001 dan memulai usahanya secara komersial pada tahun 2001. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan WEHA terutama menjalankan usaha di bidang perdagangan, jasa penyewaan kendaraan bermotor dan jasa angkutan darat yang meliputi transportasi penumpang dan barang. Saat ini, merek usaha yang di miliki WEHA, meliputi: Whitehorse, Canary Transport, Gray Line, Europcar, Joglosemar dan Day Trans.

23.Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) didirikan dengan nama PT Swakarya Mulia Shipping tanggal 18 Desember 1995 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1996. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan WINS meliputi bidang pelayaran di dalam negeri dan kapal penunjangnya. Saat ini, WINS bergerak dalam bidang pelayaran dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi.

24.Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) didirikan dengan nama PT Zebra tanggal 12 Oktober 1987 dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1987. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan ZBRA terutama adalah di

(53)

41

bidang angkutan taksi dan jasa lainnya yang serupa. ZBRA mengoperasikan taksi dan menyewakan limousine di Surabaya.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif Abnormal Return

Tabel 4.1 Deskripsi Data Abnormal Return

Sumber : Lampiran 6 (data diolah)

Tabel 4.1 menjelaskan nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. Pada H-7 nilai minimum sebesar -0,055327 diperoleh oleh perusahaan

N MINIMUM MAXIMUM MEAN STD DEVIATION

H-7 24 -0.055327506 0.352581926 0.019327666 0.081685642 H-6 24 -0.051138443 0.115528225 -0.000112138 0.033487704 H-5 24 -0.363471248 0.160983581 -0.017527299 0.085358018 H-4 24 -0.049802383 0.132030346 0.008711275 0.037938678 H-3 24 -0.030269359 0.244377563 0.008240494 0.052416447 H-2 24 -0.049984483 0.186538348 0.004572979 0.044111433 H-1 24 -0.050881277 0.050609238 -0.006707866 0.021919847 0 24 -0.053720056 0.049438181 -0.009060994 0.021818364 H+1 24 -0.071656407 0.041164106 0.002031926 0.024126979 H+2 24 -0.244650792 0.065681792 -0.011387149 0.057586981 H+3 24 -0.252723613 0.29637386 0.019642648 0.094679561 H+4 24 -0.255813726 0.243501342 -0.016678223 0.087099362 H+5 24 -0.245561831 0.063031919 -0.006970456 0.057855136 H+6 24 -0.023807109 0.052291395 -0.002808134 0.019061304 H+7 24 -0.251963046 0.091359604 -0.004034203 0.05882373 VALID N 24

(54)

42

Rig Tenders Indonesia Tbk (terbuka), dan nilai maksimum sebesar 0,35258 diperoleh oleh perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Rata- rata abnormal return H-7 bernilai positif sebesar 0,019327 dan standar deviasi sebesar 0.08168.

Pada H-6 nilai minimum sebesar -0.05113 diperoleh oleh perusahaan Express Transindo Utama Tbk , dan nilai maksimum sebesar 0,1155 diperoleh oleh perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Rata- rata abnormal return H-6 bernilai negatif sebesar -0,000112 dan standar deviasi sebesar 0.03348.

Pada H-5 nilai minimum sebesar -0.3634 diperoleh oleh perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0.1609 diperoleh oleh perusahaan Trans Power Marine Tbk . Rata- rata abnormal return H-5 bernilai negatif sebesar -0.0175 dan standar deviasi sebesar 0.0853.

Pada H-4 nilai minimum sebesar -0.0498 diperoleh oleh perusahaan Wintermar Offshore Marine Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0.1320 diperoleh oleh perusahaanTanah Laut Tbk. Rata- rata abnormal return H-4 bernilai positif sebesar 0,0087 dan standar deviasi sebesar 0,0379.

Pada H-3 nilai minimum sebesar -0.0302 diperoleh perusahaan Cipaganti Citra Graha Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,2443 diperoleh oleh perusahaan ICTSI Jasa Prima Tbk. Rata- rata abnormal return H-3 bernilai positif sebesar 0.0082 dan standar deviasi sebesar 0.0524.

Pada H-2 nilai minimum sebesar -0.0499 diperoleh perusahaan Rig Tenders Indonesia Tbk, dan nilai maksimum sebesar 0,1865 diperoleh oleh

Gambar

Tabel 1. Daftar Perusahaan Industri Transportasi  Yang Menjadi Sampel  Penelitian
Tabel 4.1 Deskripsi Data Abnormal Return
Tabel 4.2 Uji Paired Samples Test  Paired differences  t  Df   Sig.(2-tailed)  mean  Std.deviation  Std.error  deviation  95%  Confidence Interval of the Difference  Lower  upper  Pair1  sebelum  sesudah  0,005244  0,016216  0,006129   -0,009753  0,020241  0,856  6  0,425

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjadikan proses komputasi lebih cepat serta ciri pada data masih dapat dikenali dengan baik Setelah didapatkan data hasil ekstrasi ciri dari berbagai citra

Dalam latar belakang masalah ini guna mengembangkan kehidupan umat Islam seharusnya serta khususnya di daerah Juwangi untuk mengetahui tinjauan yuridis pelaksanaan perwakafan

[r]

Aspek D Terapan Umum C Upaya Ringan B Upaya Substansial A Situasi Ideal Sistem Penghawaan Tanpa upaya pengkondisian ruang Terapan AC konvensional yang berdampak

Langkah-langkah dalam analisis meliputi mengorganisir informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan informan, membaca keseluruhan informasi, membuatkan

Yang dimaksud peneliti dalam hal ini adalah adanya bantuan atau bimbingan shalat yang dilakukan oleh orang tuanya terhadap anak agar sang anak bisa melaksanakan shalat lima

Hasil yang ditemukan sama dengan yang dideskripsikan oleh Inger & Stuebing (2005) yaitu ditemukan di bebatuan sekitar aliran sungai, memiliki tubuh yang gemuk

[r]