• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Teluk Bintuni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Teluk Bintuni"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kondisi umum di

Desember 2005, perihal penyusunan RPI JM Bidang PU/ Cipta Karya dalam rangka

mewujudkan sinkronisasi Program Bidang PU/ Cipta Karya dan kerjasama antara

Pemerintah Pusat dengan Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota yang lebih efektif dan efisien serta

dapat dipertanggungjawabkan. sebagaimana diketahui bahwa pembangunan yang dilaksanakan

di dearah baik di kota maupun di Kabupaten, pada hakekatnya merupakan bagian dari Rencana

Program I nvestasi Jangka Menengah Nasional 2005-2009 (PP No. 7/ 2005) yang mengamanatkan

adanya keterkaitan dengan perencanaan yang lebih tinggi, akan mempermudah pengembangan

˝ sharing˝ pembiayaan dengan pemerintah pusat untuk program-program yang akan dilakukan. Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya merupakan penjabaran

Visi dan Misi Kepala Daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) yang penyusunannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang - Undang Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

RPI JM ini merupakan dokumen perencanaan yang harus memberikan arahan, yang

memudahkan tujuan yang hendak dicapai secara terukur dan dijabarkan dalam sasaran pokok

yang harus dicapai, arah kebijakan, program-program pembangunan Bidang Cipta Karya yang

disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai

dengan strategi dan arah pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni.

Selain pada peraturan-peraturan tersebut diatas yang merupakan potensi yang ada dan

ada beberapa hal yang melatar belakangi disusunnya RPI JM Bidang Cipta Karya ini antara lain :

1. Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni sebagai Kabupaten Baru yang

begitu cepat dan dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai,

terjangkau, adil, pelayanan publik yang semakin baik dan handal.

2. Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Teluk Bintuni baik keadaan ekonomi, sosial,

budaya, kualitas dan kuantitas pelayanan publik, kondisi kapasitas aparatur pelaksana dan

tata pemerintahan.

3. Kebutuhan program pembangunan dan strategi untuk mencapai sasaran program pada

lingkup Kabupaten.

4. Kebutuhan alat untuk mengoperasionalkan program atau kegiatan yang sudah dirinci

menurut sektor dan bidang yang sudah memiliki besaran/ kuantitas, lokasi, indikasi

kebutuhan kriteria perkiraan biaya dan penanggung jawab kegiatan.

D

(2)

1 .2 La nda sa n H uk um

Penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) pada dasarnya harus

bertitik tolak (mengacu) kepada peraturan perundang maupun kebijakan yang berlaku pada saat

Penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) disusun. Peraturan dan

perundangan maupun kebijakan yang perlu diacu tersebut diantaranya adalah sebagaimana

berikut :

1. Peraturan Perundangan

a. Undang – undang Nomor 21/ 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

b. Undang – undang Nomor 17/ 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional;

c. Undang – undang Nomor 26/ 2007 tentang Penataan ruang;

d. Undang – undang Nomor 32/ 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

e. Undang – undang Nomor 33/ 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah;

f. Undang – undang Nomor 1/ 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

g. Undang – undang Nomor 7/ 2004 tentang Sumberdaya Air;

h. Undang – undang Nomor 25/ 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

i. Undang – undang Nomor 38/ 2004 tentang Jalan;

j. Undang – undang Nomor 17/ 2003 tentang Keuangan Negara;

k. Undang – undang Nomor 4/ 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

l. Undang – undang Nomor 16/ 1985 tentang Rumah Susun;

m. Peraturan Presiden Nomor 7/ 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Nasional Tahun 2005 – 2009.

2. Kebijakan dan Strategi

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 494/ PRT/ M/ 2005 tentang Kebijakan Nasional

Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman, bahwa pembangunan

perkotaan perlu ditingkatkan dan diselenggarakan secara berencana dan terpadu;

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/ PRT/ M/ 2006 tentang Kebijakan dan

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/ PRT/ M/ 2006 tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan;

d. Keputusan Presiden No. 7/ 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2004-2009.

3. Peraturan Daerah

a. Peraturan Daerah Kabupaten Teluk Bintuni tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Teluk Bintuni;

b. Peraturan Bupati Teluk Bintuni tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Teluk Bintuni.

Disamping itu, yang perlu juga dijadikan sebagai acuan atas dasar pendekatan dalam

penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) adalah kebijakan

ataupun arahan dari pimpinan Departemen Pekerjaan Umum/ Cipta Karya serta

kebijakan pimpinan instansi terkait.

1 .3 T ujua n da n Pe nt ingnya RPI J M

Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya sebagai

rujukan dalam penyusunan kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah

sebagai Rencana Pembangunan I nfrastruktur (I nfrastructure Development Plan). Kebijakan Spasial dalam Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) mengacu pada RTRW

Kabupaten sedangkan kebijakan sektoral/ program dalam Rencana Program I nvestasi Jangka

Menengah (RPI JM) mengacu pada RPJMD Kabupaten 2006 - 2010. Oleh karena itu Rencana

Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) ini akan memuat Arah Kebijakan, Program dan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Teluk Bintuni, diharapkan program-program

yang diusulakan dapat dibiayai dari berbagai sumber dana sesuai amanat PP No. 7 Tahun 2005

dalam upaya untuk mewujudkan 3 (tiga) agenda Pembangunan Nasional yaitu untuk :

1. Menciptakan I ndonesia yang aman dan damai.

2. I ndonesia yang adil dan domokratis.

3. I ndonesia yang sejahtera

(3)

Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya disusun dengan

maksud sebagai berikut :

1. Menyediakan satu acuan bagi seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya

Kabupaten Teluk Bintuni dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang

akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN ataupun pinjaman luar

negeri.

2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan

Bidang Cipta Karya.

3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum infrastruktur sekarang dalam konstelasi

regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka

mewujudkan visi dan misi daerah.

4. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Teluk

Bintuni dalam upaya mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara

terpadu, terarah dan terukur.

5. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Teluk

Bintuni untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan

operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

Selain maksud dari Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta

karya seperti tersebut diatas, tujuan dan pentingnya Rencana Program I nvestasi Jangka

Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Teluk Bintuni adalah :

1. Mendorong terwujudnya kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan

kawasan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan serta terintegrasi dalam

pengembangan wilayah dalam rangka mengembangkan kehidupan sosial yang adil dan

domokratis, aman, damai serta kehidupan ekonomi nasional yang lebih sejahtera.

2. Meningkatkan kerja sama Pemerintah Pusat dan Daerah yang lebih sinergis dan sistematis

yang dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum Cq. Direktorat Cipta Karya akan

melakukan pendapingan kepada Pemerintah Daerah dalam menyiapkan RPI JM Bidang Cipta

Karya serta memberikan advisory ataupun konsultasi dalam upaya meningkatkan kapasitas

manajemen Pemerintah Daerah.

3. Menyusun Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya

yang meliputi :

a. Pembangunan I nfrastruktur Permukiman Perdesaan,

b. Peningkatan kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan.

c. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat

berpenghasilan rendah.

d. Pengembangan I nfrastruktur Permukiman Kota .

e. Pengembangan Kawasan Permukiman.

f. Pembinaan teknis bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan.

1 .4 M e k a nism e da n

Fra m e w ork

Pe nyusuna n RPI J M

Dalam penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM),

mekanismenya adalah sebagai berikut :

 Menggunakan pedoman perencanaan top-down dan bottom-up;

 Kesepakatan dan keterpaduan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam perencanaan, program dan pendanaan.

 Optimasi penggunaan sumber-sumber dana dari para pihak, melalui keterpaduan antar sektor.

 Desentralisasi dan dekosentrasi kegiatan pembangunan daerah dengan azas prioritas dan keterpaduan antar komponen dengan bimbingan dan pembinaan dari Pemerintah Provinsi

dan Pemrintah Pusat.

(4)

GAMBAR 1.1

Framework Penyusunan RPIJM

1 .4 .1 Rua ng Lingk up

Penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Kabupaten Teluk

Bintuni, pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program

serta sintesis program dan anggaran dalam rangka mewujudkan perencanaan program

infrastruktur yang berkualitas (Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) yang

berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah

dalam Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya.

Adapun cakupan/ Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang

Pekerjaan Umum/ Cipta Karya, yaitu :

1. Memberikan arahan proses penyusunan Rencana Program I nfrastruktur Jangka Menengah

Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya terutama yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

(Cost Sharing maupun Joint Program) Provinsi maupun kabupaten/ kota dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta

Karya sebagaimana dimaksud dalam Rencana Program jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2004-2009 dan seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang.

2. Mendorong pembangunan daerah Bidang PU/ Cipta Karya terutama di kota-kota yang

mendapatkan prioritas, termasuk kota-kota sedang, dan kota kecil dalam rangka

pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan daerah.

3. Memberikan penjelasan umum mengenai hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan

Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) secara umum meliputi:

 Rambu-rambu, arahan kebijakan da Prioritas Pembangunan Nasional;

 I su dan kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;

 Pola pikir penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya dan sasaran/ keluaran yang perlu dicapai.

4. Memberikan petunjuk kerangka dasar ataupun sistematika Rencana Program I nvestasi

Jangka Menengah (RPI JM) sebagai ancar-ancar dan penjelasan/ petunjuk spesifik dan

(5)

 Rencana pembangunan perkotaan,

 Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/ anggaran sebagai ringkasan memorandum program),

 Program investasi infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya dalam penyediaan perumahan dan permukiman, perbaikan perumahan dan permukiman; penyehatan

lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan

bangunan; dan pembangunan jalan dan jembatan serta pengendalian banjir,

 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),

 Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan,

 Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah,

 Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah,

 Lampiran Penunjang.

Cakupan komponen program investasi Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM)

tersebut pada hakekatnya harus dipertimbangkan selain untuk mencapai sasaran RPJMN

2004-2009, juga harus ditinjau secara kontekstual sesuai dengan tantangan pembangunan

masing-masing Kabupaten. Dalam hal ini cakupan komponen program untuk kabupaten yang

satu dengan yang lainnya dapat saja berbeda sesuai dengan kebutuhan. Bisa saja terjadi

program investasi suatu kabupaten/ kota hanya mencakup beberapa komponen program saja

(tidak perlu harus lengkap) tergantung urgensi kebutuhan dan prioritas penanganannya.

1 .4 .2 Pe nde k a t a n

Pendekatan penyusunan Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) pada hakekatnya

perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain :

1. Proses perencanaan yang partisipatif : pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pembangunan kabupaten/ kota yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas infrastruktur,

dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan

perencanaan program investasi yang partisipatif;

2. Membangun Transparansi dan Persepsi bersama : permasalahan yang dihadapi kabupaten/ kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun persoalan

kapasitas institusi agar menjadi persepsi bersama;

3. Keterpaduan dan Keberlanjutan : Perencanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan wilayah,

Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Wilayah/ Kota, Rencana Program Jangka Menengah

Nasional (RPJMN), Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana

strategi Pekerjaan Umum/ Cipta Karya, Dinas Terkait, Masterplan, Sektor, Strategi

Pembangunan Kabupaten/ Kota, maupun Peraturan Perundangan yang berlaku;

4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan : Penentuan prioritas program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil studi kelayakan (FS/ DED), kelayakan ekonomi dan

sosial serta lingkungan;

5. Credit Worthines dan Akuntabilias : Perhitungan kemampuan penyediaan dana perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian pula kemampuan pelaksanaan perlu

diperhitungkan dari hasil analisis kelembagaannya serta perlu mempertimbangkan

keberlanjutan pembangunan.

1 .4 .3 K e duduk a n

Kedudukan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Pekerjaan

Umum/ Cipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan apasial dan kebijakan sektoral yang ada di

setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan I nfrastruktur (I nfrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada skala provinsi maupun kabupaten/ kota. Rencana Program

I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari Rencana

Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Program Jangka Menengah Daerah

(RPJMD. Kebijakan spasial dalam Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM)

mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), provinsi, kabupaten/ kota,

sedangkan kebijakan sektoral/ program dalam Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah

(RPI JM) mengacu pada Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana

Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2004-2009 atau lanjutannya mempunyai Rencana

(6)

GAMBAR 1.2

Kedudukan RPIJM Dalam Rencana Pembangunan Nasional

GAMBAR 1.3

(7)
(8)

GAMBAR 1.5

Gambar

GAMBAR 1.1
GAMBAR 1.2
GAMBAR 1.5Alur Pikir Kelayakan Program RPIJM

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang menyebabkan peserta didik dengan model pembelajaran Scramble dan Time Token Arends (TTA) memiliki peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis

Jumlah pasangan yang diperlukan tergantung pada peluang karakteristik p, jumlah bit subkey yang dihitung serentak,k, jumlah rata-rata per pasangan yang

sebesar paling tinggi 100% (seratus per seratus) dari PBB-P2 yang terutang dalam bal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa sebagaimana dimaksud dalam

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PARKIR YANG TERUTANG. KESATU :

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Dari hasil simulasi terhadap model ini dapat disimpulkan bahwa peningkatkan efisiensi pemanfaatan knowledge merupakan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan

Penelitian menunjukkan bahwa bangunan bioklimatik akan menggunakan lima sampai enam kali lebih energi daripada bangunan konvensional selama hidupnya melalui penggunaan

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridha-Nya jualah sehingga Buku Saku Pendidikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang meliputi Sekolah,