• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1503122625BAB III RPI2JM BANYUASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1503122625BAB III RPI2JM BANYUASIN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK

KABUPATEN/KOTA

3.1 Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu:

pertahanan dan keamanan a.

diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan

negara berdasarkan geostrategi nasional,

diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah

pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau

merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar

yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas. pertumbuhan ekonomi

b.

memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi

nasional,

memiliki potensi ekspor,

didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,

memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

(2)

merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau

budaya nasional,

merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri

bangsa,

merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan

dilestarikan,

merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,

memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau

memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi d.

diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis

nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir memiliki sumber daya alam strategis nasional

berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa

berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau

berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup e.

merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,

merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang

ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir

punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan,

memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun

berpeluang menimbulkan kerugian negara,

memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro

menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup

rawan bencana alam nasional

sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak

luas terhadap kelangsungan kehidupan.

3.2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)

(3)

negara. Penetapan PKSN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 15, yaitu sebagai berikut:

pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan a.

negara tetangga

pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang b.

menghubungkan dengan negara tetangga

pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang c.

menghubungkan wilayah sekitarnya

pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat d.

(4)

Tabel 3.1 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)

(5)
(6)

3.3 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 14, yaitu sebagai berikut:

kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan a.

ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional

kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri b.

dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi

kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama c.

(7)

3.4 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI)

Berdasarkan arahan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan melengkapi

dokumen perencanaan.

Pengembangan MP3EI difokuskan pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yang diidentifikasikan sebagai satu atau lebih kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat atau terhubung dengan satu atau lebih faktor konektivitas dan SDM IPTEK. Pendekatan KPI dilakukan untuk mempermudah identifikasi, pemantauan, dan evaluasi atas kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas dan SDM IPTEK yang sama.

KPI dapat menjadi KPI prioritas dengan kriteria sebagai berikut: Total nilai investasi pada setiap KPI yang bernilai signifikan a.

Keterwakilan Kegiatan Ekonomi Utama yang berlokasi pada setiap KPI b.

Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentrasentra produksi di c.

masing-masing KPI

Kesesuaian terhadap beberapa kepentingan strategis (dampak sosial, dampak d.

ekonomi, dan politik) dan arahan Pemerintah (Presiden RI)

(8)

Tabel 3.2 Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI)

(9)
(10)

3.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan

memperoleh fasilitas tertentu. KEK terdiri atas satu atau beberapa zona, antara lain pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, energi, dan ekonomi lainnya. Pembentukan KEK tersebut dapat melalui usulan dari Badan Usaha yang didirikan di Indonesia, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi, yang ditujukan kepada Dewan Nasional. Selain itu, Pemerintah Pusat juga dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK yang dilakukan berdasarkan usulan kementerian/lembaga pemerintah non kementerian.

Sedangkan lokasi KEK yang diusulkan dapat merupakan area baru maupun perluasan dari KEK yang sudah ada.

Usulan lokasi KEK harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :

sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu a.

kawasan lindung;

adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota b.

yang bersangkutan;

terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat c.

dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potensi sumber daya unggulan;

mempunyai batas yang jelas. d.

(11)

Tabel 3.3 Penetapan Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Berdasarkan Arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011

Tabel 3.4 Matriks Isian Lokasi KSN, PKSN, PKN, PKI MP3EI, dan KEK

Gambar

Tabel 3.1 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Tabel 3.2 Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Tabel 3.3 Penetapan Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Referensi

Dokumen terkait

IoT adalah teknologi yang memungkinkan sebuah perangkat terhubung ke jaringan internet untuk dimonitor atau dikendalikan dari jarak jauh oleh pengguna. Teknologi ini

kemampuan ranah afektif siswa pada materi indahnya asmaul husna dan faktor penghambat serta faktor pendukung pada pembelajaran berbasis lingkungan untuk

Tabel 4.9 Tingkat Kesukaan Panelis Terhadap Snack Bar Tepung Mocaf dan Tepung Kacang Merah dengan Flavour Alami Pisang Raja Terpilih dan Soyjoy Banana

Dengan demikian, penelitian ini bukan merupakan pengulangan kata dari penelitian sebelumnya dan menjadi alasan untuk diteliti dengan judul “Analisis Hukum Pidana Islam

Hasil analisis regresi terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku pe- ngunjung TWA Punti Kayu memperli- hatkan bahwa faktor promosi, harga, pro- duk, dan

Dari hasil analisis regresi faktor-faktor produksi pada usahatani padi sawah di desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, penggunaan pupuk

(3) Biodata Penduduk, KK, KTP, Surat Keterangan Pindah Penduduk Warga Negara Indonesia antar Kabupaten /Kota dalam satu Provinsi dan antar Provinsi dalam wilayah Negara

4. Pada dasarnya pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan akan tercapai jika siswa aktif membangun pengetahuannya dalam