• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Biologi Mucuna bracteata 2.1.1. Botani

Mucuna bracteata adalah jenis kacangan penutup tanah yang berasal dari dataran tinggi Kerala,India Selatan. Walaupun kacangan ini termasuk jenis kacangan penutup tanah baru dilingkungan perkebunan ditanah air, tetapi jenis kacangan ini sudah pernah dipelajari dan sudah disusun klasifikasinya.Menurut Germplasm Resources Information Network Amerika(Harahap,dkk, 2008).

Nama latin dari kacangan ini adalah Mucuna bracteata dengan klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Division : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Sub Famili : Faboideae

Genus : Mucuna

Species : Mucuna bracteata

Menurut Subroto dan Harahap (2002) keunggulanMucuna bractaeta

dibandingkan dengan tanaman penutup tanah lainnya antara lain :  Tidak disukai hewan ternak karena kandungan fenol yang tinggi.  Toleran terhadap serangan hama dan penyakit.

 Memiliki sifat alelopati sehingga memiliki daya kompetensi yang tinggi terhadap gulma.

(2)

5

 Memiliki perakaran yang dalam, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan menghasilkan serasah yang tinggi sebagai humus yang terurai lambat, sehingga menambah kesuburan tanah.

 Mengendalikan erosi.  Pertumbuhan cepat.

 Dapat menambah unsur N bebas dari udara.  Tahan naungan dari kekeringan.

Walaupun sudah terbukti berdampak positif, penanaman LCC pada perkebunan rakyat kurang berkembang. Hal ini disebabkan karena kebun tidak dapat merasakan keuntungan secara langsung dari tanaman penutup tanah.

Meskipun secara umum kelapa sawit memiliki kemampuan tumbuh yang lebih baik pada tanah-tanah bermasalah daripada tanaman pangan.Ternyata perlu juga diperhatikan lingkungan tumbuhnya. Ekosistem tanaman kelapa sawit tanpa adanya penutup tanah sangat membahayakan kestabilan lingkungan dibanding dengan hutan belukar (Edy, R, 2007).

2.1.2. Morfologi a. Akar

Mucuna bracteata memiliki sistem perakaran tunggang sebagaimana kacangan ini, berwarna putih kecoklatan, tersebar diatas permukaan tanah dan dapat mencapai kedalaman 1 meter dibawahtanah. Tanaman ini juga memiliki bintil akar yang menandakan adanya simbiosis mutualisme antara tanaman dengan bakteri Rhizobium sehingga dapat memfiksasi nitrogen bebas menjadi nitrogen yang tersedia bagi tanaman (Harahap, dkk, 2011).

Bintil akar ini berwarna merah muda segar dan relatif sangat banyak, berbentuk bulat dan berukuran diameter sangat bervariasi antara 0,2-2,0 cm. Pada nodul dewasa terdapat kandungan leghaemoglobin yang

(3)

6

mengindikasikan terdapat sistem fiksasiN2diudara oleh bakteri Rhizobium.

Laju pertumbuhan akar cukup tinggi, sehingga pada umur diatas 3 (tiga) tahun akar utamanya dapat mencapai panjang 3 m.

Gambar 2.1. Akar Mucuna bracteata

b. Batang

Tumbuh menjalar, merambat, membelit, memanjat, berwarna hijau muda sampai hijau kecoklatan. Batang ini memiliki diameter 0,4-1,5 cm berbentuk bulat berbuku dengan panjang buku 25-34 cm. Tidak berbulu, teksturnya cukup lunak, lentur, mengandung banyak serat dan berair. Beda dengan kacangan lainnya, batang kacangan ini bila dipotong akan mengeluarkan banyak getah berwarna putih dan akan berubah menjadi coklat setelah kering. Batang yang sudah tua akan mengeluarkan bintil-bintil kecil berwarna putih yang bila bersinggungan dengan tanah akan berdiferensiasi menjadi akar baru(Listia,2008).

(4)

7

Gambar 2.2.BatangMucuna bracteata

c. Daun

Helaian daun berbentuk oval, satu tangkai daun terdiri dari 3 helaian anak daun (trifoliat), berwarna hijau, muncul disetiap ruas batang. Ukuran daun dewasa dapat mencapai 15cmx10 cm. Helai daun akan menutup apabila suhu lingkungan tinggi (termonasti), sehingga sangat efesien dalam mengurangi penguapan di permukaan daun tanaman dan bisa mengurangi resiko timbulnya bahaya kebakaran pada saat musim kering (Listia,2008).

Gambar 2.3 DaunMucunabracteata

d. Bunga

Bunga berbentuk tandan menyerupai rangkaian bunga anggur dengan panjang 20-35 cm, terdiri dari tangkai bunga 15-20 tangkai dengan 3 buah bunga setiap tangkainya.BungaMonoceus siniberwarna biruterong, dengan bau yang sangat menyengat untuk menarik perhatian kumbang penyerbuk(Listia,2008).

(5)

8

Gambar 2.4 Bunga Mucuna bracteata

e. Buah dan Biji

Dalam satu rangakaian bunga yang berhasil menjadi polong sebanyak4-15 polong, tergantung dari umur tanaman dan lingkungan setempat termasuk perubahan musim.Polong-polong ini diselimuti oleh bulu-bulu halus berwarna merah keemasan yang berubah warna menjadi hitam ketika matang, bulu-bulu ini juga dapat menimbulkan alergi dan iritasi ringan pada kulit. Polong yang berbulu ini memiliki panjang 5-8 cm, lebar 1-2 cm, dan memiliki 2-4 biji untuk setiap polongnya(Listia,2008).

Biji berwarna coklat tua sampai hitam mengkilap, dari 1 kg polong basah dapat menghasilkan 250 g biji kering dengan berat 145 biji kering/100 gram.Dari mulai munculnya bunga sampai polong siap panen dibutuhkan waktu sekitar50-60 hari(Listia,2008).

(A) (B)

(6)

9 2.2. Syarat Tumbuh Mucuna bracteata

2.2.1. Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kacangan, namun setiap jenis kacangan juga memiliki respon yang berbeda-beda terhadap faktor iklim tersebut termasukMucunabracteata.Oleh karena itu pemilihan tempat atau lokasi untuk penanaman kacangan ini terutama harus sesuai dengan kondisi lingkungan yang dihendaki oleh kacangan itu sendiri(Harahap, 2008)

2.2.2. Ketinggian Tempat

Secara umumMucunabracteatadapat tumbuh dengan subur disemua tingkat ketinggian, baik dataran rendah ataupun dataran tinggi. Namun, untuk dapat memasuki fase yang sempurna, maka Mucuna bracteata membutuhkan daerah ketinggian > 1.000 meter diatas permukaan laut, dengan demikian, ketinggian tempat merupakan kunci utama untuk pertumbuhan yang baik, karena jika ditanam didataran rendah yakni < 1.000 meter diatas permukaan laut, maka tanaman akan tumbuhan dengan jagur namun tidak dapat menghasil bunga. Ketinggian juga mempengaruhi unsur-unsur iklim lain seperti temperatur, curah hujan dan kelembapan.

2.2.3. Temperatur

Keadaan temperatur suatu daerah sangat menentukan apakah tanaman itu dapat tumbuh atau tidak diatas permukaan tanah. Ada jenis tanaman yang dapat tumbuh di temperatur tinggi namun ada juga jenis tanaman yang dapat tumbuh pada temperatur rendah.

Mucuna bracteata merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh didaerah temperatur tinggi maupun rendah, namun untuk berbungaMucuna breacteata menghendaki temperatur harian minimum 120C dan maksimum 230C, jika suhu minimum diatas 180C, maka dapat mencegah atau memperlambat proses pembungaan, hal inilah yang menyebabkan

(7)

10

kacanganMucuna bracteata yang ditanam didataran rendah tidak pernah menghasilkan bunga.

2.2.4. Curah Hujan

Air merupakan suatu unsur menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari perkecambahan sampai tanaman berproduksi. Namun agar proses pembentukan polong tidak terganggu,sebaiknya ditanam dilokasi yang cukup air dengan curah hujan 7500 mm/tahun,dan 3-10 hari hujan/bulan.

2.2.5. Kelembaban Udara

Mucuna bracteata menghendaki areal yang tinggi dari permukaan laut untuk dapat memasuki fase generatif dan umumnya semakin tinggi suatu tempat maka kelembaban udaranya juga semakin tinggi yang disebabkan oleh tingginya curah hujan terutama untuk daerah tropis seperti dataran tinggi. Walaupun begitu Mucuna bracteatatidak menyukai kelembaban udara yang terlalu tinggi. Jika kelembaban udara terlalu tinggi, maka bunga-bunga yang telah terbentuk akan busuk, layu dan kering. Kelembaban udara yang dikehendaki oleh kacangan ini ialah 88%.

2.2.6.Lama Penyinaran Matahari

Kacangan penutup tanah ini termasuk kedalam tanaman berhari pendek dan hanya membutuhkan 6-7 jam penyinaran matahari penuh untuk setiap harinya. Jika ditanam didaerah panas dengan penyinaran matahari panjang, maka Mucuna bracteataakan merundukkan daun dan batangnya akan mengurangi penguapan yang umumnya terjadi tepat disiang hari.

Dan jika penyinaran matahari kurang dari 6 jam/hari, maka produksi biji akanterhambat, disebabkan banyaknya bunga yang gugur dan tidak berkembang menjadi polong.Hal ini juga yang menyebabkan produksi biji

(8)

11

Mucuna bracteata berfluktuasi setiap tahunnya mengikuti lama penyinaran matahari.

2.3.Persiapan Bibit

Bahan tanaman yang umumnya dipakai adalah bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif yang telah berumur 6-8 minggu. Bibit yang telah cukup umur (6-8 minggu) umumnya telah mempunyai satu sulur sehat yang ditopang oleh minimal 3 helai daun yang produktif untuk fotosintesis.

Pada umumnya terdapat dua metode untuk memperbanyak suatu jenis tanaman yaitu secara vegetatif dan secara generatif.Begitu juga dengan kacangan Mucuna bracteata kedua metode itu juga dapat digunakan (Harahap, dkk, 2008).

2.3.1. Vegetatif

Perbanyakan vegetatif adalah metode perbanyakan dengan memisahkan bagian organ tanaman yang ditanam dengan media tertentu sebagai individu baru.Organ tanaman tersebut berupa batang, daun, akar dan bagian organ tanaman lainnya.Namun organ tanaman Mucuna bracteata yang biasanya digunakan sebagai bahan perbanyakan vegetatif adalah batang tanaman. Menurut Harahap (2008) beberapa cara perbanyakan secara vegetatif yang dilakukan adalah cara stek batang bernaungan, stek batang bersungkup dan bernaungan, sistem merunduk dan sistem susuan.

a. Sistem Merunduk

Semua seperti sistem vegetatif merunduk konvensional bagian tanaman yang menjadi bahan bibitan adalah sulur tanaman. Setiap 2-3 ruas tanaman di tanam kedalam tanah dan mata tunas yang dibenamkan kedalam tanah akanmuncul baru.Setelah berumur 3-4 minggu maka ujung-ujung dari tunas tanam ini dapat dipotong dan menjadi individu baru.

(9)

12

Keberhasilan dari sistem ini dapat mencapai 100%. Namun, yang terjadi kendala adalah proses pemindahannya ke polibag. Untuk menghindari kematian, bibitharus dicabut beserta akarnya dengan menggunakan cangkul dan langsung di masukan kedalam polibag dengan ukuran 20 cm x35 cm, dan proses pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Gambar 2.6. Perbanyakan Mucuna bracteata dengan Sistem Merunduk b. Stek Batang Bersungkup

Pada sistem ini tidak digunakan naungan tetapi menggunakan sungkup.Selanjutnya sungkup dibuat bangun setengah lingkaran dan memanjang sepanjang bedengan. Kemudian rangka sungkup dilapisi dengan plastik transparan yang ternaungi 85% dari sinar matahari selama 2 minggu, namun sebelum rangka sungkup hendaknya disiram terlebih dahulu sampai jenuh akan air.

Setelah 2 minggu maka sungkup diangkat setinggi 25 cm untuk aklimatasi selama 1 minggu dan penyiraman dapat dilakukan seperti biasa.Setelah bibit berumur 3 minggu sungkup dapat dibuka sepenuhnya dan setelah berumur4 minggu bibit dapat dipindahkan kelapangan.Tingkat keberhasilan dengan sistem ini sebanyak 70%.

48

Sulur ditanam di polibeg

(10)

13

Gambar 2.7.Gambar Stek Batang Bersungkup c. Sistem Susuan

Siapkan polibag untuk Pre Nursery (PN) dengan ukuran 15 cm x23 cm dasar rata dengan 2 baris lubang drainase. Polibag diisi dengan tanah top soil dan bila memungkinkan akan lebih baik jika tanah top soil dicampur dengan pasir dengan perbandingan 1:3 agar drainase dan airase menjadi lebih baik. Selanjutnya polibag-polibag dibawa kelapangan tempat pohon induk berada.Kacangan Mucuna bracteata yang dijadikan pohon induk harus berumur lebih dari 1 tahun.

Pilih batang yang sudah cukup tua, minimal ruas batang yang kelima dari pucuk dan masukan 1 atau 2 batang kedalam polibag kemudian media agak di tekan. Perlu diperhatikan bahwa ruas dibenamkan kepolibag adalah ruas yang memiliki mata tunas sebagai tempat keluarnya akar tanaman.

Calon bibit tersebut didiamkan selama 3-4 minggu sehinggaakar sudah banyak yang terbentuk. Potong batang bagian pangkal dan bibit harus di aklimatisasi terlebih dahulu dibawah naungan selama 1-2 minggu. Selama proses aklimatisasi bibit disiram pagi dan sore seperti sebagaimana biasa. Selanjutnya bibit dapat dipindahkan kelapangan. Tingkat keberhasilan dengan sistem ini mencapai 80-90 % dengan menggunakan tiga tunas polibag.

(11)

14

Gambar 2.8. Perbanyakan Mucuna bracteata dengan Sistem Susuan d. Stek Batang Bernaungan

Siapkan ukuran polibag standar untuk Pre Nursery (PN) dengan ukuran 15 cm x23 cm, dasar rata dengan dua baris lobang drainase. Polibag diisi dengan tanah top soil dan bila memungkinkan akan lebih baik jika tanah top soil dicampur pasir dengan perbandingan 3:1 agar drainase dan airase menjadi lebih baik.

Selanjutnya polibag ini disusun didalam bedengan dengan ukuran panjang 10m dan 1,2m serta jarak antara bedengan selebar 0,8m untuk mempermudah dalam perawatan.Ukuran bedengan ini dapat menampung 1000 bibit, 10 polibag memanjang dan 10 polibag melebar.

Gambar 2.9. Stek Batang Bernaungan

50

Hasil penyusuan dua minggu setelah panen dan siap untk

(12)

15

Polibag harus disusun rapat agar berdiri tegak. Selanjutnya naungan dibuat persis sama seperti pembibitan PN seukuran bedengan dengan tinggi 1,75 m diatas permukaan tanah untuk mempermudah dalam perawatan. Pilih batang yang sudah cukup tua, minimal ruas batang kelima dari pucuk tanaman, potong batang tersebut dengan 2-3 mata tunas, kurangi jumlah daun menjadi 1-2 helai dan potong menjadi ½ nya.

Batang bagian pangkal dibenamkan ke dalam media yang telah disediakan kemudian dipadatkan.Sebelum ditanam, stek tersebut juga dapat direndam dalam larutan hormon perangsang akar selama beberapa menit.Tidak ada perawatan khusus bibit bagi Mucuna bracteata selama dipembibitan, yang menjadi kunci perawatan adalah kedisiplinan dalam penyiraman bibit pagi dan sore hari.Setelah bibit berumur 6-8 minggu bibit sudah siap dipindahkan kelapangan.Keberhasilan menggunakan metode ini adalah 50-60 %.

2.3.2. Generatif

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kacangan Mucuna bracteatahanya mengeluarkanbunga dan menghasilkan biji jikaditanamdidataran tinggi >1000 m dpl.Hasil penelitian PPKS pada dua lokasi ketinggian yang berbeda menyimpulkan bahwa semakin tinggi suatu areal dari permukaan laut maka keragaman bunga dan biji juga baik, namun kondisi yang ideal untuk kacangan tersebut pada ketinggian 1.500 m dpl. Ketinggian suatu areal dari permukaan laut mempengaruhi komponen-komponen iklim lainnya, sehingga perlu dipilih ketinggian yang mempunyai parameter iklim sesuai dengan syarat pertumbuhangenerativeMucuna bracteata yaitu :

1. Suhu minimal adalah 120 C dan suhu maksimal 270 C 2. Kelembapan udara >80%

3. Lama penyinaran matahari >5,9 jam perhari

(13)

16

Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan diatas, yang datar topografi juga menjadi suatusyarat utama yang dapat mendukung lancarnya kegiatan produksi biji Mucuna Bracteata ini (Harahap,dkk, 2008).

2.4.Persiapan Lahan dan Penanaman

Persiapan lahan untuk penanaman kacangan Mucuna bracteata tidak jauh berbeda dengan persiapan lahan untuk penanaman kacangan konvensional. Perbedaannya hanya terletak pada bahan tanaman,dimana kacangan Mucuna bracteata yang ditanam berupa bibit baik berasal dari stek vegetatif maupun pembibitan dari benih, sedangkan kacangan konvensional yang ditanam adalah benih. Setelah lahan dibersihkan dari seluruh vegetasi maka pemancangan titik tanam Mucuna bracteata sudah dapat dilakukan dengan populasi 300-400 bibit/Ha,dengan jarak tanam 3-4 m di gawangan mati(Listia,2008).

Sebelum ditanam terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan ukuran 15 cm x15 cm x15 cm atau dapat juga dibuat dengan ukuran satu mata cangkul. Bibit yang telah berada di lapangan ditanam beserta polibegnya dengan terlebih dahulu memotong polibeg bagian bawah untuk jalur berkembangnya akar dan tanah yang berada di dalam polibeg tidak pecah. Dengan demikian tingkat cekaman tanaman dapat dikurangi begitu juga dengan angka kematian pindah tanam juga dapat ditekan(Listia,2008).

2.5.Pemeliharaan Mucuna bracteata

Salah satu bagian dari pemeliharaan merupakan kegiatan pemupukan yang mana pemupukan sangat penting dalam membangun kecangan penutup tanah. Pemupukan dengan pupuk lengkap N, P, K dan Mg (14 : 13 : 9 : 2,5) dapat diberikan 2 bulan setelah tanam dengan dosis sebanyak 25kg/ha. Selanjutnya pemupukan dilakukan pada umur 6 bulan dengan dosis 50kg RP/ha, pada umur lebih dari 6 bulan perakaran tanaman sudah menyebar dengan baik sehingga pemupukan tidak diperlukan lagi (Harahap,dkk, 2008)

(14)

17

Perawatan pada awal pertumbuhan (sampai dengan 3 bulan setelah penanaman di lapangan) adalah fase yang sangat kritis bagi pertumbuhanMucuna bracteata, terutama dalam persaingannya dengan jenis lainnya. Pada fase ini, di upayakan pada radius 1,5 m dari titik penanaman

Mucuna bracteata bebas dari vegetasi. Dan diupayakan pengendalian gulma lainnya dilakukan secara manual, sehingga dapat dijamin kacangan tidak terkena herbisida.Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan rotasi 1-2 bulan.Perawatan dilakukan hingga 3 tahun.

Fase kritis Mucuna bracteata terhadap kebutuhan air adalah pada periode 1-2 bulan setelah tanam. Dilapangan yang luas,penyiraman sulit dilakukan, untuk mengantisipasinya waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, dan masa replanting tanaman sebaiknya dilakukan pada awal atau pertengahan musim penghujan. Pada umumnya perawatan gulma tidak perlu dilakukan karena pada umumnya tanaman ini akan berkompetisi secara alami dengan berbagai jenis gulma yang tumbuh di Lapangan (Harahap,dkk, 2008). 2.6.Biaya Penanaman dan Pemeliharaan Mucuna bracteata

Berdasarkan data yang diperoleh pada Makalah Manajemen Perkebunan 1,maka bahan dan alat yang dibutuhkan untuk penanaman dan pemeliharaan

Mucuna bracteata dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel2.1. Kebutuhan Bahan dan Alat Untuk Penanaman Dan Pemeliharaan Mucuna bracteata

Uraian Norma Rotasi Harga Perhitungan Jumlah Menanam

kacangan

600

Stek/ha 1 x 300 600 x 600 x 300 Rp.108.000.000

Keterangan : Bibit Mucuna bracteata dengan sistem stek : 600 stek perhektar Harga Mucuna bracteata Rp.300,

(15)

18

Untuk mengetahui kebutuhan tenaga untuk penanaman dan pemeliharaan

Mucuna bracteata dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kebutuhan Tenaga untuk Penanaman dan Pemeliharaan Mucuna bracteata

Uraian Norma Rotasi Harga Perhitungan Jumlah Menanam

kacangan 6 Hk/Ha 1 x 25000 600 x6 x 25000 Rp.90.000.000

Keterangan : 6 Hk/Ha : merupakan norma tenaga yang diperlukan Rp.25.000, : merupakaan harga satuan harga

Jadi total jumlah dalam penanaman kacangan penutup tanah mucuna bracteata108.000.000 + 90.000.000 = Rp.198.000.000,

Gambar

Gambar 2.1. Akar Mucuna bracteata
Gambar 2.2.BatangMucuna bracteata
Gambar 2.5.(A) BuahMucunabracteata dan (B) biji Mucuna  bracteata
Gambar 2.6. Perbanyakan Mucuna bracteata dengan Sistem Merunduk
+4

Referensi

Dokumen terkait

dan sangat baik pada jam puncak pagi terdapat pada ruas jalan Slamet Riyadi Kartasura, jalan Tentara Pelajar, jalan Suryo, jalan HOS Cokroaminoto, jalan Kyai

Dalam keadaan normal tidak terdapat darah dalam urin, adanya darah dalam urin mungkin disebabkan oleh perdarahan saluran kemih atau pada wanita yang sedang haid.. Dengan pemeriksaan

Bagi institusi kesehatan disarankan agar membuat pencatatan yang lebih lengkap untuk ibu dengan komplikasi hipertensi dalam kehamilan. Bagi pihak Puskesmas dapat

Untuk pupuk tanaman, selain dengan cara dibuat tepung, darah sapi juga. dapat diolah menjadi

[r]

Menurut KemenPU (2011), atribut kota hijau terdiri dari 8 aspek, yaitu: (1) green planning and design, yaitu perencanaan dan perancangan yang sensitif terhadap

Berdasarkan penjelasan dan fenomena tersebut, penulis memilih judul penelitian yang akan dilakukan adalah Pengaruh Operation Cash Flow, Earning Per Share, Return

Bagi perusahaan adalah sebaiknya menambah jumlah anggota komite audit dalam melaporkan tugas dan fungsinya kepada komisaris karena hasil dari penelitian ini