• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW,QUESTION, READ, REFLECT, RECITE AND REVIEW) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMBACA INTENSIF UNTUK MENEMUKAN KALIMAT UTAMA KELAS IV SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW,QUESTION, READ, REFLECT, RECITE AND REVIEW) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMBACA INTENSIF UNTUK MENEMUKAN KALIMAT UTAMA KELAS IV SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA T.A 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite and Review) DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMBACA INTENSIF

UNTUK MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 101756 BANDAR SETIA

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

DISUSUN OLEH

HARTANTO SUGANDA NIM 108313124

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan KaruniaNya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Penggunaan Model PQ4R (Preview, Question, Reflect, Recite, And Review) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membaca Intensif Dalam Menemukan

Kalimat Utama Siswa Kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2012/2013.

Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan. Selama penyelesaian skripsi ini penulis mengalami berbagai kesulitan oleh

karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis

menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, saran dan bantuan

dari berbagai pihak. Pada kesempata ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Nasrun, MS selaku dekan FIP Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku PD 1

4. Drs. Aman Simare-mare, MS selaku PD 2 FIP Universitas Negeri Medan

5. Drs. Khairul Anwar M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP dan Drs. Ramli Sitorus,

M.Ed selaku sekretaris jurusan PPSD FIP Universitas Negeri Medan.

6. Dra.Syamsuarni M,Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan

dan saran-saran kepada saya dari awal sampai selesainya skripsi ini.

7. Drs,Demmu karo-karo M,Pd, Dra.Mastiana Ritonga M,Pd, Dra,Rosliana Sitompul

M,Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan kepada saya pada

saat seminar proposal dan ujian mempertahankan skripsi.

8. Seluruh dosen dan Staf Administrasi FIP Universitas Negeri Medan yang telah

membantu saya.

9. Drs. Hasbih, S.Ag selaku kepala sekolah tempat saya melakukan penelitian.

10.Spesial untuk Alm. Bapak Supriadi orang tuaku yang sewaktu masih hidup selalu

memberi dukungan dan semangat kepada saya dan ibu tercinta saya Suraiya Daulay

yang selalu memberi dukungan, doa, dan semangat baik segi moral atau materi

kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Spesial untuk kakak tercinta ku Tati Mairani S,Pd yang selalu memberi dukungan dan

(4)

12.Spesial juga kepada Tante ku Gemaria Daulay yang selalu memberi doanya kepada

saya.

13.Terimakasih kepada Tulang Ilham Daulay, SE dan tante Ida Zuraida serta

anak-anaknya Citra dan Sheila.

14.Terima kasih kepada teman-teman pada waktu seminar dan sidang Arima, Fitri,Vero,

Tuty, Liza, Muji, Khairatul, Livy, Dewi, dan yang lain tidak bisa saya sebut namanya

satu persatu terima kasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi

maupun pengetikan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat berguna dan memberikan

sumbangan bagi guru tentang meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada

pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Medan, Maret 2013

Penulis

(5)

ABSTRAK

Hartanto Suganda. 108313124. Penggunaan Model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Membaca Intensif Untuk Menemukan Kalimat Utama Kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia T.A. 2012/2013. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2013.

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: 1) hasil belajar siswa pada materi membaca intensif masih rendah, 2) siswa belum memahami cara menemukan kalimat utama yang terdapat pada tiap paragraph, 3) model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, dan 4) guru jarang melakukan tanya jawab atau refleksi kepada siswa tentang materi yang baru diajarkan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review) pada materi membaca intensif untuk menemukan kalimat utama. Manfaat dari penelitian ini adalah Bagi Siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam menggali informasi yang dimilikinya pada materi membaca intensif dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membaca intensif. Bagi Guru, menambah wawasan berpikir guru dalam mengajar dan mengembangkan materi pembelajaran dengan menggunakan strategi yang bervariasidan umpan balik bagi guru untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan mengajar melalui Penelitian Tindakan Kelas. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas sekolah melalui prestasi belajar siswa dan kinerja guru dan hasil penelitian sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan terdiri dari dua siklus dan setiap siklus meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun kelas yang diteliti yaitu kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia dengan jumlah siswa 23 orang.

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan pretest. Dan hasil rata-rata siswa hanya mencapai 58,78 dan siswa yang dinyatakan tuntas hanya 5 orang atau sebesar 21,47%. Kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil rata-rata siswa meningkat menjadi 66,52, dengan jumlah siswa yang tuntas ada 15 orang atau sekitar 65,22%. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 89,91 dengan jumlah siswa yang tuntas 20 orang atau sekitar 86,96%. Jadi, dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata 58,78 menjadi 89,91 dan peningkatan hasil belajar kelas dari 5 siswa yang tuntas atau sekitar 21,47% meningkat menjadi 20 siswa atau sekitar 86,96%.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR LAMPIRAN ……...……….. v

DAFTAR TABEL ………... vi

DAFTAR GRAFIK ………. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1.Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2.Identifikasi Masalah ………. 4

1.3.Pembatasan Masalah ……… 4

1.4.Rumusan Masalah ……… 5

1.5.Tujuan Penelitian ……….. 5

1.6.Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 7

2.1. Kajian Teoritis ……… 7

2.1.1. Pengertian Belajar ……… 7

2.1.2. Hasil Belajar ……… 8

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ……… 9

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran ………. 13

2.1.5. Jenis-jenis Model Pembelajaran ……….. 13

2.1.6. Pengertian Model Pembelajaran PQ4R ……… 15

2.1.7. Langkah-langkah Model Pembelajaran PQ4R ………… 16

2.1.8. Karakteristik PQ4R ………. 17

2.1.9. Kelebihan dan Kelemahan PQ4R ……… 17

2.1.10. Pengertian Membaca ………. 17

2.1.11. Pengertian Membaca Intensif ……… 18

2.1.12. Pengertian Kalimat ………. 19

2.1.13. Jenis-jenis Kalimat ……… 20

2.1.14. Pengertian Kalimat Utama ……… 20

2.2. Kerangka Berpikir ………. 20

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 23

3.1. Jenis Penelitian ……….. 23

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ………. 23

3.3. Desain Penelitian ……… 23

3.3.1. Tindakan Siklus I ……… 25

3.3.2. Tindakan Siklus II ……… 27

3.4. Instrumen Penelitian ………... 30

3.5. Teknik Pengumpulan Data ……… 30

3.6. Pengolahan dan Analisa Data ……… 31

3.7. Jadwal Penelitian ……… 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 34

4.1. Deskripsi Kondisi Awal ……… 34

4.2. Deskripsi dan Hasil Tindakan Siklus I ……….. 38

4.2.1. Perencanaan ………. 38

4.2.2. Tindakan ……….. 38

4.2.3. Observasi ………. 39

4.2.4. Refleksi ……… 45

4.3. Deskripsi dan Hasil Tindakan Siklus II ………. 47

4.3.1. Perencanaan ………. 48

4.3.2. Tindakan ……….. 48

4.3.3. Observasi ………. 50

4.3.4. Refleksi ………... 55

4.4. Pembahasan ……… 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 59

5.1. Kesimpulan ……… 59

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian………...………...……… 33

Tabel 2 Nilai Siswa Pada Pretes……….……...……… 34

Tabel 3 Nilai Pretes Siswa ……. ………..……… 37

Tabel 4 Hasil Observasi Siswa Siklus I……..………...……… 40

Tabel 5 Hasil Observasi Guru Siklus I ……… ……… 42

Tabel 6 Hasil Postest Siklus I ……….. 45

Tabel 7 Hasil Observasi Siswa Siklus II ……….. 50

Tabel 8 Hasil Observasi Guru Siklus II ……… 53

Tabel 9 Hasil Postest Siklus II ………. 55

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR GRAFIK

Diagram 1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Siswa………..……...……. 57

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I.………..……... 63

Lampiran 2 RPP Siklus II.….………..……...……… 67

Lampiran 3 Wacana …………...………...………. 71

Lampiran 4 Soal Pretest .…………...………...………… 73

Lampiran 5 Soal Siklus I .…………...………...……… 74

Lampiran 6 Soal Siklus II ...…...………...……….. 75

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I ...………...……… 76

Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ….………..………....……… 77

Lampiran 9 Kriteria Penilaian ……….. 78

Lampiran 10 Hasil Penilaian Pretes ……….……….. 81

Lampiran 11 Hasil Penilaian Siklus I ……….. 82

Lampiran 12 Hasil Penilaian Siklus II ……….. 83

Lampiran 13 Daftar Siswa yang Memperoleh Nilai Tertinggi …………. 84

Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus I ………. 85

Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ………. 86

Lampiran 16 Lembar Observasi Guru Siklus I ………. 87

Lampiran 17 Lembar Observasi Guru Siklus II ……… 89

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Membaca merupakan salah satu peranan yang sangat penting dikuasai seseorang dalam

membentuk kemahiran berbahasa, khususnya siswa. Melalui kegiatan membaca, banyak sekali

informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh siswa.

Membaca mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan suatu alat

komunikasi yang sangat diperlukan. Di satu pihak, membaca itu merupakan suatu daya pemersatu

yang ampuh dan cenderung mempersatukan kelompok-kelompok sosial dengan memberikan

pengalaman-pengalaman umum yang seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca. Di pihak lain,

membaca itu cenderung mempertajam perbedaan-perbedaan antara kelompok-kelompok sosial

dengan pendapat mereka masing-masing.

Di sekolah dasar, membaca merupakan landasan bagi tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Sebagai kemampuan yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, membaca perlu mendapat

perhatian guru, sebab jika dasarnya kurang pemahaman, maka pada tahapan pendidikan berikutnya

siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memperoleh dan memiliki pengetahuan selanjutnya.

Pembelajaran membaca di sekolah dasar dibedakan menjadi dua, yaitu membaca permulaan untuk

kelas I dan II, dan membaca lanjutan atau disebut juga membaca pemahaman untuk kelas III-VI.

Pembelajaran membaca pemahaman bertujuan agar siswa mampu mengambil manfaat dan pesan yang

disampaikan penulis melalui bacaan. Dengan kata lain agar siswa mampu memahami isi, menyerap

pikiran dan perasaan orang melalui tulisan.

Pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail

yang penting, dan seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu perlu, 1) menguasai perbendaharaan

kata. Apabila seseorang telah memahami isi dari suatu bacaan yang dibacanya, maka ia telah

(13)

dalam memahami isi bacaan, dikarenakan ia menemukan kata-kata sulit dalam bacaan tersebut, maka

perbendaharaan kata terhadap bacaan masih kurang, sehingga pemahaman isi bacaan belum dapat ia

kuasai. 2) akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, tata bahasa). Sebelum

memahami bacaan, di dalam membaca terkadang kita menemukan kalimat atau paragraf maupun tata

bahasa yang jarang kita pergunakan dalam bahasa sehari-hari, ataupun baru kita temui dalam bacaan

tersebut. Hal tersebut akan membuat kita sulit memahami bacaan, terutama pada siswa sekolah dasar.

Oleh karena itu, salah satu caranya adalah menentukan teknik membaca yang baik dan sesuai dengan

kebutuhan siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami isi bacaan. Dan salah satu teknik

membaca yang dapat digunakan yaitu dengan membaca intensif.

Membaca intensif dapat diartikan sebagai suatu kegaiatan membaca yang dilakukan seseorang

secara cermat guna menemukan suatu informasi inti dari bahan bacaan. Membaca intensif pada

hakekatnya memerlukan teks yang panjangnya ± 300 patah kata (yang dapat dibaca dalam jangka

waktu 2 menit dengan kecepatan kira-kira 5 (lima) patah kata dalam satu detik).

Membaca intensif dilakukan untuk mengembangkan keterampilan membaca secara detail dengan

menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosakata, dan juga pemahaman

keseluruhan isi wacana serta untuk menemukan ide-ide pokok atau kalimat utama pada tiap paragraf.

Dalam pembelajaran membaca intensif, siswa dituntut untuk dapat memahami isi bacaan dan

menemukan ide-ide pokok atau kalimat utama yang terdapat pada tiap paragraf. Dalam hal ini, guru

juga mempunyai peranan yang penting untuk dapat membimbing siswa dalam menemukan kalimat

utama sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Namun kenyataan di lapangan, siswa belum dapat memahami isi bacaan dan belum dapat

menemukan kalimat utama dengan benar. Terlihat dari hasil belajar siswa yang rendah yang

diperoleh peneliti ketika Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT). Hal tersebut terjadi

dikarenakan guru kurang bervariasi menggunakan model pembelajaran, siswa kurang memahami cara

(14)

intensif yang telah selesai dipelajari, sehingga hasil belajar siswa rendah pada materi membaca

intensif untuk menemukan kalimat utama.

Berdasarkan data yang diperoleh dari guru kelas IV ketika Praktek Pengalaman Lapangan

Terpadu (PPLT), terlihat dari nilai yang diperoleh siswa pada materi membaca intensif untuk

menemukan kalimat utama masih rendah. Terlihat bahwa rata-rata nilai kelas hanya mencapai 48,15.

Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi membaca intensif untuk menemukan

kalimat utama di SD Negeri 101765 Bandar Setia yaitu ≥ 70. Data yang diperoleh dari guru kelas

yaitu, dari 29 orang siswa yang dinyatakan tuntas dalam pelajaran membaca intensif untuk

menemukan kalimat ada 5 orang dengan nilai tertinggi 80 atau sekitar 17,24%. Dan jumlah siswa

yang dinyatakan tidak tuntas pada pelajaran membaca intensif untuk menemukan kalimat ada 24

orang dengan nilai terendah 40 atau sekitar 82,76%.

Oleh karena itu, berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui wali kelas maka perlu dilakukan

tindakan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda agar hasil belajar siswa pada materi

membaca intensif untuk menemukan kalimat utama dapat meningkat. Dan salah satu model

pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, dan Review).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul penelitian yaitu “Penggunaan Model

Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dalam Meningkatkan

Hasil Belajar pada Materi Membaca Intensif untuk Menemukan Kalimat Utama Siswa Kelas IV SD

Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identitas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

pada materi membaca intensif guna menemukan kalimat utama dapat diidentifikasikan sebagai

(15)

1. Hasil belajar siswa pada materi membaca intensif untuk menemukan kalimat utama masih

rendah

2. Siswa belum memahami cara menemukan kalimat utama yang terdapat pada tiap paragraph

3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

4. Guru jarang melakukan tanya jawab atau refleksi kepada siswa tentang materi yang baru

diajarkan

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana dan untuk lebih fokus melakukan penelitian,

maka peneliti membatasi masalah penelitiannya pada “Penggunaan Model Pembelajaran PQ4R

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada

Materi Membaca Intensif untuk Menemukan Kalimat Utama Siswa Kelas IV SD Negeri 101765

Bandar Setia Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

pada penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran PQ4R dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membaca intensif untuk menemukan kalimat utama

siswa kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2012/2013”?.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran PQ4R pada materi membaca intensif menemukan kalimat utama

(16)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Siswa

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menggali informasi yang dimilikinya pada

materi membaca intensif

b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membaca intensif

b. Bagi Guru

a. Menambah wawasan berpikir guru dalam mengajar dan mengembangkan materi

pembelajaran dengan menggunakan strategi yang bervariasi

b. Umpan balik bagi guru untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan

mengajar melalui Penelitian Tindakan Kelas.

c. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas sekolah melalui prestasi belajar siswa dan kinerja guru

b. Hasil penelitian sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I aktivitas siswa yang terdiri dari beberapa

aspek dalam pembelajaran PQ4R memperoleh persentase sebesar 61% kemudian pada

observasi aktivitas siswa pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 87%. Dari data

tersebut dapat disimpulkan pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca intensif untuk

menemukan kalimat utama.

2. Nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II tejadi peningkatan. Hal tersebut terlihat

dati pretest pada saat belum memulai siklus I sebesar 59, kemudian nilai postest

meningkat pada siklus I sebesar 67, dan nilai postest meningkat lagi pada siklus II

menjadi 87. Sedangkatkan tingkat ketuntasan belajar siswa meningkat yaitu

berturut-turut 22%, 65% dan 87% dengan kategori tuntas. Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat ditarik kesimpulan bahwa, melalui pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite and Review) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca intensif untuk menemukan

(18)

5.2. Saran

1. Pada guru kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia, hendaknya menggunakan

pembelajaran PQ4R dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia kepada

siswa.

2. Dalam melaksanakan pembelajaran PQ4R, hendaknya harus dijelaskan dengan benar

bagaimana cara menentukan kalimat utama

3. Dalam memberi materi, guru sebaiknya benar-benar membimbing siswa agar dapat

dengan mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2009. Karakteristik Model Pembelajaran PQ4R. Bandung: Alfabet.

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuanda. 2006. Membaca Intensif. Bandung: CV: Rama Utama.

Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobbry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rafika Aditama.

Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara.

http://maselly2000.wordpress.com/bhs-indonesia-vii/pelajaran-6/membaca-intensif-buku-biografi.

http.//id.shvoong.com/social-sciences/education/2194165-pengertian-strategi-belajar-pq4r/#ixzz1tOg9Jufl.

Kamila, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Rama Utama

Puspita, R. P. 2003. Strategi-strategi Belajar. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Lanjutan Pendidikan Pertama Dirjen Dikdasmen Depdiknas.

Rudiansyah. 2012. http.//sdnbbu8.wordpress.com/2012/06/20/jenis-jenis-kalimat.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Syah, Muhhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1 Jadwal Penelitian……………...………......……………………
Gambar 1  Dokumentasi………..………......…………………………….

Referensi

Dokumen terkait

Hay que decir que España ha consagrado esfuerzos para combatir los estereotipos sexistas en la legislación: la Ley Orgánica de 2007 para la igualdad efectiva entre

Berikut Jadwal Final French Open 2017.. kami mungkin bodoh tapi punya hati. kami memilih dengan hati yang tulus. para kontestan pemilu dan calon pemimpin atau/dan pemimpin sering

Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan "gagal" dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan

konsep. ♦ Mahasiswa dapat menganalisa hasil perancangan data

 Teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,

Proses Tahapan Pelaporan Aktor Kebutuhan Fungsional Sistem Penyusunan rekapitulasi RPS dan kehadiran dosen Dosen, akademik prodi, admin prodi Menyusun rekapitulasi RPS

Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat produktifitasnyapun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga produktif (Yennita et al, 2009). Kreativitas dan

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,600- 0,800), maka instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. Dengan demikian