ANALISIS PENGARUH RASIO
AKTIVITAS, LEVERAGE
KEUANGAN, UKURAN, DAN
UMUR PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN
MANUFAKTUR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Muhammad Syukri Hamdi
15212110
Latar Belakang
Industri makanan dan minuman di Indonesia berkembang semakin pesat. Dibanding dengan industri kreatif lainnya, industri makanan dan minuman mendapat peluang yang sangat besar untuk terus bertumbuh. Bahkan pada saat krisis sekalipun, industri ini terbilang mampu bertahan. Sementara total ekspor makanan dan minuman tahun 2008 silam sebesar USD 2 Juta. Tahun 2008 lalu, total omzet industri ini mencapai Rp. 400 Triliun. Selain itu, industri makanan dan minuman harus mempunyai strategi bisnis yang tepat dan melakukan banyak inovasi agar bisa naik volume penjualan atau keuntungan ditengah krisis keuangan global, serta diharapkan mampu mengatasi persaingan secara global. Tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa persaingan dimasa sekarang dan masa yang akan datang bukanlah hal yang mudah. (www.kontan.co.id)
Manajemen yang berhasil dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang disebut rasio. Salah satunya yang digunakan adalah rasio keuangan, penggunaan analisis tersebut merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi dan perkembangan keuangan perusahaan serta memudahkan pengguna laporan keuangan dalam menilai laporan tersebut. Laporan keuangan yang dikeluarkan untuk perusahaan memberikan informasi posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Akan tetapi laporan keuangan tersebut perlu di analisis lebih lanjut dengan analisis keuangan yang ada untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik dalam menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Adapun cara analisis yang dapat dipergunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu rasio aktivitas, rasio leverage keuangan yang meliputi ukuran dan umur perusahaan. Rasio-rasio tersebut merupakan analisis yang penting untuk mengukur sejauh mana kinerja perusahaan yang sedang berjalan. Dalam mengukur profitabilitas suatu perusahaan terdapat beberapa ukuran yang dapat digunakan, tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Profitabilitas adalah hasil dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh rasio aktivitas,
leverage
keuangan, ukuran,
dan umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan
manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
BATASAN MASALAH
Batasan Masalah
•
Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian
ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur makanan dan
minuman di Bursa Efek Indonesia pada tahun amatan 2011-2015.
•
Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling
,
diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan. Data dianalisis
menggunakan
multiple regression
.
•
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, data
sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara seperti internet,
dsb.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh antara rasio aktivitas,
leverage
keuangan, ukuran, dan umur perusahaan terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ITO 50 1,90 52,60 12,2674 12,79899 TATO 50 ,25 3,39 1,2244 ,63073 DER 50 ,26 3,02 1,1497 ,50293 UP 50 12,16 18,33 14,6504 1,55794 UMP 50 14 47 27,90 10,637 ROE (profitabilitas) 50 ,0185 1,4350 ,235630 ,3190824 Valid N (listwise) 50
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 50. ITO
Memperoleh nilai minimum sebesar 1,90 dan nilai maksimum sebesar 52,60 dengan mean 12,2674 lalu Std. Deviasi sebesar 12,79899 TATO
Memperoleh nilai minimum sebesar 0,25 dan nilai maksimum sebesar 3,39 dengan mean 1,2244 lalu Std. Deviasi sebesar 0,63073 DER
Memperoleh nilai minimum sebesar 0,26 dan nilai maksimum sebesar 3,02 dengan mean 1,1497 lalu Std. Deviasi sebesar 0,50293 UP
Memperoleh nilai minimum sebesar 12,16 dan nilai maksimum 18,33 dengan mean 14,6504 lalu Std. Deviasi sebesar 1,55794 UMP
Memperoleh nilai minimum sebesar 14 dan nilai maksimum 47 dengan mean 27,90 lalu Std. Deviasi sebesar 10,637 ROE
Memperoleh nilai minimum sebesar 0,0185 dan nilai maksimum 1,4350 dengan mean 0,235630 lalu Std. Deviasi sebesar 0,3190824
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar
disamping, hasil pengujian tersebut menunjukkan
bahwa titik berhimpit rapat dan relatif mengikuti
garis diagonal, maka data dalam penelitian ini dapat
digunakan dan dengan kata lain data yang digunakan
adalah normal.
Berdasarkan gambar disamping dapat
terlihat bahwa
sebaran titik tidak membentuk satu alur/pola tertentu,
tampak titik menyebar secara acak serta data
menyebar secara merata diatas sumbu X maupun
sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Asumsi
klasik
tentang
heteroskedastisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu
terbebas dari heteroskedastisitas.
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Uji Autokorelasi
Berdasarkan Tabel disamping, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :
Nilai VIF untuk variabel ITO sebesar 1,230 < 10 sehingga variabel ITO dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Nilai VIF untuk variabel TATO sebesar 2,694 < 10 sehingga variabel TATO dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Nilai VIF untuk variabel DER sebesar 1,138 < 10 sehingga variabel DER dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Nilai VIF untuk variabel UP sebesar 1,388 < 10 sehingga variabel UP dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Nilai VIF untuk variabel UMP sebesar 2,591 < 10 sehingga variabel UMP dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Berdasarkan Tabel disamping nilai Durbin Watson dari output didapatkan sebesar 2,576. Didapatkan nilai dL sebesar 1,3346 dan nilai dU sebesar 1,7708 Jadi nilai 4-dU sebesar 2,2292 dan 4-dL sebesar 2,6654. Hal ini berarti nilai DW (2,576) berada terletak
diantara nilai 4-dU dan 4-dL, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (constant) ITO ,813 1,230 TATO ,371 2,694 DER ,879 1,138 UP ,720 1,388 UMP ,386 2,591 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,662a ,439 ,375 ,2522387 2,576
a. Predictors: (Constant), Umur perusahaan, Debt to equity ratio, Inventory turn over, Ukuran perusahaan, Total asset turn over b. Dependent Variable: Roe (profitabilitas)
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Uji Regresi Linier Berganda
Y = -0,513 + 0,002 X1 + 0,287 X2 + 0,274 X3 + 0,029 X4 – 0,013 X5 + e
Dari persamaan regresi linear berganda diatas, diketahui mempunyai konstanta sebesar -0,513. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan dalam keadaan 0 (nol), maka variabel dependen ROE sebesar -0,513 %.
1.Koefisien regresi ITO (b1) bernilai 0,002, menunjukkan arah hubungan positif antara variabel ITO dengan variabel dependen ROE. Hal ini berarti setiap kenaikan ITO sebesar 1 % diprediksi akan menaikkan ROE sebesar 0,002 %, hal ini berarti jika ITO meningkat maka profitabilitas (ROE) akan naik.
2. Koefisien regresi TATO (b2) bernilai 0,287, menunjukkan arah hubungan positif antara variabel TATO dengan variabel dependen ROE. Hal ini berarti setiap kenaikan TATO sebesar 1 % diprediksi akan menaikkan ROE sebesar 0,287 %, hal ini berarti jika TATO meningkat maka profitabilitas (ROE) akan naik.
3. Koefisien regresi DER (b3) bernilai 0,274, menunjukkan arah hubungan positif antara variabel DER dengan variabel dependen ROE. Hal ini berarti setiap kenaikan DER sebesar 1 % diprediksi akan menaikkan ROE sebesar 0,274 %, hal ini berarti jika DER meningkat maka profitabilitas (ROE) akan naik.
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) -,513 ,479 -1,070 ,290 ITO ,002 ,003 ,092 ,738 ,464 TATO ,287 ,094 ,567 3,056 ,004 DER ,274 ,076 ,431 3,580 ,001 UP ,029 ,027 ,142 1,065 ,293 UMP -,013 ,005 -,443 -2,435 ,019
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
4. Koefisien regresi UP (b4) bernilai 0,029, menunjukkan arah hubungan yang positif antara variabel
UP dengan variabel dependen ROE. Hal ini berarti setiap kenaikan UP (Ukuran Perusahaan) sebesar 1
% diprediksi akan menaikkan ROE sebesar 0,029 %, hal ini berarti jika UP meningkat maka
profitabilitas (ROE) akan berpengaruh positif naik.
5. Koefisien regresi Umur Perusahaan (UMP) (b5) bernilai -0,013, menunjukkan arah hubungan yang
negatif antara variabel UMP dengan variabel dependen ROE. Hal ini berarti setiap kenaikan UMP
sebesar 1% diprediksi tidak akan menaikkan ROE sebesar -0,013 %, hal ini berarti jika UMP
meningkat maka profitabilitas (ROE) tidak berpengaruh positif naik.
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) -,513 ,479 -1,070 ,290 ITO ,002 ,003 ,092 ,738 ,464 TATO ,287 ,094 ,567 3,056 ,004 DER ,274 ,076 ,431 3,580 ,001 UP ,029 ,027 ,142 1,065 ,293 UMP -,013 ,005 -,443 -2,435 ,019 a. Dependent Variable: Roe (profitabilitas)
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1 ,662a ,439 ,375 ,2522387 2,576 a. Predictors: (Constant), Umur perusahaan, Debt to equity ratio, Inventory turn over, Ukuran perusahaan, Total asset turn over
b. Dependent Variable: Roe (profitabilitas)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai R Square atau koefisien determinasi
(R2) adalah 0,439. Hal ini menunjukkan kemampuan ITO, TATO, DER, UP, dan UMP
dalam menerangkan
Return On Equity
(ROE) sebesar 43,9 % atau dengan kata lain
ITO, TATO, DER, UP, dan UMP berpengaruh sebesar 43,9 % terhadap variabel ROE.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 56,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada
didalam model regresi linier.
HASIL UJI T
Uji T (Signifikansi Parsial)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) -,513 ,479 -1,070 ,290 ITO ,002 ,003 ,092 ,738 ,464 TATO ,287 ,094 ,567 3,056 ,004 DER ,274 ,076 ,431 3,580 ,001 UP ,029 ,027 ,142 1,065 ,293 UMP -,013 ,005 -,443 -2,435 ,019
a. Dependent Variable: Roe (profitabilitas)
Jika Uji t < 0,05 maka H0 ditolak dan berpengaruh ITO
0,464 > 0,05
ITO tidak berpengaruh terhadap ROE TATO
0,004 < 0,05
TATO berpengaruh terhadap ROE DER
0,001 < 0,05
DER berpengaruh terhadap ROE UP
0,293 > 0,05
UP tidak berpengaruh terhadap ROE UMP
0,019 > 0,05
UMP tidak berpengaruh terhadap ROE
HASIL UJI F
Uji F (Signifikansi Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 2,189 5 ,438 6,882 ,000b
Residual 2,799 44 ,064 Total 4,989 49
a. Dependent Variable: Roe (profitabilitas)
b. Predictors: (Constant), Umur perusahaan, Debt to equity ratio, Inventory turn over, Ukuran perusahaan, Total asset turn over
Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel ANOVAª disamping ini. Nilai prob. F hitung terlihat pada kolom terakhir (sig.)