• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1

P U T U S A N

Nomor : 2/Pid.Sus./2017/PN.Trg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

--- Pengadilan Negeri Tenggarong yang mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : --- --- Nama Lengkap : ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN; --- --- Tempat Lahir : Banjarmasin; --- --- Umur/tanggal lahir : 52 Tahun/12 Desember 1964; --- --- Jenis Kelamin : Laki-laki; --- --- Kebangsaan : Indonesia; --- --- Tempat Tinggal : RT.009 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten

Kutai Kartanegara; --- --- Agama : Islam; --- --- Pekerjaan : Swasta; --- --- Terdakwa dipersidangan didampingi Penasihat Hukum, yaitu IKHSANNUR FAJRI,

S.H. Advokat/Penasihat Hukum pada Pos Layanan Bantuan Hukum Pengadilan Negeri

Tenggarong (POSYANKUM) yang berkantor di Jalan A. Yani No. 16 (Pengadilan Negeri Tenggarong), berdasarkan Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 2/Pid.Sus/2017/PN.Trg. tanggal 10 Januari 2017 tentang penunjukkan Penasihat Hukum berdasarkan ketentuan Pasal 56 ayat (1) KUHAP, akan tetapi Terdakwa tetap menolaknya; --- --- Terdakwa ditangkap berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor : Sp.Kap/25/X/2016/Reskrim tertanggal 22 Oktober 2016, dimana Surat Perintah ini berlaku dari tanggal 22 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2016; --- --- Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN), oleh : --- 1. Penyidik, berdasarkan Surat Perintah Penahanan tertanggal 23 Oktober 2016,

Nomor : SP.Han/24/X/2016/Reskrim, sejak tanggal 23 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 11 Nopember 2016; --- 2. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara, berdasarkan Surat Perpanjangan Penahanan tertanggal 11 Nopember 2016, Nomor : PRINT-3680/Q.4.12/Euh.1/11/2016, sejak tanggal 12 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 21 Desember 2016; --- 3. Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara, berdasarkan Surat Perintah

Penahanan (Tingkat Penuntutan) tertanggal 20 Desember 2016, Nomor : PRIN-4103/Q.4.12/Euh.2/12/2016, sejak tanggal 20 Desember 2016 sampai dengan tanggal 08 Januari 2017; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tenggarong, berdasarkan Penetapan tertanggal

05 Januari 2017, Nomor : 2/Pid.Sus./2017/PN.Trg., sejak tanggal 05 Januari 2017 sampai dengan tanggal 03 Pebruari 2017; --- 5. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong, berdasarkan Penetapan tertanggal 25 Januari 2017, Nomor : 2/Pid.Sus/2017/PN.Trg., sejak tanggal 04 Pebruari 2017 sampai dengan tanggal 04 April 2017; --- --- PENGADILAN NEGERI tersebut; --- --- Telah membaca : --- 1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong, tanggal 05 Januari 2017, Nomor : 2/Pid.Sus./2017/PN.Trg., tentang Penunjukan Majelis Hakim yang mengadili perkara ini; --- 2. Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tenggarong, tanggal 05 Januari 2017, Nomor : 2/Pid.Sus./2017/PN.Trg., tentang Penetapan hari sidang; --- 3. Berkas perkara atas nama Terdakwa ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN beserta

seluruh lampirannya; --- --- Telah mendengar dakwaan Penuntut Umum; --- --- Telah mendengar keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Terdakwa; --- --- Telah memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan; --- --- Telah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana (Requisitoir) dari Penuntut Umum, NOMOR REG. PERKARA : PDM-799/TNGGA/12/2016 yang dibacakan dipersidangan pada hari Senin tanggal 06 Pebruari 2017, yang pada pokoknya Penuntut Umum mohon agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan : --- 1. Menyatakan terdakwa ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk

anak untuk melakukan persetubuhan” sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 81 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2014; --- 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh)

tahun dengan ketentuan lamanya pidana penjara itu akan dikurangkan sepenuhnya dengan lama terdakwa ditahan dan Denda sebanyak Rp. 100.000.000,- (serratus juta rupiah) subsider 6 (enam) bulan kurungan dengan perintah terdakwa tetap ditahan; - 3. Menyatakan barang bukti berupa 1 (satu) lembar celana dalam wanita warna cream

motif belang-belang, 1 (satu) lembar pendek warna coklat, 1 (satu) lembar kaos lengan panjang warna putih bertuliskan USA Letsgo, 1 (satu) lembar celana panjang levis warna biru, seluruhnya agar dikembalikan kepada saksi Siti Fatimah: ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 4. Menetapkan agar terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah); --- --- Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan pembelaan (Pleidoi) secara lisan yang diucapkan dipersidangan pada hari Senin tanggal 06 Pebruari 2017, yang pada prinsipnya Terdakwa mohon keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa merupakan tulangpunggung keluarga; --- --- Menimbang, bahwa terhadap pembelaan (Pleidoi) dari Terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah menanggapi secara lisan yang pada pokoknya tetap pada tuntutan pidananya, sedangkan Terdakwa menyatakan tetap pada pembelaannya; --- --- Menimbang, bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 29 Desember 2016, NOMOR REG. PERKARA : PDM-799/TNGGA/12/2016, Terdakwa telah didakwa sebagai berikut : --- --- Bahwa terdakwa ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN pada sekira bulan Agustus tahun 2016 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Agustus tahun 2016, bertempat di dalam sebuah Kamar Mandi di Rumah Kosong yang berada di RT 015, Desa Sebulu Ilir, Kec. Sebulu, Kab. Kutai Kartanegara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di dalam daerah hukum dan kewenangan Pengadilan Negeri Tenggarong yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya yakni terhadap saksi Siti Fatimah (usia 13 tahun lahir pada tanggal 06 Juni 2003), perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : --- - Bahwa awalnya pada sekira bulan Juli 2016 terdakwa yang biasa berjualan pentol keliling di SD tempat saksi Siti Fatimah bersekolah berkenalan dengan saksi Siti Fatimah yang sering membeli pentol dagangan terdakwa. Selanjutnya sekira bulan Agustus 2016 setelah terdakwa sudah akrab dengan saksi Siti Fatimah tersebut kemudian terdakwa membujuk saksi Siti Fatimah untuk berhubungan badan dengan terdakwa dengan cara terdakwa berjanji akan memberikan uang dan pentol untuk saksi Siti Fatimah sehingga kemudian saksi Siti Fatimah mau untuk berhubungan badan bersama terdakwa, sehingga setelah itu terdakwa mengajak saksi Siti Fatimah ke sebuah Rumah Kosong yang berada di RT 015, Desa Sebulu Ilir, Kec. Sebulu, Kab. Kutai Kartanegara; --- - Bahwa kemudian setelah berada di rumah kosong tersebut kemudian terdakwa mengajak saksi Siti Fatimah masuk ke dalam kamar mandi yang berada di rumah kosong tersebut dan setelah itu terdakwa menurunkan rok dan celana dalam saksi Siti Fatimah, lalu kemudian terdakwa juga menurunkan celana panjang dan celana dalamnya, setelah itu terdakwa mengangkat saksi Siti Fatimah dan kemudian terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin saksi Siti Fatimah, setelah itu terdakwa menggoyangkan alat kelaminnya maju mundur di dalam alat kelamin saksi Siti Fatimah beberapa kali dan setelah itu karena terdakwa merasa akan mengeluarkan sperma kemudian terdakwa mencabut alat kelaminnya dan kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 terdakwa mengeluarkan spermanya di luar. Setelah itu terdakwa menyuruh saksi Siti Fatima untuk merapikan pakaiannya dan kemudian terdakwa dan saksi Siti Fatima pergi meninggalkan rumah kosong tersebut dan setelah itu terdakwa memberikan saksi Siti Fatimah uang dan pentol dagangan terdakwa; --- - Bahwa kemudian setelah itu terdakwa mengulangi perbuatannya melakukan

persetubuhan dengan saksi Siti Fatimah selama 3 tiga kali di tempat yang sama yakni di dalam sebuah Kamar Mandi di Rumah Kosong yang berada di RT 015, Desa Sebulu Ilir, Kec. Sebulu, Kab. Kutai Kartanegara dengan cara terdakwa membujuk saksi Siti Fatimah untuk melakukan persetubuhan dengan terdakwa dengan iming-iming terdakwa akan memberikan uang dan pentol gratis; --- - Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi Siti Fatimah mengalami luka lecet

kemerahan pada perineum bagian bawah, tampak bekas robekan selaput dara di arah jam 3 dan 9, sebagaimana hasil Visum Et Repertum nomor : 812-VER/3881/TU/2016 tanggal 22 Oktober 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Amilia Wahyuni, Dokter pada Puskesmas Sebulu I; --- --- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2014; --- --- Menimbang, bahwa atas pembacaan surat dakwaan tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dan maksudnya serta menyatakan tidak akan mengajukan keberatan (Eksepsi); --- --- Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan Saksi-Saksi yaitu : --- SAKSI I : NURHAYANI binti AMMA (disumpah), yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --- - Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa setelah kejadian; --- - Bahwa Saksi akan memberikan keterangan sehubungan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK telah disetubuhi oleh Terdakwa; --- - Bahwa Saksi SITI FATIMAH binti LACOK merupakan anak kandung Saksi; --- - Bahwa menurut keterangan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK bahwa Saksi SITI

FATIMAH binti LACOK pertama kali disetubuhi oleh Terdakwa sekitar 2 (dua) bulan yang lalu yaitu sekitar pukul 12.00 Wita di dalam rumah kosong yang berada di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara; --- - Bahwa Saksi mengetahui kalau Saksi SITI FATIMAH binti LACOK telah disetubuhi oleh

Terdakwa adalah pada hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2016 sekitar pukul 09.00 Wita pada saat Saksi berada dirumah kemudian datang Sdri. MARLINA yang merupakan saudara sepupu Saksi yang memberitahukan bahwa ada kabar kalau Saksi SITI

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 FATIMAH binti LACOK telah diperkosa oleh orang yang jualan pentol yang kemudian orang tersebut Saksi ketahui bernama ABAN; --- - Bahwa setelah mendengar informasi tersebut selanjutnya Saksi langsung bertanya

kepada Saksi SITI FATIMAH binti LACOK perihal kejadian tersebut dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mengatakan benar telah disetubuhi oleh Terdakwa, selanjutnya kejadian tersebut Saksi ceritakan kepada keluarga selanjutnya sekitar pukul 13.30 Wita Saksi ditelpon oleh Sdri. MARLINA bahwa Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah dibawa ke Polsek Sebulu dan Saksi disuruh datang ke Polsek Sebulu, selsnjutnya kejadian tersebut Saksi laporkan secara resmi; --- - Bahwa menurut pengakuan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK kepada Saksi bahwa

kejadian tersebut sudah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dan yang ke 5 (lima) tidak jadi karena ketahuan orang dan perbuatan tersebut dilakukan ditempat yang sama dalam waktu kurang lebih 2 (dua) bulan ini; --- - Bahwa berdasarkan keterangan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK bahwa Terdakwa

sebelum menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mengatakan akan memberi uang apabila Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mau diajak bersetubuh dan perkataan itu selalu dilontarkan apabila mau menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; ---- - Bahwa Saksi SITI FATIMAH binti LACOK saat ini berumur 13 (tiga belas) tahun karena Saksi SITI FATIMAH binti LACOK lahir pada tanggal 06 Juni 2003 dan saat ini masih kelas V SD; --- --- Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi NURHAYANI binti AMMA tersebut Terdakwa membenarkannya dan menyatakan tidak keberatan; --- SAKSI II : SITI FATIMAH binti LACOK (tidak disumpah), yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --- - Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa; --- - Bahwa Saksi akan memberikan keterangan sehubungan dengan Terdakwa yang telah

melakukan persetubuhan kepada Saksi; --- - Bahwa Saksi tidak ada hubungan apa-apa dengan Terdakwa namun hanya sebatas

Saksi sering membeli pentol jualannya; --- - Bahwa Saksi disetubuhi oleh Terdakwa pertama kali sekitar 2 (dua) bulan yang lalu namun untuk hari dan tanggalnya Saksi lupa sekitar pukul 12.00 Wita dan terakhir kali adalah sekitar setengah bulan yang lalu didalam rumah kosong yang berada di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara; --- - Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi Saksi sebanyak 5 (lima) kali dan beberapa kali

pula Terdakwa meremas-remas payudara Saksi, yaitu : ---

 Pertama : pada hari Senin Saksi lupa tanggalnya sekitar pukul 12.00 Wita di sebuah rumah kosong di WC tepatnya di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 Sebulu, Terdakwa mengajak Saksi untuk berhubungan dan akan memberikan pentol gratis dan uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah), kemudian Terdakwa menurunkan rok dan celana dalam kemudian Terdakwa juga menurunkan celana panjang dan celana dalamnya lalu Terdakwa mengangkat Saksi/menggendong Saksi lalu Terdakwa memasukkan alat kemaluannya sampai beberapa kali digoyangkan lalu dicabut kemaluannya lalu mengeluarkan cairan putih dilantai, lalu Saksi merapikan baju dan keluar dari WC lalu pulang; ---

 Kedua : pada hari Jum’at namun Saksi lupa tanggalnya Saksi ada membeli pentol dan Terdakwa mengajak Saksi “begituan” dan menyuruh Saksi menunggu ditempat biasa sekitar pukul 12.00 Wita sepulang sekolah Saksi pulang dulu untuk berganti baju kemudian Saksi ketempat rumah kosong dan setelah bertemu dengan Terdakwa Saksi diberi uang Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa langsung membawa Saksi ke WC lalu Terdakwa menurunkan celana panjang dan celana dalam saksi lalu Saksi diangkat/digendong oleh Terdakwa dan memasukkan “burung” kedalam kemaluan Saksi sampai mengeluarkan cairan putih dari kemaluan Terdakwa lalu selanjutnya Saksi merapikan baju; ---

 Ketiga : pada hari sabtu namun Saksi lupa tanggalnya sekitar pukul 11.30 Wita Saksi disetubuhi Terdakwa yang paginya saat Saksimembeli pentol Terdakwa mengajak lagi untuk “begituan” dan menyuruh Saksi untuk menunggu di tempat biasa lalu pulang sekolah Saksi langsung pulang menuju ke rumah kosong bersama dengan Terdakwa dan Saksi diajak ke WC dan kembali disetubuhi dengan posisi Saksi diangkat/digendong sampai kemaluan Terdakwa masuk ke kemaluan Saksi dan tidak lama kemudian mengeluarkan kemaluannya dari kemaluan Saksi sampai keluar cairan putih, setelah selesai Saksi merapikan baju kemudian Terdakwa memberi Saksi uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); ---

 Keempat : pada hari Sabtu tanggalnya Saksi lupa, Terdakwa kembali jualan pentol disekolah Saksi dan Saksi membeli pentonya dan Terdakwa kembali mengajak Saksi untuk berhubungan badan ditempat yang sama yakni di WC rumah kosong dan dengan Saksi posisi digendong dengan rok dan celana dalam saja yang diturunkan sedangkan baju masih Saksi pakai kemudian Terdakwa memasukan kemaluan Terdakwa ke dalam kemaluan Saksi sampai kelar cairan putih dari kemaluan Terdakwa, setelah itu Terdakwa memberikan Saksi uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); ---

 Kelima : pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016 sekitar pukul 09.00 Wita Terdakwa kesekolah Saksi dan pada saat Saksi membeli pentol Terdakwa mengajak Saksi untuk berhubungan badan lagi dan pukul 12.00 Wita saksi pulang kerumah dulu untuk berganti baju lalu Saksi kerumah kosong dan langsung Terdakwa mengajak Saksi ke WC dan Terdakwa menyuruh Saksi untuk menurunkan celana panjang dan celana dalam Saksi namun Saksi bilang kalau Saksi sedang halangan atau datang bulan dan pada saat itu ada orang yang tidak Saksi kenal melihat selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi pulang namun sebelum itu Terdakwa sempat memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp.7.000,00 (tujuh ribu rupiah); ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 - Bahwa setiap kali Terdakwa menyetubuhi Saksi, Terdakwa tidak ada melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan namun Terdakwa hanya memaksa dengan menarik tangan Saksi dan Saksi juga diiming-imingi dengan cara akan diberi uang; -- - Bahwa uang yang dijanjikan tersebut diberikan selama 5 (lima) kali ketemu sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan Rp.7.000,00 (tujuh ribu rupiah); --- - Bahwa pertama kali disetubuhi oleh Terdakwa kemaluan Saksi tidak mengeluarkan darah; --- - Bahwa selama ini Saksi tidak pernah disetubuhi oleh orang lain selain Terdakwa; --- - Bahwa umur Saksi saat ini adalah 13 (tiga belas) tahun karena Saksi lahir pada tanggal 06 Juni 2003 dan masih kelas V SD; --- --- Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK tersebut Terdakwa membenarkannya dan menyatakan tidak keberatan; --- --- Menimbang, bahwa karena berhalangan hadir dan atas permintaan Penuntut Umum serta Terdakwa menyatakan tidak keberatan, maka telah dibacakan pula dipersidangan keterangan SAKSI III : ERWIN bin SABRI sesuai Berita Acara Pemeriksaan (Saksi) pada hari Kamis tanggal 03 Nopember 2016, yang dibuat oleh SUTAJI, S.E., Pangkat Bripka, Nrp.80080725, Jabatan selaku Penyidik Pembantu pada Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kalimantan Timur, Resor Kutai Kartanegara, Sektor Sebulu, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --- - Bahwa pada saat ini Saksi dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani; --- - Bahwa Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya; --- - Bahwa Saksi telah melihat Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK berada dalam WC rumah kosong yang berada di RT.015 Desa sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara; --- - Bahwa Terdakwa adalah penjual pentol; --- - Bahwa kejadiannya pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016 sekitar pukul 12.00

Wita didalam WC rumah kosong yang berada di RT.015 Desa sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara; --- - Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016 sekitar pukul 12.00 Wita sehabis Saksi mengantar istri Saksi, Saksi berniat untuk memancing ikan di Sungai Mahakam, pada saat Saksi menuju tempat Saksi biasa mancing yaitu dipinggir jalan dekat dengan rumah kosong yang berada di RT.015 Desa sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Saksi melihat Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sedang berdiri melihat dan memperhatikan Saksi, pada waktu saksi berada dipinggir sungai mau melakukan aktifitas memancing Saksi melihat Terdakwa masuk ke dalam WC rumah kosong didekat lokasi saksi memancing lalu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 diikuti oleh Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dan pintu WC ditutup karena Saksi merasa curiga lalu Saksi mendatangi WC tersebut dan mengetok dari luar dengan mengatakan “…ngapain lek…” didalam Terdakwa menjawab “…nggak apa-apa…” dan pertanyaan tersebut Saksi ulangi namun tetap dijawab oleh Terdakwa “…nggak apa-apa…” karena penasaran dan Saksi lihat ada lubang, Saksi intip dari luar serta Saksi lihat Terdakwa sedang menaikkan celananya sedangkan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK tidak kelihatan karena tertutup dinding, melihat hal tersebut pintu WC langsung saksi dorong namun ditahan oleh Terdakwa, setelah Saksi berhasil mendorong pintu WC hingga terbuka kemudian Saksi SITI FATIMAH binti LACOK langsung keluar dari dalam WC dan Terdakwa oleh Saksi dihalang-halangi agar tidak keluar lalu Terdakwa ditanya oleh Saksi “…ngapain lek?...” dijawab “…nggak apa-apa cuma pegang-pegang aja…”, lalu Saksi mengatakan “…kena Kita ini lek kalau Kita dilaporkan, anak-anak itu…” dijawab “…kita ini kan beli…dia minta uang 50 ribu…biasa kebutuhan laki-laki…”, setelah mendengar jawaban Terdakwa yang tidak jelas sehingga Saksi meninggalkan Terdakwa dan Saksi melaihat Terdakwa langsung pulang; --- - Bahwa setelah melihat kejadian tersebut pada pagi harinya yaitu pada hari Jum’at tanggal 21 Oktober 2016 sekitar pukul 07.00 Wita pada saat mengantar anak sekolah, Saksi certakan kejadian tersebut kepada keluarga yang saat itu sama-sama mengantar anak sekolah; --- - Bahwa Saksi tidak melihat Terdakwa sedang menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti

LACOK namun yang Saksi lihat saat itu Terdakwa sedang merapikan dengan cara menaikan celana dalam dan celana panjang sedangkan untuk Saksi SITI FATIMAH binti LACOK tidak ada kelihatan karena terhalang oleh dinding; --- - Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Saksi SITI FATIMAH binti LACOK pada saat itu menggunakan baju kaos warna putih dan untuk celana saksi tidak memperhatikan; -- - Bahwa kalau umur Saksi SITI FATIMAH binti LACOK secara pasti Saksi tidak mengetahuinya namun yang Saksi ketahui saat itu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masih duduk kelas V SD; --- --- Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi ERWIN bin SABRI tersebut Terdakwa membenarkannya dan menyatakan tidak keberatan; --- --- Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keterangan Terdakwa, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --- TERDAKWA : ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN; --- - Bahwa Terdakwa diajukan dipersidangan sehubungan dengan Terdakwa telah melakukan hubungan badan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; --- - Bahwa Terdakwa megenal Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sekitar 3 (tiga) bulan yang lalu; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 - Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK awalnya sekitar 3 (tiga) bulan yang lalu Terdakwa sehari-harinya jualanpentol keliling di sekolahan SD tempat Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sekolah, pada saat Terdakwa jualan tersebut Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sering membeli pentol jualan Terdakwa karena sudah sering membeli dan sudah akrab sehingga Saksi SITI FATIMAH binti LACOK berani mengambil pentol dagangan Terdakwa setiap kali Saksi SITI FATIMAH binti LACOK ketemu Terdakwa dimanapun tempatnya, menginjak 1 (satu) bulan perkenalan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah berani berhutang pentol dagangan Terdakwa dan Terdakwa lihat sering hutang sehingga Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa ditanya “…Kamu sudah pernah beginiankah…” maksudnya berhubungan badan, dijawab Saksi SITI FATIMAH binti LACOK “…sudah…”, lalu Terdakwa tanya lagi “….kamu mau nggak aku pakai, nanti aku kasih uang…” dijawab “…mau…”, setelah Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mengatakan mau sehingga Saksi SITI FATIMAH binti LACOK kemudian oleh Terdakwa dibawa ke rumah kosong, sesampainya dirumah kosong kemudian Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masuk ke dalam ruang WC rumah kosong tersebut, setelah itu rok dan celana dalam Saksi SITI FATIMAH binti LACOK diturunkan oleh Terdakwa sebatas lutut dan Terdakwa juga menurunkan celana panjang dan celana dalam yang Terdakwa pakai juga sebatas lutut, setelah itu dengan posisi Terdakwa berdiri, Terdakwa mengangkat/menggendong badan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK menghadap Terdakwa, lalu batang kemaluan Terdakwa oleh Terdakwa dimasukan ke dalam lubang kemaluan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK, setelah itu Terdakwa goyang-goyangkan sekitar 2 (dua) menit karena merasa air sperma Terdakwa mau keluar kemudian batang kemaluan Terdakwa oleh Terdakwa dicabut dan air sperma Terdakwa dikeluarkan di lantai WC, selanjutnya Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa disuruh merapikan pakaiannya kembali dan Terdakwa juga merapikan pakaian Terdakwa, lalu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa diberi uang sebesar Rp.50.000,00 (lima puluh ribu rupiah); --- Sekitar 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa kembali jualan disekolahan SD Saksi tempat SITI FATIMAH binti LACOK sekolah, kemudian Terdakwa bertemu lagi dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK yang saat itu membeli pentol jualan Terdakwa, lalu Terdakwa bertanya “…maukah kalau mau dimana ketemu…” dijawab “…ditempat biasa aja lek…”, setelah Terdakwa pulang jualan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah menunggu didekat rumah kosong yang pernah Terdakwa gunakan untuk menyetubuhinya, lalu Terdakwa bersama Saksi SITI FATIMAH binti LACOK berjalan menuju ke rumah kosong tersebut dan didalam WC celana panjang dan celana dalam yang dipakai oleh Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa diturunkan sebatas lutut, lalu Terdakwa juga menurunkan celana panjang dan celana pendek yang Terdakwa pakai dengan posisi Terdakwa berdiri lalu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa digendong berhadap-hadapan dengan Terdakwa, lalu Terdakwa masukan batang kemaluan Terdakwa ke lubang kemaluan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dan Terdakwa mengoyang-goyangkan kurang lebih 2 (dua) menit dan Terdakwa cabut batang kemaluan Terdakwa lalu keluar air sperma dilantai, setelah itu Terdakwa menyuruh Saksi SITI FATIMAH binti LACOK merapikan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 pakaiannya dan Terdakwa juga merapikan pakaian Terdakwa serta seblum Saksi SITI FATIMAH binti LACOK pulang terlebih dahulu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dikasih uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya Kami pulang kerumah masing-masing; --- Seitar 5 (lima) hari kemudian Terdakwa bertemu lagi dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK di sekolah SD ditempat Saksi SITI FATIMAH binti LACOK bersekolah, pada saat Saksi SITI FATIMAH binti LACOK pentol, Terdakwa mengatakan “…mau lagikah…” dijawab “…iya…” lalu Terdakwa menjawab “…Saya tungu ditempat biasa…”, pada saat Terdakwa pulang jualan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah ada menunggu ditempat biasa lalu Saksi bersama-sama menuju rumah kosong dan didalam WC Terdakwa kembali menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dengan cara antara lain posisi seperti yang sebelumnya dan sebelum pulang Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa diberi uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); --- Setelah itu sekitar 1 (satu) minggu kemudian pada saat Terdakwa kembali jualan pentol disekolahnya Saksi SITI FATIMAH binti LACOK, Terdakwa kembali bertemu dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK yang membeli pentol Terdakwa disitu, kemudian Terdakwa kembali bertanya seperti sebelum-sebelumnya dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mau menerima ajakan Terdakwa dan akan menunggu ditemat biasa, sepulang dari jualan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah ada menunggu ditempat biasa lalu didalam WC yang biasa Terdakwa gunakan tersebut Terdakwa kembali menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dengan cara dan posisi yang sama dengan sebelumnya serta saat itu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK oleh Terdakwa diberi uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); --- Terakhir pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016 sekitar pukul 09.00 Wita saat Terdakwa kembali jualan di sekolahannya bertemu lagi dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dengan cara seperti biasa Terdakwa mengajak Saksi SITI FATIMAH binti LACOK untuk bersetubuh dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mau serta akan menunggu ditempat biasanya lalu sekitar pukul 12.00 Wita Terdakwa pulang jualan, Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sudah menunggu ditempat biasa lalu Kami bersama-sama menuju ruang WC didalam ruang WC tersebut Saksi SITI FATIMAH binti LACOK menurunkan sendiri celana panjang dan celana dalam yang dipakainya dan Terdakwa juga menurunkan celana Terdakwa, akan tetapi saat itu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mengatakan sedang datang bulan dan saat itu juga Terdakwa melihat ada orang yang tidak Terdakwa kenal mengetahui keberadaan Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK didalam WC tersebut sehingga Terdakwa menyuruh Saksi SITI FATIMAH binti LACOK merapikan pakaiannya kembali dan meninggalkan tempat tersebut, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2016 sekitar pukul 14.00 Wita Terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian; --- - Bahwa Terdakwa menyetubuhi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sebanyak 4 (empat) kali dan untuk yang ke 5 (lima) kalinya tidak jadi karena keburu ketahuan orang; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 --- Menimbang, bahwa Terdakwa telah diberi kesempatan oleh Majelis Hakim untuk mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) bagi diri Terdakwa, akan tetapi Terdakwa menyatakan tidak mempunyai dan tidak akan mengajukan Saksi yang meringankan bagi diri Terdakwa; --- --- Menimbang, bahwa selain Saksi-Saksi, Penuntut Umum juga mengajukan barang bukti yang telah disita secara sah didepan persidangan, berupa : --- 1. 1 (satu) lembar celana dalam wanita warna cream motif belang belang; --- 2. 1 (satu) lembar pendek warna coklat; --- 3. 1 (satu) lembar kaos lengan panjang warna putih bertuliskan USA Letsgo; --- 4. 1 (satu) lembar celana panjang levis warna biru; --- --- Menimbang, bahwa terhadap barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan secara sah oleh Penyidik sesuai dengan ketentuan Pasal 39 KUHAP, berdasarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor : SP.Sita/25/X/2016/Reskrim tertanggal 22 Oktober 2016 serta berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong Nomor : 803/Pen.Pid/2016/PN.Trg. tertanggal 17 Nopember 2016 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan terhadap barang bukti sebagaimana telah tersebut diatas; --- --- Menimbang, bahwa terhadap barang bukti tersebut juga telah diperlihatkan kepada Saksi-Saksi maupun Terdakwa dipersidangan, selanjutnya Saksi-Saksi dan Terdakwa telah membenarkan keberadaan barang bukti tersebut, oleh karenanya secara formil barang bukti tersebut dapat dipertimbangkan dalam putusan ini; --- --- Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah memerintahkan pula kepada Penuntut Umum untuk membacakan Visum et Repertum Nomor : 812-VeR/3881/TU/2016 tertanggal 22 Oktober 2016, perihal hasil pemeriksaan atas korban bernama FATIMAH binti LACOK (Alm) yang mana telah dilakukan pemeriksaan oleh dr. AMILIA WAHYUNI di Puskesmas Sebulu I Kecamatan Sebulu yang telah melakukan pemeriksaan pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 12.15 Wita bertempat di Puskesmas Sebulu I Kecamatan sebulu, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan yaitu : Telah diperiksa seorang perempuan berusia 10 tahun belum pernah menikah dan belum pernah melahirkan, mengenakan baju jingga bergaris-garis dan celana warna kream. Tidak ada perlukaan ataupun memar pada paha bagian dalam, Tampak luka lecet kemerahan pada perineum bagian bawah, Tidak tampak perlukaan pada bibir luar maupun bibir dalam kemaluan, Tampak bekas robekan selaput dara di arah jam 3 dan 9, Tidak tampak perlukaan pada vagina dan Tidak tampak adanya cairan yang keluar dari kemaluan. Hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan kekerasan benda tumpul; --- --- Menimbang, bahwa terhadap bukti surat berupa Visum Et Repertum tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan; --- --- Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tersurat dalam Berita Acara Persidangan yang sekiranya relevan dan dapat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dijadikan dasar pertimbangan dianggap telah termuat dan ikut dipertimbangkan dalam putusan ini; --- --- Menimbang, bahwa sebelum sampai pada uraian fakta hukum yang terungkap di persidangan, maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan keterangan Saksi yang telah dibacakan di depan persidangan yaitu Saksi ERWIN bin SABRI; --- --- Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “alat bukti yang sah” sebagaimana diterangkan dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, yaitu : --- a. Keterangan Saksi; --- b. Keterangan Ahli; --- c. Surat; --- d. Petunjuk; --- e. Keterangan Terdakwa; --- --- Menimbang, bahwa dalam Pasal 185 ayat (1) KUHAP menentukan bahwa keterangan Saksi sebagai alat bukti ialah apa yang Saksi nyatakan di sidang pengadilan; - --- Menimbang, bahwa selanjutnya dalam Pasal 162 ayat (1) KUHAP menentukan bahwa dalam hal jika Saksi sesudah memberi keterangan dalam penyidikan berhalangan hadir di persidangan, maka keterangan Saksi tersebut di dalam Berita Acara Penyidikan dibacakan di persidangan; --- --- Menimbang, bahwa Pasal 162 ayat (2) KUHAP menentukan bahwa jika keterangan itu sebelumnya telah diberikan di bawah sumpah, maka keterangan itu disamakan nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan di sidang; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena Saksi ERWIN bin SABRI, telah memberikan keterangan di bawah sumpah dalam tahap penyidikan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pengambilan Sumpah pada hari Kamis tanggal 03 Nopember 2016 atas nama ERWIN bin SABRI, maka terhadap keterangan Saksi ERWIN bin SABRI yang dibacakan dalam persidangan, disamakan nilainya dengan keterangan Saksi dibawah sumpah yang diucapkan di persidangan; --- --- Menimbang, bahwa dipersidangan telah diperoleh keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Terdakwa serta barang bukti dan surat bukti yang saling berhubungan satu dengan yang lain, kesemuanya dikonstatir, sehingga diperoleh fakta hukum sebagai berikut : --- - Bahwa benar sekira bulan Agustus tahun 2016 bertempat di dalam sebuah kamar mandi di rumah kosong yang berada di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Terdakwa telah melakukan hubungan badan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; --- - Bahwa benar berawal pada bulan Juli 2016 Terdakwa yang biasa berjualan pentol

keliling di SD tempat Saksi SITI FATIMAH binti LACOK bersekolah berkenalan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK yang sering membeli pentol dagangan Terdakwa, selanjutnya sekira bulan Agustus 2016 setelah Terdakwa sudah akrab dengan Saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 SITI FATIMAH binti LACOK tersebut kemudian Terdakwa membujuk Saksi SITI FATIMAH binti LACOK untuk berhubungan badan dengan Terdakwa dengan cara Terdakwa berjanji akan memberikan uang dan pentol untuk Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sehingga kemudian Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mau untuk berhubungan badan bersama Terdakwa, sehingga setelah itu Terdakwa mengajak Saksi SITI FATIMAH binti LACOK ke sebuah rumah kosong yang berada di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara; --- - Bahwa benar kemudian setelah berada di rumah kosong tersebut selanjutnya

Terdakwa mengajak Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masuk ke dalam kamar mandi yang berada di rumah kosong tersebut dan setelah itu Terdakwa menurunkan rok dan celana dalam Saksi SITI FATIMAH binti LACOK, lalu kemudian Terdakwa juga menurunkan celana panjang dan celana dalamnya, setelah itu Terdakwa mengangkat Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dan kemudian Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin Saksi SITI FATIMAH binti LACOK, setelah itu Terdakwa menggoyangkan alat kelaminnya maju mundur di dalam alat kelamin Saksi SITI FATIMAH binti LACOK beberapa kali dan setelah itu karena Terdakwa merasa akan mengeluarkan sperma kemudian Terdakwa mencabut alat kelaminnya dan kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya di luar, setelah itu Terdakwa menyuruh Saksi SITI FATIMAH binti LACOK untuk merapikan pakaiannya dan kemudian Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK pergi meninggalkan rumah kosong tersebut dan setelah itu Terdakwa memberikan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK uang dan pentol dagangan Terdakwa; --- - Bahwa benar kemudian setelah itu Terdakwa mengulangi perbuatannya melakukan persetubuhan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sebanyak 3 (tiga) kali di tempat yang sama yakni di dalam sebuah kamar mandi di rumah kosong yang berada di RT.015 Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara dengan cara Terdakwa membujuk Saksi SITI FATIMAH binti LACOK untuk melakukan persetubuhan dengan Terdakwa dengan iming-iming Terdakwa akan memberikan uang dan pentol gratis; --- - Bahwa benar pada waktu Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap Saksi SITI

FATIMAH binti LACOK tersebut umur Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masih 13 (tiga belas) tahun, hal mana sesuai dengan Kartu Keluarga atas nama Kepala Keluarga NYONO yang menerangkan bahwa SITI FATIMAH lahir di Tanjung Jone pada tanggal 06 Juni 2003; --- --- Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; --- --- Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi unsur-unsur dari Pasal yang didakwakan kepadanya; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 --- Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk tunggal yaitu melanggar Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : --- 1. Setiap orang; --- 2. Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain; --- 3. Dilakukan dengan sengaja; --- --- Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut : --- Ad. 1. Unsur : Setiap orang; --- --- Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang menurut Majelis Hakim mempunyai pengertian yang sama dengan pengertian barang siapa dalam tindak pidana yang diatur dalam KUHP yaitu siapapun orangnya yang dianggap sebagai Pelaku tindak pidana yang didakwakan dan dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pidana atas perbuatannya tersebut; --- --- Menimbang, bahwa yang menjadi subjek tindak pidana adalah subjek hukum, yaitu pendukung hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum yang terdiri dari orang dan badan hukum privat/korporasi; --- --- Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang adalah siapa saja sebagai subjek hukum pendukung hak dan kewajiban; --- --- Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah menghadapkan orang yang didakwa telah melakukan perbuatan pidana yang bernama ABIN HAMZAH alias

ABAN bin UDIN ternyata Terdakwa telah mengakui identitas Terdakwa yang

dicantumkan dalam surat dakwaan sebagai identitas dirinya, yang mana sesuai pula dengan keterangan Saksi-Saksi; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, telah terbukti bahwa orang yang dihadapkan ke muka persidangan adalah benar Terdakwa yang dimaksud oleh Penuntut Umum, bukan orang lain atau dengan kata lain tidak ada kesalahan orang; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur setiap orang telah terpenuhi; --- Ad. 2. Unsur : Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk

anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain; ---

--- Menimbang, bahwa unsur ini memuat beberapa alternatif perbuatan yang kesemuanya menuju kearah melakukan atau membiarkan persetubuhan terhadap

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 seorang anak, sehingga apabila salah satu alternatif perbuatan dari unsur ini telah terpenuhi, maka unsur ini dianggap telah terbukti; --- --- Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan : ---

 Tipu muslihat adalah suatu tipu yang diatur sedemikian rapinya, sehingga orang yang berpikiran normalpun dapat mempercayainya akan kebenaran hal yang ditipukan itu;

 Serangkaian kebohongan adalah susunan kalimat-kalimat bohong yang tersusun sedemikian rupa, sehingga kebohongan yang satu ditutup dengan kebohongan-kebohongan yang lain, sehingga keseluruhannya merupakan cerita tentang sesuatu yang seakan-akan benar; ---

 Membujuk adalah menanamkan pengaruh demikian rupa terhadap orang yang dipengaruhinya mau berbuat sesuatu sesuai dengan kehendaknya, padahal apabila orang itu mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya, tidak akan mau melakukan perbuatan itu; ---

 Persetubuhan adalah perpaduan antara anggauta kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi anggauta laki-laki harus masuk kedalam anggauta perempuan, sehingga mengeluarkan air mani, sesuai dengan Arrest Hooge Raad 5 Pebruari 1912 (W.9292); --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan, yaitu berdasarkan keterangan Para Saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dan bukti surat berupa Visum Et Repertum yang diajukan dipersidangan maka Majelis Hakim dapat mengambil kesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi SITI FATIMAH binti LACOK termasuk dalam pengertian persetubuhan karena ketika 4 (empat) kali Terdakwa dan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK berhubungan badan selalu kemaluan Terdakwa masuk kedalam kemaluan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK sampai Terdakwa mengeluarkan air mani, sebagaimana yang telah disebutkan juga dalam Visum et Repertum Nomor : 812-VeR/3881/TU/2016 tertanggal 22 Oktober 2016 dengan kesimpulan hasil pemeriksaan yaitu : Telah diperiksa seorang perempuan berusia 10 tahun belum pernah menikah dan belum pernah melahirkan, mengenakan baju jingga bergaris-garis dan celana warna kream. Tidak ada perlukaan ataupun memar pada paha bagian dalam, Tampak luka lecet kemerahan pada perineum bagian bawah, Tidak tampak perlukaan pada bibir luar maupun bibir dalam kemaluan, Tampak bekas robekan selaput dara di arah jam 3 dan 9, Tidak tampak perlukaan pada vagina dan Tidak tampak adanya cairan yang keluar dari kemaluan. Hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan kekerasan benda tumpul, sehingga Terdakwa dapat dengan mudah membujuk Saksi SITI FATIMAH binti LACOK agar Saksi SITI FATIMAH binti LACOK mau melakukan hubungan badan dengan Terdakwa, hal ini terbukti Terdakwa setiap kali akan melakukan hubungan badan dengan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK selalu Terdakwa yang mengajak dan setelah melakukan hubungan badan Terdakwa selalu memberi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK uang; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 --- Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas, maka Majelis Hakim juga dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pada waktu Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap Saksi SITI FATIMAH binti LACOK tersebut umur Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masih 13 (tiga belas) tahun, hal mana sesuai dengan Kartu Keluarga atas nama Kepala Keluarga NYONO yang menerangkan bahwa SITI FATIMAH lahir di Tanjung Jone pada tanggal 06 Juni 2003; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena karena usia Saksi SITI FATIMAH binti LACOK saat melakukan hubungan badan dengan Terdakwa adalah 14 (empat belas) tahun maka Saksi SITI FATIMAH binti LACOK masih tergolong anak sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak sebagaimana telah diuraikan diatas; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain telah terpenuhi; --- Ad. 3. Unsur : Dilakukan dengan sengaja; --- --- Menimbang, bahwa didalam Memorie Van Toelichting (MvT) bahwa yang dimaksudkan “dengan sengaja” atau “opzet” itu adalah “Willen en Wetens” dalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (weten) akan akibat dari perbuatannya tersebut (Lilik Mulyadi, SH., MH., Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana-teori, praktik, teknik penyusunan, dan permasalahannya, Bandung PT. Citra Aditya Bakti, halaman 195, 2007); --- --- Menimbang, bahwa dalam doktrin dan praktek peradilan, dikenal 3 (tiga) bentuk kesengajaan, yaitu : --- 1. Kesengajaan sebagai maksud (oorgmerk) artinya bahwa terjadinya suatu tindakan

atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud dan tujuan dan pengetahuan dari pelaku; --- 2. Kesengajaan dengan kesadaran kepastian atau keharusan (opzet bij zekerheids of

noodzakelijkheids bewustzijn), dalam hal ini yang menjadi dasar adalah seberapa jauh

pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang terjadi; --- 3. Kesengajaan dengan kesadaran kemungkinan (dolus eventualis), dalam hal ini yang menjadi dasar adalah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran Pelaku tentang tindakan dan akibat terlarang yang mungkin akan terjadi; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 --- Menimbang, bahwa untuk menentukan unsur ini terpenuhi atau terbukti maka haruslah dilihat apakah Terdakwa menghendaki dan mengerti akan akibatnya serta hal-hal apa yang mendasari perbuatan itu yaitu berupa kesadaran dan pengetahuan dari Terdakwa; --- --- Menimbang, bahwa untuk membuktikan uraian tersebut diatas Majelis Hakim akan menghubungkan uraian tersebut dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan, yaitu berdasarkan keterangan Para Saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dan bukti surat berupa Visum Et Repertum yang diajukan dipersidangan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa yang selalu memberi uang kepada Saksi SITI FATIMAH binti LACOK setelah berhubungan badan tersebut menurut Majelis Hakim adalah perbuatan yang disengaja karena dengan memberikan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK uang maka keinginan Terdakwa untuk melakukan hubungan badan dengan Saksi Saksi SITI FATIMAH binti LACOK dapat terwujud; --- --- Menimbang, bahwa dengan demikian unsur dilakukan dengan sengaja telah terpenuhi; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan sebagaimana tersebut diatas maka semua unsur dari dakwaan tunggal Penuntut Umum, yaitu Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi, sehingga Terdakwa harus dinyatakan secara sah dan meyakinkan telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana tersebut dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum; --- --- Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan Terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi hukuman; --- --- Menimbang, bahwa pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa bukan merupakan pembelaan dan bukan pula merupakan pembalasan atas perbuatan yang telah dilakukan Terdakwa, namun lebih bersifat preventif, edukatif dan korektif untuk memperbaiki perbuatan Terdakwa agar dikemudian hari dapat bertindak lebih hati-hati dalam kehidupan di masyarakat serta memperhatikan pula azas keseimbangan hukum yang berlaku dimasyarakat; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 --- Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP sebagai berikut : --- Hal-hal yang memberatkan : --- - Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; --- - Orang tua Saksi SITI FATIMAH binti LACOK keberatan dengan perbuatan Terdakwa; - - Perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap anak dibawah umur; --- Hal-hal yang meringankan : --- - Terdakwa menyesali perbuatannya; --- - Terdakwa berjanji tidak akan mengulanginya lagi perbuatannya tersebut; --- - Terdakwa bersikap sopan dipersidangan; --- - Terdakwa berterus terang selama pemeriksaan dipersidangan, sehingga

memperlancar proses persidangan; --- - Terdakwa belum pernah dihukum; --- --- Menimbang, bahwa hal-hal yang dikemukakan Terdakwa dalam pembelaannya (Pledoinya) tersebut oleh Majelis Hakim akan dipergunakan untuk bahan pertimbangan sebagai hal-hal yang meringankan hukuman bagi Terdakwa; --- --- Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas menurut Majelis Hakim, pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini sudah setimpal dengan kadar kesalahan Terdakwa dan mendekati rasa keadilan; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka mengenai lamanya pidana yang akan dijatuhkan Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penuntut Umum sehingga berdasarkan uraian pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka pidana yang akan dijatuhkan sebagaimana amar putusan dibawah ini dianggap sudah cukup pantas dan adil sesuai dengan kesalahan Terdakwa; --- --- Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP Jo. Pasal 33 KUHP maka masa penangkapan dan atau penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka berdasarkan ketentuan Pasal 21 KUHAP Jo. Pasal 193 ayat (2) b KUHAP perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; --- --- Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dipersidangan Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut 1 (satu) lembar celana dalam wanita

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 warna cream motif belang belang, 1 (satu) lembar pendek warna coklat, 1 (satu) lembar kaos lengan panjang warna putih bertuliskan USA Letsgo dan 1 (satu) lembar celana panjang levis warna biru, oleh karena barang bukti tersebut selama jalannya persidangan diakui dan terbukti milik Saksi SITI FATIMAH binti LACOK, maka berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (1) KUHAP maka cukup beralasan bagi Majelis Hakim untuk menetapkan mengembalikan barang bukti tersebut kepada yang paling berhak yaitu kepada Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana dan Terdakwa sebelumnya tidak mengajukan permohonan pembebasan dari pembayaran biaya perkara, maka berdasarkan ketentuan Pasal 222 KUHAP Terdakwa harus dibebankan untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini; - --- Mengingat Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini; ---

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa ABIN HAMZAH alias ABAN bin UDIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “DENGAN SENGAJA

MEMBUJUK ANAK UNTUK MELAKUKAN PERSETUBUHAN DENGANNYA”; ---

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun dan denda sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus

juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar harus diganti

dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan; --- 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; --- 4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; --- 5. Menetapkan agar barang bukti berupa : ---

 1 (satu) lembar celana dalam wanita warna cream motif belang belang; ---

 1 (satu) lembar pendek warna coklat; ---

 1 (satu) lembar kaos lengan panjang warna putih bertuliskan USA Letsgo; ---

 1 (satu) lembar celana panjang levis warna biru; ---

Dikembalikan kepada Saksi SITI FATIMAH binti LACOK; ---

6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,00 (dua

ribu rupiah); ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 --- Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tenggarong pada hari SENIN tanggal 20 PEBRUARI 2017 oleh Kami ARI

LISTYAWATI, S.H. sebagai Ketua Majelis Hakim, NUR IHSAN SAHABUDDIN, S.H. dan RICCO IMAM VIMAYZAR, SH., MH., masing-masing selaku Hakim Anggota, putusan

mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis Hakim dan Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh NOVENTRIX

SADLY, S.Kom., SH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Tenggarong

dan dihadiri oleh FANDI ILHAM, S.H., Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara, dihadapan Terdakwa; ---

Ketua Majelis Hakim

ARI LISTYAWATI, S.H.

Hakim-Hakim Anggota

NUR IHSAN SAHABUDDIN, S.H. RICCO IMAM VIMAYZAR, SH., MH.

Panitera pengganti

NOVENTRIX SADLY, S.Kom., SH.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor masih di bawah rata-rata kinerja karyawan

Hasil penelitian tentang hubungan pemakaian APD (Masker) dengan gangguan fungsi pernafasan pada pekerja gergaji sengon di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang

Enzim terenkapsulasi yang telah digunakan untuk reaksi enzimatis dicuci dengan larutan bufer fosfat dan kemudian disimpan pada temperatur 4 °C selama beberapa hari untuk

Pada laki-laki, uretritis merupakan manifestasi klinis yang paling sering, sedangkan pada wanita adalah servisitis, endometritis dan salfingitis, disamping dapat juga terjadi

Tujuan penelitian ini adalah: 1) menggali potensi cacing tanah Pontoscolex corethrurus untuk produksi vermikompos yang memenuhi standar SNI Pupuk Organik atau Kompos dengan

Pada dasarnya “kegiatan” adalah suatu aktivitas, usaha, atau pekerjaan. Bila dikaitkan dengan UU No. 5 Tahun 1999 adalah suatu penguasaan atas produksi atau jasa dalam kaitan

Retribusi izin gangguan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian izin tempat usaha kepada orang atau badan di lokasi tertentu yang menimbulkan