Company
LOGO
Mekanika Tanah 2
Konsep Tegangan Efektif
Anggota kelompok : Anggota kelompok : Rico Sihotang Rico Sihotang [10308078][10308078] Risty Mavonda P Risty Mavonda P [10308079][10308079] Susanti Susanti [10308080][10308080]
KONSEP TEGANGAN EFEKTIF
Tegangan pada Tanah Jenuh Air tanpa Rembesan
Tegangan pada Tanah Jenuh Air dengan Rembesan
Penggelembungan pada Tanah yang Disebabkan oleh Rembesan disekeliling Turap
Kenaikan Air Kapiler di Dalam Tanah
Kenaikan Air Kapiler di Dalam Tanah
Tegangan Efektif di Dalam Zona Kenaikan Air Kapiler
Tegangan Efektif di Dalam Zona Kenaikan Air Kapiler
Gaya Rembesan
v Kemampuan memampat dari tanah
v Daya dukung pondasi
v Kestabilan timbunan
v Tekanan tanah horizontal pada konstruksi dinding penahan tanah,
Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui perilaku dari distribusi
tegangan sepanjang suatu penampang tanah
Butiran pori dalam tanah saling berhubungan satu sama lain yang merupakan suatu saluran seperti :
TEGANGAN PADA TANAH JENUH AIR
TANPA REMBESAN
Gambar 1.
suatu massa tanah
jenuh air di dalam suatu tabung tanpa
adanya rembesan air dalam segala arah.
Luas penampang melintang = A Butiran padat Air Pori H H A A
v
Tegangan
total pada titik A dapat dihitung dari berat volume tanah jenuh air dan berat volume air diatasnya.
Dimana :
σ = tegangan total pada titik A γw = berat volume air
γsat = berat volume tanah jenuh air
H = tinggi muka air diukur dari permukaan tanah dalam tabung
H A = jarak antara titik A dan muka air
v Tegangan total, σ, yang diberikan pada persamaan (1) dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1. Bagian yang diterima air di dalam ruang pori yang
menerus. Tegangan ini bekerja ke segala arah sama besar.
2. Sisa dari tegangan total dipikul oleh butiran tanah padat pada titik – titik sentuhnya.
v Penjumlahan komponen gaya vertikal dari gaya – gaya
yang terbentuk pada titik – titik sentuh butiran tanah per satuan luas penampang melintang massa tanah disebut :
v Garis a-a : garis melalui titik – titik sentuh antara butiran tanah saja
v P1, P2, P3,….. Pn = gaya – gaya yang bekerja pada titik –
titik sentuh antara butiran tanah
v Jumlah komponen vertikal dari gaya – gaya tersebut per satuan luas penampang sama dengan tegangan
(2)
Dimana :
σ’ = tegangan efektif
= komponen vertikal dari P
1, P2, P3,…, Pn
Ā = luas penampang melintang massa tanah yang
ditinjau
v Bila
a
s = luas penampang melintang titik – titik sentuhantara butiran tanah, yaitu :
as = a1 + a2 + a3 +…+ an
v Bila ruangan yang ditempati oleh air = Ā - as
Sehingga tegangan efektif dapat juga ditulis :
(3)
Dimana :
u = HAγw = tekanan air pori (tekanan hidrostatik
pada titik A)
a's = as/A = bagian dari satuan luas penampang
melintang massa tanah yang terletak pada titik – titik sentuh antara butiran.
a'
s
v Maka persamaan (3) dapat ditulis :
(4)
u = tegangan netral,
v Dengan memasukkan harga σ pada persamaan (1) ke
dalam persamaan (4), maka:
σ = [H γ
w + ( HA – H ) γsat ] – HAγw
= (H
A – H)(γsat - γw)
= (tinggi tanah di dalam tabung) x γ’
= z γ’ (5)
Dimana :
γ’ = γ
sat – γw = berat volume tanah terendam air
v Jadi, tegangan efektif pada titik A tidak tergantung pada tinggi air, H, di atas muka tanah yang terendam air
v Kesimpulan :
1. Tegangan efektif = gaya per satuan luas yang dipikul oleh butir – butir tanah.
2. Perubahan volume dan kekuatan tanah tergantung
pada tegangan efektif di dalam massa tanah.
3.
3. Makin tinggi tegangan efektif suatu tanah, makin Makin tinggi tegangan efektif suatu tanah, makin padat tanah tersebut.
TEGANGAN PADA TANAH JENUH AIR
DENGAN REMBESAN
v Tegangan efektif pada suatu titik di dalam massa tanah akan mengalami perubahan dikarenakan oleh adanya rembesan air yang melaluinya.
v Besarnya perubahan tegangan efektif tergantung pada arah rembesan :
1. Rembesan Air ke Atas
REMBESAN AIR KE ATAS
H1 H2 Kran (terbuka) Aliran keluar B A C h Zv Gambar (3) = suatu lapisan tanah di dalam silinder di mana terjadi rembesan air ke atas yang disebabkan oleh adanya penambahan air melalui saluran pada dasar silinder.
v Kecepatan penambahan air dibuat tetap
v Kehilangan tekanan yang disebabkan oleh rembesan
ke atas antara titik A dan B = h
v Tegangan total pada suatu titik di dalam massa tanah
disebabkan oleh berat air dan tanah di atas titik yang bersangkutan
v Pada titik A
tegangan total : tegangan air pori : tegangan efektif:
v Pada titik B
tegangan total : tegangan air pori : tegangan efektif:
v Pada titik C
tegangan total : tegangan air pori : tegangan efektif:
karena h/H
2 = gradien hidrolik (i) yang disebabkan oleh aliran, maka :
v Tegangan efektif yang terletak pada kedalaman z dari permukaan tanah berkurang sebesar izγw disebabkan oleh adanya rembesan air ke atas.
v Bila kecepatan rembesan (dan gradien hidrolik)
bertambah secara perlahan, suatu keadaan batas akan dicapai di mana :
(7)
v Dimana:
i
cr = gradien hidrolik kritis (keadaan dimana tegangan efektif = 0)
v Dalam keadaan ini, kestabilan tanah hilang. Keadaan ini
v Dari persamaan (7) :
(8)
Harga i
cr bervariasi dari 0.9 s/d 1,1 dengan angka rata – rata = 1
REMBESAN AIR KE BAWAH
H1 H2 Kran (terbuka) Aliran keluar B A C h Z Pemberian airv Keadaan di mana terdapat rembesan air ke bawah dapat dilihat dalam Gambar….
v Ketinggian air di dalam silinder diusahakan tetap dengan cara mengatur penambahan air dari atas dan pengaliran air ke luar melalui dasar silinder.
v Gradien hidroliknya (i) = h/H2 v Pada titik C :
tegangan total : tegangan air pori : tegangan efektif :
GAYA REMBESAN
v Rembesan dapat mengakibatkan :
penambahan atau pengurangan tegangan efektif
pada suatu titik di dalam tanah
v Tegangan efektif pada suatu titik yang terletak pada
kedalaman z dari permukaan tanah yang diletakkan di dalam silinder, dimana tidak ada rembesan air = z γ’ .
Jadi, gaya efektif pada suatu luasan A :
v Bila terjadi rembesan air ke atas, gaya efektif pada luasan A pada kedalaman z :
P2’ = (z γ’ - izγw)A
v Pengurangan gaya total sebagai akibat dari adanya rembesan :
P1’ - P2’ = izγwA (10)
v Volume tanah dimana gaya efektif bekerja = zA
v Gaya efektif per satuan volume :
(11)
v
Persamaan (11) berlaku untuk rembesan air ke atas
PENGGELEMBUNGAN PADA TANAH
AKIBAT REMBESAN DI SEKELILING
v Gaya rembesan per satuan volume tanah dapat dihitung untuk memeriksa kemungkinan keruntuhan suatu turap dimana rembesan dalam tanah mungkin dapat
Lapisan Kedap Air Daerah penggelembungan Turap D/1 D/2 H1 H2
v
Menurut Terzaghi (1922)
:
penggelembungan pada umumnya terjadi pada daerah
sampai sejauh D/2 dari turap (dengan D=kedalaman pemancangan turap).
Sehingga perlu diselidiki kestabilan tanah di daerah
FAKTOR KEAMANAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENGGELEMBUNGAN v FS = v ' W U D D/2 U W’ Ket : FS = factor safety
W’= berat tanah basah di daerah gelembung per satuan lebar turap
U = Gaya angkat disebabkan oleh rembesan pada tanah dengan volume sama.
Dimana irata-rata = gradien hidrolik rata-rata kelompok tanah
(
)
' 2 ' sat w D 1 W=D γ -γ Dγ 2 2(
) (
)
2 rata-rata w rata-rata w1
U= Volume tanah × i γ
= D i
γ
2
tinggi energi total rata-rata pada dasar turap
v Dengan memasukkan nilai W’ dan U ke persamaan FS maka didapat : ' rata-rata w
γ
FS
iγ
=
DAMPAK PENGGELEMBUNGAN
Mula-mula keruntuhan ditunjukkan dengan naiknya terangkatnya permukaan tanah, disertai dengan pengembangan tanah yang akhirnya menghasilkan pertambahan nilai permeabilitas. Hal ini menyebabkan membesarnya aliran, permukaan yang ‘boiling’ pada pasir dan akhirnya runtuh..
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA FAKTOR KEAMANAN KURANG ?
v Panjang turap yang tertanam (D) bisa diperpanjang, atau
v Beban tambahan yang berupa filter dapat diletakkan
pada permukaan atas, dimana dilter itu didesain untuk melindungi masuknya partikel-pertikel tanah.
v Jika berat efektif filter per satuan luas = w’ ' ' rata-rata w
γ +w
FS=
iγ
maka :TEGANGAN EFEKTIF DI DALAM TANAH JENUH
SEBAGIAN
v
Tanah jenuh
sebagian Terdapat sistem 3 fase
: . . . . . . . . . ... . ... ... . .. . . . a b c a. butiran padat b. air pori c. udara pori
v Jika tingkat kejenuhan tanah
hampir = 1
, udara pori akanberbentuk gelembung dalam air
pori
dan bidang yang bergelombang dapatdigambarkan
hanya
melaluiair
pori
saja.Tanah
tersebut dianggapjenuh sempurna
, namun memiliki tingkatkompresibilitas
akibat adanya gelembung udara.vKarena tanah
tidak jenuh
, pori udara akanmembentuk saluran yang sambung menyambung
melalui
ruang diantarabutirannya
, sedang air pori akanterkonsentrasi
pada daerah sekitar kontak antar partikelnya.Dengan: σ’ = tegangan efektif σ = tegangan total ua = tekanan udara pori u w = tekanan air pori
(
)
' a a wσ =σ-u +χ u -u
vPersamaan
tegangan efektif
untuk tanah jenuhsebagian :
v
Tegangan total
dari setiap titik di dalam tanah : tegangan antar butir, tegangan antar pori, dan= bagian dari luasan penampang melintang yang ditempati oleh air. Untuk tanah kering nilainya=0 dan untuk tanah jenuh air nilainya =1
χ
vMenurut Bishop, Alpan, Blight, dan Donald harga
tengah dari tergantung dari derajat kejenuhan tanah dan struktur tanah.
v v
KENAIKAN AIR KAPILER DI DALAM TANAH
Ruang pori (di dalam tanah) Ruang pori (di dalam tanah)
Kumpulan tabung kapiler
(dengan luas penampang bervariasi) Kumpulan tabung kapiler
Tekanan + Permukaan Air bebas Pipa kapiler α α d hc hcγw
Konsep dasar dari tingginya kenaikan air di dalam pipa kapiler
T = gaya tarik permukaan α = sudut sentuh antara
permukaan air dan dinding kapiler
d = diameter pipa kapiler γw = berat volume air
(a) (b)
(a) Kenaikan air di dalam pipa kapiler
(b) Tekanan di sepanjang tinggi kenaikan air di dalam pipa kapiler
Derajat Kejenuhan, S (%) 20 0 40 60 80 100 1,0 0,8 0,6 0,4
0,2 (Drained Tes)Percobaan
X
Teori
Hubungan antara parameter x dan Derajat Kejenuhan untuk tanah lanau Bearhead (menurut Bishop, Alpan, Blight, dan Donald, 1960
TINGGI KENAIKAN AIR KAPILER
Tanah Berpasir Tabir Berpori-pori Air h1 h Derajat kejenuhan (%) (a) (b)vDerajat kejenuhan tanah di daerah h1 adalah 100%. di luar h2 air hanya menempati pori-pori terkecil, dengan derajat kejenuhan < 100%.
vHazen (1930)
h1 = tinggi kenaikan air kapiler (mm)
D10 = ukuran efektif (mm) e = Angka pori
C = Konstanta yang bervariasi dari 100 mm2 – 50 mm2
(a) Tanah dalam silinder diletakkan bersentuhan dengan air
(b) Variasi derajat
kejenuhan tanah dalam air
RENTANG PERKIRAAN KENAIKAN AIR KAPILER
Tipe Tanah Rentang kenaikan air kapiler ft m Pasir Kasar 0,4 – 0,6 0,12 – 0,18 Pasir Halus 1 – 4 0,30 – 1,20 Lanau 2,5 – 25 0,76 – 7,6 Lempung 25 – 75 7,60 – 23
Kenaikan air kapiler adalah penting dalam pembentukan beberapa tipe tanah seperti
TEGANGAN EFEKTIF DI DALAM ZONA KENAIKAN AIR KAPILER
Tegangan total Tegangan efektif Tekanan air pori
= ’ +
u
Tekanan pori u (100% jenuh air
kapiler) = -γwh (h = tinggi suatu titik yang ditinjau dari MAT) dengan tekanan atmosfer diambil sebagai datum.
Tekanan pori u (jenuh air
sebagian) :
, . , ,
Mekanika Tanah M Das Braja Jakarta 1995
//: . . http www p4tkipa org