• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Hasil Pengamatan dari Studi Kualitatif

Mengacu pada ringkasan alur kerja yang terdapat pada bab 3, setelah dilakukan pengamatan berupa studi literatur, netnografi –yang terdiri dari observasi arsip, participatory observation, dan interview online –, dan wawancara offline, maka didapatkan event-event yang sedang ramai pada saat observasi dilakukan, yaitu HMFF (Home Made Food Fiesta), pembuatan cupcakes yang memecahkan rekor MURI pada ulang tahun Jakarta 22 Juni 2008, jualan kuliner setiap hari kamis, dan kursus berkala. Lebih lanjut mengenai event-event ini bisa dilihat pada lampiran 1.

4.2 Segmentasi Anggota Natural Cooking Club

Dalam mengenali sebuah komunitas, diperlukan adanya identifikasi dari tingkat keaktifan anggota di dalam komunitas tersebut. Anggota yang bergabung di awal akan mengenang masa-masa sulit pada awal dibentuknya komunitas. Anggota yang baru bergabung mungkin masih berusaha untuk tune-in dengan komunitasnya. Identifikasi ini diperlukan untuk pembuatan kelas-kelas tingkat penyerapan kesan komunitas terhadap individu dan tingkat kontribusi yang dimiliki setiap segmen

(2)

Sebagian besar anggota dari komunitas NCC adalah wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau pekerja di kantor- kantor swasta dan pemerintah, ibu rumah tangga yang tidak bekerja, atau pengusaha home industri di bidang catering dan penyedia kue untuk acara-acara hajatan. Domisilinya beragam, mulai dari seluruh provinsi di tanah air, dan ada juga penduduk migran Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri, yang tersebar di lima benua.

Namun demikian, ada juga anggotanya yang berjenis kelamin pria. Misalnya saja moderator utama yang juga merupakan suami dari pendiri komunitas NCC ini. Selain itu, anggota lainnya yang juga laki-laki, ada yang sudah sejak lama berprofesi sebagai penulis profesional yang banyak menulis buku seputar resep masakan dan resep-resep kue.

Kebanyakan dari anggota komunitas NCC bergabung dengan komunitas ini selain karena memiliki kesamaan hobi yaitu memasak, banyak juga dari mereka yang ingin mencari tambahan ilmu atau informasi seputar dunia resep dan masakan. Hal ini memang sengaja didorong oleh pencetus komunitas ini karena tujuan awal dibentuknya komunitas ini ialah untuk berbagi ilmu dan informasi di bidang masakan. Pencetus komunitas ini ingin agar ilmunya diketahui dan dibagi bersama orang luas lainnya yang juga pecinta masakan, untuk memajukan seni dan kreasi berbagai jenis masakan, terutama masakan nusantara. Selain itu juga untuk membantu mereka yang sebelumnya belum bisa memasak, menjadi tahu cara mudah dan akhirnya juga bisa ikut mencoba memasak berbagai jenis masakan.

(3)

Karena banyaknya informasi tentang resep-resep masakan, maka banyak dari anggota komunitas ini yang tadinya hanya memasak untuk sendiri, jadi ikut mencoba untuk memasarkan produk masakan mereka, dan pada akhirnya menjadi pengusaha rumahan yang bergerak khusus untuk menyediakan masakan untuk acara-acara hajatan.

Selain itu, banyak juga pengusaha home industri yang bergerak di bidang kuliner, ikut bergabung dengan komunitas ini untuk menambah pergaulan dan meluaskan pasaran produk mereka. Karena dengan bergabungnya mereka dengan komunitas ini, maka secara otomatis, mereka telah bergabung bersama sekumpulan orang yang sudah jelas masuk dalam target pasar mereka.

Dari metode eksploratif yang telah dilakukan terutama participatory observation, online interview, dan observasi dari arsip dan pesan-pesan, maka dapat ditelaah karakteristik anggota NCC sebagai berikut:

1. The 'One Day I will Cook That'

Sebagian dari anggota milis adalah wanita yang berkarir. Meskipun memasak merupakan hobi mereka, waktu yang terbatas menjadikan mereka hanya sebagai pemerhati dan pengumpul resep masakan. Meskipun memiliki koleksi yang resep yang banyak, pada umumnya mereka tidak sempat untuk mempraktekkan sendiri di rumah. Kalaupun sempat hanya sesekali saja, atau, resep tersebut mereka berikan kepada pramuwisma yang membantu di rumah, untuk dipraktekkan untuk masakan

(4)

untuk kursus masak-memasak mungkin tidak begitu penting. Yang menjadi kepuasannya, adalah ikut tune in bergabung dan ikut serta dalam cerita-cerita terbaru seputar makanan. Jika ada buku resep yang diterbitkan oleh NCC, mereka adalah orang pertama yang ingin membelinya, sebagai koleksi.

2. Pro Wannabe

Pada umumnya, mereka yang menjadi anggota NCC sudah memiliki dasar keahlian memasak. Namun kepercayaan dirinya semakin bertambah setelah ikut bergabung dengan kursus memasak yang diadakan NCC. Karena banyaknya informasi tentang resep-resep masakan, maka banyak dari anggota komunitas ini yang tadinya hanya memasak untuk sendiri, jadi ikut mencoba untuk memasarkan produk masakan mereka, dan pada akhirnya menjadi pengusaha rumahan yang bergerak khusus untuk menyediakan masakan untuk acara-acara hajatan. Seperti juga dituturkan oleh Fatmah Bahalwan untuk kompas.com pada 28 Mei 2008 berikut ini:

Sebagian besar anggota NCC adalah para ibu. Banyak yang awalnya sama sekali tak kenal dapur, kini malah mahir memasak bahkan berjualan kue. Saya kini sedang berbahagia dan sering terharu membaca posting-an para member yang sukses.

3. The Real Professional

Banyak pengusaha home industri yang bergerak di bidang kuliner, ikut bergabung dengan komunitas ini untuk menambah pergaulan dan meluaskan pasaran produk mereka. Karena dengan bergabungnya mereka dengan komunitas ini, maka secara otomatis, mereka telah bergabung bersama sekumpulan orang yang sudah jelas masuk dalam target pasar mereka. Dari segi frekuensi posting, kelompok ini yang paling sering, karena ada unsur promosi dan tujuan ekonomi sebagai member.

(5)

Orang-orang yang termasuk di dalam golongan ini biasanya menyediakan servis catering, pesanan kue, café, maupun masakan masakan lain dalam jumlah besar yang khusus sengaja dipesan untuk acara-acara tertentu seperti hajatan. Kira-kira sudah terdapat ratusan anggota NCC yang berprofesi dalam bidang ini. Misalnya saja Anis yang bermukim di Solo. Ia memiliki usaha di bidang café dan cakes. Anis menekuni usaha ini setelah mengikuti kursus-kursus yang diadakan oleh NCC. Bahkan usaha kulinernya sempat pernah diliput oleh salah satu program acara di televisi yang khusus mengulas tentang usaha home industry di bidang kuliner. Berikut adalah bunyi pesan dari Anis untuk member lainnya:

Kalo sempet, hari ini nonton Wisata Kuliner ya. Ada Priyayi Coffee & Cakes, usaha kami sekarang. Spirit NCC ada di sana, soale semua ga mungkin terwujud tanpa NCC. Terima kasih semuanya, terutama Mbak Fat dan guru kursus Cheesecake di bulan Maret 2008. Mbak Riana dan Uni Dewi Anwar.

4. The Consultant

Kelompok ini terdiri dari para moderator milis, dan para anggota lain yang kesemuanya punya kesamaan yaitu mahir memasak, beberapa sudah menerbitkan resep-resep masakan hasil karyanya berupa buku, berprofesi sebagai redaktur kuliner di majalah wanita, food stylist, dan pengajar kursus.

Keberadaan mereka di dalam komunitas ini sangat ditunggu-tunggu oleh anggota lainnya karena mereka banyak berperan aktif mendorong para anggotanya untuk tetap belajar dan berkarya di bidang kuliner. Dalam keseharian mereka di milis, peranannya sangat besar yaitu sebagai consultant atau tempat bertanya. Kelompok ini

(6)

disebut dengan istilah 'suhu' yang berarti guru, dan pemberian istilah ini datang dari anggota dari kelompok lainnya.

Salah satu member dari segmen ini adalah seorang pria yang bernama Budi Sutomo yang memiliki nick name Budi Boga. Ia menekuni dunia kuliner sejak remaja. Ia melanjutkan studi di sekolah kejuruan dan sarjana di bidang studi tata boga. Hingga kini, ia sudah menekuni berbagai karir di bidang kuliner dan gizi, mengikuti pelatihan kuliner di Thailand dan hotel-hotel berbintang di Jakarta. Ia telah menulis lebih dari 22 buah buku gizi dan kuliner yang diterbitkan oleh Gramedia Group. Selain itu, ia juga pernah menekuni profesi sebagai food stylist untuk produk iklan makanan. Ia juga pernah menjadi redaktur boga majalah Kartini dan majalah Sartika. Sampai sekarang, ia juga masih aktif menulis untuk buku, majalah, maupun media online seperti asiablogging network dan sendokgarpu.com. Website pribadinya dapat diakses pada http://budiboga.blogspot.com.

Evidence lain yang menguatkan adalah posting dari seorang anggota yang bernama Andri Hidayat yang memiliki bisnis kue brownies yang bermukim di Batam. Ia sangat menantikan kehadiran para anggota senior untuk menularkan ilmunya.

Kapan yah para pejabat teras, suhu serta kawan2 di NCC bakalan roadshow ke daerah-daerah? Mana tau kita bisa organize untuk pelatihan di sini. Di Batam kan lumayan banyak anggotanya nih.

(7)

4.3 Item-Item Temuan pada Hasil Studi Kualitatif

Mengacu pada studi literature yang terdapat pada Bab 2, dilanjutkan dengan studi eksploratif yaitu netnografi, ditemukan adanya 41 buah item yang dikategorikan sebagai item lama pada komunitas face to face, item modifikasi dari komunitas face to face, dan item temuan baru yang hanya terdapat pada komunitas online saja.

Item Existing merupakan temuan komunitas face to face mengacu pada studi yang digunakan oleh McMillan dan Chavis pada tahun 1986 dan Kyrolainen (2001) pada studinya di dalam komunitas online. Yaitu berupa item-item yang setelah dilakukan observasi, masih nampak muncul dalam komunitas Natural Cooking Club.

Item Modifikasi merupakan item yang telah mengalami penyesuaian, mengacu pada studi yang telah dilakukan oleh McMillan & Chavis (1986) dan Kyrolainen (2001). Item-item ini berupa item modifikasi yang setelah dilakukan observasi, masih terlihat di dalam komunitas Natural Cooking Club, namun terwujud dalam bentuk yang berbeda.

Item-item temuan komunitas online merupakan Item Eksklusif yang terdapat pada interaksi sehari-hari di dalam komunitas Natural Cooking Club. Item-item ini merupakan item baru yang merupakan sumbangan terhadap studi sense of community pada konteks komunitas online.

Berikut ini adalah tabel dari item-item yang merupakan temuan dari studi awal berupa studi kualitatif. Jumlah item yang terdapat dari hasil temuan yakni

(8)

Tabel 4.1

Item-Item SOOC yang Terdapat pada Komunitas Natural Cooking Club

Item Existing 1. Saling Memiliki

2. Inv estasi Personal

3. Pengaruh Individu terhadap Grup 4. Pengaruh Grup terhadap Individu 5. Kes amaan Minat

6. Some Rewards to Effective Reinforcement 7. Pemenuhan Kebutuhan

8. Kualitas Interak si 9. Kedekatan dengan Event 10. Effect of Honour and Humiliation 11. Ik atan Spiritual

12. Others Correcting Inappropriateness 13. Others Won't Misuse Own Words 14. Own Privac y is Protected 15. People Follow the Rules 16. Existence of Common Purpose 17. Existence of Rules

18. Knowledge of Other Members Bac kground

19. Identifying Share Event, History, Time, Plac e of Experience 20. Others Seeking Guidance

21. Self Seeking Guidance

22. Similar Values Among Members 23. Knowledge of Number of Participants

Item Modifikasi 24. Motivas i untuk Pertukaran Informasi 25. Friendly Environment

26. Simbol Bersama

Item Eksklusif 27. Tidak J aim (J aga Image)

28. Curhat 29. Ketagihan

30. Pengetahuan tentang Moderator 31. Pengetahuan tentang Peraturan 32. Social Presence

33. Ketergantungan pada Milis 34. Kemudahan Mengakses Informas i

35. Pengetahuan tentang Sejarah Berdirinya Komunitas 36. Tanggung J awab Moral

37. Kolektifitas

38. Keinginan untuk Bertemu Muk a 39. Kebanggaan

40. Relasi 41. Komitmen

   

(9)

Pada bagian selanjutnya, akan dipaparkan penjelasan lebih lanjut untuk kesemua item temuan tersebut, yang meliputi dukungan dari studi literatur, dan bukti atau evidence berupa kutipan langsung yang berasal dari observasi maupun dari wawancara online.

4.3.1 Saling Memiliki

Item Saling Memiliki diwujudkan dengan perasaan memiliki komunitas dan merasa dirinya merupakan bagian dari komunitas.

Mc Millan dan Chavis dalam studi kolosalnya yang telah banyak dikutip berbagai penelitian dan jurnal mensyaratkan item sense of belonging dalam item membership-nya. Item sense of belonging pada konteks kehidupan bertetangga yang dikembangkan McMillan dan Chavis ini memunculkan perasaan memiliki komunitas, sehingga muncul perilaku untuk dapat saling membangun dan melindungi komunitas, termasuk perasaan saling menyayangi antar anggotanya. Di dalam komunitas NCC, hal ini tercermin dari ungkapan Fatmah Bahalwan sebagai pencetus komunitas NCC, yang diwujudkan dengan perasaan yang mendalam berikut ini:

Ketika ikut antre dalam barisan Papeda yang dimasak langsung diatas meja oleh teman kita tercinta Emma Isti dan Helwy, perasaan saya campur aduk. Bangga dan terharu sekali memiliki member seperti kalian semua yang tulus datang ikut meramaikan pertemuan tahunan NCC ini. Tanpa kalian semua para members, NCC bukanlah apa-apa.

(10)

4.3.2 Investasi Personal

Bergabung dengan sebuah komunitas yang spesifik merupakan bentuk lain dari mencari informasi yang juga spesifik. Di dalam komunitas NCC, informasi yang beredar adalah seputar dunia masak-memasak. ada begitu banyak informasi berharga yang dapat digunakan oleh member, sehingga bergabungnya member dengan komunitas ini merupakan investasi pribadi dirinya, dan bukanlah sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat.

Salah satunya adalah file konversi timbangan yang sangat berguna bagi member yang menemukan kebingungan ketika mengukur bahan untuk membuat kue, seperti yang dialami Tary berikut ini:

Thanks banget yach akhirnya nemu cara paling gampang untuk ukur mentega pake cup, yaitu dengan itung pake konversi ukuran...he3..

Aku udah simpen filenya dan emang berguna banget....

4.3.3 Pengaruh Individu terhadap Grup

Di dalam sebuah komunitas, terdapat interaksi yang melibatkan anggota-anggotanya. Dari proses tersebut, adanya peran serta dari individu untuk memberikan kontribusi (McMillan & Chavis, 1986) dapat memberikan kesan tersendiri, sehingga ketiadaannya akan menjadikan diskusi menjadi kurang lengkap. Sebaliknya, keberadaannya akan membawa perubahan yang cukup berarti.

oke bgt tuh om ide peng-alokasian menu sesuai muasal daerah > stand padang,,stand solo,,stand suroboyo,,

> stand impor..(maksudnya makanan orang sono gt lohh). Kalo Om Ophoeng yang usul mah udah pasti diterimanya :P

(11)

4.3.4 Pengaruh Grup terhadap Individu

Item Pengaruh memiliki pengertian bahwa anggota dapat merasa terpengaruh dengan pendapat orang lain –biasanya anggota yang sangat aktif, atau malah moderator– terhadap apa yang dirinya lakukan. Jika ada sesuatu hal, baik itu berupa tips atau informasi yang menurutnya dapat memperbaiki kualitasnya dalam memasak, maka ia akan terpengaruh dengan hal tersebut dan mencobanya pada kesempatan yang dimiliki.

Kozinets (1999) menerangkan bahwa komunikasi di dalam komunitas virtual meningkatkan keterpengaruhan anggota kepada opini dari anggota lainnya sebagai hasil dari sumber kredibilitas dan keterikatan norma sosial (Fox & Roberts, 1999). Adanya rasa keterpengaruhan kepada pendapat dari anggota-anggota yang lain membuat anggota lebih menghargai dan lebih menganggap saran-saran ataupun jawaban dari anggota lain. Misalnya Shirley, salah seorang anggota baru yang merasa lebih terdorong untuk lebih banyak berkarya setelah mendapatkan transfer ilmu dari seniornya.

Makasih banyak buat para senior yang sudah berbagi cerita. Bikin makin termotivasi :))

Atau Theresia yang baru 3 bulan bergabung dengan komunitas ini. Ia sangat terpengaruh terhadap pendapat yang datang dari Fatmah Bahalwan atau yang biasa disapa dengan Bu Fat. Jika Bu Fat mengatakan untuk memakai tripleks, maka Theresia akan memakai tripleks, persis seperti yang disarankan oleh Bu Fat.

(12)

Alas gambarnya harus keras (bu Fat bilang pake tripleks ya??), biar gak mudah patah setelah dikeluarkan dari freezer.

4.3.5 Kesamaan Minat

Sense of community adalah hasil dari interaksi dan pemikiran yang mendalam

dari beberapa individu yang dibangun dari kesamaan ketertarikan akan sesuatu (common interest) dan tujuan bersama (Westheimer dan Kahne, 1993). Komunitas NCC adalah komunitas homogen yang di dalamnya terdapat banyak orang yang memiliki kesamaan minat, yaitu terhadap dunia masakan.

Natural Cooking Club (NCC) is a forum for all good food lovers. We speak mainly in Bahasa Indonesia, yet we gladly welcome anyone to share and post in English.

Email dari Joyce sebagai ABG (Anggota Baru Gabung) yang antusias memperkenalkan dirinya karena merasa menemukan sekumpulan orang yang memiliki kesamaan interest, juga menegaskan item ini:

Salam kenal yah... aku baru join nih, senang deh ketemu komunitas yang punya minat sama aku, coz slama ini ga ada ketemu nih orang2 yang senang baking gini.

4.3.6 Some Rewards to Effective Reinforcement

NCC merupakan milis di mana terdapat kesenangan berbagi pengetahuan dan tidak pelit informasi. Bahkan anggota merasa bahwa menolong itu merupakan kewajiban, sebagai bentuk tanggung jawab yang tidak tertulis di dalam komunitas NCC. Keputusan untuk berbagi informasi di dalam diskusi sebagian besar dimotivasi

(13)

dari kebutuhan intrinsik, misalnya kesenangan dari berbagi dengan sesama (Hennig-Thurau et al, 2004).

Orang-orang yang berpartisipasi dalam komunitas elektronik berpikiran bahwa pengetahuan adalah produk sosial, sehingga yang memotivasi mereka untuk berbagi pengetahuan adalah lebih didasari dari tujuan moral dan kesenangan berbagi di dalam komunitas dari pada pemuasan kebutuhan individu (Wasko & Faraj, 2000). Dalam hal ini, item sosial ini disebut dengan some rewards to effective reinforcement. Seperti diungkapkan salah seorang member yang bermukim di Jakarta, yang merasa mendapatkan credit dari jawaban yang diberikannya atas pertanyaan member lainnya: Kalo abis ngejawab pertanyaan member tuh berasa lega ada, soalnya kita berasa udah ngasihsesuatu ke orang, yang otomatis kita dapet semacam penghargaan, meskipun kita gak ngarepin itu.

4.3.7 Pemenuhan Kebutuhan

Dari interview yang dilakukan pada beberapa responden yang dipilih secara acak, didapatkan adanya motivasi personal sebagai bentuk dari keinginan untuk pemenuhan kebutuhan dari adanya sebuah pool informasi yang besar untuk dapat dipergunakan sebagai bahan referensi individu. Adanya dorongan dari pencetus komunitas untuk saling berbagi tips dan pengalaman, membuat hal ini memang diperbolehkan di dalam komunitas NCC, dan tidak dipandang sebagai sesuatu yang merugikan orang lain dan hanya menguntungkan sebagian orang.

(14)

Sebuah informasi akan lebih bernilai jika ada pertukaran di dalamnya, dalam hal ini pemberian dan penerimaan informasi melalui partisipasi di dalam komunitas virtual (Dholakia, Bagozzi, dan Pearo, 2003). Sebuah komunitas baru dapat dikatakan hidup jika ada dinamika pertukaran informasi di dalamnya. Aktifitas memberi dan menerima informasi didasari dari tujuan yang berbeda-beda, dan salah satunya adalah karena nilai yang terkandung di dalam informasi itu sendiri yang memiliki manfaat, baik bagi si pengirim informasi, ataupun dari si penerima informasi. Item ini sejalan dengan dukungan bukti seperti yang dikatakan oleh salah seorang member ketika ditanya motivasinya bergabung dengan NCC:

Lumayan, habis resepnya oke-oke punya n layak jual semua, sih….

4.3.8 Kualitas Interaksi

Tingginya kualitas interaksi membuktikan keseriusan member yang memberikan tanggapan, sekaligus memberikan penghormatan kepada yang bertanya. Pertanyaan yang sifatnya meminta pertolongan atau saran, akan ditanggapi dengan serius oleh member. Dengan demikian, komunikasi bisa tetap terjaga, dan jawaban tidak asal-asalan. Berikut ini adalah contoh jawaban yang serius menanggapi pertanyaan untuk member yang alergi ketika mengiris bawang:

Mbak.. Gmn klo kupas, potong dan sebagainya yg berhubung dgn bawang sebelumnya mbak pake sarung tangan yg dari plastik tipis mbak? Sarung tangan yg seperti klo utk warnainrambut rasanya.. Sesudah selesai, mo masak baru sarungnya dilepas lagi,direndam ma air sabun utk cuci piring baru nti dicuci lagi yg bersih.Jd tangannya sama sekali ga kena sisa bwgnya.

(15)

4.3.9 Kedekatan dengan Event

Item ini adalah jawaban atas kedekatan anggota terhadap event yang diadakan. Wujudnya berupa pemberian kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Hal ini terlihat dari antusiasme anggota dalam menyumbangkan saran untuk teknis pelaksanaan acara pembuatan cup cakes yang masuk Museum Rekor Indonesia, yang diadakan di Pasaraya Grande pada ulang tahun Jakarta pada 22 Juni 2008 yang lalu.

Sekedar usul, gimana klo anggota NCC yang sekedar nonton juga, pake baju batik. biar ketauan klo kita juga "diaku umat" ma NCC.

4.3.10 Effect of Honour and Humiliation

Interaksi antara member di dalam komunitas, bisa berdampak positif dan juga negatif bagi member itu sendiri. Dampak positif akan timbul jika terdapat postingan yang bermanfaat yang berguna bagi banyak member di dalam komunitas. Sebaliknya, dampak negatif bisa muncul dari postingan yang menyalahi aturan, atau berbeda dengan arus kebanyakan. Oleh karenanya, member mentaati peraturan yang telah disepakati bersama di dalam komunitas, sebagai perwujudan rasa saling menghormati kepentingan bersama, dan menghormati aturan agar komunitas berjalan ke arah yang telah direncanakan sebelumnya.

Sebagai contoh misalnya seorang member yang merasa harus meminta maaf kepada khalayak setelah attachment emailnya melebihi kuota yang diperbolehkan.

(16)

Haiy haiy.. ini aku posting lagi foto JCC yang udah di-resize.. abis kemarin sempet di-delet (kena lempar centong) sama bu mod lantaran kegedean, ya maappp.. gini nih akibatnya kalo gak baca netiket, hehehe…

4.3.11 Ikatan Spiritual

McMillan dan Chavis (1986) dalam studi kolosalnya mengakui akan sulitnya mendeskripsikan item ini. Namun satu hal yang pasti adalah ikatan spiritual ini muncul dalam berbagai tingkatan kadar di dalam setiap komunitas. Mereka memberikan contoh konsep ‘soul’ berupa energy emosi dan intelektual dalam pembentukan hari nasional untuk komunitas kulit hitam di Amerika Serikat.

Meskipun spirit ini sulit untuk dideskripsikan, namun hal ini tertangkap oleh salah satu member yang merupakan pengusaha kuliner, seperti yang tertulis berikut ini:

Kalo sempet, hari ini nonton Wisata Kuliner ya. Ada Priyayi Coffee & Cakes, usaha kami sekarang. Spirit NCC ada di sana, soale semua ga mungkin terwujud tanpa NCC. Terima kasih semuanya, terutama Mbak Fat dan guru kursus Cheesecake di bulan Maret 2008. Mbak Riana dan Uni Dewi Anwar.

4.3.12 Others Correcting Inappropriateness

Fungsi control secara normatif dilakukan oleh moderator. Namun fungsi ini lebih mengarah kepada sesuatu yang sifatnya berdasarkan peraturan, dan membutuhkan kekuatan legal formal. Misalnya saja pelemparan centong, pemberian peringatan, dan ban member.

(17)

Namun terdapat hal-hal lain yang berkaitan dengan sisi kepantasan. Hal ini bisa dilakukan oleh sesama member untuk saling mengingatkan. Misalnya terjadi pada waktu seorang member yang mengirimkan laporan hasil bakingnya, namun lupa menyertakan fotonya, maka ada member lain yang mengingatkan, seperti tertuang dalam pernyataan berikut ini:

Mbak Lia, coba ada gambarnya… Jd kita-kita bisa lebih jelas ngliat cantiknya bdck karyamu ituwh… :)

4.3.13 Others Won’t Misuse Own Words

Di dalam komunitas online, banyak sekali informasi yang bertebaran tentang usulan atau ide, maupun gagasan seseorang. Yang menjadi sisi positifnya ialah, pada komunitas online yang komunikasinya dilakukan dengan tulisan, terdapat record berupa arsip milis. Hal inilah yang menjadi bukti tentang siapa yang berkata apa. Jadi kecil kemungkinan jika ada orang yang menuliskan ide orang lain, tanpa menyebutkan sumbernya. Item ini disebut dengan others won’t misuse own words (Kyrolainen, 2001).

4.3.14 Own Privacy is Protected

Formulir pendaftaran anggota yang terdapat pada lampiran 4 merupakan pintu gerbang awal bergabungnya member di dalam komunitas NCC. Pada tahap ini sudah ada kebijakan yang menyatakan bahwa sesama anggota NCC menganut satu hal yang

(18)

komunitas underground atau komunitas yang bertentangan dengan arus tatanan masyarakat pada umumnya, sehingga para pendiri dan member merasakan tidak perlu ada sesuatu yang ditutup-tutupi, termasuk soal identitas member (Kyrolainen, 2001).

4.3.15 People Follow the Rules

Setiap komunitas memiliki peraturan tertulis mengenai tata cara berkomunikasi, termasuk detil peraturan yang harus dipatuhi bersama di dalamnya. Di dalam komunitas NCC, hal ini tertuang di dalam netiket yang terdapat di dalam lampiran 3 di belakang. Namun seringkali, peraturan ini luput dari ingatan atau penglihatan membernya, sehingga masih saja terjadi pelanggaran yang berakibat pada pelemparan centong.

Haiy haiy.. ini aku posting lagi foto JCC yang udah di-resize.. abis kemarin sempet di-delet (kena lempar centong) sama bu mod..

4.3.16 Existence of Common Purpose

Pada setiap hari Kamis, muncul banyak sekali postingan mengenai penawaran kue-kue kering, buku resep, alat memasak, dan informasi usaha pribadi member berupa warung makan, café, dan restoran. Hal ini merupakan bukti keberadaan diperbolehkannya member NCC untuk melakukan aktifitas jual beli sebagai salah satu tujuan bersama. Namun satu hal yang harus diingat ialah bahwa aktifitas promosi ini hanya boleh dilakukan setiap hari Kamis. Contoh email postingan promosi kuliner ini dapat dilihat pada lampiran 5 di belakang.

(19)

Selain sebagai tempat untuk bertukar informasi, komunitas NCC menggunakan mailing list sebagai sarana untuk kebutuhan ekonomi. Di sini, anggota komunitas diperbolehkan untuk berjual-beli segala sesuatunya yang berhubungan dengan dunia kuliner, seperti masakan (catering), kue-kue, alat memasak, ataupun buku resep masakan.

Jualan? Boleeeeh.. Tapi setiap hari Kamis aja, dan jualannya harus yang berhubungan dengan kuliner.

Kutipan pesan dari moderator yang disisipkan pada catatan kaki pada setiap surat elektronik yang masuk dalam postingan setiap hari kamis di atas mendukung terbentuknya tujuan ekonomi ini.

Di sisi lain, para pembeli juga memanfaatkan event hari Kamis ini untuk

window shopping dan pada saatnya nanti membeli kue atau barang-barang yang

ditawarkan.

Pada tahapan yang lebih tinggi, seringkali anggota melakukan partnership di dalam bisnis. Diskusi Arthalina kepada Vera perihal operan pesanan kue ulang tahun (birthday cake) yang dikerjakan berdua:

Cakenya pake resep sacher, filingnya ganache...(soalnya aku yang bikin..hihihi..simbiosis mutualisme katanya..) inilah enaknya "bergaul" di ncc..bisa lempar2an order..:)

Atau komentar dari Putu yang mendapatkan lemparan order dari temennya di Depok berikut ini:

(20)

4.3.17 Existence of Rules

Dari studi participatory observation dengan menjadi anggota mailing list, maka dapat diperhatikan kuatnya aturan, dalam kelancaran pertukaran informasi di dalam komunitas. Setiap bulannya, moderator mengirimkan dua buah email berkala yang bersifat normatif yang isinya mengingatkan kembali kepada anggota komunitas tentang etika penyampaian komunikasi di dalamnya, disebut dengan netiket milis. Ringkasan mengenai netiket yang terdapat pada komunitas Natural Cooking Club ini dapat dilihat pada lampiran 3 di belakang.

4.3.18 Knowledge of Other Members’ Background

Anggota NCC dapat mengathui anggota lainnya dengan mengenali nick-name yang tertera pada setiap postingan emailnya. Sifat alamiah dunia online adalah, jika seseorang memiliki sebuah identitas yang dipakainya di dunia online, maka orang tersebut memakai nick-name atau nama samara, misalnya pada alamat email. Monica yang memiliki nama lengkap Monica Sutanto memiliki alamat email m0n1c4_t4n@xxx.com. Atau Fita Arsista yang memilih memiliki alamat email bundanya_anas@xxx.com. Alamat email inilah yang kemudian menjadi identitas seseorang di dunia online yang kemudian dikenali oleh orang lain di dalam komunitas NCC.

Lebih jauh lagi, jika ada member yang tertarik untuk membeli dagangan member lain, atau keperluan lainnya, maka informasi mengenai member tersebut

(21)

akan dengan sangat mudah diakses, karena member yang berpromosi biasanya akan menyertakan nomor kontak dan alamat lengkapnya untuk dihubungi.

4.3.19 Identifying with Share Event, History, Time, Place of

Experience

Di dalam sebuah komunitas, terdapat event-event tertentu yang diadakan secara rutin. Di dalam komunitas NCC, terdapat HMFF (lampiran 1) yang diadakan setahun sekali dan merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu. Ketika mengingat tentang event tersebut yang diadakan pada tahun-tahun sebelumnya, member dengan sangat lancar bisa mendeskripsikan tempat, waktu, dan keadaan pada saat itu. Seperti yang dituturkan Riana yang juga merupakan moderator NCC berikut ini:

Untuk yang mengaku masih pemula dan gak pede bawa makanan, huaaaa..salllaaaaah besaaar..

Pengalaman HMFF taun lalu, apapun habis tandas gak bersisa, hiahaha... Aku gak kebagian donatnya Melaniiiiiie....!!

Oya, sekalian deh, nanti mohon 'rebutan' makanannya yang lebih beradab ya,

huehehe...Ini foto favorit HMFF taun lalu (by Kompas). Tiap liat foto ini selalu inget lagi, kangen lagi.. hiks.. i love u all.. *loh?*

4.3.20 Others Seeking Guidance

Tujuan awal dibentuknya komunitas NCC adalah untuk pertukaran informasi, saling member dan menerima tips dan resep, serta informasi lainnya. Atau sering juga muncul pertanyaan dari member lain yang lebih spesifik berupa pertanyaan tentang

(22)

Aku mau nanya dong, berhubung masih pemula banget nihh...kalau resep buttercake irit telur NCC dikasih raisin kira2 enak ga ya?

4.3.21 Self Seeking Guidance

Pencarian informasi di dalam komunitas NCC yang komunikasinya dilakukan melalui milis bisa dilakukan dalam beberapa cara. Misalnya, mengirimkan email berupa pertanyaan ke dalam milis NCC. Atau bisa juga dilakukan dengan bertanya secara pribadi pada satu orang, melalui japri (jalur pribadi berupa email, atau instant

messaging seperti Yahoo Messenger). Pada intinya, kegiatan-kegiatan ini memiliki

satu tujuan yang jelas, yakni mencari bimbingan atas permasalahan yang sedang dihadapi. Inisiatif ini muncul dari dalam diri sendiri (Kyrolainen, 2001).

4.3.22 Similar Values Among Members

Bergabungnya sekelompok orang ke dalam sebuah komunitas didasari pada kesamaan nilai antar sesama anggotanya. Di dalam komunitas NCC, terdapat sebuah nilai yang dijaga dan dipelihara agar tetap ada, sehingga menghiasi segenap aktifitas keseharian para anggotanya. Nilai ini adalah nilai yang disebarkan dan ditularkan berupa kata-kata penyemangat, tukar ide dan gagasan, serta informasi, dan bentuk-bentuk acara lainnya seperti HMFF dan pemecahan rekor MURI. Tujuannya adalah satu, agar setiap anggota memiliki dan terus tercerahkan dengan semangat baking yang menjadi nilai utama komunitas NCC.

(23)

Thanks lho buat penularan semangat bakingnya.

4.3.23 Knowledge of Number of Participants

Komunitas NCC merupakan komunitas masak-memasak yang besar. Dari percakapan sehari-hari, dapat diketahui bahwa membernya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dari luar negeri. Jumlah member NCC secara de facto tertulis di dalam milis NCC pada halaman utama milis tersebut. Besarnya komunitas ini juga terlihat dalam acara-acara gathering yang diadakan. Belum lagi eksposure dari media cetak maupun televisi, di dalam maupun di luar negeri, semakin menarik minat banyak orang untuk bergabung di dalam komunitas ini. Dengan eksposure semacam ini, jumlah member yang tergabung di dalam komunitas NCC dapat dirasakan pas, dalam artian tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.

4.3.24 Motivasi untuk Pertukaran Informasi

Teori pertukaran sosial (sosial exchange theory) telah lama dibangun terutama untuk memahami tentang perilaku memberi dan menerima antar manusia (Blau, 1964). Teori sosial ini juga terjadi sebagai bentuk dari interaksi anggota NCC dengan anggota lainnya untuk berbagi ilmu dan pengalaman seputar dunia kuliner.

(24)

diturunkan dari hubungan relasi yang dimiliki oleh individu atau unit sosial, yang menyediakan basis kepercayaan (trust), cooperation, dan collective action dalam agregat sosial seperti organisasi. Terdapat dimensi kognitif dengan sumber-sumber sosial capital (Adler & Kwon, 2002; Nahapiet & Goshal, 1998). Dimensi kognitif memberikan motivasi untuk pertukaran yang memiliki tujuan atau motivation for

purposive exchange. Begitu juga yang terjadi di dalam NCC, di mana terdapat

pertukaran informasi antar anggota yang bertujuan untuk saling meningkatkan kemampuan memasak antara anggotanya. Berikut ini adalah contoh comment dari sebuah postingan di blog mengenai cara pembuatan efek pasir pada cake.

Waaahh.. lucu banget cake nya… Kalo aku pasir2an-nya aq buat dari wafer vanilla yang ditumbuk halus, terus tabur diatas cakenya. Gitu aja mba.

Atau komentar dari noni tentang topik pembuatan buttermilk berikut ini:

Iya, Mbak Susan :) Langsung dipakai saja setelah didiamkan 10 menit. Ada juga yang bilang bisa diganti dengan yoghurt dengan ukuran yang sama *kalo nggak salah* ... tapi aku belum pernah coba kalau ganti pakai yoghurt :D Tapi kalau lagi malas meres lemon, aku malah cuma pakai susu UHT aja biasa... hihihihi ... Abis kadang suka sayang dengan sisa lemonnya ;)

4.3.25 Friendly Environment

Sudah menjadi tradisi di dalam komunitas NCC, jika ada anggota yang baru bergabung, maka ia akan memperkenalkan diri. Adanya respon atau sambutan dari anggota lain memberikan kesan bahwa komunitas NCC merupakan komunitas yang bersahabat.

(25)

Hai Lynn.. salam kenal juga :) Selamat gabung di NCC… mudah2an cepet ketularan semangat baking ya…..

Jika ada pertanyaan seputar kuliner, bahkan untuk pertanyaan dasar sekalipun, akan sangat banyak member yang menanggapi. Lingkungan yang bersahabat ini membuat member merasa nyaman dan tidak perlu takut atau malu untuk bertanya.

4.3.26 Simbol Bersama

McMillan dan Chavis (1986) dalam studi mengenai komunitas yang dilakukan pada konteks kehidupan bertetangga, menerangkan dalam bab ‘membership’, bahwa konstruk tersebut memiliki item yang dinamakan dengan

common symbol. Item ini menjelaskan tentang sesuatu yang secara umum dimiliki

oleh seluruh anggota di dalam sebuah komunitas, berupa bahasa, logo, landmark, atau sebutan. Semua anggota NCC selalu menggunakan istilah atau singkatan yang telah disepakati bersama, yang tertuang di dalam kamus singkatan.

Beberapa singkatan yang sering digunakan di dalam percakapan sehari-hari komunitas Natural Cooking Club yakni BDCK (Birth Day Cake), Brokus (brownies kukus), FB (Fatmah Bahalwan), JCC (Japanese Cheese Cake), NCC (Natural Cooking Club), Otang (Oven Tangkring), dan ABG (Anggota Baru Gabung). Lebih lengkap mengenai istilah-istilah ini dapat dilihat pada lampiran 2.

Singkatan-singkatan seperti ini adalah singkatan yang sudah disepakati bersama. Istilah-istilah ini terasa sangat jelas dalam setiap percakapan yang ada di

(26)

Kemarin saya coba buat BDCK pakai ganache yang bergambar tokoh kartun. Idenya berasal dari Pocoyo :)

4.3.27 Tidak Jaim (Jaga Image)

Item ini diwujudkan dengan adanya perasaan kebebasan untuk mengekspresikan diri di dalam komunikasi di dalam komunitas, yang dilakukan di dalam mailing list. Di dalam komunitas online, kebebasan mengungkapkan ekspresi ini ditunjang oleh adanya emotikon sebagai perwakilan dari ekspresi, seperti :) untuk senyuman biasa, ;) untuk tersenyum sambil mengedipkan mata, :D untuk tertawa lebar, atau :P untuk ekspresi meledek. Selain menggunakan emotikon, ekspresi juga biasa diungkapkan dengan kata-kata yang tidak baku atau bahasa prokem dan bahasa gaul, gamblang dan jelas, sehingga agak sulit bagi mereka yang jaim untuk mengekspresikan dirinya dengan tulisan di dalam mailing list komunitas NCC. Contohnya sebagai berikut:

Bu Fat...jadi makin ngebet pengen cepet 21 Juni neh...huehueehehe....

Penggunaan kata ‘ngebet’, ‘pengen’, dan ‘neh’ merupakan ekspresi dari ‘tidak sabar menunggu’, ‘ingin’, dan luapan emosi yang membuncah. Ditambah lagi ekspresi tertawa yang diwujudkan dengan kata-kata yang menunjukkan tertawa lepas, sehingga batas-batas kejaiman dapat terlewati.

Contoh lain yang dapat dilihat adalah ekspresi memanggil, memberikan selamat, dan diiimbuhi dengan bahasa gaul TOP BGT yang berarti luar biasa, ditambah dengan dukungan emotikon sebagai ungkapan perasaan, seperti yang terlihat berikut ini:

(27)

Yuhuuu....Bu Faaattt....selamat ya Bu Guru;;)....Bu Fat emang TOP BGT dech;;) Bukti lain dari adanya bahasa prokem adalah penggunaan kata ‘sudah’ yang disingkat menjadi dah, dan kata ‘stress’ yang di-prokemkan menjadi sutrisno. Terlihat dari ungkapan berikut ini:

Nggak ada poto karena lupa, dah sutrisno banget soalnya…

Di dalam komunitas online, mereka yang memberikan pendapat atau mengekspresikan diri, tidak secara langsung terlihat secara fisik. Hal inilah yang membedakannya dan sekaligus menjadikan halangan di dalam komunitas face to face (Solomon, 1999, p.11).

4.3.28 Curhat

Selain digunakan sebagai media untuk bertukar informasi, NCC yang memang kebanyakan anggotanya merupakan ibu-ibu tidak bisa terlepas dari curhat atau merumpi. Komunitas online ini menggunakan mailing list sebagai ajang untuk mencurahkan isi hatinya dan berbagi cerita tentang kejadian penting yang mereka alami.

Sebagai contoh misalnya d_juliani, seorang pengusaha brownies pudding yang curhat di milis NCC setelah mendapatkan tamu untuk meliput bisnisnya, yang dimuat di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia berikut ini:

Today, Kamis 24 April 2008 kami didatangi oleh team Jelang Siang Trans TV untuk meliput Brownies Pudding kami. 3 hari yang lalu saat team jelang siang telpon aku

(28)

ucap syukur jadi satu. Aku terpana karena aku merasa belum apa-apa, dan aku juga baru 1 bulan ini berani memasarkan produkku, berarti umur brandku baru 1 bulan. Setelah mengatur jadwal antara aku dengan pihak Trans TV maka peliputannya dilakukan kamis pagi ini. Puji syukur peliputan juga berjalan dengan lancar, tinggal tunggu hasil tayang yang rencananya disiarkan 29 April 2008 jam 11.45 acara Jelang Siang Trans TV.

Sedihnya aku ga bisa nonton karena harus ngantor, ya sudahlah... yang pasti ini berkah yang patut disyukuri. Oh ya saat aku tanya ke team Jelang siang kenapa memilih Brownies Pudding kami? Jawabnya: Karena baru kali ini ada brownies berbentuk pudding, sehingga ini unik menurut team Trans TV.

Okay, jadi tersanjung deh, hehe....

Dengan hal ini aku juga selalu mengingatkan diri untuk ga gede kepala, yang pasti aku akan berusaha untuk selalu melakukan lebih baik dan lebih baik lagi untuk kepuasan customerku dan kebahagiaan bersama.

4.3.29 Ketagihan

Merupakan ukuran tingkat adiksi seorang member dengan komunitas online. Seringkali sebuah komunitas online membuat orang merasa ketagihan, seperi terperangkap di dalamnya, sehingga tidak menyadari banyaknya waktu yang telah dihabiskannya untuk komunitasnya, atau biasa disebut dengan time consuming.

Bagi mereka yang memiliki kontrol diri yang kuat terhadap waktu yang dimilikinya, biasanya akan menyadari akan dampak dari hal ini, seperti yang dialami oleh Ibu Hasto dalam online interview berikut ini:

Ikut NCC n dapur bunda aja, inbox ku sudah puenuh buanget, apa lagi gabung milis yang lain...gempor dech....kapan masaknya dong..kalo liat milis mulu..

Namun seringkali kesadaran ini hilang pada saat-saat di mana seorang member membutuhkan ‘orang lain’ sebagai tempat pelariannya. Disinilah ketagihan itu bisa menjangkiti member.

(29)

4.3.30 Pengetahuan tentang Moderator

Komunitas dapat digolongkan sebagai sebuah organisasi sosial formal di mana terdapat struktur organisasi di dalamnya. Sama halnya dengan komunitas Natural Cooking Club yang memiliki moderator yang mengatur pertukaran informasi di dalam milis, menjaga arah komunikasi agar tetap berjalan pada rel masak-memasak yang telah disepakati bersama, dan meniup peluit jika terjadi pergeseran tindakan yang dilakukan oleh member di dalam komunitasnya. Bahkan pada symbol dan singkatan yang telah disepakati bersama (lampiran 2), inisial salah satu moderator yang juga merupakan pendiri komunitas memiliki tempat tersendiri, dengan dibuatnya singkatan fb yang merupakan kepanjangan dari Fatmah Bahalwan, sang pendiri komunitas.

Total terdapat delapan orang moderator yang mengurusi email masuk para member dan memoderasinya jika suatu saat terdapat hal-hal yang menyalahi netiket. Sampai saat ini, member merasakan adanya fairness dari moderator yang menjalankan aturan milis dengan baik. Menegur jika ada yang melanggar netiket, mengingatkan jika ada yang lupa aturan.

Whuaa...koq udah jualan yak?? bukannya masih rabu....?? Kamu kena centong dan moderasi ho...

(30)

4.3.31 Pengetahuan tentang Peraturan

Item ini berbicara mengenai peraturan yang ada sebagai pintu awal sebelum memasuki komunitas Natural Cooking Club, yakni berupa formulir registrasi seperti yang terdapat pada lampiran 4. Ini merupakan gerbang awal di mana calon member mengisi formulir pendaftaran yang berupa informasi mengenai dirinya, alamat kontak, domisili tempat mereka tinggal, dan lain sebagainya. Pendiri dan moderatornya nampak sudah sangat memahami dan optimis akan begitu banyaknya orang yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini setelah begitu banyaknya eksposure mengenai komunitas NCC di media massa nasional maupun internasional. Hal ini ditandai dengan dibuatnya formulir registrasi dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

Lebih jauh lagi, pada pintu gerbang awal pendaftaran, calon anggota sudah ditanyakan kesediaannya agar email yang diposting di dalam milis nantinya dipublikasikan dalam bentuk apapun, tentunya dengan mencantumkan nama penulis aslinya. Manifestasi dari kebijakan ini ialah ditulisnya resep masakan hasil gelaran HMFF (Home Made Food Fiesta) di dalam kumpulan buku resep NCC untuk kalangan internal komunitas.

4.3.32 Social Presence

Adanya pertukaran informasi di dalam sebuah komunitas menyatakan bahwa terdapat keberadaan member lain. Hadirnya member dalam diskusi-diskusi

(31)

memberikan pernyataan bahwa mereka ada dan turut berkontribusi terhadap topik diskusi yang ada.

4.3.33 Ketergantungan pada Milis

Milis sebagai sarana pertukaran informasi menyediakan respon yang cepat, dalam bentuk komunikasi dua arah. Milis NCC merupakan gudang informasi resep dan tips memasak yang menyediakan tutorial memasak sehari-hari. Jika member memiliki pertanyaan atau ingin mengetahui dengan lebih jelas mengenai suatu hal dalam memasak, informasi tersebut dapat ditemukan dengan mudah di milis NCC. Kemudahan-kemudahan ini menjadikan ketergantungan member terhadap milis. Jika ingin mengetahui tentang sesuatu yang berkaitan dengan masa-memasak, maka milis NCC adalah tempatnya.

4.3.34 Kemudahan Mengakses Informasi

Di dalam milis NCC terdapat banyak sekali informasi berharga yang tidak terhitung jumlahnya. Pengarsipan informasi ini dilakukan secara rapi oleh moderator NCC yang kemudian disimpan di dalam database file di dalam milis. File-file ini berisi peraturan, resep dasar, tata cara posting, laporan event, dan sebagainya. Dengan adanya pengarsipan ini, member dimudahkan untuk mengakses informasi yang sewaktu-waktu mereka butuhkan.

(32)

4.3.35 Pengetahuan tentang Sejarah Berdirinya Komunitas

Di dalam milis pada halaman utama, terdapat sekilas tentang sejarah berdirinya komunitas NCC. Pada liputan di media cetak pun tidak jarang ditemui berita mengenai NCC yang memuat mengenai sejarah awal mula didirikannya komunitas ini. Seperti kutipan dari kompas.com pada Kamis 29 Mei 2008 berikut ini:

Tahun 2005, Fatmah dan suaminya, Wisnu Ali Martono, membuat milis NCC. Dengan keanggotaan awal hanya empat orang, kini telah mencapai 1500 orang yang tersebar di lima benua. Lonjakan member NCC terjadi sejak dimuat di Kompas Minggu. Kini, milis yang dikomandaninya itu diurus oleh delapan moderator.

4.3.36 Tanggung Jawab Moral

Keaktifan milis diwujudkan dengan record yang terrekam di dalam milis, mengenai banyaknya posting per hari. Di dalam milis NCC, rata-rata per hari terdapat sekitan 200 hingga 400 buah postingan email, yang isinya berragam dari jenis topik dan jenis posting yang berupa pertanyaan, tanggapan, atau pengumuman. Banyaknya postingan di milis yang diukur per-hariannya dapat menggambarkan tingkat keaktifan milis sebagai sebuah komunitas bersama. Hal ini juga menggambarkan tanggung jawab moral seluruh member komunitas atas keberlangsungan milis sebagai sarana komunikasi mereka. Sebab dengan absennya postingan, atau sepinya milis dalam jangka waktu tertentu, maka milis tersebut akan terhapus keberadaannya secara otomatis.

(33)

4.3.37 Kolektifitas

Teori sosial capital yang telah lama dikembangkan oleh Bordieu pada tahun 1986 menerangkan tentang hubungan relasional yang dimiliki oleh individu atau unit sosial, sebagai basis dari collective action dalam agregat sosial seperti organisasi (Nahapiet & Goshal, 1998, p.243). Dalam hal ini, keberadaan sebuah organisasi akan melahirkan rasa kolektifitas sebagai bentuk kebersamaan antar anggotanya. Rasa kebersamaan ini terasa di dalam acara-acara perkumpulan yang lebih besar seperti acara HMFF (Home Made Food Fiesta) dan acara besar lainnya seperti acara kumpul bareng untuk memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) yang sudah dua kali diadakan.

4.3.38 Keinginan untuk Bertemu Muka

Pola hubungan yang sebelumnya telah terbangun melalui kontak secara online membuat anggota merasakan kepuasan tersendiri ketika terjadinya pertemuan secara langsung. Kurang lengkap rasanya jika hanya mengetahui sesama anggota dari kontak secara online saja. Hal ini tercermin dalam ungkapan Ervi setelah mengikuti acara menghias cupcakes yang diadakan di Pasaraya Grande di ulang tahun kota Jakarta bulan Juni lalu:

Kegembiraanku tiada bisa diungkapkan krn bertemu para "SUHU" NCC..bertemu teman2 yg slama ini hanya kenal lewat dunia maya..walhasil begitu ketemu..oh ini toh yg namanya mbak ini...mbak itu..seneng bisa ngeliat lsg pak sahak..pria plg

(34)

4.3.39 Kebanggaan

McAlexander et al, 2002, p. 38 mengatakan teori tentang komunitas bahwa sebuah komunitas dapat diidentifikasi dari keseragaman dan ciri identifikasi dari anggotanya. Individu mencari komunitas untuk mendapat pengakuan dari image yang terlihat dari sebuah komunitas. Seseorang yang menjadi anggota komunitas tertentu akan mendapatkan keuntungan berupa kebanggaan dari atribut tersebut (McMillan dan Chavis, 1986).

Membaca berita di kompas dot com mengenai mbak Fatmah dan awal mula NCC lahir jadinya saya merasakan punya kebanggan tersendiri karena bisa berkenalan dengan mbak dan komunitas NCC. -Luluk di Sumatera-

Intinya aku mo ngucapin makasih banget ama semua rekan di NCC dan I'm proud to be NCC member. -Ella di Paris-

4.3.40 Relasi

Teori social capital yang dikembangkan oleh Bordieu pada tahun 1986 memiliki tiga dimensi dasar, yaitu structural, kognitif, dan dimensi relasional (Adler & Kwon, 2002; Nahapiet & Goshal, 1998). Pola hubungan antar individu juga banyak terbentuk di dalam komunitas NCC. Interaksi anggota secara online menambah erat pola hubungan tersebut. Meskipun mungkin sesama anggota belum pernah bertemu, namun dengan adanya interaksi yang intens di dunia maya memunculkan rasa keterhubungan atau relasi yang kuat. Hal ini terlihat dari klaim yang berasal dari website NCC sendiri.

(35)

NCC adalah sebuah klub memasak dan membuat kue yang interaksinya banyak dilakukan di dunia maya. Anggotanya pun sudah mendunia.

Dengan adanya anggota yang tersebar di seluruh dunia, maka interaksi anggota NCC lebih banyak dilakukan melalui dunia maya.

Pola hubungan ini dapat dilihat dari kebebasan member untuk mengekspresikan perasaannya. Seperti yang diungkapkan Margaretha di Jepang.

NCC emang hebat, bisa nyebarin virus kuliner ke seluruh dunia :) Plok plok...! Sampai kami yg di Sendai, Jepang pun terjangkit :D Selamat buat owner dan moderator.

4.3.41 Komitmen

Banyak peneliti yang telah lama melihat hubungan keterkaitan yang kuat antara konsumer dan produk atau merk yang digunakan, konsumer dengan pemilik merk, dan hubungan antara consumer itu sendiri (Fournier, 1998; McAlexander et al, 2002). Jika konsumer yang memiliki kesamaan untuk membeli sebuah merek tertentu dianalogikan dengan sekumpulan orang yang memiliki kesamaan akan minat tertentu, dalam hal ini memasak, maka hal ini adalah perumpamaan yang bisa disamakan untuk kedua hal tersebut di atas. Bahkan merek dan minat tersebut pada tataran yang lebih tinggi lagi dapat dikatakan sebagai religion mereka.

Dalam hubungan antara konsumer dan pemilik merk, hubungan keterikatan yang berjalan seiring waktu akan melahirkan perasaan yaitu komitmen (Fournier, 1998). Item Komitmen ini merupakan kekuatan sosial-emosional, dan kontribusi

(36)

di Cilandak yang rela cuti dari pekerjaan kantor untuk mengikuti kursus bulanan yang diadakan NCC:

Kursus strawberry cake-nya minggu depan Jum’at ya… Aku mau cuti aja deh, demi nih,demi…

Untuk orang lain mungkin akan bersifat apatis, namun jika sudah terikat dalam sebuah komunitas, maka terbentuk komitmen sebagai wujud dari pembuktian nilai tersebut. Item Komitmen ini juga meliputi bidang studi interaksi antara konsumer dengan merk, termasuk di dalamnya hubungan sosial antara konsumer yang memiliki komitmen yang sama terhadap sebuah merk (Gummeson, 2002).

4.4 Hasil Studi Kuantitatif

Studi kuantitatif dilakukan dengan software SPSS versi 15. Dari 122 responden, setelah dikurangkan dengan outliers, yaitu dengan indikator pada pertanyaan yang bersifat negatif pada P15, P37, dan P39, total didapat sebanyak 117 responden untuk periode waktu survey selama 7 hari.

Dalam analisis faktor, pada tab deskriptif, dilakukan analisa KMO dan Bartlet tes, serta anti-image test. Selanjutnya pada tab ekstraksi, dilakukan analisa principal component yaitu analisa matriks korelasi dan ekstraksi. Selanjutnya dilakukan rotasi varimax. Tahap berikutnya adalah mengukur skala reliability dengan nilai cronbach alpha pada antar item di dalam faktor. Cronbach alpha memiliki relasi teoritis dengan faktor analisis. Penamaan alpha dilakukan oleh Cronbach pada tahun 1951. Fungsinya ialah untuk menguji construct secara multidimensi. Kekuatan sebuah

(37)

construct diuji tidak hanya dengan satu faktor, tetapi semua faktor yang mempengaruhinya. Koefisien alpha memiliki range nilai dari 0 hingga 1. Pada kebanyakan kasus, sebuah komponen yang memiliki nilai yang lebih kecil dari 0.6 biasanya dianggap sebagai komponen yang kurang memuaskan (unsatisfactory internal consistency), (Hair, Bush, Ortinau, 2008). Tahap terakhir yaitu penamaam faktor-faktor yang telah terbentuk, untuk setiap kategori item pada existing, modifikasi, dan eksklusif.

Hasil akhir dari pengetesan secara kualitatif untuk alat ukur indeks SOOC pada komunitas NCC dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dimana terdapat total sebanyak 9 faktor dan 30 item. Secara lengkap, langkah-langkah penemuan hasil analisa kuantitatif ini dapat dilihat pada lampiran 11.

(38)

Tabel 4.2

Hasil Analisa Faktor Tahap ke-1 untuk Item Existing

Faktor Loading Existence of Common Purpose 0.82 Existence of Rules 0.86 Knowledge of Other Member's Background 0.71 Others Seeking Guidance 0.74 Kedekatan dengan Event 0.58 Own Privacy is Protected 0.51 Ikatan Spiritual 0.57 Others Correcting Inappropriateness 0.66 Others Won't Misuse Own Words 0.79 Identifying with Share Event, History, Time, Place of Experience 0.66 Pengaruh Grup Terhadap Individu 0.80 Self Seeking Guidance 0.75 Similar Values Among Members 0.75 2. Kebersamaan 3. Timbal Balik Item Faktor 1. Kontak Tabel 4.3

Hasil Analisa Faktor Tahap ke-1 untuk Item Modifikasi

Faktor Loading Motivasi untuk Pertukaran Informasi 0.73 Friendly Environment 0.73 Investasi Personal 0.71 Pengaruh Individu terhadap Grup 0.81 Item 4. Kenyamanan 5. Kontribusi Faktor Table 4.4

Hasil Analisa Faktor Tahap ke-1 untuk Item Eksklusif

Faktor Loading Pengetahuan tentang Moderator 0.54 Pengetahuan tentang Peraturan 0.79 Social Presence 0.76 Simbol Bersama 0.74 Tidak Jaim 0.79 Curhat 0.84 Komitmen 0.47 Some Rewards to Effective Reinforcement 0.52 Kualitas Interaksi 0.80 Pemenuhan Kebutuhan 0.54 Kemudahan Mengakses Informasi 0.56 Pengetahuan tentang Sejarah Berdirinya Komunitas 0.82 Ketagihan 0.48 7. Barrier Free 8. Similar Needs 9. Attachment Faktor Item 6. Membership

(39)

Tabel 4.5

Hasil Analisa Faktor Tahap ke-2 *)

Faktor % Variance Alpha Loading Explained (Reliability)

1. Kontak Existence of Common Purpose 0.807 Existence of Rules 0.825 Knowledge of Other Member's Background 0.728 Others Seeking Guidance 0.818 Kedekatan dengan Event 0.628 Own Privacy is Protected 0.590 2. Kebersamaan Ikatan Spiritual 0.771 Others Correcting Inappropriateness 0.642 Others Won't Misuse Own Words 0.735 Identifying with Shared Event, History ‐ 0.765 Time, Place of Experience 3. Timbal Balik Pengaruh Grup Terhadap Individu 0.756 Self Seeking Guidance 0.841 Similar Values Among Members 0.845 4. Kenyamanan Motivasi untuk Pertukaran Informasi 0.857 Friendly Environment 0.857 5. Kontribusi Investasi Personal 0.826 Pengaruh Individu terhadap Grup 0.826 6. Membership Pengetahuan tentang Moderator 0.778 Pengetahuan tentang Peraturan 0.866 Social  Presence 0.853 Simbol Bersama 0.776 7. Barrier Free Tidak Jaim 0.830 Curhat 0.886 Komitmen 0.689 8. Similar Needs Some Rewards to Effective Reinforcement 0.702 Kualitas Interaksi 0.785 Pemenuhan Kebutuhan 0.715 9. Attachment Kemudahan Mengakses Informasi 0.825 Pengetahuan tentang Sejarah Berdirinya Komunitas 0.707 Ketagihan 0.799 53.301% 54.541% 67.125% 68.174% 73.506% 66.480% 0.718 0.570 0.672 60.617% 53.992% 65.003% 0.734 0.632 0.527 0.830 Faktor Item 0.594 0.706

(40)

Tabel 4.6

Alat Ukur Indeks Sense of Online Community (SOOC) pada NCC

Existence of Common Purpose Existence of Rules Knowledge of Other Member's Background Others Seeking Guidance Kedekatan dengan Event Own Privacy is Protected Ikatan Spiritual Others Correcting Inappropriateness Others Won't Misuse Own Words Identifying with Share Event, History, Time, Place of Experience Pengaruh Grup Terhadap Individu Self Seeking Guidance Similar Values Among Members Motivasi untuk Pertukaran Informasi Friendly Environment Investasi Personal Pengaruh Individu terhadap Grup Pengetahuan tentang Moderator Pengetahuan tentang Peraturan Social Presence Simbol Bersama Tidak Jaim Curhat Komitmen Some Rewards to Effective Reinforcement Kualitas Interaksi Pemenuhan Kebutuhan Kemudahan Mengakses Informasi Pengetahuan tentang Sejarah Berdirinya Komunitas Ketagihan Ba rr ie r Fr ee Sim ilar  N eeds A tta chm ent IT EM  EK SK LUSIF Kon ta k Ti mb al  Ba lik IT EM  EXISTING Kebersam aan IT EM  MO DIFIK A SI Ke ny amana n Kon tribu si Mem b ership

(41)

4.5 Hasil Studi Kuantitatif untuk Pertanyaan Screening

Dari 117 responden yang didapat dalam 7 hari waktu survey melalui metode online, didapat frekuensi untuk pertanyaan screening (tabel 4.15) sebanyak 115 responden adalah wanita, sisanya yaitu hanya 2 orang responden adalah pria.

(42)

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Pertanyaan Screening

ATRIBUT KETERANGAN % Jenis Kelamin Wanita 98.3 Pria 1.2 Usia 31‐40 tahun 43.3 26‐30 tahun 21.3 18‐25 tahun 21.3 di atas 40 tahun 14.2 Domisili Jakarta 45.3 Bodetabek 19.7 Jawa (di luar jabodetabek) 11.9 Asia 8.6 Sumatera 5.9 Amerika 3.4 Kalimantan 1.7 Australia 1.7 Bali 0.8 Eropa 0.8 Sulawesi 0.0 Irian Jaya 0.0 Afrika 0.0 Lama Bergabung Kurang dari 1 tahun 29.9 2 tahun 27.3 3 tahun  24.7 1 tahun 17.9 Frekuensi Kunjungan Beberapa kali sehari 63.2 Sehari sekali 29.1 Beberapa kali seminggu 6.8 Lebih jarang dari sekali sebulan 0.8 Sekali seminggu 0.0 Beberapa kali sebulan 0.0 Sekali sebulan 0.0 Lama Kunjungan 1 sampai 2 jam 31.6 21 ‐ 30 menit 27.3 Lebih dari 2 jam 17.1 11 ‐ 15 menit 8.6 16 ‐ 20 menit 7.7 5 ‐ 10 menit 5.2 Kurang dari 5 menit 2.6 Frekuensi Posting Lebih jarang dari sekali sebulan 54.7 Beberapa kali sebulan 14.5 Beberapa kali seminggu 11.9 Sekali sebulan 9.4 Beberapa kali sehari  4.3 Sehari sekali 2.6 Sekali seminggu 2.6 Segmen Member The Pro Wannabe 49.4 The One Day I Will Cook That 41.0 The Consultant 5.9 The Real Professional 3.6

(43)

Mayoritas responden yaitu sebanyak 52.14% berada pada kisaran usia 31 sampai 40 tahun. Responden dengan usia di atas 40 tahun menempati posisi yang paling sedikit, yaitu 17.09%. Sisanya untuk kisaran usia 26 sampai 30 tahun, dan 18 sampai 25 tahun masing-masing sebanyak 25.64% dari keseluruhan responden.

Usia 26-30 adalah usia produktif, di mana biasanya para wanita masih sibuk mengejar karir, dan belum memikirkan bahwa keahlian memasak merupakan bekal untuk berumah tangga. Sedangkan pada usia 31-40 tahun, adalah usia ibu muda yang sudah mulai disibukkan dengan mengurus keluarga. Para wanita memiliki keahlian memasak sebagai baktinya untuk keluarga dan untuk berkreasi dengan model masakan yang sesuai dengan kondisi dan minat keluarganya.

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang bermukim di Afrika, Irian Jaya, maupun Sulawesi. Mayoritas responden bermukim di Jakarta, yakni sebanyak 45.3%. menempati urutan kedua untuk domisili responden ialah bodetabek, yakni sebesar 19.6%. Responden yang bermukim di negara-negara di benua Asia, Amerika, dan Australia masing-masing sebanyak 8.55%, 3.42% dan 1.71%. Sisanya yaitu sebanyak 11.97% responden bermukim di pulau Jawa (di luar jobodetabek), 5.98% bermukim di Sumatera, dan 1.71% bermukim di Kalimantan.

Mayoritas responden merupakan ABG (Anggota Baru Gabung) yang bergabung dengan NCC kurang dari satu tahun, yakni sebesar 29.91%. Untuk responden yang sudah bergabung selama 2 dan 3 tahun memiliki persentase yang

(44)

relatif tidak jauh berbeda, yakni 27.35% dan 24.79%. Sisanya, yaitu sebanyak 17.95% responden merupakan responden yang sudah 1 tahun bergabung.

Untuk frekuensi rata-rata kunjungan member ke milis, kebanyakan responden menjawab beberapa kali sehari. Hampir separuh dari responden yang mengunjungi milis beberapa kali sehari ternyata mengunjungi milis sehari sekali. Hanya 6.84% responden yang mengunjungi milis beberapa kali seminggu dan 0.85% responden yang mengunjungi milis lebih jarang dari sekali sebulan. Tidak ada responden yang mengunjungi milis sekali sebulan, beberapa kali sebulan, ataupun sekali seminggu.

Dari tabel tersebut di atas, diperoleh perilaku member untuk melakukan kunjungan ke dalam milis. Mayoritas responden mengunjungi milis selama 1 sampai 2 jam, dan 21 hingga 30 menit. Sebanyak 17.09% responden mengunjungi milis lebih dari 2 jam. Sisanya yaitu sebesar 8.55%, 7.69%, 5.13%, dan 2.56% responden mengunjungi milis selama 11 - 15 menit, 16 – 20 menit, 5 – 10 menit, dan kurang dari 5 menit.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak banyak member yang memposting email ke milis bahkan untuk sekali dalam seminggu. Mayoritas respoden mengaku memposting email lebih jarang dari sekali dalam sebulan.

Dari tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas member sebanyak 49.39% berasal dari kalangan The Pro Wannabe yang memiliki usaha rumahan. Menempati urutan kedua, yaitu sebanyak 41.03% member merupakan The One Day I

(45)

Will Cook That. Sisanya yaitu sebesar 5.98% merupakan The Consultant, dan hanya 3.6% saja yang merupakan kelompok The Real Professional. 

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dipergunakan dalam penelitian ini dalam mendapatkan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada pegawai Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ogan Komering

pengabaian kemungkinan adanya perubahan dan transformasi sosial. Dialektika antara struktur sosial dan diskursus atau praktik sosial ini menjadi poin yang penting dalam

Pengkajian terhadap hasil dan pembahasan pene- litian pengembangan didasarkan pada proses peneli- tian, dan revisi dilakukan dengan memertimbangkan nilai-nilai proses dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan iklim kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja di ballast tank bagian reparasi

Terdapat 5 jurnal yang relevan dengan penelitian namun belum belum ada kajian yang spesifik mengenai sub spesies yang teridentifikasi dengan isolasi allopatrik yang

Dalam mem2erikan peng32atan kita se2agai perawat harus mengingat an memahami prinsip enam 2enar (ulu lima 2enar" agar kita apat terhinar ari kesalahan alam

Temuan ini menunjukkan bahwa strategi MHM berbasis masalah lebih unggul daripada pembelajaran konvensional dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan batu dolomit sebagai agregat kasar berupa batu pecah dan kerikil terhadap kuat tekan beton, pada penelitian ini digunakan sampel dengan