Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL)
Kriteria Baku
Kerusakan
Ekosistem
1
Kriteria Baku
Kerusakan Akibat
Perubahan Iklim
2
Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Kerusakan Terumbu Karang Kerusakan Mangrove Kerusakan LH-Kebakaran Hutan/Lahan Kerusakan gambut a b c d f Kerusakan Lamun e Kerusakan Karst g h Kerusakan ekosistem lainnya sesuai iptek•Kenaikan suhu •SLR
•Badai
•Kekeringan
Perusakan LH: tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik, kimia dan/atau hayati LH sehingga melampau KBKL
Pasal 52 ayat (2) UU 32/2009 :
Hak mendapatkan akses informasi dalam memenuhi
hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
• Instansi Pemerintah; • Masyarakat/ Publik Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
Pasal 72 dan Pasal 63 ayat (1) huruf o dalam UU
32/2009 : Pembinaan dan Pengawasan Penaatan Perizinan Lingkungan
Akses Informasi, Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungan dan Pengawasan LH
Penguatan Demokrasi
Lingkungan
:• akss informasi; • akses partisipasi;
• penguatan hak-hak masyarakat dalam PPLH.
(Penjelasan Umum
UU 32/2009 angka 8)
Informasi PPLH
Peraturan MENLH tentang
Pelaporan Pelaksanaan
Izin Lingkungan
Pasal 68 UU 32/2009 : Kewajiban
Memberikan informasi terkait
PPLH secara benar, akurat dan tepat waktu;
Pasal 53 PP 27/2012
Kewajiban menyampaikan laporan persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan setiap 6 bulan sekali
Pasal 63 ayat (1) huruf e UU 32/2009:
Pemerintah bertugas dan berwenang untuk
menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
Pasal 2: Tujuan Peraturan MENLH tentang Pedoman
Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungam
Peraturan MENLH tentang Pedoman Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungam
Pemrakarsa
Instansi LH &
PPLH
Pedoman mengenai tata cara penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan persyaratan
dan kewajiban dalam izin lingkungan (LAPORAN
PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN)
Pedoman untuk melakukan evaluasi kualitas laporan pelaksanaan izin lingkungan dan
substansi serta evaluasi status ketaatan pemegang izin lingkungan berdasarkan laporan
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas
Perusahaan/Pemegang Izin
Lingkungan
B. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
C. Deskripsi Kegiatan
D. Perkembangan Lingkungan
Sekitar
BAB II PELAKSANAAN DAN
EVALUASI
A. Pelaksanaan Persyaratan dan
Kewajiban yang tercantum dalam
Izin Lingkungan;
B. Evaluasi
1. Evaluasi Kecendrungan
2. Evaluasi Tingkat Kritis
3. Evaluasi Penaatan
BAB III KESIMPULAN
• Kesimpulan mengenai efektivitas pengelolaan lingkungan hidup dan kendala-kendala yang dihadapi; • Kesimpulan mengenai kesesuaian
hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dengan rencana pengelolaan dan pemantauan dalam dokumen RKL-RPL atau dalam Formulir UKL-UPL
Sistematika Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan (Kepmenlh 45/2005
1
2
3
Tata Cara Penyampaian Laporan (Pelaporan)
Pelaksanaan Izin Lingkungan
Pemegang Izin Lingkungan & Izin PPLH Implementasi Persyaratan & Kewajiban Izin Lingkungan & Izin
PPLH serta Continuous Improvement Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan Pelaporan: • Hardcopy
• File elektronik i.e. Sistem Informasi Amdal, UKL-UPL & Izin Lingkungan; • Website Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Pengawasan
Lingkungan
Hidup
Masyarakat atau Publik PPLH atau PPLHD• Pantau Pasif (Evaluasi) & Pantau Aktif;
• Publikasi laporan hasil pengawasan
Frekuensi
Pengawasan Lingkungan Hidup
Menteri
Gubernur
Bupati/Walikota
(sesuai kewenangannya)• PUU Bid. PPLH
• Izin
Lingkungan
Menetapkan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Pengawasan dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupa
b
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau KEGIATAN
Implementasi
Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
Continuous Improvement
Tingkat
Ketaatan
PPLH Berwenang: • melakukan pemantauan; • meminta keterangan;• membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yang diperlukan;
• memasuki tempat tertentu; • memotret;
• membuat rekaman audio visual; • mengambil sampel;
• memeriksa peralatan;
• memeriksa instalasi dan/atau alat transportasi; dan/atau • menghentikan pelanggaran
tertentu. (Psl 74)
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau KEGIATAN
PENGAWASAN LAPIS KEDUA
(second line inspection)
Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungannya diterbitkan oleh
pemerintah daerah jika Pemerintah menganggap terjadi pelanggaran
yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan LH
Izin LH diterbitkan
Data dan informasi secara umum berupa fakta-fakta 
kinerja atau
status
ketaatan
Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Pengawasan Penaatan LH
Keputusan MENLH No. 56 Tahun 2002
Ruang Lingkup Pengawasan
• Aspek PUU PPLH
• Aspek Perizinan
• Aspek Kesiagaan dan Tanggap
Darurat,
Memantau
Mengevaluasi
Menetapkan Status
Ketaatan
Penanggungjawab
Usaha dan atau
Kegiatan
1. Kewajiban yang tercantum
dalam PUU PPLH.
2. Kewajiban untuk melakukan
pengelolaan lingkungan dan
pemantauan lingkungan
sebagaimana tercantum
dalam dokumen AMDAL atau
UKL-UPL atau persyaratan
lingkungan yang tercantum
dalam izin yang terkait
Sanksi Administratif
Pemegang izin yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi administratif
yang meliputi:
• teguran tertulis;
• paksaan pemerintah;
• pembekuan izin lingkungan; atau
• pencabutan izin lingkungan
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) di terapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
1
2
Sumber: Pasal 71 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Pasal 53: Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan: (a) menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
izin lingkungan, (b) membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan (c) Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU. Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan
PENYELESAIAN SENGKETA LH DI PENGADILAN PENYELESAIAN SENGKETA LH DI LUAR PENGADILAN U U
PPLH
SANKSI PIDANA SANKSI ADMINISTRASIPenegakan Hukum Lingkungan
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
DALAM
UU PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pencegahan dan penanggulangan
Efek Jera dan Efek Derita
Ganti Rugi dan Pemulihan Lingkungan
ADMINISTRASI
(Pasal 76 sd 83)
PIDANA
(pasal 93 sd 120)
PERDATA
(pasal 83 sd 93)
FUNGSI FUNGSI FUNGSIJenis
Pelanggaran Akibat
Pidana Denda (rupiah) Minimu
m Maksimum Minimum Maksimum
Sengaja
> BM/KBK 3 tahun 10 tahun 3 millir 10 miliar Orang Luka 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar Orang Mati 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Lalai
> BM/KBK 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar Orang Luka 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar Orang Mati 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar
Ketentuan Pidana terkait Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan dan
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan
BM Udara Ambien BM Air
BM Air Laut
KBK Lingkungan
1
2
3
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau KEGIATAN
Melanggar Baku Mutu Air Limbah Melanggar
Baku Mutu Gangguan
Melanggar Baku Mutu Emisi
1
2
3
Melanggar baku mutu  pidana maks 3 tahun dan denda
maks 3 miliar rupiah
Ketentuan Pidana (3)
Tindak pidana dijatuhkan bila:
* Sanksi administrasi tidak dilaksanakan, atau
Pelanggaran Pidana Denda (rupiah)
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Melakukan usaha dan/atau kegiatan
tanpa izin lingkungan 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar Menyusun AMDAL
tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL
- 3 tahun - 3 miliar
Menerbitkan izin lingkungan tanpa
dilengkapi AMDAL atau UKL-UPL
- 3 tahun - 3 miliar
Menerbitkan izin usaha tanpa dilengkapi izin
lingkungan - 3 tahun - 3 miliar
Ketentuan Pidana terkait dengan Izin Lingkungan
dan Dokumen Lingkungan
Kinerja
PROPENEN
dalam
PPLH
Integrasi PP 27/2012 dalam PROPER
Pelaksanaan
Izin
Lingkungan
Izin
Lingkungan
Amdal/ UKL-UPLPenanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal atau UKL-UPL (PROPONEN)
• Melaksanakan Persyaratan dan Kewajiban dalam Izin Lingkungan & Izin PPLH
• Membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin Lingkungan
(Pasal 53 PP 27 Tahun 2012)
• Kriteria Pengendalian Pencemaran Lingkungan; • Kriteria Pengelolaan LB3
• Kriteria Pengendalian Kerusakan Lingkungan; • Kriteria Beyond Compliiance
Kriteria
Pelaksanaan
Izin Lingkungan
Kriteria PROPER & Ketentuan-Ketentuan dalam PP 27/2012
Pelaksanaan Izin Lingkungan & Izin PPLH
• Melaksanakan
Persyaratan dan Kewajiban dalam Izin Lingkungan & Izin PPLH • Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin Lingkungan
Memiliki Amdal/UKL-UPL dan Izin Lingkungan serta
Izin PPLH PROPONEN
PP 27/2012
PENAATAN terhadap Ketentuan Pasal 53 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin LingkunganPELANGGARAN terhadap Ketentuan Pasal 53 PP No. 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, dikenakan sanksi
Administrasi Pasal 71 PP No. 27/2012 Pelanggaran terhadap Pasal 109 UU No. 32/2009 = tidak memiliki izin lingkungan
Kriteria PROPER BIRU, MERAH dan HITAM terkait
Pelaksanaan AMDAL atau UKL-UPL
PUU Sektor yang Terkait dengan
Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Penurunan Beban Pencemaran dan Laju
Kerusakan LH Penaatan terhadap BML & KBKL • Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan • Pelaksanaan Izin Lingkungan & Izin PPLH
Izin Usaha
dan/atau
Kegiatan
Amdal dan Izin Lingkungan serta Izin Usaha dan/atau Kegiatan
Izin PPLH Izin Lingkungan Proses Amdal atau UKL-UPL Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pengawasan Lingkungan Hidup &
Penegakan Hukum Lingkungan
• Secara legal, sesuai PUU PSDA dan PPLH izin usaha
dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan tanpa adanya izin lingkungan. Amdal atau UKL-UPL dan Izin
Lingkungan merupakan salah satu persyaratan Izin Usaha dan/atau Kegiatan
• Izin Lingkungan merupakan hasil dari Proses Amdal atau
UKL-UPL (Sistem KDL) yang disusun oleh Pemrakarsa dan
dinilai oleh KPA atau diperiksa oleh Instansi LH; Proses Penyusunan Amdal atau UKL-UPL
oleh Pemrakarsa • Proses Penilaian Amdal oleh KPA; • Proses Pemeriksaan UKL-UPL
oleh Instansi LH Diterbitkan oleh MENLH, Gubernur, atau Bupati/Walikota Diterbitkan oleh MENLH, Gubernur, atau Bupati/Walikota
Diterbitkan oleh Menteri terkait, Gubernur, atau Bupati/Walikota
Dilakukan oleh MENLH, Gubernur, atau Bupati/ Walikota
AMDAL &
PER
IZIN
AN
… Hasil studi Amdal sebagai
persyaratan dalam penerbitan izin
lokasi ………
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi
Studi
Kelayakan
(FS)
Eksplorasi
Penyelidikan UmumIUP Eksplorasi
terdiri atas:
a. mineral logam;
b. batubara;
c. mineral bukan logam; dan/atau
d. batuan.
Kegiatan IUP
Eksplorasi
Sumber: Pasal 1 UU No. 4 Tahun 2009 dan Pasal 22 Ayat (2), Pasal 23, Pasal 26,
Pasal 29 Ayat (2)PP No. 23/2010)
Persyaratan IUP Eksplorasi
: a. administratif; b. teknis; c.lingkungan
; dan d. finansial.Pernyataan
untuk
mematuhi
ketentuan
PUU di
bidang
PPLH
.
kondisi geologi regional & indikasi adanya mineralisasi informasi secara terperinci dan telitiKelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk kelayakan lingkungan serta perencanaan pascatambang
Clear & Clean
(C&C) + Green
IUP Operasi Produksi
adalah izin
usaha yang diberikan setelah selesai
pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk
melakukan
tahapan kegiatan
operasi produksi
Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi
Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi
• konstruksi, • penambangan,
• pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan
• penjualan, serta
• sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
a. administratif; b. teknis;
c.
lingkungan
; dand. finansial.
Persyaratan IUP Operasi Produksi
1. pernyataan kesanggupan
untuk mematuhi ketentuan
PUU di bidang PPLH; dan
2. persetujuan dokumen
lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan PUU
(Pasal 26 PP No. 23/2010)
Clear & Clean
(C&C) + Green
UUD 1945 UU 32/2009
Kawasan
Lindung Lahan utk
Produksi Biomassa
Kawasan Budidaya
UU NO.26 TH 2007 PENATAAN RUANG &
PP No. 26 TH 2008 RTRWN UU NO.18 TH 2004 PERKEBUNAN UU NO.12 TH 1992 SISTEM BUDIDAYA TANAMAN UU NO.41 TH 2009 PERTANIAN BERKELANJUTAN UU NO.41 TH 1999 KEHUTANAN PP NO.10TH 2010 USAHA BUDIDAYA TANAMAN
*) Perlindungan Wilayah Geografis Penghasil Produk Perkebunan Spesifik Lokasi
PP NO.10TH 2010 PWGPPPSL*) PP NO.16TH 2004 PENTATAGUNAAN TANAH PP NO.150 TH 2000 PENGENDALIAN KERUSAKAN
TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA UU 32/2004 PP NO.38 TH 2007 PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
Peraturan MENLH No. 07 Tahun 2006
Amdal/UKL-UPL dan Usaha Budidaya Tanaman Pertanian
PP NO. 4 TH 2001 PKPLH YG BERKAITAN DGN KEBAKARAN HUTAN
&LAHAN
Peraturan MENLH No. 10 Tahun 2010
Peraturan MENLH No. 19 & 20 Tahun 2008 – SPM Bid LH - Informasi Kerusakan
PP No 16/2004 tentang
Penatagunaan Tanah
1. Pasal 8 dan Pasal 13: Penggunaan dan pemanfaatan
tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah serta
harus memelihara tanah dan mencegah kerusakan
tanah;
2. Pasal 14: Dalam penggunaan dan pemanfaatan
tanah, pemegang hak atas tanah wajib mengikuti
persyaratan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan (seperti: persyaratan AMDAL –
penjelasan pasal 14)
Pasal 8 ayat (1): Penetapan luas maksimum lahan untuk setiap
jenis usaha budidaya tanaman didasarkan pada ketersediaan,
kesesuaian dan kemampuan lahan maupun pelestarian fungsi
lingkungan hidup khususnya konservasi tanah
Pasal 11 ayat (1) huruf (j): Untuk mendapatkan izin usaha....
pemohon harus memenuhi persyaratan...j. hasil analisis
mengenai dampak lingkungan atau upaya pengelolaan
lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang lingkungan hidup
Pasal 25 UU No 18/2004 tentang
Perkebunan
: Pelestarian Lingkungan
Hidup
1. Wajib memelihara
kelestarian fungsi lingkungan hidup
&
mencegah kerusakannya
;
2. Sebelum memperoleh izin usaha perkebunan
(a) wajib,
membuat
AMDAL
,
(b) analisis dan manajemen risiko (hasil
rekayasa Genetik), (c)
pernyataan kesanggupan untuk
menyediakan
sarana, prasarana
, dan
system tanggap
darurat
untuk penanggulangan
kebakaran lahan
3. wajib
menerapkan AMDAL
dan
melaksanakan UKL/UPL
dan/atau analisis dan manajemen risiko lingkungan hidup
4. Tidak ada AMDAL atau UKL-UPL, Permohonan Izin ditolak
5. tidak menerapkan AMDAL atau RKL/RPL,
izin usahanya
,
• Persyaratan pengendalian dampak lingkungan menjadi salah satu persyaratan
tata bagunan sesuai dengan ketentuan pasal 16 PP 36/2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung..
• Setiap bangunan bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting
harus didahului dengan menyertakan AMDAL (Pasal 26 PP 36/2005). terkait
dengan hal tersebut, Pasal 14 ayat (1) dan (2) serta Pasal 15, PP No. 36 Tahun
2005 secara tegas menyatakan bahwa setiap orang yang akan mendirikan
bangunan gedung wajib memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).
• IMB tersebut diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan
gedung fungsi khusus oleh Pemerinatah.
• Salah satu persyaratan atau kelengkapan yang dibutuhkan untuk pengajuan
permohonan IMB gedung adalah AMDAL
Amdal, Izin Lingkungan dan IMB
Dokumen LH dan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
Izin Pinjam
Pakai Kawasan
Hutan
IUP Explorasi
atau IUP
Exploitasi
MIGAS
Amdal atau UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Salah satu persyaratan teknis permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan Salah satu persyaratan administratif permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan
Sumber: Pasal 13 dan 14 Peraturan
MENHUT No. 18 Tahun 2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Beberapa Persyaratan Reklamasi Pantai
• Telah sesuai dengan ketentuan rencana kota yang
dituangkan dalam RTRW Provinsi dan/atau
Kota/Kabupaten dan RDTR Kawasan Reklamasi, dan
dituangkan ke dalam Peta Lokasi laut yang akan
direklamasi.
• Ditetapkan dengan SK Gubernur dan/atau Walikota/Bupati
yang berdasarkan pada tatanan RTRW Provinsi dan atau
Kota/Kabupaten serta RDTR Kawasan Reklamasi
• Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian
dari kawasan lindung atau taman nasional, cagar alam, dan
suaka margasatwa;
• Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan
acuan batas wilayah dengan daerah/negara lain.
Sumber: Peraturan Menteri PU 40 Tahun 2007 Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan
Izin Reklamasi
1. Pasal 15: Pemerintah, pemerintah daerah, dan setiap orang yang akan
melaksanakan reklamasi wajib memiliki izin lokasi dan izin pelaksanaan reklamasi;
2. Pasal 18: Permohonan izin pelaksanaan reklamasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 wajib dilengkapi dengan: a. izin lokasi;
b. rencana induk reklamasi;
c. izin lingkungan;
d. dokumen studi kelayakan teknis dan ekonomi finansial; e. dokumen rancangan detail reklamasi;
f. metoda pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan reklamasi; dan g. bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan
3. Pasal 19: Izin pelaksanaan reklamasi berlaku untuk jangka waktu paling lama 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 5 (lima) tahun dengan mempertimbangkan metode dan jadwal reklamasi;
4. Pasal 20: Izin pelaksanaan reklamasi dapat dicabut apabila:
a. tidak sesuai dengan perencanaan reklamasi; dan/atau b. izin lingkungan dicabut
Sumber: Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulai-Pulau Kecil
Amdal dalam Tahapan Pelaksanaan Proyek KPS
Sumber: Peraturan Menteri Negara Perecanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 03 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyedian Infrastuktur
Pasal 4 ayat( 3): Kajian Pendukung Penyusunan Dokumen AMDAL Dilampiri dengan Dokumen AMDAL.
Pada tahap ini sdh diperoleh
SKKLH dan Izin Lingkungan
Proses Penapisan Wajib
Amdal atau UKL-UPL, dan Penyusunan KA
Pengadaan Konsultan Amdal
IEE KA ANDAL RKL-RPL
IEE = Initial Environmental Examination
Pelaksanaan RKL-RPL/ Izin Lingkungan pada tahap: • Pra-kontruksi, • Konstruksi dan • operasi komersial SKKLH & Izin Lingkungan sudah diterbitkan
IEE dan AMDAL dalam Proyek KPS
Sumber: Peraturan Menteri Negara Perecanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 03 Tahun 2012 tentang Panduan
PBI 7/2005: Kualitas Kredit dan Lingkungan Hidup
Kualitas Kredit
ditetapkan berdasarkan
faktor penilaian sebagai berikut:
a.
prospek usaha
;
b. kinerja (performance) debitur; dan
c. kemampuan membayar
Sumber: Pasal 10 PBI No. 7 Tahun 2005
Upaya yang
dilakukan debitur
dalam rangka
memelihara
lingkungan hidup
Debitur
BANK
BARCLAYS ENVIRONMENTAL social risk assessment in lending: “We also believe that taking due account of
our environmental and social impacts is not only the right thing to do, but also makes good business sense.”
Lingkungan Hidup
Kualitas
Kredit
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Deputi I Bidang Tata Lingkungan – Asdep Kajian Dampak Lingkungan
Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410 Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlh.go.id/