• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, terutama sejak usia Sekolah Dasar (Susanto, 2013:185).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. siswa, terutama sejak usia Sekolah Dasar (Susanto, 2013:185)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu dasar yang terus mengalami perkembangan baik dalam segi teori maupun segi penerapannya. Sebagai ilmu dasar, matematika digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan manusia, sehingga diperlukan suatu upaya dalam pengajaran matematika agar dapat terlaksana secara optimal sehingga pada setiap siswa dapat memahami matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan matematika, dipelajari oleh semua siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Kebutuhan akan matematika tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia Sekolah Dasar (Susanto, 2013:185).

Sebagai salah bidang studi atau suatu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan yang cukup besar bagi siswa, karena matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran karena di perlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah (Susanto, 2013:184).

Bidang studi matematika di Sekolah Dasar salah satunya mengajarkan pada kegiatan berhitung. Kegiatan berhitung merupakan salah satu materi dasar

(2)

yang harus dipahami siswa untuk melanjutkan pengetahuan selanjutnya. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali ditemui berbagai masalah yang penyelesaiannya menggunakan konsep tersebut. Kegiatan berhitung adalah proses, dari suatu bilangan yang dioperasikan biasanya disebut operasi biner adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan perakaran (Haryono dkk, 2014:1).

Pada Kegiatan berhitung banyak terjadi kesalahan yang dilakukan oleh siswa terutama pada kegiatan penjumlahan. Oleh karena itu perlu diajarkan sejak dini untuk belajar berhitung agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan dalam berhitung terutama pada penjumlahan yang dilakukan oleh siswa. Penjumlahan adalah andaikan a dan bilangan-bilangan, A dan B himpunan-himpunan yang terpisah, sedangkan a = n(A) dan b = n(B) maka a+b = n(A B), kata-kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan penjumlahan adalah digabungkan, disatukan, dijadikan satu wadah, dijumlahkan, dimasukkan, dan pengulangan suatu bilangan (Haryono dkk, 2014:4).

Pada saat ini di Sekolah Dasar anak belajar untuk berhitung penjumlahan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa siswa tersebut akan mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan. Karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menguasai suatu pelajaran, sehingga ada beberapa siswa mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal terkait dengan materi penjumlahan perlu ditangani secara tepat agar siswa tidak akan mengalami kesalahan-kesalahan tersebut untuk kesekian kalinya. Menurut penelitiannya yang dilakukan oleh (Susanto, 2013:191) pembelajaran matematika perlu mendapat

(3)

perhatian dan penanganan yang serius karena hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini dilihat dari hasil UN dan UASBN dimana hasil rata-ratanya berkisar hanya 5 dan 6.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Husain (2013) dengan judul “Analisis Kesalahan Menyelesaikan Pengurangan Pecahan di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Belango” hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa pembelajaran matematika pada materi menyelesaikan pengurangan pecahan di kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango masih banyak siswa yang mengalami kesalahan yakni kesalahan konseptual diantaranya siswa tidak memahami makna soal yang diberikan dan siswa tidak memahami makna kalimat matematika dari soal dan kesalahan prosedural yakni siswa tidak cermat dalam membaca soal dan salah dalam menghitung.

Penelitian kedua yang telah dilakukan oleh Yusuf (2014) dengan judul “Analisis Kesalahan Menyelesaikan Algoritma Perkalian Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SDN 9 Batudaa Kabupaten Gorontalo” dari hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN 9 Batudaa Kabupaten Gorontalo pada pembelajaran matematika mengenai materi algoritma perkalian bilangan bulat masih banyak siswa yang belum memahami materi ini. Ada 24 siswa dapat dilihat dari 2 sub indikator penilaian, yakni pada sub indikator kesalahan dalam menyelesaikan algoritma perkalian bilangan bulat terdapat kesalahan yaitu sebesar 21 atau 87,5% dan pada sub indikator penyelesaian soal yang tidak dilanjutkan diperoleh kesalahan sebesar 13 atau 54,16 %. Dengan demikian disimpulkan bahwa

(4)

kesalahan siswa pada materi algoritma perkalian bilangan bulat masih rendah karena masih banyak siswa yang belum memahami materi ini.

Berdasarkan observasi di SDN Bululawang 01 Blitar pada tanggal 04 Januari 2017 ada 6 kelas di sekolah tersebut, mulai dari kelas 1,2,3,4,5,6 dan juga ada 6 guru kelas untuk mengajar pada setiap kelas tersebut. Penelitian dilakukan pada kelas 1, karena terdapat siswa yang melakukan kesalahan berhitung penjumlahan. Terdapat sebanyak 15 siswa dalam kelas 1 yaitu siswa laki laki sebanyak 11 anak dan siswa perempuan sebanyak 4 anak. Pada saat wawancara kepada guru kelas Ibu Sri Subawani mengatakan bahwa ada beberapa anak yang mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan, beliau sudah berupaya untuk menjelaskan materi dengan baik dan benar. Jika ada siswa yang belum mengerti atau belum memahami materi yang telah dijelaskan siswa tersebut bisa meminta pada temannya untuk mengajarkan materi yang belum dipahami tersebut atau bisa juga langsung bertanya kepada Guru kelas. Beliau juga mengatakan bahwa penyebab siswa mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan yaitu dikarenakan pada setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda sehingga ada beberapa siswa yang mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan.

Penelitian ini dapat membantu guru agar tidak terjadi kembali kesalahan pada berhitung penjumlahan dan untuk penelitian yang akan datang bisa melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengatasinya. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Kesalahan Berhitung Penjumlahan Pada Siswa Kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar”.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis kesalahan berhitung penjumlahan apa yang dilakukan oleh siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar?

2. Faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan pada siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis kesalahan berhitung penjumlahan yang dilakukan oleh siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar.

2. Untuk mengetahui Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam berhitung penjumlahan pada siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar.

D. Batasan masalah

Hal ini peneliti hanya ingin meneliti :

1. Proses pembelajaran pada siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar.

2. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas 1 SDN Bululawang 01 Blitar. 3. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam berhitung

(6)

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di uraikan di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Sebagai salah satu cara mengidentifikasi letak kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal pokok bahasan penjumlahan agar tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan.

2. Bagi guru

Sebagai salah satu tambahan pengetahuan dalam mengidentifikasi faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan, sehingga dapat menjadi patokan untuk mencari dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar siswa dapat menguasai materi penjumlahan dan meminimalisis kesalahan yang di lakukan oleh siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu nilai tambah dan perbaikan kesalahan yang di lakukan oleh siswa.

4. Bagi peneliti

Sebagai salah satu cara mengetahui jenis kesalahan yang di lakukan oleh siswa pada pokok bahasan penjumlahan, sehingga pada saat menjadi guru nantinya dapat mengantisipasi kesalahan yang sama.

(7)

F. Definisi Operasional

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di uraikan di atas, maka definisi operasional ini adalah sebagai berikut :

1. Kesalahan Berhitung

Kesalahan dalam berhitung dapat diartikan sebagai pemahaman yang tidak tepat terhadap konsep atau aturan dalam matematika termasuk kesalahan dalam melakukan perhitungan.

2. Matematika

Matematika merupakan ilmu dasar yang terus mengalami perkembangan baik dalam segi teori maupun segi penerapannya. Sebagai ilmu dasar, Matematika digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan manusia, sehingga diperlukan suatu upaya dalam pengajaran matematika agar dapat terlaksana secara optimal sehingga setiap siswa dapat memahami matematika dengan baik.

3. Penjumlahan

Penjumlahan adalah suatu proses untuk menambahkan suatu bilangan dengan bilangan lainnya, dan proses penjumlahan tersebut dilambangkan dengan simbol “+”.

Referensi

Dokumen terkait

Tandakan (  ) jika pernyataan benar dan tandakan (X) jika penyataan palsu di dalam kotak bersebelahan. a) FAMA menolong petani dalam aktiviti pemasaran bagi semua jenis hasil

Dengan adanya jalur transmisi kebi- jakan moneter melalui perumahan maka jalur transmisi kebijakan moneter yang se- belumnya disampaikan BI berjumlah 5 da- pat ditambah menjadi 6

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan efektivitas strategi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan dalam

Dalam sistem enterprise yang melibatkan banyak sistem untuk dapat saling berkomunikasi dan terintegrasi, paradigma Service Oriented Computing (SOC) dapat

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa konsentrasi larutan bittern dan pengamatan pengaruh waktu reaksi dan intensitas penggunaan sel aki bekas dengan tujuan untuk

lisan yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri dalam konteks pekerjaan (wawancara pekerjaan), dengan memperhatikan fungsi sosial,

Tujuan penelitian disertasi ini adalah mengembangkan simulasi analisis keselamatan reaktor nuklir berbasis komputer untuk memecahkan analisis kecelakaan reaktor nuklir