• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 2012 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I menyajikan materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo pada semenster 1 tahun pelajaran 2012/2013 mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti pada lampiran 1 halaman 51 serta skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pada akhir proses pembelajaran siswa mengerjakan soal-soal post-tes tentang perubahan wujud benda.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada perubahan wujud benda maka diadakan penilaian dengan menggunakan format penilaian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun aspek-aspek yang dinilai yang menjadi indikator hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda meliputi: (1) menjelaskan proses perubahan wujud benda, (2) Menyebutkan faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda, (3) Menyebutkan contoh perubahan wujud benda.

Pengambilan data pada pembelajaran siklus I dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan seorang guru sebagai pengamat. Kegiatan guru sebagai peneliti maupun kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung diamati dengan menggunakan lembar pengamatan dan pelaksanaan post tes

(2)

menggunakan lembar soal post tes, lembar jawaban dan lembar hasil post tes yang telah disiapkan.

4.1.2 Tahap Observasi Awal

Observasi awal ini dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda. Berdasarkan observasi awal hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Data Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo

Kriteria Aspek Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Sekali 0 7 8 5 0 0 35 40 25 0 √ √ √ √ Jumlah 20 100 7 13

Memperhatikan data pada tabel 1 nampak bahwa dari 20 siswa, hanya 7 siswa atau 35% yang tuntas pada materi perubahan wujud benda dan 13 siswa atau 65% tidak tuntas pada materi perubahan wujud benda.

Secara keseluruhan data hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut.

(3)

Tabel 2. Data Siswa Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo

No Nama Siswa L/P Nilai Aspek

Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1 Ariyanto Yadi L 77 B √ 2 Agus Djou L 60 C √ 3 Ismail Umar L 60 C 4 Rain Umar L 75 B 5 Frengki Melu L 65 C 6 Faisal Moito L 55 K 7 Yulis Kuli L 55 K √ 8 Rio Susanto L 50 K √ 9 Suleman Amri L 60 C √ 10 Revlin Lakoro L 55 K √ 11 Nirmala Modagu P 78 B √ 12 Srigita Yusuf P 60 C √

13 Marsela Abd Hamid P 75 B √

14 Misrawati P 75 B

15 Novita S. Thalib P 55 K

16 Fitriyanti Ali P 77 B √

17 Fatmawati P 65 C

18 Hawaria Yasin P 60 C √

19 Sri Yulianti Juna P 76 B √

20 Tantri S. Bua P 60 C √

Jumlah 7 13

Persentasi 35 65

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I a. Tahap Perencanaan

Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:

1) Menyiapkan/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Menyusun Skenario pembelajaran

3) Menyiapkan media dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4) Menyiapkan pedoman observasi

(4)

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 November 2011 dengan materi perubahan wujud benda. Siswa yang hadir pada saat tindakan siklus I sebanyak 20 orang siswa.

Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah mula-mula guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab melalui kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru mengonformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapi siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru mengorganisir siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Guru membagikan nomor kepala kepada setiap siswa dalam kelompok. Setiap siswa dibagikan tugas dalam bentuk LKS materi perubahan wujud benda, secara kelompok siswa melakukan eksperimen, guru membimbing siswa atau kelompok saat diskusi maupun eksperimen, siswa mempresentasi hasil diskusi, guru melakukan penguatan-penguatan. Selanjutnya guru dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan post tes.

c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa, serta hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda.

Pengamatan dan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut menggunakan lembar observasi dan lembar soal post test yang telah dipersiapkan. Adapun kegiatan pembelajara siklus I diperoleh data sebagai berikut.

(5)

Kegiatan guru dalam proses pembelajaran perubahan wujud benda dilakuakn melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, diamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang dinilai terdiri dari 7 aspek.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat diperoleh data seperti diuraikan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 3: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus I

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Sangat baik Baik Cukup Kurang 0 3 4 0 0 42,86 57,14 0 Jumlah 7 100

Memperhatikan hasil analisis data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 3 aspek atau 142,86% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (B), 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria baik (C).

Uraian lengkap mengenai data hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 60.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I

Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang pengamat. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 7 aspek.

(6)

Pada tabel 4 berikut ini diuraikan dan digambarkan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus I.

Tabel 4: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Sangat baik Baik Cukup Kurang 0 3 4 0 0 42,86 57,14 0 Jumlah 7 100

Memperhatikan data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan siswa yang diamati 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), dan 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria cukup (C).

Uraian lengkap mengenai hasil pengamatan kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 61.

3. Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Perubahan Wujud Benda Siklus I Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa materi aperubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan post tes atau evaluasi tertulis menggunakan soal uraian sebagaimana terdapat pada lampiran 6 halaman 64. Soal tersebut terdiri dari 3 butir, di mana masing-masing butir soal diberikan skor dengan total skor maksimal 12.

(7)

Berdasarkan penilaian tertulis tersebut diperoleh data hasil post tes yang diuraikan pada tabel 3 berikut.

Tabel 5: Hasil Penilaian Post Tes pada Siklus I

Skor Tercapai Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Kurang dari 9 9 ke atas < 75 75 ke atas 6 14 30 70 √ Jumlah 27 100 20 7

Memperhatikan data pada tabel 5 menyangkut hasil post tes pada pembelajaran siklus I dapat diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 14 orang atau 70% memperoleh nilai baik atau tuntas pada materi perubahan wujud benda, sedangkan siswa yang tidak memiliki nilai yang baik atau tidak tuntas pada materi perubahan wujud benda berjumlah 6 orang atau 30%.

Uraian lengkap mengenai hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 65.

4. Tahap Analisas dan Refleksi

Berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat terhadap pengamatan kegiatan guru, pengamatan kegiatan belajar siswa dan hasil penilaian post tes yang merupakan gambaran tindakan yang dilakukan pada siklus I. Refleksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I meningkatkan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten

(8)

Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan.

Berdasarkan refleksi tersebut disimpulkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan belum tercapai. Hal ini karena beberapa aspek pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru melaksanakan pembelajaran maupun kegiatan belajar siswa yang belum berlangsung secara optimal, sehingga belum berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda.

Dari hasil pengamatan ternyata kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen masih terdapat beberapa langkah yang belum dilaksanakan secara optimal yaitu:

1) Mengarahkan siswa dalam metode eksperimen 2) Membimbing melakukan eksperimen

3) Membimbing siswa berdiskusi tentang hasil eksperimen 4) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran

Dengan tidak optimalnya pelaksanaan langkah-langkah metode eksperimen dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa sehingga sebagian siswa belum tuntas pada pembelajaran perubahan wujud benda.

Adapun kegiatan belajar siswa yang belum optimal pada siklus I yaitu: 1) Kerjasama dalam melakukan eksperimen

2) Menjawab pertanyaan-pertanyaan

3) Melakukan proses eksperimen sesuai dengan perintah dalam LKS 4) Ketelitian dalam melakukan eksperimen

(9)

Memperhatikan temuan–temuan yang ada maka tindakan yang telah dilakukan pada siklus I belum mencapai hasil yang ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu minimal meningkat 10 orang siswa atau 50% dari 7 orang atau 35% menjadi 17 orang siswa atau 85% dari 20 orang siswa yang dikenai tindakan memiliki hasil belajar yang baik pada materi perubahan wujud benda. Dengan demikian peneliti dan pengamat sepakat untuk melanjutkan tindakan pembelajaran ke siklus II.

4.1.4 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 14 November 2012. Siklus II yang akan dilaksanakan untuk menyempurnakan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Tindakan ini memperhatikan hubungan antara kegiatan guru dalam pembelajaran dengan kegiatan belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda. Hubungan antara kegiatan guru dalam pembelajaran dengan kegiatan belajar siswa tidak lepas dari metode eksperimen yang telah dipilih memiliki kelebihan dan kelemahan. Sehubungan dengan kelebihan dari metode pembelajaran ini akan dioptimalkan pelaksanaannya, sedangkan kelemahan metode pembelajaraan ini akan akan dikurangi pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda . Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagaimana terdapat pada lampiran 8 halaman 67.

(10)

4.1.5 Hasil Pelaksanaan Penelitian Siklus II a. Tahap Perencanaan

Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:

1. Menyiapkan/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyusun Skenario pembelajaran

3. Menyiapkan media dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Menyiapkan pedoman observasi

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas ini siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 November 2012, dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya sebagaimana terlampir pada lampiran 8 halaman 67. Siswa yang hadir pada saat tindakan siklus II sebanyak 20 orang siswa.

Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah mula-mula guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab melalui kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru mengonformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru mengorganisir siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap siswa dibagikan tugas dalam bentuk LKS materi perubahan wujud benda, secara kelompok siswa melakukan eksperimen, guru lebih mengoptimalkan pembimbingan siswa baik secara perorangan maupun kelompok saat diskusi maupun eksperimen, siswa mempresentasi hasil diskusi, guru melakukan penguatan-penguatan. Selanjutnya guru dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan post tes.

(11)

c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa, serta hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda.

Pengamatan dan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut menggunakan lembar observasi dan lembar soal post test yang telah dipersiapkan. Adapun kegiatan pembelajara siklus II diperoleh data sebagai berikut.

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II

Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang diamati terdiri dari 7 aspek.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh seorang guru pengamat diperoleh data sebagaimana diuraikan dalam tabel 6 berikut ini.

Tabel 6: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus II

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Ket Tuntas Tidak Tuntas Sangat baik Baik Cukup Kurang 5 2 0 0 71,43 28,57 0 0 √ √ √ √ Jumlah 7 100 7 0

Memperhatikan uraian data pada tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II yang diamati 5 aspek atau 71,43% mencapai kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57% mencapai

(12)

kriteria baik (B). Sehingga dari 7 aspek kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang diamati mengalami ketuntasan 100%.

Uraian lengkap mengenai data hasil pengamatan kegiatan guru pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 76.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus II

Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa pada siklus II dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh pengamat, menggunakan lembaran pengamatan yang telah disiapkan. Aspek-aspek kegiatan belajar siswa yang diamati terdiri dari 7 butir.

Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus II dalam tabel 7 berikut.

Tabel 7: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus II

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Sangat baik Baik Cukup Kurang 5 2 0 0 71,43 28,57 0 0 √ √ √ √ Jumlah 7 100 7 0

Memperhatikan data pada tabel 7 diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, 5 aspek atau 71,43 % memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57 % mencapai kriteria baik (B). Sehingga dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati mengalami ketuntasan 100%.

(13)

Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 77.

3. Hasil Penilaian Kemampuan Menentukan Pikiran Pokok Siklus II

Untuk mengukur hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan penilaian tertulis menggunakan soal uraian sebagaimana terdapat pada lampiran 13 halaman 80. Soal tersebut terdiri dari 3 butir, di mana masing-masing butir diberikan skor.

Berdasarkan penilaian tertulis tersebut diperoleh data hasil post tes yang diuraikan pada tabel 8 berikut.

Tabel 8 : Hasil Penilaian Post Tes pada Siklus II

Skor Tercapai Rentang Nilai Jumlah siswa % Kriteria Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Kurang dari 9 9 ke atas < 75 75 ke atas 2 18 10 90 C B √ Jumlah 27 100 18 2

Memperhatikan data pada tabel 8 menyangkut hasil post tes pada pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 18 orang atau 90% memiliki nilai yang baik pada materi perubahan wujud benda, sedangkan siswa yang tidak memiliki nilai yang baik pada materi perubahan wujud benda berjumlah 2 orang atau 10%.

Uraian lengkap mengenai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 81.

(14)

4. Tahap Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus II

Analisis dan Refleksi pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan pengamat. Pembelajaran yang diamati dan dinilai selanjutnya dianalisis dan direfleksi. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan semula serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan.

Dari kegiatan refleksi tersebut diketahui proses pembelajaran materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen dapat terlaksana sesuai rencana, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penilaian post tes pada siklus II menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% memiliki hasil belajar yang baik materi perubahan wujud benda.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, baik pada tindakan siklus I maupun tindakan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini nampak pada siswa, baik secara individu maupun kelompok.

Peningkatan kualitas pembelajaraan maupun hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda ini erat kaitannya dengan pemilihan metode pembelajaran

(15)

yang diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaraan. Kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda dapat dilihat pada uraian berikut :

1. Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran tindakan siklus I diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang amati, 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria baik (C). Sedangkan siklus II diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 5 aspek atau 71,43% mencapai kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57% mencapai kriteria baik (B), atau secara keseluruhan persentasi keterlaksanaan tahapan kegiatan pembelajaran guru mencapai 100%. Semua aspek yang tercantum pada lembar pengamatan tahapan pembelajaran teramati selama proses pembelajaran. Hal ini menujukkan bahwa guru melaksanakan proses pembelajaran dengan baik berdasarkan pedoman yang telah direncanakan dan disusun oleh peneliti. Ketercapaian tahapan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen semakin meningkat. Ada beberapa hal yang dioptimalkan guru tahapan pembelajaran siklus II sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran dari siklus I, yaitu: (1) membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan metode eksperimen, (2) Membimbing siswa secara optimal dalam melakukan eksperimen, (3) membimbing siswa baik secara perorangan maupun kelompok saat diskusi tentang hasil eksperimen, (4) membimbing siswa secara optimal dalam menyimpulkan materi pembelajaran.

(16)

2. Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus I diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan siswa yang diamati, 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), dan 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria cukup (C). Sedangkan pada siklus II diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, 5 aspek atau 71,43% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (SB), 2 aspek atau 28,57% mencapai kriteria baik (B) atau secara keseluruhan meningkat menjadi 100%. Hal ini menujukkan bahwa kegiatan belajar siswa lebih memfokuskan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok sehingga siswa mudah menjawab soal-soal post tes.

3. Hasil Penilaian Post Tes

Berdasarkan data hasil penilaian post tes setelah pembelajaran, pada siklus I diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 14 orang atau 70% memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda. Pada siklus II hasil penilaian post tes mengalami peningkatan yaitu dari 20 siswa yang dikenai tindakan 18 orang siswa atau 90% memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda, sedangkan 2 orang atau 10% yang tidak memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda.

Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda mulai dari observasi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.

(17)

Tabel 9: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Mulai Dari Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo.

Kegiatan Jumlah Siswa Persentase (%) Observasi Awal Siklus I Siklus II 7 14 18 35 70 90

Memperhatikan data pada tabel 9 persentasi hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan dari 7 orang siswa atau 35% pada observasi awal menjadi 14 orang siswa atau 70% pada siklus I. Selanjutnya terjadi peningkatan pula pada siklus II menjadi 18 orang siswa atau 90% yang memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda.

Meskipun kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan telah berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda, tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut. Hal ini karena sesuai analisis data masih terdapat 2 (empat) orang siswa yang dinyatakan tidak memiliki nilai yang baik atau tidak tuntas materi perubahan wujud benda pada pembelajaran siklus II, karena tidak mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kedua siswa tersebut masih memerlukan penanganan lebih lanjut setelah tindakan kelas dilaksanakan, yakni dengan memberikan tugas individual agar mereka memiliki nilai yang baik atau tuntas pada materi perubahan wujud benda.

(18)

Memperhatikan hasil refleksi siklus II di mana dari 20 siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% yang memiliki hasil belajar yang baik pada materi perubahan wujud benda, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapi. Hal ini berarti hipotesis tindakan kelas yaitu “Jika guru menggunakan metode eksperimen maka hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo meningkat”, dinyatakan diterima, sehingga penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil.

Gambar

Tabel  1. Data Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan  Wujud Benda Pada  Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten  Gorontalo
Tabel 2. Data Siswa Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan  Wujud  Benda  Pada    Siswa  Kelas  IV  SDN  25  Limboto  Kabupaten  Gorontalo
Tabel  3: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus I  Kriteria Aspek  Jumlah
Tabel 4: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan tiga kali pengujian kualitas air yaitu air dalam kondisi alami (sebelum pengolahan), data yang diperoleh akan dijadikan sebagai pembanding terhadap air

Analisis kandungan fosfor pada POC yang dihasilkan diperoleh nilai lebih rendah pada lama fermentasi hari ke-0, ini disebabkan karena mikroorganisme masih dalam

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi

Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak sekali faktor atau aspek yang mempengaruhi, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kepada karyawan, sehingga karyawan akan

Kadar debu radioaktif di udara pada ruangan kerja dan laboratorium merupakan daerah aman bagi pekerja radiasi kecuali ruangan gudang Bidang Eksplorasi, ruangan kerja dan

Sikap mahasiswa dari ketiga universitas berafiliasi agama menunjukkan persentase sikap responden yang beragam. Responden dari perguruan tinggi berafiliasi agama Islam dan

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang

pembelajaran berdasarkan pengalaman secara langsung yang mendekatkan siswa pada kenyataan riil dan erat kaitannya dengan keseharian siswa, sehingga