1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada era industri 4.0 perlu dipandang sebagai pengembangan kompetensi. Era revolusi industri 4.0 sedang menjadi permasalahan yang mengancam kemajuan dan perkembangan di Indonesia, era tersebut merupakan akselerasi bidang teknologi dan sains, politik, ekonomi, sosial budaya, dan peta pengetahuan. Tidak terkecuali dalam bidang pendidikan, teknologi yang semakin canggih bisa saja menggantikan peran guru mengajar di dalam kelas. Dapat dilihat dari berbagai teknologi terbaru yang diciptakan semakin mempermudah kerja manusia, selain itu juga sangat mudah dijangkau oleh masyarakat karena harganya yang semakin murah. Namun, kebermanfaatan teknologi tentu saja memiliki keterbatasan dan hanya manusia yang cerdas dan bijak saja yang mampu menuai manfaat dari teknologi tersebut.
Keterjangkauan teknologi tersebut juga dirasakan dalam bidang pendidikan, seperti halnya sumber belajar yang biasa tertulis dalam buku mulai tergantikan dengan e-book, layanan search engine yang menyediakan berbagai macam akses tetang materi dan bermacam-macam sumber belajar, juga aplikasi software yang membantu proses pembelajaran sehingga materi dapat tersampaikan dengan lebih menarik dan tujuan pembelajaran tersampaikan dengan lebih efektif.
Kemajuan informasi elektronik menjadikan segala kemungkinan dalam pembelajaran tetap terlaksana meskipun terkendala jarak dan waktu. Dalam kondisi tertentu pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dalam kelas dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara pendidik dan peserta didiknya. Seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa lembaga home schooling, dan beberapa lembaga lain yang tidak mengharuskan pertemuan di ruang kelas,
2
mereka menggunakan situs web untuk melakukan pembelajaran layaknya di ruang kelas, hanya saja tidak dilakukan tatap muka secara langsung. Deni menyebutkan bahwa pengajaran dengan menggunakan komputer (termasuk pembelajaran daring) dimaksudkan untuk mengatasi beberapa permasalahan berikut1:
1. Keterbatasan waktu dalam suatu kegiatan belajar mengajar secara luring di kelas yang megakibatkan interaksi anatara siswa dan guru juga terbatas.
2. Kuantitas siswa yang berlebih menjadikan ruang komentar siswa tidak dapat mencakup siswa secara keseluruhan.
3. Sulitnya menjangkau siswa yang memiliki permasalahan dalam pembelajaran sehingga tidak mendapatkan bantuan dari guru.
4. Dengan waktu yang terbatas tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan praktik secara maksimal guna mengasah ketrampilan siswa.
5. Keterbataasan jarak ataupun waktu bagi guru untuk mengajar secara langsung di dalam kelas.
Mengingat pembelajaran daring merupakan metode atau sarana komunikasi yang mampu memberikan manfaat besar bagi kepentingan para peneliti, pengajar, dan siswa, maka para pengajar perlu memahami karakteristik atau potensi online learning agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan pembelajaran para siswa nya. Keuntungan online learning adalah media yang menyenangkan, sehingga menimbulkan ketertarikan siswa pada program-program online. Siswa yang belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau dapat mengembangkan dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan, dengan mengakses Web.
Oleh karena itu, siswa dapat belajar di mana pun pada setiap waktu Online learning di Indonesia mulai dirasakaan dari proses pembelajaran mandiri melalui tugas-tugas yang diberikan. Pembelajaran mandiri lebih menekankan belajar melalui segala
1 Deni Darmawan. Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan
3
sumber yang dapat mendukung dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain.
Perkembangan online learning mulai terlihat saat adanya pembelajaran jarak jauh. Melalui pembelajran jarak jauh, pemerintah dapat mengatasi masalah pemerataan pendidikan untuk semua individu. Melalui pembelajaran jarak jauh proses pembelajaran dikombinasikan dengan e-learning, sejak saat itu online learning terus berkembang di Indonesia. Online learning di Indonesia berkembang dengan pesat. Pada awalnya online learning masih dikombinasikan dengan pembelajaran konvensional untuk melatih siswa untuk lebih mandiri. Melatih kemandirian belajar untuk siswa di Indonesia bukan suatu hal yang mudah, dikarenakan sistem pembelajaran terdahulu (pola tradisional) yang beranggapan bahwa guru merupakan sumber belajar utama. Setelah siswa lebih mandiri barulah online learning dapat dilakukan secara menyeluruh.
Kondisi pembelajaran yang terbatas terjadi dalam pandemi covid saat ini, segala aktifitas diluar rumah dialihkan dengan munculnya kebijakan pemerintah yaitu menghimbau seluruh warga Indonesia untuk melakukan pembatasan interaksi dan memberlakukan WFH (work from home). Hal ini tentu saja juga berdampak pada bidang pendidikan yang biasa melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah, kampus, atau luar rumah lainnya. Ditanggapi oleh Kementerian Pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwasannya segala kegiatan yang mngandung berkumpul dan berkerumun maka harus diberhentikan, namun kegiatan belajar mengajar tidak dapat selamanya berhenti sehingga pemerintah memunculkan sistem pembelajaran dalam jaringan. Sistem daring ini dapat mempertemukan pendidik dengan peserta didiknya tanpa harus bertemu, mereka melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing.
Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut adalah berubahnya proses kegiatan belajar yang merupakan inti dari suatu
4
pembelajaran. Dimana proses pembelajaran sangat mempengaruhi pemahaman peserta didik, sedangkan perubahan proses kegiatan belajar mengajar ini memerlukan inovasi baru bagi pendidik dan lembaga penyelenggara pendidikan agar nilai-niali pendidikan yang terdapat dalam suatu pembelajaran tidak berkurang dengan adanya adaptasi baru ini. Adaptasi dalam kegiatan belajar mengajar kali ini dapat dikatakan sangat memerlukan kebutuhan-kebutuhan baru dalam jangka waktu cepat, karena tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran harus terus berlangsung agar tidak banyak tertinggal materi yang sudah ditargetkan sebelumnya.
Menurut Thomson, proses kegiatan belajar mengajar merupakan pertukaran atau penyampaian informasi antara siswa dan guru dapat mengadopsi kegiatan selayaknya di dunia maya sehingga tidak perlu melakukan pertemuan tatap muka secara langsung dan diganti dengan pembelajaran yang disebut e-learning menggunakan aplikasi2. Aplikasi e-learning atau Media pembelajaran online yang digunakan bisa bermacam-macam tergantung dengan potensi yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Diantara media pembelajaran yang sering digunakan adalah edmodo, zoom, google classroom, youtube, ataupun media sosial whatsapp. Manfaat e-learning yang dapat dirasakan dari sisi pendidik, diantaranya meningkatkan pengemasan materipembelajaran dari yang saat ini dibangun, menerapkan strategi konsep pembelajaran baru dan inovatif efisiensi.
Namun, di sisi lain terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan pembelajaran daring yang diberlakukan pada saat pandemi ini, beberapa peserta didik tidak mampu memahami secara maksimal ketika materi yang diberikan hanya melalui media. Begitu pula dari sisi pendidik, dalam beberapa kasus tidak dapat mengetahui tingkat pemahaman peserta didik secara personal. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini memunculkan beberapa kendala yang dialami
2
5
pendidik maupun peserta didik, mulai dari sulitnya akses internet di beberapa daerah, ketidaktersediaan fasilitas laptop atau komputer untuk menggunakan media pembelajaran yang ditentukan, hingga materi yang disampaikan tidak sempurna disampaikan karena berubahnya rencana pembelajaran yang sudah disusun oleh pendidik yang kemudian menuntut pendidik untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi tanpa tatap muka. Beberapa pendidik juga memiliki keterbatasan dalam menggunakan teknologi sehingga materi yang disampaikan terkesan monoton dan bisa jadi memberatkan peserta didik karena beberapa materi yang tidak tersampaikan diganti dengan belajar mandiri dan tugas-tugas sebagai evaluasinya3.
Kendala-kendala tersebut mendapat respon yang berbeda-beda dari peserta didik, ada yang senang karena dia merasa dapat menjalankan pembelajaran daengan mudah, ada yang tidak senang karena menurutnya sulit dalam memahami materi yang diberikan jika tidak melakukan tatap muka secara langsung.
Begitu pula pembelajaran daring yang dilaksanakan di jurusan PAI Universitas Muhammadiyah Malang pada mata kuliah analisis materi PAI (Pendidikan Agama Islam). Analisis materi pendidikan agama Islam merupakan mata kuliah pengembangan materi yangmana mempelajari pembagian dan pemilihan materi yang nantinya dikembangkan dan menyesuaikan dengan SKL (Standar Kompetensi Lulusan), SK (Standar Kompetensi), mata pelajaran dan sumber belajar sehingga nantinya mencapai hasil sesuai dengan tujuan4. Mata kuliah ini tergolong penting untuk mahasiswa jurusan PAI sebagai calon pendidik karena berkaitan dengan materi pembelajaran siswa di sekolah. Hasil analisis materi yang sudah dibuat nantinya akan digunakan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penyusunan silabus. Terdapat
3
Rina Puspita sari, Hikmah Pandemi Covid-19 Bagi Pendidikan di Indonesia, diakses pada tanggal 7 Juni 2020 dari https://iain-surakarta.ac.id/.
4 Sugeng Listyo Prabowo, ed., Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG),
6
beberapa bahasan dalam menganalisis materi pembelajaran yang dibedakan dari segi sekolah umum atau madrasah, tingkatan satuan pendidikan, dan tahapan persemester.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap mahasiswa yang menempuh mata kuliah analisis materi ini, butuh perhatian lebih dalam mempelajarinya karena berisi pembahasan yang syarat akan pemahaman konsep dalam memahami materi ajar, mengklasifikasifikannya, dan membuktikan kesinambungan materi yang akan diajar dengan kurikulum yang sudah ditentukan. Maka, mata kuliah ini dianggap memiliki tingkat kerumitan tersendiri. Jika dilihat dalam kondisi sekarang yangmana perkuliahan dilakukan melalui daring, sehingga terdapat perbedaan teknik pembelajaran dengan yang melakukan pembelajaran di ruang kelas dan dijelaskan langsung oleh dosen pengampu.
Beberapa mahasiswa senang dengan adanya perkuliahan daring, karena dianggap lebih efisien dan mudah, namun beberapa juga mengeluhkan karena terdapat kendala-kendala yang terkait dengan perkuliahan daring. Seperti contohnya terdapat mahasiswa yang memutuskan untuk mengambil cuti kuliah karena sangat sulitnya akses internet di daerah rumahya sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti perkuliahan daring ini.
Sedangkan kendala-kendala dalam pembelajaran juga dirasakan mahasiswa, seperti halnya beberapa materi yang tidak bisa tersampaikan secara maksimal atau bisa jadi karena kurang terbiasanya mahasiswa untuk melakukan pembelajaran dengan model baru dengan berbagai platform yang ditentukan sehingga memungkinkan mahasiswa kesulitan dalam memahami materi ajar yang diterimanya. Berdasarkan pearmasalahan dan kondisi di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA DALAM
7
MATERI PAI JURUSAN PAI DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa dalam perkuliahan daring pada mata kuliah analisis materi PAI jurusan PAI di Universitas Muhammadiyah Malang?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa dalam perkuliahan daring pada mata kuliah analisis materi PAI jurusan PAI di Universitas Muhammadiyah Malang.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan di dunia pendidikan, utamanya bagaimana persepsi mahasiswa tentang tingkat pemahaman dalam perkuliahan daring.
b. Juga dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lembaga Pendidikan: Dapat dijadikan referensi terhadap pelaksanaan perkuliahan daring sehingga memberikan sumbangsih terhadap pengembangan program studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap
8
pelaksanaan perkuliahan daring dilihat dari sisi tingkat pemahaman mahasiswa.
b. Bagi Dosen Pengampu: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan perkuliahan yang diampu.
c. Bagi Peneliti: Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan terkait hasil perkuliahan daring utamanya dalam mata kuliah Analisis Pembelajaran PAI dan aplikasi yang digunakan.
E. Batasan Istilah
1. Tingkat Pemahaman
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang untuk memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya5. Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah tingkat pemahaman materi pada mahasiswa yang mengampu suatu mata kuliah.
2. Perkuliahan Daring
Perkuliahan daring (dalam jaringan) adalah salah satu metode pembelajaran online atau dilakukan melalui jaringan internet6. Perkuliahan daring yang dimaksud adalah perkuliahan tanpa tatap muka yang dikonfersikan dengan pembelajaran e-learning yangmana memerlukan jaringan internet dalam melaksanakan pembelajaran. Media yang digunakan dapat menggunakan platform yang ditentukan oleh dosen pengampu disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, diantaranya adalah aplikasi Zoom, edmodo dan sosial media WhatsApp.
5
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 44.
6 Mokhamad Iklil Mustofa, et al., Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya
9
3. Mata Kuliah Analisis Materi PAI
Mata kuliah analisis materi PAI adalah pembelajaran dalam suatu perkuliahan yang diampu oleh mahasiswa jurusan PAI. Di dalamnya mempelajari cara menganalisis kesesuaian materi dalam suatu sumber belajar atau buku materi PAI (Pendidikan Agama Islam). Mata kuliah analisis PAI terbagi menjadi empat bidang yaitu analisis materi fiqih, analisis materi aqidah-akhlak, analisis materi Qur’an-Hadits, analisis materi SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Dalam penelitian ini akan diambil salah satu mata kuliah analisis materi PAI, yaitu pada bidang fiqih.
4. Jurusan PAI
Jurusan PAI merupakan suatu program studi yang ditempuh mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi yang mempelajari ilmu-ilmu tentang pendidikan agama Islam yakni mempelajari segala hal yang mendukung pembelajar untuk memiliki ilmu menjadi pakar agama, pengajar di bidang agama Islam, ataupun pemimpin suatu lembaga berbasis Islam.
5. Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan perguruan tinggi swasta di Kota Malang. Universitas tersebut berinduk pada organisasi Muhammadiyah. UMM telah mengabdi pada bangsa sejak 1964 dan terus melakukan perbaikan serta peningkatan mutu akademis. Dalam penelitian ini menggunakan lokasi Universitas Muhammadiyah Malang yang berlokasikan di kampus 3 terletak di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, Jawa Timur.