• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Umi Hanik

Program StudiPendidikanBahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

e-mail: hanik620@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik novel Butiran Debu meliputi; tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan amanat, mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan novel Butiran Debu meliputi; nilai pendidikan agama, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan skenario Pembelajaran di kelas XI SMA. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Jigsaw. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif pada novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri, yang dibantu oleh kertas pencatat data dan alat tulis. Dari analisis unsur intrinsik, nilai-nilai pendidikan dan skenario pembelajaran di SMA diperoleh unsur intrinsik yang meliputi tema yang terdiri dari beberapa masalah, yaitu masalah impian, masalah ekonomi, dan masalah cinta, tokoh yang terdiri dari tokoh utama yaitu Iwan, dan tokoh tambahan yaitu Siti, Rohana, Rustam, Pemilik ladang, Bu Haji, Lelaki muda, Gadis berjilbab, H. Tatang, Hj. Juju, Mas Boy, Rohman, Bu Nining, Ratih, Pak Karnaen Kurniawan (lurah Tajur), alurnya campuran, latar yang terdiri dari latar tempat terjadi di Kali Cihideung (Jembatan Cidua), Bogor Trade Mall (BTM), Dalam Bis, Rumah Bu Nining, dan Jakarta, latar waktu yang terjadi pagi hari, siang hari, senja, malam hari, waktu ashar, dan waktu maghrib, sudut pandang menggunakan orang ketiga serba tahu, dan amanat seperti jangan mudah putus asa dan jadilah orang yang jujur, dan nilai pendididkan meliputi (a) nilai pendidikan agama terdiri atas: beribadah, berdoa, bersyukur, dan sabar, (b) nilai pendidikan moral terdiri atas: pantang menyerah, sungguh-sungguh, kerja keras, mampu mengendalikan diri, rajin belajar, dan rasa ingin tahu, (c) nilai pendidikan sosial terdiri atas tolong menolong, berbakti kepada orang tua, kasih sayang, memberi semangat, dermawan, rela berkorban, solidaritas, dan memberi nasihat. Novel Butiran Debu dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMA karena dalam novel tersebut banyak nilai pendidikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Kata kunci: Nilai Pendidikan, novel Butiran Debu dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI SMA

PENDAHULUAN

Karya sastra adalah suatu seni kreatif pengarang. Terciptanya sebuah karya sastra sebagai hasil imajinatif pengarang sehingga terbentuk dunia imajinatif. Menurut Ginanjar (2012: 56), kreativitas dan kepekaan rasa seseorang, tidak hanya menyajikan

(2)

keindahan rangkaian cerita, melainkan juga mampu memberikan pandangan yang berhubungan dengan renungan tentang agama, filsafat, serta beraneka ragam pengalaman tentang problema hidup dan kehidupan. Karya sastra diciptakan manusia sekaligus membicarakan manusia dengan segala problematikanya, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra terlahir dari dalam masyarakat selalu melibatkan diri masyarakat dan gejala-gelaja sosial yang ada di sekitarnya. Kurniawan (2012: 12) mengatakan bahwa sastra adalah sebuah dunia yang kompleks yang menggambarkan suatu kondisi sosial masyarakat tertentu sesuai dengan tafsir dan interpretasi penulisnya. Karya sastra tidak hanya berfungsi sebagai hiburan atau keindahan saja kepada pembacanya, melainkan juga dapat memberikan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat yakni berupa nilai pendidikan karya sastra seperti nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan religius, dan nilai pendidikan budaya. Selanjutnya, Kurniawan (2012: 6) mengatakan karya sastra hakikatnya adalah sebuah bentuk refleksi keadaan, nilai, dan kehidupan masyarakat yang menghidupi penulisnya, atau paling tidak pernah mempengaruhi penulisnya. Salah satu bentuk dari karya sastra tersebut berupa novel, yaitu suatu karangan dalam bentuk prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjol-kan watak dan sifat setiap pelaku (Depdiknas, 2011: 969)

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Butiran Debu yang meliputi: tema, tokoh, alur, latar, amanat, dan sudut pandang, (2) nilai-nilai pendidikan novel yang meliputi: pendidikan agama, pendidikan mora, dan pendidikan social, (3) skenario pembelajaran di kelas XI SMA. Tinjauan pustaka yang relevan de-ngan penelitian ini adalah Leni Marlin (2013). Leni dalam penelitiannya memperoleh nilai moral meliputi: moral hubungan manusia dengan Tuhan (beribadah, berdoa, ber-syukur, dan memohon ampun), wujud nilai hubungan manusia dengan manusia (to-long-menolong, berbakti kepada orangtua, keakraban, kerjasama, memuji, persahabat-an, menasehati, dan kekeluargaan), wujud nilai moral hubungan manusia dengan diri-nya sendiri (niat baik, ramah, prasangka baik, berpikir cerdas, sabar, bijaksana, tang-gung jawab, sikap sadar, kasih sayang, intropeksi diri, sikap bijak, rela berkorban,

(3)

3 pantang menyerah,dan berpendirian), dan wujud nilai moral hubungan manusia de-ngan alam sekitar (sayang binatang dan memuji keindahan alam).

Model pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap guru. Metode jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson pada tahun 1975 (Huda, 2013: 204). Salah satu model pembelajaran yang paling sering digunakan adalah model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw ini dapat memperkaya guru dalam mengajar dan memberi memotivasi peserta didik agar lebih aktif, kreatif, dan antusias saat mengikuti kegiatan belajar di kelas. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, peserta didik diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan teman yang lain dalam bentuk diskusi kelompok memecahkan suatu permasalahan. Model pembelajaran jigsaw diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca menjadi tinggi.

METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah teks novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Fokus penelitian adalah nilai pendidikan novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah teks dan percakapan. Teknik yang digunakan adalah teknik pustaka. Istrumen penelitian ini adalah penulis sendiri sebagai peneliti, kartu data, dan alat tulis. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Barelson mengemukakan bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk mengidentifikasi secara objektif dan sistematis tentang manifestasi komunikasi (Bungin, 2009: 156). Penyajian hasil analisis digunakan teknik penyajian informal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Unsur Intrinsik Novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman al-Azizy

Unsur intrinsik novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy yang terdiri dari tema dan permasalahannya, tokoh dan penokohan, alur menurut urutan ceritan, latar, sudut pandang, dan amanat disajikan dalam tabel di bawah ini.

(4)

Tabel 1

Unsur Intrinsik Novel Butiran Debu

No Instrinsik Unsur Penyajian Data Dalam Halaman

a. Masalah impian 204, 248, 254, 277, 285, 340 b. Masalah ekonomi 18-19, 47, 118, 174, 338 1 Tema c. Masalah cinta 18-19, 112, 120; 121

a. Tokoh utama, yaitu Iwan 106,191, 203, 225, 340

2 Tokoh

b. Tokoh tambahan, yaitu Siti, Bu Rohana, Rustam, Pemilik Ladang, Bu Haji, Gadis berjilbab, Haji Tatang, Hj. Juju, Mas Boy, Rohman, Bu Nining, Ratih dan pak Karnaen Kurniawan (Lurah Lajur)

19, 23, 54, 72, 121, 173, 181, 183, 189, 203, 220, 243, 254,313

3 Alur a. Tahap penyituasian 19

b. Tahap pemunculan konflik 34-35, 36 c. Tahap peningkatan konflik 55, 63

d. Tahap klimaks 120-121, 139-140,

184, 194 e. Tahap penyelesaian 203, 338, 340,

4 Latar a. Latar tempat 111, 183, 226, 284,

305 b. Latar waktu 17, 20, 55, 68, 105, 167, 226 c. Latar sosial 254-255 5 Sudut pandang 36, 85 a. Janganlah mudah putus asa 28 6 Amanat

b. Jangan asal menuduh (su’uzhan) 53, 211

2. Nilai Pendidikan Novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman al-Azizy

Nilai pendidikan novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizyterdiri atas (a) nilai pendidikan agama meliputi: beribadah, berdoa, bersyukur, dan sabar;(b) nilai pendidikan moral meliputi: pantang menyerah, sungguh-sungguh, kerja keras, mampu mengendalikan diri, rajin belajar, dan rasa ingin tahu; (c) nilai pendidikan sosial meliputi: tolong menolong, berbakti kepada orang tua, kasih sayang, member semangat, dermawan, rela berkorban, solidaritas, dan memberi

(5)

5 nasihat, disajikan dalam bentuk tabel. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.

Tabel 2

Nilai Pendidikan Agama Novel Butiran Debu

No Wujud Nilai

Pend. Agama Penyajian Data

Dalam Halama

n

a. Bu Rohana melakukan sholat 66

b. Iwan mengajak Rorman untuk sholat ashar 226 1 Beribadah

c. Rohman melakukan sholat tahajjud 257 a. Bu Rohana berdoa agar keluarganya selalu dalam

lindungan Allah

26 2 Berdoa

b. Feri guru vocal Iwan mendoakan agar Iwan sukses 290 a. Bu Rohana bersyukur ketika mendapatkan uang

untuk berobat Iwan

72 3 Bersyukur

b. Kedua orang tua angkat Iwan bersyukur memiliki anak angkat seperti Iwan

234 a. Bu Rohana bersabar suaminya tak kunjung

pulang-pulang

21 4 Sabar

b. Iwan dan Siti bersabar menahan lapar 66

Tabel 3

Nilai Pendidikan Moral Novel Butiran Debu

No Wujud Nilai Pendidikan Moral Penyajian Data Dalam Halama n 1 Pantang menyerah

Iwan tetap bertahan hidup meskipun ditinggal ibunya bunuh diri dan ayahnya pergi tak ada kabar

332 2

Sungguh-sungguh

Iwan bersungguh-sungguh belajar mengaji 225 3 Kerja keras Bu Rohana bekerja keras demi kedua anaknya 23 4 Mampu

mengendalik an diri

Bu Rohana tetap tidak akan menjual anaknya waaupun hutangnya banyak

31

5 Rajin belajar a. Iwan rajin belajar tentang huruf arab 222 b. Siti rajin belajar agama maupun ibadah 316 6 Rasa ingin

tahu

Siti mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang agama islam

(6)

Tabel 4

Nilai Pendidikan Sosial NovelButiran Debu

No Wujud Nilai

Pend. Sosial Penyajian Data

Dalam Halaman

a. Para tetangga menolong 81

1 Tolong

menolong b. Suami istri yang menolong Iwan dan Siti di tengah jalan

133 a. Iwan patuh kepada perintah ibunya untuk

menggedong Siti

106 2 Berbakti

kepada orang

tua b. Iwan patuh terhadap perintah ayah angkatnya untuk belajar

222

a. Siti kepada Iwan 77

b. Iwan kepada Siti 108

3 Kasih saying

c. Bu Rohana terhadap anak-anaknya 315

a. Pak Haji terhadap Bu Rohana 28

4 Memberi

semangat b. Rohman terhadap Iwan 296

5 Dermawan Seorang lelaki member Iwan uang 148 6 Rela

berkorban

Bu Rohana berkorban demi anak-anaknya 87 a. Para tetanggan menjenguk Iwan 70 7 Solidaritas

b. Para tetangga menjenguk Bu Rohana 82 a. Iwan memberi nasihat pada Rohman untuk rajin

beribadah

231 8 Memberi

nasihat

b. Rohman memberi nasihat pada Iwan agar rajin bertih pernafasan

276

3. Skenario Pembelajaran di Kelas XI SMA

Skenario pembelajaran novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy di kelas IX SMA berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Skenario pembelajaran novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy sebagai berikut. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5

No Komponen Deskripsi

1. Standar Kompetensi

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

2. Komponen Dasar Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik (nilai

(7)

7 3. Indikator a. Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik (tema,

tokoh, alur, latar, dan sudut pandang)

b. Peserta didikmampu menganalisis nilai-nilai pendidikan (nilai pendidikan agama, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial)dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy

4. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat mengenalisis unsur-unsur intrinsic b. Peserta didik dapat menganalisis nilai-nilai pendidikan (nilai

pendidikan agama, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial)dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Materi Pembelajaran

a. Materi Pokok Novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy. 5.

b. Sub Materi a. Unsur-unsur intrinsic

b. Unsur ekstrinsik (nilai pendidikan agama, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial) dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Kegiatan Awal

Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1)Eksplorasi Guru menyampaikan materi yang sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran berupa unsur-unsur intrinsik dalam novel 2)Elaborasi Guru membagi peserta didik menjadi beberapa tim ahli untuk

menganalisis unsur intrinsik novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy.

3)Konfirmasi Guru menjelaskan kembali materi yang sekiranya peserta didik belum memahami

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama peserta didik menyimpulkan tentang pembelajaran novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy dan guru memberikan tugas untuk menulis kembali hasil diskusi.

Pertemuan Kedua

a. Kegiatan Awal

Guru memotivasi peserta didik berkaitan materi pembelajaran. b. Kegiatan Inti

1)Eksplorasi Guru menjelaskan mengenai unsur ekstrinsik (nilai pendidikan) dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy. 2)Elaborasi Masing-masing tim ahli mendiskusikan unsur intrinsic (nilai

pendidikan) dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman al-Azizy.

3)Konfirmasi Guru memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan peserta didik berupa penghargaan.

6.

(8)

Akhir terhadap pembelajaran. 7. Metode

Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 8. Alokasi Waktu 4 x 45 menit

9. Nilai-nilai Karakter Bangsa

Agama, kerja keras, pantang menyerah, tolong menolong, dermawan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy terdapat nilai pendidikan yang bias dijadikan pelajaran kehidupan bagi manusia. Novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra karena memenuhi criteria bahan ajar. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami dan banyaknya nilai pendidikan pada novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Pembelajaran novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy dapat diterapkan pada kelas XI SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat dalam silabus kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsic dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran Jigsaw Learning.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Azizy, Taufiqurrahman. 2013. Butiran Debu. Yogyakarta: Diva Press.

Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi kebijakan Publik Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prada Media Grup

Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi dan Praktik. Surakarta.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pemebelajara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Kurniawan, Dian. 2011. “Analisis Sosiologi Sastra Novel Perempuan Terluka Karya Qaisra Shahraz dan Pembelajarannya di Kelas XI SMA” . Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Leni Marlina. 2013. “Nilai Moral dalam Novel Padang Bulan Karya Adrea Hirata sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di Kelas XI SMA. Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

(9)

9 Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: UMP Press. Waluyo, J. Herman. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen yaitu Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari Fokus pada pelanggan

Selain itu juga terjadi gangguan likuiditas di pasar karena peningkatan premium akibat pelebaran bid-ask spread dalam perdagangan di pasar saham yang akhirnya

Diharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk mengetahui keandalan suatu sistem distribusi melalui perhitungan susut tegangan dan rugi daya pada penghantar.

Dukungan dari petugas kesehatan sangat penting dan berarti bagi pasien ODHA sesuai dengan Penelitian mengenai persalinan pada pasien ODHA pernah dilakukan oleh

Untuk mengidentifikasi Hubungan Mekanisme Koping terhadap Tingkat Kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi di Puskesmas

Kenyataannya, aktivitas PIKRemaja yang bisa dikelola langsung dari, oleh dan untuk remaja memberikan sebuah nuansa yang berbeda, ketika remaja diberi pengetahuan yang

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada Kepala Sub Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (Ka. KB KS) BPPKB, Kabupaten Banyuwangi sejak tahun

11) Dengan santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa bertanya hal-hal yang berhubungan dengan konteks pembelajaran. 12) Dengan sikap