• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL

DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP)

2011

28 APRIL 2010

ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS)

(2)

INPRES Nomor 1 Tahun 2010

Ada 11+ prioritas:

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola

2. Pendidikan

3. Kesehatan

4. Penanggulangan kemiskinan

5. Ketahanan pangan

6. Infrastruktur

7. Iklim investasi dan iklim usaha

8. Energi

9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluas, dan pascakonflik

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

12. Prioritas lainnya di bidang polhukam, perekonomian, dan kesra

(3)

Pertumbuhan dan Kesejahteraan

• Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan

yang Berkeadilan baru saja ditandatangani.

• Inpres ini merupakan hasil Rapat Kerja Presiden dengan para

Menteri, Gubernur, dan komponen masyarakat yang bergerak di

bidang kesejahteraan masyarakat di Tampak Siring.

• Inpres ini memberikan penekanan pada kesejahteraan dan

menajamkan kaitan antara ketiga poin visi-misi:

1. pertumbuhan ekonomi lebih cepat (batas atas RPJM);

2. kemiskinan turun menjadi 8%; dan

(4)

Sumber: BPS (berbagai tahun) dan Proyeksi RPJMN 2010-2014

... DIPERLUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

LEBIH DARI 7 PERSEN PADA TAHUN 2014

5.7 5.5 6.3 6 4.55 ,5.6 ,6.3 ,6.9 ,7.4 ,7.7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

%

(5)

Sumber: BPS, berbagai publikasi dan tahun terbit

SASARAN TINGKAT KEMISKINAN SBY–BOEDIONO:

8–10 PERSEN PADA AKHIR TAHUN 2014

15.97 17.75 16.58 15.42 14.15 12 11.5 10.5 9.5 8

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

%

(6)

SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN:

5–6 PERSEN PADA AKHIR TAHUN 2014

11.2 10.3 9.11 8.39 7.9 7.6 7.3 6.7 6 5 0 2 4 6 8 10 12 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: BPS (berbagai tahun) dan Proyeksi RPJMN 2010-2014

(7)

INPRES Nomor 3 Tahun 2010

Ada 3 prioritas:

1. Program pro-rakyat

2. Keadilan untuk semua (justice for all)

3. Pencapaian tujuan pembangunan milenium

(Millenium Development Goals-MDGs)

(8)

1. PROGRAM PRO-RAKYAT

• Program pengentasan kemiskinan

• Fokus pada 3 klaster program:

Program berbasis keluarga

Program pemberdayaan masyarakat

Program pemberdayaan usaha mikro dan kecil

• Membutuhkan:

Target yang jelas

Dukungan anggaran Pemerintah Daerah

(9)

2. Program Keadilan untuk Semua

Perlindungan kepada kelompok rentan

MDGs adalah 8 sasaran pembangunan yang harus dicapai oleh

semua negara pada tahun 2015, yaitu:

1. Melawan kemiskinan akut dan kelaparan

2. Pendidikan dasar menyeluruh

3. Memajukan kesetaraan gender

4. Mengurangi kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain

7. Memastikan keberlanjutan lingkungan

8. Mengembangkan kerjasama global bagi pembangunan

(10)

,21.8 ,11.5 ,9.5 ,9.5 ,8.8 ,16.3,18.6 ,20.2 ,7.5 ,8.3 ,3.6 ,12.0 ,17.7,17.2,16.7 ,7.6 ,5.1 ,22.8,23.3 ,9.3 ,7.0 ,5.1 ,7.7 ,9.8 ,19.0 ,12.3 ,18.9 ,25.0 ,15.3 ,28.2 ,10.4 ,35.7,37.5 14.15 0 5 10 15 20 25 30 35 40 NA D SUM UT SU M BAR RIAU JAM BI SU M SEL BEN GKU LU LA M

PUNG BABEL KEPR

I DK I Ja ka rta JABAR JATEN G DI Y JAT IM BAN TEN BAL I NT B NT T KAL BAR KAL TEN G KAL SEL KAL TI M SUL UT SUL TE NG SU LSEL SUL RA GOR ON TA LO SU LBAR M AL UKU MA LU T PABAR PAPU A

PersentaseKemiskinan Nasional

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 2009.

Persentase Penduduk Miskin Berdasarkan Kriteria BPS Menurut Propinsi Tahun 2009

SASARAN POKOK YANG MEMBUTUHKAN

PENGAWASAN KHUSUS:

(11)

45 67 62 47 47 52 65 55 46 58 36 49 32 22 45 58 38 92 80 59 34 75 38 43 69 53 62 69 96 93 74 64 62

44

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 NA D SUM UT SU M BAR RIAU JAM BI SU M SEL BEN GKU LU LA M

PUNG BABEL KEPR

I DK I Ja ka rta JABAR JATEN G DI Y JAT IM BAN TEN BAL I NT B NT T KAL BAR KAL TEN G KAL SEL KAL TI M SUL UT SUL TE NG SU LSEL SUL RA GOR ON TA LO SU LBAR M AL UKU MA LU T PABAR PAPU A

Jiw

a

Rata-rata Nasional

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (BPS), 2007.

Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1000 Kelahiran Hidup

Menurut Propinsi Tahun 2007

(12)

85.8688.68 88.91 82.75 70.49 78.69 85.20 76.30 85.3487.63 98.14 70.28 84.34 96.94 86.34 68.95 96.24 71.31 50.08 59.1463.66 76.01 85.3682.83 62.51 69.55 48.78 63.12 47.57 42.3347.25 60.52 49.17 77.37 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 NA D SUM UT SU M BAR RIAU JAM BI SU M SEL BEN GKU LU LA M

PUNG BABEL KEPR

I DK I Ja ka rta JABAR JATEN G DI Y JAT IM BAN TEN BAL I NT B NT T KAL BAR KAL TEN G KAL SEL KAL TI M SUL UT SUL TE NG SU LSEL SUL RA GOR ON TA LO SU LBAR M AL UKU MA LU T PABAR PAPU A

Rata-rata Nasional

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 2009.

Proporsi Kelahiran yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Menurut Propinsi Tahun 2009

(13)

Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak

Menurut Propinsi Tahun 2009

Sanitasi yang layak dikur dari : (1) fasilitas BAB adalah milik sendiri dan bersama; (2) Jenis kloset yang digunakan leher angsa dan (3) Tempat Pembuangan Akhir Tinja (TPAT) berupa tanki septik.

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 2009

42.05 52.02 39.31 52.84 41.00 41.75 34.7838.54 60.85 45.68 80.46 51.76 53.85 75.22 50.96 58.61 75.86 39.82 15.33 39.30 25.42 41.11 58.40 63.78 41.84 57.19 45.74 43.82 44.88 39.2443.17 32.05 21.48 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 NA D SUM UT SU M BAR RIAU JAM BI SU M SEL BEN GKU LU LA M

PUNG BABEL KEPR

I DK I Ja ka rta JABAR JATEN G DI Y JAT IM BAN TEN BAL I NT B NT T KAL BAR KAL TEN G KAL SEL KAL TI M SUL UT SUL TE NG SU LSEL SUL RA GOR ON TA LO SU LBAR M AL UKU MA LU T PABAR PAPU A

Rata-rata Nasional

%

(14)

Persentase Rumah Tangga dengan Akses Air Minum Layak

Menurut Propinsi Tahun 2009

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 2009

,9.9 ,22.3 ,20.6 ,2.1 ,15.6 ,19.4 ,13.1 ,4.0 ,1.8 ,12.1 ,22.7 ,11.8 ,16.0 ,9.6 ,14.6 ,7.0 ,30.6 ,14.0 ,18.2 ,6.0 ,15.9 ,35.5 ,39.8 ,18.2 ,15.3 ,21.4 ,21.4 ,18.5 ,16.1 ,19.0 ,21.1 ,11.7 ,12.0 ,30.5 ,51.2 ,46.7 ,41.0 ,51.3 ,49.0 ,32.9 ,40.3 ,36.9 ,37.6 ,34.7 ,40.4 ,58.1 ,60.4 ,55.6 ,27.2 ,60.0 ,45.0 ,45.8 ,53.5 ,36.6 ,51.9 ,55.4 ,44.4 ,44.2 ,49.9 ,59.2 ,44.8 ,42.3 ,55.6 ,43.8 ,47.8 ,34.8 ,68.70 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 NA D SUM UT SU M BAR RIAU JAM BI SU M SEL BEN GKU LU LA M

PUNG BABEL KEPR

I DK I Ja ka rta JABAR JATEN G DI Y JAT IM BAN TEN BAL I NT B NT T KAL BAR KAL TEN G KAL SEL KAL TI M SUL UT SUL TE NG SU LSEL SUL RA GOR ON TA LO SU LBAR M AL UKU MA LU T PABAR PAPU A

Penduduk dengan akses Air Minum Non-Perpipaan Terlindung Penduduk dengan akses Air Minum Perpipaan

(15)

Sumber: Woo and Hong, Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. 46, No.1, 2010, 33-64

PERSENTASE PENDUDUK KURANG GIZI:

PERBANDINGAN ANTARNEGARA

Negara

1971

1992

2004

Indonesia

47

9

6

Mexico

12

5

5

Nigeria

27

13

9

China

46

16

12

India

39

25

20

Brazil

23

12

7

Malaysia

5

5 (2005)

Thailand

29

17 (2005)

Philippines

21

16 (2005)

(16)

Sumber: Woo and Hong, Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. 46, No.1, 2010, 33-64

ANGKA HARAPAN HIDUP (TAHUN):

PERBANDINGAN ANTARNEGARA

Negara

1960

1970

2006

Indonesia

41,5

47,9

68,2

Mexico

57,3

61,7

74,5

Nigeria

38,7

42,1

46,8

China

36,3

61,7

72

India

44,3

49,4

64,5

Brazil

54,8

58,9

72,1

Malaysia

54,3

61,6

74

Thailand

55,1

59,7

70,2

Philippines

53,4

57,4

71,4

(17)

Sumber: Woo and Hong, Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. 46, No.1, 2010, 33-64

ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1000 KELAHIRAN:

PERBANDINGAN ANTARNEGARA

Negara

1960

1970

2006

Indonesia

128

104

26,4

Mexico

93,2

79

29,1

Nigeria

165

140

98,6

China

-

84

20,1

India

157,7

130

57,4

Brazil

115,3

95,2

18,6

Malaysia

72

46

9,8

Thailand

103,1

73,9

7

Philippines

63,1

58,4

23,6

(18)

Arahan Wakil Presiden RI

pada Musrenbangnas 2010

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pendidikan, upah, insentif,

Hasil pengamatan terhadap jenis kupu- kupu pemakan buah busuk di habitat penelitian menunjukkan bahwa jenis kupu-kupu pemakan buah busuk yang ditemukan (11 jenis)

Besarnya pendapatan tergantung pada banyaknya produk yang dihasilkan serta harga jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan agroindustri tempe dalam satu

Usaha pemotongan Ayam yang berada di wilayah Kabupaten Bogor secara umum masih dapat meningkatkan produktivitas yang ada, yaitu (1) RPA “X” perluasan pasar akan sangat

Perubahan nilai ~ daD HVL tersebut sebagai basil dari perhitungan menggunakan persamaan (I) yang tidak menyertakan faktor koreksi pertumbuhan, yang nilain.,j'a semakin

Kedua telapak tangan harus dalam keadaan bersih dan dalam keadaan normal (tidak sehabis latihan atau digosok- gosok). Dengan melakukan aktifitas joging dan lompat

Harus memenuhi 2 atau lebih dari kriteria berikut pada anak minimal umur 4 tahun yang tidak memenuhi kriteria yang cukup untuk IBS, dialami minimal 1 kali seminggu

The Corn Laws Debate Kesimpulan Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai system persaingan harga, Edgeworth Box Diagram, dan General Equilibrium Pricing 120 menit 13 Ekonomi