Fakultas Ilmu Komputer
Pengembangan Sistem Reservasi Penginapan untuk Youth Hostel
Griya Brawijaya
Osa Prisdyana1, Ismiarta Aknuranda2, Fajar Pradana3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1prisdyana@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3fajar.p@ub.ac.id
Abstrak
Youth Hostel Griya Brawijaya merupakan fasilitas penginapan yang dikelola oleh Koperasi Mahasiswa Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Youth Hostel Griya Brawijaya, dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini seluruh kegiatan transaksi pemesanan kamar masih dilakukan secara manual, termasuk dalam proses pengelolaan data pesanan, data tipe kamar, data kamar, data denda, data pembayaran, serta laporan rekapitulasi pesanan. Hal tersebut sering menimbulkan beberapa masalah seperti banyaknya waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pemesanan, pencarian, pencatatan, maupun perekapan data yang mengakibatkan alur proses bisnis pemesanan kamar pada Youth Hostel Griya Brawijaya tidak dapat berjalan secara optimal. Untuk menangani permasalahan tersebut, solusi yang dapat diterapkan adalah dengan mengembangkan sistem reservasi penginapan berbasis web sesuai kebutuhan dengan melakukan beberapa modifikasi pada alur proses bisnis yang ada. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis kembali proses bisnis saat ini untuk menemukan persyaratan yang dibutuhkan, kemudian melakukan tahap perancangan dan implementasi. Selanjutnya, dilakukan pengujian sistem dengan menggunakan
validation testing dan compatibility testing. Hasil dari validation testing menunjukkan bahwa sistem
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsionalitasnya. Dan adapun hasil dari compatibility
testing adalah sistem dapat berjalan dengan baik pada beberapa versi browser yang berbeda.
Kata kunci: reservasi penginapan, sistem reservasi, pengembangan sistem
Abstract
Youth Hostel Griya Brawijaya is a lodging facility managed by a students’ cooperative of Brawijaya University. Based on the results of interviews with the manager of Youth Hostel Griya Brawijaya, can be concluded that all transactions to reserve the rooms remains to be received manually till now, including process of management of reservation data, types of room data, rooms data, forfeits data, payment data, and report of reservation recapitulation. It frequently cause some problems such as amount of time is needed to process the reservations, seek, make the notes, and recap the data which cause the process of reservation in Youth Hostel Griya Brawijaya did not run in optimal. The solutions to deal with this problems are by improving a web-based lodging reservation system refer to the necessary by doing some modification to the business process flow. This study begins by analyzing current business processes to find the requirements as needed, then proceed with design and implementation phase. The next phase is do a test for system using validation testing and compatibility testing. The results of validation testing showed that the system could run well in accordance with the functionality. And the result of compatibility testing is a system could run well on some versions of different browsers.
Keywords: lodging reservation, reservation system, system development
1. PENDAHULUAN
Sebagai penyedia jasa penginapan, Youth Hostel Griya Brawijaya yang dikelola oleh Koperasi Mahasiswa UB selalu berupaya untuk meningkatkan layanan serta standar kualitas
penginapan dari berbagai sisi, salah satunya dalam pemanfaatan teknologi informasi. Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Youth Hostel Griya Brawijaya diketahui bahwa sampai saat ini seluruh alur aktivitas transaksi pemesanan kamar maupun pengelolaan data pesanan, data tipe kamar, data
kamar, data denda, data pembayaran, serta laporan rekapitulasi pesanan dalam penginapan tersebut masih dilakukan secara manual. Tidak adanya media pelayanan elektronik yang menyediakan informasi mengenai penginapan maupun pemesanan kamar online menyebabkan pelanggan tidak dapat mengetahui keberadaan penginapan serta informasi ketersediaan kamar dengan mudah.
Selain itu, pencatatan data pesanan yang masih didokumentasikan dalam sebuah buku mengakibatkan resepsionis sering mengalami kesulitan dalam mencari data pesanan ketika data tersebut sedang dibutuhkan, seperti saat pelanggan akan melakukan pembayaran maupun check-out. Pada kasus tersebut, tidak jarang resepsionis lebih memilih untuk melakukan pencatatan ulang data pesanan, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi data. Hal ini akan berdampak pada terhambatnya proses rekapitulasi pesanan yang harus dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
Pengelolaan data pembayaran yang masih dihitung secara manual juga dapat mengakibatkan rendahnya akurasi jumlah tagihan pembayaran yang dihasilkan, karena terkadang tidak sesuai dengan aturan yang dihitung berdasarkan tipe kamar yang dipesan, lama waktu menginap, serta tagihan denda. Akibatnya, pihak Youth Hostel Griya Brawijaya maupun pelanggan dapat berpotensi untuk mengalami kerugian biaya.
Penelitian sebelumnya mengenai sistem reservasi juga pernah dilakukan oleh Sulastri dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Reservasi Penginapan pada Hotel Jati Wisata Pangkalpinang dengan Metodologi Berorientasi Objek”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa suatu perusahaan di bidang jasa harus menyediakan pelayanan yang baik bagi pelanggan dengan memanfaatkan teknologi informasi agar perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat (Sulastri, 2015).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan pengembangan sistem reservasi penginapan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Sistem reservasi penginapan diharapkan dapat mengoptimalkan alur proses bisnis pemesanan kamar pada Youth Hostel Griya Brawijaya serta dapat mempermudah dalam pengelolaan seluruh data yang berkaitan dengan proses bisnis tersebut.
2. METODOLOGI
Metode pengambilan data terkait dengan penelitian dilakukan melalui wawancara dan studi pustaka. Proses wawancara dilakukan secara langsung dengan pengelola Youth Hostel Griya Brawijaya, sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori pengembangan sistem melalui buku dan jurnal. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan pemodelan proses bisnis yang sedang berjalan dan menganalisis permasalahan serta dampak yang ditimbulkan. Selanjutnya, hasil analisis permasalahan tersebut dijadikan acuan dalam membuat proses bisnis usulan sebagai solusi perbaikan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Pemodelan proses bisnis direpresentasikan menggunakan diagram Business Process Model
and Notation (BPMN) untuk mengetahui
aktivitas-aktivitas dan tugas-tugas dari suatu proses serta hubungan antar keduanya secara lebih mudah (Weske, 2007).
Setelah itu dilakukan analisis persyaratan untuk mencari apa yang dibutuhkan dan apa yang harus bisa dilakukan oleh sistem, baik persyaratan fungsional maupun non-fungsional. Persyaratan fungsional yang dihasilkan kemudian dimodelkan ke dalam use case
diagram. Use case diagram merupakan
diagram UML yang mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem dari perspektif pengguna (Pressman, 2010). Tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem yang juga direpresentasikan melalui diagram UML sebagai dasar dalam implementasi sistem, yaitu mencangkup sequence diagram dan class
diagram.
Hasil perancangan sistem yang diperoleh kemudian diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan memanfaatkan framework
CodeIgniter. CodeIgniter membantu pengembang dalam membangun aplikasi web berbasis PHP secara lebih cepat tanpa harus menulis semua kode program dari awal (Hakim, 2010). CodeIgniter menerapkan konsep MVC yang merupakan pola desain perangkat lunak yang dibangun berdasarkan tiga komponen utama (model, view, dan controller) yang saling berhubungan untuk melakukan pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Pitt, 2012).
Selanjutnya, dilakukan pengujian perangkat lunak yang telah dibangun dengan menggunakan langkah-langkah dimana penguji
bisa merencanakan teknik kasus uji dan metode pengujiannya (Pressman, 2010). Pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah
validation testing dan compatibility testing. Validation testing dilakukan dengan metode black-box karena tidak berkonsentrasi pada alur
algoritma program, tetapi lebih fokus untuk menemukan kesesuaian antara kinerja sistem dengan daftar kebutuhan (Indriati, 2010). Sedangkan compatibility testing dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun mampu berjalan dengan baik pada berbagai versi browser yang berbeda. Untuk melakukan compatibility testing pada penelitian ini digunakan tools bernama SortSite yang dapat menguji perangkat lunak berbasis web secara keseluruhan pada setiap halaman yang dimiliki (PowerMapper, 2016).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan pengembangan Sistem Reservasi Penginapan yang terdiri dari pemodelan proses bisnis dan analisis persyaratan, perancangan sistem, implementasi sistem, serta pengujian sistem. 3.1 Pemodelan Proses Bisnis dan Analisis
Persyaratan
Pemodelan proses bisnis dilakukan untuk menggambarkan alur proses pemesanan kamar, baik pada proses bisnis saat ini maupun proses bisnis usulan. Proses bisnis usulan diperoleh dari hasil analisis permasalahan yang terdapat pada proses bisnis saat ini.
3.1.1 Proses Bisnis Saat Ini
Gambar 1. berikut ini merupakan pemodelan proses bisnis yang menjelaskan bahwa seluruh alur proses pemesanan kamar yang sedang dijalankan oleh Youth Hostel Griya Brawijaya masih dilakukan secara manual.
3.1.2 Analisis Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada proses bisnis pemesanan kamar yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis permasalahan
No. Masalah Dampak Mempengaruhi Solusi
1 Informasi ketersediaan
kamar hanya dapat diperoleh langsung melalui resepsionis.
Pelanggan sulit memastikan ketersediaan kamar.
Pelanggan Menyediakan sistem berbasis web yang berisi informasi lengkap mengenai penginapan dan ketersediaan kamarnya.
2 Penyimpanan data pesanan
masih ditulis pada sebuah buku.
Membutuhkan waktu lama untuk mencari dan mengelola data pesanan.
Resepsionis Menyediakan sistem yang dapat mencari dan mengelola data pesanan.
3.1.3 Proses Bisnis Usulan
Setelah melakukan analisis permasalahan pada proses bisnis saat ini, maka diperoleh pemodelan proses bisnis usulan seperti pada Gambar 2. Proses bisnis usulan dibuat dengan memodifikasi proses bisnis yang sedang berjalan dengan menambahkan sistem reservasi penginapan sebagai solusi pendukung untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada.
3 Pengelolaan biaya denda
belum terintegrasi dengan data pembayaran.
Terjadi kesalahpahaman mengenai total pembayaran yang ditagihkan terkait dengan denda yang dibebankan.
Resepsionis dan Pelanggan
Menyediakan sistem yang dapat mengelola data denda yang terintegrasi dengan data pembayaran.
4 Biaya transaksi pemesanan
kamar masih dihitung secara manual.
Terjadi kesalahan perhitungan biaya transaksi pemesanan kamar.
Resepsionis dan Pelanggan
Menyediakan sistem yang dapat menghitung biaya pemesanan kamar sesuai tipe kamar, rentang waktu menginap, serta biaya denda.
5 Pembuatan nota ditulis
pada kertas.
Terjadi ketidaksamaan antara total biaya yang ada di buku dengan nota yang diberikan kepada pelanggan.
Resepsionis dan Pelanggan
Menyediakan sistem yang dapat mencetak nota pembayaran sesuai data pesanan.
6 Pembuatan laporan
dilakukan dengan menyalin satu per-satu data pesanan.
Terjadi ketidaklengkapan maupun duplikasi data pesanan yang disusun dalam laporan.
Resepsionis dan Manajer
Menyediakan sistem yang dapat mengelola laporan rekapitulasi pesanan dan pendapatan berdasarkan rentang tanggal yang diinginkan.
Gambar 2. Pemodelan proses bisnis usulan 3.1.4 Analisis Persyaratan
Berdasarkan proses bisnis usulan tersebut kemudian dilakukan analisis persyaratan pemangku kepentingan dan diperoleh 12 fitur sistem yang terbagi ke dalam 11 persyaratan fungsional dan 1 persyaratan non-fungsional, dimana seluruh persyaratan tersebut harus dapat dilakukan oleh sistem yang dibangun. Untuk mengetahui hubungan antara aktor dengan perannya masing-masing secara lebih jelas, maka persyaratan fungsional direpresentasikan ke dalam use case diagram seperti Gambar 3.
3.2 Perancangan
Tahap perancangan dilakukan agar sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perancangan pada penelitian ini dibuat dengan pendekatan berorientasi objek, sehingga menggunakan diagram UML sebagai pemodelan sistemnya. Proses perancangan sistem terdiri dari pembuatan sequence diagram, class diagram, pemodelan data,
perancangan komponen, serta perancangan antarmuka sistem.
3.2.1 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram
UML yang menggambarkan komunikasi dinamis antar komponen-komponen perangkat lunak selama skenario suatu proses berjalan (Pressman, 2010). Rincian proses yang dijelaskan di dalam sequence diagram adalah interaksi yang terjadi antar kelas, operasi yang terlibat, urutan operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Terdapat 5 sequence diagram yang ada pada penelitian ini, yaitu melakukan pemesanan kamar, mengelola pesanan, mengelola tipe kamar, mengelola kamar, serta mencetak laporan pesanan.
3.2.2 Class Diagram
Class diagram merupakan suatu diagram
atribut, operasi, dan relasi antar kelas (Pressman, 2010). Perancangan class diagram yang digunakan pada penelitian ini menggunakan dasar implementasi framework
CodeIgniter. Setiap kelas yang merupakan
<<boundary>> akan digunakan untuk membangun antarmuka sistem, sedangkan <<control>> akan digunakan untuk menangani proses-proses tertentu sesuai perintah yang diberikan oleh pengguna sistem setelah berinteraksi melalui antarmuka sistem. Kemudian terdapat <<entity>> yang berperan untuk proses interaksi dengan database. Dalam konsep MVC, <<boundary>> disebut dengan
view, <<control>> disebut dengan controller,
dan <<entity>> disebut dengan model. Satu
controller dapat mengakses beberapa model
yang ada pada sistem. 3.2.3 Pemodelan Data
Pemodelan data direpresentasikan dengan menggunakan physical data model yang dibuat berdasarkan hasil perancangan model pada
class diagram yang telah didefinisikan. Gambar
4. merupakan rancangan physical data model sistem reservasi penginapan.
Gambar 4. Physical data model 3.2.4 Perancangan Komponen
Dalam tahap ini dijelaskan mengenai algoritma yang digunakan pada suatu komponen perangkat lunak. Berikut akan dijelaskan algoritma dalam menampilkan data tipe kamar yang berada pada controller c_tipe_kamar dan model m_tipe_kamar.
a. Controller c_tipe_kamar
Untuk melakukan pengelolaan data tipe kamar yang terdiri dari lihat data, tambah data, ubah data, dan hapus data, maka dibuat perancangan komponen fungsi index(), add(), edit($id), dan delete($id) sebagai fungsi-fungsi yang didefinisikan ke dalam controller
c_tipe_kamar. Tabel 2. berikut merupakan algoritma dari fungsi index() yang digunakan untuk menampilkan seluruh data tipe kamar yang tersimpan di dalam basis data.
Tabel 2. Algoritma fungsi index()
1 Mulai
2 Menjalankan fungsi get_all()
pada model m_tipe_kamar untuk mengambil seluruh data yang
tersimpan pada tabel
tipe_kamar di dalam basis data
3 Menjalankan halaman index
pada view v_tipe_kamar 4 Selesai
b. Model m_tipe_kamar extends MY_Model Untuk melakukan pengelolaan data tipe kamar, maka dibuat perancangan komponen beberapa fungsi yang didefinisikan ke dalam
model m_tipe_kamar yang diwariskan dari class MY_Model, yaitu class yang menangani model pada penelitian ini. Salah satu komponen
di dalam model ini adalah fungsi get_all() yang mendefinisikan algoritma untuk mengambil seluruh data tipe kamar yang tersimpan di dalam basis data seperti yang dijelaskan pada Tabel 3. berikut.
Tabel 3. Algoritma fungsi get_all()
1 Mulai
2 Mengambil dan mengembalikan
semua data tipe kamar yang telah tersimpan di basis data 3 Selesai
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Pada tahap ini dijelaskan mengenai perancangan antarmuka dari sistem reservasi penginapan.
a. Halaman Web Reservasi Penginapan Gambar 5. merupakan rancangan antarmuka web informasi penginapan yang ditujukan bagi pelanggan. Halaman ini memuat informasi tipe kamar dan fasilitas yang dimiliki Youth Hostel Griya Brawijaya disertai dengan foto-foto yang mendukung. Selain itu, pada halaman ini juga terdapat form reservasi yang berisi tanggal check-in, tanggal check-out, serta tombol submit yang akan mengarahkan antarmuka menuju ke halaman untuk menampilkan daftar tipe kamar yang tersedia sesuai rentang tanggal yang dimasukkan, sehingga pelanggan dapat melakukan proses
pemesanan kamar secara online.
Gambar 5. Perancangan antarmuka web informasi penginapan
b. Halaman Login
Gambar 6. merupakan rancangan antarmuka login yang akan digunakan oleh
guest untuk masuk ke dalam sistem menggunakan email dan password. Selain itu juga dilengkapi dengan tombol login yang berfungsi untuk memulai proses login.
Gambar 6. Perancangan antarmuka login 3.3 Implementasi
Setelah melakukan tahapan perancangan, dilakukan implementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan menggunakan framework
CodeIgniter.
3.3.1 Implementasi Algoritma
Implementasi algoritma dibuat berdasarkan perancangan komponen yang telah dilakukan sebelumnya. Proses kelola tipe kamar terletak pada controller c_tipe_kamar dan berhubungan
dengan model m_tipe_kamar untuk mengelola basis datanya sesuai fungsi yang dilakukan. a. Controller c_tipe_kamar
Tabel 4. merupakan implementasi dari algoritma fungsi index() yang digunakan untuk melihat seluruh daftar tipe kamar yang ada, yaitu dengan mengambil seluruh data yang tersimpan pada tabel tipe_kamar di dalam basis data.
Tabel 4. Implementasi algoritma fungsi index()
1 public function index() {
2 $this->data['tipe_kamar'] = $this->m_tipe_kamar->get_all(); 3 $this->data['content'] = 'admin/v_tipe_kamar/index'; 4 $this->load->view($this->template, $this->data); 5 }
b. Model m_tipe_kamar extends MY_Model Tabel 6. berikut ini merupakan implementasi fungsi get_all() pada model m_tipe_kamar extends MY_Model yang digunakan untuk mengambil seluruh data tipe kamar yang tersimpan dalam basis data. Untuk menentukan tabel yang akan ditampilkan, maka dijalankan fungsi _get() pada Tabel 5.
Tabel 5. Implementasi algoritma fungsi _get()
1 protected function _get() {
2 return
$this->db->get($this->tabel); 3 }
Tabel 6. Implementasi Algoritma Fungsi get_all()
1 public function get_all() {
2 return
$this->_get()->result(); 3 }
3.3.2 Implementasi Prototype
Implementasi prototype merupakan hasil implementasi dari perancangan antarmuka yang telah dibuat sebelumnya.
a. Halaman Daftar Pesanan
Gambar 7. berikut merupakan hasil implementasi antarmuka halaman daftar pesanan yang didalamnya terdapat daftar seluruh pesanan yang telah tersimpan, tombol paginasi halaman, tombol tambah data, dan tombol pencarian. Selain itu, bagian antarmuka
template seperti header, sidebar, serta ruang
konten juga diaplikasikan pada seluruh halaman yang dapat dioperasikan oleh guest yang dapat menjalankan fungsi login.
Gambar 7. Halaman daftar pesanan b. Halaman Detail Pesanan
Gambar 8. berikut ini merupakan hasil implementasi antarmuka halaman detail pesanan yang di dalamnya terdapat konten status pesanan, data pelanggan, data kamar, serta data pembayaran yang ditampilkan sesuai dengan id pesanan yang dipilih. Selain itu juga terdapat tombol edit tagihan denda, bayar, serta cetak nota yang fungsinya akan dijelaskan pada rancangan antarmuka selanjutnya.
Gambar 8. Halaman detail pesanan 3.4 Pengujian
Setelah implementasi dilakukan, maka selanjutnya adalah tahap pengujian sistem. Pengujian dilakukan dengan 2 metode, yaitu
validation testing dan compatibility testing.
3.4.1 Validation Testing
Validation testing dilakukan pada seluruh
fungsi dalam sistem reservasi penginapan. Berdasarkan hasil pngujian terhadap 48 kasus uji dapat diketahui bahwa fungsi yang diujikan dapat bekerja dengan baik dan memiliki status valid. Sehingga dapat disimpulkan fungsi dalam sistem reservasi penginapan dapat berjalan sesuai dengan fungsionalitasnya. Tabel 7. berikut merupakan hasil validation testing yang
dilakukan pada kasus uji melakukan pemesanan kamar.
Tabel 7. Kasus uji melakukan pemesanan kamar
Nama
Kasus Uji Melakukan Pemesanan Kamar Objek Uji SRS-F-SRP-P03-1
Tujuan Pengujian
Pengujian dilakukan untuk memastikan
sistem dapat digunakan untuk
melakukan pemesanan kamar secara
online.
Prosedur Uji
1. Aktor membuka situs web Youth Hostel Griya Brawijaya.
2. Aktor mengisi formulir tanggal reservasi, yaitu tanggal check-in dan tanggal check-out.
3. Aktor memilih tombol Submit. 4. Aktor memilih tipe kamar. 5. Aktor memilih tombol Next.
6. Aktor mengisi formulir data
pelanggan secara lengkap. 7. Aktor memilih tombol Booking. 8. Aktor memilih tombol Pesan
Sekarang. Hasil yang
Diharapkan
Sistem dapat menyimpan data
pemesanan kamar secara online. Hasil
Pengujian
Sistem menyimpan data pemesanan kamar secara online.
Status
Validasi Valid.
3.4.2 Compatibility Testing
Hasil compatibility testing menggunakan
tools SortSite dibagi menjadi 3 kategori, yaitu critical issues, major issues, dan minor issues.
Gambar 9. merupakan hasil pengujian yang telah dilakukan. Hasil compatibility testing menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik pada seluruh versi browser yang diuji.
Gambar 9. Hasil compatibility testing 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Proses analisis persyaratan menghasilkan spesifikasi persyaratan yang meliputi identifikasi tipe pemangku kepentingan, fitur sistem reservasi penginapan, serta persyaratan fungsional dan non-fungsional. Persyaratan fungsional yang didapatkan kemudian direpresentasikan ke dalam use
case diagram dan use case specification.
Analisis persyaratan dilakukan dengan mengacu pada hasil aktivitas proses bisnis usulan yang diperoleh melalui analisis permasalahan proses bisnis yang sedang berjalan saat ini. Pada penelitian ini didapatkan 12 fitur, 31 persyaratan fungsional, 1 persyaratan non-fungsional, dan 12 use case. Hasil spesifikasi persyaratan tersebut digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses perancangan.
2. Perancangan pada penelitian ini mencangkup sequence diagram, class
diagram, rancangan physical data model,
serta rancangan antarmuka. Hasil dari perancangan digunakan sebagai dasar untuk melakukan implementasi sistem yang dapat menyelesaikan masalah pengguna.
3. Proses implementasi sistem dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang telah didefinisikan. Sistem dibangun dengan menggunakan framework CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.
4. Proses pengujian dilakukan menggunakan
validation testing dan compatibility testing.
Hasil dari validation testing diperoleh bahwa fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem reservasi penginapan dapat berjalan dengan baik sesuai fungsionalitasnya, sedangkan hasil dari compatibility testing menunjukkan bahwa sistem reservasi penginapan dapat digunakan dengan baik pada beberapa versi browser yang berbeda. 5. DAFTAR PUSTAKA
Hakim, 2010. Membangun Web Berbasis
PHP dengan Framework CodeIgniter.
Yogyakarta: Lokomedia.
Indriati. 2010. Pengujian Validasi. [Online]
Tersedia di:
<http://indryz.lecture.ub.ac.id/
files/2010/11/Pengujian-Validasi.docx> [Diakses 25 Januari 2017].
Pitt, C., 2012. Pro PHP MVC. s.l.: Apress. PowerMapper, 2016. [Online] Tersedia di:
<http://www.powermapper.com/produc ts/ sortsite/> [Diakses 19 Desember 2016].
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering A Practitioner's Approach.
7th ed. New York: McGraw-Hill. Sulastri, 2015. Analisa dan Perancangan
Sistem Informasi Pemesanan Kamar pada Hotel Jati Wisata Pangkalpinang dengan Metodologi Berorientasi Objek.
S1. STMIK Atma Luhur
Pangkalpinang.
Weske, M., 2007. Business Process Management Concept, Languages, Architertures. New York: