vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan Syukur dipanjatkan kepada
Allah SWT karena
anugerah, kasih, dan tuntunan-Nya semata penulis telah diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari
bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tak lepas dari berbagai
pihak yang telah membantu dalam berbagai hal. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus serta
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, ridho, dan
bantuan-Nya.
2.
Keluarga besar di Garut pak Rukman Nulhakim, mamah Sri, dan ade
Tiara yang sangat ku cintai, dan selalu memberi dukungan serta doa.
3.
Bapak Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, Msc, Ph.D. sebagai dosen
pembimbing saya yang telah memberikan arahan dan perhatiannya
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4.
Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D sebagai dosen pembimbing saya
yang telah memberikan kesempatan, arahan dan perhatiannya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga kerjasama dapat terus
berlanjut untuk kedepannya.
5.
Untuk Muhammad Ifroh T.Q. terimakasih atas waktu serta masukan
dalam proses pengerjaaan tugas akhir ini.
6.
Buat temen-temen terutama Zulva, Edwin, Adit, dan juga Tomi, yang
setiap hari rabu progres bareng, makasih banyak buat dukungan dan
doanya.
7.
Cewe-cewe power (Ayu,Novi,Nina,Winda,dan Zulva) makasih buat
dukungannya.
8.
Teman-teman ECB 08 makasih atas dukungannya.
9.
Semua teman-teman satu angkatan LJ yang tidak bisa saya sebutkan
namanya satu-persatu
10. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staf Pegawai di jurusan Teknik Elektro
- FTI ITS yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan
memberikan yang lebih dikemudian hari.
viii
i
REKONFIGURASI DAN PENENTUAN LOKASI KAPASITOR
UNTUK MENURUNKAN RUGI-RUGI ENERGI PADA
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN
METODE “SIMPLE BRANCH EXCHANGE”
Nama Mahasiswa : Tyas Khairun Nisa
NRP
: 2211106060
Nama Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D.
NIP
: 194907151974121001
Nama Pembimbing : Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D.
NIP
: 198006032006041003
ABSTRAK
Semakin meningkatnya kebutuhan energi listrik harus
diimbangi dengan kualitas yang baik . Untuk mengatasinya diperlukan
suatu rekonfigurasi di jaringan distribusi . Rekonfigurasi di jaringan
distribusi tenaga listrik dilakukan untuk memperbaiki kualitas sistem
jaringan. Masalah yang ada di jaringan distribusi radial yakni rugi-rugi
energi yang besar. Untuk menurunkan rugi-rugi energi dapat diatasi
dengan mengkompensasi kapasitor. Dilakukan dengan cara penentuan
lokasi kapasitor di jaringan distribusi. Sehingga dengan
mengkompensasi kapasitor maka jaringan distribusi lebih efektif dan
efisien dalam menyalurkan daya.
Dalam tugas akhir ini membahas rekonfigurasi jaringan
menggunakan metode simple branch exchange dan penentuan lokasi
serta nilai kapasitor untuk mereduksi rugi-rugi energi pada jaringan
distribusi radial. Plant yang digunakan pada tugas akhir kali ini adalah
penyulang Basuki Rahmat. Metode simple branch exchange merupakan
jenis dari metode heuristik. Cara kerjanya dengan menyeleksi urutan
loop dilakukan untuk rekonfigurasi jaringan distribusi. Setelah
dilakukan rekonfigurasi pada jaringan distribusi, dipasang kapasitor
untuk mengurangi rugi-rugi energi serta menaikkan power factor
jaringan.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan metode simple
branch exchange untuk merekonfigurasi jaringan dapat mengurangi
rugi-rugi energi sebesar 12,159 KWH. Setelah dipasang kapasitor pada
jaringan maka rugi-rugi energi berkurang sebesar 18,845 KWH. Dari
ii
hasil simulasi dengan menggunakan sistem distribusi penyulang Basuki
Rahmat, menunjukkan bahwa terjadi penurunan rugi-rugi energi dari
55,600 KWH menjadi 36,755 KWH.
Kata kunci:
Rekonfigurasi, Penempatan Kapasitor,
iii
RECONFIGURATION AND CAPACITOR PLACEMENT IN
DISTRIBUTION SYSTEM USING SIMPLE BRANCH
EXCHANGE METHOD
Nama Mahasiswa : Tyas Khairun Nisa
NRP
: 2211106060
Nama Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D.
NIP
: 194907151974121001
Nama Pembimbing : Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D.
NIP
: 198006032006041003
ABSTRACT
The increasing electric energy consumption must be balanced
with good electricity network quality. To overcome this, we need a
distribution network reconfiguration. Reconfiguration in power
distribution network is done to improve power distribution network
quality. Problem that exist in the radial distribution network is energy
losses. To lower the energy losses can be overcome by compensating
capacitor. Done by determining the location of capacitors in
distribution networks. With that the capacitor compensates the
distribution network is more effective and efficient in distributing power.
In this final project discusses the network reconfiguration using
simple branch exchange method and determine the capacitor location
and the capacitor value to reduce energy losses in radial distribution
networks . Plant that used in this final project is Basuki Rahmat feeders.
Simple branch exchange method is a kind of heuristic method . It works
by selecting the order of the loop is done for distribution networks
reconfiguration. After reconfigure the distribution network, installed
capacitors to reduce energy loss and increase the networks power
factor.
Simulation results show that the use of a simple branch
exchange method for reconfiguring network can reduce energy loss by
12,159 KWH . Once installed capacitors on the network energy losses
reduced by 18,845 KWH . From the simulation results using the
distribution system Basuki Rahmat feeders, showed that the decrease of
energy losses from 55,600 KWH become 36,755 KWH .
iv
Keywords : Reconfiguration , Capacitor Placement , Energy Losses
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena
anugerah, kasih, dan tuntunan-Nya semata penulis dapat
menyelesaikan buku laporan Tugas Akhir yang berjudul :
Rekonfigurasi dan Penentuan Lokasi Kapasitor pada Sistem
Distribusi Tenaga Listrik Menggunakan Metode Simple Branch
Exchange
Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan akademis untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik
(ST.) pada Jurusan Teknik Elektronika bidang studi Power System
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran dari para pembaca dan diharapkan adanya
penyempurnaan ditahun mendatang. Akhirnya penulis berharap
semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan terutama untuk mendukung kegiatan akademis.
Surabaya ,Januari 2014
vi
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Judul Bahasa Inggris
Lembar Pernyataan Keaslian
Lembar Pengesahan
Abstrak ... i
Abstract ... iii
Kata Pengantar ...v
Ucapan Terima Kasih ... vii
Daftar Isi ...ix
Daftar Gambar ...xi
Daftar Tabel ... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...1
1.3 Tujuan ...2
1.4 Batasan Masalah ...2
1.5 Metodologi ...2
1.6 Sistematika Pembahasan ...2
1.7 Relevansi dan Manfaat ...3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ...5
2.2 Sistem Jaringan Distribusi Radial ...6
2.2.1 Sistem Radial Pohon ...7
2.2.2 Sistem Radial dengan Tie dan Switch Pemisah...8
2.2.3 Sistem Radial dengan Pembagian Fasa Area ...8
2.2.4 Sistem Radial dengan Pusat Beban ...9
2.2.5 Sistem Margerithe ... 10
2.3 Rugi-Rugi Energi dan Tegangan Jatuh ... 11
2.3.1 Penurunan Tegangan ... 12
2.3.2 Faktor Daya ... 13
2.4 Kapasitor ... 13
2.5 Studi Aliran Daya Distribusi ... 14
x
BAB III REKONFIGURASI DAN PENENTUAN LOKASI
KAPASITOR
3.1 Rekonfigurasi Jaringan ... 22
3.2 Metode Simple Branch Exchange ... 23
3.3 Perencanaaan dan Metode Pemasangan Kapasitor ... 24
3.3.1 Perencanaan Kapasitor Bank ... 24
3.3.2 Metode Penempatan Kapasitor ... 25
3.3.3 Cara Pemasangan Kapasitor Bank pada Sistem Distribusi
Radial ... 25
3.4 Data dari Single Line Diagram ... 26
3.4.1 Single Line Diagram Sistem 1 Fasa ... 26
3.4.2
Single Line Diagram Sistem 1 Fasa dengan Tie Switch ...29BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS
4.1 Sistem Penyulang Basuki Rahmat 20 KV ... 33
4.2 Sistem Sebelum Rekonfigurasi ... 34
4.2.1 Simulasi Sebelum Rekonfigurasi ... 36
4.3 Rekonfigurasi Jaringan ... 38
4.3.1 Kombinasi Menggunakan Satu Switch ... 40
4.3.2 Kombinasi Menggunakan Dua Switch ... 41
4.3.3 Kombinasi Menggunakan Tiga Switch ... 42
4.3.4 Kombinasi Menggunakan Empat Switch ... 43
4.3.5 Kombinasi Menggunakan Lima Switch ... 44
4.4 Sistem Setelah Rekonfigurasi ... 45
4.5 Penetuan Lokasi Kapasitor ... 46
4.5.1 Pengaruh Kapasitor pada Pengurangan Rugi-Rugi Energi . 47
4.5.2 Pengaruh Kapasitor pada Perubahan Tegangan ... 47
4.5.3 Pengaruh Kapasitor pada Perubahan Faktor Daya ... 49
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53
LAMPIRAN ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 95
RIWAYAT HIDUP ... 97
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem jaringan distribusi radial ...6
Gambar 2.2 Sistem jaringan distribusi radial pohon ...7
Gambar 2.3 Sistem jaringan distribusi radial dengan tie dan switch
pemisah ...8
Gambar 2.4 Sistem jaringan distribusi radial dengan phase area ...9
Gambar 2.5 Sistem jaringan distribusi radial dengan pusat beban .... 10
Gambar 2.6 Sistem margerithe ... 11
Gambar 2.7 Sistem jaringan distribusi radial sederhana ... 12
Gambar 2.8 Segitiga daya ... 13
Gambar 2.9 Jaringan distribusi radial [2] ... 16
Gambar 3.1 Flowchart tugas akhir ... 21
Gambar 3.2 Lanjutan flowchart tugas akhir ... 22
Gambar 3.3 Sistem distribusi radial [1] ... 24
Gambar 3.4 Penyulang Basuki Rahmat 20 KV ... 29
Gambar 3.5 Penyulang Basuki Rahmat setelah ditambah tie
Switch ... 31
Gambar 4.1 Penyulang Basuki Rahmat 20 KV ... 34
Gambar 4.2 Penyulang Basuki Rahmat setelah ditambah tie
switch ... 38
Gambar 4.3
Konfigurasi jaringan dengan satu switch... 40
Gambar 4.4
Konfigurasi jaringan dengan dua switch ... 41
Gambar 4.5
Konfigurasi jaringan dengan tiga switch ... 42
Gambar 4.6
Konfigurasi jaringan dengan empat switch ... 43
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data impedansi dari sistem Basuki Rahmat... 26
Tabel 3.2 Data beban sistem Basuki Rahmat ... 27
Tabel 3.3 Data saluran dan tie switch ... 29
Tabel 4.1 Data saluran penyulang Basuki Rahmat ... 34
Tabel 4.2 Data beban ... 35
Tabel 4.3 Hasil simulasi aliran daya ... 36
Tabel 4.4 Data saluran dan tie switch ... 38
Tabel 4.5 Hasil simulasi aliran daya ... 45
Tabel 4.6 Total rugi-rugi energi saluran pada sistem ... 47
Tabel 4.7 Profile tegangan tiap bus saat adanya penambahan
kapasitor... 48
Tabel 4.8 Perbandingan PF sebelum pemasangan kapasitor dan
setelah pemasangan kapasitor ... 49
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam penyaluran tenaga listrik diperlukan adanya penghubung
antara sistem transmisi bertegangan tinggi dengan pengguna listrik.
Penghubung tersebut disebut sistem distribusi yang merupakan
penghubung antara sistem transmisi bertegangan tinggi dengan
pengguna listrik. Sistem distribusi pada umumnya menggunakan tipe
konfigurasi radial. Setiap saluran dalam jaringan distribusi memiliki
nilai impedansi yang dapat mempengaruhi adanya rugi-rugi daya dan
drop tegangan. Hal ini harus diatasi sehingga enegi yang dikirim sama
dengan energi yang diterima. Rekonfigurasi jaringan merupakan cara
yang efektif dan efisien dalam menurunkan rugi-rugi pada jaringan
distribusi.
Sudah banyak metode yang pernah dicoba, tetapi masih banyak
kekurangan seperti Metode Newton Rhapson dan fast decoupled
kurang cocok digunakan untuk penyelesaian aliran daya pada sistem
dirstibusi [2].Terutama pada jaringan berbentuk radial yang kompleks,
diperlukan sebuah metode yang dapat merekonfigurasi jaringan yang
mudah serta optimal dalam menurunkan rugi-rugi energi .
Dalam Tugas Akhir ini, menggunakan metode simple branch
exchange untuk merekonfigurasi jaringan yang dilakukan dengan cara
menambahkan switch dengan mengubah on atau off saluran dan
pencarian konfigurasi yang menghasilkan rugi-rugi energi terkecil, serta
menghitung rugi-rugi energi berdasarkan beban jaringan [1].
Kompensasi kapasitor ditambahkan untuk menurunkan rugi-rugi energi
setelah didapatkan konfigurasi jaringan yang baru.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah
:
1.
Bagaimana cara rekonfigurasi pada jaringan distribusi tenaga
listrik?
2.
Bagaimana cara untuk menghitung rugi-rugi energi ?
3.
Bagaimana cara untuk menentukan penempatan lokasi
kapasitor?
2
1.3
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada penulisan tugas akhir ini
adalah mempelajari cara pembuatan program aliran daya distribusi serta
merekonfigurasi jaringan menggunakan metode simple branch
exchange, sehingga didapatkan konfigurasi jaringan yang menghasilkan
rugi-rugi energi yang paling optimal. Serta mempelajari pengaruh dari
adanya penambahan kapasitor pada sistem distribusi.
1.4
Batasan Masalah
Karena ruang lingkup permasalahan yang sangat luas, maka
dalam penulisan tugas akhir ini, permasalahan akan dibatasi pada :
1. Software yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah Matlab
R2009a
2. Metode yang digunakan untuk merekonfigurasi jaringan adalah
Simple Branch Exchange Method
3. Penentuan lokasi kapasitor
4. Plan yang digunakan adalah sistem jaringan distribusi 20 KV
penyulang Basuki Rahmat.
1.5
Metodologi
Metode yang digunakan pada penyelesaian kasus dalam tugas
akhir ini diawali dengan penggunaan data distribusi pada penyulang
Basuki Rahmat. Data tersebut digunakan sebagai input program power
flow dengan pengimplementasian metode simple branch exchange.
Setelah program power flow dengan simple branch exchange ini dibuat,
akan dihasilkan nilai rugi-rugi energi yang optimal. Selanjutnya
dilakukan penentuan lokasi kapasitor untuk mengkompensasi rugi-rugi
energi pada jaringan. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan.
1.6
Sistematika Pembahasan
Penyusunan tugas akhir ini terdiri atas lima bab yang
dilengkapi dengan kata pengantar, daftar isi, dan lampiran-lampiran
pendukung. Sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam
pembuatan Tugas Akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan
3
masalah, metedologi, sistematika pembahasan, serta relevansi
dan manfaat penulisan tugas akhir.
2.
BAB 2 : Dasar Teori
Bab ini secara garis besar membahas tentang teori sistem
distribusi dan metode simple branch exchange
yang digunakan
sebagai dasar dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
3.
BAB 3 : Rekonfigurasi Jaringan Menggunakan Metode Simple
Branch Exchange serta Penentuan Lokasi Kapasitor
Bab ini membahas tentang rekonfigurasi jaringan menggunakan
metode simple branch exchange. Serta membahas tentang
penentuan ukuran kapasitor dan penetuan lokasinya pada
jaringan yang telah direkonfigurasi.
4.
BAB 4 : Simulasi dan Analisis
Bab ini membahas tentang hasil dari rekonfigurasi jaringan.
Serta membahas tentang hasil pemasangan kapasitor pada
jaringan yang telah direkonfigurasi.
5.
BAB 5 : Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis
penyelesaian rekonfigurasi serta penentuan lokasi kapasitor
yang telah diperoleh melalui simulasi.
1.7
Relevansi dan Manfaat
Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Didapatkan konfigurasi jaringan terbaik dari hasil rekonfigurasi
yang menghasilkan rugi energi terkecil.
2. Sebagai acuan untuk menentukan lokasi kapasitor.
3. Menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang hendak mengambil
masalah yang serupa untuk tugas akhir berikutnya.
4
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.
Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari
sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Fungsi dari sistem distribusi untuk menyalurkan dan mendistribusikan
tenaga listrik dari Gardu Induk ke pusat – pusat beban (Gardu
Distribusi) atau konsumen. Penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik
ini dilakukan dengan menggunakan jaringan distribusi atau sering juga
disebut dengan penyulang distribusi. Berdasarkan tingkat tegangan
distribusinya sistem distribusi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
sistem, yaitu :
1. Sistem distribusi primer
2. Sistem distribusi sekunder
Sistem distribusi primer merupakan bagian dari sistem
distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan
tenaga listrik dari pusat supply daya (Gardu Induk) kepusat – pusat
beban (Gardu Distribusi). Sistem distribusi ini secara umum terpasang
sepanjang daerah yang dialiri tenaga listrik dengan membentuk jaringan
atau penyulang – penyulang sampai kepusat beban paling akhir. Tingkat
tegangan yang digunakan pada sistem distribusi primer adalah meliputi
tegangan menengah 6 KV atau 20 KV, oleh karena itu sistem distribusi
ini sering disebut dengan sistem distribusi tegangan menengah.
Sistem distribusi sekunder merupakan bagian dari sistem
distribusi tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik secara langsung dari Gardu Induk ke
masing – masing konsumen, seperti untuk mensupply tenaga listrik pada
daerah perumahan biasa (kecil), pada daerah industri ringan di kota –
kota maupun pedesaan, untuk penerangan jalan, dan sebagainya.
Sedangkan sistem jaringan yang digunakan untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik tersebut dapat menggunakan sistem 1
fasa dengan dua kawat maupun sistem 3 fasa dengan empat kawat.
Tingkat tegangan yang digunakan pada sistem distribusi sekunder adalah
tegangan rendah 127/220 Volt atau 220/380 Volt, oleh karena itu sistem
distribusi ini sering disebut dengan sistem distribusi tegangan rendah.
6
Ada beberapa bentuk sistem jaringan yang umum dipergunakan
untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik yaitu :
1. Sistem jaringan distribusi radial.
2. Sistem jaringan distribusi rangkaian tertutup (loop).
3. Sistem jaringan distribusi mesh.
4. Sistem jaringan distribusi spindle.
2.2
Sistem Jaringan Distribusi Radial
Bentuk Jaringan ini merupakan bentuk dasar yang paling
sederhana dan paling banyak digunakan. Sistem ini dikatakan radial
karena dari bentuk nyatanya bahwa jaringan ini ditarik secara radial dari
Gardu Induk ke pusat – pusat beban yang dilayaninya. Sistem ini terdiri
dari saluran utama (Trunk Line) dan saluran cabang (Lateral) seperti
pada gambar 2.1.
GI distribusi
70/20KV
TM/TT
Beban 1
Beban 2
Beban 3
Gambar 2.1 Sistem jaringan distribusi radial
Pelayanan tenaga listrik untuk suatu wilayah beban tertentu
direalisasikan dengan memasang transformator pada sembarang titik
pada jaringan yang sedekat mungkin dengan wilayah beban yang
dilayaninya. Transformator ini berguna untuk menurunkan tegangan
sistem agar dapat dikonsumsikan pada beban konsumen. Untuk daerah
beban yang menyimpang jauh dari saluran utama maupun saluran
cabang, maka akan ditarik lagi saluran tambahan yang dicabangkan pada
saluran tersebut.
Ditinjau dari besar penampang, saluran yang terdekat dengan
sumber akan memiliki penampang terbesar, kemudian akan berangsur –
angsur mengecil kearah ujung saluran. Hal ini disebabkan karena
7
semakin dekat dengan sumber , maka kerapatan arusnya akan semakin
besar.
Kelemahan yang dimiliki oleh sistem radial adalah drop
tegangannya cukup besar dan bila terjadi gangguan pada sistem akan
mengakibatkan jauhnya sebagian atau bahkan keseluruhan beban sistem.
Sedangkan keuntungannya adalah biaya pembangunannya relatif murah,
pemeliharaannya sederhana dan mudah untuk menentukan letak
gangguan yang terjadi pada sistem.
Sistem radial ini kurang cocok dipergunakan untuk
menyalurkan beban seperti rumah sakit, instalasi militer atau beban
lainnya yang memerlukan tingkat keandalan yang cukup tinggi.
Sistem distribusi radial ini mempunyai beberapa bentuk
modifikasi, antara lain :
1. Sistem Radial Pohon.
2. Sistem Radial dengan Tie dan Switch Pemisah.
3. Sistem Radial dengan Pembagian Fasa Area.
4. Sistem Radial dengan Pusat Beban.
5. Sistem Margerithe.
2.2.1
Sistem Radial Pohon
Sistem jaringan radial pohon ini merupakan bentuk yang paling
dasar dari sistem jaringan radial. Bentuk sistem jaringan distribusi radial
pohon dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Main Feeder
Beban Beban
Switch Normally Open
Beban
Beban Beban
Circuit Breaker
Switch Normally Open
Lateral Feeder
Lateral Feeder Lateral Feeder
8
Saluran utama (main feeder) ditarik dari suatu Gardu Induk
sesuai dengan kebutuhan, kemudian dicabangkan melalui saluran cabang
(lateral feeder), selanjutnya dicabangkan lagi melalui saluran anak
cabang (sub lateral feeder). Ukuran dari masing – masing saluran
tergantung dari kerapatan arus yang ditanggung. Main feeder merupakan
saluran yang dialiri arus terbesar, selanjutnya arus ini mengecil pada tiap
cabang tergantung dari besar beban.
2.2.2
Sistem Radial dengan Tie dan Switch Pemisah
Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem radial pohon,
dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan sistem saat terjadi
gangguan maka feeder yang terganggu akan dilokalisir sedangkan area
yang semula dilayani feeder tersebut, pelayanannya dialihkan pada
feeder yang normal atau yang tidak terganggu. Sistem radial dengan tie
dan switch pemisah dapat dilihat pada Gambar 2.3
Main Feeder
Gambar 2.3 Sistem jaringan distribusi radial dengan tie dan switch
pemisah
2.2.3
Sistem Radial dengan Pembagian Fasa Area
Pada bentuk ini masing – masing fasa dari jaringan bertugas
melayani daerah beban yang berlainan. Bentuk ini akan dapat
9
mengakibatkan kondisi sistem tiga fasa yang tidak seimbang (simetris),
bila digunakan pada daerah beban yang baru dan belum fix pembagian
bebannya. Karenanya hanya cocok untuk daerah beban yang stabil dan
penambahan maupun pembagian bebannya dapat diatur merata dan
simetris pada setiap fasanya. Contoh dari sistem jaringan ini dapat
dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Sistem jaringan distribusi radial dengan phase area
2.2.4
Sistem Radial dengan Pusat Beban
Bentuk dari sistem ini mensupply daya dengan menggunakan
main feeder yang disebut express feeder langsung ke pusat beban, dan
dari titik pusat beban ini disebar dengan menggunakan backfeeder
secara radial seperti terlihat pada Gambar 2.5.
10
Main Feeder Circuit Breaker Beban Beban BebanGambar 2.5 Sistem jaringan distribusi radial dengan pusat beban
2.2.5
Sistem Margerithe
Sistem Margerithe pada dasarnya merupakan pengembangan
dari sistem radial dengan dua atau lebih saluran primer yang ditarik
secara radial kepusat – pusat beban yang memerlukannya. Pada titik
pusat beban ini daya disebar secara radial tetapi antara masing – masing
salurannya dapat dihubungkan satu sama lainnya melalui suatu alat
pemisah/penghubung yang dipasang diantara saluran – saluran tersebut.
gambar 2.6 menunjukkan bentuk umum jaringan dengan sistem
Margerithe.
Alat pemisah atau penghubung yang terpasang diantara saluran
– saluran tersebut secara umum bukan dari jenis pemutus beban
otomatis. Pada keadaan normal saklar pemisah atau penghubung berada
pada posisi terbuka sedangkan pada saat salah satu saluran sistem
mengalami gangguan maka daerah dibelakang titik gangguan tersebut
dapat dicatu melalui saluran sistem yang lain dengan cara memutus
saklar pemisah atau penghubung tersebut. Tingkat kontinyuitas
pelayanan pada sistem Margerithe lebih baik dibandingkan dengan
sistem radial biasa dan secara umum dipergunakan untuk mencatu
daerah perkotaan dengan kerapatan beban sedang dan bebannya tidak
11
Main Feeder Beban Switch Normally Open Switch Normally Open Switch Normally Open Switch Normally OpenBeban
Beban Beban Beban
Transformer
Lateral Feeder Lateral Feeder
Gambar 2.6 Sistem margerithe
2.3 Rugi – Rugi Energi dan Tegangan Jatuh
Besaran rugi – rugi daya masih belum memberikan gambaran
yang tuntas tentang efisiensi rugi – rugi dalam distribusi tenaga listrik.
Besaran daya tersebut harus dinyatakan dalam rentang waktu tertentu
sehingga muncul besaran energi. Besaran energi ini memberikan
gambaran efisien dalam aspek teknik maupun ekonomis. Aspek
ekonomi menjadi pertimbangan penting dalam penyaluran tenaga listrik
karena mahalnya biaya pembangkitan energi listrik.
Besaran rugi – rugi energi listrik memberikan gambaran yang
jelas tentang kerugian yang dialami pihak penyalur tenaga listrik dalam
kurun waktu tertentu. Dari gambaran tersebut langkah antisipasif baik
secara teknis maupun ekonomis bisa dirumuskan.
Pada jaringan distribusi tenaga listrik, rugi – rugi daya maupun,
energi disebabkan karena faktor disipasi daya dari saluran distribusi
maupun transformator distribusi. Suatu saluran transmisi listrik
mempunyai beberapa parameter yang mempengaruhi kemampuannya
untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem tenaga, yaitu
resistansi, induktansi, dan konduktansi.
Sistem kelistrikan terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu
bagian pembangkitan, bagian penyaluran transmisi tegangan tinggi,
penyaluran distribusi tegangan menengah, dan penyaluran beban.
12
Pada bagian pembangkitan yang berfungsi sebagai penghasil
tenaga listrik, kemudian disalurkan ke sistem transmisi. Pada sistem
penyaluran transmisi, tegangan dinaikkan dengan menggunakan trafo
step up, yang bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi yang terjadi selama
penyaluran berlangsung, tegangan tinggi, maka arusnya akan rendah,
rugi-rugi transmisi kecil. Pada sistem distribusi, tegangan tinggi dari
sistem transmisi diturunkan menggunakan trafo step down, yang
kemudian disalurkan ke konsumen atau beban, sesuai dengan
permintaan.
Pada tugas akhir ini, akan khusus membahas sistem jaringan
distribusi radial. Sistem jaringan ini ditarik secara radial dari suatu titik
sumber yang kemudian di cabang-cabangkan ke titik-titik beban yang
dilayani.
BUS 1 BUS 2 BUS 3 BUS 4 BUS 5 BUS 6Gambar 2.7 Sistem jaringan distribusi radial sederhana
Pada jaringan distribusi, efek kapasitansi saluran dapat
diabaikan dikarenakan nilainya sangat kecil, sehingga impedansi
salurannya dapat diseri.
2.3.1
Penurunan Tegangan
Adanya beban dan impedansi pada saluran jaringan distribusi,
menyebabkan adanya penurunan tegangan pada bus. Penurunan
tegangan yang paling terlihat signifikan adalah pada saat terjadi beban
puncak, hal ini dikarenakan, beban yang disuplai bertambah besar.
13
Berdasarkan SPLN 72 .1987, penurunan tegangan yang diizinkan adalah
sebesar 5% dari tegangan kerjanya.
2.3.2
Faktor Daya
Terdapat tiga macam beban listrik yaitu beban resistif, induktif,
dan kapasitif. Beban resistif adalah beban yang hanya terdiri dari
tahanan ohm dan hanya mengkonsumsi daya aktif (unity). Beban
induktif menyerap daya aktif dan juga daya reaktif.Daya reaktif
digunakan untuk pembentukan medan magnet putar, misalnya pada
motor. Pada kondisi ini, tegangan tertinggal terhadap arus (lagging).
Beban kapasitif adalah beban yang menyumbangkan daya reaktif pada
sistem, misalnya kapasitor. Pada kondisi ini, tegangan mendahului arus
(leading). Jumlah vektor dari daya reaktif (Q) dan daya aktif (P) biasa
disebut dengan daya semu (S).
Gambar 2.8 Segitiga daya
... (2.1)
Perbandingan antara daya aktif dan daya semu disebut faktor
daya.
... (2.2)
2.4
Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen kompensator yang berfungsi
untuk memperbaiki faktor daya, sebagai pengatur tegangan maupun
untuk mengurangi kerugian daya (Ploss) dan drop tegangan (Vdrop)
pada jaringan. Fungsi lain dari kapasitor bank adalah untuk
mengkompensasi daya reaktif yang sekaligus menjaga kualitas tegangan
dan juga untuk meningkatkan effisiensi pada sistem dan umumnya
pemakaian bank kapasitor memberikan keuntungan antara lain:
14
b. Meningkatkan kemampuan penyaluran daya pada jaringan
transmisi.
c. Meningkatkan kemampuan penyaluran daya gardu-gardu
distribusi.
d. Mengurangi rugi-rugi pada sistem distribusi.
e. Menjaga kualitas tegangan pada sistem distribusi.
f.
Meningkatkan kemampuan feeder dan peralatan yang ada pada
sistem distribusi.
Kapasitor tersusun dalam unit standar yang dihubungkan seri
atau pararel untuk memperoleh rating tegangan dan kVA yang
diinginkan. Hal-hal yang dipertimbangkan dari kapasitor adalah:
a. Koefisien suhu dari komponen kapasitor.
b. Daya reaktif per unit volume
.
c. Rugi-rugi daya.
d. Reliability.
e. Harga
Kapasitor mendapatkan daya reaktif yang besar per unit volume
dengan cara memiliki losses yang rendah dan dengan dioperasikan pada
tegangan tinggi. Untuk alasan ini maka untuk operasi yang lama pada
tegangan lebih harus dihindari untuk mencegah terjadinya kerusakan
dielektrik akibat panas. Penentuan rating daya reaktif kapasitor adalah
hasil selisih faktor daya lama dan faktor daya baru dikalikan dengan
daya semu total.
2.5
Studi Aliran Daya Distribusi
Berdasarkan hukum Kirchoff Arus, hubungan antara besar
tegangan bus dan arus dinyatakan dalam persamaan titik tegangan.
I
bus= Y
busV
bus... (2.3)
Persamaan di atas jika dinyatakan ke dalam bentuk matriks
admitansi dapat dituliskan sebagai berikut.
=
... (2.4)
Keterangan :
n
= jumlah total titik
15
Y
21= mutual admitansi dari titik i dan j
V
1= tegangan fasor pada titik i
I
1= arus fasor yang mengalir ke titik i
Daya aktif dan daya reaktif pada bus i adalah
P
i+ jQ
i= V
iI
i* ... (2.5)
atau
... (2.6)
Subtitusi nilai I
ipada 2.2 menghasilkan
... (2.7)
Persamaan
aliran
daya
tersebut
diselesaikan
dengan
menggunakan suatu proses pengulangan (iterasi) dengan menetapkan
nilai-nilai perkiraan untuk tegangan pada bus yang tidak diketahui
nilainya dan kemudian menghitung suatu nilai baru untuk setiap
tegangan bus dari nilai perkiraan pada bus yang lain. Setiap perhitungan
suatu himpunan nilai tegangan yang baru disebut sebagai satu iterasi.
Proses iterasi ini diulang terus-menerus hingga perubahan yang terjadi
pada setiap bus kurang dari nilai minimum atau tidak melebihi nilai
maksimum yang telah ditentukan.
2.5.1
MetodeTopologi Jaringan
Pada sistem distribusi, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penyelesaian analisa aliran daya, yaitu:
1. Strutur jaringan berbentuk radial.
2. Metode Newton Rhapson dan fast decoupled kurang cocok
digunakan untuk penyelesaian aliran daya pada sistem
dirstibusi.
3. Salurannya tidak mengalami tranpose.
4. Memiliki banyak jumlah node.
5. Unbalance loads.
16
Metode Topologi jaringan merupakan suatu metode yang
dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan load flow pada sistem
distribusi radial.
Metode ini, dilakukan dengan melakukan tahapan-tahapan
sehingga didapatkan tegangan tiap bus, tahapan yang harus dilakukan
adalah
1. Data beban dalam bentuk P+jQ dan data impedansi adalah
R+jX.
2. Menetukan tegangan base, daya base, dan impedansi base.
3. Mencari matriks K dari bus data yang ada. Matriks ini mencari
hubungan antar bus yang saling berhubungan dari bus data
yang ada.
4. Semua data masukan dirubah ke dalam bentuk pu untuk
memudahkan perhitungan.
5. Bentuk jaringan distribusi radial terdiri dari 6 bus (Bus
n), 5
cabang (B
n), 6 arus injeksi (I
n).
Gambar 2.9 Jaringan distribusi radial [2]
6. Membentuk matriks BIBC (Bus Injection Bus Current)
dilakukan dengan cara:
•
Menentukan jumlah arus injeksi (I
n) yang melewati
cabang (B
n)
B
5= I
6B
4= I
517
B
2= I
4+ I
5+ I
6B
1= I
2+ I
3+I
4+ I
5+ I
6•
Sehingga akan di dapat matriks BIBC, yang merupakan
hasil perkalian antara m ( cabang B
n) dengan n (bus
n).
•
Isi matrik hanya elemen 0 atau 1
•
Persamaannya : [B] = [BIBC] * [I]
•
Matrik BIBC = m * (n-1)
•
Jika cabang (B
n) berada di antara bus
i(bus ke-1) dan bus
j(bus ke-2) , maka copy kolom ke-1 ke kolom ke-2 dan tulis
“1” di posisi baris (k) dan kolom (j)
•
Langkah sebelumnya di ulang kembali sampai terbentuk
matrik BIBC .
... (2.8)
=
... (2.9)
7. Membentuk matriks BCBV (Bus Current Bus Voltage) dengan
cara:
•
Branch-Current to Bus-Voltage (BCBV) menyatakan
hubungan antara arus cabang dan teganagn bus.
Merupakan matrik tegangan dari tiap bus yang matrik
asalnya dari matrik BIBC.
•
m = cabang dan n = bus , didapatkan matrik BCBV =
(n-1) * m
18
•
V
3= V
2– B
2.Z
23V
3= V
1– B
1.Z
12– B
2.Z
23•
V
4= V
3– B
3.Z
34V
4= V
1– B
1.Z
12– B
2.Z
23– B
3.Z
34•
V
5= V
4– B
4.Z
45V
5= V
1– B
1.Z
12– B
2.Z
23– B
3.Z
34– B
4.Z
45•
V
6= V
3– B
5.Z
26V
6= V
1– B
1.Z
12– B
2.Z
23– B
5.Z
26Sehingga akan di dapat matriks
... (2.10)
...(2.11)
•
Jika saluran (B
n) berada di antara bus i (bus ke-1) dan bus j
(bus ke-2) , maka copy dari baris (i) dari BCBV ke baris
(j) , dan isi impedansi (Z
ij) di baris (j) dan kolom (k).
•
Langkah sebelumnya di ulang terus sampai terbentuk
matrik BCBV .
8. Kedua persamaan di atas, disubtitusikan menjadi persamaan
DLF :
19
... (
... (
•
∆V = matrik yang menunjukkan drop tegangan dari bus
sumber ke bus beban pada suatu sistem .
9. Kemudian di iterasi k = k+1.
10. Untuk mendapatkan I pada tiap bus :
... (2.12)
... (2.13)
Dan tegangan pada bus diperbarui, menjadi :
... (2.14)
11. Kemudian jika :
20
21
BAB III
REKONFIGURASI DAN PENENTUAN LOKASI
KAPASITOR
Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari
rekonfigurasi serta penentuan lokasi kapasitor. Tahapan pengerjaan
tugas akhir ini akan dijelaskan melalui flowchart.
22
Gambar 3.2 Lanjutan flowchart tugas akhir
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa dalam pengerjaan
tugas akhir kali ini terdapat dua tahap untuk mengurangi rugi-rugi energi
pada jaringan. Langkah pertama untuk mengurangi rugi-rugi energi
adalah
dengan
merekonfigurasi
jaringan.
Setelah
dilakukan
rekonfigurasi jaringan maka dipasang kapasitor untuk mereduksi
rugi-rugi energi serta menaikkan power factor.
3.1
Rekonfigurasi Jaringan
Rekonfigurasi jaringan distribusi adalah suatu cara untuk
mengurangi rugi-rugi daya pada jaringan distribusi serta untuk
meningkatkan keandalan sistem distribusi dengan mengatur ulang
konfigurasi jaringan dengan jalan membuka dan menutup switch yang
terdapat pada jaringan distribusi sehingga efisiensi daya listrik yang
disalurkan meningkat dan konsumen dapat dilayani dengan baik.
23
Rekonfigurasi dilakukan pada sistem yang telah terpasang, namun
bentuk penyusunan ulang tersebut tidak signifikan. Pada tugas akhir ini
digunakan metode simple branch exchange untuk mendapatkan
rekonfigurasi jaringan yang paling optimal.
Pada sistem distribusi seringkali terjadi beban yang tidak
seimbang pada setiap fasanya (sistem distribusi merupakan sistem tiga
fasa) atau terjadi kelebihan beban karena pemakaian alat-alat elektronik
dari konsumen energi listrik. Keadaan tersebut jika dibiarkan
terus-menerus maka akan menyebabkan terjadinya penurunan keandalan
sistem tenaga listrik dan kualitas energi listrik yang disalurkan serta
menyebabkan kerusakan alat-alat yang bersangkutan. Untuk itu
diperlukan suatu tindakan yang mengurangi pembebanan yang tidak
seimbang (unbalanced loading) pada fasa dan kelebihan beban (over
loading) pada jaringan distribusi listrik. Selain itu, sistem distribusi
radial juga mempunyai rugi – rugi daya yang cukup besar sehingga
menyebabkan keandalan sistem menjadi berkurang.
Dalam kondisi operasi normal, rekonfigurasi jaringan
dilakukan karena dua alasan:
1. Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem (loss reduction).
2. Mendapatkan pembebanan yang seimbang untuk mencegah
pembebanan yang berlebih pada jaringan (load balancing)
Pada tugas akhir ini rekonfigurasi jaringan dilakukan untuk mengurangi
rugi-rugi energi pada jaringan distribusi daya listrik tipe radial.
3.2
Metode Simple Branch Exchange
Rekonfigurasi pada tugas akhir ini menggunakan metode
simple branch exchange . Metode ini merupakan jenis dari metode
heuristic. Dasar dari metode ini adalah untuk menentukan rugi-rugi
daya. Rekonfigurasi dilakukan dengan mengubah on atau off switch dan
saluran pada setiap konfigurasi sistem daya yang mungkin untuk
mendapatkan rugi-rugi daya yang terkecil. Rumus untuk meminimalkan
rugi-rugi daya adalah sebagai berikut.
= ∑
... (3.1)
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi jaringan yang baru
berdasarkan rugi-rugi daya yang terkecil. Oleh karena itu kelebihan dari
branch exchange untuk mencari solusi optimal cabang untuk
menurunkan rugi-rugi daya.
24
Metode ini hanya digunakan pada sistem distribusi dengan
topologi jaringan radial. Berikut adalah gambar dari struktur sistem
sistem radial :
Gambar 3.3 Sistem distribusi radial [1]
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jika sectionalized
switch b = closed, maka jaringan tersebut akan terjadi loop. Hal ini
bertentangan dengan struktur sistem distribusi radial. Maka tiap
sectionalized switch di sisi l atau r harus dibuka agar tidak terbentuk
loop pada jaringan.
3.3
Perencanaan dan Metode Pemasangan Kapasitor
Berikut ini adalah perancangan pemasangan kapasitor,
perancangan disini berdasarkan pada power factor keseluruhan sistem
dan power factor bus, serta rugi-rugi daya pada sistem tersebut.
3.3.1 Perencanaan Kapasitor Bank
Pada Tugas Akhir kali ini menggunakan plant penyulang Basuki
Rahmat. Power factor sistem sebesar 0.799 lag, sehingga perlu
diperbaiki agar rugi-rugi daya sistem dapat dikurangi. Berikut ini adalah
langkah-langkah perencanaan pemasangan kapasitor bank untuk
menaikkan power factor dan mengurangi daya yang hilang yang ada
pada sistem distribusi radial dalam sistem 1 fasa.
1) Mengetahui data impedansi saluran, mengetahui besar daya
beban yang tersambung ke sistem.
2) Mengetahui data beban tiap bus.
3) Mengetahui power factor sistem.
4) Menentukan power factor baru yang diinginkan.
5) Menentukan nilai kapasitor bank.
25
3.3.2
Metode Penempatan Kapasitor
Setelah melakukan running program power flow, maka dapat
diketahui bus mana saja yang memiliki daya reaktif yang besar dan juga
diketahui nilai power factor busnya. Kemudian penentuan lokasi
kapasitor dilakukan dengan memasang kapasitor pada bus yang
memiliki nilai power factor rendah.
Langkah dalam pemasangan kapasitor bank pada sistem
distribusi radial adalah menentukan range kapasitor. Daya reaktif Var
kapasitor ini harus lebih kecil daripada daya Var beban. Karena jika
lebih besar, mengakibatkan, tegangan akan bertambah besar menjadi
lebih di atas 1.01 pu, atau sistem akan mengalami over voltage. Serta
power factor pada bus tersebut dapat menjadi leading. Di pasaran,
kapasitas kapasitor tidak memiliki banyak variasi, sehingga secara teori
dan praktek di lapangan, kapasitas kapasitor yang dipasang pada sistem
sedikit berbeda. Menentukan bus yang akan dipasang kapasitor. Bus
tersebut memliki power factor yang tidak sesuai dengan standar pada
jaringan distribusi.
3.3.3
Cara Pemasangan Kapasitor Bank pada Sistem Distribusi
Radial
Pada subsubbab ini akan dibahas bagaimana kapasitor bank
dipasang pada sistem distribusi radial, untuk mengurangi rugi-rugi daya
dan menaikkan power factor.
Berikut ini persamaan untuk menentukan nilai dari kapasitor
yang akan dipasang pada sistem distribusi radial.
cos
= ... (3.2)
= cos
(cos
) ... (3.3)
( )=
× (tan
− tan
) ... (3.4)
( )=
( )×
... (3.5)
=
+
−
... (3.6)
Pada rumus tersebut, daya sistem dapat berubah ketika ada penambahan
kapasitor sebesar Q
cpada sistem.
26
3.4
Data dari Single Line Diagram
Berikut ini adalah data darisingle line diagram atau plant yang
digunakan dalam Tugas Akhir ini. Data yang digunakan ini adalah data
sistem satu fasa.
3.4.1
Single Line Diagram Sistem 1 Fasa
Berikut ini merupakan data plant penyulang Basuki Rahmat
dengan 29 bus dan 28 cabang. Data tersebut terdiri dari impedansi
saluran, serta data beban, pada matlab R2009.. Data inilah yang nantinya
akan digunakan sebagai data pengerjaan tugas akhir ini. Berikut adalah
tabel data saluran serta data beban dari penyulang Basuki Rahmat.
Tabel 3.1 Data impedansi dari sistem Basuki Rahmat
Cabang Impedansi (ohm) Panjang (m) Luas Penampang (mm2) No. dari ke R X 1 1 2 0.1489 0.0731 562 70 2 2 3 0.0265 0.013 100 70 3 2 4 0.0066 0.013 25 70 4 2 5 0.0062 0.0031 23.5 70 5 2 6 0.0265 0.013 100 70 6 6 7 0.0133 0.0065 50 70 7 6 8 0.0133 0.0065 50 70 8 6 9 0.0133 0.0065 50 70 9 6 10 0.0133 0.0065 50 70 10 6 11 0.0265 0.013 100 70 11 11 12 0.0133 0.0065 50 70 12 11 13 0.0133 0.0065 50 70 13 11 14 0.0795 0.039 300 70 14 14 15 0.0133 0.0065 50 70 15 14 16 0.0344 0.0169 130 70 16 16 17 0.0133 0.0065 50 70 17 16 18 0.0167 0.0082 63 70 18 18 19 0.0133 0.0065 50 70
27
Lanjutan tabel 3.1
19 18 20 0.0133 0.0065 50 70 20 18 21 0.0265 0.013 100 70 21 21 22 0.0311 0.0153 117.38 70 22 22 23 0.0066 0.0033 25 70 23 23 24 0.0138 0.0068 52 70 24 24 25 0.0265 0.013 100 70 25 25 26 0.0066 0.0039 31.17 95 26 26 27 0.0116 0.0069 54.84 95 27 27 28 0.012 0.0058 44.93 70 28 27 29 0.0265 0.013 100 70Data saluran yang didapatkan yakni nilai R, X, serta panjang
saluran. Jenis kabel saluran yang digunakan memililiki konduktor jenis
tembaga dengan
(hambatan jenis) sebesar 0,0175.
Rumus untuk mencari luas penampang adalah sebagai berikut.
A =
×Keterangan : A = luas penampang (mm
2)
l = panjang (m)
= hambatan jenis (ohm.
)
R = resistansi saluran (ohm)
Tabel 3.2Data beban sistem Basuki Rahmat
No bus P(Kw) Q(Kvar) 1 0 0 2 0 0 3 95.06 128.824 4 9.9 1.411 5 12.838 2.607 6 0 0 7 111 15.80 8 198 243.21 9 21.56 4.37828
Lanjutan tabel 3.2
10 8.836 3.207 11 0 0 12 9.016 1.831 13 151 187.924 14 0 0 15 2.058 0.418 16 0 0 17 104 134.812 18 0 0 19 34.155 4.867 20 22.31 5.591 21 34.65 4.937 22 28.5 9.367 23 49.896 7.11 24 43.12 8.756 25 25.74 3.668 26 29.7 4.232 27 28.908 4.119 28 9.801 1.397 29 11.64 2.917Table di atas merupakan tabel beban penyulang Basuki Rahmat
yang terdiri dari 29 bus. Namun dari 29 bus tersebut terdapat beberapa
bus yang tidak memiliki beban. Hal ini dikarenakan bus tersebut
tersambung dengan bus yang lain. Untuk bus-bus yang tidak memiliki
beban antara lain :
-
Bus 1
-
Bus 2
-
Bus 6
-
Bus 11
-
Bus 14
-
Bus 16
-
Bus 18.
29
Gambar single line diagram penyulang Basuki Rahmat dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Penyulang Basuki Rahmat 20 KV
3.4.2
Single Line Diagram Sistem 1 Fasa dengan Tie Switch
Pada
subsubbab
ini
akan
dijelaskan
mengenai
penambahan tie switch pada sistem distribusi penyulang Basuki
Rahmat. Ditambahkan tie switch sebanyak lima buah, maka
didapatkan data saluran baru seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Data saluran dan tie switch
Cabang Impedansi (ohm) Panjang (m) Luas Penampang (mm2) No. dari ke R X 1 1 2 0.1489 0.0731 562 66.05 2 2 3 0.0265 0.013 100 66.04 3 2 4 0.0066 0.013 25 66.29 20Kv Bus 1 Bus 2
Bus 3 Bus 4 Bus 5
Bus 6 Bus 8
Bus 7 Bus 9 Bus 10
Bus 11 Bus 12 Bus 13 Bus 14
Bus 15 Bus 16 Bus 17 Bus 19 Bus 20 Bus 18 Bus 21 Bus 22 Bus 23 Bus 24 Bus 25 Bus 26 Bus 27 Bus 28 Bus 29
30
Lanjutan tabel 3.3
4 2 5 0.0062 0.0031 23.5 66.33 5 2 6 0.0265 0.013 100 66.04 6 6 7 0.0133 0.0065 50 65.79 7 6 8 0.0133 0.0065 50 65.79 8 6 9 0.0133 0.0065 50 65.79 9 6 10 0.0133 0.0065 50 65.79 10 6 11 0.0265 0.013 100 66.04 11 11 12 0.0133 0.0065 50 65.79 12 11 13 0.0133 0.0065 50 65.79 13 11 14 0.0795 0.039 300 66.04 14 14 15 0.0133 0.0065 50 65.79 15 14 16 0.0344 0.0169 130 66.13 16 16 17 0.0133 0.0065 50 65.79 17 16 18 0.0167 0.0082 63 66.02 18 18 19 0.0133 0.0065 50 65.79 19 18 20 0.0133 0.0065 50 65.79 20 18 21 0.0265 0.013 100 66.04 21 21 22 0.0311 0.0153 117.38 66.05 22 22 23 0.0066 0.0033 25 66.29 23 23 24 0.0138 0.0068 52 65.94 24 24 25 0.0265 0.013 100 66.04 25 25 26 0.0066 0.0039 31.17 82.65 26 26 27 0.0116 0.0069 54.84 82.73 27 27 28 0.012 0.0058 44.93 65.52 28 27 29 0.0265 0.013 100 66.04 29 TIE SWITCH 1 1 18 0.058 0.02834 218 65.78 30 TIE SWITCH 2 2 21 0.049 0.02405 185 66.07 31 TIE SWITCH 3 16 27 0.044 0.02158 166 66.02 32 TIE SWITCH 4 14 24 0.039 0.0191308 147.16 66.0331
Lanjutan tabel 3.3
33 TIE SWITCH 5 18 25 0.028 0.0137358 105.66 66.04
Gambar single line diagram penyulang Basuki Rahmat dapat
dilihat pada gambar berikut.
20Kv Bus 1 Bus 2
Bus 3 Bus 4 Bus 5
Bus 6 Bus 8
Bus 7 Bus 9 Bus 10
Bus 11 Bus 12 Bus 13 Bus 14
Bus 15 Bus 16 Bus 17 Bus 19 Bus 20 Bus 18 Bus 21 Bus 22 Bus 23 Bus 24 Bus 25 Bus 26 Bus 27 Bus 28 Bus 29 SWITCH 1 SWITCH 4 SWITCH 3 SWITCH 2 SWITCH 5
32
33
BAB IV
SIMULASI DAN ANALISIS
Pada bab 4 ini, akan dibahas mengenai simulasi dan analisis
dengan menggunakan MATLAB pada plan penyulang Basuki Rahmat.
Simulasi pertama dipergunakan untuk merekonfigurasi penyulang
basuki rahmat untuk mendapatkan konfigurasi jaringan yang baru
dengan rugi-rugi energi terkecil. Setelah itu, simulasi kedua adalah
menentukan lokasi kapasitor.
4.1
Sistem Penyulang Basuki Rahmat 20 KV
Sistem uji pada tugas akhir ini menggunakan penyulang Basuki
Rahmat 20 KV terdiri dari 29 bus seperti ditunjukkan pada gambar 3.4
di bawah ini.
Gambar 3.4 Penyulang Basuki Rahmat 20 KV
20Kv Bus 1Bus 2
Bus 3 Bus 4 Bus 5
Bus 6 Bus 8
Bus 7 Bus 9 Bus 10
Bus 11
Bus 12 Bus 13 Bus 14
Bus 15 Bus 16 Bus 17 Bus 19 Bus 20 Bus 18 Bus 21 Bus 22 Bus 23 Bus 24 Bus 25 Bus 26 Bus 27 Bus 28 Bus 29
34
Simulasi menggunakan software MATLAB, dibutuhkan
data-data yang didapatkan dari PLN Surabaya. Beberapa data-data yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Single line diagram
2. Data saluran
3. Data beban
4. Panjang saluran
Hasil simulasi didapatkan nilai tegangan, arus, rugi-rugi daya,
rugi-rugi energi, serta faktor daya.
4.2
Sistem Sebelum Rekonfigurasi
Sistem yang akan di uji pada Tugas Akhir ini adalah penyulang
Basuki Rahmat 20 KV . Berikut merupakan data saluran dan data beban
dari penyulang.
Tabel 4.1 Data saluran penyulang Basuki Rahmat
Cabang Impedansi (ohm) Panjang
(m) No. dari Ke R X 1 1 2 0.1489 0.0731 562 2 2 3 0.0265 0.013 100 3 2 4 0.0066 0.013 25 4 2 5 0.0062 0.0031 23.5 5 2 6 0.0265 0.013 100 6 6 7 0.0133 0.0065 50 7 6 8 0.0133 0.0065 50 8 6 9 0.0133 0.0065 50 9 6 10 0.0133 0.0065 50 10 6 11 0.0265 0.013 100 11 11 12 0.0133 0.0065 50 12 11 13 0.0133 0.0065 50 13 11 14 0.0795 0.039 300
35
Lanjutan tabel 4.1
14 14 15 0.0133 0.0065 50 15 14 16 0.0344 0.0169 130 16 16 17 0.0133 0.0065 50 17 16 18 0.0167 0.0082 63 18 18 19 0.0133 0.0065 50 19 18 20 0.0133 0.0065 50 20 18 21 0.0265 0.013 100 21 21 22 0.0311 0.0153 117.38 22 22 23 0.0066 0.0033 25 23 23 24 0.0138 0.0068 52 24 24 25 0.0265 0.013 100 25 25 26 0.0066 0.0039 31.17 26 26 27 0.0116 0.0069 54.84 27 27 28 0.012 0.0058 44.93 28 27 29 0.0265 0.013 100Tabel 4.2 Data beban
No bus P(Kw) Q(Kvar) 1 0 0 2 0 0 3 95.06 128.824 4 9.9 1.411 5 12.838 2.607 6 0 0 7 111 15.80 8 198 243.21 9 21.56 4.378 10 8.836 3.207 11 0 0 12 9.016 1.83136
Lanjutan tabel 4.2
13 151 187.924 14 0 0 15 2.058 0.418 16 0 0 17 104 134.812 18 0 0 19 34.155 4.867 20 22.31 5.591 21 34.65 4.937 22 28.5 9.367 23 49.896 7.11 24 43.12 8.756 25 25.74 3.668 26 29.7 4.232 27 28.908 4.119 28 9.801 1.397 29 11.64 2.9174.2.1
Simulasi Sebelum Rekonfigurasi
Dari hasil aliran daya didapatkan analis data sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil simulasi aliran daya
Bus
Tegangan
(KV)
Arus
(Ampere)
1
20
0
2
19.9894
0
3
19.9892
8.0093
4
19.9894
0.5003
5
19.9894
0.6553
6
19.9877
0
7
19.9877
5.6094
8
19.9875
15.6906
9
19.9877
1.1007
37
Lanjutan tabel 4.3
10
19.9877
0.4703
11
19.9867
0
12
19.9867
0.4603
13
19.9865
12.0618
14
19.9846
0
15
19.9846
0.1051
16
19.9838
0
17
19.9836
8.5202
18
19.9835
0
19
19.9834
1.7264
20
19.9835
1.1509
21
19.9831
1.7515
22
19.9827
1.5013
23
19.9826
2.5222
24
19.9825
2.2019
25
19.9824
1.3011
26
19.9823
1.5013
27
19.9823
1.4613
28
19.9823
0.4954
29
19.9823
0.6005
Setelah dilakukan simulasi aliran daya menggunakan software
matlab r2009a, maka didapatkan nilai P
lossawal sebesar 2,8233 kW dan
E
lossawal sebesar 67,759 KWH. Sehingga dibutuhkan suatu cara untuk
mengurangi rugi-rugi yaitu merekonfigurasi jaringan distribusi
penyulang Basuki Rahmat.
38
4.3
Rekonfigurasi Jaringan
Untuk merekonfigurasi jaringan maka dipasang tie switch
untuk merubah bentuk jaringan dan aliran daya dari jaringan. Berikut
adalah jaringan distribusi penyulang Basuki Rahmat.
Gambar 4.2 Penyulang Basuki Rahmat setelah ditambah tie switch
Tabel 4.4 Data saluran dan tie switch
Cabang Impedansi (ohm) Panjang
(m)
No. dari ke R X
39
Lanjutan tabel 4.4
2 2 3 0.0265 0.013 100 3 2 4 0.0066 0.013 25 4 2 5 0.0062 0.0031 23.5 5 2 6 0.0265 0.013 100 6 6 7 0.0133 0.0065 50 7 6 8 0.0133 0.0065 50 8 6 9 0.0133 0.0065 50 9 6 10 0.0133 0.0065 50 10 6 11 0.0265 0.013 100 11 11 12 0.0133 0.0065 50 12 11 13 0.0133 0.0065 50 13 11 14 0.0795 0.039 300 14 14 15 0.0133 0.0065 50 15 14 16 0.0344 0.0169 130 16 16 17 0.0133 0.0065 50 17 16 18 0.0167 0.0082 63 18 18 19 0.0133 0.0065 50 19 18 20 0.0133 0.0065 50 20 18 21 0.0265 0.013 100 21 21 22 0.0311 0.0153 117.38 22 22 23 0.0066 0.0033 25 23 23 24 0.0138 0.0068 52 24 24 25 0.0265 0.013 100 25 25 26 0.0066 0.0039 31.17 26 26 27 0.0116 0.0069 54.84 27 27 28 0.012 0.0058 44.93 28 27 29 0.0265 0.013 100 29 TIE SWITCH 1 1 18 0.058 0.02834 21840
Lanjutan tabel 4.4
30 TIE SWITCH 2 2 21 0.049 0.02405 185 31 TIE SWITCH 3 16 27 0.044 0.02158 166 32 TIE SWITCH 4 14 24 0.039 0.0191308 147.16 33 TIE SWITCH 5 18 25 0.028 0.0137358 105.664.3.1 Kombinasi Menggunakan Satu Switch
Langkah pertama yaitu dengan mengaktifkan satu switch. Setelah
dilakukan simulasi dari 30 kombinasi maka didapatkan hasil rugi-rugi
energi yang paling kecil, dengan mengaktifkan switch 1(1,18) dan
memutus cabang ke 1 (1,2). Sehingga didapatkan nilai rugi-rugi energi
sebesar 58,511 KWH.
41
Gambar 4.3 merupakan konfigurasi jaringan yang menghasilkan
rugi-rugi energi terkecil dari sistem kombinasi dengan menggunakan
satu switch.
4.3.2 Kombinasi Menggunakan Dua Switch
Langkah kedua yaitu dengan mengaktifkan dua switch. Setelah
dilakukan simulasi dari 135 kombinasi maka didapatkan hasil rugi-rugi
energi yang paling kecil, dengan mengaktifkan switch 1(1,18) dan
switch 5 (18,25) serta memutus cabang ke 1 (1,2) dan ke 21 (21,22).
Sehingga didapatkan nilai rugi-rugi energi sebesar 58,196 KWH.
20Kv Bus 1
Bus 2
Bus 3 Bus 4 Bus 5
Bus 6
Bus 8
Bus 7 Bus 9 Bus 10
Bus 11 Bus 12 Bus 13 Bus 14 Bus 15 Bus 16 Bus 17 Bus 19 Bus 20 Bus 18 Bus 21 Bus 22 Bus 23 Bus 24 Bus 25 Bus 26 Bus 27 Bus 28 Bus 29 SWITCH 1 SWITCH 5 Cabang 1(1,2) Cabang 21 (21,22)