• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SAMBUTANPEMEruNTAH ATAS

DISETUJUINY A

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG HAK CIPTA . DALAM RAP AT PAruPURNA TERBUKA

DEWAN PERWAKILAN RAKY AT REPUBLIK INDONESIA

TANGGAL, 11 JULI 2002

IDANG ARSIP DAN MUSEUM

DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MAN USIA REPUBLIK INDONESIA

(2)

1\ll::i\Tt::RI KEUAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTANPEMEruNTAH ATAS

DISETUJUINYA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG HAK CIPTA DALAM RAPAT PARIPURNA TERBUKA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tanggal 11 Juli 2002

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Hadirin yang terhormat,

Hadirin dan Sidang yang kami muliakan,

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Mengawali sambutan Pemerintah ini, marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan perkenan-Nya kita masih diberi kesehatan lahir batin, sehingga dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat hari ini,

(3)

guna mengambil keputusan penting dalam rangka pembangunan hukum nasional yang berkaitan dengan sistem Hak Kekayaan lntelektual, khususnya dibidang Hak Cipta.

Kita baru saja mendengar sikap bulat fraksi-fraksi yang menyetujui RUU tentang Hak Cipta ini untuk disahkan menjadi undang-undang. Perkenankanlah kami atas nama Pemerintah dalam forum yang mulia ini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat atas persetujuan tersebut. Mudah-mudahan RUU yang baru saja disetujui ini, dapat segera disahkan dan diundangkan, sehingga dapat dijadikan landasan dan perlindungan hukum terhadap Hak Kekayaan lntelektual dibidang Hak Cipta.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang

terhormat, )

Jalannya pembahasan RUU tentang Hak Cipta, dimulai dengan disampaikannya naskah RUU oleh Presiden R.I. kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan Amanat Presiden Nomor R.44/PU/XII/1999, tanggal 13 Desember 1999, bersamaan dengan penyampaian RUU tentang Paten dan RUU tentang Merek. Hal ini

(4)

( 3 )

Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal14 Februari 2000, dan setelah itu dilanjutkan dengan Pemandangan Umum Fraksi-fraksi Dewan pada tanggal 29 Februari 2000. Jawaban Pemerintah

terhadap pandangan fraksi-fraksi dalam Pemandangan Umum diberikan pada tanggal 20 Maret 2000. Namun mengingat terbatasnya alokasi waktu yang tersedia untuk penyelesaian ketiga RUU tersebut, dengan kesepakatan antara Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah disepakati 2 (dua) RUU yang diselesaikan lebih dahulu, dalam hal ini RUU tentang Paten dan RUU tentang Merek. Selanjutnya pembahasan RUU tentang Hak Cipta secara intensif baru dilakukan dengan Dewan Perwakilan Rakyat melalui Komisi II tanggal 12 Maret 2002.

Pemerintah sangat terkesan dengan proses pembahasan pada Pembicaraan Tingkat Ill tersebut, mengingat materi dan masalah yang harus dibahas dalam RUU tentang Hak Cipta sedemikian banyak dan bersifat teknis dikaitkan dengan waktu yang relatif singkat. Syukurlah, pembahasan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Penyelesaian pembahasan ini menunjukkan adanya kerja sam a yang harmonis antara pihak Dewan Perwakilan Rakyat dan

(5)

Lebih mendasar lagi adalah hal ini terjadi karena sebetulnya pihak Dewan dan Pemerintah mempunyai tekad yang sama guna menghasilkan produk legislatif yang baik dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang terhormat,

Hak Cipta yang merupakan hak para pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra merupakan salah satu kunci kemajuan suatu bangsa. Negara-negara sangat perlu memperhatikan perlindungan bagi para pencipta antara lain di bidang buku, film, lagu, musik, program komputer, semuanya merupakan komoditi yang sangat strategis dalam perdagangan global.

Disamping hak cipta, khususnya di bidang lagu dan musik ada juga hak yang merupakan hak turunan dari hak cipta, yang dikenal dengan istilah hak terkait (related rights), yaitu hak· para pelaku (antara lain penyanyi), hak produsen rekaman suara dan hak lembagQ penyiaran.

(6)

( 5 )

Sejak tahun 1982, Republik Indonesia telah mempunyai undang-undang nasional di bidang hak cipta, yaitu Undang-undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1987, dan terakhir diubah lagi dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1997. Perubahan tahun 1997 dimaksudkan untuk menyesuaikan undang-undang itu dengan ketentuan-ketentuan dalam Agreement on Trade Related Aspects of

Intellectual Property Rights (TRIPs), yang merupakan lampiran dari Agreement Establishing the World Trade Organization. Indonesia telah meratifikasi persetujuan ini dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1994.

Penyempurnaan U ndang-undang ten tang Hak Cipta yang sekarang ini didasarkan atas berbagai pertimbangan yang pada intinya dimaksudkan untuk lebih memberi perlindungan bagi para pencipta

dan pemegang hak terkait dalam keseirnbangan dengan

kepentingan masyarakat pada umumnya. Termasuk dalam hal ini adalah untuk mengakomodasi beberapa ketentuan dalam TRIPs dan

WIPO Copyrights Treaty yang belum sempat diakomodasi dalam

perubahan undang-undang tahun 1997.

AN MUSEUM

Pada sisi lain, yang tidak kalah penting dari perjanjian-perjanjian internasional diatas, adalah perlunya kita lebih menekankan pada

(7)

faktor-faktor lokal, rnisalnya keanekaragaman sosial budaya dan etnik yang merupakan potensi besar bagi pembuatan karya cipta. Hal ini sejalan pula dengan kebijakan di bidang otonomi daerah saat

ini. Disamping itu patut pula disebut tentang pentingnya suatu undang-undang berwujud dalam satu naskah tunggal. Seperti disinggung di atas sebelum undang-undang baru ini, Undang-undang tentang Hak Cipta telah mengalami dua kali perubahan. RUU ini akan menggantikan secara keseluruhan ketiga undang-undang yang lama tersebut.

Apabila RUU tentang Hak Cipta ini telah diundangkan, dari sudut legislasi sempurnalah pengembangan hukum untuk sistem hak kekayaan intelektual sebagai satu sistem yang membawahkan berbagai bidang, yakni hak cipta, paten, merek, indikasi geografis, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, dan rahasia dagang:

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang terhormat,

RUU tentang Hak Cipta ini mengandung berbagai ketentuan yang tidak terdapat dalam undang-undang sebelumnya, yaitu :

(8)

{7)

(i). Dipisahkannya secara tegas antara hak cipta di satu pihak dan

hak terkait di lain pihak;

(ii). lnformasi pengelolaan hak (right management information),

yang melarang perusakan atas informasi yang ada dalam media elektronik sebagai produk di bidang hak cipta dan hak terkait;

(iii). Sarana kontrol teknologi yang melarang perusakan atau

intervensi ke sarana kontrol teknologi yang dibuat dalam suatu produk di bidang hak cipta dan hak terkait;

(iv). Pangkalan data (database) sebagai ciptaan yang dilindungi;

(v). Penyelesaian sengketa perdata yang ditangani oleh

Pengadilan Niaga;

(vi). Penyelesaian sengketa perdata melalui sistem arbitrase atau

alternatif penyelesaian sengketa; J

(vii). Penetapan sementara pengadilan, yang memberi kesempatan

pada pihak yang merasa dirugikan dapat meminta penetapan

1

terlebih dahulu kepada hakim guna melarang beredarnya produk yang dianggap melanggar hak cipta atau hak terkait;

(viii). Jangka waktu penyelesaian sengketa oleh Pengadilan Niaga

dan Mahkamah Agung yang dibatasi masing-masing 90 (sembilan puluh) hari;

Tix). Diperkenalkannya ancaman pidana penjara dan denda minimal

(9)

(x). Ancaman pidana bagi perbanyakan penggunaan piranti lunak program komputer untuk kepentirigan komersial secara

melawan hukum.

Sebagaimana kami utarakan sebelumnya, RUU ini memuat beberapa hal yang baru di bidang hak cipta. Mengingat hal tersebut, pihak Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah telah sepakat tentang perlunya waktu untuk mensosialisasikan RUU ini, setelah diundangkan, kepada masyarakat luas. Waktu yang disepakati adalah 12 (dua belas) bulan ; jadi RUU ini akan berlaku

12 bulan setelah diundangkan.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang terhormat,

Dengan disetujui dan diundangkannya RUU ini kelak, diharapkan

terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan

berkembangnya karya cipta di masyarakat, termasuk

masyarakat daerah;

terciptanya iklim usaha dan perdagangan yang sehat dan

(10)

( 9)

berkembang dan maju, tanpa mengabaikan kewajiban mereka kepada masyarakat;

dapat ditingkatkannya arus investasi modal asing untuk

menanamkan modalnya di Indonesia; dan

terdapatnya kepastian hukum yang lebih kuat guna

meningkatkan penegakan hukum di bidang Hak Kekayaan

lntelektual, khususnya hak cipta dan hak terkait.

Kami ingin menegaskan bahwa Pemerintah, khususnya seluruh

jajaran Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.l

menyatakan kesiapannya melaksanakan segala tugas, wewenang,

dan tanggung jawab yang terkandung dalam undang-undang ini.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang

terhormat,

Demikianlah sambutan Pemerintah atas disetujuinya RUU tentang

Hak Cipta dalam Rapat Paripurna Terbuka Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia hari ini, Kamis tanggal11 Juli 2002.

Kepada Pimpinan dan Anggota Dewan, saya atas nama Pemerintah

(11)

perhatian dan kesabaran dalam menyelesaikan tugas yang mulia ini. Ucapan terima kasih saya tujukan juga kepada Sekretariat Jenderal

Dewan Perwakilan Rakyat yang telah memberikan bantuan sehingga pembahasan RUU ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. Demikian pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para wartawan yang telah meliput jalannya sidang-sidang dan menyampaikan hasil pembahasan RUU ini kepada masyarakat luas. Apabila selama sidang-sidang pembahasan RUU ini terdapat kekeliruan ataupun kesalahan pad a pihak Pemerintah,. atas nama Pemerintah saya mohon maaf.

Akhirulkalam marilah kita bersama-sama berharap agar segala kegiatan yang telah kita lakukan dengan ikhlas ini mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pelayanan pada umumnya dipandang sebagai hasil keseluruhan sistem pelayanan yang diterima konsumen, dan pada prinsipnya, bahwa kualitas pelayanan berfokus

WHO mengumpulkan beberapa pengalaman terbaik program nasional di beberapa negara seperti Thailand dan Kamboja yang telah berhasil menahan laju penularan epidemi IMS dan HIV

Dengan segala kerendahan hati, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan pengharapan dan atas segala karuniaNya yang tak terhingga,

Berdasarkan fenomena yang ada penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Deskriptif Dampak Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Pada Usaha Kecil

Dalam tahap ini penulis menyatukan data dan fakta sejarah yang ada, sehingga penulis dapat menyimpulkan dalam judul “Dinamika Hubungan Antar Umat Beragama Islam dan

Sistem pendukung keputusan yang dilakukan pada UD Sembodo masih bersifat konvensional yang hanya didasarkan pada unsur pengalaman selama bermitra bisnis dan

Waktu baku (standard time) pada intinya dapat menetukan berapa banyak finished product yang dihasilkan dari jam kerja yang sudah disediakan, hal ini tentunya

a) Pekerja Perikanan Komersil adalah tiap-tiap kegiatan yang dilakukan oleh pekerja perikanan baik itu di danau, sungai maupun laut. Kecuali penangkapan ikan yang