BAB V
MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR
DAN SIMULASINYA
Model matematika yang terdapat pada bab sebelumnya merupakan model umum untuk injeksi uap pada reservoir dengan bottom water. Model tersebut merupakan model yang cukup kompleks karena terdapat dua persamaan konveksi difusi di daerah air dan di daerah minyak. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mencari solusi persamaan tersebut diasumsikan bahwa panjang reservoir (L) lebih besar bila dibandingkan dengan ketebalannya (h) sehingga rasio h
L akan
menuju nol. Jadi, difusi panas dalam arah x dapat diabaikan sehingga panas hanya berdifusi dalam arah y saja. Dengan demikian, persamaan konveksi difusi pada bab sebelumnya menjadi persamaan difusi di sepanjang garis dengan syarat Dirichlet, yaitu:
Dengan syarat awal dan syarat batasnya:
Dimana
( )
,0 1,(
5.2 i T y =)
(
)
(
)
( )
1 1 1 ,0, B , 5.3 T x t H T T y ∂ = − − ∂(
)
(
)
( )
2 2 2 , , B . 5.4 T x l t H T T y ∂ = − − ∂( )
2 1 2 2 , 1, , 1, 2. 5.1 i i i i T h T T W C C C D i t L x y ⎛ ⎞ ∂ + ∂ = ∂ = = = ⎜ ⎟ ∂ ∂ ⎝ ∂ ⎠ 1 1, 2C = C = sedangkan kondisi batas pada y = 1 masih sama seperti D kondisi batas pada bab sebelumnya, yaitu:
Sekarang definisikan peubah baru x W ht, t, dan y L
η = − τ = µ= untuk
Dengan syarat awal dan syarat batasnya:
an kondisi batas pada
mentransformasi Persamaan (5.1). Lalu substitusikan peubah tersebut ke dalam Persamaan (5.1)-(5.6) sehingga diperoleh
d µ =1 adalah
maan difusi biasa namun kondisi batas dan kondisi awalnya bukanlah kondisi yang homogen. Selanjutnya definisikan
ah baru U =
Persamaan (5.7) merupakan persa
lagi peub 1 T T1− dan 0 U2 = − untuk mereduksi persamaan (5.7)-T2 T0 (5.12). Substitusi nilai U tersebut ke dalam persamaan (5.7) dan (5.12) sehingga diperoleh:
(
,1,)
(
,1, ,)
( )
5.5 T x t1 =T x t2(
)
2(
x t,1, .)
y( )
1 ,1, 5.6 T T x t D y ∂ = ∂ ∂ ∂( )
2 1 2 2 , 1, , 1, 2. 5.7 i i i T T C C C D i τ µ ⎛ ⎞ ∂ ∂ = ⎜ ⎟ = = = ∂ ⎝∂ ⎠(
,0)
1,( )
5.8 i T µ =( )
(
)
( )
1 1 1 0, B , 5.9 T H T T τ µ ∂ = − − ∂( )
(
)
(
)
2 2 2 , B , 5.10 T l τ H T T µ ∂ = − − ∂( )
1,( )
1, ,(
5.11)
T1 τ =T2 τ( )
( )
(
)
1 2 T T ∂ ∂ 1,τ D 1, .τ 5.12 µ = µ ∂ ∂2 1 1 U U ⎧∂ ∂
(
)
KondisDengan kondisi awal
2 2 2 2 2 0, 0 1, 0, 5.13 0, 1 , 0. U U D l µ τ τ µ µ τ τ µ − = < < > ⎪ ∂ ∂ ⎪ ⎨ ∂ ∂ ⎪ − = < < > ⎪ ∂ ∂ ⎩ i batasnya adalah
( )
( )
(
)
Pada kondisi batas pada µ =1 memenuhi
olusi dari Per
S samaan (5.16) diatas dapat dicari dengan menggunakan metode pemisahan peubah. Misalkan U y ti
( )
, =g y j t ii( )
. ( ),i =1, 2, diperolehdan
Kondisi batasnya adalah
1 2 1 1 0, , U U H U τ µ µ ∂ ∂ 2 2 , , 0. 5.14 l τ H U τ = − = − > ∂ ∂
( )
( )
( )
( )
(
)
1 2 1 2 1, 1, , 0, 5.16 U U U U τ τ τ τ τ τ ⎧ = > ⎪ ∂ ∂ ⎨ = >( )
1, D 1, , 0. µ µ ⎪ ∂ ∂ ⎩( )
'' 0, 0 1, g µ λg µ µ ⎧ + = < < ⎪( )
( )
(
)
1 1 '' 2 2 5.17 0, 1 , g µ λDg µ µ l ⎨ + = < < ⎪⎩( )
0 1 1,( )
2 2, 0.(
5.19)
g H U l H U τ µ ∂ = − = − > ∂ ∂(
,0)
1, 0 .(
5.15)
i U µ = < <µ l 1 2 g ∂( )
(
)
' 0, 1, 2, 0. 5.18 i i j t −λj = i= τ >1 2 0
H =H =
Selanjutnya akan diasumsikan nilai artinya tidak ada perbedaan temperatur pada batas antara minyak dan lapisan atas reservoir dan tidak ada perbedaan temperatur pada batas antara air dan lapisan bawah reservoir
ubtitusi nilai H1 dan H2 ke dalam Persamaan (5.13) sehingga diperoleh kondisi
rikan oleh
ogen pada S
batas homogen yang dibe
Syarat batas hom µ =1 adalah
Solusi dari Persamaan (5.17) dapat diperoleh dengan mencari nilai λ. Ada tiga nilai λ yang mungkin, yaitu: λ<0,λ=0, dan λ>0
aan (5.17) maka ak
. Jika nilai-nilai λ tersebut disubstitusi ke dalam Persam an diperoleh tiga buah matriks
erukuran 4 x 4. Nilai λ yang memenuhi Persamaan (5.17) dan (5.18) adalah λ
lebih jelasnya lihat lampiran). Setelah dilakukan perhitungan nilai dari
b
yang menghasilkan matriks dengan deteminan sama dengan nol agar solusi yang diperoleh tidak trivial (untuk
λ yang memenuhi adalah λ< . Dengan demikian, solusi 0 dari persamaan g1(µ ) dan g2(µ ) adalah
kemudian diferensialkan g1(µ ) dan g2(µ ) terhadap µ , didapat
( )
( )
(
)
1 0 0, 2 0, 0. 5.20 g g l τ µ µ ∂ = ∂ = > ∂ ∂( )
( )
( )
( )
1 1 D 2 1 , µ 0. µ = µ > ⎪ ∂ ∂( )
(
)
1 1 2 1 , 0, 5.21 g g g g µ ⎧ = > ⎪ ∂ ∂ ⎨ ⎩( )
( )
( )
(
)
1 1cos 1sin , 0 1, 5.22 g µ A λµ B λµ µ λ λ ⎧ = + < < ⎪⎪ ⎨ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎪ ⎪⎩g2 µ =A2cos⎜⎜⎝ Dµ⎟⎟⎠+B2sin⎜⎝⎜ Dµ⎟⎟⎠, 1< <µ l.( )
( )
( )
( )
(
)
1 1 1 2 2 2 cos sin 0 1, 5.23 cos sin ,1 . g A B g A B l D D D D µ λ λµ λ λµ µ µ λ µ λ λ µ λ µ µ ∂ ⎧ = − + < < ⎪ ⎪ ⎨ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ∂ ⎪ = − ⎜ ⎟+ ⎜ ⎟ < < ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎪ ∂ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎩ , µ ∂Substitusi kondisi batas homogen pada Persamaan (5.20) ke dalam Persamaan (5.23), didapat
( )
11 . Jadi, diperoleh 1 0 dan
Aλ A − = 0 0 g µ ∂ = = ∂
( )
2 2 2 0 cos g l A l B D D D λ λ λ µ ⎛ ⎞ ∂ = = − + ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ∂ 2 2sin sehingga nilai
sin adalah , cos l A D B l D l D λ λ λ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠
kemudian substitusi nilai A1 dan A ke dalam Persamaan (5.19) sehingga diperoleh 2
dengan A=A dan 2
( )
( )
( )
(
)
(
)
1 cos , 2 cos , 5.24 g A g B l D µ = λµ µ = ⎛⎜⎜ λ µ− ⎞⎟⎟ ⎝ ⎠ 2 . sin B B l D λ = ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠Gunakan kondisi batas pada µ = 1 sehingga diperoleh persamaan
(
)
(
)
cos cos 1 0, (5.25) sin sin 1 0. (5.26) A B l D A B D l D λ λ λ λ λ λ ⎡ ⎤ − ⎢ − ⎥= ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ − + ⎢ − ⎥= ⎣ ⎦(
)
cos 1 cos B l D A λ λ ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ =Kemudian dari Persamaan (5.26) diperoleh nilai . Substitusi nilai A tersebut ke dalam Persamaan (5.26) diperoleh
atau dapat juga dituliskan dengan
Solusi umum dari persamaan Ui
(
µ τ,)
dapat direpresentasikan dengan enggunakan transformasi Fourier dalam bentukm
(
)
( )( )
1 1 1 , k k , k k U µ τ ∞ A e−λ τg µ = =∑
(
)
( )( )
2 2 (5.28) U B e λ τg 1 k , k k . k µ τ =∑
∞ − µ (5.29) dimana = kλ dan g( )k
( )
y adalah nilai-nilai eigen dan fungsi eigen dari masalah (5.18) - (5.21). A dan k B merupakan koefisien deret Fourier yang diturunkan dari k kondisi awal distribusi temperatur pada persamaan (5.11), yaitu(
)
( )( )
1 1 1 ,0 k k 1 k U µ ∞ A g µ = =∑
= (5.30)(
)
( )( )
2 2 1 , 0 k k 1 k U µ ∞ B g µ = =∑
= (5.31)( )
(
)
(
)
tan Dtan 1 l 0. 5.27 D λ λ ⎡ ⎤ − + ⎢ − ⎥= ⎣ ⎦(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
cos 1 sinbagi dengan cos 1 ,
sin 1 sin diperoleh - 0, cos cos 1 B l D B l D l D D l D λ λ λ λ λ λ λ λ λ λ ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ + = ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ sin 1 0, cos D B λD ⎡ λ l ⎤ ⎣ ⎦ − + ⎢ − ⎥=
Sehingga diperoleh koefisien-koefisien deret Fouriernya
( )
(
)
,(
5.32)
2 sin 2 k k k A λ λ = + 4sin λk(
)
(
)
(
)
4 sin 1 , 5 2 2 sin 2 1 k k k k k D l D B l D l D λ λ λ λ ⎛ ⎞ − ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ = ⎛ ⎞ − − ⎜ − ⎟ ⎝ ⎠ .33Kemudian substitusi nilai Akdan B dari persamaan (5.30) dan (5.31) ke dalam k ersamaan (5.25) dan (5.26) dan diperoleh
p
( )
(
)
(
(
)
)
1 1 cos , , (5.34) 2 sin 2 k k k k U λ τ λ µ µ τ λ λ − = = +∑
∞ 4sin λk e k(
)
(
)
(
)
(
)
2 1 4 sin 1 2 2 sin 2 1 k k k k D l e l D D l D µ λ λ λ ∞ = − − ⎜ ⎟ ⎟ ⎝ ⎠ ⎠ = ⎛ − − cos , . (5.35) k k k U l D λ τ λ λ µ τ − ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎜ ⎝ ⎞ − ⎜ ⎟ ⎝ ⎠∑
Diketahui t = ater, hSubstitusi nilai-nilai di atas ke dalam Persam sehingga diperoleh persamaan
Ketebalan reservoir, h 172f Tinggi bottom w =34.4 ft Difusivitas minyak, 2 2 1 / D ft hr Difusivitas air, 2 2 1.5 / D = ft hr 1 = aan (5.28), (5.34), dan (5.35)
( )
(
)
(
tan 1.5 tan 1 5 0, 5.36 1.5 λ λ ⎡ ⎤ − + ⎢ − ⎥= ⎣ ⎦)
(
)
( )
(
)
( )
2 1 2 2 4 sin 4 cos 3 3 , . 2 2 8 sin 4 3 3 k k k k k k e l D U λ τ λ λ µ µ τ λ λ − ∞ = ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ − − ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ = ⎛ ⎞ − ⎜ − ⎟ ⎝ ⎠∑
(5.38)Persamaan (5.36) dapat diilustrasikan dalam grafik pada Gambar (6).
Gambar–9 Grafik untuk mencari nilai λ yang memenuhi.
h merupakan grafik fungsi
Garis berwarna mera −tan
( )
λ dan garis berwarna biru merupakan grafik fungsi 1 tan(
1 5)
1.5 1.5 λ ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦.
bar 9, nilai λ yang memenuhi adalah yang memenuhi persamaan (5.36) bisa diketahui yaitu dengan mencari titik potong dari garis yang berwarna biru dengan garis yang berwarna merah. Untuk mencari solusi Persamaan (5.37)
(
)
( )
(
)
(
)
1 1 4sin cos , , (5.37) 2 sin 2 k k k k k k e λ τ λ λ µ µ τ λ λ − ∞ = = +∑
U Dari Gamdan (5.38), akan dipilih sepuluh titik potong pertama dari titik nol pada Gambar 9 yang akan memberikan sepuluh nilai λ yang berbeda.
Tebakan nilai λk yang memenuhi persamaan (5.36) adalah
Substitusi ke-10 nilai eigen di atas ke dalam Persamaan (5.37) dan (5.38) untuk mendapatkan nilai U y t1
( )
, dan U2( )
y t . Setelah mengetahui solusi dari ,)
maka akan diperoleh nilai dari( )
(
1 , dan U2 ,
U y t y t
(
,)
(
,)
0, 1, 2,i i
T µ τ =U µ τ +T i= yang didefinisikan pada Bab V. Diketahui nilai dari T0 adalah 100 0F sehingga Ti
(
µ τ,)
=Ui(
µ τ,)
+100,i=1, 2,. Kemudian plotpersamaan Ti
(
µ τ,)
=Ui(
µ τ,)
+100,i=1, 2, terhadap ketebalan setiap waktu.Berikut ini adalah plot 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10 0 13.74 0.57 19.64 2.18 26.38 4.76 34.48 8.6 44.12 λ λ λ λ λ λ λ λ λ λ = = = = = = = = = =
(
,)
,i=1, 2, terhadap ketebalan reservoir setiap waktu iT µ τ
eratur pada air terhadap ketebalan reservoir. Gambar-10 Ilustrasi perubahan temp
Gambar-11 Ilustrasi perubahan temperatur pada minyak terhadap ketebalan reservoir
Dari Gambar (10) dan Gambar (11) terlihat bahwa pada awal injeksi temperatur dari minyak dan air naik namun akan turun dengan sangat cepat. Temperatur pada daerah air akan konstan setelah sepuluh jam di angka 104 sedangkan temperatur pada daerah minyak akan konstan pada angka 96 setelah sepuluh jam juga. Untuk
lebih jelasnya akan diperlihatkan grafik distribusi temperatur terh
ambar-12 Grafik Distribusi Temperatur di Air terhadap ketebalan Reservoir.
Gambar-13 Grafik Distribusi Temperatur Minyak terhadap ketebalan Reservoir. Garis berwarna hijau adalah distribusi temperatur terhadap ketebalan reservoir
adap ketebalan reservoir pada waktu-waktu tertentu.
pada saat t = 0, merah pada saat t = 1, hitam pada saat t = 5, dan biru pada saat t = 10.
Gambar-14 nyak pada ketebalan
reservoir sama dengan ½ (kanan).
Grafik distribusi temperatur di daerah mi dengan 0 (kiri) dan ketebalannya sama
Grafik distribusi temperatur di daerah mi reservoir sama dengan 5
Gambar-15 nyak pada ketebalan
.
dan air pada saat t = 10 akan turun secara cepat dan akan konstan di nilai 104. Gambar (14) dan Gambar (15) menyatakan bahwa temperatur dari minyak
Panas yang dihasilkan oleh uap berdifusi secara cepat ke air dan minyak sehingga temperatur uap tersebut aan terus turun sampai akhirnya hampir sama dengan temperatur reservoir (100 0F). Kurva yang dihasilkan berbeda dengan kurva yang dihasilkan oleh injeksi uap pada reservoir tanpa bottom water.