• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan atau karya rekam secara profesional guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka yang berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Terbitnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan memberikan perubahan paradigma baru terhadap keberadaan dan perkembangan perpustakaan di Indonesia, dengan telah diaturnya secara jelas hak, kewajiban dan wewenang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam rangka mempercepat pembangunan dan pembinaan di bidang perpustakaan.

Perpustakaan Provinsi merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah yang sangat strategis dalam memberikan layanan publik di bidang informasi yang sejajar dengan lembaga-lembaga lainnya di daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya merupakan pusat kerjasama perpustakaan di daerah dan sebagai pembina perpustakaan SMA/SMK/MA dan Perpustakaan Khusus di bawah kewenangannya.

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka penyusunan Rencana Strategis Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan mengacu kepada

(2)

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 dimana Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu unit kerja yang menjalankan tugas pokok dan fungsi pemerintahan di bidang Perpustakaan diwajibkan menyusun Rencana Strategis mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi untuk kemudian di sampaikan melalui Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.

Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun mendatang memuat tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan program serta kegiatan yang terukur dan menjadi tolok ukur atau indikator pencapaian pembangunan daerah di bidang perpustakaan dan berfungsi sebagai arah/ pedoman pengembangan perpustakaan. Renstra juga dijadikan sebagai pijakan dalam menyusun strategis serta program dan rencana tindak yang memberikan gambaran tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Proses penyusunan Rencana Strategis melibatkan stakeholders perpustakaan terdiri dari pejabat di lingkungan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota serta pemerhati perpustakaan dari Universitas Sriwijaya yang merupakan pemangku kepentingan di bidang perpustakaan dengan harapan agar program dan kegiatan yang tertuang di dalam renstra dapat dilakukan secara komprehensif, terpadu, sinkronisasi, mengedepankan masyarakat serta penguatan kelembagaan perpustakaan di daerah.

Rencana Strategis Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam tugas pokok dan fungsi di samping isu-isu strategis yang perlu dikedepankan untuk dicari solusi atas akar permasalahan.

Hubungan antara Rencana Strategis dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan acuan dan menjadi

(3)

pedoman di dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukaan arah kebijakan serta program dan kegiatan di bidang perpustakaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar di dalam penyusunan Renja Kerja per tahun.

Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah memuat Visi Gubernur Sumatera Selatan, H.ALEX NOERDIN dan ISHAK MEKKI yang menduduki periode kedua jabatan Gubernur yang mana tahun 2014 merupakan tahun awal masa kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan terpilih periode 2013-2018 yang dilantik pada tanggal 7 November 2014. Visi yang diusung saat ini adalah “Sumatera Selatan Sejahtera,

Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional”

Guna mewujudkan visi tersebut maka perlu dijabarkan ke dalam misi, yaitu meningkatkan pemerataan yang berkeadilan dan jika dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan maka Sasaran Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah bidang Perpustakaan mengarah kepada meningkatnya minat baca masyarakat.

Beberapa indikator sasaran yang menjadi tolok ukur keberhasilan Pemerintah Provinsi di bidang Perpustakaan di dalam mewujudkan target-target yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah sebagaimana tertuang di dalam Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan adalah (1) persentase peningkatan bahan pustaka, (2) persentase peningkatan pemustaka (3) persentase peningkatan pelayanan berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (4) persentase peningkatan rata-rata waktu pelayanan

(4)

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum merupakan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang merupakan payung hukum dan landasan berpijak dari Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan terkait dengan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta pedoman di dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran yang terdiri dari:

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

7. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

8. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018. 9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

(5)

10. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nmor 42 Tahun 2016 teantang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 adalah

1.3.1. Maksud

a. Menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan di bidang perpustakaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dengan memperhatikan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

b. Menjadi acuan dan pedoman bagi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dalam penyusunan Renja serta sekaligus merupakan acuan penentuan program Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk 5 (lima) tahun mendatang.

1.3.2 Tujuan

a. Menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan program dari Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan secara terinci untuk dapat dilaksanakan sampai dengan 2018.

b. Merupakan acuan resmi bagi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dalam menentukan program dan kegiatan prioritas di bidang perpustakaan.

c. Mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi sinergi dan sinkronisasi antara Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan

(6)

1.4. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan Rencana Strategis dalam laporan ini terdiri dari 5 (lima) bab meliputi

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara ringkas pengertian Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah, fungsi Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Renstra K/L dan Renstra Provinsi/kabupaten/kota dengan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan penjelasan tentang landasan hukum yang mengatur struktur oragnisasi, tugas pokok fungsi dan kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah, pedoman yang dijadikan acuan, kejelasan tentang tujuan dan maksud serta sistematika penulisan.

Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Bab ini memuat informasi mengenai peran Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian yang dihasilkan, capaian program prioritas melalui pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, hambatan-hambatan utama yang dihadapi dan perlu diatasi serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menginformasikan tentang permasalahan pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah, telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah serta penentuan isu-isu strategis. .

(7)

Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Pada bab ini dikemukakan Visi, Misi Satuan Kerja Perangkat

Daerah, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah serta Strategi dan Kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini mengemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BabVI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN. DAN SASARAN RPJMD’

Bab ini menjelaskan indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan merupakan instansi teknis yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang bersifat wajib terkait dengan pelayanan non dasar yang diberikan kepada masyarakat dalam menyediakan berbagai jenis informasi. Hal ini tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan pasal 109 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,

Sebagai urusan pemerintahan yang bersifat wajib, perpustakaan mempunyai tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan di bidang perpustakaan dalam kewenangannya sebagai perangkat provinsi. Dengan demikian Dinas Perpustakaan Provinsi merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang Perpustakaan yang mendapat tugas membantu gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi di bidang perpustakaan yang fungsinya antara lain sebagai pusat kerjasama perpustakaan di daerah yang bersangkutan dan sebagai pembina perpustakaan di provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.

Sebagai implementasi dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan menyusun rancangan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dengan memperhatikan aspirasi masyarakat. Rancangan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah memuat sistem informasi sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dari Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan sistem informasi perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

(9)

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi.

Sejalan dengan berkembangnya perpustakaan, susunan organisasi Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sebagai lembaga teknis di tingkat daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sebagai lembaga yang bersifat teknis, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik terkait dengan perumusan kebijakan di bidang perpustakaan. Untuk itu kepala daerah perlu dibantu oleh perangkat daerah dalam menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan untuk kemudian ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

Maka melalui Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan merupakan unsur pelaksana/teknis Pemerintah Provinsi di bidang Perpustakaan maka diaturlah susunan, kedudukan, tugas pokok organisasi perangkat daerah lembaga teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik terkait dengan perumusan kebijakan di bidang perpustakaan.

Susunan organisasi perpustakaan menggambarkan struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja yang ada di lingkungan perpustakaan. Hubungan kerja terjadi antara pimpinan, pustakawan sebagai pejabat fungsional, pegawai pelaksana teknis keperpustakawanan dan pegawai non struktural.

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai

tugas pokok yaitu membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi di bidang Perpustakaan,

yang berfungsi :

1. Perumusan kebijakan Teknis di bidang Perpustakaan

(10)

4. Penyelenggaraan, pengelolaan, pendayagunaan dan pemantauan karya cetak karya rekam.

5. Penyelenggaraan, pencetakan dan penerbitan karya ilmiah dan karya-karya lainnya seperti bibliografi daerah, katalog induk daerah, bahan rujukan berupa indeks, bibliografi subyek, abstrak, literature sekunder dan bahan pustaka lainnya.

6. Penyelenggaraan pengembangan koleksi melalui pengadaan bahan perpustakaan, hunting, hibah, transliterasi dan translasi.

7. Penyelenggaaraan penerimaan, pengolahan, deskripsi bibliografi, penentuan tajuk subjek, penyelesaian fisik bahan perpustakaan, verifikasi, validasi dan pemasukan data ke pangkalan data.

8. Penyelenggaraan layanan perpustakaan melalui sistem otomasi perpustakaan mengikuti perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi.

9. Penyelenggaraan kerjasama antar perpustakaan dan membangun jejaring perpustakaan.

10. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan tenaga perpustakaan. 11. Penyelenggaraan pengembangan pembudayaan kegemaran membca melalui pengkajian minat baca masyarakat, sosialisasi, bimbingan teknis dan evaluasi pembudayaan kegemaran membaca.

12. Penyelenggaraan pelestarian isi/nilai informasi bahan perpustakaan melalui alih media dan konservasi

13. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

Di dalam pelaksanaannya susunan organisasi, kewenangan dan tugas pokok serta fungsi dari bidang – bidang yang membantu kelancaran tugas tugas Kepala Dinas Perpustakaan meliputi Sekretariat, Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan, Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca dan Bidang Pelestarian Bahan Perpustakaan

(11)

SEKRETARIAT

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, ketatausahaan, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, sekretariat mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi;

b. pelaksanaan urusan perencanaan meliputi penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan;

c. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kepegawaian meliputi urusan persuratan, kearsipan serta kepegawaian

d. pelaksanaan urusan keuangan meliputi urusan pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai, verifikasi dan akuntansi.

e. pengelolaan penatausahaan, pemanfaatan, dan pengamanan barang milik negara/daerah;

f. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan keprotokolan;

g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas

a. menyiapkan, menyusun, dan menganalisis bahan rencana perumusan kebijakan, program dan kegiatan jangka pendek dan jangka panjang; b. menyiapkan, menghimpun, menyusun dan menganalisis bahan

rencana anggaran;

c. melaksanakan penghimpunan, pengolahan, analisis data hasil pemantauan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran;

d. melaksanakan kegiatan akuntabilitas, mengevaluasi dan menyusun pelaporan program, kegiatan dan anggaran;

e. melakukan evaluasi pencapaian target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah; dan

(12)

b. memeriksa urusan pengujian dan verifikasi terhadap dokumen keuangan;

c. menghimpun data dan menyiapkan bahan kebutuhan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan;

d. melaksanakan akuntansi dan penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan; dan

e. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(3) Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas :

a. melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan, persuratan dan kerumahtanggaan;

b. melaksanakan pengelolaan kepegawaian meliputi mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan, disiplin dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya;

c. melakukan penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang milik negara/daerah;

d. melakukan penyusunan rencana kebutuhan barang unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU)

e. melaksanaan kegiatan pemeliharaan, perawatan, kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban bangunan gedung dan peralatan kerja;

f. melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan meliputi pelaksanaan publikasi, dokumentasi, urusan pemberitaan, hubungan media dan hubungan antar lembaga; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan. -

Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan deposit hasil serah simpan Karya Cetak Karya Rekam, Terbitan Daerah, pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka.

(13)

a. pelaksanaan deposit meliputi penghimpunan, pengelolaan, pendayagunaan dan pemantauan karya cetak dan karya rekam, penyusunan bibliografi daerah dan katalog induk daerah serta penyusunan literature sekunder; b. pelaksanaan pengembangan koleksi meliputi penyusunan kebijakan

pengembangan koleksi, seleksi, pengadaan bahan perpustakaan, inventarisasi dan pengembangan koleksi daerah serta pelaksanaan kajian kebutuhan pemustaka;

c. pelaksanaan pengolahan bahan perpustakaan meliputi deskripsi bibliografi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek, penyelesaian fisik bahan perpustakaan, verifikasi, validasi, pemasukan data ke pangkatan data; dan

d. pelaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(1) Seksi Deposit mempunyai tugas :

a. melaksanakan penerimaan, pengumpulan, pengelolaan hasil serah simpan karya cetak dan karya rekam;

b. melaksanakan penyusunan bibliografi daerah dan katalog induk daerah serta literatur sekunder;

c. melaksanakan penyusunan dan pembuatan daftar nama dan alamat penerbit;

d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan serah simpan karya cetak karya rekam;

e. melakukan pengumpulan, pengelolaan dan penyimpanan bahan perpustakaan kelabu;

f. merencanakan pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam dengan penerbit, perangkat daerah, BUMD, instansi terkait dan masyarakat; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(2) Seksi Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan mempunyai tugas :

(14)

c. melakukan pengembangan koleksi bahan perpustakaan melalui pembelian, hadiah, hibah dan tukar menukar bahan perpustakaan; d. melakukan penganekaragaman bahan perpustakaan mencakup

kegiatan transliterasi, translasi dan sejenisnya;

e. mengerjakan penerimaan, pengolahan dan verifikasi bahan perpustakaan;

f. mengerjakan penyusunan deskripsi, bibliografi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek dan penyelesaian fisik bahan perpustakaan;

g. melaksanaan verifikasi, validasi, pemasukan data ke pangkalan data; h. penyusunan literature sekunder; dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan layanan perpustakaan melalui otomasi perpustakaan mengikuti perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi serta membangun kerjasama dan jejaring perpustakaan.

Bidang Layanan, otomasi dan Kerjasama Perpustakaan mempunyai fungsi a. pelaksanaan layanan perpustakaan meliputi layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi, bimbingan pemustaka, layanan ekstensi (perpustakaan keliling, pojok baca dan sejenisnya), promosi layanan dan pelaksanaan kejian kepuasan pemustaka;

b. pelaksanaan otomasi perpustakaan meliputi pengembangan teknologi, informasi dan komunikasi perpustakaan, pengelolaan website dan jaringan perpustakaan;

c. pelaksanaan kerja sama perpustakaan meliputi kerjasama antar perpustakaan dan membangun jejaring perpustakaan; dan

d. pelaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(1) Seksi Layanan dan Otomasi Perpustakaan mempunyai tugas :

a. melakukan pengoordinasian penyelenggaraan layanan perpustakaan dengan perangkat daerah, BUMD, instansi terkait dan masyarakat;

(15)

b. melakukan penyelenggaraan layanan sirkulasi, layanan informasi, layanan referensi, layanan pinjam antar perpustakaan;

c. melakukan penyelengaraan layanan ekstensi

(perpustakaan keliling, pojok baca dan sejenisnya ); d. melakukan penyusunan statistik perpustakaan; e. melakukan bimbingan pemustaka;

f. melakukan stock opname dan penyiangan bahan perpustakaan; g. melakukan promosi layanan;

h. menampung kebutuhan pemustaka terhadap koleksi perpustakaan melalui penyediaan kotak saran;

i. mengerjakan kajian kepuasan pemustaka;

j. mengerjakan pengelolaan dan pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan pangkalan data;

k. mengerjakan pengelolaan dan pengembangan jaringan otomasi perpustakaan;

l. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan website; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(2) Seksi Kerjasama Perpustakaan mempunyai tugas : a. menyiapkan inisiasi kerjasama perpustakaan;

b. mengerjakan pengelolaan dan penyusunan naskah perjanjian kerjasama;

c. mengerjakan pengembangan dan pengelolaan kerjasama antar perpustakaan;

d. mengerjakan pengembangan dan pengelolaan kerjasama jejaring perpustakaan; dan

e. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan

(16)

Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan meliputi pengembangan semua jenis perpustakaan, implementasi norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK), pendataan perpustakaan, koordinasi pengembangan perpustakaan dan pemasyarakatan/sosialisasi serta evaluasi pengembangan perpustakaan;

b. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan meliputi pendataan tenaga perpustakaan, bimbingan teknis, peningkatan kemampuan teknis kepustakawanan, penilaian angka kredit pustakawan, koordinasi pengembangan pestakawan dan tenaga teknis perpustakaan, pemasyarakatan/sosialisasi serta evaluasi pembinaan tenaga perpustakaan;

c. pelaksanaan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca meliputi pengkajian dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca, koordinasi, pemasyarakatan/sosialisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi kegemaran membaca; dan

d. pelaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(1) Seksi Pembinaaan dan Pengembangan Perpustakaan mempunyai tugas : a. melaksanakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan;

b. melaksanakan implementasi norma, standar, prosedur, dan kriteria; c. melaksanakan pendataan perpustakaan;

d. melaksanakan koordinasi pengembangan perpustakaan;

e. melaksanakan pemasyarakatan/ sosialisasi, dan evaluasi pengembangan perpustakaan; dan

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(2) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan mempunyai tugas :

a. melakukan pendataan tenaga perpustakaan;

(17)

c. melakukan penilaian angka kredit pustakawan;

d. melakukan koordinasi pengembangan pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan;

e. melaksanakan pemasyarakatan/ sosialisasi; f. melakukan pembinaan tenaga perpustakaan; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(3) Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas :

a. melakukan pengkajian minat baca masyarakat; b. melakukan pembudayaan kegemaran membaca;

c. melakukan pengoordinasian pemasyarakatan/ sosialisasi

pembudayaan kegemaran membaca; d. melakukan bimbingan teknis;

e. melakukan pembudayaan kegemaran membaca; dan

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan alih media, pelestarian nilai-nilai informasi bahan perpustakaan dan naskah kuno, konservasi, perbaikan dan perawatan bahan perpustakaan.

Bidang Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan alihmedia meliputi pelestarian isi/nilai, informasi bahan perpustakaan termasuk naskah kuno;

b. pelaksanaan konservasi meliputi pelestarian fisik bahan perpustakaan termasuk naskah kuno melalui perawatan, restorasi dan penjilitan serta pembuatan sarana penyimpanan bahan perpustakaan;

c. pelaksanaan perbaikan dan perawatan bahan perpustakaan meliputi penjilitan bahan perpustakaan; dan

(18)

(1) Seksi Alih Media mempunyai tugas :

a. melakukan pelestarian isi/nilai informasi bahan perpustakaan dalam bentuk mikrofilm maupun digital;

b. melakukan perekaman, pencucian, penduplikasian bahan perpustakaan;

c. melakukan penempelan identitas pada kotak mikro film/digital; d. melaksanakan pemasukan data pada komputer;

e. melaksanakan pemeliharaan dan penyimpanan master refrografi, fotografi dan digital; dan

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(2) Seksi Konservasi, Pelestarian dan Perawatan Bahan Perpustakaan mempunyai tugas :

a. melakukan survey kondisi bahan perpustakaan; b. melakukan fumigasi bahan perpustakaan;

c. memeriksa dan mengontrol kondisi ruang penyimpanan;

d. melakukan pembersihan debu dan noda bahan perpustakaan;

e. melaksanakan pemutihan, deasidifikasi, mending (perbaikan), bahan perpustakaan;

f. melakukan survey kondisi bahan perpustakaan;

g. melakukan penjilitan dan perbaikan bahan perpustakaan; h. melaksanakan pembuatan folder, pamflet binding dan cover; i. pembuatan map dan portepel bahan perpustakaan; dan

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

2.2. SUMBER DAYA

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur penunjang keberhasilan perpustakaan. Sebagai salah satu sumber kekuatan perpustakaan maka sumber daya manusia tersebut harus dibekali dan membekali diri dengan kemampuan, keterampilan dan sikap bekerja serta

(19)

bertanggung jawab. Oleh karena itu penempatan orang-orang di perpustakaan harus menerapkan prinsip “the right man on the right place” Sumber Daya Manusia di Perpustakaan adalah semua pegawai atau perangkat perpustakaan yang terdiri dari (1) pimpinan dengan tugas utama merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan untuk dijalankan oleh semua pegawai, (2) pejabat fungsional pustakawan yang bertugas dan berfungsi melaksanakan kegiatan perpustakaan secara profesional dan proporsional. (3) pelaksana teknis operasional seperti pengadaan, pengolahan dan layanan dan (4) pelaksana teknis administratif dan ketatausahaan yang mendukung semua kegiatan perpustakaan.

Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, 1 (satu) orang Sekretaris, 4 (empat) orang Kepala Bidang, 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian, 9 (sembilan) orang Kepala Sub Seksi, dan 1 (satu) orang Ketua Kelompok Pustakawan yang masing – masing di dukung oleh pembagian tugas pokok dan fungsinya. Pegawai Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan berjumlah 84 orang terdiri dari 39 orang laki – laki dan 45 orang perempuan meliputi 16 orang pejabat struktural, 44 orang Non Struktural dan 24 orang pejabat fungsional dengan perincian seperti pada tabel berikut ini yang diklasifikasikan berdasarkan gol, pendidikan, jabatan dan usia.

Di lihat dari Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan Susunan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

Tabel 1 : Gambaran Umum Pegawai Dinas Perpustakaan Prov. Sumsel

Tahun 2017

Gol

Jabatan Pendidikan Usia

Struk Tural Non Struk Tural Fung Sional S2 S1 Sarmut D III D II SMU SLT P SD 50-60 40-49 30-39 20-29 Gol IV Gol III Gol II Gol I 9 7 - - 6 27 9 2 12 11 1 - 13 4 - - 14 28 - - - 3 2 - - - 1 - - 10 5 - - - 2 2 - - 1 - 22 21 4 - 5 14 4 2 - 10 2 - - - - -

(20)

2.2.2. Koleksi

Perpustakaan sebagai suatu institusi pengelola dan penyedia informasi koleksi karya tulis, karya cetak dan atau karya rekam berbagai media mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah dan dilayankan guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka, di samping itu perpustakaan juga merupakan tempat melakukan pengolahan dan pelestarian terhadap berbagai jenis koleksi/terbitan seperti Bibliografi Daerah, Daftar Tambahan Buku, KID, Kliping KCKR, Indeks Surat Kabar dan Anotasi Skripsi sebagai hasil dari pelaksaan Undang – Undang Nomor: 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 1991 tentang pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak Karya rekam dan Instruksi Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 02/IST/Banpustakada/2002 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam dalam rangka menunjang sektor pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi.

Salah satu tugas pokok fungsi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua Karya Cetak Karya Rekam yang dihasilkan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Guna menindaklanjuti Pelaksanaan Undang – Undang No. 4 Tahun 1990, Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan mengoptimalkan kegiatan Hunting ke daerah – daerah dalam rangka (penjemputan) koleksi ke pada para penerbit Kab/Kota. Dengan terlebih dahalu melakukan koordinasi dengan Perpustakaan Umum kabupaten/kota setempat. Di bawah ini tergambar koleksi karya cetak karya rekam yang dapat dihimpun baik berupa buku, buleyin, jurnal, kaset, CD/DVD.

(21)

Tabel. 2 : Data Jumlah Koleksi Deposit Karya Cetak Karya Rekam

Dinas Perpustakaan Prov. Sumsel 2012 s.d 2016 No KOLEKSI JUDUL EKS 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 1. 2. 3. 4. 5 Buku Buku hasil KCKR Buku Terbitan Non Buku - Skripsi - Tesis - Majalah/buletin - Surat Kabar - Brosur/peta/leaflet - Desertasi - Laporan - Kliping KCKR Kaset CD/DVD/VCD 4.302 154 - 1552 558 450 191 14 333 6 201 71 130 4668 147 - 2339 575 1118 268 23 349 6 255 89 166 4.940 196 - 2339 676 1118 425 23 362 6 73 8 276 90 186 639 468 - 2339 27 166 8 16 10 - - 2 11 - 11 185 - - 276 - 198 58 7 6 - 7 - 15 - 15 6.291 232 - 3.148 558 450 393 1.142 599 6 - - 201 71 130 6.894 335 - 5991 575 1118 523 3.129 640 6 - - 255 89 166 7.178 196 - 10.845 676 1118 853 7449 655 6 73 15 280 91 189 844 629 - 2.820 27 166 73 2.520 32 - - 2 280 - 11 226 - - 3015 - 198 136 2.684 19 - 8 - 24 - 24 JUMLAH 6.209 7.409 8.121 1.347 476 9.870 13.475 18.303 4.304 3.265

Sumber data : Bidang Deposit dan Penerbitan

Tabel 2 di atas, menggambarkan bahwa berdasarkan kolekis yang tersedia di bidang deposit yang fungsinya antara lain mengumpulkan, menerbitkan, mengadakan, menerima, menyimpan, mendayagunakan dan melestarikan terbitan daerah baik tertulis, tercetak maupun terekam Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan memiliki koleksi yang terdiri dari : buku, buku hasil UU serah simpan KCKR, buku terbitan, non buku meliputi skripsi, tesis, majalah, surat kabar, brosur/peta/leaflet dan desertasi serta koleksi KCKR berupa kaset dan CD/VCD/DVD. Untuk tahun 2016 mencapai 476 judul, 3.265 eks. mengalami penurunan di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.

(22)

Tabel. 3 : Data Jumlah Terbitan Sumatera Selatan

Dinas Perpustakaan Prov. Sumsel Tahun 2015 - 2016

No Judul Terbitan Karya

Cetak 2015 Karya Cetak 2016 Karya Rekam Tahun 2015 Karya Rekam Tahun 2016 Keterangan

1. Katalog Induk Daerah 288 437 - - Sumber : Pelaksanaan UU

No. 4 Tahun 1990

2. Bibliografi Daerah 468 498 11 - Sumber : Pelaksanaan UU

No. 4 Tahun 1990

3. Indeks Berita Surat Kabar 1050 1050 - - Sumber : Harian Sumek,

Harian Palembang Pos, Harian Sriwijaya Ekspres

4. Daftar Tambahan Buku 298 298 - -

5. Anotasi Tesis 164 198 - - Sumber : Pelaksanaan UU

No. 4 Tahun 1990

6. Kliping 452 1 11 - Sumber 227 koran sripo,

225 koran sumeks

Total 2.670 2.482 11

Sumber data : Bidang Deposit dan Penerbitan

Selain melaksanakan penambahan bahan pustaka, koleksi perpustakaan juga dilengkapi dan diperkaya dengan khasanah informasi, seperti Terbitan Sumatera Selatan antara lain Bibliografi Daerah, Katalog Induk Daerah, Daftar Tambahan Buku, Anotasi Tesis, Indeks Surat Kabar dan kliping.

Tujuan penyusunan dan penerbitan Bibliografi Daerah adalah menghimpun, menginventarisir semua terbitan tentang Sumatera Selatan. Begitu juga dengan penyusunan Katalog Induk Daerah bertujuan untuk menjalin kerjasama antar perpustakaan dan memberikan informasi tentang bahan pustaka dan keberadaannya. Daftar tambahan buku (accetion list) adalah daftar yang berisi judul buku yang diadakan setiap tahun baik melalui pembelian maupun hadiah. Anotasi Tesis berisi ringkasan tesisi atau skripsi untuk dipublikasikan, Indeks Surat Kabar berisi indeks berita yang terdapat di surat kabar yang dibuatkan judulnya, nama koran, hal, dan lain-lain.

(23)

Tabel. 4 : Data Koleksi Umum dan Referensi Dinas Perpustakaan Prov. Sumsel Sampai dengan tahun 2016

No Kelas Bahasa Indonesia Bahasa Asing Jumlah

Judul Eksemplar Judul Eksemplar Judul Eksemplar

1. 000-099 7.277 17.948 1.574 2.581 8.851 20.528 2. 100-199 7.902 42.515 915 2.685 10.817 46.200 3. 200-299 36.100 124.238 2.464 8.561 38.564 132.798 4. 300-399 43.829 135.360 8.131 19.624 51.960 154.984 5. 400-499 8.235 25.248 1.537 3.634 9.772 28.882 6. 500-599 8.581 25.883 1.995 7.183 10.576 33.065 7. 600-699 40.284 138.608 6.033 16.354 46.317 154.962 8. 700-799 9.126 27.668 811 1.729 9.937 29.397 9. 800-899 21.667 60.083 2.202 6.637 23.869 66.719 10 900-999 9.504 26.835 2.403 6.702 11.907 33.537 11 Referensi 25.150 74.093 2.873 7.066 28.023 81.158 12 Fiksi 7.125 18.608 92 371 7.216 18.978 Total 226.779 718.083 31.030 83.122 257.810 801.205

Sumber Bidang Pengolahan Bahan Pustaka

Tabel 4 di atas memberikan gambaran akan perkembangan koleksi Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan baik melalui pengadaan buku setiap tahunnya maupun melalui sumbangan/hadiah untuk mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi yang menjadi daya tarik serta perhatian bagi pengunjung dalam rangka mendukung dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat khususnya mahasiswa dan kalangan pelajar akan sumber-sumber informasi guna mendukung proses belajar mengajar. Di Tahun 2016, penambahan koleksi mencapai 1.978 judul,23.640 eks.

Pengadaan buku yang hampir setiap tahun dilaksanakan merupakan proses secara berkelanjutan dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi dan menjadi daya tarik juga perhatian bagi pengunjung dalam rangka mendukung dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat khususnya mahasiswa dan kalangan pelajar dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi dalam mendukung proses belajar mengajar.

(24)

2.2.3 Pengunjung

Guna melengkapi diversifikasi layanan yang disajikan kepada pemustaka, Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan juga menyediakan kebutuhan layanan lainnya, seperti layanan administrasi anggota, peminjaman dan pengembalian koleksi, jasa rujukan, perpustakaan keliling, jasa silang layan, perpustakaan keliling, layanan sirkulasi bahan pustaka, layanan referensi (rujukan), Layanan Story Telling (bercerita/mendongeng), layanan photocopy, layanan warintek dan layanan internet secara gratis.

Seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi, Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan telah menerapkan sistem komputerisasi di dalam mempercepat proses layanan, memperkaya koleksi yang berbentuk elektronik dan digital serta memperluas akses informasi dengan membuka sistem penelusuran koleksi secara online sehingga pemustaka bisa mendapatkan judul buku yang dicari dan langsung dapat mengetahui keberadaan buku tersebut.

Penerapan teknologi informasi berdampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan di bandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih menerapkan sistem layanan perpustakaan secara manual, pengunjung atau pemustaka dapat diklasifikasikan kepada masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pegawai dan dosen.

Sejalan dengan telah berkembangnya infrastruktur perpustakaan melalui penyediaan sarana dan prasarana sangat dirasakan manfaatnya oleh pengunjung seperti memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk penelusuran bahan pustaka. Guna menjadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi, perpustakaan perlu dilengkapi dengan pendingin ruangan yang memberikan rasa nyaman kepada setiap pengunjung yang berkunjung ke perpustakaan.

Pengunjung perpustakaan provinsi terdiri atas siswa/pelajar baik SD/SLTP/SLTA, mahasiswa, dosen, umum, pegawai yang diklasifikasikan berdasarkan anggota dan non anggota dan pengunjung yang memanfaatkan layanan perpustakaan di luar gedung perpustakaan seperti layanan keliling dan layanan di mall-mall.

(25)

Tabel 5 : Rekapitulasi Pengunjung Perpustakaan

pada Dinas Perpustakaan Prov. Sumsel

bulan Januari – Desember 2016

No Bulan Layanan Sirkulasi Layanan Keliling Layanan Anak Layanan Deposit 1 2 3 4 5 8 1 Januari 5.094 0 779 391 2 Februari 8.833 0 917 296 3 Maret 15.086 2.312 956 342 4 April 19.441 1.612 1.089 315 5 Mei 19.436 903 948 345 6 Juni 11.640 0 844 180 7 Juli 7.129 4.683 418 133 8 Agustus 14.068 1.355 570 228 9 September 23.338 1.919 1.756 298 10 Oktober 17.417 1.616 881 180 11 November 16.962 1.965 723 306 12 Desember 6.385 571 558 154 Total 164.829 16.937 10.439 3.168

Sumber Bidang Layanan dan Informasi

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah pengunjung perpustakaan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, di tahun 2016 mencapai 195.373 orang terdiri atas layanan sirkulasi 164.829 orang, layanan keliling 16.937 orang, layanan anak-anak 10.439 orang dan layanan deposit 3.168 orang . Kenaikan jumlah pengunjung ini seiring bertambahnya jasa layanan

yang diberikan oleh perpustakaan seperti layanan teknologi informasi (TI Service), layanan administrasi anggota yang dibuka mulai pukul 08.00 s.d

16.00 WIB setiap hari kerja termasuk hari libur sabtu dan minggu dengan sistem komputerisasi on-line serta menerima pendaftaran anggota melalui website www.banpustaka.com, sirkulasi bahan pustaka Layanan rujukan (reference service), layanan bercerita dan mendongeng (story telling), layanan photocopy, layanan pandang dengar, layanan tempat pertemuan, akses internet, layanan ekstensi/perpustakaan keliling dan silang layan, layanan pemanfaatan koleksi deposit Ketersediaan jumlah koleksi buku.

(26)

masyarakat dari tidak mengenal perpustakaan menjadi memiliki kebiasaan dan budaya membaca. Secara umum anggota perpustakaan selama tahun 2016 mencapai 141.656 orang mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2015 sebanyak 53.348 orang. Untuk peminjaman buku selama Tahun 2016 terjadi transaksi buku yang dipinjam sebanyak 38.968 eks dan buku kembali 2.983 eks.

2.2.4 Kelembagaan

Terkait dengan salah satu tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebagai pembina perpustakaan SLTA, MA, SMK dan Perpustakaan Khusus yang keberadaannya sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat, Perpustakaan Provinsi memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan terhadap berbagai aspek yang meliputi Status Organisasi, Ketenagaan (Pendidikan dan Pelatihan), Anggaran, Koleksi bahan pustaka, perabotan dan perlengkapan perpustakaan, layanan, promosi, pemasyarakatan perpustakaan dan kerjasama dan jaringan informasi, minat dan kebiasaan membaca, mitra kerja perpustakaan dan penelitian serta pengkajian.

(27)

Tabel 6 : Rekapitulasi Perpustakaan yang harus dibina di Provinsi Sumatera Selatan

No Kabupaten/Kota SD/MI SMP/MTs Desa Khusus SMA/MA Jumlah

1. Ogan Komering Ulu 215 72 26 - 36 349

2. Ogan Komering Ilir 531 198 27 - 71 827

3. Muara Enim 416 126 46 34 44 700 4. Lahat 336 89 39 4 41 513 5. Musi Rawas 328 90 31 - 34 483 6. Musi Banyuasin 493 184 46 - 68 791 7. Banyuasin 547 134 39 1 64 786 8. OKU Selatan 296 95 14 30 34 499 9. OKU Timur 518 139 37 - 71 765 10. Ogan Ilir 278 123 38 - 53 492 11. Empat Lawang 193 40 32 2 16 285 12. Palembang 467 238 12 18 216 969 13. Prabumulih 190 28 19 - 21 258 14. Pagar Alam 80 25 23 - 15 143 15. Lubuk Linggau 106 38 72 35 37 288 16. Muratara 140 41 - - 18 199 17. Pali 107 40 - 1 19 167 Total 5.241 1.700 501 125 858 8.514

Sumber : Sub bidang Pembinaan dan Penelitian

Tabel 7 di atas menjelaskan bahwa akumulasi dari keberadaan Perpustakaan SMA/SMK/MA di 17 kabupaten/kota dalam Provinsi Sumatera Selatan berjumlah 858 unit dan Perpustakaan khusus 125 unit. Data perpustakaan dimaksud menjadi dasar bagi Perpustakaan Provinsi di dalam melakukan pembinaan.

2.2.5. Perlengkapan dan Asset

Menghadapi era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, informasi serta teknologi, Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan perlu mempersiapkan diri dengan sarana dan prasarana perpustakaan sebagai penunjang agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang terus berkembang dengan sangat cepat menuntut perpustakaan menerapkan sistem aplikasi teknologi informasi yang dapat membantu mempercepat proses memperluas layanan,

(28)

Bagi Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan yang kegiatannya relatif besar dan tersedia anggaran yang memadai sudah saatnya untuk menggunakan teknologi informasi tersebut. Penerapan teknologi informasi secara langsung dapat meningkatkan citra dan kinerja sebuah perpustakaan.

Saat ini Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan telah memiliki peralatan dan perlengkapan yang cukup memadai dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat pengguna dan mempercepat proses penelusuran informasi. Namun peralatan dan perlengkapan yang ada perlu terus diberdayakan dan secara maksimal dan dikembangkan sehingga produktivitas perpustakaan dapat mencapai hasil dan berdampak positif bagi masyarakat pemakai.

Di tinjau dari segi internal Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, semua kebutuhan pegawai dalam melayani pengunjung terpenuhi sehingga dapat dikatakan tidak adanya kekurangan dan hambatan. Sedangkan jika dilihat dari pemakai perpustakaan semua berjalan dengan lancar seperti kemudahan memperoleh akses informasi, ketersediaan informasi, kecepatan penelusuran .

Pendayagunaan atau pemanfaatan semua aset dan perlengkapan perpustakaan haruslah sesuai dengan prosedur, tata cara dan tujuan, akan berdampak kepada sifat-sifat praktis, pragmatis, keawetan, kenyamanan sehingga efektif dan efesien. Jadi jumlah, jenis dan volumenya telah terdata dan terinventarisir dengan baik

Kedepan, Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan terus beradaptasi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk:

1. Mengembangkan sistem pelayanan kepada masyarakat menjadi mudah dengan sistem pelayanan mandiri (self service). Sistem pelayanan ini sangat memudahkan dan sangat efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) melalui pengadaan browser mobile, software layanan (aplikasi sms gateway & sistem mobile web), back up power system, boot pelayanan mandiri, LCD Proyektor.

(29)

2. Mengembangkan sistem sumsel one access (koneksitas bibliografi koleksi antar Perpustakaan Provinsi dengan Perpustakaan Kabupaten/Kota sehingga penelusuran bahan pustaka dapat berjalan secara optimal, melalui penyediaan peralatan automasi disertai dengan jaringan, server, komputer clien dan software.

3. Membangun sarana perpustakaan modern dengan membangun sarana pengamanan perpustakaan,perangkat perpustakaan baik software maupun hardware dan membangun manajemen perpustakaan.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Capaian kinerja merupakan hasil-hasil yang telah dicapai oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan selama periode tahun sebelumnya berdasarkan target sasaran Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah. Beberapa indikator kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan terkait dengan standar pelayanan minimum yang diberikan adalah (1) jumlah pengunjung yang memanfaatkan layanan perpustakaan,

(2) luas jangkauan pos perpustakaan keliling dan silang layan, (3) persentase peningkatan kapasitas layanan internet gratis dan (4) jumlah

koleksi perpustakaan

Di akhir tahun 2016, capaian kinerja dari indikator kinerja pelayanan yang ditetapkan adalah terjadinya peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan yang signifikan, terjangkaunya pos-pos layanan silang layan dan perpustakaan keliling, layanan internet gratis dan peningkatan jumlah koleksi perpustakaan melalui pengadaan buku yang diadakan setiap tahunnya.

Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menyelenggarakan urusan wajib Pemerintahan Daerah, Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan memberikan pelayanan publik untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dengan

(30)

yang memungkinkan masyarakat bisa dilayani dengan baik dan cepat serta terkontrol secara langsung.

Di samping itu pelayanan kepada masyarakat juga dilakukan dengan menambah jam layanan pada setiap hari Sabtu dan Minggu dengan tujuan agar Perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya para siswa.

Pengembangan layanan ini sangat mendukung program pemerintah untuk menggalakkan budaya membaca masyarakat sehingga tidak akan ada alasan lagi sulit untuk memperoleh bahan bahan bacaan dan berbagai fasilitas pelayanan yang diberikan merupakan standar pelayanan minimal masyarakat telah dilaksanakan dengan sangat baik, cepat dan akurat dan telah dimanfaatkan oleh pengunjung perpustakaan secara gratis. Berbagai jenis pelayanan antara lain :

a. Layanan Teknologi Informasi (TI Service)

Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan telah mempergunakan TIK dalam memberikan layanan kepada masyarakat (web-based public library service). Beberapa diantaranya dapat dilakukan melalui internet (www.banpustaka.com) yang antara lain : pendaftaran anggota, penelusuran informasi koleksi, pemesanan koleksi, cek status pinjaman, perpanjangan pinjaman koleksi, pembaharuan data anggota, unggah photo, ubah kata sandi, kiriman pesan dan interaksi sesama anggota. b. Layanan administrasi anggota yang dibuka mulai pukul 08.00 s.d 16.00

WIB setiap hari kerja termasuk hari libur sabtu dan minggu dengan sistem komputerisasi on-line serta menerima pendaftaran anggota melalui website www.banpustaka.com

c. Sirkulasi bahan pustaka

Sirkulasi bahan pustaka telah didukung oleh sarana komputer dengan memakai aplikasi perpustakaan berbasis indomark yang terus dikembangkan untuk memudahkan layanan kepada peminjam.

(31)

d. Layanan rujukan (reference service)

Layanan rujukan ini di peruntukkan bagi pengunjung yang memerlukan buku-buku rujukan yang disediakan oleh ruang koleksi referensi yang dibuka mulai pukul 08.00 s.d 16.00 setiap hari kerja termasuk hari libur sabtu dan minggu. Jumlah koleksi referensi yang dimiliki oleh perpustakaan berjumlah 28.023 judul 81.158 eks termasuk majalah – majalah ilmiah.

e. Layanan bercerita dan mendongeng (story telling)

Layanan bercerita dan mendongeng adalah suatu program untuk menarik minat baca anak sejak usia dini khususnya bagi anak-anak TK yang diundang dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan.

f. Layanan photocopy

Layanan ini dipersiapkan guna mempermudah pengunjung untuk menggandakan buku – buku rujukan dan majalah yang ada di ruang referensi.

g. Layanan pandang dengar

Ruangan ini dipersiapkan dan dilengkapi dengan DVD Sound System yang cukup menunjang serta TV LCD 52 inci dan sewaktu waktu dapat dipergunakan untuk hiburan karauke bagi pengunjung.

h. Layanan Tempat Pertemuan

Layanan tempat pertemuan ini diperuntukkan bagi pengujung yang mengadakan diskusi atau pertemuan kelompok dengan luas 6 x 6 m2 dengan daya tampung 15 orang. Adapun fasilitas yang disediakan meliputi microphone portable, prajektor dan layar.

i. Akses Internet.

Perpustakaan juga menyediakan akses internet gratis bagi pengunjung dengan kapasitas sampai dengan 2 MB didukung oleh 14 unit PC dan area hotspot 24 jam.

(32)

dan perpustakaan keliling yang ditargetkan untuk dijangkau sebanyak 50 pos per tahunnya.

k. Layanan pemanfaatan koleksi deposit

Layanan yang ditawarkan berupa tersedianya koleksi deposit berupa terbitan sumatera selatan dan kontens lokal (buku, kaset, VCD, DVD sebanyak 476 judul, 3.265 eks.

m. Ketersediaan jumlah koleksi buku yang tersedia gol 000 s.d 999 hingga saat ini mencapai 257.810 judul 801.205 eks.

Capaian Kinerja Keuangan SKPD

Selama periode tahun 2013-2018, Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan melalui sumber anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara telah melaksanakan pengelolaan terhadap program dan kegiatan yang menjadi prioritas terkait dengan bidang perpustakaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan wajib.

Program dan kegiatan prioritas bidang perpustakaan yang tertuang di dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan selama periode tahun 2013-2018 merupakan target–target yang harus dicapai setiap tahunnya, dan secara umum menunjukkan capaian kinerja sebagaimana yang diharapkan, walaupun beberapa diantaranya belum memenuhi target dan akan menjadi target sasaran untuk dicapai pada 5 (lima) tahun mendatang.

Berikut tabel 7 yang menggambarkan kinerja pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dan tabel 8. yang menggambarkan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

(33)
(34)
(35)

2.4. Tantangan dan peluang Pengembagan Pelayanan SKPD

Perpustakaan harus sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan globalisasi informasi agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya dan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna/pemustaka. Untuk itu diperlukan pengembangan teknologi informasi dengan melakukan modernisasi pelayanan dan menerapkan teknologi informasi dalam aktivitas kesehariannya sehingga perpustakaan dapat memberikan yang terbaik melalui fasilitas teknologi informasi ini. Perkembangan perpustakaan dilihat dari kepentingan pengguna dirasakan masih belum menggembirakan, dimana masih banyak tuntutan pengguna yang belum dapat dipenuhi oleh perpustakaan termasuk tersedianya akses layanan berbasis teknologi informasi. Ini merupakan tantangan yang harus dipikirkan oleh pembuat kebijakan di lingkungan Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan agar sebuah perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

Di samping itu perpustakaan juga harus memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk menghadapi tantangan yang akan terus dihadapi di masa mendatang terkait dengan informasi yang terus berkembang. Peluang-peluang yang ada meliputi (1) ketersediaan anggaran yang memadai, (2) sarana dan prasarana yang representatitif mengikuti perkembangan

teknologi informasi komunikasi (3) adanya komitmen pimpinan (4) perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan (5) kebijakan pemerintah

(36)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas fungsi

Berbagai permasalahan dihadapi oleh Badan Perpustakaan Provinsi

Sumatera Selatan di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di bidang perpustakaan. Permasalahan-permasalahan tersebut selanjutnya diindentifikasi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tabel 9 : Permasalahan Palayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

No Permasalahan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

1. Administrasi Kepegawaian dan Umum & Operasional

Perkantoran belum berjalan secara optimal

 Minimnya pegawai di bidang umum dan kepegawaian

 Sistem analisis kepegawaian masih dilakukan secara manual

 Kebutuhan sapras belum menjadi acuan di dalam perencanaan pengadaan

 Terbatasnya sarana operasional kantor  Inventarisasi barang belum dilakukan

tepat waktu. 2. Sistem Perencanaan belum

berjalan secara baik

 Belum adanya sistem dan prosedur pengumpulan data yang standar  Kurangnya kesiapan bidang dalam

menyusun program dan kegiatan  Terbatasnya jumlah SDM dibidang

perencanaan

 Belum terorganisirnya sistem kerja bidang perencanaan

 Target DPA belum dijadikan dasar pelaksanaan oleh PPTK

 Kurangnya minat pegawai terlibat di bidang perencanaan

3. Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan

 Aliran kas belum menjadi acuan di dalam pencaiaran anggaran

 Pertanggungjawaban keuangan belum dilakukan secara tepat waktu

 Penatausahaan keuangan belum berjalan secara optimal

 Belum dimilikinya sistem input data keuangan yang mampu mengakomodir informasi keuangan

(37)

4. Teknologi Informasi Komunikasi belum berjalan secara optimal

 RFID belum mampu membaca data/informasi koleksi

 Interkoneksitas ICT belum berjalan sebagaimana mestinya.

 Rendahnya kompetensi PNS dalam penguasaan Teknologi Informasi Komunikasi

 Pengembangan ICT Tahap II belum dilakukan

 Kegiatan Perpustakaan belum sepenuhnya di dukung oleh ICT 5. Pengembangan koleksi belum

memenuhi kebutuhan masyarakat yang dilayani

 Tidak dilakukan survey kebutuhan buku sebelum pengadaan buku dilakukan  Terbatasnya referensi buku/alat-alat

bantu seleksi

 Hasil seleksi buku belum sepenuhmya mengacu pada kebutuhan pemustaka  Pengadaan buku belum memperhatikan

kualitas, isi, edisi dan format.

 Belum mengedepankan pemanfaatan koleksi oleh pemakai

6. Data/ informasi mengenai keberadaan dan potensi

perpustakaan di Sumsel belum tersedia secara akurat

 Belum tersedianya database perputakaan

 Pembinaan perpustakaan belum dilakukan secara benar

 Pembinaan perpustakaan tidak dilakukan secara berkelanjutan 7. Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 1990 tentang Hunting belum dilakukan secara optimal

 Rendahnya kesadaran penerbit untuk menyerahkan KCKR

 Terbatasnya terbitan yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau penerbit lokal

 Pemanfaatan media sosial lebih dominan digunakan

8. Belum terjalinnya kerjasama akses informasi koleksi perpustakaan

 Belum terkoneksinya akses informasi koleksi

 Belum adanya keseragaman sofware yang digunakan

(38)

Perencanaan Strategis diperlukan dengan memperhitungkan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan faktor kunci keberhasilan dalam mengembangkan suatu rencana strategis dengan mengkomunikasikan dan menerapkannya dalam wujud: potensi/peluang (oppotunities), kekuatan (strengths), tantangan/kendala (threats) dan kelemahan (weaknesses).

Analisis SWOT perlu dijadikan sebagai landasan dan pertimbangan untuk mempersiapkan, menata dan melakukan tindakan yang lebih tepat sehingga penyelenggaraan perpustakaan dapat memenuhi keinginan dan permintaan pemakai.

Bagi perpustakaan analisis SWOT ini dipergunakan untuk mengetahui sejauhmana penyelenggaraan tugas-tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat di bidang informasi dan ilmu pengetahuan. Untuk itu perlu dikaji apa yang menjadi kelemahan bagaimana mengatasi dan memecahkannya. Adakah kesempatan dan peluang yang dimiliki dan bagaimana memanfaatkannya, dan apakah perpustakaan menghadapi tantangan dan ancaman dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Setelah mengetahui dengan pasti terhadap kekuatan, kelemahan,

kesempatan dan tantangan maka stakeholder di perpustakaan dapat melakukan langkah-langkah atau tindakan yang tepat.

Tabel dibawah menggambarkan analisis lingkungam internal dan

eksternal Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut:

Identifikasi dan Analisis Kekuatan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

Kekuatan adalah potensi yang dimiliki oleh perpustakaan berupa sumber daya yang dipergunakan dan diberdayakan secara optimal. Potensi yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana tersebut dibawah perlu diorganisasikan, dikembangkan dan dipergunakan agar menjadi kekuatan nyata di dalam memajukan perpustakaan. Sumber-sumber kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan antara lain adalah : sumber daya

(39)

manusia, sarana dan prasarana, pengunjung, anggota, masyarakat dan pengalaman di dalam melakukan pembinaan terhadap berbagai jenis perpustakaan. Dinas Perpustakaan sebagai pembina berbagai jenis perpustakaan.

Tabel 10 Analisis Lingkungan Internal

Dari 4 (empat) indikator yang menjadi kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh

perpustakaan, pengalaman dalam melakukan pembinaan terhadap berbagai jenis perpustakaan memiliki skor terbesar, hal ini terkait dengan salah satu tugas pokok fungsi Dinas Perputsakaan Provinsi Sumatera Selatan sebagai pembina berbagai jenis perpustakaan. Sumber-sumber kekuatan perpustakaan merupakan potensi untuk mengatasi berbagai kelemahan Berikut merupakan kekuatan di dalam sebagaimana yang tergambar pada tabel 10 di bawah ini:

Identifikasi dan Analisis Kelemahan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

Kelemahan (weakness) perpustakaan adalah suatu kondisi dimana sebuah perpustakaan tidak atau kurang dapat berfungsi sebagaimana

No Indikator Potensi

(%)

Skor Skor

Tertimbang

1. Tersedianya sumber daya

manusia yang memadai

15 3 0,45

2. Tersedianya sarana dan

prasarana yang memadai

25 4 1,00

3. Pengunjung, anggota dan

pemakai perpustakaan yang terus meningkat

20 3 0,60

4. Berkembangnya pengalaman

dalam pembinaan seluruh jenis perpustakaan

35 4 1,40

(40)

kinerja perpustakaan. Kelemahan internal biasanya berkaitan dengan sumber daya, administrasi dan manajemen.

Tabel 11 Analisis kelemahan internal Perpustakaan

Dari 5 (lima) indikator yang menjadi kelemahan Satuan Kerja Pearngkat Daerah Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, terbatasnya sumber daya manusia (pejabat fungsional pustakawan) yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan serta rendahnya penguasaan teknologi informasi memiliki potensi yang paling besar, untuk itu perlu dicari solusi dalam mengatasinya. Melalui program prioritasnya Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan yaitu program peningkatan kapasitas aparatur diharapkan permasalahan tersebut akan segera teratasi.

Identifikasi dan Analisis Lingkungan Eksternal

Identifikasi dan Analisis Peluang Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

No Indikator Potensi

(%)

Skor Skor

Tertimbang 1. Pengembangan koleksi belum

mengacu pada kebutuhan masyarakat yang dilayani

20 3 0,60

2. Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki latar belakang

pendidikan perpustakaan dan rendahnya penguasaan

teknologi informasi dan komunikasi

30 4 1,20

3. Rendahnya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerja

20 3 0,60

4. Terbatasnya diversifikasi layanan perpustakaan yang berbasis Teknologi Informasi Komunikasi

15 2 0,30

5. Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi tentang berbagai jenis perpustakaan

15 2 0,30

(41)

Peluang adalah kesempatan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan memanfaatkan kekuatan atau potensi yang ada di Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan untuk mengatasi berbagai kelemahan atau ancaman yang mengancam instansi. Untuk itu Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan haruslah memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya dan menggunakan kesempatan yang ada untuk mengembangkan dan memajukan perpustakaan seperti adanya kebijakan yang bersifat perundang-undangan yang harus dilaksanakan oleh para stakeholders di lingkungan perpustakaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami perkembangan yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan sebagai wadah yang menyediakan berbagai sumber informasi bagi masyarakat, serta peran dan fungsi perpustakaan untuk mendukung proses dan sistem pendidikan dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Berikut analisis lingkungan ekternal sebagaimana tertuang di dalam Tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12 Analisis Lingkungan Eksternal Perpustakaan

T a b e l d i a No Indikator Potensi (%) Skor Skor Tertimbang

1. Adanya peraturan

perundang-undangan dan kebijakan

pemerintah bidang perpustakaan

30 4 1,20

2. Berkembangnya teknologi

informasi dan telekomunikasi sehingga ikut mewarnai, mempercepat dan mendorong pertumbuhan perpustakaan, pengolohan dan akses pemanfaatannya

25 3 0,75

3. Perkembangan Informasi

mendorong perpustakaan untuk menghimpun, menyeleksi dan menyajikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

20 3 0,60

4. Perpustakaan mendukung

perkembangan ilmu pendidikan

(42)

Tabel di atas menggambarkan bahwa peluang untuk mengembangkan dan memajukan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan sangat terbuka, hal ini dikarenakan perpustakaan harus terus mengikuti perkembangan informasi guna menyajikan informasi yang terbaru bagi masyarakat. Terbitnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan merupakan payung hukum tertinggi yang menaungi pemerintah pusat maupun daerah untuk berkewajiban mengembangkan dan mendayagunakan perpustakaan serta menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat.

Di samping itu peluang yang ada juga harus dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk mendukung perkembangan ilmu pendidikan dan proses belajar mengajar di sekolah serta penyelenggaraan pendidikan nasional.

Identifikasi dan Analisis Ancaman Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.

Ancaman yang dihadapi oleh perpustakaan merupakan kelemahan eksternal perpustakaan yaitu hambatan dan kesulitan yang berada di luar perpustakaan. Kelemahan eksternal harus dapat diatasi oleh instansi Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan karena akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan, ancaman tersebut meliputi: tidak berjalannya kebijakan di bidang perpustakaan, apresiasi pemerintah daerah dan masyarakat terhadap perpustakaan, layanan perpustakaan yang belum menjangkau masyarakat sampai ke daerah terpencil, dominannya budaya tutur dan lisan di masyarakat. Di bawah ini beberapa ancaman yang harus di atasi dan dicari solusi pemecahannya sebagaimana tertuang di dalam tabel 13 di bawah ini:

(43)

Tabel 13 Analisis Ancaman bagi Perpustakaan

Dari 5 (lima) indikator yang ditetapkan di atas, ancaman terbesar yang dihadapi oleh perpustakaan adalah rendahnya apresiasi pemerintah daerah terhadap perpustakaan dengan minimnya alokasi APBD yang diperuntukkan bagi SKPD Perpustakaan di kabupaten/kota serta kurangnya pemahaman para pembuat kebijakan di daerah terhadap perpustakaan berakibat pada rendahnya pertumbuhan dan pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat.

Tidak berjalannya kebijakan pemerintah di dalam pelaksanaan

Undang-Undang Nomor:4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam yang mengharuskan para penerbit untuk menyerahkan hasil karyanya ke perpustakaan menyebabkan peran perpustakaan sebagai

No Indikator Potensi

(%)

Skor Skor

Tertimbang 1. Rendahnya apresiasi Pemerintah Daerah

terhadap perpustakaan dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap perpustakaan

25

4 1,00

2. Belum optimalnya pelaksanaan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam karena belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur pelaksanaannya

15

2 0,60

3. Layanan perpustakaan belum

menjangkau di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Selatan

20 3 0,60

4. Belum terbentuknya budaya baca

masyarakat sehingga apresiasi terhadap perpustakaan dan pemanfaatannya belum optimal

25 4 1,00

5. Jumlah dan kualitas tenaga pengelola perpustakaan di daerah belum memadai

15 2 0,30

Gambar

Tabel 2 di atas, menggambarkan bahwa berdasarkan kolekis yang tersedia di  bidang  deposit  yang  fungsinya  antara  lain  mengumpulkan,  menerbitkan,  mengadakan,  menerima,  menyimpan,  mendayagunakan  dan  melestarikan  terbitan  daerah  baik  tertulis,
Tabel  4  di  atas  memberikan  gambaran  akan  perkembangan  koleksi  Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan baik melalui pengadaan buku setiap  tahunnya  maupun  melalui  sumbangan/hadiah  untuk  mengisi  perpustakaan  dengan  sumber-sumber  informasi
Tabel 6  :    Rekapitulasi Perpustakaan yang harus dibina                   di Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 10   Analisis Lingkungan Internal
+2

Referensi

Dokumen terkait

CATATAN 1 Pada umumnya kebijakan mutu konsisten dengan kebijakan menyeluruh organisasi dan menyediakan kerangka kerja bagi penetapan sasaran mutu. CATATAN 2 Prinsip manajemen mutu

Prinsip Konservati sme akuntansi Konservatisme akuntansi menunjukkan reaksi kehati-hatian perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa yang akan datang

The Auto Blog was conceptualized by PartsTrain.com, the foremost aftermarket, collision and replacement auto parts and accessories retailer in the internet today, as a valuable

• Pada return saham, capital tertinggi yang dapat dicapai perusahaan pada bulan Maret adalah 0,27826 (gain) pada tanggal 24 Maret sedangkan capital terendah dicapai pada -..

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR KONSULTASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN NETWORK BERBASIS WEB Oleh I Wayan Santika Jurusan Pendidikan Teknik

Suyanto (2006) melakukan studi pelaksanaan prinsip syariah terhadap kinerja dan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan kegiatan bank syariah di Indonesia selama

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Luthfan Atmaji, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah

Pecahan yang senilai dengan gambar di samping adalah… A.. Ibu membeli gula