KETETAPAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA No. 001/e/Ketum/BEMIKMFKUI/IV/2012
Tentang
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING SIRKUMSISI IKATAN KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Eksekutif Mahasiswa
Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Periode 2012
Menimbang:
a. Perlunya regulasi pelaksaan sirkumsisi untuk optimalisasi pengetahuan dan keterampilan medis mahasiswa;
b. Dibutuhkan peraturan yang memperjelas pelaksanaan sirkumsisi;
Mengingat:
1. UUD IKM FKUI Bab II Pasal 2 ayat 5 mengenai kedudukan dan tempat 2. UUD IKM FKUI Bab V Pasal 15d mengenai wewenang mahasiswa
3. UUD IKM FKUI Bab VI Pasal 23g mengenai kewajiban Badan Kelengkapan
MEMUTUSKAN: Menetapkan:
Ketetapan Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tentang MOU sirkumsisi Ikatan keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
1. Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang selanjutnya disebut IKM FKUI adalah IKM FKUI sesuai dengan UUD IKM FKUI.
2. Lembaga kemahasiswaan adalah BEM IKM FKUI, badan kelengkapan, dan himpunan mahasiswa IKM FKUI.
3. Memorandum Of Understanding Sirkumsisi yang selanjutnya disebut MOU Sirkumsisi adalah ketetapan yang mengatur regulasi pelaksanaan sirkumsisi di lingkungan IKM FKUI. 4. Penawaran sirkumsisi yang profit adalah jika penawaran dari pihak luar disertai dengan
penerimaan dana dan/atau inventaris dalam bentuk apapun.
5. Job Sirkumsisi adalah penawaran pelaksanaan sirkumsisi dari pihak di luar IKM FKUI yang bersifat profit dan dilaksanakan oleh BEM IKM FKUI atau badan kelengkapan BEM IKM FKUI
6. Sirkumsisi Mandiri adalah pelaksanaan sirkumsisi yang dilaksanakan oleh IKM FKUI yang tidak bersifat profit atau diselenggarakan secara mandiri oleh lembaga kemahasiswaan yang bersangkutan.
7. Anggota IKM FKUI adalah anggota IKM FKUI yang bukan merupakan pengurus BEM IKM FKUI dan/atau anggota Badan Kelengkapan yang menyelenggarakan sirkumsisi.
BAB II
PENAWARAN SIRKUMSISI Pasal 2
Job sirkumsisi
1. Job sirkumsisi dapat dilakukan oleh BEM IKM FKUI dan badan kelengkapan IKM FKUI. 2. Job Sirkumsisi dapat diperoleh dari pihak di luar IKM FKUI dengan mengacu kepada UUD
IKM FKUI.
3. Jika pihak penyelenggara kegiatan sirkumsisi adalah orang terdekat dari suatu badan penyelenggara atau sejenisnya, dianggap sama dengan alumni.
4. Jika job yang ditawarkan kepada BEM IKM FKUI bersifat profit dan tidak berasal dari organisasi kerohanian Islam, job diserahkan kepada TBM.
5. Jika job yang ditawarkan kepada BEM IKM FKUI bersifat profit dan berasal dari organisasi kerohanian Islam, job diserahkan kepada FSI.
Pasal 3 Sirkumsisi Mandiri
1. Penyelenggaraan sirkumsisi yang mandiri adalah penyelenggaraan sirkumsisi yang persiapannya (mulai dari acara, perlengkapan, peserta, tempat, dan biaya) sepenuhnya ditanggung oleh lembaga kemahasiswaan yang bersangkutan.
2. Sirkumsisi yang merupakan rangkaian dari kegiatan bakti sosial dianggap sebagai sirkumsisi mandiri.
BAB III
KEWAJIBAN DAN HAK Pasal 4
Kewajiban
1. Pelaksanaan job sirkumsisi wajib mengikutsertakan anggota IKM FKUI.
2. Rincian keikutsertaan anggota IKM FKUI dalam pelaksanaan job sirkumsisi adalah sebagai berikut:
a. Jika job sirkumsisi datang ke BEM IKM FKUI, 80% panitia berasal dari anggota IKM FKUI.
b. Jika job sirkumsisi datang ke Badan Kelengkapan FSI atau TBM, 20% panitia berasal dari anggota IKM FKUI.
c. Jika job sirkumsisi datang ke Badan Kelengkapan lain, 40% panitia berasal dari anggota IKM FKUI.
3. Jika job sirkumsisi datang ke TBM, anggota IKM FKUI yang ikut disyaratkan memiliki sertifikat pelatihan sirkumsisi dari TBM.
4. Setelah kegiatan sirkumsisi dilakukan, lembaga kemahasiswaan yang bersangkutan wajib membuat berita acara.
Pasal 5 Hak
1. Badan kelengkapan berhak mengikutsertakan anggotanya dalam pelaksanaan job sirkumsisi. 2. Rincian keikutsertaan Badan Kelengkapan dalam pelaksanaan job sirkumsisi adalah sebagai
berikut:
a. Jika job sirkumsisi datang ke BEM IKM FKUI, 20% panitia berasal dari anggota badan kelengkapan FSI atau TBM.
b. Jika job sirkumsisi datang ke Badan Kelengkapan FSI atau TBM, 80% panitia berasal dari badan kelengkapan tersebut.
c. Jika job sirkumsisi datang ke badan kelengkapan lain, 60% panitia berasal dari badan kelengkapan tersebut.
3. Jika job yang telah dialihkan ke TBM atau FSI tidak dapat diselenggarakan oleh badan bersangkutan, BEM IKM FKUI berhak mengambil alih job tersebut.
4. BEM IKM FKUI berhak meregulasi nama-nama anggota IKM FKUI yang mengikuti kegiatan sirkumsisi.
BAB IV SANKSI
Pasal 6
1. Jika BEM IKM FKUI menerima laporan bahwa badan kemahasiswaan melanggar kewajiban regulasi panitia sebagaimana dimaksud pada pasal 4, maka pada job sirkumsisi berikutnya yang datang ke badan tersebut, 80% panitia wajib berasal dari anggota IKM FKUI.
2. Jika lembaga kemahasiswaan lalai dalam membuat berita acara sesuai ketentuan dalam pasal 7, lembaga kemahasiswaan tersebut diberikan surat peringatan. Jika 5 hari setelah menerima surat peringatan lembaga tersebut belum menyerahkan berita acara, lembaga tersebut wajib menyerahkan satu set alat sirkumsisi baru kepada BEM IKM FKUI.
3. Kewajiban yang tertulis pada pasal 6 ayat 1 dan 2 harus dilaksanakan dalam waktu kepengurusan badan tersebut. Atau jika pelanggaran dilakukan pada akhir periode
kepengurusan, kewajiban tersebut harus dilaksanakan di periode kepengurusan berikutnya.
BAB V
TEKNIS PELAKSANAAN SIRKUMSISI DAN TEKNIS PEMBAGIAN PERSENTASE Pasal 7
Teknis Pelaksanaan Sirkumsisi 1. Setiap job sirkumsisi wajib dilaporkan kepada BEM IKM FKUI.
2. Badan yang bersangkutan wajib melapor pada BEM IKM FKUI pada hari ditandatanganinya MOU kerja sama, dengan ketentuan laporan mencakup tempat, waktu, jumlah anak, dan jumlah meja.
3. BEM IKM FKUI akan membuka open recruitment, memproses dengan mempertimbangkan database sesuai asas kemerataan kesempatan dan kompetensi, serta memberikan nama-nama anggota IKM FKUI yang akan mengikuti sirkumsisi sebagaimana dimaksud pada pasal 4. Nama-nama tersebut akan diberikan oleh BEM IKM FKUI maksimal 3 hari sebelum kegiatan diselenggarakan.
4. Open recruitment yang dimaksudkan pada ayat 3 dilakukan minimal melalui jarkom ke milist angkatan.
5. Apabila BEM belum memberikan nama-nama anggota IKM FKUI sesuai ayat 3, maka badan bersangkutan hanya wajib mengikutsertakan nama-nama yang sudah terkumpul.
6. Setelah nama-nama anggota IKM FKUI diberikan kepada badan terkait, tanggung jawab koordinasi anggota IKM FKUI dialihkan kepada badan yang bersangkutan.
7. Setelah kegiatan sirkumsisi dilakukan, badan yang bersangkutan wajib membuat berita acara yang berisi laporan nama panita yang telah mengikuti sirkumsisi, tempat dan waktu
pelaksanaan, serta ringkasan kegiatan kepada BEM IKM FKUI maksimal satu minggu setelah penyelenggaraan sirkumsisi.
8. Rincian nama-nama yang dilaporkan adalah peran serta frekuensi keterlibatan panitia dalam kegiatan sirkumsisi sebagai instrumen, ko-operator, ataupun operator.
9. Badan bersangkutan wajib memberikan konfirmasi kepada BEM IKM FKUI dan anggota IKM FKUI yang bersangkutan mengenai pembatalan pada hari pembatalan kegiatan. 10. Untuk setiap job yang datang ke BEM IKM FKUI, akan diadakan pertemuan antara badan
kelengkapan FSI dan TBM sebelum memutuskan pengalihan job tersebut. Apabila pertemuan tersebut tidak dapat dilangsungkan, BEM IKM FKUI akan memutuskan pengalihan job tersebut sesuai dengan pasal 4 dengan menginformasikan keputusan ini kepada FSI dan TBM.
Pasal 8
Teknis Pembagian Kontribusi Panitia
1. Satu meja pelaksanaan sirkumsisi terdiri dari 3 orang, dengan rincian 1 orang PJ meja dan 2 orang panitia bukan PJ Meja.
2. Panitia PJ Meja dan bukan PJ Meja dapat menempati posisi operator, ko-operator, maupun instrumen.
3. Pembagian tugas sebagai operator, ko-operator, maupun instrumen ditentukan oleh PJ Meja yang berasal dari badan kelengkapan penyelenggara sirkumsisi.
4. Perhitungan 80% dan 20% (untuk TBM dan FSI), 60% dan 40% (untuk badan lain) dihitung dari berapa jumlah meja sirkumsisi yang dibuka, dengan catatan yang masuk ke dalam perhitungan adalah panitia bukan PJ Meja.
BAB VI PUBLIKASI
Pasal 9 Publikasi
1. BEM IKM FKUI dan semua badan kelengkapan diperbolehkan melakukan promosi. 2. Badan kelengkapan selain TBM dan FSI hanya diperbolehkan melakukan promosi melalui
pendekatan personal secara lisan.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
1. Ketetapan ini hanya dapat diubah pada rapat koordinasi badan-badan mengenai sirkumsisi 2. Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini dibicarakan secara kekeluargaan.
BAB VIII PENUTUP 1. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta, tanggal 9 April 2012
Ketua BFM
BEM IKM FKUISwastya Dwi Putra
Ketua Bursa Kedokteran BEM IKM FKUI
Ervan Zuhri
Ketua Kafetaria BEM IKM FKUI
Dimas Rahman
Pemimpin Umum MA BEM IKM FKUI
Rizka Zainudin
Ketua TBM BEM IKM FKUI
Andy Omega
Ketua LPP BEM IKM FKUI
Randy Satria Nugraha
Ketua FSI BEM IKM FKUI
Riko Satriyo Wibowo
Ketua KMK BEM IKM FKUI
Samuel Raymond Rumantir
Ketua PO BEM IKM FKUI
Yohannes Surya
Ketua KMB BEM IKM FKUI
Wynne Oktavia
Ketua KMHD BEM IKM FKUI
Putu Ayuwidia Ekaputri
Local Coordinator CIMSA BEM IKM FKUI
Raymond Surya
Representative AMSA
Jody Felizio
Ketua Senat Tingkat II
M. Yusra Firdaus
Ketua Senat Tingkat IV
Ardy Wildan
Ketua Senat Tingkat I
Dwi Rendra Hadi
Ketua Umum
Badan Eksekutif Mahasiswa IKM FKUI
Maulana Rosyady
President of Stunica
Gladys
Ketua Senat Tingkat III
Eka Adip Pradipta
Ketua Senat Tingkat V