• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

36 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud membuat penyandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi tertentu. 1. Deskripsi yang digambarkan dalam penelitian

ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembentukan portofolio saham-saham perusahaan industri jasa, sektor property & real estateyang listing di Indeks Saham Syariah Idonesia (ISSI) periode 2012-2014 dengan menggunakan model indeks tunggal.

B. Setting Penelitian

Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan di PT. Bursa Efek

Indonesia yang di akses melalui situs resminya yaitu www.idx.co.id dan

Bank Indonesia yang di akses melalui www.bi.go.id. Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan Saham perusahaan industri jasa, sektor property & real estate tahun 2012-2014.

1 Masyhuri & Zainuddin, Metodologi Penelitian (Bandung : Refika Aditama, 2011), hlm.

(2)

C. Variabel Penelitian

Instrumen investasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data harga saham, indeks pasar IHSG (indeks harga saham gabungan), dan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) selama periode tahun 2012-2014.

1. Data harga saham

Data harga saham yang akan diteliti adalah harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir bulan selama periode tahun 2012-2014. Diperoleh dari http://www.yahoo.finance.com. Nilai return dan risiko saham diambil dari perubahan harga saham bulanan. 2. Data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Data IHSG diambil dari penutupan bulanan indeks selama periode tahun 2012-2014. Data IHSG mewakili data pasar, diperlukan

untuk menghitung tingkat return (Rm) dan risiko pasar.

3. Data suku bunga indonesia (SBI)

Data tingkat suku bunga SBI-1 bulan diperoleh dari laporan bulanan BI selama periode tahun 2012-2014. Data SBI ini digunakan sebagai proxy return aktiva bebas risiko (risk free rate of return). Dipilhnya SBI-1 bulan didasarkan pada pertimbangan bahwa return dan risiko saham juga dihitung secara bulanan.

Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel beberapa hal yang berhubungan dengan analisis portofolio optimal, yaitu :

(3)

a. Realized Return

Realized Return (Rt) adalah prosentase perubahan harga penutupan saham A pada bulan ke t dikurangi harga penutupan saham A pada bulan ke t-1 kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham A pada bulan ke t-1.

Ri = Pt – Pt – 1

Pt - 1 (3.1)

Keterangan:

Ri= returnrealisasi saham i

Pt = closing pricesaham i pada hari ke t

Pt-1= closing pricesaham i pada hari ke t-12

b. Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected returntiap saham individual merupakan rata-rata tertimbang realized return saham i. Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus: (3.2)

E(Ri) = ∑ Rt (i) n Keterangan:

E(Ri ) = expected return

Rt (i) = return realisasi saham i

2

Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi(Yogyakarta : BPFE, 2010), hlm. 207.

(4)

n = jumlah realized returnsaham i. 3 c. Risiko

Standar Deviasi (SD) digunakan untuk mengukur risiko dari realized return, yang dapat dihitung dengan program Excel menggunakan rumus STDEV.

σ = n

∑ (xi – x)2 (3.3)

i=1 n – 1

Keterangan:

σ = standar deviasi (SD) Xi = realized returnke-i saham i X = rata-rata realized returnsaham i n = jumlah realized returnsaham i

d. Variance(σ2i) digunakan untuk mengukur risiko expected retur

nsaham i. Variance dapat dihitung dengan cara, yaitu mengkuadratkan standar deviasi atau dihitung dengan program Excel menggunakan rumus VAR atau menggunakan rumus : 4

Var = σ2

i atau σ2i = n (xi- x)2 ∑ n-1 i =1

e. Beta (βi) adalah risiko unik dari saham individual, menghitung keserongan (slope) realize return suatu saham dengan realized

3 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi

Pertama(Yogyakarta :BPFE, 2001), hlm : 53

4 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Edisi Kedua

(5)

return pasar (IHSG) dalam periode tertentu. Beta digunakan untuk menghitung Excess Return to Beta (ERB) dan βj yang diperlukan untuk menghitung cut off point (ci). Beta dapat dihitung dengan program excel menggunakan rumus slope

βi = σ i

σ m rim keterangan :

βi = beta saham i

σ i = standar deviasi saham i σ m = standar deviasi pasar

rim = korelasi realized return saham i dengan realized return pasar

f. Alpha (αi) merupakan intercept realized return saham i dengan

realized return pasar (ISSI), membandingkan perhitungan realized return saham i dengan realized return pasar (ISSI) dalam periode waktu tertentu. Alpha digunakan untuk menghitung variance error (ei). Alpha dihitung dengan program excel menggunakan rumus intercept atau menggunakan rumus :

αi = Ri – βi* Rm Keterangan :

(6)

βi = beta saham i Rm = return pasar

g. Variance (σ2ei) adalah varian dari residual error saham i yang juga merupakan risiko unik atau tidak sistematik, dihitung dengan progrm excel menggunakan rumus :

σ2ei(i) = σ2

i – (σ2 m* (αi)2)

keterangan :

σ2

ei(i) = variance ei saham i

σ2

i = variance saham i

σ2

IHSG = variance pasar

αi = alpha saham i

h. Excess Return To Beta (ERB) digunakan untuk mengukur return premium saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikanyang diukur dengan Beta. ERB menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu investasi. ERB merupakan kelebihan pengembalian berupa selisih

(7)

antara pengembalian yang diperkirakan atas sebuah aset dengan

tingkat pengembalian bebas risiko.5

E (Ri ) – Rbr (3.4)

ERB = βi Keterangan:

ERB = Excess Return to Beta (kelebihan pengembalian)

sekuritas ke-i

E(Ri) = Pengembalian yang diperkirakan (expected return) berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke- i Rbr = Tingkat pengembalian bebas risiko

β i = Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari sekuritaske- i

i. Nilai Ai dihitung untuk mendapatkan nlai Aj dan Bi dihitung

untuk mendapatkan nilai Bj, keduanya diperlukan untuk menghitung Ci. Penentuan nilai A1 dan B untuk masing saham ke-1 adalah :

Ai = (E (Ri) –Rf) β i dan Bi = β i 2

σei2 σei2

keterangan :

E (Ri) = expected return saham i

5

Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Edisi Kedua (Yogyakarta : UPP-AMP YKPN, 1998), hlm. 53.

(8)

Rf = risk free rate of return β i = beta saham i

σei2

=variance saham i j. Cut off rate(Ci)

Titik Pembatas (Ci) merupakan nilai C untuk saham ke-i yang dihitung dari akumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai dengan Bi. Nilai Ci merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar dan sensitivitas saham individual terhadap variance error saham. 6

Ci = σ2 m i

i-1 (E(Ri) – Rf) βi (3.5)

σei 2 1+ σ2m i

i-1 (βi2) (σei2) Keterangan:

Ci : Cut-Off Rate (pembatas pada tingkat tertentu)

E(Ri) : pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i

Rf : tingkat pengembalian bebas risiko σ m 2 : Varian realized return pasar

σ ei2 : Varian ei (Unsystematic)

6

Elton &Gruber,“Modern Portofolio Theory & Investment Analysis” (USA: Wiley and Son Inc, 2003), hlm.186.

(9)

Cut-off point (c*) merupakan nilai Ci terbesar dari sederetan nilai Ci saham, dihitung dengan program excel menggunakan rumus MAX.

k. Proporsi dana (Zi)

Proporsi dana (Zi) masing-masing saham dalam portofolio optimal menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Teori Portofolio dan Analisa Investasi tahun 2003 proporsi dana dihitung dengan rumus:

Zi = βi (ERB –C*) (3.7)

σei2 Keterangan:

Zi = proporsi dana saham i

βi = beta saham i

σei2

= variance error saham i ERB = Excess Return to Betasaham i C* = Cut-Off-Point

l. Prosentase proporsi dana (Wi) masing-masing saham pembentuk

portofolio optimal ddihitung dengan menggunakan rumus : Wi = Xi

∑ Xi Keterangan :

Wi = prosentase dana saham i Xi = proporsi dana saham i

(10)

∑ Xi = jumlah Xi

m. Expected return portofolio E(Rp) merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus :

E(Rp) = n

∑ Xi. E(Ri) i=1

keterangan :

E(Rp) = Expected return portofolio Xi = proporsi dana saham i E(Ri) = Expected return saham i n. Portofolio Optimal

Menurut jogiyanto, ketentuan yang berlaku untuk masuk dalam

portofolio adalah:7

E (Ri) – Rf> Ci, Atau ERB > Ci (3.6)

Βi

Dan saham yang merupakan kandidat portofolio optimal adalah yang memenuhi kriteria ERB > C*. C* (cut-off point) merupakan batas penerimaan setiap saham yang dimasukkan dalam portofolio. C* adalah nilai terbesar dari Ci.

o. Return Portofolio

(11)

Expected Return Portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio. Return ekspektasi portofolio dapat dinyatakan secara matematis

sebagai berikut :8

E(Rp) = α p + βp . E (Rm) (3.8)

p. Risiko Portofolio

Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai return sekuritas-sekuritas tunggal yang ada di dalamnya.Untuk menghitung varian

portofolio dengan menggunakan formula :9

σp2 = βp2 . σm2 + ( ∑n

i=1 Wi .σei) 2 (3.9)

Risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiridari dua bagian yaitu, risiko yang berhubungan dengan

pasar, yaitu βp2

. σm2 dan risiko unik masing-masing perusahaan

yaitu σei2

Untuk mempermudah menjelaskan variabel dan definisi operasional maka dibuatkan tabel seperti berikut ini:

8Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi.... hlm. 357. 9

(12)

Tabel 3.1

Ringkasan variabel penelitian dan definisi operasional

Variabel Keterangan Rumus Perhitungan

1 E(Ri) (Expected Return Saham)

rata-rata tertimbang

realized return saham i N

E(Ri) = ∑ (Rij) J=1 N 2 Var (σ2) seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-ratanya σ2 = n (xi – x ) 2 ∑ n – 1 i = 1 3 ERB (Excess return to Beta) merupakan kelebihan pengembalian antara pengembalian yang diperkirakan dengan tingkat pengembalian bebas risiko ERB = E (Ri) - Rbr Βi 4 Cut-Off Rate (Ci)

hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar dan sensitivitas saham individual

Ci = σ2 m ∑ii-1 (Ri – Rf) βi σei 2 1+ σ2m i

i-1 (βi2) (σei2)

(13)

terhadap variance error saham

5 Zi Proporsi dana masing

masing saham dalam portofolio optimal

ERB > Ci

6 Kriteria Portofolio Optimal

Saham yang memiliki

ERB lebih besar dari Ci Zi = βi (ERB –C*)

σei2

7 Expected return portofolio E(Rp)

rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio E(Rp) = α p + βp . E (Rm) 8 Varian Portofolio

mengukur risiko dari

seberapa besar nilai

tiap-tiap-item menyimpang dari rata-ratanya σp2 = βp2 . σm2 + ( ∑n i=1 Wi .σei) 2σ

(14)

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran

penelitian.10 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

industri jasa, sektor property & real estate yang listing di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2014 yang berjumlah 55 perusahaan.

Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan

tertentu.11Kriteria (pertimbangan) penarikan sampel yang digunakan penulis

adalah:

1. Menyeleksi Saham perusahaan industri jasa, sektor property & real estate yang secara konsisten listing di ISSI selama tahun 2012-2014. 2. Tersedianya data mengenai harga saham selama periode pengamatan

2012-2014.

3. Dividen per tahun dibagikan secara berturut-turut tahun 2012-2014.

4. Perusahaan yang dijadikan sampel Tidak melakukan stock split12dan

stock reverse13selama periode pengamatan 2012-2014.

10Masyhuri & Zainuddin, Metodologi Penelitian, (Bandung : Refika Aditama, 2011), hlm.

157

11

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, : Alfabeta,2003), hlm. 78.

12

stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembar sahamnya secara proporsional. Tujuannya untuk Menjaga harga agar saham tidak terlalu tinggi sehingga distribusi saham menjadi lebih luas dan memasyarakat lebih banyak diperdagangkan. Dengan pemecahan saham, pemegang saham harus menukarkan sahamnya dengan saham baru yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang ditetapkan terlampaui, maka saham dengan nilai nominal lama tidak bisa diperdagangkan di bursa.

(15)

Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh sampel perusahaan sejumlah 12 Saham perusahaan industri jasa, sektor property & real estate.

TABEL 3.2

DAFTAR SAHAM ANGGOTA SAMPEL

No Kode Nama Perusahaan

1 ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk

2 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk

3 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk

4 CTRA PT Ciputra Development Tbk

5 CTRP PT Ciputra Property Tbk

6 CTRS PT Ciputra Surya Tbk

7 DILD PT Intiland Development Tbk

8 MKPI PT Metropolitan Kentjana Tbk

9 PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk

10 PTPP PT Pembangunan Perumahan Tbk

11 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk

12 WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Sumber : lampiran diolah

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

13

Stock reverse adalah adalah salah satu cara perusahaan dalam usaha menaikkan harga saham dengan memperkecil jumlah saham beredar. Hal ini dilakukan karena perusahaan memiliki nilai saham yang sangat kecil seperi harga saham Rp50. dalam peraturannya, investor tidak bisa menjual saham atau membeli saham dibawah harga tersebut, maka harus dilakukan cara ini agar saham perusahaan bisa diperjual belikan. Namun perubahan yang terjadi hanyalah peningkatan nilai nominal itu sendiri.

(16)

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau data-data yang sudah dipublikasikan oleh lembaga atau instansi terkait, yaitu Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange).

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan melakukan teknik dokumetasi yaitu dengan mencatat atau mengkopi data historis harga penutupan saham bulanan perusahaan industri jasa, sektor property & real estate yang listing di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2014 yang tercantum pada www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com. Data Sertifikat Bank Indonesia yang merupakan komponen risk free diperoleh dari statistik bulanan periode 2012-2014 pada www.bi.go.id. Data

IHSG yang mewakili data pasar periode 2012-2014 pada

www.yahoofinance.com, serta berbagai literatur untuk penggunaan hasil penelitian dan konsep-konsep yang dibutuhkan.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode indeks tunggal untuk menentukan set portofolio yang efisien. Sedangkan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program MS Excel.Adapun langkah-langkahyang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perkembangan harga saham perusahaan jasa sektor properti dan real estate, IHSG, dan SBI.

2. Menghitung realized return, ekspected return, standar deviasi dan varian masing-masing saham individual.

(17)

3. Menghitung beta, alpha, dan variance error masing-masing saham individual.

4. Menghitung nilai Excess return to beta (ERB) masing-masing saham. 5. Menghitung nilai Ci dan menentukan cut off rate (C*).

6. Menentukan skala tertimbang saham dan proporsi untuk portofolio optimal.

7. Menghitung expected return portofolio optimal dan varian atau risiko portofolio optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut, Isnaini dan Suranto (2010:21) mengemukakan, lari sambung disebut juga dengan lari estafet. Pelaksanaan dalam lari sambung dilakukan oleh empat pelari dalam satu

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Ada dua metode dalam pengumpulan data yaitu metode lapangan dan metode kepustakaan. Metode

Dengan adanya fungsi dari Bimbingan Konseling Islam, maka konselor dapat membantu konseli untuk mencegah dan menjaga dirinya agar tidak terjadi masalah yang akut, atau paling

Diceriterakan, konon, sudah lama beliau mengembara mencari putra beliau itu tidak juga dijumpai, sampai akhirnya tiba di kawasan Tohlangkir pengembaraan beliau Setibanya di

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

1) Dalam pelaksanaan harian dapat dicatat secara singkat di lembaran kertas yang khusus disediakan, kemudian dipindahkan secara lengkap dengan nama dan identifikasi

Housekeeping dapat diartikan secara lengkap sebagai salah satu departemen yang terdapat pada hotel yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

Berdasarkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa dengan menerapkan mekanisme fleksibilitas kapasitas dapat meningkatkan service level pabrik secara