• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang signifikan pada industri dunia, diantaranya industri otomotif, konstruksi, elektronik dan industri lainnya pada beberapa dasawarsa terakhir menyebabkan permintaan bahan baku dan bahan mentah industri terus meningkat. Salah satu bahan baku yang sangat dibutuhkan dalam hampir semua industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita hampir pasti pandangan kita tidak akan luput dari peralatan yang terbuat dari bahan tersebut.

Saat ini industri di dunia sudah banyak menggunakan plastik untuk menggantikan baja sebagai bahan dasar produksi agar dapat menghemat biaya produksinya. Selain itu carbon fiber juga dapat menggantikan baja dalam beberapa aplikasi seperti pesawat terbang, peralatan olahraga dan mobil mahal. Namun sampai saat ini banyak peralatan hasil industri berbahan baja yang masih belum dapat digantikan oleh bahan lain.

Baja merupakan paduan besi dan beberapa bahan lainnya, bahan-bahan yang hampir selalu ada dalam baja adalah karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, nikel, mangan, kromium, molibdenum, boron, titanium, vanadium, niobium dan aluminium, yang merupakan unsur paduan tambahan untuk memodifikasi karakteristik baja. Nikel ialah bahan yang hampir selalu ditambahkan ke dalam campuran besi dan karbon untuk menghasilkan baja dengan sifat yang diinginkan.

(2)

Nikel dala besi-karbo Gam 1.1.1 Ind Ind pentingny dikaitkan indikatorn sebagai ba dapat dian dari segi p am baja me on lebih stab mbar 1.1 Se dustri Baja dustri baja s a baja dal dengan kem nya, mengin ahan bakun nggap maju peradaban d enambah k bil. ektor Indust a sering diang lam pemba majuan ekon ngat materi nya. Oleh ka u perekonom dan budayan ekuatan tar tri yang Me ggap sebaga angunan in nomi negara al baja dip arena itu, n miannya, se nya.

rik dan mem

engandalkan ai indikator nfrastruktur. a, konsums perlukan pa negara yang ehingga kem mbuat bent n Baja (Bass r kemajuan . Kemajuan i baja dapat da berbaga banyak me mungkinan tuk austenit son 2012) ekonomi, k n bangsa t dipakai se ai sektor ind enggunakan besar juga t dari karena dapat ebagai dustri n baja maju

(3)

Gam Pe menyebab tahun tera perusahaa Shanghai Ne mengangk secara kh pertumbuh kebijakan mbar 1.2 P rtumbuhan bkan pening akhir. Dim an baja Ch Baosteel Gr egara yang kat pejabat husus. Ada han dan pe dalam hal p Permintaan D ekonomi gkatan besa mulai tahu hina telah m roup Corpo berpotensi setingkat m apun tugasn engembanga produksi, h Dunia akan di China ar dalam pe un 2000, b meningkat ration dan S i kuat di in menteri untu nya adalah an industri arga, distrib Baja (juta-t dan India ermintaan u beberapa p menjadi te Shagang Gr ndustri baja uk mengelo h untuk ko besi dan b busi, impor ton) - (Bas yang san untuk baja perusahaan erkenal sep roup. anya sepert ola industri-oordinasi d baja di Ind dan ekspor son 2012) ngat pesat dalam beb baja India perti Tata ti India, ba -industri baj dan perenca dia, merumu r besi & baj

telah berapa a dan Steel, ahkan ajanya anaan uskan a dan

(4)

produk yang terkait, serta pengembangan industri hulu terkait penyediaan bijih besi, bijih mangan, bijih krom, bijih nikel dan sebagainya, terutama yang dibutuhkan oleh industri baja.

1.1.2 Nikel

Sebagai salah satu komponen dalam pembuatan baja, nikel yang awalnya ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dan disebut kupfernickel merupakan komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi siderite ataupun laterite, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Deposit besar nikel terdapat di Phillipines, Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

Warna nikel keperak-perakan merupakan hasil pemolesan. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal yang bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang baik terhadap panas dan listrik. Nikel banyak digunakan untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi. Alloy tembaga-nikel banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Nikel juga digunakan untuk membuat uang koin, dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi di bank, dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan daya.

(5)

Tabel 1.1 Negara-negara Penghasil Nikel Terbesar Negara Penghasil

Nikel

Produksi Nikel (ribu Metrik Ton)

2010 2011 2012 Phillipines 173 270 330 Indonesia 232 290 320 Russia 269 267 270 Australia 170 215 230 Canada 158 220 220 Brazil 130 131 140 Kaledonia Baru 59 109 140 China 79 89 91 Colombia 72 76 80 Cuba 70 71 72 Sumber : www.statista.com

Permintaan nikel dunia terus naik seiring dengan kenaikan permintaan baja, dengan peningkatan permintaan nikel dunia dekade terakhir naik dari 1.104.000 ton pada tahun 2001, menjadi 1.572.000 ton pada tahun 2011, atau tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 4,2%. Pertumbuhan permintaan sebesar 3,2% pertahun terjadi dari 2005 sampai dengan 2010, penurunan pertumbuhan ini karena krisis global pada tahun 2008. Namun kenaikan dalam empat tahun terakhir mencapai lebih dari 5%, hal ini didorong oleh permintaan yang sangat besar di Asia Timur dan Asia Selatan, terutama Cina untuk dapat memproduksi baja yang saat ini mengkonsumsi sekitar 44% nikel dunia.

Saat ini beberapa pemain besar industri nikel seperti Norilsk, RNC, Aquila, dan First Quantum memulai proyek baru, namun masih pada tahap eksplorasi, hanya RNC dan First Quantum yang saat ini siap untuk berproduksi pada tahun 2015-2016. Sedangkan pertumbuhan permintaan diperkirakan akan

(6)

terus meningkat. Diperkirakan juga akan terjadi kekurangan pasokan nikel dunia lebih dari 10 juta ton dalam lima tahun kedepan. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral oleh Pemerintah Indonesia, mengingat Indonesia merupakan penghasil 15% kebutuhan nikel dunia.

Tabel 1.2 Konsumsi Nikel Dunia Konsumsi Nikel

(dalam ribu ton)

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Africa 42,0 33,6 27,0 31,7 24,0 23,9 America 180,4 171,4 160,5 121,8 153,2 165,0 Asia 683,7 690,9 688,3 760,4 929,4 1050,6 Europe 492,1 423,9 407,5 317,7 355,9 366,0 Oceania 2,9 2,9 2,9 2,7 2,7 2,7 Total Dunia 1401,1 1322,7 1286,1 1234,3 1465,2 1608,2 Sumber : www.insg.org 1.1.3 Nikel di Indonesia

Pada satu dasawarasa terakhir ini bahan-bahan dasar untuk industri baja yang banyak terdapat di Indonesia mulai diekploitasi oleh pihak asing untuk kebutuhan industri baja yang sangat meningkat terutama dari produsen di China dan India. Indonesia juga merupakan pemasok terbesar nikel bagi Jepang, pada tahun 2011, 53% impor nikel Jepang berasal dari Indonesia.

Tercatat pertumbuhan ekspor nikel Indonesia selama satu dasawarsa terakhir mencapai nilai rata-rata 23% dalam setahunnya sesuai data dari Badan Pusat Statistik Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan dan produksi nikel dari Indonesia diprediksi akan terus meningkat.

(7)

Tabel 1.3 Ekspor Nikel Indonesia

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Jumlah Ekspor (ton) 2.120.582 2.499.728 2.105.957 3.790.896 3.869.883 Kenaikan Ekspor -14,28% 17,88% -15,75% 80,01% 2,08% Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Ekspor (ton) 7.112.870 6.571.764 5.819.565 9.475.362 12.482.829 Kenaikan Ekspor 83,80% -7,61% -11,45% 62,82% 31,74% Sumber : www.bps.go.id

Disisi lain Kebijakan pemerintah Indonesia untuk dapat menaikkan pendapatan dalam negeri melalui UU No. 07 tahun 2012 mengharuskan perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia mulai pada tahun 2014 untuk mengekspor nikel setelah diolah menjadi bahan baku. Hal ini untuk dapat menaikkan nilai tambah dari ekspor produk nikel tersebut.

1.1.4 Lahan Tambang Nikel PT. XYZ

PT. XYZ saat ini memiliki sebuah konsesi pertambangan nikel dan telah mendapatkan izin usaha pertambangan operasi produksi yang diperoleh dari tahun 2010. Sampai dengan saat ini PT. XYZ belum dapat melakukan kegiatan produksinya karena usaha tambang memerlukan modal awal dan modal kerja yang besar.

Hasil eksplorasi yang telah dilakukan menunjukkan terdapatnya cadangan nikel yang potensial, yaitu sebanyak 6.163.848 WMT dengan kadar nikel 1,8 %. Sesuai dengan kedudukan, laterisasi, keadaan topografi daerah dan skala operasi penambangan yang direncanakan, maka cara penambangan yang dapat dilakukan adalah tambang terbuka yang menggunakan kombinasi alat berat, antara lain

(8)

dozer, excavator, loader dan dump truck sebagai alat berat utama dan dibantu sejumlah peralatan penunjang lainnya. Hasil dari kegiatan penambangan sebagian akan disaring terlebih dahulu sebelum di bawa ke penampungan atau stockpile yang terletak tidak jauh dari lokasi tambang, yang merupakan tempat penumpukan laterit nikel yang siap dikapalkan.

Potensi hasil eksplorasi yang ada masih bisa berkembang sejalan dengan studi eksplorasi lanjutan yang dapat dilakukan bila proyek tambang sudah berjalan, karena masih terdapat titik-titik yang belum dieksplorasi. Untuk merealisasi usaha pertambangan nikel ini, PT. XYZ akan memerlukan dana investasi awal dan modal kerja. Pemilik perusahaan berencana untuk menjual kepemilikan karena saat ini tidak memiliki dana cukup untuk memulai penambangan.

Saat ini PT. ABC yang merupakan perusahaan dengan kepemilikan sebagian besar asing, melihat peluang dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan penjualan nikel ke luar negeri harus sudah berbentuk bahan baku. Dimulai dari tahun 2012 PT. ABC mulai mendirikan pabrik pengolahan nikel atau smelter yang berada di pantai utara Pulau Jawa. PT. ABC saat ini sedang berusaha untuk mengakuisisi beberapa pertambangan untuk memastikan bahan mentah bijih nikel untuk produksi pada smelternya. PT. ABC melihat PT. XYZ memiliki potensi nikel yang cukup baik dari segi kualitas dan cadangan yang dimiliki.

Kondisi pasar nikel dari akhir tahun 2012 sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 yang kurang baik karena cadangan di beberapa gudang utama di dunia

(9)

seperti pada London Metal Exchange saat ini berlebih, mengakibatkan harga nikel berada pada titik terendah dari hampir sepuluh tahun terakhir. Oleh karena itu maka saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli konsesi nikel karena juga berada pada titik terendah.

1.2 Rumusan Masalah

PT. XYZ sebagai pemilik tambang memerlukan gambaran mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dan juga mengindikasi risiko dari pembelian tambang nikel yang dimilikinya oleh investor. Oleh karena itu dibutuhkan studi untuk menjawab pertanyaan apakah pembelian tambang milik PT. XYZ oleh PT. ABC akan dapat memberikan keuntungan.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah penanaman modal dalam usaha pertambangan pada lahan yang dimiliki oleh PT. XYZ akan memberikan keuntungan kepada semua pihak yang berkepentingan, terutama bagi PT. ABC sebagai investor, ditinjau dari beberapa aspek penting studi kelayakan usaha, terutama aspek keuangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi Investor studi kelayakan mengenai usaha pertambangan pada konsesi yang dimiliki oleh PT. XYZ ini dapat mengurangi risiko kerugian atas penanaman modal yang dilakukan. Bagi PT. XYZ penelitian ini sangat penting untuk dapat melanjutkan kegiatan perusahaan agar dapat memproduksi dan menjual hasil tambangnya dan juga akan memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan, dan memudahkan pengendalian.

(10)

1.5 Batasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini ditentukan beberapa batasan yang menjadi acuan lingkup penelitian, yaitu :

1. Investasi dalam penulisan ini adalah hanya investasi disektor riil, yaitu investasi dalam pertambangan bijih nikel.

2. Penilaian kelayakan investasi ini berdasarkan analisis kelayakan keuangan dengan memperkirakan aliran kas yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Untuk mendukung analisis kelayakan, pembahasan juga meliputi penilaian kelayakan dari beberapa aspek lain yaitu aspek pemasaran, teknis, hukum, manajemen, sosial ekonomi, dan lingkungan.

3. Data yang digunakan adalah data sekunder terutama yang didapatkan dari hasil laporan eksplorasi, serta beberapa laporan rencana perusahaan. 1.6 Susunan Penelitian

BAB I

Mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian tujuan penelitian, manfaat, pembatasan, dan susunan penelitian.

BAB II

Landasan teori, investasi, tujuan investasi, jenis-jenis investasi, langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan investasi serta uraian beberapa metode yang digunakan untuk menganalisa kelayakan investasi.

(11)

BAB III

Gambaran perusahaan, kondisi pertambangan yang mempengaruhi kelayakan investasi, dan data-data teknis tambang.

BAB IV

Analisis kelayakan dilakukan pada aspek keuangan dan juga analisis aspek-aspek diluar keuangan yaitu aspek pemasaran, teknis, hukum, sosial ekonomi, manajemen, lingkungan. Pembahasan dimulai dari pengumpulan data, kemudian pengolahan data, dan menjawab pertanyaan penelitian pada perumusan masalah. BAB V

Gambar

Tabel 1.1 Negara-negara Penghasil Nikel Terbesar
Tabel 1.3 Ekspor Nikel Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam pembuatan suatu karya animasi juga bisa digunakan beberapa aplikasi lainnya, oleh karena itu penulis memperkenalkan aplikasi Scratch pada

Menurut Abu Bakar, mazahab Syafi‟i memisahkan harta kekayaan itu dengan mata pencarian yang dimaknainya, karena dengan pendapat atau pekerjaan itu bisa dijadikan

Berkaitan dengan Penerapan Sistem Akuntibilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrument pertanggung jawaban, Renstra ini merupakan langkah awal untuk

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dimana realita akan pengimitasian budaya pop Korea melalui televisi yang

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Growth faltering tidak berpengaruh terhadap kejadian demam dan kejang demam pada nak pasca imunisasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan delapan variabel, antara lain perilaku pembelian impulsif, dorongan untuk membeli, emosi positif, ketersediaan waktu, ketersediaan uang,

Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, model data (data display), penarikan/verifikasi kesimpulan. Berdasarkan data yang

Lokasi sales counter Sariayu Martha Tilaar Plaza Medan Fair memiliki koleksi produk-produk kosmetik Sariayu yang saya butuhkan.. Lokasi sales counter Sariayu Martha Tilaar