5
1
1
1
DOCUMENT
jurnal manajemen sains
Vol.5 No.3 2017
SCORE
98
ISSUES FOUND IN THIS TEXT
8
PLAGIARISM
0
%
Contextual Spelling
Grammar
5
Determiner Use (a/an/the/this, etc.)
Punctuation
1
Comma Misuse within Clauses
Sentence Structure
Style
2
Improper Formatting
Passive Voice Misuse
Vocabulary enhancement
of 100
No errors
No errors
jurnal manajemen sains Vol.5 No.3 2017
ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI,
BUDAYA ORGANISASI DAN PELATIHAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN NON MEDIS
DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida Medan)
Eva Fitria1, Arlina Nurbaity Lubis2, Parapat Gultom3
1Alumni Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU
2Dosen Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU
3Dosen Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU
Abstract : The Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
(Kidney and Hypertension Clinic) Rasyida, Medan, as the
health center of hemodialysis attempts to provide prime
service so that it can increase its competitiveness by
improving its employees' performance, employees'
motivation, organizational culture, and training. In this
case, the role of leadership is important to be applied in
the organization. The objective of the research was to
examine the influence of leadership, motivation,
organizational culture, and training on employees'
performance with organizational commitment as
intervening variable. The research used descriptive
statistic and descriptive explanatory approach. The data
were gathered by distributing questionnaires and
conducting interviews and documentary study. The
population was 39 non-medical personnel in the Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida, Medan. The result
of the first substructure showed that leadership, motivation,
organizational culture, and training simultaneously had
positive and significant influence on organizational
commitment at the coefficient determination Adjusted R
1
[an intervening or the intervening]
4
[descriptive,]
5
Unoriginal text: 8 words
Square (R2) of 0.267 or 26.7%. Partially, motivation had
positive and significant influence on organizational
commitment. The result of the second substructure showed
that leadership, motivation, organizational culture, training,
and organizational commitment simultaneously had
positive and significant influence on employees'
performance at the coefficient determination Adjusted R
Square (R2) of 0.423 or 42.3%. Partially, organizational
culture and organizational commitment had positive and
significant influence on employees' performance.
Organizational commitment was intervening variable in the
correlation of motivation with employees' performance.
Keywords: Leadership, Motivation, Organizational
Culture, Training, Organizational Commitment,
Employees' Performance
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, rumah sakit juga
harus mampu memberikan kepuasan kepada
pasien.Kepuasan itu dapat diperoleh dari fasilitas serta
pelayanan rumah sakit terhadap pasien.Kepuasan pasien
tersebut dapat menjadi tolak ukur dari kualitas rumah sakit
dan menjadi bahan evaluasi rumah sakit.
Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh 3 (tiga) perubahan besar yang
memberikan tantangan dan peluang. Perubahan itu adalah
sumber daya yang terbatas, adanya kebijakan desentralisasi
dan berkembangnya kesadaran akan pentingnya mutu
(quality awarness). Untuk itulah maka peningkatan sumber
daya merupakan salah satu bagian penting dalam
mewujudkan pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi
harapan masyarakat (Depkes.RI.2004)
Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah Indonesia baik
ditingkat pusat maupun daerah berupaya melakukan
berbagai hal, salah satunya adalah melanjutkan perluasan
jangkauan pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit,
Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling dan sarana kesehatan lainnya (Depkes RI.2004).
Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui
peningkatan keterjangkauan (accesibility), kemampuan
(affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan
sehingga mampu mengantisipasi perubahan,
perkembangan, masalah dan tantangan dalam
pembangunan kesehatan (Profil Dinas Kesehatan Prov
Sumatera Utara 2012).
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
menghadapi persaingan yang tinggi, oleh karena itu
dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dengan
memperhatikan dinamika lingkungan yang sangat kuat,
baik lingkungan internal maupun eksternal. Sebagai upaya
klinik dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan
usahanya, maka klinik dituntut untuk dapat mengelola
sumber daya manusia dengan baik. Pengelolaan sumber
daya manusia yang benar dapat mendukung tercapainya
visi, misi dan sasaran strategis Klinik.
Kinerja karyawan saat ini mengalami penurunan. Hal ini
dapat dilihat dari belum maksimalnya pelayanan yang
diberikan sehingga berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
pasien. Seperti masih banyak karyawan yang kurang
ramah, kurang teliti dalam bekerja serta kurangnya
koordinasi dapat menyebabkan tidak efektifnya dalam
bekerja.Untuk melihat kepuasan pelayanan yang diberikan
karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut:
Sumber: Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Gambar 1.1 : Grafik Kepuasan Pelayanan
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat angka kepuasan
dengan ketentuan Depkes RI (2008) dalam standar
pelayanan minimal disebutkan bahwa kinerja pelayanan
rawat jalan dikatakan baik bila angka kepuasan pelanggan
mencapai angka diatas 90%.
Selain itu masih adanya karyawan datang terlambat pada
jam kantor, beberapa karyawan sering meninggalkan
kantor pada jam kerja. Dalam hal ini dapat kita lihat dari
tingkat absensi karyawa non medis Klinik Spesialis Ginjal
dan Hipertensi Rasyida Medan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Tingkat Keterlambatan dan Ketidakhadiran Karyawan Non
Medis Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan Tahun 2016
No
Bln
Karyawan Absen
%
Karyawan terlambat
%
Karyawan keluar pada saat jam kerja
%
Total karyawan
1
Apr
6
15,38%
22
56,41%
8
20,51%
39
2
Mei
29
74,35%
20
51,28%
10
25,64%
3
Jun
17
43,90%
19
48,71%
5
12,82%
39
Rata
44,54%
52,13%
19,65%
Sumber: Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
2016 (data diolah)
Berdasakan Fenomena diatas dapat dilihat bahwa kinerja
karyawan masih belum maksimal. Untuk itu tentu harus
didukung oleh beberapa faktor seperti kepemimpinan yang
efektif, motivasi yang tinggi, budaya organisasi yang baik,
pelatihan yang intens serta komitmen yang tinggi untuk
meningkatkan prestasi.
1.2 Tujuan
Berdasarkan Latar belakang penelitian diatas maka tujuan
penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan terhadap komitmen organisasi Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi
terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya
organisasi terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan
7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan
terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan
9. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
10. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan melalui komitmen organisasi terhadap
kinerja karyawan Klinik Spesialis Ginjal dna Hipertensi
Rasyida Medan
11. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi melalui komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawana Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan
12. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya
organisasi melalui komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan
13. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
pelatihan melalui komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan.
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan bagi Klinik
Spesialis Ginjal & Hipertensi Rasyida dalam upaya
peningkatan kinerja karyawan sehingga memberi dampak
perusahaan.
Sebagai bahan studi kepustakaan guna memperkaya
penelitian ilmiah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara, khususnya pada Program
Studi Magister Ilmu Manajemen.
Sebagai bahan pembelajaran dan memperluas pengetahuan
peneliti secara pribadi dalam bidang manajemen sumber
daya manusia terutama mengenai kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ide atau pemikiran sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian serupa.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepemimpinan
Menurut Robbins (2011) Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah
tercapainya tujuan. Definisi kepemimpinan secara luas
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok
budayanya.
Rivai et al (2014) mendefinisikan kepemimpinan secara
luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi
interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas
untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama
dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kersa sama
dari orang –orang di luar kelompok atau organisasi.
Motivasi
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2015) Motivasi
merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat upaya tinggi
ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan
individual. Motivasi merupakan dorongan yang datang dari
dalam diri manusia yang mengaktifkan, menggerakkan
Motivasi adalah memahami hubungan kebutuhan,
dorongan dan tujuan (Zainal, 2014).
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Rivai, 2014).
Mangkunegara (2011) mengemukakan bahwa"Budaya
organisasi adalah separangkat asumsi atau sistem
keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman
tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan internal".
Pelatihan
Menurut Kaswan (2011) pelatihan adalah proses untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan.
Sikula dalam (Mangkunegara.2012) mengatakan Pelatihan
adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir
dimana pegawai non managerial mempelajari pengetahuan
dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas
Komitmen Organisasi
Menurut Mathis & Jackson (dalam Suparyadi, 2015)
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai derajat
dimana karyawan percaya dan mau menerima
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap atau tidak akan
meninggalkan organisasinya.
Menurut Luthans (2011) komitmen organisasional sering
didefinisikan sebagai:
Sebuah keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi tertentu
Keinginan untuk mendesak usaha pada tingkat tinggi atas
nama organisasi
Keyakinan yang pasti dalam dan penerimaan atas nilai-nilai
dan tujuan organisasi
Wibowo (2015) mengatakan bahwa komitmen merupakan
perwujudan dari kerelaan seseorang dalam bentuk
pengikatan diri dengan dirinya sendiri (komitmen individu)
digambarkan oleh besarnya usaha (besarnya tenaga, waktu
dan pemikiran) atau besarnya semangat untuk terus belajar
bagi pencapaian cita-cita pribadi (komitmen individu) atau
visi bersama/komitmen organisasi.
Kinerja
Mangkunegara (2014) menjelaskan bahwa kinerja adalah
Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan.
Hasibuan (2012) mengatakan kinerja adalah suatu hasil
yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
Kerangka Konseptual
Berdasarkan penejelasan dari latar belakang diatas maka
kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk
mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi,
budaya organisasi, pelatihan terhadap kinerja karyawan dan
komitmen organisasi.Sifat penelitian ini adalah explanatory
research.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Spesialis Ginjal &
Hipertensi Rasyida Jl D.I Panjaitan No 144 Medan.
Adapun penelitian ini dilakukan sejak Mei hingga
November 2016.
.
Populasi dan Sampel
medis Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan yang berjumlah 39 orang dan seluruhnya dijadikan
sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Wawancara (interview) kepada manajemen Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan untuk
memberikan informasi dan keterangan yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian
Daftar pertanyaan (questionare) yang diberikan kepada
karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan yang menjadi responden atau sampel penelitian.
Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan
mempelajari data pendukung yang berhubungan dengan
masalah penelitian yang diperoleh dari manajemen Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah bersumber dari:
Data Primer adalah data yang diperoleh dari jawaban daftar
pertanyaan yang diberikan kepada karyawan sebagai
responden pada Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi
dokumentasi seperti: Jurnal peraturan-peraturan dan
dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan
penelitian ini.
Teknik Analisis Data
Metode analisis statistik deskriptif
Uji hipotesis dengan analisis jalur
Persamaan model matematika dari model jalur adalah
sebagai berikut:
Persamaan Struktural 1
Z= b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e1
Persamaan struktural 2
Y= b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b57Z +e2
Y = Kinerja Karyawan
Z = Komitmen Organisasi
(X1) = Kepemimpinan
(X2) = Motivasi
(X3) = Budaya Organisasi
(X4) = Pelatihan
e = error terms
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Determinasi (R2) Model Persamaan Regresi
Pertama
Untuk melihat besarnya pengaruh pada persamaan
struktural 1 yaitu pengaruh kepemimpinan, motivasi,
budaya organisasi, pelatihan terhadap komitmen organisasi
dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19
Hasil Analisis Jalur R-Square Regresi 1
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,586a
,344
,267
,482
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi,
Kepemimpinan, Budaya_Organisasi
b. Dependent Variable: Komitmen_Organisasi
Sumber: Output SPSS, datadiolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.19 nilai koefisien determinasi
Koefisien artinya pengaruh kepemimpinan, motivasi,
budaya organisasi dan pelatihan terhadap komitmen
organisasi sebesar 26,7%, sedangkan sisanya sebesar
73,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
Pengujian Secara Serempak (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model memiliki
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Berikut ini merupakan hasil pengujian hipotesis
secara serempa
Tabel 4.20
Hasil Uji Simultan (Uji F) Model Regresi 1
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
4,135
4
1,034
4,456
,005b
Residual
7,888
34
,232
Total
12,023
a. Dependent Variable: Komitmen_Organisasi
b. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi,
Kepemimpinan, Budaya_Organisasi
Sumber: Output SPSS, datadiolah peneliti, 2016
Pengujian Secara Parsial (Uji-t)
Hasil pengujian secara parsial (Uji t) persamaan struktural
1 dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut:
Tabel 4.21
Hasil Uji Parsial (Uji t) Model Regresi 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-,426
1,031
-,413
,682
Kepemimpinan
,431
,152
,143
,863
,394
Motivasi
,464
,334
2,197
,035
Budaya_Organisasi
,159
,255
,105
,624
,537
Pelatihan
,256
,153
,257
1,676
,103
a. Dependent Variable: Komitmen_Organisasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,394 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
H1 ditolak untuk kepemimpinan dan H0 diterima. Dengan
demikian secara parsial kepemimpinan tidak berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasional. Artinya
bahwa variabel kepemimpinan secara nyata tidak
berpengaruh terhadap komitmen organisasional pada
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida medan.
Karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan tidak menjadikan faktor kepemimpinan sebagai
salah satu alasan untuk meningkatkan komitmen
organisasi. Hal ini disebabkan karena peran pimpinan
belum mampu mempengaruhi karyawan sehingga
karyawan belum dapat mengikuti perintah secara sukarela
dengan rasa ikhlas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Junaedi et.al (2013) yang menyatakan bahwa
kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh Motivasi Terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,035< 0.05 maka dapat disimpulkan H1
diterima untuk motivasi dan H0 ditolak. Dengan demikian
secara parsial motivasi berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasional.
Artinya bahwa variabel motivasi secara nyata
berpengaruh terhadap komitmen organisasional pada
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida medan.
Karyawan yang termotivasi dalam menjalankan
pekerjaannya akan berupaya untuk melakukan yang terbaik
bagi kepentingan organisasi. Ada berbagai upaya untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan baik dengan
memperhatikan motivasi yang berasal dari dalam seperti
tanggung jawab dalam bekerja, senang dengan pekerjaan,
kemajuan karir, adanya pengakuan atas prestasi.
Sedangkan motivasi dari luar yaitu gaji yang diterima,
keselamatan kerja, kondisi kerja, adanya saling memberi
dukungan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratama
(2014), Putri (2014) dimana hasil dari penelitian tersebut
adalah motivasi mampu meningkatkan komitmen
organisasi karyawan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen
Organisasi
Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,537 >
0.05 maka disimpulkan H1 ditolak untuk budaya organisasi
dan H0 diterima. Dengan demikian secara parsial budaya
organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen
organisasional. Artinya bahwa budaya organisasi secara
nyata tidak dapat meningkatkan komitmen organisasional
karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rassyida
Medan. Hal ini terjadi karena nilai-nilai budaya yang
dibangun dalam diri karyawan tidak kuat sehingga tidak
mampu meningkatkan rasa cinta karyawan kepada
organisasi.
Pengaruh Pelatihan Terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,103 > 0.05 maka dapat disimpulkan H1
secara parsial pelatihan tidak berpengaruh signifikan
terhadap komitmen organisasional. Artinya bahwa
pelatihan secara nyata tidak dapat meningkatkan komitmen
organisasional karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan. Pelatihan adalah kunci sukses
dalam membangun komitmen organisasi karyawan.
Pelatihan yang mampu membuka wawasan mengenai
pentingnya peran karyawan dalam perusahaan maka akan
dapat meningkatkan ikatan yang kuat antara karyawan dan
perusahaan (Adi dan Sigit.2013). Allen dan Meyer dalam
(Adi dan Sigit, 2013) memberikan gambaran bahwa ikatan
yang kuat antara karyawan dan perusahaan merupakan
suatu pertanda adanya komitmen organisasional, namun
pada kenyataannya di Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan masih ada pelatihan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan dan masih sangat minim sekali
dilakukan untuk karyawan non medis sehingga pelatihan
tidak memberikan pengaruh terhadap komitmen organisasi.
Adapun persamaan struktural 1 pengaruh kepemimpinan,
motivasi, budaya organisasi, pelatihan terhadap komitmen
organisasi karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida Medan adalah sebagai berikut
Z=0,143X1+0,334X2+0.105X3+ 0.257X4+e1
Hasil Uji Determinasi (R2) Model Persamaan Regresi
Kedua
Untuk melihat besarnya pengaruh pada persamaan
struktural 2 yaitu pengaruh kepemimpinan, motivasi,
budaya organisasi, pelatihan terhadap kepuasan dapat
dilihat pada Tabel 4.24 berikut:
Tabel 4.24
Hasil Analisis Jalur R-Square Persamaan
Struktur 2
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
,706a
,499
,423
,350
Sumber:output SPSS, data diolah peneliti
Berdasarkan Tabel 4.24 nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,423 artinya pengaruh
kepemimpinan, motivasi, budaya organisasi, pelatihan dan
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan adalah
sebesar 42,3%, sedangkan sisanya sebesar 57,7%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Pengujian Secara Serempak (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model memiliki
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Berikut ini merupakan hasil pengujian hipotesis
secara serempa
Tabel 4.24
Pengujian Serempak Struktural 2
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
4,028
5
,806
6,572
,000b
Residual
33
,123
Total
8,073
38
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
b. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi,
Budaya_Organisasi, Motivasi, Pelatihan, Kepemimpinan
Sumber: Output SPSS, data diolah 2016
Berdasarkan Tabel 4.25 diperoleh nilai Fhitung sebesar
6,572 > Ftabel sebesar 2,50 dan sig = 0,000 < 0,05. Oleh
karena itu H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa
variabel independen (kepemimpinan, motivasi, budaya
organisasi, pelatihan dan komitmen organisasi) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
karyawan.
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Pengujian secara parsial menguji pengaruh variabel
independen yaitu kepemimpinan, motivasi,budaya
organisasi, pelatihan, komitmen organisasi terhadap
variabel kinerja karyawan. Hasil pengujian secara parsial
(Uji-t) persamaan struktural 2 dapat dilihat pada Tabel 4.25
berikut:
Tabel 4.25
Hasil Uji Parsial (Uji t) Model Persamaan Struktur 2
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
1,191
,751
1,585
,123
Kepemimpinan
-,112
,112
-,149
-1,008
,321
Motivasi
,091
,164
,079
,551
,585
Budaya_Organisasi
,385
,186
,310
2,064
,047
Pelatihan
,116
-,141
-,999
,325
Komitmen_Organisasi
,499
,125
,610
4,007
,000
Sumber: Output SPSS, data diolah peneliti 2016
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,321 > 0.05 maka H0 diterima artinya
kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida Medan. Artinya bahwa kepemimpinan secara
nyata tidak dapat meningkatkan kinerja karyawan Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Hal ini
disebabkan peran pimpinan belum mampu mendorong,
mengarahkan, memotivasi dan mendukung upaya
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui nilai signifikansi
0,585 > 0.05 maka H0 diterima artinya motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya
bahwa variabel motivasi secara nyata tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan. Hal ini terjadi dikarenakan
rendahnya motivasi yang diterima karyawan yang dapat
diidentifikasi melalui jawaban responden pada dimensi
ekstrinsik yaitu terkait dengan gaji yang diterima,
hubungan kerja, dan kondisi kerja. Rendahnya motivasi
mengakibatkan rendahnya semangat kerja karyawan.
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,047 < 0.05 maka H0 ditolak artinya budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi
secara nyata dapat meningkatkan kinerja karyawan pada
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.
Budaya kerja yang kuat akan berpengaruh positif pada
kinerja karena dapat memberikan motivasi luar biasa pada
karyawan. Dengan adanya budaya organisasi yang kuat
berarti karyawan yang ada dalam organisasi mempunyai
banyak nilai-nilai yang diyakini bersama. Hal ini akan
menyebabkan lingkungan kerja yang nyaman, sehingga
para karyawan merasa memperoleh dorongan kerja
semakin kuat.(Robbins, 2002).
Penelitian ini mendukung hasil penelitian Ningsih (2015)
dan Nurjanah (2008) bahwa budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,325 > 0.05. maka H0 diterima artinya
pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa variabel pelatihan secara nyata
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Hal ini
disebabkan pelatihan yang diberikan kepada karyawan non
medis bagian front office tidak sesuai dengan kebutuhan
dan masih sangat minim sekali diikuti oleh karyawan non
medis sehingga responden menganggap pelatihan tersebut
tidak mampu meningkatkan kinerja mereka. Hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
Fitra (2013) yang menyatakan bahwa penelitian
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Perbedaan dari
hasil penelitian ini bisa saja disebabkan karena berbedanya
objek penelitian dan sampel penelitian.
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,000 < 0.05. maka H0 ditolak artinya
karyawan. Artinya semakin meningkat komitmen
organisasi maka akan meningkatkan kinerja karyawan
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.
Hasil penelitian di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida Medan didapatkan bahwa indikator mencintai
organisasi, makna organisasi, keharusan berada dalam
organisasi, nilai kesetiaan terhadap organisasi merupakan
indikator yang paling banyak karyawan mengatakan setuju.
Hal tersebut bermakna bahwa komitmen organisasi dapat
menentukan tinggi nya kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Felicia (2006),
Mubaroq dan Darmanto (2016), Nurjanah (2008) , Fitra
(2013) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Adapun persamaan struktural 2 pengaruh kepemimpinan,
motivasi, budaya organisasi, pelatihan dan komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan adalah sebagai
berikut:
Y=-0,149X1+0,079X2+0.310X3- 0.141X4+ 0,610Z+e2
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Komitmen Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak
berpengaruh siginifikan terhadap kinerja karyawan melalui
komitmen organisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini,
upaya peningkatan kinerja karyawan ternyata tidak dapat
ditempuh dengan menumbuhkan komitmen organisasi
karyawan karena walaupun karyawan cinta, bangga dengan
organisasi namun jika ada kesempatan bekerja tempat lain,
karyawan akan keluar dari perusahaan.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Komitmen Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh siginifikan terhadap kinerja karyawan melalui
komitmen organisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi motivasi yang dibangun pada Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan akan
berdampak nyata terhadap peningkatan komitmen
komitmen organisasi pada akhirnya membawa perbaikan
kinerja karyawan.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Komitmen Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi
tidak berpengaruh siginifikan terhadap kinerja karyawan
melalui komitmen organisasi. Budaya organisasi
merupakan makna bersama atau nilai-nilai yang sudah
melekat dalam tubuh organisasi yang membentuk perilaku
para karyawan sehingga budaya organisasi tidak mampu
diintervensi atau dimediasi oleh variabel apapun. Oleh
karena itu komitmen organisasi tidak mampu memediasi
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Komitmen Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan tidak
berpengaruh siginifikan terhadap kinerja karyawan melalui
komitmen organisasi. Hal ini berarti bahwa komitmen
organisasi sebagai variabel intervening tidak mampu
memediasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Secara parsial kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial budaya organisasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap komitmen organisasi Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial pelatihan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial motivasi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial budaya organsiasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial pelatihan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Secara parsial komitmen organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasi Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Budaya organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
Pelatihan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasi Klinik
Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan
DAFTAR PUSTAKA
Antoni, Feri. 2006. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Orientasi Tugas dan Orientasi Hubungan Terhadap
Motivasi Kerja dan Dampaknya Pada Prestasi Kerja
Pegawai Pengadilan Tinggi Tata Usaha. Tesis Universitas
17 Agustus Surabaya
Dewi, Felicia. 2006. Analisis Kepemimpinan dan
Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Tesis Magister
Manajemen Universitas Diponegoro
Fitra, Yuan. 2013. Pengaruh Pelatihan, Kompetensi dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Balai
Tesis Universitas Dian Nuswantoro
Kaswan. 2011. Kaswan. 2011. Pelatihan dan
Pengembangan Untuk Meningkatkan Kinerja SDM,
Cetakan 1. Bandung: Alfabeta
KepMenkes RI, No.128/Menkes/SK/II. 2004. Depkes
RI.2004
Luthans, Fred. 2011. Organizational Behavior: An
Evidence –Based Approach.New York: The McGrow-Hill
Companies, In
Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Mangkunegara . 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Bandung : Refika Aditama
Mangkunegara. 2014. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung :PT
Refika Aditama
Malayu S.P, Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Mubaroq dan Darmanto. 2016. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PNS di
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Tesis
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNTAG Semarang
Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada Biro
Lingkup DepartemenPertanian). Tesis Magister
Manajemen Universitas Diponegoro
Pratama, Nugraha. 2014. Analisis Pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Komitmen
Organisasi dan Dampaknya Pada Kinerja. Skripsi
Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Robbins. Stephen P. 2011. Perilaku Organisasi, Edisi
Kesepuluh. Jakarta: PT Indeks
Rivai, Zainal, Veitzal; Hadad, Muliaman Darmansyah;
Ramly, Mansyur .2014. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi, Edisi Keempat. Jakarta: Rajawali Pers
Suparyadi. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia
"Menciptakan Keunggulan Bersaing Berbasis Kompetensi
SDM. Yogyakarta: CV Andi
Refika Aditama
Wibowo. 2015. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Wahyuningsih. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Di
Rumah Sakit "Yakksi" Gemolong Sragen. Tugas Akhir