• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR

Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan bukan merupakan suatu tujuan sesaat. Kegiatan CSR yang dilakukan senantiasa diselaraskan dengan nilai-nilai yang dianut oleh Astra. Keselarasan tersebut dilakukan dengan mengembangkan program dan kegiatan yang terukur terhadap target-target untuk meningkatkan manfaat bagi pemangku kepentingan dan mengurangi dampak negatif aktivitas usaha Astra secara sosial. Cakupan jenis dan aktivitas CSR yang dilakukan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis Astra.

Asal mula program CSR PT. Astra Internasional Tbk. adalah bagaimana Astra dapat memberikan manfaat dan melakukan yang terbaik bagi masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan Catur Dharma Astra dan visi Astra yaitu menjadi perusahaan yang memberikan manfaat pada masyarakat. Program tanggung jawab sosial Astra awalnya dimulai dari prinsip berbuat baik yang selalu ditekankan oleh para pendiri Astra. Selanjutnya berkembang menjadi program pengembangan masyarakat, dan sampai saat ini dikenal dengan program CSR.

“…Astra sudah membuat program seperti ini dari dulu, sebelum ada gembar-gembor tentang CSR. Om William itu orang baik, jadi dia juga ingin usahanya dilakukan dengan baik dan bisa memberikan yang terbaik termasuk bagi masyarakat. Intinya adalah bagaimana bisa berbuat baik. Mulanya hanya ingin berbuat baik, terus berkembang jadi pengembangan masyarakat sampai pada program CSR yang sekarang ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan…”(Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional).7

7

(2)

Astra memiliki beberapa target operasional di bidang Security, Environment, and Social Responsibility yang dapat dijadikan tolok ukur

keberhasilan upaya Grup Astra untuk dapat bertahan dan berkembang. Beberapa target tersebut adalah:8

1. Bidang Security

a. Melaksanakan implementasi Astra Security Manajement System (ASMS) di setiap instalasi Grup Astra sesuai President Letter Astra Internasional 2009.

b. Pengamanan perusahaan lebih ketat menjelang pemilu 2009.

c. Integrasi sistem pengamanan antara Security Guard dengan Security

Devices Modern sesuai tingkat ancamannya.

d. Peningkatan dan pengembangan Security Manajement mencakup aspek fisik dan aspek non-fisik di seluruh fungsi organisasi.

2. Bidang Environment, Healthy, and Safety

a. Pencapaian peringkat “Green” Astra Green Company. b. Pengurangan penggunaan Sumber Daya Alam dan Energi.

c. Melakukan penghitungan Gas Rumah kaca dan penggunaan Ozon

Depleting Substances.

d. Cleaner Production (6R) untuk mengelola limbah dan emisi.

e. Investigasi insiden di tempat kerja yang disertai dengan follow up yang tepat, sehingga dapat terwujud suatu Zero incident workplace.

f. Sertifikasi sistem manajemen Lingkungan dan K3.

g. Implementasi sistem manajemen lingkungan dan LK3 di supplier. 3. Bidang Social Responsibility

a. Pencapaian peringkat “three star” Astra Friendly Company.

b. Memiliki program Income Generating Activities di sekitar perusahaan yang dilaksanakan secara sinergi di lingkungan Grup Astra serta dirasakan dampaknya oleh objek program.

8

(3)

Program CSR yang dilakukan oleh Astra tidak bertujuan untuk membentuk citra positif, namun citra positif tersebut akan terbentuk dengan sendirinya. Sama halnya dengan pembentukan citra, pihak Astra tidak pernah bertujuan mencari keuntungan dari program CSR yang dilakukan karena pihak direksi telah menanamkan prinsip-prinsip bahwa program ini ditujukan sebagai salah satu cara bagi Astra untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat.

5.2 Implementasi Program CSR dan Pendanaan Kegiatan

Kegiatan-kegiatan CSR PT. Astra Internasional Tbk. dilakukan langsung oleh Astra dan atau melalui pengelolaan beberapa yayasan. Salah satu kegiatan CSR yang langsung dilakukan oleh Astra adalah program Sunter Nusa Dua. Astra juga melakukan kegiatan CSR dengan membentuk beberapa yayasan seperti Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Yayasan Toyota dan Astra (YTA), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI), dan Yayasan Amaliah Astra (YAA). Yayasan tersebut bertanggung jawab melaksanakan kegiatan CSR dalam usaha mengentaskan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dasar, peningkatan kesehatan, konservasi dan pencegahan pencemaran lingkungan, serta pengembangan kemitraan yang sejalan dengan Millenium development Goals (MDG).9

1. Yayasan Toyota-Astra (YTA) didirikan pada tahun 1974 dan dikelola bersama oleh Toyota-Astra Motor dan PT. Astra Internasionel Tbk. Fokus kegiatan YTA adalah dibidang pendidikan, termasuk melalui pemberian beasiswa bagi pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, sumbangan buku-buku dan dukungan untuk program pendidikan teknik sampai tingkat S2.

2. Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI Program Bernas) merupakan yayasan yang didirikan pada tahun 2005. Kegiatan Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) mempunyai fokus pada kegiatan pendidikan yaitu membantu SD, SMP, dan SMK di daerah-daerah pra-sejahtera untuk meningkatkan mutu dari program Pendidikan, membangun kualitas intelektual pelajar, kemampuan keterampilan hidup, dan kekuatan moral dalam kualitas terbaik dan meningkatkan nilai multi

9

(4)

budaya di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pelajar yang memiliki kepercayaan diri dan kepedulian, serta dapat mengembangkan daerah mereka.

3. Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) merupakan yayasan Astra yang mempunyai fokus meningkatkan Quality, Cost, Delivery, and Innovation (QCDI) bersama dengan Astra Mitra Ventura. YDBA merupakan yayasan yang dibentuk Astra untuk membina UMKM. YDBA juga memiliki Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang merupakan lembaga pengembangan usaha di daerah dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

4. Yayasan Amaliah Astra (YAA) didirikan dengan fokus mendukung pembangunan spiritual, kebijaksanaan emosional dan intelektual diantara komunitas, sehingga orang-orang tersebut dapat menjalani hidup dengan pandangan yang positif. Melalui berbagai program dan aktivitas, YAA bertujuan secara aktif berpartisipasi pada ciptaan kedamaian dan pencerahan diantara karyawan Astra dan komunitas sekitar.

Pada 2008, YAA terlibat dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan pada bidang pendidikan, aktivitas rohani dan kemanusiaan, dengan target komunitas yang berada di sekitar pabrik Astra, terutama di daerah Tanjung Priok. YAA juga memberikan sumbangan yang berasal dari para karyawan Astra melalui ini Zakat Lembaga Amil, Infaq dan Shadaqah (LAZIS YAA). Hasil dari sumbangan tersebut digunakan untuk memberikan beasiswa bagi pelajar yang berasal dari keluarga ekonomi rendah.

Untuk memberikan arahan pada seluruh Grup Astra dalam penerapan kebijakan di bidang LK3 dan Social Responsibility, Astra telah mengembangkan dua kerangka kerja yang sistematis, yaitu Astra Friendly Company (AFC) dan

Astra Green Company (AGC). Astra juga memberikan panduan penerapan sistem

manajemen dan implementasi program dengan metode pengukurannya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan untuk mencapai keberhasilan di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial.

(5)

Untuk melakukan program CSR, Astra khususnya Divisi Enviromental &

Social Responsibility (ESR) tidak mempunyai budget khusus. Besarnya anggaran

dana tergantung dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Secara umum, kegiatan CSR yang dilakukan oleh Astra dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan rutin serta kegiatan yang sifatnya insidental. Kegiatan rutin sudah memiliki alokasi dana tersendiri, sedangkan alokasi dana untuk kegiatan yang sifatnya insidental tidak memiliki patokan tertentu, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan serta kondisi dan situasi yang terjadi. Sebelum memberikan bantuan, Astra terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat kondisi dan memperkirakan bentuk bantuan yang akan diberikan Astra.

“…Masalah besarnya dana sering sekali ditanyakan oleh berbagai pihak. Tapi sebenernya Astra nggak pernah punya budget khusus harus sekian ratus juta atau sekian miliar. Besarnya dana disesuaikan dengan bentuk kegiatan dan kondisi yang terjadi. Semuanya fleksibel. Misalnya bantuan bagi korban bencana alam. Kita tinggal survei dan buat proposal saja kepada direksi kemudian tinggal tunggu persetujuan saja. Semuanya tergantung kondisi dan kebutuhan masyarakat juga. Kalau program tetap pasti sudah ada anggarannya tapi besarnya dana, itu menyesuaikan…”(Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional).

5.3 PT. Astra Internasional Tbk. dalam Pengembangan Masyarakat

Salah satu fokus CSR Astra adalah komitmen untuk mengembangkan masyarakat. Partisipasi Astra dalam berbagai proses kegiatan pengembangan masyarakat bermula dari kesadaran para pendiri beserta manajemen dan staff bahwa membantu dan mendukung pengembangan masayarakat merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dijalankan.

Saat ini, komitmen pengembangan masyarakat mencakup lima bidang, yaitu bantuan kemanusiaan, program kemitraan termasuk income generating

activities, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Keempat bidang

tersebut, kecuali bidang kemanusiaan bertujuan pemberdayaan masyarakat yaitu membekali masyarakat dengan kemampuan untuk dapat secara terus menerus mengambil manfaat, khususnya melalui kegiatan-kegiatan pengembangan program bidang pendidikan dan income generating activities.

(6)

Contoh program pengembangan masyarakat yang langsung dilakukan Astra adalah pengembangan masyarakat di bidang pendidikan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pengembangan masyarakat pada bidang pendidikan yang telah dilakukan salah satunya adalah membangun sekolah di Aceh tahun 2004. Sekolah tersebut dibangun bagi masyarakat di sekitar lokasi yang terkena bencana Tsunami. Pembangunan infrastruktur sekolah tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar. Astra tidak hanya membangun sekolah saja namun masih terus memantau perkembangan pendidikan siswa-siswanya sampai tahun 2011 nanti. Astra juga memperhatikan kualitas dan kompetensi para pengajar di sekolah tersebut.

Pada saat ini, Astra sedang membuat sekolah hijau di lingkungan sekitar. Sekolah hijau merupakan sekolah yang memenuhi kriteria Adiwiyata dari Menteri Lingkungan Hidup. Sekolah tersebut antara lain harus mempunyai kebijakan, kurikulum yang mengarah pada lingkungan, mempunyai kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan lingkungan (misalnya berkebun, membuat kompos, daur ulang dan lain-lain), infrastruktur yang dimiliki harus ramah lingkungan dan lain-lain. Untuk melaksanakan program ini, Astra juga bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta dalam membuat kurikulum sekolah hijau tersebut.

Program peningkatan pendapatan atau Income Generating Activities (IGA) merupakan salah satu cara Astra untuk berupaya menumbuhkan semangat kewirausahaan, memberikan pelatihan, dan pendidikan yang dibutuhkan, serta membangun jaringan yang dapat mendukung pertumbuhan usaha kecil. Prinsip utamanya adalah bagaimana membuat kegiatan yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat. IGA merupakan bentuk pengembangan masyarakat dengan maksud membangun kemandirian masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. Contoh kegiatan IGA yang dilakukan Astra adalah pembuatan kompos dan kain majun yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pupuk kompos dan kain majun yang dihasilkan juga dibeli oleh Astra.

(7)

“…Masyarakat disekitar sini diajari membuat kompos dan membuat kain majun. Hasil yang mereka capai nantinya juga dibeli sama Astra. Misalnya kompos yang dibeli Astra digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos bagi tanaman-tanaman yang ada di taman-taman milik Astra. Kain majun itu kain yang terbuat dari potongan-potongan kain kecil yang biasa dipakai di bengkel atau pabrik untuk lap. Kain-kain itu dibeli oleh Astra dalam bentuk kiloan…” (Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional).

Untuk menciptakan keadilan bagi para pembuat kompos dan kain majun, Astra tidak hanya membeli kompos dan kain majun pada seorang atau sebuah UMKM saja, namun merata pada seluruh produsen. Besarnya pembelian kain majun juga disesuaikan dengan kemampuan produsen dalam memproduksi kain majun. Semakin banyak jumlah produksinya, maka semakin banyak pula kain majun yang dibeli oleh Astra.

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa panjang gelombang maksimum larutan standar besi berada pada daerah 500-520 nm karena pada daerah tersebut terdapat absorbansi maksimum

2. Komunikasi dan representasi, dan 5. Mengingat terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang saling terpiasah, koneksi matematis berperang penting dalam proses

Dari hasil pengujian diatas terlihat bahwa sarana ini merupakan sarana yang sangat mendukung untuk menambah waktu yang berkualitas dalam perkuliahan, meningkatkan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran keluarga dengan harga diri pada penderita penyakit kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kecamatan

Pada dasarnya pelaksanaan Pelatihan Aplikasi Paket Program MS Offce untuk Peningkatan Kemampuan Aparatur Pemerintahan Desa dalam rangka Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini

mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel- variabel yang diteliti. Lokasi pelitian ini adalah SMKN 1 Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah dengan alamat Jalan Raya

E.coli inaktif yang diperoleh dari spesimen diuji kepekaannya terhadap berbagai antibiotik (golongan β-laktam, aminoglikodida, kuinolon dan golongan antibiotika lainnya).. Hasil

Terdapat 2 jenis cetak coba, yaitu cetak coba untuk hasil montase (imposisi) dan cetak coba film separasi warna. ? Terdapat 3 jenis kertas proof, yaitu kertas blueprint, kertas