i
TUGAS AKHIR
STUDIO KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR (SKPA)
PENGEMBANGAN KAMPUNG BARATAN BOYOLALI
SEBAGAI PUSAT EDUKASI PERMACULTURE DAN
EKOWISATA AGRARIS
Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh : Afif Taftayani Sidiq
NIM D300120018
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
LEMBAR
PERSETUJUAN
DP3A Tugas
Akhir
Program Studi Arsitektur. Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakana
Judul
Penyusun
Nim
Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat
Edukasi Permaculture dan Ekowisata Agraris
Afif
Taftayani SidiqD300120018
Disetujui untuk Disampaikan Dihadapan Dewan Penguji Tugas
Akhir
Program Studi Arsitektur Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta, 19 Januari 2016
Pembimbing
I
Surakarta, 19 Januari 2016
LEMBAR PENILAIAN
Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Judul
Penyusun
Nim
:
Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat Edukasi Permaculture dan Ekowisata Agraris:
Afif
Taftayani Sidiq:
D300120018Penguji
I
PengujiII
PengujiIII
Setelah melalui tahaP Pengujian
Dihadapan dewan penguj i pada tangg al, 28 I
$
/2Al 6Dinyatakan. . .t U. k
t[.
. . den gan N i I ai . . - -!. .9/7/A
Surakarta, 28
/ l/
zoto
Dr. Ir. Qomarun,
M.M
Ir.Samsudin Raidi, M.Sc Ir.Indrawati,M.T
LEMBAR
PENGESAIIAN
TUGAS
AKHIR
PERENCANAAI\ DAI\[ PERANCAI\GAI\ ARSMEKTT]R
(PPA)
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Judul
Penyusun Nim
: Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat
Edukasi Permaculture dan Ekowisata Agraris :
Afif
Taftayani Sidiq: D 300 120 018
Telah melalui talrap pengujian di hadapan Dewan penguji
pada tanggal
2l
April 2016 dinyatakan ..l-V..UV|.Pembimbing
I
PengujiI
PengujiII
dengan nilai anskaTgtfioonilai huruf. .
.4.
.Nb
:
Dr.Ir.
Qomarun, M.M : Ir. Nurhasan, MT. : Suryaning Setyowati, ST,MT Mengetahui: Itas Teknik sT,MT.) tv 1' ;.," ; :PERI\IYATAAht
Pemyataan ini saya buat dengan sebebar-benarny4 dengan kesadaran penuh,
tanpa paksaan dari pihak lain. Pernyataan ini saya buat sebagai kelengkapan Laporan Tugas Akfiir dengan ini menyatakan bahwa materi yang saya paparkan
bukan menrpakan milik orang lain baik sebagai tugas mata kuliah maupun
kelengkapan dalam Tugas Akhir pihak tersebut.
Surakarta, 19 April 2016 Yang membuat pernyataan:
<4fb
AfifTaftayani Sidiq
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Alloh Subhanahuwata’ala, atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat Edukasi Permacultre dan Ekowisata Agraris” dengan baik sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Strata 1 (S1) di Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Untuk itu, atas segala bentuk bantuanya penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Suryaning Setyowati, ST, MT selaku Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Bapak Ir. Nurhasan, MT selaku Sekretaris Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Bapak Dr. Ir. Qomarun, MM selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir. 4. Bapak Ir. Samsudin Raidi, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir. 5. Ibu Suharyani, ST selaku Koordinator Tugas Akhir.
6. Semua dosen, staff dan karyawan Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Pihak Pemerintah Kelurahan Jeron dan Kampung Baratan yang memberi izin dan memberi data-data yang penulis butuhkan.
8. Ibu, Bapak (alm), Mbah (alm) (karya ini saya kerjakan dengan sebaik-baiknya untuk saya persembahkan kepada kalian) dan seluruh keluarga yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang dan do’anya kepada penulis.
9. Rika Wulandari bukan arsitek tapi banyak membantu dalam penyelesaian tugas. Atas Izin Alloh akan segera saya halalkan.
10. Zahrotul Wakhidah dan Anik Yuniastuti mahasiswi pertanian UNS yang banyak memberikan literatur tentang pertanian dan agriculture.
vii 11. Widya dan Sari yang banyak memberikan literatur tentang arsitektur dan
pengalaman dalam menyusun laporan.
12. Teman-teman studio akanoma yang banyak memberikan inspirasi dan literatur mengenai desain yang baik.
13. Teman-teman arsitektur UMS angkatan berapapun. Semuanya terbaik. Apalagi yang bantuin buatin maket. Kalian terbaik.
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.
Surakarta, 28 April 2016
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENILAIAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iv
PERNYATAAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
ABSTRAKSI ... xvi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Judul ... 1 1.2 Pengertian Judul ... 1 1.3 Latar Belakang ... 2 1.4 Rumusan Permasalahan ... 6 1.4.1 Permasalahan ... 6 1.4.2 Persoalan ... 7
1.5 Tujuan dan Sasaran ... 7
1.5.1 Tujuan ... 7
1.5.2 Sasaran ... 7
1.6 Lingkup dan Batasan Pembahasan ... 8
1.6.1 Lingkup Pembahasan ... 8
1.6.2 Batasan Pembahasan... 8
1.7 Keluaran... 8
1.8 Metode Pembahasan ... 8
1.8.1 Metode Pengumpulan Data ... 8
1.8.2 Analisa dan Sintesa ... 9
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Pusat Edukasi Pertanian ... 11
2.1.1 Perkembangan Pertanian ... 11
2.1.2 Jenis-Jenis Pertanian ... 13
2.1.3 Produksi Pertanian ... 15
2.1.4Musim Tanam Hingga Musim Panen ... 16
2.1.5 Pertanian yang Sehat ... 18
2.1.6 Perkebunan ... 19
2.1.7 Peternakan ... 21
2.1.8 Perairan ... 22
2.1.9 Pengolahan Sampah... 26
2.2 Permaculture ... 31
2.2.1 Prinsip Utama Dalam Permaculture ... 32
2.2.2 Zona (Pembagian Wilayah) ... 34
2.2.3 Masyarakat dan Permaculture ... 35
2.3 Arsitektur Ramah Lingkungan ... 36
2.3.1 Pengertian Arsitektur Ramah Lingkungan ... 36
2.3.2 GBCI (Green Building Council Indonesia) ... 36
2.3.3 Tatanan Massa ... 37
2.3.3.1 Pengertian dan Definisi ... 37
2.3.3.2 Ruang Luar ... 42
2.3.4 Bangunan dan Lingkungan ... 45
2.3.5 Ciri dan Prinsip Arsitektur Ramah Lingkungan... 46
2.4 Teknologi Material Ramah Lingkungan ... 52
2.4.1 Pengertian Material Bangunan ... 52
2.4.2 Perkembangan Material Ramah Lingkungan ... 52
2.4.3 Ciri-Ciri Material Ramah Lingkungan ... 54
2.5 Eko-Wisata ... 54
2.5.1Pengertian Ekowisata ... 54
2.5.2Perkembangan Ekowisata ... 55
x
2.6.1 Green School, Bali ... 57
2.6.2 Ocean of Life Indonesia, Gunung Kidul ... 59
2.6.3 Bumi Langit Institute, Imogiri ... 61
BAB III TINJAUAN UMUM KABUPATEN BOYOLALI ... 63
3.1 Lokasi/ Data Fisik ... 63
3.1.1 Tinjauan Umum Kabupaten Boyolali ... 63
3.1.1 Tinjauan Umum Kecamatan Nogosari ... 70
3.2 Tinjauan Umum Kampung Baratan ... 71
3.2.1 Lokasi dan Wilayah Administrasi ... 71
3.2.1 Element Ekistics ... 72
3.3 Tata Ruang Wilayah Boyolali... 75
3.3.1 Rencana Pengembangan Sistem Pedesaan ... 76
3.3.2 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan ... 77
BAB IV ANALISA PENDEKATAN SERTA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ... 81
4.1Gagasan Perencanaan ... 81
4.2 Analisis dan Pendekatan Konsep Tata Massa ... 83
4.2.1 Analisa Pendekatan dan Konsep Pencapaian Lokasi Kawasan ... 86
4.2.2 Analisa Pendekatan dan Konsep Sirkulasi Kawasan ... 88
4.2.3 Street Furniture ... 93
4.3 Analisis dan Konsep Penentuan Tapak ... 96
4.3.1 Analisis Pendekatan dan Konsep Penzoningan Site Kawasan ... 96
4.4 Analisis dan Konsep Tata Ruang Luar dan Ruang Dalam ... 98
4.5 Analisis dan Konsep Teknologi Material Ramah Lingkungan... 115
4.5.1 Analisis Pendekatan dan Konsep Utilitas Kawasan Ramah Lingkungan ... 116
4.6 Analisis Pendekatan dan Konsep Fasade Bangunan ... 121
4.7 Analisis Program Pentahapan Pembangunan ... 132
xi DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Kampung Baratan dan Area Pertaniannya ... 3
Gambar 1.2 Zonasi Wilayah ... 3
Gambar 1.3 Makanan non-Organik ... 4
Gambar 1.4 Makanan Organik ... 4
Gambar 2.1 Skema Pengolahan Limbah Organik Sebagai Sumber Daya Pakan .. 30
Gambar 2.2 Proses Pengolahan Sampah Menjadi Kompos ... 31
Gambar 2.3 Konfigurasi Massa Terpusat ... 37
Gambar 2.4 Konfigurasi Massa Linear ... 38
Gambar 2.5 Konfigurasi Massa Radial ... 39
Gambar 2.6 Konfigurasi Massa Cluster ... 41
Gambar 2.7 Konfigurasi Massa Grid ... 42
Gambar 2.8 Ruang Luar Positif dan Ruang Luar Negatif ... 44
Gambar 2.9 Studio Akanoma Bandung ... 50
Gambar 2.10 Karya Yu Sing ... 50
Gambar 2.11 Karya Yu Sing ... 50
Gambar 2.12 Karya Yori Antar ... 51
Gambar 2.13 Karya Adi Purnomo ... 51
Gambar 2.14 Karya Eko Prawoto ... 51
Gambar 2.15 Karya Eko Prawoto ... 52
Gambar 2.16 Konsep Material ... 53
Gambar 2.17 Aktifitas Belajar ... 58
Gambar 2.18 Green School Bali ... 58
Gambar 2.19 Belajar di Dalam Ruang ... 58
Gambar 2.20 Belajar di Luar Ruang ... 59
Gambar 2.21 Ecology Circle ... 60
xii
Gambar 2.23 Bumi Langit Institute ... 61
Gambar 2.24 Tanaman Hortikultura ... 62
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Boyolali ... 63
Gambar 3.2 Jarak Antar Kecamatan Boyolali ... 65
Gambar 3.3 Peta Administratif Kabupaten Boyolali ... 66
Gambar 3.4 Peta Jenis Tanah Kabupaten Boyolali ... 68
Gambar 3.5 Peta Kecamatan Nogosari ... 71
Gambar 4.1 Peta Eksisting Kampung Baratan ... 84
Gambar 4.2 Spot A View Eksisting Kampung Baratan ... 84
Gambar 4.3 Spot B View Eksisting Kampung Baratan ... 85
Gambar 4.4 Spot C View Eksisting Kampung Baratan ... 85
Gambar 4.5 Zonasi Titik Bangunan Edukasi ... 85
Gambar 4.6 Zonasi Rumah Tradisional ... 86
Gambar 4.7 Konsep ME-SE ... 88
Gambar 4.8 Lampu Jalan ... 93
Gambar 4.9 Papan Iklan/Informasi ... 94
Gambar 4.10 Papan Iklan/Informasi ... 94
Gambar 4.11 Papan Penunjuk Arah ... 95
Gambar 4.12 Kursi Taman ... 95
Gambar 4.13 Zonasi Pelatihan Pertanian ... 97
Gambar 4.14 Zona Bangunan dan Kegiatan ... 97
Gambar 4.15 Aksesibilitas Tracking Area ... 98
Gambar 4.16 Zona Bangunan dan Kegiatan ... 114
Gambar 4.17 Aksesibilitas Tracking Area ... 114
Gambar 4.18 Material Ramah Lingkungan dan Lokalitas ... 116
Gambar 4.19 Penampang Jaringan Air Kotor ... 118
Gambar 4.20 Prinsip Grey Water ... 118
Gambar 4.21 Prinsip Biopori... 119
Gambar 4.22 Bak Penampung Air Hujan ... 119
Gambar 4.23 Sistem Drainase Permukaan dan Bawah Tertutup ... 120
xiii
Gambar 4.25 Agriculture Tracking ... 122
Gambar 4.26 Tracking Desa Wisata ... 122
Gambar 4.27 Sketsa Rencana Singned ... 123
Gambar 4.28 Sketsa Rencana Parkir dan Plaza ... 123
Gambar 4.29 Sketsa Rencana Resto ... 124
Gambar 4.30 Titik Hunian yang Berpotensi Sebagai Penginapan ... 125
Gambar 4.31 Fasade Rumah Warga ... 125
Gambar 4.32 Analisa Bentuk Penginapan Mempertahankan Bentuk Eksisting . 125 Gambar 4.33 Analisa Interior Penginapan ... 126
Gambar 4.34 Fasade Omah Tani ... 126
Gambar 4.35 Workshop ... 127
Gambar 4.36 Omah Kompos ... 128
Gambar 4.37 Perhitungan Keuntungan Pengelolaan Sampah ... 128
Gambar 4.38 Bamboo Garden ... 129
Gambar 4.39 Analisa Perkebunan ... 130
Gambar 4.40 Analisa Peternakan ... 130
Gambar 4.41 Perhitungan Keuntungan Biogas ... 131
Gambar 4.42 Sketsa Bentuk Lumbung Padi ... 131
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Pangan Organik ... 5
Tabel 2.1 Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi dan Palawija di Indonesia ... 15
Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Boyolali ... 64
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kampung Baratan ... 73
Tabel 3.3 Fasilitas Umum Kampung Baratan ... 74
Tabel 4.1 Identifikasi Potensi-Masalah dan Gagasan perencanaan ... 81
Tabel 4.2 Konsep dan Analisis Sirkulasi Kawasan ... 90
Tabel 4.3 Zonifikasi Site Kawasan dan Analisis ... 96
Tabel 4.4 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang parkir ... 100
Tabel 4.5 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Agriculture Tracking ... 100
Tabel 4.6 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Resto ... 100
Tabel 4.7 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Penginapan ... 101
Tabel 4.8 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Omah Tani ... 101
Tabel 4.9 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Workshop ... 101
Tabel 4.10 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Omah Kompos ... 102
Tabel 4.11 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Pasar Organik ... 102
Tabel 4.12 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Lumbung Padi ... 102
Tabel 4.13 Jumlah Pengguna Tracking Area ... 103
Tabel 4.14 Jumlah Pengguna Ruang Parkir ... 103
Tabel 4.15 Jumlah Pengguna Resto ... 104
Tabel 4.16 Jumlah Pengguna Penginapan ... 104
Tabel 4.17 Jumlah Pengguna Omah Tani ... 105
Tabel 4.18 Jumlah Pengguna Workshop... 105
Tabel 4.19 Jumlah Pengguna Omah Kompos ... 106
Tabel 4.20 Jumlah Pengguna Pasar Organik ... 106
Tabel 4.21 Jumlah Pengguna Lumbung Padi ... 106
xv
Tabel 4.23 Besaran Ruang Parkir Wisata ... 107
Tabel 4.24 Besaran Ruang Resto ... 107
Tabel 4.25 Besaran Ruang Penginapan ... 108
Tabel 4.26 Besaran Ruang Omah Tani ... 108
xvi PENGEMBANGAN KAMPUNG BARATAN BOYOLALI SEBAGAI PUSAT EDUKASI PERMACULTURE DAN EKOWISATA AGRARIS
(ABSTRAKSI)
Pergeseran pola makan dan gaya hidup manusia modern saat ini, berimbas pada kesehatan masyarakat. Beragam penyakit kronis muncul dari kebiasaan makanan yang salah. Tren makanan siap saji dan produk olahan instan, ditambah gaya hidup sedentari, alias kurang aktif, memicu gangguan sistem metabolik yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit kronis.
Permaculture telah menjadi salah satu topik utama dalam isu berkelanjutan bidang negara agraris. Permaculture diyakini sebagai pendekatan yang paling holistik dalam perencanaan dan perancangan berkelanjutan. Dalam konteks sustainability livehood, pendekatan permaculture merupakan alternatif penting yang bergerak dalam usaha menghasilkan tanaman pangan organik, desain rumah, tata ruang desa, dan lingkungan yang sehat, cara untuk menghasilkan energi, serta pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Kampung Baratan merupakan kawasan dengan guna lahan kegiatan pertanian dan peternakan, dan pengembangan kegiatan permukiman. Kampung ini dikelilingi oleh persawahan dan mayoritas penduduk kampung berprofesi sebagai petani. Menurut data yang diperoleh dari kelurahan Jeron, persawahan dikelurahan Jeron terbagi menjadi dua yaitu sawah abadi dan kawasan industri. Sedangkan persawahan dikampung Baratan merupakan persawahan abadi. Hingga saat ini pembangunan yang telah dijalankan masih belum optimal.
xvii Dari proses perencanaan Tugas Akhir ini memiliki beberapa permasalahan, yaitu:
Bagaimana konsep mengembangkan dan merancang Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat Edukasi Permaculture dan Ekowisata Agraris yang mampu mendukung kegiatan masyarakat meliputi pelatihan, pembelajaran dan produksi di sektor Pertanian?
Maka dari itu penulis mempunyai inisiatif untuk mengembangkan sebuah kampung yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat edukasi permaculture dan ekowisata agraris. Dimana di dalamnya terdapat children farming and permaculture, children gardening, omah kompos, pusat penelitian dan pelatihan pertanian, kebun bambu dan pasar organik, Omah Ternak, Lumbung Padi, Omah Tani, Workshop Center dan sebagainya.
Kampung tersebut diharapkan mampu menambah pengetahuan kepada masyarakat desa tentang pertanian yang berkelanjutan dan ketahanan pangan secara mandiri. Selain itu Kampung tersebut digunakan sebagai kampung wisata edukatif yang fokus kepada pertanian dan permaculture.
xviii PENGEMBANGAN KAMPUNG BARATAN BOYOLALI SEBAGAI PUSAT EDUKASI PERMACULTURE DAN EKOWISATA AGRARIS
(ABSTRACT)
Shifting diet and lifestyle of today's modern man , impact on public health . Various chronic diseases arise from wrong food habits . The trend of fast foods and processed products instantly, plus a sedentary lifestyle , or less active , triggering metabolic system disorders , which in turn increases the risk of chronic disease.
Permaculture has become one of the main topics in the field of sustainable issues agrarian country . Permaculture is believed to be the most holistic approach in planning and designing sustainable . In the context of livehood sustainability , permaculture approach is an important alternative engaged in efforts to produce organic food crops , home design , layout of the village, and a healthy environment , a way to produce energy , and the development of a sustainable economy .
Baratan villages is an area with land use and livestock farming activities , and the development of settlement activity . The village is surrounded by rice fields and the majority of the villagers are farmers . According to data obtained from Jeron villages , rice fields dikelurahan Jeron is divided into two immortal rice and industrial areas . While paddy rice fields kampong westerlies is eternal . Until now, development has been carried out is still not optimal.
xix
From this final project planning process has several problems, that is: How does the concept of developing and designing the development of Kampung westerlies Boyolali As Permaculture Education Center and Ecotourism Agriculture capable of supporting community activities include training, learning and production in the agriculture sector ?
Thus the authors had the initiative to develop a village that will serve as a center of education and ecotourism permaculture agriculture. Where there are children farming and permaculture , gardening children , omah compost , agricultural training and research center , bamboo and organic market garden , Omah Livestock , Lumbung Padi , Omah Tani , Workshop Center and so on.
The village is expected to add knowledge to villagers about sustainable agriculture and food security independently . Besides being used as a village Kampung educational tours that focus on agriculture and permaculture.