• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian

No

Nama Pakar

Jabatan

Keterangan

1

Prof. Dr. Ir. Rafiq Karsidi, MSi

Pemb.Rektor I UNS

Akademisi

2

Dr. Ir Makhmudun Ainuri, MSi

Ketua Jurusan Teknologi

Industri Pertanian UGM

Akademisi

3

Dr. Ir. Kusnandar, MSi

Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian UNS

Akademisi

4

Ir. Harianto, MSi

Peneliti Gelatin BPPT

Peneliti

5

Ir. Zainal H, MSi

LPPOM MUI

Auditor

Sertifikasi

6

Ir. Akhmad M

Manajer Produksi Gelatin

PT Muhara Dwitunggal

Laju Tannery

Praktisi

7

Ir. Iwan Benny

Manajer Produksi Gelatin

CV. Alfa Omega

(2)

Lampiran 2. Data pendukung pemodelan sistem kelembagaan dengan ISM

Kuisioner pemodelan dengan ISM

1. Berikan hubungan kontekstual : memberikan kontribusi tercapainya tujuan yang lain dalam

meningkatkan jaminan mutu

Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

V

jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya

A

jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya

X

jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O

jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen Tujuan rekayasa sistem kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku

T1 Memperoleh kepastian asal usul dan jaminan mutu bahan baku

T2 Meningkatkan kepercayaan konsumen

T3 Meningkatkan mutu bahan baku dan produk

T4 Mempermudah pengurusan label standarisasi halal

T5 Mempermudah penelusuran asal usul bahan baku

T6 Mewujudkan agroindustri gelatin yang berkelanjutan

T7 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mutu produk

T8 Meningkatkan harga produk dengan jaminan mutu

T9 Meningkatkan kegiatan perekonomian daerah

T10 Meningkatkan minat investor agroindustri gelatin

T11 Informasi mutu mudah diakses masyarakat

T12 Pelaku usaha lebih mengedepankan mutu dalam setiap usahanya

T13 Standarisasi mutu menjadi budaya bagi setiap pemasok bahan baku

j

Tujuan rekayasa sistem kelembagaan

T13

T12

T11

T10

T9

T8

T7

T6

T5

T4

T3

T2

T1

T1

T2

I

T3

T4

T5

T6

T7

T8

T9

T10

T11

T12

T13

(3)

2. Berikan penilaian hubungan konstekstual: kendala satu akan menyebabkan terjadinya kendala yang lain

dalam meningkatkan jaminan mutu

Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

V jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya

A jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya

X jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen kendala dalam rekayasa sistem kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku agroindustri

gelatin

H1 Lemahnya sistem kelembagaan jaminan mutu yang ada

H2 Kurangnya pembinaan terhadap pelaku pasokan bahan baku

H3 Lemahnya kontrol mutu pada setiap tingkatan pelaku

H4 Lemahnya koordinasi antar pihak terkait

H5 Lokasi asal usul bahan baku yang mempunyai karakterisitik berbeda

H6 Budaya masyarakat yang belum mengedepankan nilai mutu produk

H7 Pemasok bahan baku yang tersebar di beberapa daerah

H8 Pengendalian mutu belum dilaksanakan secara berkesinambungan

H9 Peraturan investasi daerah yang kurang mendukung

H10 Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten

H11 sumber bahan baku yang tidak terdeteksi asal-usulnya

H12 Adanya pemasok bahan baku yang mensuply secara musiman

H13 Informasi mutu yang belum transparan dan tersebar luas di masyarakat

H14 Kesadaran masyarakat tentang mutu yang masih kurang

H15 Pengusaha lebih mengutamakan keuntungan dari pada peningkatan mutu

j

Kendala rekayasa sistem kelembagaan

H15 H14 H13 H12 H11 H10 H9 H8 H7 H6 H5 H4 H3 H2 H1 H1 H2 i H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14 H15

(4)

3. Berikan penilaian hubungan konstekstual: elemen perubahan yang satu akan memberikan

kontribusi terhadap perubahan lain dalam meningkatkan jaminan mutu

Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

V jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya

A jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya

X jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen perubahan yang dimungkinkan dalam sistem kelembagaan jaminan mutu

pasokan bahan baku agroindustri gelatin

P1 Penyediaan sistem informasi penelusuran bahan baku produk

P2 Memudahkan akses informasi asal-usul bahan baku produk

P3 Audit mutu dapat dilakukan lebih cepat

P4 Sertifikasi mutu dapat diurus secara lebih mudah

P5 Jaminan mutu dapat dilakukan pada setiap pelaku jaringan pasokan bahan baku

P6 Setiap pengusaha diharuskan memberlakukan sistem standarisasi mutu

P7 Pengawasan mutu dapat dilakukan lebih mudah

P8 Harga produk dijamin stabil

P9 Kepercayaan konsumen meningkat

P10 Standarisasi mutu halal menjadi kebiasaan yang tidak perlu dipaksakan

P11 Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mutu meningkat

P12 Pelabelan standarisasi mutu dapat dilakukan lebih cepat

P13 Memperkuat kelembagaan jaminan mutu

P14 Kemampuan bersaing dalam perdagangan dunia (pasar global)

j

Perubahan yang dimungkinkan

P14 P13 P12 P11 P10 P9 P8 P7 P6 P5 P4 P3 P2 P1 P1 P2 I P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

(5)

4. Berikan penilaian hubungan konstekstual: mendorong munculnya aktifitas lain dalam meningkatkan jaminan mutu Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

V jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya A jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya X jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan rekayasa sistem kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku agroindustri gelatin

A1 Membuat sistem infomasi penelusuran bahan baku

A2 Membuat peraturan pemerintah pusat/daerah yang mewajibkan standarisasi mutu halal A3 Penyediaan lembaga independent yang mengawasi standarisasi mutu halal

A4 Penyediaan sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu produk A5 Penyediaan lembaga pendidikan dan pelatihan peningkatan mutu produk A6 Penyediaan lembaga pelayanan teknis standarisasi mutu

A7 Pemberdayaan masyarakat pelaku pasokan bahan baku dalam peningkatan mutu

A8 Melibatkan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan standarisasi mutu A9 Survai pengawasan mutu dan pemberlakuan standarisasi mutu

A10 Melibatkan lembaga konsumen dalam penerapan standarisasi mutu A11 Pemberian insentif terhadap penerapan mutu produk bagi pengusaha A12 Mewajibkan pelabelan satandar mutu dan asal usul produk

A13 kontrol mutu diperketat

A14 penyebaran informasi mutu pada masyarakat

A15 membudayakan standarisasi mutu untuk setiap pengusaha

j

Aktivitas yang dibutuhkan

A15 A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A1 A2 i A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15

(6)

5. Berikan penilaian hubungan konstekstual: memberikan kontribusi terhadap tolok ukur yang lain dalam meningkatkan jaminan mutu

Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut: V jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya A jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya X jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan rekayasa sistem kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku agroindustri gelatin

Sub elemen pelaku sistem kelembagaan

U1 Meningkatnya minat investor pada industri gelatin pada industri penyamakan kulit U2 Meningkatnya jumlah lapangan kerja baru pada industri gelatin

U3 Meningkatnya pendapatan asli daerah

U4 Memudahkan akses informasi mutu bahan baku produk U5 Memudahkan akses informasi asal usul bahan baku produk U6 Memudahkan proses pembuatan label mutu halal

U7 Meningkatnya pendapatan agroindustri kulit sapi U8 Meningkatnya diversifikasi produk kulit sapi

U9 Meningkatnya jumlah kredit yang tersalurkan dalam agroindustri U10 Terjaminnya mutu bahan baku dan produk gelatin

U11 Kesadaran akan pentingnya mutu produk meningkat U12 harga produk stabil

U13 Masuknya produk dalam perdaganyan global

J

Tolok Ukur keberhasilan tujuan

U13 U12 U11 U10 U9 U8 U7 U6 U5 U4 U3 U2

U1

U1 U2

I

U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13

(7)

6. Berikan penilaian hubungan konstekstual: mendorong keterlibatan lembaga yang lain dalam

meningkatkan jaminan mutu

Adapun tingkat keterhubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

V jika sub-elemen ke i mempengaruhi sub-elemen ke j dan tidak sebaliknya

A jika sub-elemen ke j mempengaruhi sub-elemen ke i dan tidak sebaliknya

X jika sub elemen ke i dan sub-elemen ke j saling mempengaruhi

O jika tidak ada hubungan antara kedua sub elemen tersebut

Sub elemen Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan rekayasa sistem

kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku agroindustri gelatin

L1 Kelompok peternak sapi

L2 Pedagang sapi

L3 Rumah potong hewan

L4 Pengumpul kulit sapi

L5 Pedagang kulit sapi

L6 Pemerintah Pusat/daerah

L7 Lembaga Keuangan dan Bank

L8 Industri penyamakan kulit

L9 Agroindustri gelatin

L10 Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang

L11 Industri pengguna gelatin

L12 Konsumen

j

Pelaku atau lembaga yang terlibat

L12 L11 L10 L9 L8 L7 L6 L5 L4 L3 L2 L1

L1

L2

i

L3

L4

L5

L6

L7

L8

L9

L10

L11

L12

(8)

Hasil agregasi data Kuisioner pemodelan dengan ISM

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : memberikan kontribusi tercapainya tujuan yang lain

SSIM awal

Tujuan rekayasa sistem kelembagaan

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 V V O V O V V V X V V V 2 A A A V V O X V A O A 3 A A A V O V V V A A 4 V V V V V V V V A 5 O V V O O O O V 6 A A A V V O A 7 A V A V V O 8 A V A O V 9 O A A A 10 A A A 11 X A 12 A 13

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : menyebabkan terjadinya kendala yang lain

SSIM awal

Kendala rekayasa sistem kelembagaan

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 V X V O A A A V A A A A A V 2 V V V X V A A V A V A A V 3 V A V V V A A V A A A A 4 V A V O V A A V A V A 5 O O O O V O O V X O 6 V X V O V A A V O 7 O O V V V X A V 8 V A A A V A X 9 V V V V V X 10 V V V V V 11 O A A A 12 V O O 13 A V 14 V 15

(9)

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : memberikan kontribusi terhadap perubahan lain dalam meningkatkan jaminan mutu SSIM awal

Perubahan yang dimungkinkan

14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 V V V V V V V V X V V V V 2 V V V V V V V V A V V V 3 V V V A V V O X A A V 4 V V V V V V V V A V 5 V V V V V V V V A 6 V V X O V V V V 7 V X A V V V V 8 V O O V O V 9 V V A X A 10 V V V X 11 V V A 12 V V 13 V 14

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : mendorong munculnya aktifitas lain dalam meningkatkan jaminan mutu SSIM awal

Aktivitas yang dibutuhkan

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 V V A A O V V V V V V A A O 2 V V V V V O A V O V V O A 3 V V V V O X V X V X X X 4 V V V V O V V V V A V 5 V V O O O V O X V V 6 V V V V O V O X V 7 V V V X O V V V 8 V V V O O X X 9 V V V O V V 10 V V X V X 11 V O A A 12 X V X 13 V A 14 V 15

(10)

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : memberikan kontribusi terhadap

SSIM awal

Tolok Ukur keberhasilan tujuan

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

1 A

V

V

A

V

V V

A

A

A

V

V

2 V

O

O

A

A

A A

O

O

O

V

3 A

O

O

O

A

A A

O

O

O

4 A

O

V

V

O

V V

V

V

5 X

V

V

V

V

V V

V

6 O

O

O

A

V

V O

7 O

V

O

V

A

A

8 V

X

O

A

X

9 V

V

O

A

10 V

V

V

11 V

O

12 V

13

Isian Keterhubungan pengaruh sub-elemen

Hubungan kontekstual : mendorong keterlibatan lembaga yang lain dalam

meningkatkan jaminan mutu

SSIM awal

Pelaku atau lembaga yang terlibat

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

1 O

V

A

V

V A

A

V

V

V

X

2 V

V

A

V

V O

A

V

X

X

3 V

V

A

V

V X

A

V

V

4 O

O

A

X

X X

O

X

5 O

V

A

A

X A

A

6 V

V

X

V

V X

7 O

V

V

V

V

8 O

O

A

X

9 V

X

A

10 V

V

11 X

12

(11)

Lampiran 3. Data pendukung pemilihan strategi sistem kelembagaan dengan AHP

(12)

Petunjuk Pengisian Skala Penilaian Antar elemen:

1. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara suatu elemen baris dengan suatu elemen kolom yang

bersesuaian.

2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden (pakar) berdasarkan tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang

dibandingkan secara berpasangan.

3. Nilai komparasi yang diberikan mempunyai skala 1 – 9 atau sebaliknya (-3 – -9) dan dituliskan dalam kotak-kotak yang tersedia.

4. Adapun tingkat perbandingan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Perbandingan Skala Penilaian Perbandingan Skala Penilaian

A sama penting dengan B 1 A sangat jelas lebih penting dari pada B 7

A sedikit lebih penting dari B 3 B sangat jelas lebih penting dari pada A - 7

B sedikit lebih penting dari A - 3 *) A mutlak lebih penting dari pada B 9

A jelas lebih penting dari B 5 B mutlak lebih penting dari pada A - 9

B jelas lebih penting dari A - 5 Nilai skala 2, 4, 6, 8 atau -2, -4, -6, -8 diberikan bila terdapat sedikit saja perbedaan tingkat kepentingan dengan patokan

Keterangan :*) Skala ini digunakan untuk memudahkan pengisian. Waktu akan diproses dengan AHP, skala ini akan dikonversikan ke dalam nilai yang sebenarnya (sebagai misal : –3 dikonversikan menjadi 1/3)

Dimana: A = elemen suatu baris dan B = elemen suatu kolom

Contoh pengisian:

Dalam Pemilihan produk elektronika untuk rumah tangga

Kriteria

, bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang Perbandingan Tingkat Kepentingan dari kriteria-kriteria berikut :

Hemat listrik Harga terjangkau Perawatan mudah Merk Kualitas/Mutu

Hemat listrik -5 -3 5 3

Harga terjangkau 3 5 3

Perawatan mudah 3 2

Merk 1

(13)

Tabel 1. Dalam Pemilihan Strategi Pengembangan Sistem Kelembagaan Jaminan Mutu Pasokan Bahan Baku Gelati

Aktor

n, bagaimana pendapat

Bapak/Ibu tentang Perbandingan Tingkat Kepentingan dari aktor/stakeholder berikut :

RPH

Pedagang

Agen bahan baku

Agroindustri

gelatin

Perbankan

Pemerintah

RPH

Pedagang

Agen bahan baku

Agroindustri gelatin

Perbankan

Pemerintah

Tabel 2. Berdasarkan Aktor RPH

Tujuan

, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk

Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan Meningkatkan diversifikasi

produk

(14)

konsumen

Tabel 3. Berdasarkan Aktor Pedagang

Tujuan

, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk

Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Meningkatkan diversifikasi produk Meningkatkan kepercayaan

konsumen

Tabel 4. Berdasarkan Aktor Agen bahan bak

Tujuan

u, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu

halal

Agroindustri berkelanjutan

Meningkatkan diversifikasi produk

(15)

konsumen

Tabel 5. Berdasarkan Aktor agroindustri gelatin

Tujuan

, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk

Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Meningkatkan diversifikasi produk Meningkatkan kepercayaan

konsumen

Tabel 6. Berdasarkan Aktor lembaga perbankan

Tujuan

, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin,

bagaimana pendapat

Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk

Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Meningkatkan diversifikasi produk Meningkatkan kepercayaan

(16)

Tabel 7. Berdasarkan Aktor pemerintah pusat/daerah

Tujuan

, terdapat 6 tujuan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan berikut:

Kepastian asal usul bahan Meningkatkan mutu produk Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Diversifikasi produk Kepercayaan konsumen

Kepastian asal usul bahan

Meningkatkan mutu produk

Mempermudah sertifikasi mutu halal

Agroindustri berkelanjutan

Meningkatkan diversifikasi produk Meningkatkan kepercayaan

konsumen

Tabel 7. Berdasarkan tujuan kepastian asal-usul bahan baku

Kriteria

, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

(17)

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

konsumen

Tabel 8. Berdasarkan tujuan Meningkatkan mutu produ

Kriteria

k, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen Informasi mutu mudah

diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

(18)

Tabel 9. Berdasarkan tujuan Mempermudah sertifikasi mutu hala

Kriteria

l, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

(19)

Tabel 10. Berdasarkan tujuan Agroindustri berkelanjutan

Kriteria

, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

konsumen

Tabel 11. Berdasarkan tujuan Meningkatkan diversifikasi produ

Kriteria

k, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen

Informasi mutu mudah diakases Jaminan informasi asal usul bahan

baku

(20)

mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

konsumen

Tabel 12. Berdasarkan tujuan Meningkatkan kepercayaan konsume

Kriteria

n, terdapat 7 kriteria kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kelembagaan berikut:

Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku Minat investor meningkat Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan konsumen Informasi mutu mudah diakases

Jaminan informasi asal usul bahan baku

Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Jaminan mutu produk & bahan baku

Minat investor meningkat

Meningkatnya lapangan kerja Meningkatnya kepercayaan

(21)

Tabel 14. Berdasarkan kriteria Informasi mutu mudah diakase

Alternatif model

kelembagaan

s, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu

halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu halal Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Tabel 15. Berdasarkan kriteria Jaminan informasi asal usul bahan baku

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan

baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang

aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam

mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses

jaminan mutu halal Pengembangan sistem informasi

penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu

(22)

halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Tabel 16. Berdasarkan kriteria Proses pengurusan sertifikasi mutu halal

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu

halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu halal Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

(23)

Tabel 17. Berdasarkan kriteria Jaminan mutu produk & bahan baku

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu

halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu halal Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Tabel 18. Berdasarkan kriteria Minat investor meningkat

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan

baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang

aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam

mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses

jaminan mutu halal Pengembangan sistem informasi

penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu

(24)

halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

Tabel 19. Berdasarkan kriteria Meningkatnya lapangan kerja

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan

baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang

aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam

mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses

jaminan mutu halal Pengembangan sistem informasi

penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

(25)

Tabel 20. Berdasarkan kriteria Meningkatnya kepercayaan konsumen

Alternatif model

kelembagaan

, terdapat 5 model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tingkat kepentingan dari model-model kelembagaan berikut:

Pengembangan sistem informasi penelusuran bahan

baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang

aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam

mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses

jaminan mutu halal Pengembangan sistem informasi

penelusuran bahan baku

Pembuatan peraturan pemerintah pusat/daerah tentang aplikasi mutu halal

Pemberdayaan pelaku rantai pasok dalam mengontrol mutu

Intergrasi industri hulu-hilir dalam manajemen mutu

kelembagaan independent proses jaminan mutu halal

(26)

Lampiran 4. Kusioner pemilihan Implementasi model dengan MEMCDM

1. Menurut Bapak/ibu/Sdr apa tujuan implementasi sistem manajemen mutu pasokan bahan

baku agroindustri gelatin adalah?

a. Meningkatkan kepercayaan konsumen

b. Mempermudah proses manajemen mutu agroindustri gelatin

c. Meningkatkan nilai tambah dan harga produk

d. Menjamin pasokan bahan baku yang bermutu

e. Lainnya: ...

2. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem manajemen mutu pasokan bahan baku

agroindustri gelatin siapa saja? (boleh lebih dari satu jawaban)

a. Semua level yang terlibat dalam manajemen pasokan bahan baku

b. Pemerintah pusat/daerah dan perguruan tinggi

c. Lembaga sertifikasi mutu produk

d. Lainnya: ...

3. Menurut Bapak/ibu/Sdr kedala-kendala yang harus dihadapi dalam pembuatan model

sistem jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin adalah:

a. Pengetahuan mutu yang kurang baik

b. Belum tersedianya aturan baku tentang implementasi mutu

c. Ketersediaan bahan baku yang tidak pasti

d. Budaya masyarakat tetang manajemen mutu yang kurang baik

e. Lainnya: ...

4. Tuliskan nilai tingkat kepentingan dari kriteria pemilihan model kelembagaan jaminan

mutu pasokan bahan baku agroindustri gelatin berikut dengan nilai 1 s/d 7 (1= paling

rendah, 7 = paling tinggi).

No kriteria jaminan mutu bahan baku Nilai tingkat kepentingan kriteria

1 Peningkatan kepercayaan konsumen

2 Proses pengurusan sertifikasi mutu lebih cepat

3 Kontinuitas pasokan produk bermutu

4 Meningkatkan harga produk

5 Memudahkan penelusuran mutu produk

6 Informasi mutu mudah diakses

7 Peningkatan jumlah konsumen

8 Proses produksi lebih efisien

(27)

5. Tuliskan nilai dari alternatif pemilihan model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku agroindustri gelatin berdasarkan beberapa

kriteria di atas dengan nilai 1 s/d 7 (1 = paling rendah, 7 = paling tinggi).

Alternatif model kelembagaan

Nilai alternatif sesuai kriteria di bawah

Peningkatan

kepercayaan

konsumen

Proses

pengurusan

sertifikasi

mutu lebih

cepat

Kontinuitas

pasokan

produk

bermutu

Meningkatkan

harga produk

Memudahkan

penelusuran

mutu produk

Informasi

mutu

mudah

diakses

Peningkatan

jumlah

konsumen

Proses

produksi

lebih

efisien

Penurunan

biaya

pengadaan

bahan baku

1. Model kontrak pangadaan bahan

baku dengan patokan harga

sesuai mutunya

2. Model kemitraan penyediaan

bahan baku dengan konsep

pembagian keuntungan dan

manajemen mutu

3. Model jual beli bahan baku

secara bebas sesuai mutu

(kondisi awal)

4. Model pemberdayaan semua

elemen pelaku agroindustri

gelatin dalam manajemen mutu

total

5. Adanya lembaga internal

agroindustri sistem jaminan mutu

produk dan sertifikasi mutu

6. Penggunaan lembaga

independent dalam proses

jaminan mutu

(28)

6. Tuliskan nilai kinerja alternatif sistem kelembagaan pasokan bahan baku agroindustri gelatin untuk menjamin mutu produk berdasarkan

beberapa variabel input dan output berikut dengan nilai 1 s/d 10 (1 = paling rendah, 10 = paling tinggi).

Variabel input

Variabel

output

Tingkat

keterlibatan setiap

elemen dalam

manajemen mutu

Biaya

pengurusan

sertifikasi

mutu

Lamanya

proses

pengurusan

mutu

Kemudahan

pengurusan

sertifikasi

mutu

Efisiensi

proses

pengadaan

bahan baku

Nilai

tambah

produk

Harga

produk

Daya

saing

produk

Tingkat

kepercayaan

konsumen

1. Model kontrak pangadaan bahan

baku dengan patokan harga sesuai

mutunya

2. Model kemitraan penyediaan

bahan baku dengan konsep

pembagian keuntungan dan

manajemen mutu

3. Model jual beli bahan baku secara

bebas sesuai mutu (kondisi awal)

4. Model pemberdayaan semua

elemen pelaku agroindustri gelatin

dalam manajemen mutu total

5. Adanya lembaga internal

agroindustri sistem jaminan mutu

produk dan sertifikasi mutu

6. Penggunaan lembaga independent

(29)

Lampiran 5. Nilai alternatif sistem kelembagaan (norma/aturan) jaminan mutu dengan MPE

Alternatif model

kelembagaan

Tingkat kepentingan alternatif sesuai kriteria pemilihan model kelembagaan (aturan/norma)

Nilai

alternatif

Peningkatan

kepercayaan

konsumen

Proses

pengurusan

sertifikasi

mutu lebih

cepat

Kontinuitas

pasokan

produk

bermutu

Meningkatkan

harga produk

Memudahkan

penelusuran

mutu produk

Informasi

mutu

mudah

diakses

Peningkatan

jumlah

konsumen

Proses

produksi

lebih

efisien

Penurunan

biaya

pengadaan

bahan

baku

Model kontrak pangadaan

bahan baku dengan

patokan harga sesuai

mutunya

6,00

5,43

6,57

4,43

5,43

5,00

4,29

4,29

4,00

225.297,87

Model kemitraan

penyediaan bahan baku

dengan konsep pembagian

keuntungan dan

manajemen mutu

5,29

5,00

6,00

4,14

5,14

5,29

4,14

4,86

4,57

128.672,60

Model jual beli bahan baku

secara bebas sesuai mutu

(kondisi saat ini)

4,57

4,29

4,00

4,29

3,86

4,43

4,43

3,71

4,29

18.653,24

Bobot kepentingan:

5,71

4,71

6,43

4,29

5,43

4,86

4,14

4,43

3,43

(30)

Alternatif model

kelembagaan

Tingkat kepentingan alternatif sesuai kriteria pemilihan model kelembagaan (organisasi)

Nilai

alternatif

Peningkatan

kepercayaan

konsumen

Proses

pengurusan

sertifikasi

mutu lebih

cepat

Kontinuitas

pasokan

produk

bermutu

Meningkatkan

harga produk

Memudahkan

penelusuran

mutu produk

Informasi

mutu

mudah

diakses

Peningkatan

jumlah

konsumen

Proses

produksi

lebih

efisien

Penurunan

biaya

pengadaan

bahan baku

Model pemberdayaan

semua elemen pelaku

agroindustri gelatin dalam

manajemen mutu total

5,57

5,29

5,00

4,57

5,14

5,14

4,71

4,57

4,00

111.525,10

Adanya lembaga internal

agroindustri sistem

jaminan mutu produk dan

sertifikasi mutu

6,14

6,43

4,86

4,71

5,86

5,43

4,57

4,29

3,71

165.858,14

Penggunaan lembaga

independent dalam proses

jaminan mutu

6,14

6,00

4,86

4,86

5,86

5,71

4,29

3,57

3,43

168.692,13

Bobot kepentingan:

6,25

4,75

6,50

4,00

5,75

5,75

4,25

5,00

3,75

(31)

Variabel input

Variabel

output

Tingkat

keterlibatan setiap

elemen dalam

manajemen mutu

Biaya

pengurusan

sertifikasi

mutu

Lamanya

proses

pengurusa

n mutu

Kemudahan

pengurusan

sertifikasi

mutu

Efisiensi

proses

pengadaan

bahan baku

Daya

saing

produk

Nilai

tambah

produk

Harga

produk

Tingkat

kepercayaan

konsumen

1.Model kontrak pangadaan

bahan baku dengan patokan

harga sesuai mutunya

6,29

5,86

5,86

6,86

7,29

6,57

6,86

6,57

7,00

2.Model kemitraan penyediaan

bahan baku dengan konsep

pembagian keuntungan dan

manajemen mutu

7,71

6,14

6,14

6,14

6,71

6,86

6,71

7,14

6,86

3. Model jual beli bahan baku

secara bebas sesuai mutu

(kondisi awal)

6,57

6,29

6,00

6,14

6,14

6,86

6,29

6,29

6,14

4. Model pemberdayaan semua

elemen pelaku agroindustri

gelatin dalam manajemen mutu

total

7,29

6,43

6,00

6,86

5,86

6,43

6,43

6,14

6,71

5. Adanya lembaga internal

agroindustri sistem jaminan

mutu produk dan sertifikasi

mutu

6,14

6,00

5,57

6,57

5,71

6,29

6,00

6,29

7,29

6. Penggunaan lembaga

independent dalam proses

jaminan mutu

(32)

Lampiran 8 (a). Perkiraan biaya investasi agroindustri gelatin dari kulit

Uraian

Jumlah

satuan

Harga Unit

(Rp x 1000)

Biaya

Unit

(Rp x 1000)

I. TANAH

1.000

M

2

200

200.000

Sub Total

200.000

II. BANGUNAN

1. Ruang Produksi

297

M

2

1.000

297.000

2. Pagar

140

M

150

21.000

3. Kantor

45

M

2

1.500

67.500

4. Water treatment

24

M

2

150

3.600

4. Pos Jaga

4

M

2

150

600

5. Laboratorium dan workshop

24

M

2

1.250

30.000

6.Areal Parkir

75

M

2

75

5.625

7.Parit, Jalan

30

M

2

150

4.500

8.Gudang

90

M

2

150

13.500

9. Ruang generator

12

M

2

500

6.000

10. Mushola

20

M

2

750

15.000

Sub Total

621

464.325

III.MESIN DAN PERALATAN

1. Mesin Pemotong kulit

2

unit

40.000

80.000

2. Tahan perendaman / molen

3

unit

35.000

105.000

3. Tangki bahan kimia

2

unit

35.000

70.000

4. Bak pencucian

3

unit

25.000

75.000

5. Alat ekstraksi

3

unit

75.000

225.000

6. Filter press

3

unit

50.000

150.000

7. Evaporator vaccum

3

unit

115.000

345.000

8. Cemetator

3

unit

90.000

270.000

9. Alat Sterilisasi

2

unit

25.000

50.000

10. Alat Pengering

3

unit

125.000

375.000

11. Alat Grinding

2

unit

25.000

50.000

12. Alat Pengemas produk

1

unit

50.000

50.000

13. Peralatan Penunjang

1

set

25.000

25.000

14. Generator

1

set

150.000

150.000

Sub Total

2.020.000

IV. PERLENGKAPAN (Paket)

1. Transportasi

1 paket

350.000

350.000

2. Kantor

1 paket

75.000

75.000

Sub Total

425.000

V. BIAYA PRA OPERASI (Paket)

1. Biaya Riset

1 paket

30.000

30.000

2. Biaya Perijinan

1 paket

20.000

20.000

3. Biaya instalasi listrik, perpipaan

1 paket

25.000

25.000

4. Biaya Amdal dan kunsultasi

1 paket

25.000

25.000

Sub Total

100.000

JUMLAH MODAL TETAP

3.209.325

KONTINGENSI (10%)

320.933

VI. MODAL KERJA

2.089.679

TOTAL KEBUTUHAN DANA PROYEK

(Rp x

(33)

Lampiran 8 (b). Biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung

Jabatan

Jumlah Gaji/orang/bulan

Gaji/bulan

Gaji/Tahun

(Rp x 1000)

(Rp x 1000)

(Rp x 1000)

A Tenaga Kerja tidak Langsung

1. Presiden Direktur

1

15,000

15,000

180,000

2. Direktur

3

8,000

24,000

288,000

3. Manajer

9

4,000

36,000

432,000

4. Staf Administratif

4

1,500

6,000

72,000

5. Sopir

3

900

2,700

32,400

6. Satpam

5

900

4,500

54,000

Sub Total

25

1,058,400

B. Tenaga Kerja Langsung

1. Supervisor

5

2,500

12,500

150,000

2. Operator

15

1,500

22,500

270,000

3. Buruh / pekerja

29

800

23,200

278,400

Sub Total

49

698,400

T O T A L (Rp x 1000)

146,400

1,756,800

Lampiran 8 (c). Perkiraan biaya perawatan

Nilai

Perawatan

Biaya/bulan

Biaya/tahun

Jenis

Investasi

(%)

(Rp x 1000)

(Rp x 1000)

(Rp x 1000)

1. Bangunan

464,325

2

9,287

111,438

2. Mesin dan Peralatan

2,020,000

3

60,600

727,200

3. Perlengkapan

425,000

2

8,500

102,000

T O T A L (Rp x 1000)

78,387

940,638

Lampran 8 (d). Perkiraan biaya penyusutan

Jenis

Nilai Investasi

Umur

Nilai Akhir

Biaya/tahun

(Rp x 1000)

Ekonomis (Thn) (Rpx1000)

(Rp x 1000)

Bangunan

464,325

20

46,433

23,216

Mesin dan Peralatan

2,020,000

5

202,000

404,000

Perlengkapan

1. Transportasi

350,000

10

35,000

35,000

2. Alat Kantor

75,000

5

7,500

15,000

(34)

Uraian

Nilai Investasi

Asuransi

Biaya/bulan

Biaya/tahun

(Rp x 1000)

(%)

(Rp x 1000)

(Rp x 1000)

1. Bangunan

464,325

2

9,287

111,438

2. Mesin dan Peralatan

2,020,000

2

40,400

484,800

3. Perlengkapan

425,000

2

8,500

102,000

4. Tenaga Kerja

1,756,800

3

17,568

210,816

5. ATK

40,000

480,000

Sub Total

1,389,054

6. Retribusi dan PBB

116,608

Sub Total

116,608

T O T A L (Rp x 1000)

115,755

1,505,662

Lampiran 8 (f). Biaya bahan baku, bahan pembantu, dan utilitas

No

Komponen

Kebutuhan

Biaya/unit

Biaya/bulan

Biaya/tahun

/bulan

(Rp)

(Rpx 1000)

(Rp x 1000)

A

Bahan Mentah

1

Kulit Split (kg)

37.500

4.000

150.000

1.800.000

2

CaO (Kapur Tohor) (kg)

5.625 1.500

8.438

101.250

3

(NH3)2SO4 (kg)

750 3.000

2.250

27.000

4

NaOH

938 5.000

4.688

56.250

5

Air

30

525

16

189

Sub Total

184.141

2.209.689

B

Bahan Kemasan

1

Karung Plastik

375

500

188

2.250

2

kertas sax

150

750

113

1.350

Sub Total

3.600

C

Bahan Bakar

1

Listrik (KWh)

75.000

450

33.750

405.000

2

Steam (Kg)

9.375

250

2.344

28.125

3

Pelumas

10

25.000

250

3.000

Sub Total

436.125

D

Utilitas

1

Gudang, Pabrik, Kantor

1

1.000.000

1.000

12.000

2

Unit Mobil,forklift dll

2

1.500.000

3.000

36.000

Sub Total

48.000

(35)

Lampiran 8 (g). Proyeksi pendapatan agroindustri gelatin per tahun

No

Jenis Gelatin

Proyeksi penjualan

Harga

Pendapatan

Kg

%

(Rpx 1000)

(Rp x 1000)

1

Gelatin bloom 125

13.500

10

45

607.500

2

Gelatin bloom 150

20.250

15

55

1.113.750

3

Gelatin bloom 200

33.750

25

70

2.362.500

4

Gelatin bloom 250

67.500

50

85

5.737.500

135.000

100

255

9.821.250

Lampiran 8 (h). Analisis NPV, IRR, Net B/C, dan PBP

Tahun

Cost

Revenue

R-C

Akumulasi

15%

DF

PV

0

5.676.234

0

-5.676.234

-5.676.234

1,00000

5.676.234

1

6.838.248

7.857.000

1.018.752

-4.657.482

0,86957

885.872

2

7.107.989

8.839.125

1.731.136

-2.926.346

0,75614

1.308.988

3

7.377.730

9.821.250

2.443.520

-482.826

0,65752

1.606.654

4

7.377.730

9.821.250

2.443.520

1.960.694

0,57175

1.397.090

5

7.377.730

9.821.250

2.443.520

4.404.213

0,49718

1.214.861

6

7.377.730

9.821.250

2.443.520

6.847.733

0,43233

1.056.401

7

7.377.730

9.821.250

2.443.520

9.291.253

0,37594

918.610

8

7.377.730

9.821.250

2.443.520

11.734.772

0,32690

798.791

9

7.377.730

9.821.250

2.443.520

14.178.292

0,28426

694.601

10

7.377.730

9.821.250

2.443.520

16.621.811

0,24718

604.001

NPV Total

4.809.633

Net Present Value 15% (Rp x 1000)

4.809.633

Internal rate of return (%)

31,98%

Net B/C

1,11

(36)

Lampiran 8 (i). Biaya

operasional agroindustri gelatin

No

Komponen

Tahun Ke-

0

1 (80%)

2 (90%)

3 (100%)

4 (100%)

5 (100%)

6 (100%)

7 (100%)

8 (100%)

9 (100%)

10 (100%)

A

Biaya Tetap

1

Tenaga Kerja tdk Langsung 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400

2

Administrasi 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054

3

Penyusutan 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216

4

Perawatan 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638

Sub Total 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308

B

Biaya Variabel

1

Biaya Bahan Baku 2.697.414 2.157.931 2.427.673 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414

2

Retribusi 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608

3

Tenaga Kerja Langsung 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400

Sub Total 3.512.422 2.972.939 3.242.681 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422

(37)

Lampiran 8 (j). Analisis BEP agroindustri gelatin

No Komponen Tahun Ke-

0 1 (80%) 2 (90%) 3 (100%) 4 (100%) 5 (100%) 6 (100%) 7 (100%) 8 (100%) 9 (100%) 10 (100%) A

Penerimaan

Penjualan produk

7.857.000 8.839.125 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250

Total Penerimaan

7.857.000 8.839.125 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 9.821.250 B Biaya Tetap

1 Tenaga Kerja tdk Langsung 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 1.058.400 2 Administrasi 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 1.389.054 3 Penyusutan 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 477.216 4 Perawatan 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 940.638 Sub Total 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 3.865.308 C Biaya Variabel

1 Biaya Bahan Baku 2.697.414 2.157.931 2.427.673 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2.697.414 2 Retribusi 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 116.608 3 Tenaga Kerja Langsung 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 698.400 Sub Total 3.512.422 2.972.939 3.242.681 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422 3.512.422

T O T A L (Rp x 1000) 7.377.730 6.838.248 7.107.989 7.377.730 7.377.730 7.377.730 7.377.730 7.377.730 7.377.730 7.377.730 7.377.730

BEP (Rp x 1000)

6.218.131

6.104.938

6.017.308

6.017.308

6.017.308

6.017.308

6.017.308

6.017.308

6.017.308

6.017.308

BEP (kg/tahun)

106.709

104.295

102.441

102.441

102.441

102.441

102.441

102.441

102.441

102.441

(38)

Lampiran 8 (k). Proyeksi arus kas agroindustri gelatin

Uraian

Tahun ke-

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

A. Kas Masuk

1. Penerimaan

0

7.857.000

8.839.125

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

2. Modal Sendiri

2.270.494

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3. Modal Pinjaman

3.405.740

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Total Kas Masuk

5.676.234

7.857.000

8.839.125

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

9.821.250

B. Kas Keluar

1. Biaya Modal tetap

3.530.258

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

3.865.308

2. Biaya Modal Kerja

2.145.977

2.972.939

3.242.681

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3.512.422

3. Angsuran Pinjaman

0

0

0

872.721

808.863

745.006

681.148

617.290

553.433

489.575

425.718

4. Pembayaran Pajak

0

218.126

431.841

383.740

402.897

422.054

441.211

460.369

479.526

498.683

517.841

Total Kas Keluar

5.676.234

7.056.373

7.539.830

8.634.191

8.589.491

8.544.790

8.500.090

8.455.390

8.410.689

8.365.989

8.321.289

Aliran Kas Bersih

0

800.627

1.299.295

1.187.059

1.231.759

1.276.460

1.321.160

1.365.860

1.410.561

1.455.261

1.499.961

Arus Kas Awal

Tahun

0

0

800.627

2.099.922

3.286.981

4.518.740

5.795.200

7.116.360

8.482.221

9.892.781

11.348.042

Arus Kas Akhir

Gambar

Tabel 1. Dalam Pemilihan Strategi Pengembangan Sistem Kelembagaan Jaminan Mutu Pasokan Bahan Baku  Gelati
Tabel 3. Berdasarkan Aktor Pedagang
Tabel  5. Berdasarkan Aktor agroindustri gelatin
Tabel  7. Berdasarkan Aktor pemerintah pusat/daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hukum Konstitusi, sebagai ilmu, adalah Hukum cabang atau spesialisasi Hukum Tata Negara yang mempelajari konstitusi sebagai obyek material dan hukum dasar sebagai

Karena itulah tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari harga yang wajar berdasarkan metode Free Cash Flow To Equity dan Relative Valuation dan bagaimana posisi keduanya

Peserta memahami dan terampil melakukan teknik-teknik approach dalam Managing Debt Collection T ujuan Pelatihan T M L Management T & M Management M & L

LISMAR YUHAlMl.. Pembirnbing Utama :i.Br. Rachmat Herman, MVSc.. pgRTU~vlp,UpL&N &AT PENCERNiiAN DAil ORGAN TUBUB.. )jAGIAN DBLAM ITIK MANDALUEG

Hasil pengamatan uji kemurnian benih, kadar air benih, uji daya tumbuh benih, dan rendemen biji menjadi benih kedelai kelas BS (benih penjenis) pada tahun 2008 sampai dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol coklat hitam dalam menghambat peningkatan kadar MDA (Malondialdehyde) otot gastroknemius tikus

2. Jumlah pemain bola voli untuk pemain inti dan pemain cadangan adalah.... Jumlah pemain bola voli untuk pemain inti dan pemain cadangan adalah.... Berikut ini adalah unsur-unsur

Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepla madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di Madrasah Tsanawiyah Darul Falah Desa Bendil