ADMINISTRASI
PERKANTORAN
MODUL PERATURAN CUTI
UNTUK SMK KELAS XI
SEMESTER 2
RINA WAHYU ANGGRIYANI S.Pd
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya.
Modul ini merupakan hasil dari tugas mata kuliah Pengembangan Bahan AjAR Administrasi Perkantoran yang dibimbing oleh Bapak Drs, H. Mohammad Arief, M.Si Modul ini berisikan materi tentang pengertian cuti dan jeni – jenis cuti.
Melalui modul ini, penulis berusaha menyajikan materi dengan berbagai model evaluasi dan penugasan dengan tehnik bervariasi untuk memepermudah peserta didik dalam mencapai target – target belajar atau kompetensi yang diharapkan. Pemanfaatan modul ini dapat dikombinasikan dengan kegiatan membaca buku – buku sumber lainnya secara mandiri, maupun belajar dari informasi – informasi di internet. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan belajar peserta didik secara menyeluruh.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyususnan dan penulisan mdul ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat sebagai pembelajaran bagi pembaca.
Malang, 26 November 2017
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 3 Kata Pengantar ... 2 Daftar Isi ... 3 Pendahuluan ... 4 A. Deskripsi Umum ... 4 B. Prasyarat ... 4
C. Petunjuk pengguna modul... 4
D. Kompetensi Inti ... 5 E. Kompetensi Dasar ... 6 F. Indikator ... 6 G. Materi pembelajaran ... 6 H. Informasi Pendukung ... 6 Kegiatan Pembelajaran ... 7
A. Pengertian Peraturan Cuti ... 7
B. Jenis – jenis cuti ... 9
Rangkuman ... 13
Latihan soal ... 14
Lembar Penilaian ... 18
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 4
A. DESKRIPSI UMUM
Kompetensi ini merupakan satu kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik oleh program keahlian Administrasi Perkantoran. Kompetensi ini memiliki satu kompetensi memiliki satu kompetensi dasar (KD), yaitu : Mengemukakan peraturan cuti
Modul ini disiapkan sebagai bahan pembelajaran untuk kompetensi dalam menjelaskna pengertian peraturan cuti dan jenis – jenis cuti. Modul ini sanagat penting dipelajari oleh siapa saja khususnya yang bergerak dibidang Administrasi Perkantoran,
B. PRASYARAT
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus memahami tentang pengertian cuti dan jeni – jenis cuti .
C. PETUJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Peserta Didik
i. Bacalah dengan cermat dan pahami materi yang ada dalam modul ini
ii. Diskusikan dengan sesaman peserta didik mengenai apa yang telah Anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini. Bila masih ragu, maka tanyakan pada guru sampai materi dapat dipahami
iii. Bila dalam proses memahami materi Anda mendapatkan kesulitan diskusikan atau tanyakan pada guru
iv. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada dalam modul ini, baik tugas individu ataupun kelompok dengan benar dan teliti
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 5
2. Guru
i. Informasikan bagaimana menggunkana modul dengan benar, cara pembelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari
ii. Berikanlah bimbingan kepada peserta didik apabila mereka mendapati kesulitan dalam mempelajari modul
iii. Amati dan catatlah kemajuan yang dialami oleh peserta didik dan berikan umpan balik (feedback) atas pencapaiaannya belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik
iv. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, tetaplah berada di dalam kelas
D. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur,disiplin,tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan , kebangsaan, kenegaraan , dan peradaban terkait fenomena dam kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 6
E. KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengemukakan Tentang Peraturan cuti
F. INDIKATOR
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian cuti 2. Siswa dapat menjelaskan jenis – jenis cuti
G. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Cuti 2. Jenis – Jenis Cuti
H. INFORMASI PENDUKUNG
Pabrik farmasi PT. HOLI PHARMA ini semula bernama PT. NDAHOLI, Pada tahun 1996 terjadi pengalihan kepemilikan perusahaan. Direksi yang baru dipimpin oleh Bapak Hernawan Tjahjana sebagai Direktur Utama. Pada tahun 1998 nama PT. NDAHOLI dirubah menjadi P.T. HOLI PHARMA. Distributor utama PT. HOLI PHARMA pada saat itu adalah PT. Barito Budi Pharmindo (dalam satu grup perusahaan/ Holding Company) Aplikasi Sistem Informasi Cuti Karyawan (Studi Kasus di PT. HOLI PHARMA) merupakan suatu aplikasi yang diperuntukan untuk mengelola dan menyimpan data-data cuti karyawan di PT. HOLI PHARMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan adalah metode peninjauan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pada tahap analisis dilakukan penggambaran prosedur sistem yang sedang berjalan sehingga sistem tersebut dapat dievaluasi kekurangan dan kelebihannya untuk pembuatan sistem yang baru. Metode aliran data yang digunakan adalah metode terstruktur yang terdiri dari Data Flow Diagram (DFD) dalam menggambarkan model fungsional. Berdasarkan Aplikasi Sistem Informasi Cuti Karyawan (Studi Kasus di PT. HOLI PHARMA) yang dalam proses pengolahan datanya banyak proses perhitungan yang sifatnya otomatis sehingga diharapkan dapat mempercepat dalam pengolahan datanya. Hasil dari pembuatan aplikasi ini dapat membantu perusahaan dalam proses pengolahan data cuti karyawan sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 7
A. Pengertian Perturan Cuti
Cuti berasal dari bahasa Hindi “chutti” atau perlop (verlop) dalam bahasa Belanda yang berarti ketidakhadiran secara sementara atau tertentu karena alasan tertentu yang mendapat keterangan dari pihak – pihak yang terkait. Cuti bertujuan untuk menjamin kesegeran jasmani dan rohani pegawai yang bersangkutan. Di beberapa Negara seperti Australia dan Selandia baru, cuti merupakan kepentingan karyawan yang dikenal sebagai cuti dinas yang panjang. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada pasal 8UPK 1974, semua pegwai negeri berhak cuti, termasuk juga calon pegawai negeri sipil.
Landasan Hukum
Landasan hukum yang mengatur tentang cuti adalah: 1. Pasal 5 UU nomor 8 tahun 1974
2. Peraturan Pemerintah nomro 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil 3. Surat edaran kepala BAKN Nomor 01?SE/1977 tanggal 25 Februari 1977
Pemberi Cuti
Adapun pejabat yang berwenang untuk memberikan cuti adalah sebagai berikut:
1) Pemipin lembaga tertinggi /tinggi Negara bagi pimpinan kesekretariatan lembaga tertinggi /tinggi Negara.
2) Menteri, jaksa agung, pimpinanan lembaga pemerintah nondepartemen, pimpinanan kesekretariatan lembaga tertinggi /tinggi Negara dan pejabat lain yang ditentukan oleh Presiden bagi pegawai negeri sipil dalam lingkungan kekuasaanya 3) Kepla perwakilan Republik Indonesia bagi Pegawai Negreri Sipil yang ditugaskan
pada perwakilan Republik Indonesia di Luarnegeri
4) Gubernur dan bupati /walinyya berwenang memberikan cui kepada pegawai negeri sipil dalam lingkungganya masing-masing. Kecuali cuti diluar tanggunnganya
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 8
5) Menteri/pimpinanan lembaga bagi pegawai negeri sipil pusat yang dipekerjakanan atau diperbentukkan di daerah otonomi yang mengambil cuti diluartanggunggan Negara
6) Para pejabat yang ada dibawah para pejabat tersebut diatas, setelah mendapat pendelegasian dari para pejabat diatas berhak memberikan cuti, kecuali cuti diluar tanggungan Negar. Pendelegasiaan tersebut dilakukanan dengan mempergunakan surat keputusan.
B. JENIS – JENIS CUTI 1. Cuti Tahunan
Cuti tahunan merupakan cuti yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang – kurangnya satu tahun secara terus menerus dan berhak atas cuti tersebut selama dua belas hari kerja. Cuti tahunan dapat diambil secara terpisah – pisah dengan ketentuan setiap bagian tidak boleh kurang dari 3(tiga) hari kerja.
Syarat – syarat cuti tahunan :
1) Pegawai yang bersangkutan telah bekerja sekurang – kurangnya satu tahub secara terus menerus
2) Pegawai yang bersangkutan telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
Lama cuti tahunan
1) Lama cuti tahunan ada 12 hari kerja, dan tidak dapat di pecah – pecah hingga jangka waktu kurang dari tiga hari kerja
2) Cuti tahunan dapat ditambah 14 hari kerja apabila transportasi ke tempat yang dituju dalam kondisii sulit ditempuh
Penangguhan Cuti Tahunan
Demi keoentingan dinas mendesak, cuti tahunan dapat ditangguhkan paling lama satu tahun, dan dapat diambil dalam tahun berikutnyya dengan lama cuti 24 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan
2. Cuti Besar
Syarat – syarat cuti besar
1) Pegawai yang bersangkutan telah bekerja sekurang – kurang nya enam tahu terus menerus
2) Pegawai yang bersangkutan telah mengajukan permohonan kepada pejabat yang berwenang
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 9
3) Pegawai yang bersangkutan telah mendapatkan izin tertulis dari pejabat yang berwenang
Lama Cuti Besar
Lama cuti besar adalah selama tiga bulan Cuti Besar yang tidak diambil
1) Apabila tidak diambil tepat pada waktunyya cuti besar dapat diambil pada tahun – tahun berikutnya
2) Keterlambatan mengambil cuti besar tidak diperhitungkan dalam pengambilan cuti besar berikutnya
Contohnya: rina berhak mengambil cuti besar tanggal 10 Mei 2015, tetapi karena suatu hal, hak cuti besar tersebut baru diambil pada tanggal 10 Mei 2017, maka rina harus mendapat hakcuti besar berikutnya pada tanggal 10 Mei 2023
Hal lain yang terkait:
1) Selama menjalankan cuti besar Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tetap penghasilan penuh
2) Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan cuti besar tidak berhak bagi atas cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan
Cuti besar dapat digunakan oleh PNS yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama seperti menunaikan ibada haji, PNS yang mengamil cuti besar kurang 3 (tiga) bulan, maka sisa cuti besar yang menjadu haknya hapus
3. Cuti Sakit
Syarat – syarat cuti sakit
1) Cuti sakit diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
2) Pegawai yang bersangkutan harus memberitahu alasanya
3) Pegawai yang bersangkutan telah mendapat izin tertulis pejabat yang berwenang Lama cuti sakit
1) 1 – 2 hari: pegawai yang bersangkutan harus memberitahu atasannya
2) 3 – 4 hari : pegawai yang bersangkutan harus melampirkan surat keterangan dokter
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 10
3) 15 hari – 1,5 tahun : pegwai yang bersangkutan harus melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk
4) Jika lebih dari 1,5 tahun tidak sembuh, kesehatan pegawai yang bersangkutan diuji oleh dokter yang ditunjuk.
Kemungkinan tindakan yang diambil berkenan denngan hasil pengujian kesehatan tersebut adalah :
Pegawai yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan dengan mendapat uang tunggu, apabila ada harapan sembuh
Pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil, jika tidak ada harapan sembuh
5) 1,5 bulan untu gugur kandungan
6) Cuti sakit karena kecelakaan dan membutuhkan perawatan diberikan sampai pegawai yang bersangkutan sembuh. Selama cuti sakit pegawai mendapat penghasilan penuh
Apabila mendapat hasil pengujuan kesehtan tersebut PNS yang bersangkutan:
Belum sembuh dari penyakitnya, tetapi ada harapan sembuh dan dapat bekerja kembali sebagai PNS, maka ia diberhentikan dengan hormat dari jabatan perundang – undangan yang berlaku
Belum sembuh dari penyakitnya dan tidak ada harapan untuk dapat bekerja kembali sebagai PNS, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendaptkan hak – hak kepegawaiaan menurut peraturan perundang – undangan yang berlaku. PNS wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit paling lama 1,5 bulan
PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkan PNS tersebut perlu mendapatkan perawatan, berhak atas cuti sakit sampai sembuh
4. Cuti Bersalin
Cuti bersalin merupakan cuti yang diberikan karena alasan bersalin/ melahirkan bagi pegawai perempuan. Adapun syarat – syarat cuti bersalin adalah:
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 11
2) Cuti bersalin hanya berlaku untuk persalinan pertama , kedua dan ketiga, sedangkan untuk persalinan anak keempat dan seterusnya, cuti diberikan diluar tanggungan Negara
3) Pegawai yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis
4) Pegawai yang bersangkutan telah mendapat izin tertulis dari pejabat yang berwenang memberikan cuti
Lama Cuti Bersalin
Cuti bersalin diberikan satu bulan sebelum persalinan, dan dua bulan sesudah persalinan dan selama cuti bersalin pegawai yang bersangkutan tetap mendapat penghasilan penuh
5. Cuti karena Alasan penting
Syarat – syarat
1) Cuti ini diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil 2) Alasan penting yang dipergunakan dalam cuti ini yaitu:
Bapak/ibu anggota keluarga meninggal dunia atau sakit
Salah seorang anggota kelarga meninggal dunia dan menurut ketentuan pegawai negeri yang bersangkutan harus mengurus hak ketentuan pegawai negeri yang bersangkutan harus mengurus hak anggota keluarganyya yang meninggal dunia itu
Pegawai yang bersangkutan melangsungkan perkawainan yang pertama
Alasan penting lain yang ditetapkan oleh presiden
Pegawai yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
Pegawai yang bersangkutan telah mendapat izin tertulis dari pejabat yang berwenang
Lama Cuti karena Alasan penting
Lama cuti karena alasan penting diberikan untuk maksimal dua bulan Hal – hal lain yang terkait
Apabila keadaan mendesak, sehingga keputusan dari pejabat yang berwenang belum turun, maka pelajaran tertinggi di tempat kerja pegawai negri sipil yang bersangkutan dapat memberikan izin sementara, yang kemudian disampaikan
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 12
kepada pejabat yang berwenang segera memberikan keputusan cuti karena alasan penting kepada pegawai yang bersangkutan
6. Cuti diluar Tanggungan Negara
Syarat – syarat diluar tanggungan Negara
1) Pegawai yang bersangkutan telah memiliki masa kerja lima tahun secara terus menerus
2) Pegawai yang bersangkutan memiliki alasan pribadi atau mendesak
3) Pegawai yang bersangkutan mengajukan surat permintaan cuti kepada pejabat yang berwenang
4) Cuti diberikan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang memberikan cuti setelah mendapat izin dari kepada BAKN
Lama cuti diluar tanggungan Negara
1) Cuti diluar tanggungan Negara diberikan paling lama untuk tiga tahun
2) Cuti tersebut dapat diperpanjang selama satu tahun setelah pegawai yang bersangkutan mendapat izin dari kepada BAKN
Penghasilan Kedudukan dan Kewajiban :
1) Pegawai yang mengambil cuti ini tidak mendapat penghasilan 2) Pegawai yang mengambil cuti ini dibutuhkan dari jabatan
3) Pegawai yang bersangkutan harus segera melapor setelah cuti selesai
4) Setelah cuti selesai, pegawai yang bersangkutan dapat ditempatkan kembali apabila ada lowongan
5) Apabila tidak ada lowongan, hal ini harus dilaporkan kepada BAKN
6) Bila tidak mungkin ditempatkan kembali, pegawai yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan dengan mendapatkan hak – hak kepegawaiannnya Masa Kerja
Masa cuti diluar tanggungan Negara a=tidak diperhitungkan sebgai mana kerja pegawai negeri sipil
Cuti diluar tanggungan Negara persalinan keempat dan seterusnya
1) Permintaan cuti diluar tanggungan Negara untuk keperluan di atas tidak akan ditolak
2) Pegawai yang mengambil cuti karena alasan tersebut tidak dibebaskan jabatannya, sehingga jabatanya tidak dapat diisi oleh orang lain
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 13
3) Cuti ini tidak memerlukan persetujuan BAKN
4) Lama cuti diluar tanggungan Negara karena alasan diatas sama dengan lama cuti bersalin
5) Pegawai yang bersangkutan tidak menerima penghasilan dari Negara dan lama cuti tersebut tidak diperhitungkan sebagai masa kerja sebagai pegawai Negeri Sipil
Cuti adalah ketidakhadiran secara sementara atau tertentu karena alasan tertentu yang mendapat keterangan dari pihak-pihak yang terkait. Landasan hukum yang mengatur tentang cuti adalah :
1. Pasal 5 UU nomor 8 tahun 1974.
2. Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil.
3. Surat edaran kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Februari 1977. Cuti terdiri dari :
a. Cuti tahunan b. Cuti besar c. Cuti sakit d. Cuti bersalin
e. Cuti karena alasan penting f. Cuti diluar tanggungan Negara
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 14
SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X), pada pilihan A, B, C, D, atau E
1. Di bawah ini mana yang tidak termasuk ke dalam peraturan Cuti yang dapat di peroleh oleh pegawai?
A. Cuti Tahunan
B. Cuti Harian
C. Cuti Sakit
D. Cuti Bersama
E. Cuti Melahirkan
2. Pemerintahan Indonesia membuat aturan tentang Peraturan Cuti bagi Pegawai Negeri maupun Swasta, di bawah ini manakah pasal yang benar mencakup peraturan Cuti Tahunan terbaru oleh pemerintah ....
A. Pasal 331 PP Nomor 11 Tahun 2017
B. Pasal 25 ayat 3 Nomor 1 Tahun 2016
C. Pasal 312 Ayat 4 Nomor 3 Tahun 2017
D. Pasal 111 PP Nomor 3 Tahun 2016
E. UUD 1945 dan Tap MPR Tahun 2017
3. Berapa batas paling lama untuk Cuti besar bagi seorang pegawai yang telah bekerja pada suatu perusahaan dala, kurun Waktu 16 tahun masa kerja atau lebiih ?
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 15
B. 2 bulan
C. 3 bulan
D. 4 bulan
E. 5 bulan
4. Siapa orang yang paling berhak meratifikasi peraturan perundang-undangan cuti?
A. Presiden
B. Wakil presiden
C. MPR
D. Menteri Sosial dan Ketenagakerjaan
E. Menteri Pendidikan
5. Cuti melahirkan bagi seorang pegawai wanita hanya boleh mengambil batas cuti selama ... A. 5 bulan B. 4 bulan C. 3 bulan D. 2 bulan E. 6 bulan
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 16
Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976, apakah yang dimaksud dengan cuti?
Jawab: ...
2. Sebutkan jenis- jenis cuti
Jawab: ...
3. Jelaskan apa yang maksud di maksud cuti sakit!
Jawab: ...
4. Siapa saja yang berhak memberikan cuti?
Jawab : ...
5. Jelaskan tentang cuti bersalin!
Jawab : ...
1. Pelajari kembali Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil. Carilah penjelasan dari peraturan tersebut!
2. Carilah perbedaan jenis-jenis cuti sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Buatlah tabel untuk mempermudah pengerjaannya!
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 17
No SOAL B S
1 Cuti adalah ketidakhadiran secara sementara atau tertentu karena alasan tertentu yang mendapat keterangan dari pihak-pihak yang terkait
2 Cuti bersalin hanya berlaku untuk persalinan pertama , kedua dan ketiga, sedangkan untuk persalinan anak keempat dan seterusnya,cuti diberikan diluar tanggungan Negara
3 Cuti sakit karena kecelakaan dan membutuhkan perawatan diberikan sampai pegawai yang bersangkutan sembuh.
4 Cuti tahunan merupakan cuti yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang –
kurangnya satu tahun secara terus menerus dan berhak atas cuti tersebut selama dua belas hari kerja
5 Pegawai yang bersangkutan tidak menerima penghasilan dari Negara dan lama cuti tersebut tidak diperhitungkan sebagai masa kerja sebagai pegawai Negeri Sipil
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 18
Kunci Jawaban
SOAL PILIHAN GANDA
1. B 2. B 3. C 4. D 5. C SOAL ESSAY
1. Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting, Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
2. Cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti karena alasan penting, cuti tanggungan negara 3. Cuti sakit karena kecelakaan dan membutuhkan perawatan diberikan sampai pegawai
yang bersangkutan sembuh. Selama cuti sakit pegawai mendapat penghasilan penuh 4. Pimpinan dalam perusahaan
5. Cuti bersalin merupakan cuti yang diberikan karena alasan bersalin/ melahirkan bagi pegawai perempuan RUBIK PENILAIAN No Kategori skor 1 Benar semua 100 2 Salah satu 50 - 75 3 Salah dua 25 - 50 4 Tidak dijawab 0 TES FORMATIF 1. BENAR (B) 2. SALAH (S) 3. BENAR (B) 4. SALAH (S) 5. BENAR (B)
M O D U L P E R A T U R A N C U T I Page 19
Miduk, Jhon. 2015. Pengertian Cuti.(Online), http://jhonmiduk8.blogspot.co.id /2015/04/pengertian-cuti.html, diakses 23 November 2017.
Mulyana, Aina. 2015. Peraturan tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil. (Online),
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/01/peraturan-tentang-cuti-pegawainegeri. html, diakses 26 November 2017