• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

5

Bauran pemasaran yaitu suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan untuk pasar yang dituju.Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong (1997) bauran pemasaran(marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Kotler&Armstrong (1997) mengemukakan bahwa pendekatan pemasaran 4P yaitu product,price, place dan promotion sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dan sistem distribusi. Sedang Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) menyarankan untuk menambah 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu:people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Sebagaimana telah dikemukakan oleh Kotler, Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) di atas, Yazid (1999), menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa terdiri dari 7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses).

2.1.Landasan Teori

(2)

1. Produk (Product)

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran pasar. Lima tingkatan produk tersebut terdiri dari: Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental yang benar benar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”.

Produk dasar (basic product). Para pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri dari gedung dengan

(3)

kamar-kamar yang disewakan.Produk yang diharapkan (expected product). Sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli ketika mereka membeli produk tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan ranjang yang bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian, dan suasana yang tenang. Produk yang ditingkatkan (augmented product). Layanan dan manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.

Misal: sebuah hotel dapat melengkapi produknya dengan menambahkan seperangkat televisi, shampo, pemesan kamar yang cepat,makan malam yang lezat.

Produk yang potensial (potensial product). Mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok Tjiptono (2008) yaitu:

a. Barang tidak tahan lama ( No durable Goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

b. Barang tahan lama (Durable Goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak perusahaan.

c. Jasa (Service)Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

(4)

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi yang mempunyai manfaat, baik berupa benda nyata maupun benda abstrak atau tidak berwujud yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah produk yang menarik, mempunyai penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal mudah diucapkan,dikenali dan diingat dan sebagainya.

2. Harga (Price)

Tjiptono (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan dengan beberapa istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya.Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya adalah (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada :

a. Keadaan/kualitas barang,Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah,konsumen perkotaan atau pedesaan.

(5)

b. Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk menguasai pasar,produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak saingan.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan,kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang supaya bertindak.

Bauran Promosi pemasaran menurut Tjiptono (2008) terdiri dari lima macam yaitu:

a. Personal Selling

Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kapada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

b. Mass Selling

Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. mass selling yaitu:

(6)

1) Periklanan

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran orang untuk membeli.

2) Publisitas

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa secara non personal.

3) Sales Promotion

Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

4) Publik Relation

Publik relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.

5) Direct Marketing

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

(7)

Kotler&Amstrong (1997) menyatakan bahwa perusahaan harus membagi anggaran promosi total untuk alat-alat promosi utama yaitu perikanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Perusahaan harus secara hati-hati menetapkan besarnya masing-masing alat promosi menjadi bauran promosi yang terkoordinasi.

Menurut Kotler&Amstrong (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bauran promosi yaitu:

Tipe Produk atau Pasar Perbedaan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri.Perusahaan barang konsumen biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusul promosi penjualan, penjualan perorangan, dan hubungan dengan masyarakat.

Sebaliknya perusahaan barang industri menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan,dan hubungan dengan masyarakat.

a. Strategi Dorong dan Tarik

Strategi dorong merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran distribusi. Sedangkan strategi tarik adalah strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen.

(8)

b. Tahap Kesiapan Pembeli

Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan, bersama dengan hubungan masyarakat, lebih memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan, ketimbang peran ”kunjungan mendadak” dari tenaga penjual.

c. Tahap daur hidup produk

Pengaruh dari alat promosi yang berbeda juga bervariasi sesuai dengan tahap daur hidup produk. Tahap pengenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. Tahap pertumbuhan,iklan dan hubungan masyarakat terus memberikan pengaruh kuat,sedangkan promosi penjualan dapat dikurangi. Tahap dewasa, promosi penjualan menjadi relatif penting dibandingkan dengan iklan.

4. Tempat (Place)

Place (Tempat) menurut Alma, (2003) berarti kemana tempat/lokasi yang dituju,bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para penyalur yang diperlukan.

Kotler&Amstrong (1997) mengungkapkan bahwa saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam menyediakan satu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan saluran distribusi

(9)

adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi.

Menurut Kotler (1997) saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan pemilihan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya.

Kotler (1997) mengungkapkan bahwa anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama:

Informasi, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkup pemasaran. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang dirancang untuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut.Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.Pemesanan, yaitu komunikasi dari para anggota saluran pemasaran ke produsen mengenai minat untuk membeli.Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran. Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.Pemilihan fisik, yaitu kesinambungan penyimpanan dan penggerak produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual

(10)

lewat bank dan institusi keuangan lainnya.Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi Atau orang yang lain.

5. Orang (People)

Alma (2003) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap, perhatian, responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar, dan ikhlas.

Kusmana dalam Alma (2003) menyatakan bahwa aspek-aspek kepemimpinan yang dimiliki para administrator yang berupa kompetensi, wawasan dan kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi keadaan stabilitas dan tingkat akademik yang dipimpin administrator yang bersangkutan.

Hurriyati (2005) mengungkapkan bahwa orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan

(11)

penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). Hurriyati (2005) elemen dari people ini memiliki 2 aspek yaitu:

a. Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.

b. Customer

Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan,motivasi dan manajemen dari sumber daya manusia.

6. Bukti Fisik (Psycal Evidence)

Physical Evidence atau bukti fisik adalah lingkungan tempat jasa disampaikan dan tempat penyedia jasa dengan konsumen berinteraksi. Beserta dengan semua komponen lainnya yang mendukung terwujudnya atau

(12)

terkomunikasinya jasa. Elemen dari Physical Evidence termasuk seluruh aspek fasilitas fisik dari organisasi jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud lainnya.

7. Proses (Process)

Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar pandangan konsumen.Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar. Proses penyampaian jasa sangat signifikan dalam menunjang keberhasilan pemasaran jasa pendidikan dan juga memberikan kepuasan kepada peserta pelatihan.

(13)

Gambar 2.1 Profil Perusahaan.

Sumber : Dokumentasi PT Bina Guna Kimia.

PT.Bina Guna Kimia berdiri sejak tanggal 21 Januari 1994 yang letaknya di Desa Klepu Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang dan memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta Indonesia. Saat ini PT Bina Guna Kimia merupakan perusahaan formulasi pestisida, yang juga melakukan kegiatan import bahan aktif, bahan pembantu dan peralatannya, kegiatan perdagangan, distribusi dan transportasi perdagangan, promosi dan semua urusan yang berkaitan dengan formulasi pestisida.

PT.Bina Guna Kimia bertekat memberi kepuasan bagi pelanggan dengan tetap memelihara kesehatan keselamatan karyawan dan lingkungan, seiring dengan diraihnya ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007. 2.2 Profil Perusahaan

(14)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Sumber : Data PT. Bina Guna Kimia

Struktur organisasi Dapat diartikan sebagai sebuah garis betingkat, yang berisi komponen-komponen penyusun perusahaan. Struktur tersebut akan menggambarkan dengan jelas kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban dari masing-masing posisi yang ada dalam lingkup perusahaan tersebut. Tentunya, hal ini bertujuan agar setiap komponen dalam perusahaan bisa berfungsi secara optimal, dan roda perusahaan bisa senantiasa bergerak secara efektif dan efisien.

PLANT MANEGER HR MANEGER-HO FINANCIAL MANEGER Supply chain cord production Cord GA DAN CS Spv HSE CHORD PRESIDEN DIREKTUR HR Supervisor TBA Plant Accounting General Affier EXSPOR 2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan.

(15)

PT.Bina Guna Kimia adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan distribusi produk-produk perlindungan tanaman dan produk lain, PT Bina Guna Kimia memproduksi produk pestisida dalam bentuk granule (butiran), powder (tepung), liquid (cairan), dimana produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Dalam pelaksanaan tugasnya, deskripsi perkerjaan pada PT Bina Guna Kimia sebagai berikut :

1. President Directur

President Director adalah pemimpin tertinggi dalam suatu perusahaan dan memiliki tugas sebagai berikut:

a. Memimpin para direksi, manager dan pelaku organisasi perusahaan lainnya sehingga Perseroan dipastikan dapat berjalan sesuai RJPP dan RKAP yang telah disyahkan oleh Komisaris / Pemilik Perusahaan. b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan. c. Mewakili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan.

d. Bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Bertanggung jawab secara pribadi jika bersalah atau lalai dalam pelaksanaan tugasnya.

f. Menyiapkan RJPP, RKAP, menandatanganinya bersama dengan anggota Direksi lainnya dan mengusulkan pengesahannya kepada Komisaris / Pemilik Perusahaan.

(16)

2. Plant Manager

Plant Manager merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap gerak majunya suatu perusahaan karena di sini Plant Manager merencanakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sebuah perusahaan. Tugas dari plant manager antara lain:

a. Mengontrol kinerja manajer

b. Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau perusahaan

c. Mengontrol bisnis plant yang telah dibuat terhadap kondisi riel yang ada dilapangan

d. Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan peninjauan ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan sedang berjalan.

e. Memeriksa pencapaian program serta memberi masukan – masukan terhadap persoalan yang dihadapi serta memberikan ide – ide perbaikan

f. Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan dan menilai secara langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan

3. HRD (Human Resources of Development) Manager

HRD (Human Resources of Development) Manager ini mempunyai fungsi dan lingkup pekerjaan yaitu:

a. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan hotel, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.

(17)

b. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.

Sedangkan uraian tugas dari HRD (Human Resources of Development) Manager adalah sebagai berikut:

a. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan

b. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

c. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.

d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standard perusahaan.

e. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.

4. Financial Maneger

Tugas utama financial manager adalah bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang sesuai. Tanggung jawab utama dari financial manager antara lain sebagai berikut:

(18)

a. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

b. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

c. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat.

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta prosedur keuangan dan akuntansi. Selain itu juga mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.

e. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

f. Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow), terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kondisi keuangan dapat tetap stabil.

5. Supply Chan

Tugas Supply Chain Management yaitu: a. Memantau Proses Aliran Barang

(19)

Salah satu contoh supply chain yang pertama adalah mengawasi aliran barang dari hulu ke hilir seperti bahan baku yang dikirimkan dari vendor atau suppier ke perusahaan, proses produksi hingga pengiriman ke distributor, pengecer sampai ke konsumen. Pengawasan proses aliran barang ini menjadi salah satu jobdesk wajib yang tidak boleh dikesampingkan oleh seorang supply chain, bahkan bisa dikatakan bahwa memantau proses aliran barang ini menjadi tugas kunci dan tugas pokok supply chain.

b. Mengatur Pergerakan Material Mentah

Material mentah ini bisa dikatakan seperti bahan mentah yang akan diolah perusahaan atau akan masuk proses produksi untuk kemudian dijadikan barang jadi dan siap jual oleh perusahaan. Pergerakan material ini tidak boleh asal asalan karena mesin produksi perusahaan juga memiliki takaran sehingga untuk melakukan proses produksi ada ukuran sendiri dari kombinasi campuran bahan produksi.Hal tersebut harus dapat dipahami secara menyeluruh oleh staff supply chain agar pengoptimalan produksi perusahaan juga bisa mencapai target produksi. Jika pengoptimalan target produksi perusahaan tercapai tentu juga akan berdapak baik terhadap karir staff supply chain sehingga bukan tidak mungkin seorang staff supply chain bisa naik jabatan dan menjadi manajer supply chain di perusahaannya.

c. Menentukan Planing

Konsep supply chain management harus selalu berfokus dan memprioritaskan kualitas produk perusahaan. Hal ini mungkin mirip dengan tugas seorang Quality control, namun yang membedakan keduanya adalah bahwa seorang supply chain mengontrol kualitas barang sampai ke lapangan hingga ke distributor dan pengecer. Jadi setiap ditributor maupun pengecer haruslah memiliki prospek yang bagus sebelum melakukan order barang ke perusahaan tempat supply chain bekerja.

(20)

d. Melakukan Koordinasi

Sudah menjadi prioritas bahwa tujuan supply chain management adalah untuk mencapai target perusahaan. Hal ini tentu tidak akan tercapai jika tim yang harusnya bersinergi justru malah bekerja asal asalan tanpa koordinasi yang jelas. Komponen supply chain agar dapat meraih kesuksesan dalam bekerja adalah berkoordinasi secara keseluruhan karena mereka bekerja secara tim dalam perusahaan dan jika mereka bekerja asal asalan tentu dapat dipastikan bahwa target perusahaan akan sangat sulit mereka capai.

6. Production cord

Tugas production cord perusahaan tidak begitu banyak, namun tanggung jawabnya berat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Berikut ini tugas dan tanggung jawab supervisor production:

a. Membuat perencanaan dan permintaan semua kebutuhan untuk proses produksi.

b. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua tugas bawahannya agar sesuai perencanaan, prosedur dan standar kerja perusahaan.

c. Bertanggung jawab pada dalam pencapaian target produksi dan kualitas standar hasil produksi.

d. Memberi bimbingan pada bawahan agar bawahan dapat meningkatkan kemampuannya dan melakukan penilaian kinerja bawahan.

e. Memimpin dan mengawasi proses pelaksanaan produksi agar sesuai dengan standar perusahaan.

f. Bertanggung jawab pada ketertiban dan kedisiplinan bawahan.

g. Membuat laporan kerja dan analisa permasalahan kerja yang terjadi kepada atasan secara berkala.

(21)

h. Bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan kerja dan keselamatan kerja bawahannya.

7. HSE Officer / Cord

Tugas pekerjaan HSE officer adalah merencanakan, membuat, melakukan dan mengevaluasi program keselamatan dan juga kesehatan kerja dengan detail tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi sekaligus pemetaan dari potensi bahaya yang berpeluang terjadi pada lingkungan kerja. Tidak terkecuali seorang HSE officer juga harus membuat tingkatan atau level dari risiko bahaya sampai dengan peluang risiko bahaya tersebut sampai terjadi. Dengan demikian, dapat dipelajari dengan baik seberapa besar tingkat risiko bahaya tersebut dapat terjadi untuk dapat dicegah dan diminimalkan dampak buruknya.

b. HSE officer juga bertugas membuat suatu gagasan yang berkaitan dengan program K3. Program yang dimaksud haruslah mencakup usaha pencegahan (preventif) dan juga usaha koreksi. Di mana tujuan usaha preventif ini dilakukan dengan tujuan mengurangi adanya risiko bahaya atau terjadinya kecelakan dalam lingkungan kerja. Sementara adanya usaha koreksi ini dimaksudkan untuk menanggulangi dengan cepat jika terjadi bahaya atau kecelakaan dalam lingkungan kerja. c. HSE officer juga bertugas untuk membuat sekaligus memelihara

berbagai dokumen yang berkaitan langsung dengan K3, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Adanya pendokumentasian yang baik, berupa dokumen dan banyak hal-hal administrasi lainnya, menjadi salah satu aspek yang tidak boleh diremehkan dalam menghindari bahaya. Begitu pula saat menanggulangi bahaya yang telah terjadi di lingkungan kerja. Hal ini bahkan menjadi standar baku pemeliharaan barang atau catatan yang berkaitan dengan K3.

(22)

d. HSE officer harus melakukan evaluasi adanya kemungkinan atau peluang insiden kecelakaan yang dapat terjadi. Juga harus melakukan analisis akar masalah mengenai kecelakaan tersebut dapat terjadi termasuk tindakan preventif dan koreksi. HSE officer juga harus dapat melakukan monitoring dari efektivitas program yang sedang berjalan atau justru direncanakan akan diubah. Menjadi tugas HSE officer juga untuk membuat dan mengelola laporan yang diserahkan kepada menajemen perusahaan.

e. Tidak kalah penting dari mengurusi kesehatan dan keselamatan kerja, HSE officer juga harus menjadi jembatan antara pemerintah dan perusahaan. Dengan kata lain, HSE officer menjadi penghubung antara regulasi yang diinginkan oleh pemerintah dan kebijakan implementasi yang dilakukan oleh perusahaan. Tugas dan tanggung jawab HSE officer juga harus memastikan kriteria standar K3 yang diinginkan pemerintah telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan.

8. TBA Plant Accounting

Tugas yang dilakukan TBA Plant Accounting yaitu:

a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.

b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L.

c. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.

d. Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis.

e. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.

(23)

f. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

9. HR Supervisor

Berikut ini merupakan tugas-tugas dari HRD supervisor internal perusahaan yaitu:

a. Memberikan Training Terhadap Para Newcomer (Para Pendatang).

Setiap setahun sekali apabila perusahaan ingin mengadakan seminar yang bertema khas untuk memberikan motivasi terhadap para karyawan agar seluruh karyawan memiliki semangat dan etos kerja yang lebih positif.

b. Sebagai Penunjang Tugas Utama Dari HRD.

Hal yang sangat diperlukan oleh para staff, terutama staff HRD supervisor dalam menjalankan tugas HRD adalah untuk kompetensi manajerial yang harus mampu untuk berkoordinasi terhadap semua divisi di internal perusahaan. Setelah itu para staff HRD pun harus menguasai segala aspek legal yang berada di negara Indonesia, sehingga mereka akan mampu dalam mengatur hubungan antara sesama karyawan dengan perusahaan karena itu merupakan tugas yang paling utama dari para HRD. Namun juga jangan lupa bahwa berkoordinasi dengan seluruh karyawan adalah komponen terpenting dalam kesuksesan seorang HRD perusahaan.

10. Customer Service

Tugas yang dilakukan cutomer service yaitu: a. Menerima dan menyambut tamu. b. Membangun hubungan Baik. c. Memberikan informasi. d. Menjadi komunikator. e. Menerima keluhan.

(24)

f. Sabar dan sumeh. 11. Expor

Tugas yang dilakukan divisi expor yaitu: a. Mengurus Surat

b. Melakukan Perhitungan Barang c. Memperkirakan Resiko

d. Menyelesaikan Pembayaran

e. Mengatasi Kendala Pembelian dan Penjualan 12. General Affair

Tugas yang dilakukan General Affair yaitu :

a. Melakukan pengelolaan dan perawatan kendaraan dinas. b. Perawatan gedung.

c. perawatan lingkungan kantor (lahan parkir, halaman kantor, gudang, dsb).

d. Kebersihan lingkungan kerja (ruang kerja, lobby dan semua area perusahaan).

e. Perawatan instalasi listrik (Mechanical dan electrical). f. Semua bentuk perizinan perusahaan.

g. distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya (meja, kursi, laptop, komputer, dll).

h. Keamanan perusahaan (satpam, security).

i. Berhubungan dengan pihak eksternal (Pemda, Kepolisian, pemkab, muspida, ormas, wartawan, kelurahan, kecamatan dll).

j. Mengurusi semua kebutuhan operasional perusahaan. k. mengurusi dan berhubungan dengan outsourcing company.

l. Mengurusi karyawan outsourcing (office boy, security, driver, resepsionis, dll).

(25)

m. Mengurusi semua kebutuhan dan operasional saluran komunikasi (telepon, fax, HP, BB, dll).

Gambar

Gambar 2.1 Profil Perusahaan.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

mengapa perilaku tersebut dipilihnya sebagai perilaku positif dan perilaku negatif Siswa memahami feedback yang diberikan oleh peneliti Peneliti memberikan feedback

Allah menciptakan manusia untuk persahabatan, namun kejatuhan (Kej 3) menyebabkan adanya batas hubungan dan moral antara Allah yang Kudus dan manusia berdosa, Allah memilih untuk

✓ V : Vital, obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup, yang masuk golongan obat-obat ini adalah obat penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 50 sampel darah sapi bali yang sehat secara klinis yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pesanggaran Denpasar diperoleh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

DARUSSALAM 1990.. Us£he untuk r.cneiptalwn kebersihan ling lwngan hidup. p ortisipDSi semua wa.rgn o8.syera!tat un - tuk nendukung pro~rem tersebut. Penelitian lni

1. Daya/kapasitas mesin injeksi kurang. Desain barang plastic injection yang tidak tepat. Ada kesalahan pada desain dan profil dies. Pemilihan material yang tidak tepat. Setting

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas nilai circuit breaker, ukuran penampang kabel, tegangan jatuh, dan rugi-rugi daya, serta perbandingangannya dengan