• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON MENGGUNAKAN PEWARNA BUATAN DAN PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA MERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON MENGGUNAKAN PEWARNA BUATAN DAN PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA MERAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON

MENGGUNAKAN PEWARNA BUATAN DAN

PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA

MERAH

Ellen Fennyanto

Jln. K.H.A Dahlan Pontianak, Kalimantan Barat, (085348163308), [email protected] Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM

ABSTRACT

Now days, many food product and snacks using food colouring. The addition of

dyes/sintetic colouring in food products has become a common thing among people of Indonesia .

Though the use of dyes can give bad impact to our health, to reduce the use of synthetic coloring,

we can produce a natural colouring in home industry, one of the natural colouring is red dragon

fruit peel. Dragon fruit peel has an antioxidant that useful for our health. Macaron is one of the

cookies that use a synthetic colouring inside. Therefore the writer make some research, that is try

to replace the synthetic food coloring that commonly used in making macaron (powder and pasta)

with natural coloring that made by own from dragon fruit peels are considered food waste. The

purpose of this research is to know whetever there are difference between macaron using

synthetic food coloring and using natural food coloring in terms of aroma, taste, color, form and

texture and to know the consumer want from experiment research. Experiment research is doing

experiment and testing the product with systematic programme, collect the primary data and

secondary data. All of the data are presented descriptively with SPSS .Data is compared with the

graphic display and analyzed to produce average values (Mean) and (Sig.2-tailed) to determine

the significance of the product.From the research and SPSS the writer can conclude people

(panelis) like macaron B from aroma, taste, form and texture. But from the colour people like the

macaron A. And from the average values people (panelis) can accept macaron natural coloring

red dragon fruit peel.

Keyword : Preference Test, Macaron, Dragon Fruit Peel, Red Natural Coloring, Red Synthetic

Color

ABSTRAK

Dewasa kini, banyak sekali ditemukan berbagai produk makanan atau jajanan. yang

menggunakan pewarna makanan. Penambahan pewarna pada produk makanan sudah menjadi

suatu hal yang biasa di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan sudah menjadi suatu

kebutuhan yang wajib ditambahkan pada berbagai produk makanan. Padahal penggunaan

pewarna buatan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan kita, untuk menekan

penggunaan pewarna buatan itulah, banyak sekali berkembang pewarna alami, salah satunya

(2)

kulit buah naga merah. Kulit buah naga merah yang memiliki kandungan antioksidan tinggi

sangat bermanfaat dan cocok diolah menjadi pewarna alami di industry rumah tangga yang

mudah diolah. Salah satu produk untuk mengaplikasikan itu adalah macaron, dimana macaron

pada dasarnya menggunakan pewarna buatan. Maka dari itu penulis akan membuat suatu

penelitian yaitu mencoba menggantikan pewarna buatan yang biasa digunakan dalam

pembuatan macaron menggunakan pewarna alami yang dibuat sendiri dengan memanfaatkan

kulit buah naga yang dianggap limbah makanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan antara macaron pewarna buatan dan pewarna alami dari kulit buah naga

dari segi aroma, rasa, warna, bentuk dan tekstur sehingga dapat diterima masyarakat. Penulis

menggunakan penelitian eksperimental yaitu penelitian dengan melakukan percobaan dan

pengujian yang sistematis dan berencana terhadap suatu produk yaitu macaron dengan

mengumpulkan data primer dan juga data sekunder. Seluruh data disajikan secara deskriptif

dengan SPSS. Data dibandingkan dengan tampilan Grafik dan dianalisis sehingga

menghasilkan nilai rata-rata (Mean) dan (Sig.2-tailed) untuk mengetahui signifikasi

produk.Dari data yang dihasilkan melalui penelitian dan SPSS, pada penelitian ini dapat

disimpulkan masyarakat menyukai aroma, rasa, bentuk dan tekstur pada macaron B. Sedangkan

pada warna masyarakat menyukai macaron A. Dari hasil mean rata-rata dapat disimpulkan

bahwa macaron pewarna alami kulit buah naga merah dapat diterima masyarakat.

Kata Kunci : Uji Kesukaan, Macaron, Kulit Buah Naga, Pewarna Alami, Pewarna Buatan.

PENDAHULUAN

Dewasa kini, banyak sekali ditemukan berbagai produk makanan atau jajanan yang menggunakan pewarna makanan. Penambahan pewarna makanan ini bertujuan untuk membuat produk makanan tersebut lebih menarik sehingga memberikan rangsangan kepada konsumen untuk membelinya, bahkan penambahan pewarna tersebut juga dapat meningkatkan selera makan dari konsumen. Secara asal-usulnya, pewarna makanan dibedakan menjadi pewarna alami dan pewarna buatan.

Penggunaan pewarna makanan yang sering digunakan oleh masyarakat adalah pewarna buatan atau pewarna sintetik. Penggunaan pewarna buatan sangat diminati karena pewarna ini sangat praktis seperti, lebih mudah didapat atau dibeli, dan mudah digunakan. Namun penggunaan pewarna buatan memiliki beberapa dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak ataupun dalam jumlah yang sedikit namun secara terus menerus.

Salah satu alternative untuk mengurangi penggunaan pewarna buatan adalah dengan mengolah pewarna alami dari buah-buahan. Salah satunya adalah penulis memanfaatkan limbah makanan yang tidak terpakai seperti kulit buah naga merah. Kulit buah naga merah memiliki pigmen warna yang bernama antosianin dan memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dagingnya sendiri sehingga sangat bermanfaat bagi tubuh seperti mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Selain itu kulit buah naga juga mengandung senyawa aktif seperti pentacyclic triyepene taraxast yang dapat menjaga serta melindungi kelenturan pembuluh darah.

Salah satu produk yang digunakan dalam mengaplikasikan kulit buah naga merah ini adalah macaron. Dimana macaron ini merupakan cookies yang bulat, manis dan berwarna-warni dimana digunakan berbagai pewarna makanan kedalamnya agar didapatkan warna yang menarik. Maka dari itu penulis ingin melakukan uji coba dengan membuat dua buah macaron yang dimana menggunakan pewarna buatan dan pewarna alami kulit buah naga merah.

Formulasi masalahnya adalah bagaimana kesukaan masyarakat terhadap aroma, rasa, warna, bentuk dan tekstur pada macaron pewarna buatan dan pewarna alami kulit buah naga. Serta bagaimana daya terima masyarakat terhadap macaron pewarna alami kulit buah naga merah.

Adapun tujuan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi akhir program Diploma IV Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Hotel

(3)

Management, untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap aroma, rasa, warna, bentuk dan tekstur pada macaron pewarna buatan dan pewarna alami kulit buah naga merah serta untuk mengetahui daya terima masyarakat terhadap macaron pewarna alami kulit buah naga merah.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian eksperimen yang berupa data kuantitatif. Dimana penulis melakukan uji coba terhadap hasil jadi dua buah macaron yaitu macaron pewarna buatan dan macaron pewarna alami kulit buah naga merah. Sebelum melakukan uji coba hasil jadi macaron, penulis terlebih dahulu mengolah kulit buah naga merah menjadi pewarna alami dalam bentuk pasta. Teknik yang digunakan adalah teknik pengolahan jam/selai yang dapat diaplikasikan di industri rumah tangga. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder.

Data sekunder didapatkan melalui buku A-Z Macaron untuk resep dan cara pembuatannya, sedangkan untuk metode penelitian digunakan Metode Penelitian Bisnis dan untuk uji organoleptik pada uji kesukaan digunakan Penilaian Indera.

Selain menggunakan eksperimen, metode pengumpulan data yang digunakan juga berupa kuesioner dimana dibagikan kepada 80 panelis tidak terlatih dengan populasi Hotel Management Binus University. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan SPSS untuk mengetahui paired sample t-test, analisis deskriptif dan juga mean (rata-rata) dari kesukaan masyarakat pada aroma, rasa, warna, bentuk dan tekstur.

Uji Organoleptik (Uji Kesukaan)

“Evaluasi sensori’ didefinisikan sebagai pengukuran ilmiah untuk mengukur, menganalisa karakteristik bahan pangan dan bahan lain yang diterima oleh indera penglihatan, pencicipan, penciuman, perabaan dan pendengaran, serta menginterpretasikan reaksi yang diterima akibat proses penginderaan tersebut. (Waysimah &Adawiyah 2010:1). Uji Organoleptik yang digunakan adalah Uji Kesukaan.

Menurut Betty dan Tjuju (2008) Uji Kesukaan dapat disebut juga dengan Uji Hedonic. Dalam uji ini, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidak sukaan beserta tingkatannya. Uji kesukaan banyak digunakan dalam menilai komiditi sejenis atau produk pengembangan secara organoleptik, dimana penulis melakukan uji kesukaan pada dua buah macaron, yaitu macaron pewarna alami dari kulit buah naga merah dan macaron pewarna buatan.

Dimensi Uji Organoleptik

Menurut Sofiah dan Achyar (2008) dalam melakukan uji organoleptik digunakan alat indera yang berupa indera penglihatan, indera pencicipan, indera pembauan, dan indera peraba.

a. Indera Penglihatan

Alat tubuh yang digunakan untuk menilai dengan penglihatan adalah mata. Dengan melihat orang dapat mengenal dan menilai bentuk, ukuran, sifat transparasi, kekeruhan, warna dan sifat permukaan pada produk tersebut. Dalam penelitian ini mata digunakan untuk menilai warna pada macaron yaitu warna merah muda dan juga bentuk pada macaron yaitu bulat.

b. Indera Pencicipan

Alat tubuh yang digunakan untuk menilai dengan pencicipan adalah lidah. Indera pencicip ini berfungsi untuk menilai cicip dari sebuah produk makanan. Dengan lidah manusia dapat mencicipi 4 rasa yaitu manis, asam, asin dan pahit. Dalam penelitian ini lidah digunakan untuk menilai rasa dari macaron tersebut yaitu manis.

c. Indera Pembauan

Alat tubuh yang digunakan untuk menilai dengan pembauan adalah hidung. Pembauan disebut juga pencicipan jarak jauh karena manusia dapat mengenal enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya dari jarak jauh. Pada penelitian ini, bau yang dinilai menurut klasifikasi Zwaardermaker adalah bau bakar, yaitu bau roti hangus.

d. Indera Peraba

Penerimaan sentuhan tau peraba hampir terjadi seleuruh permukaan kulit manusia tetapi tidak merata diseluruh daerah. Pada penelitian ini, yang dinilai adalah pengindraan tentang tekstur dari produk itu sendiri yang ditangkap oleh permukaan kulit, yaitu ujung jari. Dan tekstur yang didapat dari macaron ini adalah renyah dan chewy.

(4)

Skala Penilaian Uji Kesukaan

Skala yang digunakan penulis pada uji kesukaan ini adalah skala hedonic (tingkat kesukaan). Dalam penganalisaan skala hedonic ditransformasikan menjadi skala numeric, dimana dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis . Skala hedonic yang dipakai adalah 6 skala hedonic yang terdiri atas amat sangat suka (6), sangat suka (5), suka (4), agak suka (3), netral (2) dan tidak suka (1)

HASIL DAN BAHASAN

Resep yang digunakan :

Resep pengolahan kulit buah naga merah :

• 110 gram kulit buah naga merah • 50 ml air

Resep macaron yang digunakan dalam penelitian ini adalah ( Sumber : A-Z Macaron )

1. Bahan A

• 125 gram icing sugar • 90 gram tepung almond • Vanilla essens

• Garam 2. Bahan B

• 75 gram putih telur • 5 gram egg white powder 3. Bahan C

• 40 gram gula kastor

• Pewarna makanan (secukupnya)

Proses Pembuatan Kulit Buah Naga :

Pemilihan buah naga merah yang segar

Pencucian buah dan kulit buah naga merah

Pemisahan kulit buah naga merah dengan dagingnya

Pemotongan dan Penghalusan kulit buah naga merah

Pencampuran air pada kulit buah naga merah

Perebusan (Reduce) kulit buah naga merah (105derajat celcius)

Pendinginan kulit buah naga merah yang sudah menjadi pasta/jam

(5)

Proses Pembuatan Macaron :

Persiapan Bahan dan Alat

Pencampuran Bahan A Pencampuran/ Pengocokan Bahan B

Pencampuran Bahan A dan Bahan BC

Pencetakan Macaron

Pengistirahatan Macaron

Pemanggangan Macaron(105

derajat celcius)

Pendinginan dan Pengisian Filling Macaron

Penyimpanan dan Penyajian Macaron

Hasil Jadi Macaron

Deskripsi Penilaian :

Berikut adalah perbandingan hasil penelitian panelis terhadap Macaron A (pewarna buatan)

1 2 3 4 5 6 Frekuensi Jumlah Aroma 1 8 22 25 16 8 80 Rasa 0 4 21 29 17 9 80 Warna 0 4 15 19 29 13 80 Bentuk 0 1 24 20 29 6 80 Tekstur 0 5 21 29 18 7 80

(6)

Berikut adalah perbandingan hasil penelitian panelis terhadap Macaron B (pewarna alami kulit buah naga merah) 1 2 3 4 5 6 Frekuensi Jumlah Aroma 2 3 17 27 14 17 80 Rasa 0 4 14 24 22 16 80 Warna 6 14 29 18 6 7 80 Bentuk 1 4 21 22 20 12 80 Tekstur 1 4 14 21 26 14 80

Berikut adalah hasil uji perbandingan rata-rata mean pada macaron :

Organoleptik Macaron A Macaron B

Aroma 3.65 4.11 Rasa 3.89 4.31 Warna 4.20 3.71 Bentuk 3.80 4.05 Tekstur 4.01 4.24 Total Rata-Rata 3.91 4.08

Berikut adalah hasil nilai maksimun dan minuman yang diberikan panelis terhadap macaron A dan macaron B :

Nilai Min Nilai Max

A B A B Aroma 1 1 6 6 Rasa 2 2 6 6 Warna 2 1 6 6 Bentuk 2 1 6 6 Tekstur 2 1 6 6

(7)

Berikut Hasil Uji Hipotesis Paired Sample T-Test

Organoleptik Sig 2 tailed Hasil Hipotesis Penjelasan

1 Aroma 0.92 > 0.05 H0 diterima H1 ditolak Masyarakat menyukai aroma macaron B 2 Rasa 0.110 > 0.05 H0 diterima H1 ditolak Masyarakat menyukai rasa macaron B 3 Warna 0.032 < 0.05 H0 ditolak H1 diterima Masyarakat tidak menyukai macaron B 4 Bentuk 0.257 > 0.05 H0 diterima H1 ditolak Masyarakat menyukai bentuk macaron B 5 Tekstur 0.118 > 0.05 H0 diterima H1 ditolak Masyarakat menyukai tekstur macaron B

Berikut Hasil Uji Hipotesis Mean (Rata-Rata) :

Tabel uji perbandingan rata-rata (mean) dapat dilihat rata-rata total yang telah didapatkan oleh penulis. Pada macaron A didapatkan rata-rata total 3.91 sedangkan rata-rata total pada macaron B sebesar 4.08 Jika dilihat dari nilai tersebut macaron B lebih unggul 0.17 di bandingkan macaron A. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yaitu masyarakat/panelis dapat menerima macaron pewarna alami kulit buah naga merah .

SIMPULAN DAN SARAN

Berikut adalah kesimpulan yang dapat disimpulkan berdasrkan penelitian uji kesukaan dari macaron pewarna buatan dan pewarna alami kulit buah naga merah :

1. Masyarakat ataupun panelis menyukai aroma, rasa, bentuk dan tekstur macaron pewarna alami kulit buah naga merah (macaron A) dibandingkan macaron pewarna buatan (macaron B). Sedangkan dari segi warna masyarakat lebih menyukai macaron pewarna buatan (macaron A) dibandingkan pewarna alami kulit buah naga merah (macaron B).

2. Masyarakat atau panelis dapat menerima macaron pewarna alami kulit buah naga merah (macaron B) 3. Pemanfaatan kulit buah naga merah dapat digunakan untuk mencari alternative pewarna alami yang

dapat diaplikasikan kedalam produk pastry.

Saran-saranya adalah pemanfaatan buah ataupun kulit dapat digunakan jika diolah dengan baik dimana cara pengolahannya mudah dan praktis dan dapat dilakukan di industri rumah tangga. Jika ingin mendapatkan warna yang lebih terang pada produk kue atau cookies khususnya macaron, masyarakat dapat menambahkan lebih banyak kulit buah naga merah, tetapi harus diperhatikan bahwa kulit buah naga merah yang sudah ada harus kering dan tidak terlalu basah. Pada intinya kunci keberhasilan dalam pembuatan macaron yang sudah ditambahkan pewarna makanan baik pewarna buatan maupun kulit buah naga merah adalah sebuah bahan yang digunakan harus bersih dan tidak basah serta ditimbang secara akurat, sedangkan untuk alat-alatnya harus diperhatikan bahwa alat tersebut kering. Selain itu proses pengocokan meringue juga harus hingga meringue tersebut thick peak sehingga macaron yang dihasilkan dapat memiliki shell yang kuat dan kaki yang kuat.

REFERENSI

Wulandari, N. (2013). A-Z Macaron . Jakarta: Halimun Media Citra . Kathryn Gordon, A. E. (2011). Les Petits Macaron . France : Running Press. Setijo Petijo, Z. (2009). Pewarna Nabati Makanan . Yogyakarta: Kanisius .

Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediacom . Betty D. Sofiah, T. S. (2008). Penilaian Indera . Jatinagor : Universitas Padjadjaran . Sugiono, P. D. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung.

(8)

Waysima, D. R. (2010). Evaluasi Sensori Panduan Praktikum. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

RIWAYAT HIDUP

Ellen Fennyanto lahir di Pontianak, 30 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan Diploma IV di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada tahun 2013.

Gambar

Tabel  uji  perbandingan  rata-rata  (mean)  dapat  dilihat  rata-rata  total  yang  telah  didapatkan  oleh  penulis

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kualitas hasil pewarnaan preparat gosok menggunakan pewarna alami dari pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk membuat pewarna alami dari tanaman kulit buah manggis sebagai bahan pengganti pewarna sintetis untuk batik

“ Uji Kadar Betakaroten Organolepti k Cake Labu Kuning Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Sebagai Pewarna Alami” Skripsi ini disusun untuk memnuhi sebagian

Pada penelitian ini, kerupuk menggunakan bahan tambahan buah pare jenis pare belut dan kulit buah naga sebagai pewarna alami.. Buah pare dan kulit buah naga

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk miningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bahaya penggunaan zat pewarna sintetik, meningkatkan pengahasilan tambahan bagi masyarakat dalam

Bahan yang digunakan dalam penelitian Tingkat kesukaan masyarakat pada terasi dengan penambahan ekstrak Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami

Kain perca berbahan katun dan semi wol merupakan kain yang termasuk kedalam serat alami, sehingga kain tersebut dapat menyerap dengan baik pada pewarna alami (Pujilestari, 2014:

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk membuat pewarna alami dari tanaman kulit buah manggis sebagai bahan pengganti pewarna sintetis untuk batik