• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Seminar Kerja Praktek OPTIX BWS 1600G Sebagai Perangkat Transmisi di PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Seminar Kerja Praktek OPTIX BWS 1600G Sebagai Perangkat Transmisi di PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

OPTIX BWS 1600G Sebagai Perangkat Transmisi di PT. Telekomunikasi

Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java

Oleh : Hanitya Triantono W.P (L2F008129)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstrak

Perkembangan teknologi telekomunikasi sekarang ini sangatlah pesat. Berbagai macam kemajuan dalam bidang telekomunikasi meliputi dalam hal-hal infrastruktur maupun dalam pelayanan yang dapat disediakan kepada pelanggan. Sehingga bisa dilakukan pengiriman informasi dari tempat jauh hanya dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. Proses pengiriman melibatkan peralatan transmisi.

Salah satu perangkat transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi adalah OptiX BWS 1600 G. OptiX BWS 160 G merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas besar dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh. Hal ini dirancang sesuai dengan kondisi sekarang dan masa depan pengembangan jaringan optik, dengan konfigurasi yang fleksibel dan mewarisi kompatibilitas yang baik dari seri Optix.

Kata kunci : Transmisi, Optix BWS 1600G

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu penyampaian informasi dari satu pihak pengirim menuju pihak lain sebagai penerima. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Pada zaman sekarang ini, di tengah-tengah kemajuan ilmu dan teknologi maka diperlukan suatu cara penyampaian informasi yang lebih maju dan semakin baik. Jika tidak maka kita akan ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain.

Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin pesat. Terlebih dengan sistem jaringan telekomunikasi yang saat ini lebih kompleks guna memacu kemudahan pengguna jasa layanan telekomunikasi dalam melakukan akses komunikasi jarak jauh dan singkat

Untuk itu pemanfaatan teknologi khususnya dalam bidang telekomunikasi sangatlah penting. Perkembangan teknologi telekomunikasi sekarang ini sangatlah pesat. Berbagai macam kemajuan dalam bidang telekomunikasi meliputi dalam hal-hal infrastruktur maupun dalam pelayanan yang dapat disediakan kepada pelanggan. Sehingga bisa dilakukan pengiriman informasi dari tempat jauh hanya dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.

Salah satu perangkat transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi adalah

OptiX BWS 1600G . OptiX BWS 1600G menggunakan sistem transmisi optik yang berupa transmisi panjang gelombang (Wavelength) yang berbeda yang di multiplexing . Suatu sistem transmisi optik yang dikembangkan oleh Huawei Technologies. Desain modul BWS 1600G memungkinkan untuk layanan antar muka, jaringan yang fleksibel, kapasitas software-programmable, mudah dalam instalasi dan pemeliharaan, serta mudah upgrade dan perluasan ekspansi. Dengan fitur yang lebih unggul, BWS 1600 dapat secara luas digunakan untuk backhaul/backbone base station dan akses layanan broadband. BWS 1600G terletak pada lapisan akses jaringan transmisi.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

1. Untuk mengetahui perangkat OptiX BWS 1600G secara umum. 2. Untuk mengetahui signal flow dari

perangkat OptiX BWS 1600G. 3. Untuk menambah pengetahuan

mengenai OptiX BWS 1600G.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penulisan laporan Praktek Kerja ini penulis membatasi permasalahan yaitu :

1. Dalam hal ini yang dibahas adalah perangkat jenis Optix BWS 1600G secara umum, dan untuk

(2)

troubleshooting tidak dijelaskan dalam laporan inia.

2. Dalam laporan ini hanya dijelaskan signal flow pada sistem transmisi OptiX BWS 1600G secara umum, tidak dibahas secara mendetail bentukan sinyal pada sistem transmisi ini.

3. Produk OptiX BWS 1600G yang digunakan dalam perusahaan ini adalah produk Huawei, jadi penulis tidak membahas produk perangkat transmisi dari produsen atau vendor lain.

2. Dasar Teori

2.1 Transmisi Serat Optik

Kabel serat optik adalah salah satu prasana transmisi yang cukup populer untuk beberapa tahun terakhir ini, karena bisa mentransmisikan sinyal dengan lebar pita (bandwidth) yang tak terhingga dan memiliki kemampuan yang lebih unik dibandingkan media transmisi terdahulu.

Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser.

2.2 DWDM

2.2.1 Pengertian DWDM

Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan sutu teknik transmisi yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai kanal-kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses multiplexing seluruh panjang gelombang tersebut dapat ditransmisikan melalui sebuah serat optik

M U X D E M U X λ1 λ3 λ2 λ4 λn . . . . . . . . λ1 λ3 λ2 λ4 λn . . . . . . . . Fiber Optik

Gambar 1 Prinsip dasar sistem DWDM[9]

Teknologi DWDM adalah teknologi yang memanfaatkan sistem SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang sudah ada dengan memultiplekskan sumber-sumber sinyal yang ada. Menurut definisi, teknologi DWDM dinyatakan sebagai suatu teknologi jaringan transport yang memiliki kemampuan untuk membawa sejumlah panjang gelombang dalam satu fiber tunggal. Artinya, apabila dalam satu fiber itu dipakai empat jenis panjang gelombang, maka kecepatan transmisinya menjadi 4 X 10 Gbps (kecepatan menggunakan teknologi SDH).

Teknologi DWDM beroperasi dalam sinyal dan domain optik dan memberikan fleksibilitas yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas transmisi yang besar dalam jaringan. Kemampuan ini diyakini akan terus berkembang yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah panjang gelombang yang mampu untuk ditransmisikan dalam satu fiber.

2.2.2 Alasan Pemilihan DWDM

Dengan memperhatikan faktor ekonomis, fleksibilitas dan kebutuhan pemenuhan kapasitas jaringan jangka panjang, maka solusi untuk mengimplementasikan DWDM merupakan cara yang paling cocok, terutama jika dorongan pertumbuhan trafik dan proyeksi kebutuhan trafik masa depan terbukti sangat besar. Secara umum ada beberapa faktor yang menjadi landasan pemilihan teknologi DWDM ini, yaitu:

1. Menurunkan biaya instalasi awal, karena implementasi DWDM berarti kemungkinan besar tidak perlu menggelar fiber baru, cukup menggunakan fiber eksisting (sesuai ITU-T G.652 atau ITU-T G.655) dan mengintegrasikan perangkat SDH eksisting dengan perangkat DWDM

2. Dapat dipakai untuk memenuhi permintaan yang berkembang, dimana teknologi DWDM mampu untuk melakukan penambahan kapasitas dengan orde n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps (n = bilangan bulat)

3. Dapat mengakomodasikan layanan baru (memungkinkan proses

(3)

rekonfigurasi dan transparency ). Hal ini dimungkinkan karena sifat dari operasi teknologi DWDM yang terbuka terhadap protokol dan format sinyal (mengakomodasi format frame SDH).

2.2.3 Keunggulan DWDM

Secara umum keunggulan teknologi DWDM adalah sebagai berikut:

 tepat untuk diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi jarak jauh (long haul) baik untuk sistem point-to-point maupun ring topologi.

 lebih fleksibel untuk mengan-tisipasi pertumbuhan trafik yang tidak terprediksi.

transparan terhadap berbagai bit rate dan protokol jaringan.

 tepat untuk diterapkan pada daerah dengan perkembangan kebutuhan badwidth sangat cepat.

2.2.4 Komponen-Komponen pada DWDM

Pada teknologi DWDM, terdapat beberapa komponen utama yang harus ada untuk mengoperasikan DWDM dan agar sesuai dengan standar channel ITU sehingga teknologi ini dapat diaplikasikan beberapa jaringan optik seperti SONET, dan yang lainnya.

Komponen-komponen dari DWDM adalah sebagai berikut:

1. Transmitter

merupakan komponen yang menjembatani antara sumber sinyal informasi dengan multiplekser pada sistem DWDM. Sinyal dari transmitter ini akan dimultipleks untuk dapat ditransmisikan.

2. Receiver

merupakan komponen yang menerima sinyal informasi dari demultiplekser untuk kemudian dipilah berdasarkan macam-macam informasi.

3. DWDM terminal multiplekser

terminal mux sebenarnya terdiri dari transponder converting wavelength untuk setiap sinyal panjang gelombang tertentu yang akan dibawa. Transponder converting wavelength menerima sinyal input optik (sebagai contoh dari sistem SONET atau yang lainnya), mengubah sinyal tersebut

menjadi sinyal optik dan mengirimkan kembali sinyal tersebut menggunakan pita laser 1550 nm. Terminal mux terdiri dari multiplekser optikal yang mengubah sinyal 1550 nm dan menem-patkannya pada suatu fiber.

4. Amplifier

Komponen ini merupakan amplifier jarak jauh yang menguatkan sinyal dengan banyak panjang gelombang yang ditransfer sampai sejauh 140 km atau lebih. Diagnosa optik dan telemetri dimasukkan di sekitar daerah amplifier ini untuk mendeteksi adanya kerusakan dan pelemahan pada fiber. Pada proses pengiriman sinyal informasi pasti terdapat atenuasi dan dispersi pada sinyal informasi yang dapat melemahkan sinyal. Oleh karena itu harus dikuatkan. Sistem yang biasa dipakai pada fiber amplifier adalah EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier), namun karena bandwidth dari EDFA ini sangat kecil yaitu 30 nm (1530 nm – 1560 nm). Kemudian digunakan DBFA (Dual Band Fiber Amplifier) dengan bandwidth 1528 nm sampai 1610 nm. Kedua jenis amplifier ini termasuk jenis EBFA (Extended Band Filter Amplifier) dengan penguatan yang tinggi, saturasi yang lambat dan noise yang rendah. Teknologi amplifier pada optik yang lain adalah sistem Raman Amplifier yang merupakan pengembangan dari sistem EDFA.

3 OptiX BWS 1600G

3.

1 Sekilas Tentang Optix BWS 1600G Optix BWS 1600G Backbone DWDM merupakan Sistem Transmisi Optik. Optix BWS 1600G merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas besar dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh. Hal ini dirancang sesuai dengan kondisi sekarang dan masa depan pengembangan jaringan optik, dengan konfigurasi yang fleksibel dan mewarisi kompatibilitas yang baik dari seri Optix.

Dengan desain modular yang memungkinkan konfigurasi yang kaya dan fitur perlindungan yang fleksibel. Optix BWS 1600G memainkan peran utama

(4)

dalam jaringan transmisi. Kapasitas akses dari serat optik dapat dengan mudah dikembangkan dari 10 Gbit/s ke 1600 Gbit\s (160 × 10 Gb/s). Selama ekspansi, tidak perlu untuk mematikan peralatan atau mengganggu layanan. Hanya memasukkan hardware baru atau menambahkan node baru.

Sistem Optix BWS 1600G dapat digunakan dalam jaringan point-to-point, linier dan ring. Karena lapisan jaringan backbone merupakan jaringan yang menghubungkan kota-kota utama yang membawa traffic yang besar dari peralatan switching optik, peralatan DWDM, peralatan SDH atau router. Yang menyediakan kapasitas besar pada saluran transmisi untuk layanan dan jaringan outlet. Posisi dari Optix BWS 1600G dalam sistem jaringan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 OptiX BWS 1600G pada jaringan transmisi[5]

Optix BWS 1600G

mentransmisikan layanan satu arah melalui serat tunggal, sedangkan, transmisi dua arah dicapai oleh dua serat optik, yang satu adalah untuk transmisi dan lainnya untuk menerima.

Optix BWS 1600G sangat handal dalam kinerja dan fleksibel dalam

jaringan dengan menggunakan:

•Multiplexer / demultiplexer yang handal •Erbium-doped fiber amplifier optik •Amplifier Raman

•Teknologi pemerataan kanal •Teknologi superWDM

•Teknologi kompensasi dispersi

•Jaringan Universal dan sistem manajemen terpusat

Gambar 3 menunjukkan tampilan kabinet BWS Optix 1600G.

Gambar 3 Tampilan cabinet OptiX BWS 1600G[5]

Berikut adalah bagian subrack dari OptiX BWS 1600G.

Gambar 4 Tampilan subrack OptiX BWS 1600G[5] Keterangan: 1. Interface Area 2. Beam 3. Board Area 4. Fiber Spool 5. Fiber Laying Area 6. Fan Tray assembly 7. Subrack front door 8. Hook

3.2

Signal Flow (Aliran Sinyal)

OptiX BWS 1600G terdiri dari 5 macam element jaringan, yaitu:

 OTM :Optical Terminal Multi-plexer

 OLA : Optical Line Amplifier

 OADM: Optical Add/Drop Multi-plexer

(5)

3.2.1 OTM (Optical Terminal Multi-plexer)

OTM adalah sebuah station penghentian pada jaringan DWDM. OTM dibagi menjadi pengirim akhir dan penerima akhir. Pada pengirim akhir, OTM menerima sinyal optik dari beberapa client equipment (misalnya, peralatan SDH), dan mengubah sinyal tersebut, memultipleks, menguatkan dan mengirimkannya pada sebuah serat optik tunggal. Pada penerima akhir, terjadi demultipleks sinyal OTM menjadi saluran individu dan mendistribusikan mereka ke client equipment yang sesuai.

OTM terdiri dari :

 Optical transponder unit (OTU)

 Optical multiplexer (OM)

 Optical demultiplexer (OD)

 Optical amplifier (OA)

 Raman pump amplifier unit (RPU)

 Optical supervisory channel unit or supervisory channel and timing transporting unit (OSC/OTC)

 Fibre interface unit (FIU)

 Dispersion compensation module (DCM)

 Multi-channel spectrum analyser unit (MCA)

 System control & communication unit (SCC)

 Power backup unit (PBU)

Gambar 5 menunjukan Signal flow dari OTM

Gambar 5 Signal flow OTM[5]

3.2.2 OLA (Optical Line Amplifier) OLA memperkuat sinyal optik dua arah dan mengkompensasi pelemahan fiber link untuk memperpanjang jarak transmisi tanpa regenerasi.

OLA terdiri dari:

 Optical amplifier (OA)

 Optical supervisory channel and timming transporting unit (OSC/OTC)

 Fibre interface unit (FIU)

 Dispersion compensation module(DCM)

 System control and comunication unit (SCC)

Signal flow OLA ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6 Signal flow OLA[5]

4.2.3 OADM (Optical Add/Drop Multiplexer)

OADM ini digunakan untuk menambah / mengurangi kanal ke / dari lintasan utama secara lokal saat melewati kanal lainnya secara terbuka.

Optix BWS 1600G ini memiliki tiga jenis perangkat OADM yaitu OADM serial, OADM paralel dan re-configurable OADM (ROADM). OADM serial dapat dikonfigurasi dengan menggabungkan MR2 board, sementara OADM paralel dibentuk oleh back-to-back OTMs. ROADM dapat dikonfigurasi dengan board DWC.

4.2.3.1 OADM Serial

OADM Serial terdiri dari:

 Optical add/drop multiplexer (OADM)

 Optical transponder unit (OTU)

 Optical amplifier (OA)

 Raman pump amplifier unit (RPU)

 Optical supervisory channel unit or supervisory channel and timing transporting unit (OSC/OTC)

 Fibre interface unit (FIU)

 Dispersion compensation module (DCM)

 Multi-channel spectrum analyser unit (MCA)

 System control & communication unit (SCC)

(6)

Gambar 7 menunjukkan signal flow dari OADM Serial

Gambar 7 Signal flow OADM Serial[5] 4.2.3.2 OADM Paralel

OADM paralel terdiri dari:

 Optical transponder unit (OTU)

 Optical multiplexer (OM)

 Optical demultiplexer (OD)

 Optical amplifier (OA)

 Optical supervisory channel unit or supervisory channel and timing transporting unit (OSC/OTC)

 Fibre interface unit (FIU)

 Dispersion compensation module (DCM)

 Multi-channel spectrum analyser unit (MCA)

 System control & communication unit (SCC)

Power backup unit (PBU)

Gambar 8 menunjukkan signal flow dari OADM Paralel (sistem 40-kanal diambil sebagai contoh)

Gambar 4.7 Signal flow OADM Paralel[5]

OADM paralel dibentuk oleh

back-to-back OTM. OADM paralel

dapat menambah / mengurangi kanal

melalui OD (D40) dan OM (M40) saat

regenerasi atau melewati kanal - kanal

lain.

4.2.4 REG (Regenerator)

Kita telah membahas bahwa OLA dapat memperpanjang jarak transmisi optik tanpa regenerasi. Namun, ketika jarak lebih panjang, seperti faktor saat dispersi, kebisingan optik, efek non-linear, atau PMD akan mempengaruhi kinerja transmisi. Dalam hal ini, kita perlu regenerasi sinyal asli. sebuah REG mengimplementasikan fungsi 3R, yaitu, pembentukan ulang(reshaping), pengaturan waktu ulang(re-timing) dan regenerasi, untuk meningkatkan kualitas sinyal dan memperpanjang jarak transmisi.

REG ini sediri berisi:

 Optical transponder unit (OTU)

 Optical multiplexer (OM)

 Optical demultiplexer (OD)

 Optical amplifier (OA)

 Optical supervisory channel unit or supervisory channel and timing transporting unit (OSC/OTC)

 Fibre interface unit (FIU)

 Multi-channel spectrum analyser unit (MCA)

 System control & communication unit (SCC)

Power backup unit (PBU)

Gambar 8 menunjukkan diagram blok signal flow dari REG.

Gambar 4.9 Signal flow REG[5] Aliran sinyal REG ini mirip dengan back-to-back OTMs, hanya saja tidak ada sinyal yang ditambahkan / dijatuhkan(add/drop). Sinyal diper-baharui melalui OTU regenerasi.

4 Penutup

4.1 KESIMPULAN

1. Optix BWS 1600G, adalah salah satu dari seri OptiX produk Huawei, merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas sebesar 10 Gbit/s dan dapat dikembangkan hingga 1600 Gbit/s dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh.

(7)

2. Sistem Optix BWS 1600G dapat digunakan dalam jaringan point-to-point, linier dan ring.

3. Optix BWS 1600G sangat handal dalam kinerja dan fleksibel dalam jaringan dengan menggunakan:

 Multiplexer / demultiplexer yang handal

 Erbium-doped fiber amplifier optik

 Amplifier Raman

 Teknologi pemerataan kanal

 Teknologi superWDM

 Teknologi kompensasi dispersi

 Jaringan Universal dan sistem manajemen terpusat

4. OptiX BWS 1600G terdiri dari 5 macam element jaringan, yaitu:

 OTM: Optical Terminal Multi-plexer

 OLA: Optical Line Amplifier

 OADM: Optical Add/Drop Multi-plexer

 REG: Regenerator

 OEQ: Optical Equalizer 4.2 SARAN

1. Sebaiknya PT. Telekomunikasi Seluler melakukan pemeliharaan secara rutin untuk meminimalisir gangguan yang terjadi pada jaringan ataupun perangkat. 2. Diperlukan data / informasi yang

tepat, mengenai gangguan sehingga mudah untuk melakukan perbaikan.

3. Pemenuhan alat kerja dan sarana kerja sesuai kebutuhan dilapangan

Daftar Pustaka [1] http://www.telkomsel.com [2] http://www.facebook.com [3] http://www.wikipedia.org [4] GSM GPRS WCDMA systems. [5] OPTIX BWS 1600G product description. [6] Telecommunication Transmission Handbook.

[7] Freeman, Telecommunication Trans-mission Technology.

[8] Freeman, Telecommunication Trans-mission Engineering.

[9] Keiser, Optical Fiber Communi-cations. Bidata Penulis

Hanitya

Triantono

Widya Putra

(L2F00 8129). Penulis lahir di Serang 21 Desember 1989. Menempuh pen-didikan di SD N 4 Krandegan Banjar-negara, SMP N 1 Ban-jarnegara, SMA N 1 Banjarnegara, dan saat ini sedang menem-puh pendidikan jenjang Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro konsentrasi Elektronika Telekomunikasi angkatan 2008.

Semarang, Oktober 2011 Dosen pembimbing

Sukiswo, ST, MT

.

Gambar

Gambar 5 Signal flow OTM [ 5]
Gambar 7 menunjukkan signal flow  dari OADM Serial

Referensi

Dokumen terkait

 Untuk mendefinisikan bagaimana melewatkan beberapa teknologi service layer (IP, ATM, SDH, FR) pada infrastruktur jaringan transport optik (DWDM) diperlukan standar yang

4  Dengan memperhatikan dua hal tersebut, maka penulis akan meninjau musik dalam pendidikan Kristiani bagi penyandang cacat ganda netra di Rawinala berdasarkan teori dari Vivian

CCITT telah dan jawab telah untuk ar i ngan ak an diterminasikan oleh NT1. Akan tetapi di USA al ini telah di tentukan secara I-esmi bahwa NT1 akan men

PT Telkomsel dalam mengembangkan beberapa sistem Teknologi Informasinya, menggunakan model cosourcing dengan pertimbangan karena bisnis seluler merupakan bisnis yang

Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat optik yang halus.. Ukurannya kecil

Salah satu teknologi dari teknik transmisi menggunakan serat optik adalah DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang memanfaatkan cahaya dengan panjang

Teknologi CWDM dan DWDM didasarkan pada konsep yang sama yaitu menggunakan beberapa panjang gelombang cahaya pada sebuah serat optik, tetapi kedua teknologi tersebut berbeda

Salah satu teknologi dari teknik transmisi menggunakan serat optik adalah DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang