• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Menurut (Oktaviani dkk., 2018) mengatakan bahwa :

“Komputer merupakan suatu alat untuk mengolah data sesuai dengan kebutuhan. Data tidak saja begitu langsung dikelola tanpa adanya instruksi yang diletakan kedalam komputer tersebut. Kumpulan instruksi-instruksi yang saling berhubungan yang dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terintregrasi untuk mencapai suatu sasaran ini yang disebut dengan program”.

Konsep dasar pemrograman komputer pada umumnya adalah IPO (Input Process Output), lalu dikembangkan menjadi :

Originating -> input -> proses -> Output -> Distribution || Storage

Sumber: BadoyStudio.com (2019)

Gambar II.1.

Konsep Dasar Pemrograman.

2.1.1. Program

Menurut Raharjo dalam (Yulia, 2017), “program adalah perangkat lunak (software) yang sebenarnya merupakan tuntunan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode–kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi dengan menggunakan compiler yang sesuai”.

(2)

Sedangkan menurut Kadir dalam (Lestari dkk., 2018) “Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”.

Jadi program adalah kumpulan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode-kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk mengatur komputer dengan maksud untuk melakukan suatu tindakan tertentu.

A. Microsoft Visual Studio

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasi lainnya dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe. (Ruli, 2017)

B. SAP Crystal Reports

Crystal report merupakan software output yang dibutuhkan untuk merancang sistem agar dapat digunakan oleh user, crystal report juga dapat mendesain laporan yang dihasilkan menjadi lebih menarik sesuai keinginan, dan laporan-laporan penting yang dihasilkan.(Susanti & Hidayatullah, 2018)

2.1.2. Bahasa Pemrograman Visual Basic .NET

Mrosoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk

(3)

lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. (Ruli, 2017)

2.1.3. Basis Data

A. Pengertian Basis Data

Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015, hal. 43), “basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”. Dalam pembuatan program di tugas akhir ini penulis menggunakan basis data MySQL.

B. MySQL (My Structured Query Language)

Menurut (Wahana, 2014, hal. 37) MySQL adalah “Jenis database sever yang sangat populer. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL”.

C. XAMPP

Menurut (Wahana, 2014, hal. 72) XAMPP adalah “Singkatan dari X (empat system operasi apa pun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam paket XAMPP sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHPMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan MengInstall XAMPP, maka anda tidak perlu lagi melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan otomatis menginstalasi dan mengkonfigurasi untuk anda.(Oktaviani dkk., 2018)

(4)

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Penulis menggunakan metode pengembangan perangkat lunak air terjun (waterfall) dalam melakukan perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Absensi ini. Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015, hal. 28) “model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung”. Metode pengembangan air terjun ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Pada tahap ini penulis melakukan analisa kebutuhan perangkat lunak sesuai dengan hasil dari metode penelitian observasi dan interview yang sudah dilakukan sebelumnya.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah sebuah proses yang terfokus pada desain pembuatan program perangkat lunak. Dalam tahap ini berisi tentang penggambaran Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Record Structure (LRS), perancangan basis data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengkodean dari perangkat lunak yang akan dibuat.

3. Pembuatan Kode Program

Ditahap ini desain harus di implementasikan kedalam program perangkat lunak. Penulis menggunakan alat bantu Visual Studio 2017 Community sebagai IDE (Integrated Development Environment) dengan bahasa pemrograman VB.Net untuk memudahkan proses pembuatan kode dan desain program, XAMPP sebagai alat bantu untuk membuat server basis data dan SAP Crystal Reports sebagai alat bantu dalam pembuatan laporan.

(5)

4. Pengujian

Tahap ini berfokus pada pengujian perangkat lunak dari segi logika dan fungsional agar dapat memastikan bahwa semua bagian sudah proses masukan dan keluaran di dalam program sudah sesuai dengan yang diinginkan. Tahapan yang digunakan untuk pengujian adalah dengan menerapkan Blackbox Testing. 5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah di kirimkan ke pengguna akhir (end user atau klien). Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat proses pengujian atau seiring dengan berkembangnya waktu dapat memungkinkan terjadinya perubahan dalam proses bisnis yang menjadi dasar program itu sendiri, oleh karena itu dalam tahap pendukung atau pemeliharaan proses pengembangan perangkat lunak dapat dimulai dari awal lagi, tapi tidak untuk membuat perangkat baru.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools Program)

Peralatan pendukung (Tools Program) merupakan alat yang digunakan untuk menggambar logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya. Fungsi dari peralatan pendukung (Tools Program) adalah untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja dengan suatu bentuk logika model dan phsycal model.

(6)

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

“ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga merupakan gambaran yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas” (Yanto, 2016, hal. 32).

Terdapat suatu simbol/notasi dasar yang digunakan pada diagram E-R menurut (Priyadi, 2014, hal. 20) , yaitu:

1. Entitas

Entitas merupakan notasi untuk mewakili suatu objek dengan karakteristik sama, yang dilengkapi oleh atribut, sehingga pada suatu lingkungan nyata setiap objek akan berbeda dengan objek lainnya. Pada umumnya, objek dapat berupa benda, pekerjaan, tempat, dan orang.

2. Relasi

Relasi merupakan notasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa entitas berdasarkan fakta pada suatu lingkungan.

3. Atribut

Atribut merupakan notasi yang menjelaskan karakteristik suatu entitas dan relasinya.

4. Garis Penghubung

Garis Penghubung merupakan notasi untuk merangkaikan keterkaitan antara notasi-notasiyang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu entitas, relasi, dan atribut.

(7)

Menurut Joko Dwi Mulyanto dalam (Lubis, 2016:42) ER-D hubungan antara entitas dapat dipetakan menjadi beberapa pembatas, yaitu :

1. Satu-ke-satu atau one-to-one (1-1)

Pembacaan pemetaan satu-ke-satu dalam ER-D, berarti bahwa setiap entitas akan berhubungan dengan paling banyak satu entitas yang lain, demikian sebaliknya. Misalnya entitas A akan berhubungan dengan maksimal satu entitas B. Ini berarti entitas A maksimum hanya berhubungan satu pada entitas B.

2. Satu-ke-banyak atau one-to-many (1-M/N)

Pembacaan pemetaan satu-kebanyak adalah satu attribute dapat berhubungan dengan lebih dari satu(banyak) attribute yang lain, tetapi tidak sebaliknya lebih dari satu entitas B. Ini berarti satu entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas B, sedangkan banyak atribut B hanya berhubungan dengan satu atribut A.

3. Banyak-ke-satu atau many-to-one (M/N-1)

Hubungan banyak-ke-satu merupakan kebalikan dari hubungan satu-ke-banyak, yaitu banyak (lebih dari satu) entitas yang satu akan berhubungan dengan hanya satu pada entitas lain, namun tidak sebaliknya. Misalnya entitas A berhubungan dengan hanya satu pada entitas B, sedangkan entitas B hanya dapat berhubungan dengan satu pada entitas A.

2.2.2. Logical Record Structured (LRS)

Menurut Simarmata dan Paryudi dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016, hal. 132), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK)”.

(8)

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram (ERD) :

a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many. c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibuat “file konektor” yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas. 2.2.3. Pengkodean

Pengkodean merupakan teknik untuk merancang kode suatu program dimana kode yang yang dibuat tersusun dari aturan-aturan yang dirancang berdasarkan elemen-elemen tertentu yang digunakan oleh perancang.Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan karakter-karakter khusus. Menurut Jogiyanto (2014, hal. 384), “Kode digunakan untuk tujuan mengklarifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya”.

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sistem informasi, masing-masing tipe dari kode tersebut mempunyai kebaikan dan kelemahannya tersendiri.

Dalam praktek, tipe-tipe kode yang ada dapat dikombinasikan menurut (Jogiyanto, 2014, hal. 386–391) terdiri dari :

a. Kode Mnemonik

Kode mnemonik (mnemonic code) digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini. Misalnya kode “P” untuk mewakili Pria dan kode “W”.

(9)

b. Kode Urut

Kode urut (sequential code) disebut juga denga kode seri (serial code) merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.

c. Kode Blok

Kode blok (block code) mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

d. Kode Group

Kode group (group code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti. Kalau anda mengamati buku-buku teks, maka akan terlihat suatu kode yang disebut dengan ISBN (International Standard Book Number) yang terdiri dari 10 digit terbagi dalam 4 field. ISBN merupakan kode group yang masing- masing field mempunyai arti tertentu.

e. Kode Desimal

Kode desimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.

2.2.4. Hierarchy Input Proses Output (HIPO)

Menurut (Jogiyanto, 2014, hal. 787) mengatakan bahwa :

“HIPO (Hierarchy Input Proses Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya”.

Fungsi sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya, yaitu sebagai berikut ;

(10)

1. Visual Table Of Contents (VTOC)

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara berjenjang.

2. Overview Diagram

Diagram ini menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkahlangkah yang menggambarkan kerja dari fungsi.

3. Detail Diagram

Diagram ini merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO. Diagram ini berisi elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.

2.2.5. Diagram Alir Program (Flowchart)

Menurut (Yanti, 2018), “Flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol yang menunjukan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegitan program dari awal hingga akhir. Jadi flowchart juga dapat digunakan untuk menggambarkan urutan langkah-langkah pekerjaan dalam suatu algoritma”.

Flowchart memiliki lima macam bentuk bagan alir (Oktaviani dkk., 2018) , yaitu sebagai berikut :

A. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem..

(11)

B. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Bagan ini disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Bagan alir ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem. C. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Merupakan bagan alir yang mirip dengan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar komputer. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi.

D. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol.

E. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan bagan alir yang banyak digunakan diteknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses didalam prosedur.

Teknik pembuatan bagan alir dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. General Way

Cara ini sering digunakan dalam penyusunan logika suatu program, yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung (Non-Direct Loop).

(12)

B. Iteration Way

Cara ini sering dipakai untuk logika program yang cepat, serta bentuk permasalahan yang kompleks, pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung (Direct Loop).

2.3. Implementasi dan Pengujian Unit

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama (Ainur Rivai, 2013). Sementara pengujian unit adalah metode verifikasi perangkat lunak di mana programmer menguji suatu unit program layak untuk tidaknya dipakai.

Unit testing ini fokusnya pada verifikasi pada unit yang terkecil pada desain perangkat lunak (komponen atau modul perangkat lunak). Karena dalam sebuah perangkat lunak banyak memiliki unit-unit kecil maka untuk mengujinya biasanya dibuat program kecil atau main program) untuk menguji unit-unit perangkat lunak. Unit-unit kecil ini dapat berupa prosedur atau fungsi, sekumpulan prosedur atau fungsi yang ada dalam satu file jika dalam pemrograman terstruktur, atau kelas, bisa juga kumpulan kelas dalam satu package dalam PBO. (Feridi, 2016)

Metode yang penulis gunakan untuk melakukan unit testing adalah BlackBox Testing. Menurut Rosa dan Salahuddin (2015:275) “Blackbox Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Dengan menggunakan BlackBox Testing penulis berusaha menemukan kesalahan dalam kategori-kategori sebagai berikut :

(13)

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang dalam aplikasi.

2. Kesalahan tampilan muka.

3. Kesalahan dalam struktur data.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui kondisi faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dalam Balai Benih Ikan

Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yaang tersedia dalam silabus dan KD

Selanjutnya setelah nama tokoh wayang tersebut diklik akan mengeluarkan pop up seperti yang ditunjukan Gambar 5b, pop up ini terdapat nama wayang, gambar wayang, serta info

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga

Memulai sebuah usaha, entah itu besar atau kecil memang gampang-gampang susah. Apalagi bagi kita yang belum pernah atau belum berpengalaman dalam bisnis. Sehingga

4) fotokopi sertifikatldaftar hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Surat Keterangan status akreditasi yang dimiliki yang