• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Globalisasi perdagangan memicu banyak perusahaan untuk membangun merek global dan secara agresif berusaha mencari pasar potensial di seluruh penjuru dunia. Merek global adalah merek-merek yang memiliki nama sama dan strategi pemasaran terkoordinasi yang sama pula di banyak Negara.

Secara umum, merek global cenderung lebih sukses dalam kategori produk yang sifatnya high-profile dan high invoivement, sementara merek lokal lebih disukai konsumen untuk everyday product (Johansson & Ronkaimen, 2004). Setiap negara (termasuk negara berkembang) umumnya memiliki original local brands yang kuat. Merek-merek semacam ini bukan saja mampu bertahan hidup dalam era globalisasi dan pasar bebas, tetapi juga memainkan peran yang signifikan di pasarnya masing-masing.

Di Indonesia perkembangan bisnis pada sektor industri kreatif lokal semakin marak di berbagai wilayah disertai dengan semakin antusiasnya berbagai kota dan daerah untuk menjadi kota kreatif turut mengindikasikan bahwa ekonomi kreatif telah mengambil peran dalam aktifitas perekonomian nasional. Bermunculan pula berbagai komunitas kreatif dan lapangan kerja kreatif sebagai respon dari antusias tersebut. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan ekonomi berdasarkan pada keterampilan, kreatifitas dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis sehingga menitikberatkan pada pengembangan ide dalam menghasilkan nilai tambahnya.

(2)

Gambar 1.1 Kontribusi subsektor kreatif terhadap industri kreatif

(sumber: http://news.indonesiakreatif.net/)

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif pada sektor fashion menduduki peringkat yang paling tinggi. Bisnis local clothing dan Distro (Distribution Outlet) di tanah air bergulir sekitar tahun 1995 saat krisis melanda Indonesia. Adalah budaya serta kebiasaan sekelompok anak muda di kota Bandung yang gemar berkumpul dan bermain bersama di ruang publik, seperti studio musik, galeri, skate park, dan lainnya yang berupaya untuk tetap up to date dalam hal fashion dengan berkreasi sendiri membuat busana, saat produk-produk fashion import terkenal mengalami kenaikan harga hingga berkali-kali lipat pada saat itu. Tujuan awalnya hanyalah “mengakali” untuk kebutuhan nge-band, manggung, bermain skate dan aktivitas lainnya yang pada era itu sudah terlanjur melekat dengan produk-produk import. Hingga Kemudian lahirlah beberapa label clothing pada mulanya. Siapa sangka pergerakan ini terus bergulir ke berbagai kota. Sampai dengan saat ini jumlah clothing dan distro diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity) merupakan forum bisnis para pengusaha clothing lokal dan distro yang dibentuk pada September 2006 yang tersebar di 7 kota besar di Indonesia, yakni : Bandung (Pusat), Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Lampung, Surabaya dan

(3)

Malang. KICKFEST sendiri adalah satu dari sekian banyak program yang dimiliki oleh KICK, dimana untuk 6 tahun terakhir ini pengelolaan dan penyelenggaraan KICKFEST bekerjasama dengan Independent Network Indonesia, sebagai Program Communication Consultant & Event Management. Menurut Ade Andriansyah, Ketua Umum KICK "Industri clothing distro merupakan industri atau bisnis komunitas yang menjadi salah satu penopang perekonomian dengan menjadi bagian produk tekstil. Dengan segala kelebihan kreatifitas yang dimiliki, kitaharus bisa bersaing dengan negara tetangga yang mana memilki penduduk dibawah 200 juta, tetapi dapat maju dalam berbagai industri dimana industri lokalnya tidak hanya raja di negeri sendiri tetapi juga di negara pesaing."

Selama 6 tahun diselenggarakan, KICKFEST INDONESIA telah lahir menjadi sebuah tolak ukur dalam perkembangan industri kreatif di bidang fashion dengan mewadahi produk-produk fashion lokal dan mempresentasikannya dalam sebuah perhelatan yang berkelas dalam segi atmosfir, mekanisme dan regulasi pelaksanaan penyelenggaraan acaranya. KICKFEST menjembatani produk-produk fashion lokal, dikhususkan pada produk clothing, bersaing dalam hal kreativitas. Atmosfir yang terbentuk dalam event KICKFEST adalah atmosfir interaktif dan apresiatif antara produk-produk fashion clothing lokal dalam negeri dengan para konsumen, yakni orang Indonesia sendiri. Hal inilah yang membuat karya anak bangsa terlihat jelas lebih dihargai dan diapresiasi.

Sejak pertama kali KICKFEST diselenggarakan dengan tagline “support our local brands” hingga saat ini, tidak terhitung banyak acara sejenis yang lahir bermunculan. Dalam hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa KICKFEST telah lahir dan menjadi pioneer yang berhasil menginspirasi banyak orang untuk terjun di industri ini atau untuk mengadakan acara serupa, dan tentunya dengan banyaknya acara serupa diharapkan tujuan penguatan dari industri ini akan semakin terbentuk. Korelasi nyatanya adalah dengan menyebarkan kecintaan serta kebanggaan akan penggunaan produk-produk dalam negeri.

(4)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ade Andriansyah, Ketua Umum KICK, beliau mengatakan melalui KICKFEST mereka ingin mengangkat kultur Indonesia lewat kemasan yang menarik dan tentunya menunjukkan bahwa brand lokal tidak kalah dengan brand import. Dengan didukung oleh beragam komunitas, seperti sepeda, skate board, kuliner, band indie papan atas di Indonesia, dan lain-lainnya, diharapkan KICKFEST tidak hanya menjadi ajang yang dikenal secara nasional tetapi juga dapat menarik hati para pelaku industri kreatif dan pasar asing.

Kegiatan Special Event KICKFEST diharapkan mampu memberikan pengetahuan khalayak mengenai brand industri local. Pada dasarnya, tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktifitas KICK adalah menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Melalui manajemen public relations yang baik diharapkan terjadinya pertukaran pesan, dan informasi yang jelas serta mudah dimengerti oleh publik. Menyelenggarakan special event merupakan kiat public relation untuk menarik perhatian khalayak. Melalui kegiatan special event tersebut diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara special event seperti meningkatkan knowledge, awareness maupun pleasure dan menarik simpati atau empati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh special event KICKFEST terhadap pengetahuan khalayak mengenai brand local?

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh special event KICKFEST terhadap pengetahuan khalayak mengenai brand local.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya public relations, mengenai strategi dalam menyelenggarakan special event bagi bidang industri kreatif.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai aplikasi strategi special event dalam menjalankan acara untuk pengembangan brand industri lokal. Bahan masukan bagi manajemen KICKFEST agar lebih baik lagi dalam menentukan strategi untuk event berikutnya

1.5 Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian memberi arah bagi peneliti agar penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memberi panduan tentang bagaimana metode berpikir yang harus dimiliki oleh peneliti pada saat melakukan penelitian (Suharsaputra, 2012:24).

Tahapan penelitian merupakan pedoman tahapan dari setiap langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Tahapan penelitian tersebut akan disampaikan pada tabel berikut :

(6)

Gambar 1.3 Tahapan Penelitian

( Sumber: Hasil olahan penulis 2015) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, tepatnya di lapangan PPI. Pussenif Jalan WR. Supratman. Penyebaran kuisioner dilakukan melalui link yang mengarah pada halaman kuisioner di google doc. Periode pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2015 sampai dengan Februari 2016. Sedangkan penyebaran kuisioner untuk mendapatkan data dari responden dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan September 2015 sampai dengan Oktober 2015.

Identifikasi Masalah

Tujuan penelitian Studi literatur

Penentuan variabel : variabel x (s

pecial event KICKFEST) dan variabel y (pengetahuan khalayak mengenai brand local)

Pencarian dan pengumpulan data

Penyusunan data dan penyebaran kuisioner

Analisis data Pengolahan data

Kesimpulan dan saran

(7)

1.7 Waktu Pelaksanaan Peneliti

Tabel 1.1 Tabel waktu pelaksanaan

KEGIATAN MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Pengajuan Proposal Pengerjaan Bab I Pengumpulan Data Pengerjaan Bab II Studi Literatur Pengerjaan Bab III

Penyebaran Kuesioner Pengolahan Data Kesimpulan dan Sidang Pengerjaan Bab IV Analisis Data Kesimpulan dan Sidang

(sumber:Hasil olahan peneliti 2015)

Gambar

Gambar 1.1 Kontribusi subsektor kreatif terhadap industri kreatif
Gambar 1.3 Tahapan Penelitian
Tabel 1.1 Tabel waktu pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1.14 Diagram Persentase Persepsi Pelatih Terhadap SDM Berdasarkan diagram persentase persepsi pelatih di atas maka sumber daya manusia (SDM) yang ada di Akademi

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

L : Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena kasihMu kepada orang berdosa ini. P : Ajarilah kami selalu mengingat Tuhan yang mati di kayu

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community

peran Humas dilihat dari perencanaan Program, Perencanaan Strategi, Aplikasi Strategi, dan Evaluasi dan kontrol, jika semua itu diprioritaskan untuk

Penulis menyusun Tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen

Input data, yaitu: data Sumber PLN, Trafo, Saluran, dan beban yang diperoleh dari sistem yang terkait dengan catu daya Kawasan GI PUSPIPTEK dalam hal ini menggunakan catu

Bank Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk terus memfasilitasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, karena yakin